Anda di halaman 1dari 17

Obat-obatan

antikanker beserta
mekanisme kerjanya
Dosen pengampuh :Apt.Alinda Tania, M.S.Farm

Nama : Vinanda Claresta


Nim : 482012108119
Kelas : 4C Farmasi
Obat-obat antikanker
Kanker adalah suatu penyakit sel dengan ciri gangguan atau kegagalan mekanisme
pengatur multiplikasi dan fungsi homeostasis lainnya pada organisme multiseluler.
Penyakit kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan
tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali,
dan akan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan sekitarnya (invasive) dan
terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ- organ penting serta
saraf tulang belakang. Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri jika ada
penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya sel kanker akan membelah terus
meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan terjadi penumpukan sel baru yang
disebut tumor ganas.
Golongan Klasifikasi Obat Antikanker

Senyawa Antikanker
Antimetabolit
Pengakilasi Produk Alam

Senyawa Senyawa
Hormon Penghambat Tirosin
Organolplatinum Kinase
Senyawa Pengalkilasi

• Senyawa pengalkilasi adalah senyawa reaktif yang dapat mengalkilasi DNA, RNA dan enzim-
enzim tertentu. Senyawa ini digunakan terutama untuk pengobatan kanker pada jaringan
limfoid dan sistem retikuloendotel, seperti limfosarkoma dan penyakit Hodgkin, leukemia
limfositik dan mieloma. Efek samping cukup besar yaitu merusak sumsum tulang,
menyebabkan leukopenia dan trombositopenia serta menekan kekebalan.

Mekanisme kerjaa

• Senyawa pengalkilasi dapat membentuk senyawa “kationik antara” yang tidak stabil, diikuti
pemecahan cincin membentuk ion karbonium reaktif. Ion ini bereaksi, melalui reaksi alkilasi,
membentuk ikatan kovalen dengan gugus-gugus donor elektron, seperti gugus-gugus
karboksilat, amin, fosfat dan tiol, yang terdapat pada struktur asam amino, asam nukleat dan
protein, yang sangat dibutuhkan untuk proses biosintesis sel. Reaksi ini membentuk hubungan
melintang (cross-linking) antara dua rangkaian DNA dan mencegah mitosis. Akibatnya proses
pembentukan sel terganggu dan terjadi hambatan pertumbuhan sel kanker.
Contoh obat :
Melfalan (alkeran), sifat dan mekanisme kerja sama dengan klorambusil. Melfalan
digunakan untuk pengobatan mieloma, adenokarsinoma ovarium dan kanker payudara.
Absorpsi obat dalam saluran cerna menurun bila diberikan bersama makanan,
pengikatan protein plasma 50–60%. Diekskresikan melalui urin, dengan waktu paro
terminal ± 30–150 menit. Dosis oral: 0,15–0,3 mg/kgbb/hari, untuk 4–6 hari.
Antimetabolit
Antimetabolit adalah senyawa yang dapat menghambat jalur metabolik yang penting untuk kehidupan
dan reproduksi sel kanker, melalui penghambatan asam folat, purin, pirimidin dan asam amino, serta
jalur nukleosida pirimidin, yang diperlukan pada sintesis DNA. Penghambatan replikasi DNA ini dapat
secara langsung maupun tidak langsung sehingga menyebabkan sel tidak berkembangbiak dan
mengalami kematian. Spektrum lebih sempit dibanding golongan antikanker lain.Struktur antimetabolit
berhubungan erat dengan struktur metabolit normal dan bersifat antagonis. Beberapa antimetabolit
merupakan pra-obat, dalam tubuh mengalami metabolisme menjadi bentuk aktifnya. Antimetabolit
menimbulkan efek samping cukup besar, seperti leukopenia, trombositopenia, anemia dan perdarahan
saluran cerna. Berdasarkan sifat antagonismenya antimetabolit dibagi menjadi empat kelompok, yaitu
antagonis pirimidin, antagonis purin, antagonis asam folat dan antagonis asam amino.
Contoh Obat :
• Antagonis pirimidin, umumnya berupa pra-obat, pada in vivo mengalami anabolisme
menjadi senyawa aktif, yang dapat memengaruhi sintesis DNA pada fase awal dengan
menyebabkan kekosongan asam timidilat sehingga sel mengalami kematian (thymineless
death). Contoh antagonis pirimidin: Sitarabin.

