Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 15 (Leilana Larissa, Nadia Salsabila, Natashya Elly F P, Zumroh Desty Angraini)

CHEATSHEET PERPINDAHAN MASSA (ABSORPSI) Pada tabel diberikan data kelarutan gas SO2 dalam air murni pada suhu 303 K (30˚C) dan
y2 keterangan: tekanan udara 101,3 kPa (760 mmHg atau 760 Torr).
G,out 1 → bersih
x2 2 → kotor
L,in
y1 : fraksi gas polutan yang memasuki absorber
y2 : fraksi gas polutan yang keluar dari absorber
acid gas : gas asam/ kontaminan (H2S, CO2, N2OS, SO2)
sour gas : gas masam, gas apa aja yang terkontaminasi
y1
G,in
1.) Menghitung fraksi mol dari SO2 dalam fasa gas (y), kemudian susun dalam satu tabel.
x1 L,out
𝑃𝑆𝑂2
Proses sulfinol: proses turunan amine-based technology solvent (menggunakan larutan 𝑦=
𝑃𝑇
adsorben amine) untuk menyerap senyawa organik sulfur (mercaptans, COS, CS 2) dari gas 2.) Menghitung fraksi mol absorbat SO2 dalam fasa cair (x).
alam. 𝑛𝑆𝑂2 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
𝑥=
𝑛𝑆𝑂2 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 + 𝑛𝐻2𝑂
METODE KREMSER → apabila garis operasi dan garis kesetimbangan memiliki gradien yang 3.) Mem-plotting grafik harga-harga fraksi mol SO2 dalam fasa gas (y) vs. fraksi mol SO2
tetap (linear). yang terlarut dalam fasa cair (x).
Persamaan Kremser Absorpsi Persamaan Kremser Desorpsi  hasil plotting grafik diatas memberikan suatu garis yang mendekati linear  hukum
̅
Untuk 𝐴 > 1 Untuk 𝐴̅ > 1 Henry dapat diterapkan dalam sistem ini (y = Hx), slope harus konstan pada setiap
𝒚 − 𝒎𝒙𝟐 𝟏 𝟏 𝒙 − 𝒚𝟏 /𝒎 𝟏 𝟏 titik.
𝒍𝒏 [( 𝟏 ) (𝟏 − ̅ ) + ̅ ] 𝒍𝒏 [( 𝟐 ) (𝟏 − ̅ ) + ̅ ]
𝒚𝟐 − 𝒎𝒙𝟐 𝑨 𝑨 𝒙𝟏 − 𝒚𝟏 /𝒎 𝑨 𝑨 4.) Mencari slope (H)
𝑵= 𝑵=
𝒍𝒏𝑨̅ 𝟏 ∆𝑦
(∆𝑥)
∆𝑦
+(∆𝑥)
𝒍𝒏 ̅ ∆𝑦
Untuk 𝐴̅ = 1 𝑨 Bisa dengan slope overall 𝐻 = = 42,7 Bisa juga dengan 𝐻 = 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ
=
∆𝑥 2
(𝒚𝟏 − 𝒚𝟐 ) Untuk 𝐴̅ = 1 42,18
𝑵= (𝒙𝟐 − 𝒙𝟏 )
(𝒚𝟐 − 𝒎𝒙𝟐 ) 𝑵=  jika hasil penyimpangan dari mencari H dengan slope overall dengan H dibagi 2
𝒚
(𝒙𝟏 − 𝟏 ) tidak lebih dari 5%, maka slope dianggap kostan yg berarti Hk. Henry dapat diterapkan.
𝐿 1 𝒎
dimana 𝐴 = × ∗ 𝐿 1
𝐺 𝐻 dimana 𝐴 = × ∗
A adalah faktor absorpsi 𝐺 𝐻 Contoh pengerjaan L/G minimum (Soal #2)
A adalah faktor absorpsi Dari data yang telah dihitung dan ditabelkan pada contoh soal #1 di atas, hitunglah laju
Persamaan Efisiensi menyeluruh (Eo) cairan minimum (min L) berupa air murni yang diperlukan untuk mengabsorpsi 90 %-v gas
𝟏
𝑵𝒊𝒅𝒆𝒂𝒍 𝒍𝒏[𝟏+𝑬𝑴𝑮𝑬 ( −𝟏)] 2 SO dalam aliran gas utama yang memiliki laju alir (QG,i ) sebesar 84,9 m3 per menit (3.000
𝑨
𝑬𝒐 = 𝑵 = 𝟏 dimana EMGE adalah Efisiensi Murphee acfm) yang mengandung 3 %-v SO2!
