merkaptopurin
Membtk 6 metil merkaptopurin(MMPR)
Menghbt sintesa RNA,COA, ATP dan DNA
C.Antagonis folat
Metotreksat
Menghbt dihidrofolate reduktase
membasmi sel fase S
Menghbat sintesis RNA,
Produk alamiah
1.Alkaloid vinka ( vinkristin & vinblastin )
berik.dg tubulin
berhenti pd metaphase
2.Taksan (paklitaksel & dosetaksel )
3.Epipodofilotoksin (etoposid & teniposid)
4.Kamptotesin 3 & 4 Keduanya menghambat enzim
topoisomerase yang menggabungkan rantai DNA
5. Antibiotik - antrasiklin ( daunorubisin,
doksorubisin,mitramisin) berikatan dg DNA
mengganggu fs DNA - aktinomisin
menghbt polimerase RNA
menybb. rantai tunggal DNA putus 6., enzim :
Asparaginase hidrolisis sel asparagin menybb sel kanker
kekurangan asparagin
OBAT-OBAT HERBAL ANTI KANKER
1. Benalu Teh (Loranthus
parasiticus)
Kandungan avicularin atau
senyawa flavonoid
berkhasiat sebagai obat
anti kanker. Ekstrak dari
benalu teh telah dibuktikan
mampu menghambat
perbanyakan dan
penyebaran sel kanker. Ia
juga memiliki efek
menenangkan serta
meluruhkan air seni.
MEKANISME BENALU TEH SEBAGAI
ANTI KANKER
Senyawa aktif yang terkandung dalam benalu
dari golongan flavonoid yang berperan sebagai
inhibitor bagi enzim DNA topoisomerase.
Enzim tersebut berfungsi sebagai pengontrol
topologi DNA. Adanya inhibitor,
mengakibatkan terjadinya kerusakan DNA sel
kanker, selanjutnya berpengaruh terhadap
proses dalam sel khususnya proses replikasi
yang diakhiri dengan kematian sel kanker.
2. Temu putih (Curcuma
zedoaria Rosc)
Kunyit putih dapat membantu
proses penyembuhan kanker
karena mengandung senyawa
seperti, ethylpmethoxycinnamate,
kurkuminoid,bisdemothxycurcumi,
flavonoid, dan demothxycurcumin
yang didapatkan dari ekstrak
etanol. Kunyit putih ini juga
mengandung Ribosome Inacting
Protein (RIP) yang berfungsi
menonaktifkan perkembangan sel
kanker dan menghambat
pertumbuhan sel kanker.
MEKANISME TEMU PUTIH SEBAGAI
ANTI KANKER
Tang dan Eisenbrand melaporkan bahwa
Curcuma zedoaria juga mengandung kurkumin
yang menghambat pertumbuhan sel kanker
melalui tiga mekanisme, yaitu:
1) menghambat penggabungan uridin kepada sel
Hela;
2) menghambat penyatuan uridin kepada RNA; dan
3) menghambat penyatuan leusin kepada protein
pada proses sintesa protein.
3. Daun Tapak Dara
(Catharanthus roseus /
Vinca rosea )
Daun dan akarnya
diketahui mengandung
lebih dari 60 macam
alkaloida, di antaranya
yang sangat terkenal
adalah vinkristin dan
vinblastin.
MEKANISME TAPAK DARA SEBAGAI
ANTI KANKER
Alkaloid yang terkandung dalam daun tapak
dara, yaitu vinkristin dan vinblastin tersebut
sangat poten menghambat polimerisasi
mikrotubuli mitotik sehingga dapat
menghambat proses mitosis pada metafase.
Yang akhirnya dapat mencegah terjadinya
kanker.