Mekanisme Kerja

• Sitarabin (Sitosin arabinosida, Alexan, Cytosar-U, Erbabin), adalah


nukleosida pirimidin sintetik yang menjadi aktif setelah diubah menjadi
arabinouranosilsitosin trifosfat. Metabolit aktif ini menghambat perubahan
asam sitidilat menjadi asam 2’-deoksisitidilat dan penggabungan DNA-
dependent DNA polimerase ke dalam DNA dan RNA. Sitarabin menunjukkan
efek terutama pada fase S, digunakan untuk pengobatan leukemia mielositik,
dikombinasi dengan 6-tioguanin, untuk pengobatan leukemia limpositik dan
meningeal. Waktu paro distribusi obat ± 10 menit sedang waktu paro
eliminasinya ± 1–3 jam. Dosis I.V. infus: 0,5–2 mg/kgbb/hari.
Antikanker Produk Alam

• Antikanker produk alam adalah senyawa yang dihasilkan dari produk alam dan berspesifikiat
sebagai antikanker. Antikanker produk alam dibagi menjadi tiga kelompok yaitu antibiotika
antikanker, antikanker produk tanaman dan antikanker produk rekayasa genetika

Antikanker Produk Tanaman

• Ada beberapa tanaman yang mengandung senyawa yang digunakan sebagai obat antikanker, sebagai contoh
adalah alkaloida vinca (vinblastine dan vinkristin), podofilotoksin (etoposida), paklitaksel dan dosetaksel.

Alkaloida vinca, seperti vinblastin dan vinkristin, diisolasi dari tanaman Vinca rosea Linn. Mekanisme kerjanya
sebagai antikanker adalah dengan mengikat tubuli dan menghambat pembentukan komponen mikrotubuli pada
kumparan mitosis sehingga metafase berhenti. Alkaloida vinca bekerja secara spesifik pada fase M. Vinkristin
mempunyai aktivitas lebih besar dibanding vinblastin karena mempunyai kemampuan penetrasi ke dalam sel
kanker yang lebih baik.
Contoh Obat :
Vinorelbin tartrat (Navelbine), adalah senyawa semisintetik vinblastin,
yang dibuat dengan menghilangkan air dan membentuk ikatan rangkap
pada C3’ dan C4’. Vinorelbin tartrat digunakan untuk pengobatan
kanker paru dan payudara stadium lanjut, dikombinasi dengan obat
antikanker lain. Dosis I.V.: 25–50 mg/mL, diberikan seminggu sekali.
Hormon
Beberapa neoplasma dapat dikontrol dengan baik oleh hormon seks, seperti hormon androgen, progestin dan
estrogen, serta hormon adrenokortikoid. Biasanya untuk pengobatan tambahan sesudah pembedahan,
dikombinasi dengan obat antikanker yang lain.Dalam klinik, hormon digunakan untuk pengobatan penyebaran
neoplasia, sebagai contoh adalah hormon androgen untuk karsinoma payudara, estrogen untuk karsinoma
payudara dan prostat, progestin untuk karsinoma uterus dan adrenokortikoid untuk leukemia akut, terutama
pada anak, leukemia limfositik kronik, mieloma dan limfoma. Antiestrogen terutama digunakan untuk
pengobatan kanker payudara. Efek samping hormon androgen menyebabkan maskulinisasi, estrogen
menimbulkan feminimisasi dan adrenokortikoid menyebabkan gangguan keseimbangan elektrolit.

• Mekanisme kerja hormon androgen, progestin, estrogen dan hormon adrenokortikoid dapat mengikat
secara spesifik reseptor pada sitoplasma dan mengubah struktur reseptor. Bentuk kompleks hormon-
reseptor tersebut kemudian menuju inti, berinteraksi dengan sisi aseptor dan memengaruhi proses
transkripsi. Glukokortikoid dapat memengaruhi jaringan limfatik sehingga mencegah uptake glukosa dan
sintesis protein. Antiestrogen seperti tamoksifen, dapat memblok uptake estradiol dengan cara
berkompetisi dengan estradiol pada reseptor estrogen dari sel kanker payudara.
Contoh Obat :