𝒂𝒌𝒕𝒖𝒂𝒍 𝒍𝒏
𝑨
Gambarkan pula kurva garis operasi aktualnya!
METODE GRAFIS → ada yang cara pengerjaan solute-free basis & cara pengerjaan L/G Suhu operasi yang digunakan adalah 293,15 K dan tekanannya 101,3 kPa (1 atm).
minimum Diketahui: tabel kesetimbangan seperti soal sebelumnya.
Persamaan garis operasi tower absorber Persamaan garis kesetimbangan 1.) Menentukan fraksi-fraksi molar dari polutan dalam fasa gas, yaitu: y1 dan y2
𝑳 y1 = 0,03
𝒚 = 𝑯∗ 𝒙 dimana H* adalah konstanta
(𝒚𝟏 − 𝒚𝟐 ) = (𝒙𝟏 − 𝒙𝟐 ) y2 = (100%-90%)·y1 = (0,1) (0,03) = 0,003
𝑮 Henry
Contoh soal Hukum Henry (Soal #1)

Kelompok 15 (Leilana Larissa, Nadia Salsabila, Natashya Elly F P, Zumroh Desty Angraini)
Kelompok 15 (Leilana Larissa, Nadia Salsabila, Natashya Elly F P, Zumroh Desty Angraini)
2.) Mencari x1. Pada laju larutan absorben minimum, fraksi molar gas polutan yang
memasuki absorber (y1) berada dalam kesetimbangan dengan fraksi molar rich
solution yg meninggalkan absorber (x1). Sehingga: y1 = H*x1 CARA PENGERJAAN SOLUTE FREE BASIS
x1 = y1/H* = 0,03 / 42.7 Persamaan garis operasi Keterangan:
𝐿 ̅
𝑳 𝐿̅= flow rate solute-free absorben
3.) Menghitung rasio masssa (molar) cairan – terhadap – gas (= 𝑚 ) menggunakan (𝒀̅𝟏 − 𝒀
̅ 𝟐 ) = (𝑿 ̅𝟏 − 𝑿
̅ 𝟐)
𝐿
𝐺𝑚 ̅
𝑮 𝐺̅ = flow rate solute-free carrier gas
persamaan 𝑦1 − 𝑦2 = 𝑚 . (𝑥1 − 𝑥2 ), sehingga: ̅ = 𝑳,𝒊𝒏 (𝟏 − 𝒙𝟐 )
𝑳 ̅ = 𝑮,𝒊𝒏 (𝟏 − 𝒚𝟏 )
𝑮
𝐺𝑚
𝐿𝑚 (𝑦1 − 𝑦2 ) (0.03 − 0.003) 𝑔𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑖𝑟 𝑚𝑜𝑙 𝑝𝑜𝑙𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝐿,𝑜𝑢𝑡 𝑥1
(= ) = = = 38.4 𝑥1 = 𝑋̅1 =
𝐺𝑚 𝑚𝑖𝑛 (𝑥1 − 𝑥2 ) (0.000703 − 0.0) 𝑔𝑚𝑜𝑙 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑚𝑜𝑙 𝑝𝑜𝑙𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝐿,𝑜𝑢𝑡 + 𝐿̅ 1 − 𝑥1
𝑚𝑜𝑙 𝑝𝑜𝑙𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝐺,𝑖𝑛 𝑦1
4.) Konversikan terlebih dahulu, laju alir volum gas (bersih) [m3/menit] yang keluar ̅
𝑌1 =
𝑦1 = 1 − 𝑦1
̅̅̅
𝑃1 .𝑉 1
=
̅̅̅
𝑃2 .𝑉 2 𝑚𝑜𝑙 𝑝𝑜𝑙𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝐺,𝑖𝑛 + 𝐺̅
dari absorber menjadi laju alir molar [mol/menit]. Pakai persamaan: dst.. untuk 𝑋̅1 dan 𝑌̅1
𝑇1 𝑇2 dst.. untuk x2 dan y2
Pada 0°C dan tekanan 101,3 kPa (= 1 atm), terdapat 0,0224 m3/g-mol gas. Cari V2
molarnya dulu. Contoh pengerjaan solute-free basis
𝑃1 . 𝑉̅1 𝑇2 It is desired to absorb 95% of Acetone (CH3COCH3) by Water (H2O) from a Gas mixture of
̅̅̅
𝑉2 = ( ).
