PENDAHULUAN
Masa pertumbuhan dan perkembangan paling pesat dialami oleh anak usia dini, sehingga
disebut masa keemasan (golden age). Masa golden age menjadi masa awal anak mengalami
berbagai aspek perkembangan, yaitu aspek kognitif, bahasa, seni, sosial emosional, moral dan
nilai agama dan fisik motorik. Perkembangan anak berlangsung dalam proses yang holistic atau
menyeluruh. Sehingga aspek-aspek perkembangan saling berkaitan satu sama lain.
Dalam makalah ini akan coba di paparkan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi
perkembangan motorik kasar dan halus serta stimulasi yang dapat diberikan untuk
mengoptimalkan perkembangan motorik anak.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam makalah ini :
1. Faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan motorik kasar dan motorik halus
pada anak?
2. Masalah apa saja yang sering dialami anak dalam perkembangan motorik kasar maupun
halus dan apa solusi yang dapat dilakukan ?
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Salah satu aspek perkembangan yang dialami anak adalah perkembangan motorik.
Perkembangan motorik pada anak usia dini dipengaruhi oleh banyak faktor , di antaranya adalah
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri anak,
diawali sejak anak masih dalam kandungan ibunya. Oleh karnanya, kondisi ibu pada saat
mengandung akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan motorik bayi (janin) yang sedang
dikandung.
Menurut Hustarda & Yudha M. Saputra (2000 : 21) faktor internal dan faktor eksternal
berpadu setelah anak dilahirkan serta berinteraksi dengan lingkungan yaitu faktor-faktor :
keturunan, status gizi, aktivitas fisik, sistem kelenjar hormon, pertumbuhan suku bahasa, kondisi
sosial ekonomi, kondisi psiko-sosial, dan kecenderungan sekuler (duniawi).
Menurut Dwi Ratmanto (2010 : 19-20), faktor yang mempengaruhi kemampuan motorik, yaitu :
2
5. Ras dan suku, menjadi salah satu faktor perkembangan motorik karena ditentukan oleh
keturunan dan bawaan dari orangtua. Anak yang berasal dari suku Nias akan berbeda
dengan anak yang berasal dari suku Batak.
Selain faktor-faktor di atas, masih ada faktor lain yang mempengaruhi perkembangan
motorik. Menurut Heri Rahyubi (2012 : 225-227) faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan motorik anak antara lain :
1. Perkembangan sistem saraf, yang berpengaruh untuk menontrol aktivitas motorik pada
tubuh manusia.
2. Kondisi fisik, kondisi fisik yang lemah akan mempengaruhi perkembangan motorik pada
anak.
3. Motivasi yang kuat, dorongan dan dukungan baik berasal dari diri sendiri maupun dari
orang lain akan mempengaruhi perubahan energi dalam diri seseorang sehingga timbul
perasaaan dan reaksi untuk melakukan hal yang ingin dicapai.
4. Lingkungan , lingkungan sangat berpengaruh pada perkembangan motorik anak. Anak
yang terbiasa hidup di daerah pesisir pantai biasanya lebih pandai berenang daripada anak
yang tinggal di pegunungan.
5. Aspek psikologis, mental yang baik pada dapat membuat anak mampu memiliki
keterampilan motorik sesuai dengan yang semestinya, sebaliknya anak yang memiliki
masalah mental akan cenderung memilki ketertinggalan dalam perkembangan motorik.
6. Usia, usia mempengaruhi kesiapan anak untuk melakukan dan mempelajari tugas-tugas
perkembangan motorik tertentu.
7. Bakat dan potensi, anak yang sudah memiliki bakat dalam dirinya akan mempermudah
dalam mencapai perkembangan motorik. Misalnya anak yang memilki bakat motorik
kasar seperti memiliki bakat dalam bermain basket dan olahraga lainnya. Atau anak yang
memiliki bakat dan potensi dalam motorik halus, misalnya melukis dan menyulam.
