Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa pertumbuhan dan perkembangan paling pesat dialami oleh anak usia dini, sehingga
disebut masa keemasan (golden age). Masa golden age menjadi masa awal anak mengalami
berbagai aspek perkembangan, yaitu aspek kognitif, bahasa, seni, sosial emosional, moral dan
nilai agama dan fisik motorik. Perkembangan anak berlangsung dalam proses yang holistic atau
menyeluruh. Sehingga aspek-aspek perkembangan saling berkaitan satu sama lain.

Salah satu aspek perkembangan yaitu aspek motorik, dikembangkan melalui


pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan anak, sehingga gerakan-gerakan yang
diberikan adalah gerakan yang mampu merangsang perkembangan motorik pada anak usia dini.
Sifat anak yang memiliki jiwa eksploratif dan tak mengenal rasa takut menjadi salah satu faktor
penting dalam perkembangan motorik anak.

Dalam makalah ini akan coba di paparkan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi
perkembangan motorik kasar dan halus serta stimulasi yang dapat diberikan untuk
mengoptimalkan perkembangan motorik anak.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam makalah ini :

1. Faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan motorik kasar dan motorik halus
pada anak?
2. Masalah apa saja yang sering dialami anak dalam perkembangan motorik kasar maupun
halus dan apa solusi yang dapat dilakukan ?
C. Tujuan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman atau pengetahuan


tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik kasar dan halus, khususnya
Anak Usia Dini dan masalah-masalah yang mempengaruhi perkembangan motorik anak serta
solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Motorik

Salah satu aspek perkembangan yang dialami anak adalah perkembangan motorik.
Perkembangan motorik pada anak usia dini dipengaruhi oleh banyak faktor , di antaranya adalah
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri anak,
diawali sejak anak masih dalam kandungan ibunya. Oleh karnanya, kondisi ibu pada saat
mengandung akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan motorik bayi (janin) yang sedang
dikandung.

Menurut Hustarda & Yudha M. Saputra (2000 : 21) faktor internal dan faktor eksternal
berpadu setelah anak dilahirkan serta berinteraksi dengan lingkungan yaitu faktor-faktor :
keturunan, status gizi, aktivitas fisik, sistem kelenjar hormon, pertumbuhan suku bahasa, kondisi
sosial ekonomi, kondisi psiko-sosial, dan kecenderungan sekuler (duniawi).

Menurut Dwi Ratmanto (2010 : 19-20), faktor yang mempengaruhi kemampuan motorik, yaitu :

1. Rangsangan lingkungan, anak yang dibesarkan di pedesaan cenderung lebih memiliki


kemampuan motorik yang baik. Hal tersebut dibuktikan bahwa anak pedesaan bermain di
alam bebas seperti sawah, ladang, hutan, dengan memanjat dan berayun pada pohon,
berlari-lari, melompati parit, mendaki dan menuruni bukit.
2. Status gizi, bila status gizi pada anak terpenuhi dengan baik maka pertumbuhan dan
perkembangan motorik pada anak akan berfungsi dengan semestinya. Anak yang
berbadan sehat akan berbeda dengan anak yang sakit-sakitan dan gizinya tidak terpenuhi.
Anak yang mengalami kurang gizi akan kesulitan dalam mengembangkan kemampuan
motoriknya.
3. Jenis kelamin, perbedaan jenis kelamin mempengaruhi perkembangan motorik anak.
Umumnya anak laki-laki cenderung lebih kuat fisik dan motoriknya dibanding anak
perempuan.
4. Tahap pematangan, kematangan syaraf dan otot anak akan mempengaruhi perkembangan
motorik.

2
5. Ras dan suku, menjadi salah satu faktor perkembangan motorik karena ditentukan oleh
keturunan dan bawaan dari orangtua. Anak yang berasal dari suku Nias akan berbeda
dengan anak yang berasal dari suku Batak.