𝑇1 𝑃2 Acetone and Air containing 1.5% of the component in a countercurrent tray tower. Total
1 . 0,0224 293,15 𝑚3 𝑚3 Gas mixture input is 30 kmol/hr and Water enters the tower at a rate of 90 kmol/hr. The t
(𝑉̅̅̅2 )200𝐶 = ( ).( ) = 0,0240 ( )
273,15 1 𝑔𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑎𝑠 𝑔𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑎𝑠 ower operates at 27˚C and 1 atm. The equilibrium relation is Y = m·X; where m is Henry co
𝑚3 1 𝑚𝑜𝑙 𝑚𝑜𝑙 nstant equal to 2.53. Determine the number of ideal stages necessary for the separation
𝐺𝑚 = 𝐺𝑚 ( ) ( 3)=
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑉̅ 𝑚 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 using (a) graphical method as well as (b) Kremser analysis method.
1 𝑔𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑎𝑠 G,out
= 84,9 𝑚3 /𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 .( ) = 3538 𝑔𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑎𝑠 (𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎)/ 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 diketahui:
0,00240 𝑚3
5.) Menghitung laju alir minimum cairan (= 𝐿𝑚,𝑚𝑖𝑛 ) L,in
G,in = 30 kmol/hr
𝑘𝑔 − 𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑖𝑟 𝑘𝑔𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑖𝑟 kg air L,in = 90 kmol/hr
(𝐿𝑚 )𝑚𝑖𝑛 = 38,4 . (3,538) = 135,86 = 2445,5 y1 = 0,015
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
6.) Sketsa kurva garis operasi dan juga garis kesetimbangannya adalah: x2 = 0
- Slope garis operasi minimum = 38,4; dengan koordinat [0; 0,003] di puncak acetone yang akan diabsorbsi = 95%
G,in T = 300 K
menara dan [0,00073;0,03] di dasar.
P = 101,3 atm
- Garis operasi aktual dibuat dengan asumsi: slope = 1,3 x kelandaian garis L,out
1.) Mencari 𝐿̅ dan 𝐺̅
operasi minimum, yaitu 1,3 x 38,4 ≈ 50; dengan koordinat [0; 0,003] di puncak ̅ = 𝑳,𝒊𝒏 (𝟏 − 𝒙𝟐 )
𝑳
menara dan [0,00054;0,03] di dasar → diperoleh jumlah tahap = 6
𝐿̅ = 90(1 − 0) = 90 𝑘𝑚𝑜𝑙/ℎ𝑟
𝑮̅ = 𝑮,𝒊𝒏 (𝟏 − 𝒚𝟏 )
𝐺̅ = 30(1 − 0,015) = 29,55 𝑘𝑚𝑜𝑙/ℎ𝑟
Mol acetone di G,in = 0,015 · 30 = 0,45
Mol acetone G,out = 0,05 · 0,45 = 0,0225
0,0225
𝑦2 = = 7,608 × 10−4
0,0225 + 29,55

2.) Mencari 𝑌̅1 , 𝑌̅2 , 𝑋̅1 , 𝑋̅2


𝑦1 0,015
𝑌̅1 = = = 0,01523
1 − 𝑦1 1 − 0,015
Kelompok 15 (Leilana Larissa, Nadia Salsabila, Natashya Elly F P, Zumroh Desty Angraini)
Kelompok 15 (Leilana Larissa, Nadia Salsabila, Natashya Elly F P, Zumroh Desty Angraini)
𝑦𝑖
𝑦2 7,608 × 10−4 Sistem diketahui mengikuti Hukum HENRY dengan 𝑚 = = 1,41. Di bagian bawah menara
𝑌̅2 = = = 7,614 × 10−4 𝑥𝑖
1 − 𝑦2 1 − 7,608 × 10−4 (bottom), rasio molar cairan-terhadap-gas adalah (L/G)b = 2,115, sedangkan di ektremitas
𝑋̅2 = 0 lainnya (di puncak, top) adalah (L/G)t = 2,326. Pada kondisi operasi ini, diketahui bahwa
efisiensi Murphree dapat dianggap konstan, yaitu pada E MGE = 0,65.
