Anda di halaman 1dari 1

1.

Diameter baut HTB A325, gunakan minimal di diameter 16 mm

2. Stiffener kolom pada tumpuan rafter, cukup satu saja, di sejajaran voute

3. Detail 15A, itu posisi double L70.70.7 apa tidak salah ??

4. Hati-hati untuk truss, cek bahwa tebal pelat buhul harus seragam agar bisa dipasang satu
bidang

5. Detail 15B, stiffener 12 mm ??

6. Detailkan purlin tambahan ke badan rafter, usul saya pakai gusset plate saja (sambungan
geser), baut kecil M13 boleh

7. Cek lagi untuk tumpuan kolom, itu posisi chemical anchor jangan offset ke samping kolom
WF. Apa bisa dijejer di sisi tegak lurus kolom WF (karena jika tidak akan menghabiskan
ruangan dengan adanya stiffener)

8. Kroscek dengan dimensi balok di lantai tempat kolom ini menumpu, berapa lebar baloknya ?
Jika jatuh di area pelat, apa bagusnya pakai angkur tembus saja ?

9. Untuk base plate yang melebar jauh dari posisi profil, dari ujung-ujung flens harus ditarik
stiffener sampai ke ujung base plate, maksudnya agar momen tumpuan bisa tersalur
sepanjang base plate

10. Pastikan untuk chemical anchor, gunakan kapasitas desainnya, jangan recommended load

11. Base plate kolom 10 mm terlalu tipis ! Gunakan tebal 16 mm

12. Untuk penggambaran detail, yang posisi detailnya tidak ada di gambar tersebut, maka di
lingkaran samping judul detail, harus diisi nomor gambar referensi posisinya !

13. Tumpuan kolom H150.150, yang menumpu ke balok beton itu tetap pakai chemical anchor,
perhatikan bahwa jarak bersih tepi angkur ke tepi profil dalam adalah 4 cm, jika kurang,
maka tambahkan angkur ke sisi di luar profil (perbesar base plate). Demikian pula
pertemuan kolom ini ke rafter baja, gunakan prinsip yang sama untuk baut

Anda mungkin juga menyukai