Selain faktor-faktor di atas, masih ada faktor lain yang mempengaruhi perkembangan
motorik. Menurut Heri Rahyubi (2012 : 225-227) faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan motorik anak antara lain :

1. Perkembangan sistem saraf, yang berpengaruh untuk menontrol aktivitas motorik pada
tubuh manusia.
2. Kondisi fisik, kondisi fisik yang lemah akan mempengaruhi perkembangan motorik pada
anak.
3. Motivasi yang kuat, dorongan dan dukungan baik berasal dari diri sendiri maupun dari
orang lain akan mempengaruhi perubahan energi dalam diri seseorang sehingga timbul
perasaaan dan reaksi untuk melakukan hal yang ingin dicapai.
4. Lingkungan , lingkungan sangat berpengaruh pada perkembangan motorik anak. Anak
yang terbiasa hidup di daerah pesisir pantai biasanya lebih pandai berenang daripada anak
yang tinggal di pegunungan.
5. Aspek psikologis, mental yang baik pada dapat membuat anak mampu memiliki
keterampilan motorik sesuai dengan yang semestinya, sebaliknya anak yang memiliki
masalah mental akan cenderung memilki ketertinggalan dalam perkembangan motorik.
6. Usia, usia mempengaruhi kesiapan anak untuk melakukan dan mempelajari tugas-tugas
perkembangan motorik tertentu.
7. Bakat dan potensi, anak yang sudah memiliki bakat dalam dirinya akan mempermudah
dalam mencapai perkembangan motorik. Misalnya anak yang memilki bakat motorik
kasar seperti memiliki bakat dalam bermain basket dan olahraga lainnya. Atau anak yang
memiliki bakat dan potensi dalam motorik halus, misalnya melukis dan menyulam.

3
B. Masalah-masalah Perkembangan Motorik yang Sering Dialami Anak
Perkembangan motorik pada anak berbeda-beda. Ada anak yang perkembangan
motoriknya berkembang dengan pesat sesuai dengan tahap-tahap perkembangan ada juga anak
yang perkembangan motoriknya sama sekali tidak berkembang. Berikut ini adalah beberapa
masalah yang biasa dialami anak dalam perkembangan motorik :
1. Masalah dalam motorik kasar
Masalah yang dapat dialami dalam motorik kasar yaitu masalah dalam ketidakmampuan
mengatur keseimbangan , reaksi yang kurang cepat , dan koordinasi yang kurang baik.
a. Ketidakmampuan mengatur keseimbangan
Anak yang mengalami kesulitan dalam mengatur keseimbangan tubuhnya biasanya juga
memiliki kesulitan dalam mengontrol gerakan tubuh sehingga terkesan gerakannya ragu-ragu
dan tampak canggung. Biasanya masalah pengaturan keseimbangan tubuh berkaitan dengan
sistem yang mengatur keseimbangan dalam tubuh sehingga jika tidak segera ditangani, maka
dapat terbawa hingga dewasa dan mengakibatkan gangguan dalam perkembangan motoriknya,
misalnya kesulitan membaca dan menulis.
b. Reaksi kurang cepat dan koordinasi kurang baik
Biasanya anak yang perkembangan motoriknya berkembang dengan baik akan memilki
reaksi yang cepat dan ketangkasan yang baik. Namun, ada juga beberapa anak yang lambat
dalam bereaksi dan seing kacau membuat gerakan sehingga sering disebut ceroboh. Hal tersebut
dapat disebabkan karna anak terlalu dikungkung dan kurang diberi kesempatan untuk melatih
gerak motoriknya. Selain itu ada kemungkinan anak mempunyai masalah dalam saraf
motoriknya. Hai ini dapat di tangani dengan mengajak anak untuk lebih aktif bergerak.

2. Masalah/ Kesulitan dalam Motorik halus


Masalah yang dapat dialami anak dalam motorik halus yaitu anaka belum bisa
menggambar bentuk bermakna dan belum bisa mewarnai dengan rapi.
a. Belum bisa menggambar bentuk bermakna
Kegiatan menggambar merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan hampir
semua anak pasti pernah menggambar. Namun bagi anak yang masih belum bisa menggambar
bentu perlu diberi perhatian lebih karena bisa saja itu tandanya anak belum bisa mempersepsi
hal-hal yang ada di sekitarnya.

4
b. Belum bisa mewarnai dengan rapi.
Mewarnai adala salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk melatih motorik halus
anak. Biasanya anak diberi gambar yang menarik dan disuruh untuk menggambar. Biasanya anak
yang kreatif akan meyukai kegiatan ini dan bereksperimen untuk menadukan warna sehingga
tercipta warna baru. Hal yang perlu diperhatikan adalah jika anak enggan untuk mewarnai maka
dampingi anak tersebut hingga dia bisa menyelesaikan pekerjaannnya.

