LANDASAN TEORI
A. Konsep Pariwisata
1. Pengertian Pariwisata
yang dilakukan secara sadar dan mendapat pelayanan secara bergantian diantara
orang-orang dalam suatu Negara itu sendiri ataupun diluar negeri, meliputi
pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk sementara waktu dalam mencari
dan memperoleh kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang
Hal ini terkait dengan kenyataan bahwa pariwisata pada awalnya lebih
15
16
definisi dari para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pariwisata
baik untuk mencari hiburan, melihat hal-hal berbeda, atau pun bekerja dalam
untuk:
c. Menghapus kemiskinan;
d. Mengatasi pengangguran;
f. Memajukan kebudayaan
prinsip:
antara manusia dan Tuhan Yang Maha Esa, dan hubungan antara
18
lingkungan;
lokal;
dan proporsionalitas;
3. Komponen Pariwisata
Jackson (1989 dalam Pitana dan Gayatri, 2005) menyebutkan bahwa ada
empat elemen utama untuk mencapai tujuan umum dan khusus wisatawan,
a. Objek dan daya tarik wisata Objek dan daya tarik wisata dapat berupa
alam, budaya atau tata hidup dan sebagainya yang memiliki daya tarik
selanjutnya.
1) Akomodasi
2) Restoran
3) Biro perjalanan
6) Atraksi Wisata
7) Cinderamata
8) Prasarana Pariwisata
a) Jalan raya
b) Listrik
c) Air minum
d) Telekomunikasi
e) Pelabuhan udara/laut
21
4. Tipologi Pariwisata
negaranya sendiri.
yang dikunjungi.
2) Wisata Aktif, yaitu perjalanan warga negara ke luar negeri. Kalau orang
1) Wisata Kecil, yaitu wisata jangka pendek, yang memerlukan waktu satu
2) Wisata Besar, yaitu wisata yang memerlukan waktu lebih dari satu hari.
Surakarta.
h. Berdasarkan objek
disebabkan adanya daya tarik seni dan budaya disuatu daerah atau tempat,
penyakit.
Jawa Tengah, juga pergi Umroh bagi orang Islam atau juga upacara
perjalanan bersama.
kereta api, mobil pribadi atau taksi dan kendaraan darat lainnya.
pensiun.
harga dan fasilitas tidak terlalu mahal, tetapi juga tidak terlalu jelek
pelayanannya.
5. Motivasi Wisatawan
perjalanan wisata, walaupun motivasi ini sering tidak disadari oleh wisatawan
itu sendiri. Motivasi juga merupakan faktor penting bagi calon wisatawan yang
dan murphy (1985) cf.Sharpley (1994) dalam empat kelompok besar antara lain:
27
budaya, adat, tradisi, dan kesenian daerah lain. Termasuk juga ketertarikan
seterusnya.
daerah lain seseorang akan bisa lepas dari rutinitas keseharian yang
psikologis.
masyarakat sebagai komponen dalam lingkungan hidup sebelum dan setelah ada
masyarakat dalam memperoleh sarana dan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Ketika pariwisata dijadikan sebagai salah satu sektor andalan suatu daerah, tidak
hanya masalah ekonomi yang diperkirakan akan meningkat. Namun juga akan
jasa transportasi, hiburan, jasa rekreasi, pedagang, makanan dan minuman serta
secara langsung maupun tidak langsung. Dampak langsung dari pariwisata dapat
dilihat dari pendapatan yang diterima oleh pelaku usaha yang diperoleh dari
yang diterima oleh pelaku usaha yang memenuhi kebutuhan usaha atau pihak
yang menjadi pemasok bagi pelaku usaha yang terlibat langsung dalam sektor
dapat menjadi salah satu sumber penerimaan daerah berupa pajak. Semakin
(Utama, 2006).
8. Objek Wisata
wisata seperti yang biasa dikenal di Indonesia. Untuk pengertian objek wisata
sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah
tertentu.
tertentu menjadi salah satu bukti bahwa daerah tersebut mempunyai daya tarik
31
wisata yang besar. Ada beberapa ahli yang mencoba untuk mendefinisikan kata
kedudukannya yang sangat menentukan itu maka obyek wisata harus dirancang
tersebut.