3
B. Masalah-masalah Perkembangan Motorik yang Sering Dialami Anak
Perkembangan motorik pada anak berbeda-beda. Ada anak yang perkembangan
motoriknya berkembang dengan pesat sesuai dengan tahap-tahap perkembangan ada juga anak
yang perkembangan motoriknya sama sekali tidak berkembang. Berikut ini adalah beberapa
masalah yang biasa dialami anak dalam perkembangan motorik :
1. Masalah dalam motorik kasar
Masalah yang dapat dialami dalam motorik kasar yaitu masalah dalam ketidakmampuan
mengatur keseimbangan , reaksi yang kurang cepat , dan koordinasi yang kurang baik.
a. Ketidakmampuan mengatur keseimbangan
Anak yang mengalami kesulitan dalam mengatur keseimbangan tubuhnya biasanya juga
memiliki kesulitan dalam mengontrol gerakan tubuh sehingga terkesan gerakannya ragu-ragu
dan tampak canggung. Biasanya masalah pengaturan keseimbangan tubuh berkaitan dengan
sistem yang mengatur keseimbangan dalam tubuh sehingga jika tidak segera ditangani, maka
dapat terbawa hingga dewasa dan mengakibatkan gangguan dalam perkembangan motoriknya,
misalnya kesulitan membaca dan menulis.
b. Reaksi kurang cepat dan koordinasi kurang baik
Biasanya anak yang perkembangan motoriknya berkembang dengan baik akan memilki
reaksi yang cepat dan ketangkasan yang baik. Namun, ada juga beberapa anak yang lambat
dalam bereaksi dan seing kacau membuat gerakan sehingga sering disebut ceroboh. Hal tersebut
dapat disebabkan karna anak terlalu dikungkung dan kurang diberi kesempatan untuk melatih
gerak motoriknya. Selain itu ada kemungkinan anak mempunyai masalah dalam saraf
motoriknya. Hai ini dapat di tangani dengan mengajak anak untuk lebih aktif bergerak.
4
b. Belum bisa mewarnai dengan rapi.
Mewarnai adala salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk melatih motorik halus
anak. Biasanya anak diberi gambar yang menarik dan disuruh untuk menggambar. Biasanya anak
yang kreatif akan meyukai kegiatan ini dan bereksperimen untuk menadukan warna sehingga
tercipta warna baru. Hal yang perlu diperhatikan adalah jika anak enggan untuk mewarnai maka
dampingi anak tersebut hingga dia bisa menyelesaikan pekerjaannnya.
5
Stimulasi yang dapat diberikan untuk mengoptimalkan perkembangan motorik anak
yaitu:
1. Dasar-dasar keterampilan menulis dan menggamba
2. Keterampilan berolahraga , seperti senam.
3. Gerakan-gerakan permainan seperti meloncat dan berlari.
4. Baris-berbaris secara
5. sederhana untuk menanamkan kebiasaan kedisplinan dan ketertiban.
6. Gerakan ibadah, seperti sholat untuk yang beragama Islam.
6
Kesimpulan
Menurut Hustarda & Yudha M. Saputra (2000 : 21) faktor internal dan faktor eksternal
berpadu setelah anak dilahirkan serta berinteraksi dengan lingkungan yaitu faktor-faktor :
keturunan, status gizi, aktivitas fisik, sistem kelenjar hormon, pertumbuhan suku bahasa, kondisi
sosial ekonomi, kondisi psiko-sosial, dan kecenderungan sekuler (duniawi).
Menurut Dwi Ratmanto (2010 : 19-20), faktor yang mempengaruhi kemampuan motorik, yaitu :
1. Rangsangan lingkungan
2. Status gizi
3. Jenis kelamin
4. Tahap pematangan
Masalah yang dapat dialami dalam motorik kasar yaitu masalah dalam ketidakmampuan
mengatur keseimbangan , reaksi yang kurang cepat , dan koordinasi yang kurang baik.
Masalah yang dapat dialami anak dalam motorik halus yaitu anaka belum bisa
menggambar bentuk bermakna dan belum bisa mewarnai dengan rapi.
Menurut Izzaty (2005 :55) meningkatkan dan melatih keterampilan motorik kasar dan
halus dapat dilakukan melalui bermain serta lingkungan yang memungkinkan anak untuk melatih
keterampilan motoriknya dengan maksimal.
7
DAFTAR PUSTAKA