Anda di halaman 1dari 6

33

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. KERANGKA KONSEPTUAL PENELITIAN

Kepemimpinan
Transformasional H2
(X1)
H1 H1

Motivasi Perawat H5 Penerapan


Pelaksana Budaya Patient
(Y1) Safety
Kepemimpinan H3
Transaksional H4
(X2)

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

A. VARIABEL PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2012) variabel penelitian adalah suatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai

variabel tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan judul yang telah dikemukakan diatas yaitu Efektivitas

Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional Kepala

Ruangan Terhadap Motivasi Perawat Pelaksana Dalam Penerapan

Budaya Patient Safety di Rumah Sakit. Maka variabel-variabel yang

diteliti dapat dibedakan menjadi dua :

a. Variabel Bebas / Independent (variabel X)

Menurut Sugiyono (2012) pengertian variabel bebas yaitu :

“Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel


34

dependent (terikat).” Dalam hal ini variabel bebas yang akan

berkaitan dengan masalah yang

akan diteliti adalah variabel X1 adalah Kepemimpinan

Transformasional , X2 adalah Kepemimpinan Transaksional.

Dalam operasionalisasinya variabel ini semua variabel ini semua

variabel diukur oleh instrument pengukur dalam bentuk rasio.

b. Variabel tidak Bebas / dependent (variabel Y)

Menurut Sugiyono (2012) pengertian variabel terikat yaitu:

“Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.”

Dalam hal ini variabel yang berkaitan dengan masalah yang akan

diteliti adalah motivasi perawat (Y1) dan penerapan budaya

Patient Safety (Y2).

B. DEFENISI OPERASIONAL

Menurut Nursalam (2008) bahwa Defenisi operasional adalah

operasionalisasi konsep agar dapat diteliti atau diukur melalui gejala-

gejala yang ada. Defenisi operasional yang digunakan dalam

penelitian ini kemudian diuraikan menjadi indikator yang meliputi :


35

Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian

No Variabel Definisi Dimensi Indikator Pengukur


Opersional Variabel an
1 Kepemimpinan Kepala Idealized Kepala ruangan Rating
Transformasion ruangan yang Influence berperilaku Scale
al menggunakan karismatik,
(X1) gaya meningkatkan
kepemimpinan kepercayaan
ini dengan
tujuan untuk Inspiration Kepala ruangan
mempengaruhi Motivation memberikan
perawat semangat,
pelaksana optimisme dan
dalam antusias dalam
menerapkan tim
budaya patient
safety Individual Kepala ruangan
Consideratio memberikan
n perhatian
khusus kepada
staf yang
berperstasi
sebagai
motivator,
konselor dan
fasilitator

Intellectual Kepala ruangan


Stimulation memberikan
dukungan
kepada staf
untuk lebih
berinovasi dan
kreatif

Idealized Kepala ruangan


Behaviours lebih
memperhatikan
kebutuhan, nilai-
nilai moral dan
kepercayaan
stafnya

2 Kepemimpinan Kepala Contingent Kepala ruangan Skala


Transaksional ruangan yang reward memberikan Likert
menggunakan penghargaan
gaya bagi staf yang
kepemimpinan baik dalam
Dengan tujuan menerapkan
untuk budaya patient
memotivasi safety
perawat Kontrak.
pelaksana
dalam Kepala ruangan
menerapkan melihat adanya
36

budaya patient Active pelanggaran


safety berupa management atau
pemberian by exception penyimpangan
imbalan dan dari tindakan
jasa staf dalam
penerapan
patien safety
dan
pengambilan
tindakan
perbaikan
.
Kepala ruangan
melakukan
intervensi bila
Pasive standar tidak
management tercapai.
by exception
Kepala ruangan
melepaskan
tanggung jawab
kepada staf
Laissez-faire dalam
pengambilan
keputusan
3 Motivasi Daya dorong Intrinsik a. Pengakuan Skala
perawat yang b. Tanggung Likert
pelaksana menciptkan jawab
kegairahan yang
perawat berhubungan
pelaksana dengan
yang berasal pekerjaan
dari diri sendiri Ekstrinsik a. Kondisi kerja
atau kepala b. Keamanan
ruangan agar kerja
mau c. Hubungan
bekerjasama antar
mencapai sesama
tujuan dalam rekan kerja,
menerapkan atasan dan
patient safety bawahan
4 Budaya Patient Kesadaran Budaya perawat mampu Skala
Safety perawat keterbukaan terbuka kepada Likert
pelaksana (open rekan kerja juga
dalam culture) pasien dalam
menerapkan menyampaikan
budaya patient isu pasien
safety dengan safety dan
mampu tindakan dan
terbuka, kejadian yang
menyadari, telah dilakukan
mengakui kepada pasien.
kesalahan dan
mengambil
tindakan
memperbaiki Budaya Perawat mampu
kesalahan pelaporan melaporkan
kejadia insiden
37

yang telah (reporting yang terjadi


dilakukan. culture) pada pasien

Budaya Perawat saling


keadilan (just memperlakukan
culture) secara adil antar
perawat ketika
terjadi insiden,
tidak berfokus
untuk mencari
kesalahan
individu tetapi
lebih
mempelajari
secara sistem
yang
mengakibatkan
terjadinya
kesalahan.

Budaya Perawat
pembelajara memberikan
n (learning umpan balik
culture) terhadap
kejadian
kesalahan atau
insiden dan
pelaporannya,
menggunakan
insiden yang
terjadi sebagai
proses belajar

C. Hipotesis Penelitian

1. Ada pengaruh Kepemimpinan Tranformasional terhadap motivasi

perawat pelaksana

2. Ada pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap

perawat pelaksana dalam kepatuhan penerapan budaya patient

safety

3. Ada pengaruh Kepemimpinan Transaksional terhadap motivasi

perawat pelaksana

4. Ada pengaruh Kepemimpinan Transaksional terhadap perawat

pelaksana dalam kepatuhan penerapan budaya patient safety


38

5. Ada pengaruh Motivasi perawat pelaksana terhadap penerapan

budaya patient safety

Anda mungkin juga menyukai