Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

RANGKAIAN LISTRIK

KARAKTERISTIK BEBAN DENGAN SUMBER AC

Nama Mahasiswa :
Christyan Vicky P.A. (23091387032)
Dosen Pengampu:
Nur Vidia Laksmi B.,S.ST.,M.Sc

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

FAKULTAS VOKASI

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


KARAKTERISTIK BEBAN DENGAN SUMBER AC

A. Tujuan
1. Memahami dan mengerti gambar gelombang tegangan dan arusnya pada beban R
dengan sumber AC
2. Memahami dan mengerti gambar gelombang tegangan dan arusnya pada beban RL
dengan sumber AC
3. Memahami dan mengerti gambar gelombang tegangan dan arusnya pada beban RC
dengan sumber AC

B. Teori
The sinusoidal waveform or sine wave is the fundamental type of alternating current
(ac) and alternating voltage. The electrical service provided by the power companies is in
the form of sinusoidal voltage and current

Figure 1. Sine-wave waveform

Figure 1 is a graph that shows the general shape of a sine wave, which can be either
an alternating current or an alternating voltage. Voltage (or current) is displayed on the
vertical axis, and time (t) is displayed on the horizontal axis. Notice how the voltage
(or current) varies with time. Starting at zero, the voltage (or current) increases to a
positive maximum (peak), returns to zero, and then increases to a negative maximum
(peak) before returning again to zero, thus completing one full cycle.
Figure 2 Phase reference

The phase of a sine wave is an angular measurement that specifies the position of that sine
wave relative to a reference shown in figure 2. When the sine wave is shifted left or right with
respect to this reference, there is a phase shift.

Figure 3 Phase shift wave B lagging wave A

In figure 3, sine wave B is shifted to the right by 90°.In terms of time, the positive
peak of sine wave B occurs later than the positive peak of sine wave A because time increases
to the right along the horizontal axis. In this case, sine wave B is said to lag sine wave A by
90° or radians.
Figure 4 Phase shift wave B leading wave A

In figure 4, sine wave B is shifted to the left by 90°. In terms of time, the positive peak of
sine wave B occurs earlier than the positive peak of sine wave A because time increases to the
left along the horizontal axis. In this case, sine wave B is said to lead sine wave A by 90° or
radians.

C. List Komponen beserta nilainya

No Komponen Nilai
1 Sumber AC 100V (rms)
2 Sumber AC 50 Hz
3 Resistor
4 Induktor
5 Kapasitor
6 Voltage measurement
7 Current measurement
8 Scope
9 Powergui
D. Rangkaian Percobaan

Gambar 5. Rangkaian percobaan

E. Langkah-langkah simulasi
1. Buatlah gambar rangkaian seperti Gambar 5
2. Atur beban yang dugunakan yakni RL dan RC
3. Atus tegangan puncak sumber 𝑉𝑝 = 𝑉𝑟𝑚𝑠.
4. Atur nilai resistance, induktansi dan kapasitansi
5. Amati gambar dan nilai gelombang untuk tegangan dan arus pada scope dan display
6. Hitung nilai tegangan dan arus peak to peak, rms, dan average
7. Ubah 3 macam nilai induktansi dan kapasitansi
8. Buatlah analisa dengan membandingkan hasil hitungan dengan hasil simulasi beserta
analisa verbal
F. Tabel hasil simulasi dan gambar gelombang
R L (mH) Tegangan Arus
NO (Ω)
p-p rms average p-p rms Average
1 10 282,8 V 99,96 V 90,07 V 85,8 A 30,33 A 27,32 A
2 1 282,8 V 99,96 V 90,07 V 269,8 A 95,37 A 85,93 A
1
3 0.5 282,8 V 99,96 V 90,07 V 263,06 92,99 A 83,78 A
A

Gambar 6. Gambar gelombang untuk R=1Ω dan L=1mH

R C Tegangan Arus
NO (Ω) (µF)
p-p rms average p-p rms Average
1 10 282,8 V 99,96 V 90,07 V 0,88 A 0,31 A 0,28 A
2 1 20 282,8 V 99,96 V 90,07 V 0,077 A 0,622 A 0,56 A
3 30 282,8 V 99,96 V 90,07 V 1,33 A 1,02 A 0,84 A

G. Analisa
1. Bandingkan hasil hitungan dengan hasil simulasi
Pada hasil simulasi didapatkan grafik sebagai berikut :
Gambar 7. Gambar gelombang untuk R=1 ohm dan L=1 mH

Gambar 8. Gambar gelombang untuk R=1 ohm dan C=3


Setelah merangkai dan mendapatkan grafik di atas, maka dilakukan perhitungan secara
manual untuk memastikan hasilnya:
Pada percobaan terdapat perbedaan nilai untuk nilai average pada saat disimulasi dengan
dihitung manual, pengunaan impedansi digunakan mencari arus puncak.

2. Analisa verbal
Dari percobaan yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa tegangan memiliki
nilai yang sama karena hambatan yang rendah, sehingga arus yang tercatat pada tabel
f lebih tinggi daripada tabel g karena satuan yang digunakan pada tabel g lebih kecil.
Impedansi digunakan untuk menemukan nilai puncak yang sebelumnya tidak
diketahui. Terdapat juga konsep gain yang seringkali digunakan dalam analisis sistem
listrik, dimana gain merupakan faktor yang mengalikan masukan untuk menghasilkan
keluaran dalam sistem kontrol.
3. Kesimpulan
Setelah melakukan eksperimen dengan rangkaian tersebut, saya menyadari bahwa
komponen gain sangat penting dalam rangkaian RC. Pada rangkaian RL, grafik gelombangnya
menunjukkan bahwa arusnya tertinggal, sedangkan pada rangkaian RC, grafik gelombangnya
menunjukkan bahwa arusnya mendahului.

Anda mungkin juga menyukai