Tamoksifen sitrat (Novaldex, Tamofen, Tadex), adalah antiestrogen yang


merupakan obat pilihan untuk pengobatan kanker payudara pada wanita
sesudah henti haid yang mempunyai tumor reseptor estrogen positif.
Tamoksifen juga digunakan untuk merangsang ovulasi pada wanita yang
tidak subur. Kadar plasma tertinggi obat dicapai dalam 4–7 jam setelah
pemberian secara oral, waktu paronya bifasik yaitu 7–14 jam dan 4 hari
atau lebih. Dosis oral: 10–20 mg 2 dd.
SENYAWA ORGANOPLATINUM
Beberapa senyawa turunan organoplatinum yang digunakan sebagai obat antikanker adalah
sisplatinum, karboplatin dan oksaliplatin. Penjelasan tentang beberapa senyawa turunan
organoplatinum adalah sebagai berikut.

Contoh Obat :
Sisplatinum (Cisplatin, Platinol, Platamin), adalah senyawa turunan platinum (IV) yang digunakan untuk
pengobatan kanker ovarian, testikular, kepala dan leher, karsinoma pada kandung kemih, serviks, paru, isofagus
dan lambung serta sarkoma osteogenik. Biasanya dikombinasi dengan obat antikanker lain. Mekanisme
antikanker serupa dengan senyawa pengalkilasi, yaitu dengan membentuk cross linking pada rangkaian DNA.
Sisplatin melepaskan dua ion Cl-, membentuk ion N-Pt++ dihidrat, dan kemudian mengikat atom N7 dari
nukleosida guanosin yang berdekatan, pada rangkaian yang sama. Cross linking juga dapat terjadi pada gugus 6-
amino adenin yang letaknya berlawanan pada rantai DNA. Pengikatan protein plasma terjadi setelah 4 jam, dan
90% obat akan terikat protein, waktu paro eliminasi sangat lama 5–10 hari. Sisplatinum menimbulkan efek
samping kerusakan ginjal, efek depresi sumsum tulang dan kerusakan mukosa usus lebih rendah dibanding obat
antikanker lain. Dosis I.V. infus: 50–100 mg/m2, setiap 3–4 minggu.
Mekanisme kerja kompleks platinum dengan nukleosida guanosin dapat dilihat
pada Gambar 3.9.

88%
SENYAWA PENGHAMBAT TIROSIN KINASE

Tyrosine kinase-linked receptors (TKLRs) adalah subclass dari cell-surface growth factor receptors
(CGFR) yang memiliki aktivitas enzimatik ligand-dependent (aktivitas kinase), yang mengkatalisis transfer
gugus γ-fosfat dari donor nukleosida trifosfat, seperti adenosin trifosfat, ke gugus hidroksil residu tirosin
protein target. Protein reseptor dalam TKLRs terdiri dari tiga ranah (domain) utama, yaitu ranah
pengikatan ligan pada permukaan ekstraseluler membran; ranah pengikatan ligan satu α-heliks yang
melintasi membran; dan ranah pengikatan ligan di daerah intraseluler dengan aktivitas tirosin kinase.
Ranah pengikatan ligan, pada umumnya proses glikosilasi, terhubung ke ranah sitoplasmik oleh
transmembran heliks tunggal. TKLRs memainkan peranan penting dalam sebagian besar proses
fundamental sel, termasuk siklus sel, migrasi sel, metabolisme dan kehidupan sel, serta proliferasi dan
diferensiasi sel, serta berperan penting dalam proses karsinogenesis.
Contoh Obat :
Gefitinib (Iressa) adalah obat antikanker yang digunakan untuk pengobatan non-small cell lung cancer
(NSCLC) yang telah metastasis. Mekanisme kerjanya dengan menghambat epidermal growth factor
receptor (EGFR), sehingga menghambat pertumbuhan tumor, metastasis dan angiogenesis serta
menginduksi apotopsis. Absorpsi dalam saluran cerna lambat, ketersediaan hayatinya 60%, pengikatan
protein plasma 59%, kadar plasma tertinggi dicapai 3–7 jam setelah pemberian oral. Gefitinib
diekskresikan terutama melalui feses, waktu paro eliminasi 48 jam. Dosis oral: 250 mg 1 dd.
THANKS!!

Anda mungkin juga menyukai