→ mencari 𝑋̅1 dapat menggunakan:
Pertanyaan:
𝑥1 • Hitunglah atau perkirakan jumlah talam yang diperlukan oleh sistem ini !
𝑋̅1 =
1 − 𝑥1 • Jika diinginkan kriteria diameter kolom sebesar 150 cm (perhatikan tabel di bawah
𝑚𝑜𝑙 𝑝𝑜𝑙𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝐿,𝑜𝑢𝑡 0,95 ∙ 0,45 ini), maka tentukanlah tinggi kolom yang diperlukan!
𝑥1 = = = 4,73 × 10−3
̅
𝑚𝑜𝑙 𝑝𝑜𝑙𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝐿,𝑜𝑢𝑡 + 𝐿 1 + 0,95 ∙ 0,45
4,73 × 10−3 Jawaban:
𝑋̅1 = = 4,75 × 10−3 Diameter Menara, D [m] Spasi Talam, t [m]
1 − 4,73 × 10−3
<1 0,50
atau substitusi 𝑌̅1 , 𝑌̅2 , 𝑋̅2 ke persamaan garis operasi: 1–3 0,60
3–4 0,75
̅𝟏 − 𝒀
(𝒀 ̅𝟐) 𝑳 ̅ 0,0144686
= ⇔ = 3,046 4–8 0,90
̅𝟏 − 𝑿
(𝑿 ̅ 𝟐) 𝑮̅ ̅𝟏
𝑿
̅ 𝟏 = 4,75 × 10−3 (hasilnya bakal sama aja)
𝑿 𝐿𝑠 𝐿
Tahap 1: Menghitung faktor-faktor absorpsi (= . 𝐺𝑠 = . 𝐺)untuk rasio molar cairan –
𝑚 𝑚
3.) Kalau udah dapet 𝑌̅1 , 𝑌̅2 , 𝑋̅1 , 𝑋̅2 plot ke diagram terhadap – gas di kedua ekstremitas (dasar dan puncak kolom) dan kelandaian kurva
Garis kesetimbangan: y = 2,53x kesetimbangan. Sebagai berikut:
(𝐿/𝐺)𝑏 2,115
• Di dasar kolom: 𝐴1 = = = 1,50
𝑚 1,41
(𝐿/𝐺)𝑡 2,326
• Di puncak kolom: 𝐴1 = = = 1,65
𝑚 1,41
• Harga rerata geometri: 𝐴 = 𝐴̅ = √𝐴1 . 𝐴2 = √(1,50). (1,65) = 1,573
Kemudian, menentukan konsentrasi gas dan cairan di setiap posisi, sebagai berikut:
Karena harga A = 1,573, maka harga tahap ideal dari operasi absorpsi ini adalah
0,018 − 1,41.0,0001 1 1
𝑙𝑛 [ (1 − )+ ]
0,001 − 1,41.0,0001 1,573 1,573
𝑁= = 4,65
ln(1,573
Jika efisiensi Murphree dapat dianggap konstan untuk semua talam yang ada, dan jika garis
operasi dan garis kesetimbangan keduanya merupakan garis lurus, maka efisiensi
menyeluruh dapat dihitung sedemikian rupa sehingga jumlah talam sesungguhnya dapat
ditentukan secara analitis melalui rumus:
Contoh soal Kremser (Soal #3) 1
Suatu menara dengan talam-saring (sieve-tray) dirancang untuk proses absorpsi gas. Gas 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑁 𝑙𝑛 [1 + 𝐸𝑀𝐺𝐸 ( − 1)]
𝐸0 = = = 𝐴 = 0,5965
umpan mengandung polutan A dengan konsentrasi 1,8 %-molar memasuki kolom di bagian 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎 𝑁𝑟 1
𝑙𝑛 ( )
bawah. Gas tersebut dimaksudkan mengalami pembersihan melalui operasi absorpsi 𝐴
sedemikian rupa sehingga akhirnya terkandung polutan A yang tidak lebih dari 0,1 %-molar Maka jumlah talam sesungguhnya dihitung sebagai berikut:
di bagian keluaran (puncak). Cairan absorben yang digunakan, pada awalnya mengandung 𝑁 4,65
𝑁𝑟 = = = 7,8 → 8
0,01 %-molar. 0,5965 0,5965

Kelompok 15 (Leilana Larissa, Nadia Salsabila, Natashya Elly F P, Zumroh Desty Angraini)
Kelompok 15 (Leilana Larissa, Nadia Salsabila, Natashya Elly F P, Zumroh Desty Angraini)
Dilakukan pemeriksaan dengan cara perhitungan ulang konsentrasi gas yang meninggalkan b. Hitunglah atau perkirakan jumlah talam yang diperlukan oleh sistem ini !