C. Cara Meningkatkan Keterampilan Motorik Anak


Menurut Izzaty (2005 :55) meningkatkan dan melatih keterampilan motorik kasar dan
halus dapat dilakukan melalui bermain serta lingkungan yang memungkinkan anak untuk melatih
keterampilan motoriknya dengan maksimal. Selain itu faktor latihan dan pengalaman juga sangat
membantu. Anak usia dini terkadang masih membutuhkan dukungan dan dorongan untuk
mengembangkan rasa percaya diri dan kemampuan dalam melakukan kegiatan fisik.
Berikut ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan
keterampilan motorik anak :
1. Dunia anak adalah dunia bermain, jadi berikan anak kesempatan untuk bermain yang
dapat melatih penguasaan keterampilan motorik kasar dan motorik halusnya. Usahakan
agar kegiatan ini bersifat eksploratif sehingga anak semangat dalam bermain.
2. Sediakan peralatan dan lingkungan yang memungkinkan anak untuk melatih
keterampilan motoriknya.
3. Perkenalkan dan latihlah anak dengan berbagai kegiatan dan jenis keterampilan motorik.
4. Tidak membeda-bedakan perlakuan antar anak laki-laki dan perempuan, karena
sesungguhnya pada usia ini kemampuan dan ketertarikan anak terhadap aktivitas motorik
adalah sama.
5. Jangan menekankan kekuatan dan kecepatan, tetapi proses yang mereka jalani.
6. Bersabar dalam menghadapi anak, karena anak butuh waktu untuk menguasai
keterampilan motorik.
7. Pada dasarnya anak adalah unik, jadi jangan bandingkan anak satu sama lain karena
kemampuan anak berbeda-beda.

5
Stimulasi yang dapat diberikan untuk mengoptimalkan perkembangan motorik anak
yaitu:
1. Dasar-dasar keterampilan menulis dan menggamba
2. Keterampilan berolahraga , seperti senam.
3. Gerakan-gerakan permainan seperti meloncat dan berlari.
4. Baris-berbaris secara
5. sederhana untuk menanamkan kebiasaan kedisplinan dan ketertiban.
6. Gerakan ibadah, seperti sholat untuk yang beragama Islam.

6
Kesimpulan

Menurut Hustarda & Yudha M. Saputra (2000 : 21) faktor internal dan faktor eksternal
berpadu setelah anak dilahirkan serta berinteraksi dengan lingkungan yaitu faktor-faktor :
keturunan, status gizi, aktivitas fisik, sistem kelenjar hormon, pertumbuhan suku bahasa, kondisi
sosial ekonomi, kondisi psiko-sosial, dan kecenderungan sekuler (duniawi).

Menurut Dwi Ratmanto (2010 : 19-20), faktor yang mempengaruhi kemampuan motorik, yaitu :

1. Rangsangan lingkungan

2. Status gizi

3. Jenis kelamin

4. Tahap pematangan

5. Ras dan suku

Masalah yang dapat dialami dalam motorik kasar yaitu masalah dalam ketidakmampuan
mengatur keseimbangan , reaksi yang kurang cepat , dan koordinasi yang kurang baik.

Masalah yang dapat dialami anak dalam motorik halus yaitu anaka belum bisa
menggambar bentuk bermakna dan belum bisa mewarnai dengan rapi.

Menurut Izzaty (2005 :55) meningkatkan dan melatih keterampilan motorik kasar dan
halus dapat dilakukan melalui bermain serta lingkungan yang memungkinkan anak untuk melatih
keterampilan motoriknya dengan maksimal.

7
DAFTAR PUSTAKA

 Dwi Ratmanto. (2010). Kemampuan Motorik Siswa Kelas Atas SD Wirokerten


Banguntapan Bantul. Skripsi. Yogyakarta: FIK UNY.
 Heri Rahyubi. (2012). Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik.
Majalengka: Referens
 Hustarda & Yudha M. Saputra. (2002). Perkembangan Peserta Didik. Depdikbud Dikti.
 Kurnia, Rifki N.2011.Aspek Perkembangan Fisik Motorik.
Diakses dari : http://rifkinoviakurnia.blogspot.com/2011/02/aspek-perkembangan-fisik-
motorik.html
 Tanpa Nama. 2018. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Motorik Halus
Anak Usia Dini
Diakses dari : https://agroedupolitan.blogspot.com/2018/10/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi_23.html

Anda mungkin juga menyukai