B. Konsep Pendapatan
1. Pengertian Pendapatan
imbalan atau balas jasa atas sumbangan seseorang terhadap proses produksi.
orang lain, misalnya bekerja di kantor atau perusahaan sebagai pegawai atau
karyawan (baik swasta ataupun pemerintah); (c) hasil dari milik, misalnya
utama dan sampingan yang diterima oleh seseorang dalam satu bulan atau satu
tahun yang dapat diukur dengan nilai ekonomis, berdasarkan pengukuran ini
jumlah penghasilan yang diterima oleh para anggota masyarakat untuk jangka
waktu tertentu sebagai balas jasa atau faktor-faktor produksi yang telah
disumbangkan.
33
penerimaan dari gaji atau balas jasa dari hasil usaha yang diperoleh individu
atau kelompok rumah tangga dalam satu bulan dan digunakan untuk memenuhi
pendapatan tambahan yang merupakan penerimaan lain dari luar aktifitas pokok
suatu daerah. Bila pendapatan suatu daerah relatif rendah, dapat dikatakan
bahwa kemajuan dan kesejahteraan tersebut akan rendah pula. Demikian pula
optimal.
tangga.
2. Prinsip Pendapatan
dibayar oleh orang yang memberi pekerjaan kepada pekerja atas jasanya sesuai
perjanjian.
1. Pendidikan
Sekolah merupakan bagian dari konsumsi untuk banyak orang dan dipandang
daya manusia dan penyediaan dana untuk in:estasi. Permintaan untuk modal
2. Pelatihan
lain dalam pasar tenaga kerja. Untuk alasan ini, pekerja harus menanggung
biaya pelatihan dalam bentuk upah yang lebih rendah selama periode
pelatihan on the job diduga oleh ekonom menjadi penjelasan utama untuk
3. Usia
non fisik. Pada umumnya, tenaga kerja yang berumur tua mempunyai tenaga
fisik yang lemah dan terbatas, sebaliknya tenaga kerja yang berumur muda
mempunyai kemampuan fisik yang kuat. Hal tersebut sesuai dengan penelitian
Ahmad & Budiana (2012), yang menyatakan faktor usia seseorang ikut
menurun pula pada usia tertentu sejalan dengan faktor kekuatan fisik yang
semakin menurun pula. Faktor usia sangat berpengaruh pada pekerjaan yang
4. Gender
gender, pria dan wanita. kedua gender memiliki tingkat partisipasi kerja yang
berbeda. Perbedaan ini berdasar dari banyak faktor. Pria cenderung memiliki
tingkat partisipasi kerja yang lebih tinggi, karena anggapan bahwa pria adalah
tulang punggung keluarga masih dipegang oleh masyarakat. Namun tren sejak
tahun 1950 terus mengalami penurunan. Hal ini mungkin disebabkan karena
lebih banyak hal. faktor yang mempengaruhi keputusan wanita untuk bekerja
dari wanita yang belum menikah dan wanita yang sudah menikah tentu
terdapat perbedaan. Untuk Wanita yang belum menikah, partisipasi kerja tentu
menyatakan jenis kelamin tenaga kerja merupakan hal yang tak kalah penting
5. Diferensiasi pekerjaan
dengan tingkat bahaya, jam kerja, dan kemampuan yang digunakan dalam
seseorang. Semakin tinggi atau semakin unik kemampuan tenaga kerja, maka
kesempatannya untuk memiliki upah yang lebih tinggi semakin besar. Usaha
lebih tinggi.
7. Jam Kerja
tangga. Semakin lama curahan jam kerja, maka semakin banyak hasil yang
pedagang kaki lima di Kota Semarang. Selain itu Firdausa (2012) menyatakan
bahwa suatu usaha agar dapat berjalan lancar dan berkembang membutuhkan
pengelolaan waktu yang baik melalui pengaturan jam kerja. Jam kerja adalah
banyaknya lama waktu kerja dalam sehari. Jika ingin memperoleh pendapatan
yang tinggi maka diperlukan jam kerja yang lebih lama. Semakin lama jam
pendapatan.
8. Modal
kepemilikan faktor produksi. Semakin besar modal atau faktor produksi yang
(Artaman, 2015).
modal yang dimiliki pengusaha sektor informal relatif sedikit sehingga itu
C. Penelitian terdahulu
D. Kerangka Pemikiran
Untuk memudahkan kegiatan penelitian yang akan yang dilakukan serta untuk
Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran
Aktifitas Ekonomi
Wisata L. B & H Tingkat Pendapatan
Faktor Penunjang