kolom absorber dengan 8 buah talam agar sesuai ketentuan. c. Jika diinginkan kriteria diameter kolom sebesar 150 cm (perhatikan tabel di bawah ini),
• Efisiensi secara menyeluruh = E0 = 0,5965 maka tentukanlah tinggi kolom yang diperlukan!
• Jumlah talam sesungguhnya = Nr = 8
• Maka, jumlah talam kesetimbangannya adalah, N = 8 x 0,5965 = 4,772 1.) Menghitung nilai x dan y seperti pengerjaan sebelumnya
Kemudian menghitung y1 dari persamaan:
𝑦 − 𝑚 . 𝑥0 1 1
𝑙𝑛 [ 𝑁+1 (1 − ) + ]
𝑦1 − 𝑚. 𝑥0 𝐴 𝐴
𝑁=
ln(𝐴)
0,018 − 1,41.0,0001 1 1
𝑙𝑛 [ (1 − )+ ]
𝑦1 − 1,41.0,0001 1,573 1,573
4,772 = → 𝑦1 = 0,000949 ≈ 0,095
ln(1,573)
Hasil 𝑦1 seperti di atas menyatakan bahwa konsentrasi gas keluaran ternyata masih lebih
dari 0,1 % seperti yang ditentukan dalam soal.
Tahap 2: untuk Menara absorpsi dengan diameter 1,5 m, maka dari tabel di atas,
rekomendasi untuk jarak antar (spasi) talam adalah sebesar 0,6 m. 1.) Mem-plotting grafik harga-harga fraksi mol dalam fasa gas (y) vs. fraksi mol yang
terlarut dalam fasa cair (x).
Contoh soal Kremser kedua (Soal #4)  hasil plotting grafik diatas memberikan suatu garis yang mendekati linear 
Suatu menara sieve-tray dirancang untuk proses absorpsi gas. Gas umpan memasuki kolom hukum Henry dapat diterapkan dalam sistem ini (y = Hx), slope harus konstan pada
dibagian bawah dengan kandungan absorptif A sebesar 1,852 %-molar. Gas umpan setiap titik
mengalami pembersihan sedemikian rupa sehingga tersisa polutan A tidak lebih dari 0,088 2.) Mencari slope (H) = 1,5025
%-molar di bagian keluaran (puncak). Cairan absorben yang digunakan, pada awalnya
mengandung 0,008 %-molar. Sistem diketahui mengikuti Hukum HENRY dengan data
seperti pada Tabel 1 di bawah ini. Dibagian bawah menara (bottom), rasio molar cairan-
terhadap-gas adalah (L/G )b = 1,65 , sedangkan di ektremitas lainnya (di puncak, top) adalah
( L/G)t = 1,71. Pada kondisi operasi ini, diketahui bahwa efisiensi Murphree dapat dianggap
konstan, yaitu pada EMGE = 0,65.

