Asisten:
Dosen:
Dr.Eng.Totok Suprijo
2019
Praktikum Metode Numerik Oseanografi (OS 2202)
Modul VI – Persamaan Diferensial Parsial
1. Tujuan
Sasaran pada praktikum ini adalah:
a. Peserta dapat memahami algoritma penyelesaian persamaan diferensial parsial
dengan menggunakan metode numerik.
b. Peserta dapat mengaplikasikan program metode numerik persamaan
diferensial parsial.
c. Peserta dapat memperoleh solusi numerik dari persamaan diferensial parsial
dengan menggunakan metode beda hingga.
2. Teori Dasar
a. Persamaan Diferensial Parsial
Diferensial parsial adalah persamaan yang mengandung dua atau lebih peubah
bebas dimana peubah bebas tersebut dapat berupa waktu dan satu atau lebih
koordinat ruang. Persamaan diferensial parsial atau Partial Differential
Equations (PDE) digunakan untuk menggambarkan fenomena fisis yang
berkaitan dengan masalahmasalah matematis yang telah diketahui. Salah satu
contohnya adalah dalam mempelajari proses penyebaran polutan di laut secara
difusi, yaitu penyebaran zat terlarut dari suatu tempat berkonsentrasi tinggi ke
bagian/tempat yang memiliki konsentrasi lebih rendah.
Dalam menyelesaikan persamaan diferensial, dapat dilakukan secara numerik
maupun analitik. Namun, dikarenakan menyelesaikan persamaan diferensial
parsial secara analitik sulit untuk dilakukan, maka digunakan solusi numerik
dengan menggunakan metode beda hingga (finite difference).
Metode beda hingga didapatkan dari penurunan rumus deret Taylor sebagai
berikut.
Deret Taylor
∆𝑡 ′ ∆𝑡 2 ′′
𝑓(𝑡 + ∆𝑡) = 𝑓(𝑡) + 𝑓 (𝑡) + 𝑓 (𝑡) + ⋯
1! 2!
∆𝑥 ′ ∆𝑥 2 ′′
𝑓(𝑥 + ∆𝑥) = 𝑓(𝑥) + 𝑓 (𝑥) + 𝑓 (𝑥) + ⋯
1! 2!
∆𝑡 ′ ∆𝑡 2 ′′
𝑓(𝑡 − ∆𝑡) = 𝑓(𝑡) − 𝑓 (𝑡) + 𝑓 (𝑡) − ⋯
1! 2!
Praktikum Metode Numerik Oseanografi (OS 2202)
Modul VI – Persamaan Diferensial Parsial
∆𝑥 ′ ∆𝑥 2 ′′
𝑓(𝑥 − ∆𝑥) = 𝑓(𝑥) − 𝑓 (𝑥) + 𝑓 (𝑥) − ⋯
1! 2!
Dari perumusan deret Taylor di atas, terdapat metode beda hingga yang terbagi
menjadi empat macam, yaitu:
1. Beda Maju (forward difference)
∆𝑡 ′ ∆𝑡 2 ′′
𝑓(𝑡 + ∆𝑡) = 𝑓(𝑡) + 𝑓 (𝑡) + 𝑓 (𝑡)
1! 2!
∆𝑡 ∆𝑡 2
𝑓(𝑡 − ∆𝑡) = 𝑓(𝑡) − 1! 𝑓 ′ (𝑡) + 𝑓 ′′ (𝑡)
2!
+
𝑓(𝑡 + ∆𝑡) + 𝑓(𝑡 − ∆𝑡) = 2𝑓(𝑡) + ∆𝑡 2 𝑓 ′′ (𝑡)
Metode Eksplisit
Metode eksplisit yang digunakan dalam menyelesaikan persamaan difusi 1
Dimensi adalah dengan pendekatan beda maju untuk turunan waktu dan beda
pusat untuk turunan ruang (FTCS/Forward Time Central Space).
Diskritisasinya adalah sebagai berikut:
𝑛 𝑛 )
𝐹𝑚𝑛+1 = 𝐹𝑚𝑛 + 𝛼(𝐹𝑚+1 − 2𝐹𝑚𝑛 + 𝐹𝑚−1
𝐴𝐷 ∆𝑡
Dengan 𝛼 = ∆𝑥 2
Metode FTCS di atas memiliki syarat kestabilan yang harus dipenuhi dalam
proses perhitungan untuk menyelesaikan persamaan difusi yang ada. Syarat
kestabilannya dapat ditulis sebagai berikut.
𝐴𝐷 ∆𝑡 1
𝛼= ≤
∆𝑥 2 2
Dengan m adalah orde ruang, dan n adalah orde waktu.
3. Tugas Pendahuluan
a. Lakukan diskritisasi persamaan difusi menggunakan metode FTCS dari deret
Taylor!
𝜕𝐹 𝜕 2𝐹
= 𝐴𝐷 2
𝜕𝑡 𝜕𝑥
Daftar Pustaka
Steven C. Chapra & Raymond P. Canale. Metode Numerik untuk Teknik dengan Penerapan
pada Komputer Pribadi, UI-Press, Jakarta, 1991.