Efek samping Antikanker:
Sel kanker Sel normal
Sumsum tulang Dekstruksi sel sistem
hematopoietik Infeksi perdarahan
Epitel sal.cerna Efek sentral & mukosa Mual
muntah, Follikel rambut rontok
Efek samping khusus
Golongan alkilator
jarang menybb gx GIT
Stomatitis aftosa
biasanya yg sering adl metotraksat, fluorourasil,
merkaptopurin
Alopecia sering pd penderita pemberian gol.antrasiklin
Semua a.kanker teratogenik & nefropati hiperurisemik ,
dpt dicegah dengan cr : hidrasi,alkalinisasi urine,
pemberian allupurinol
Ggn pd organ
–organ besar hati,ginjal ,pankreas,SSP dan mekanisme
pembekuan darah
enzim asparaginase
Metode pengobatan kanker pada saat ini
• Pada tumor yang belum bermetastasis dilakukan pembedahan
(guna mengeluarkan sel sel secara radikal) dan penyinaran
(membakar dan merusak sel sel)
• Setelah terjadi metastasis dibutuhkan pendekatan sestemik
dengan kemoterapi.
• Antikanker diharapkan memiliki toksisitas selektif, yang berarti
menghancurkan sel kanker tanpa merusak sel jaringan
normal.
• Pada umumnya antikanker menekan pertumbuhan sel dan
menimbulkan toksisitas karena menghambat pembelahan sel
normal yang proliferasinya cepat, misal sumsum tulang, epitel
germinativum, mukosa sel cerna, folikel rambut dan jaringan
limfosit.
Untuk itu dilakukan terapi kombinasi
misal dengan obat yang melindungi sum
sum tulang, dll.
Obat antikanker yang sekarang digunakan
• Golongan alkilator, yaitu pengikat alkil dengan nukleoprotein
Contoh : klorambusil, siklofosfamid, busulfan, karmustin, dll.
• Golongan antimetabolit, yang mengganggu kebutuhan nutrisi untuk
kehidupan sel
Contoh : fluorourasil, sitarabin, metotreksat, dll.
• Golongan hormon, yang mengurangi kemungkinan perkembangan
sel. Hormon ini umumnya digunakan sebagai terapi penunjang.
Contoh : dietilestradiol,testosteron propionat, dll.
• Antibiotik, berikatan dengan DNA sehingga fungsi DNA terganggu
Contoh : antrasiklin, bleomisin, daktinomisin, dll.
• Alkaloid vinka, berikatan secara spesifik dengan tubulin, komponen
protein mikrotubulus, spindle mitotik, dan memblok polimerisasinya,
sehingga sel terhenti dalam metatase.
Contoh : vinblastin, vinkristin.
Efek non terapi
• Antikanker merupakan obat yang indeks terapinya
sempit.
• Semuanya dapat menyebabkan efek toksik berat
sampai menyebabkan kematian.
• Karena antikanker umumnya bekerja pada sel yang
aktif maka efek sampingnya juga terutama mengenai
jaringan dengan proliferasi tinggi, yaitu sistem
hemopoetik dan gastrointestinal.
Contoh
• Timbulnya leukopenia, trombositopenia atau anemia,
merupakan petunjuk untuk menghentikan terapi
pada penderita yang pada awal terapi mempunyai
sistem hemopoetik yang normal.
Pengobatan dapat diteruskan setelah sistem
hemopoetik pulih kembali.
• Gangguan sal cerna yang berupa anoreksia, mual,
muntah, diare, dll adalah efek samping pada hampir
semua obat antikanker.
Obat antikanker yang utama terdapat
dalam DOEN
1. Klorambusil
Merupakan mustar nitrogen (gol alkilator) yang
kerjanya paling lambat dan paling tidak toksik.
Digunakan untuk pengobatan paliatif leukemia
limfositik kronis, kombinasi dengan metotreksat
atau daktinomisin untuk karsinoma ovarium dan
testis. ES depresi sumsum tulang pada pemakaian
jangka panjang, berupa leukopenia,
trombositopenia dan anemia.
Diberikan PO, sediaan tablet 2 mg.
2. Siklofospamid
Merupakan alkilator yang
paling banyak digunakan.
Sediaan bentuk kristal 100,
200, 500, 1200 mg untuk
suntikan dan tablet 25 dan 50
mg.
3. Busulfan (gol. Alkilator)
4. Fluorouarsil (gol antimetabolit)
5. Sitarabain (gol antimetabolit)
6. Metroteksat (gol antimetabolit)
7. Vinkristin (gol alkaloid vinka)
8. Bleomisin (gol antibiotik)
9. Doksorubisin (gol antibiotik)
10. Prokarbazin (derivat methilhidrazin)
Terimakasih