Tabel 1. Data kesetimbangan A dalam H2O


CA PA x y
(g A/100g H2O) (kPa) (fraksi mol A, cairan) (fraksi mol A, gas)
0,49 0,4620 3.) Mencari faktor absorpsi rata-rata
0,74 0,7000 (𝐿/𝐺)𝑏 1,65
Di dasar kolom: 𝐴1 = = = 1,0479
𝑚 1,5025
0,98 0,9114 (𝐿/𝐺)𝑡 1,71
1,49 1,3952 Di puncak kolom: 𝐴1 = = = 1,0668
𝑚 1,5025
1,73 1,6195 Harga rerata geometri: 𝐴 = 𝐴̅ = √𝐴1 . 𝐴2 = √1,0668 . 1,0479 = 1,118
1,96 1,8258 4.) Hitung Tahap ideal menggunakan persamaan Kremser
2,45 2,2829 𝑦 − 𝑚. 𝑥0 1 1
𝑙𝑛 [ 𝑁+1 (1 − ) + ]
Pertanyaan: 𝑦1 − 𝑚. 𝑥0 𝐴 𝐴
𝑁= = 11,105
a. Hitunglah y dan x (lengkapi Tabel 1 di atas), sebelum menentukan H′ (konstanta Henry) ln(𝐴)
untuk sistem absorpsi di atas, jika berlaku!
Kelompok 15 (Leilana Larissa, Nadia Salsabila, Natashya Elly F P, Zumroh Desty Angraini)
Kelompok 15 (Leilana Larissa, Nadia Salsabila, Natashya Elly F P, Zumroh Desty Angraini)
5.) Hitung Eff. Murphree “dg EMGE diketahui” KOEFISIEN PERPINDAHAN MASSA DAN DIFUSI
1 Difusi H2 Pada Permukaan Logam
𝑙𝑛 [1 + 𝐸𝑀𝐺𝐸 ( − 1)]
𝐸0 = 𝐴 Sebagai perpindahan massa
1 𝑔𝑎𝑠 − 𝑐𝑎𝑖𝑟
𝑙𝑛 ( ) 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 = → 𝑓𝑙𝑢𝑘𝑠 = 𝑘. ∆𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖
𝐴
1 𝑐𝑎𝑖𝑟 − 𝑐𝑎𝑖𝑟
𝑙𝑛 [1 + 0,65 ( − 1)] 𝑘 = 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎
1,118
𝐸0 = = 0,6372 Persamaan tersebut digunakan saat :
1
𝑙𝑛 ( ) ➢ 1 dimensi
1,118
6.) Hitung jumlah stage aktual ➢ Jarak pada sistem tdk dapat diketahui
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑝 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑁𝑖𝑑 ➢ Biasanya ada fasa cair
𝐸0 = =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑝 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎 𝑁𝑟𝑒 Sebagai difusi
11,105 𝑔𝑎𝑠 − 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡 𝜕𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖
0,6372 = ⇔ 𝑁𝑟𝑒 = 17,4 → 18 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 = → 𝑓𝑙𝑢𝑘𝑠 = −𝒟
𝑁𝑟𝑒 𝑔𝑎𝑠 − 𝑔𝑎𝑠 𝜕𝑧
7.) Setiap selesai dapet N aktual yang sudah dibulatkan, cek lagi. Caranya: masukin 𝒟 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎
nilai N ideal yang baru ke persamaan Kremser, terus cek y 1 (fraksi cair keluaran Persamaan tersebut digunakan saat :
absorber sesuai seperti yang di soal gak) ➢ 2 atau 3 dimensi
18 ➢ Jarak pada sistem dapat diketahui
0,6372 = ⇔ 𝑁𝑟𝑒 = 11,469 ➢ Tidak melibatkan fasa cair
𝑁𝑟𝑒
0,01852 − 0,00088 ∙ 1,5025 1 1
𝑙𝑛 [( ) (1 − )+ ]
𝑦2 − 0,00088 ∙ 1,5025 1,118 1,118
11,469 = → 𝑦2
ln 1,118
= 0,000840 (< 𝑦1 )
8.) Menghitung tinggi menara
Dari tabel, maka tinggi spasi talam untuk kolom berdiameter 1,5 m adalah 0,6 m.
Tinggi menara = jumlah total talam × tinggi spasi talam
Tinggi menara = 18+2 (tambahan 2 talam diasumsikan merupakan perhitungan
untuk rongga di atas dan dibawah talam) × 0,6
Tinggi menara = 20 × 0,6 = 12 m
9.) Bila dibandingkan dengan metode grafis:

Kelompok 15 (Leilana Larissa, Nadia Salsabila, Natashya Elly F P, Zumroh Desty Angraini)

Anda mungkin juga menyukai