penyebab utama kematian di negara berkembang dan juga di seluruh dunia. Di Indonesia, kanker menjadi penyumbang kematian ketiga terbesar setelah penyakit jantung (Depkes RI, 2006). Salah satu metode pengobatan kanker adalah dengan penggunaan obat-obatan kimia (kemoterapi). PENGERTIAN • Obat antikanker (obat sitotoksik , sitostatik atau antineoplasma) adalah senyawa kemoterapik yang digunakan untuk pengobatan tumor yang membahayakan kehidupan (kanker). • Tujuan utama kemoterapi kanker adalah merusak secara seleltif sel tumor yang berbahaya tanpa mengganggu sel normal. Golongan Obat Obat antikanker dibagi menjadi lima kelompok yaitu : • Senyawa Pengalkilasi • Antimetabolit • Antikanker Produk Alam • Hormon • Golongan lain-lain A. SENYAWA PENGALKILASI Senyawa pengalkilasi adalah senyawa reaktif yang dapat mengalkilasi DNA, RNA dan enzim-enzim tertentu. Senyawa ini digunakan terutama untuk pengobatan kanker pada jaringan limfoid dan sistem retikuloendotel, seperti limfosarkoma dan penyakit Hodgkin, leukimia limfositik dan mieloma. • Efek sampingnya : cukup besar yaitu dapat merusak sumsum tulang, menyebabkan leukopemia dan trombositopenia serta menekan kekebalan. • Mekanisme kerja : Senyawa pengalkilasi dapat membentuk senyawa kationik antara yang tidak stabil, diikuti pemecahan cincin membentuk ion karbonium reaktif. Ion ini bereaksi melalui reaksi alkilasi, membentuk ikatan kovalen dengan gugus-gugus donor elektron, seperti gugus-gugus karboksilat, amin, fosfat dan tiol, yang terdapat pada struktur asam amino, asam nukleat dan protein, yang sangat dibutuhkan untuk proses biosintesis sel. Reaksi ini membentuk hubungan melintang (cross-linking) antara dua rangkaian DNA dan mencega mitosis. Akibatnya proses pembentukan sel terganggu dan terjadi hambatan pertumbuhan sel kanker. Contoh senyawa pengalkilasi : • mekloretamin, • klorambusil, • melfalan, • siklofosfamid, • ifosfamid, • busulfan, • karmustin, • tiotepa, • Prokarbazin, • mitomisin C (Bleocin). B. ANTIMETABOLIT Antimetabolit adalah senyawa yang dapat menghambat jalur metabolik yang penting untuk kehidupan dan reproduksi sel kanker, melalui penghambatan asam folat, purin, pirimidin dan asam amino, serta jalur nukleosida pirimidin, yang diperlukan pada sintesis DNA. • Efek samping cukup besar, seperti leukopenia, trombositopenia, anemia dan perdarahan saluran cerna Berdasarkan sifat antagonismenya antimetabolit dibagi menjadi empat kelompok,yaitu : • Antagonis Pirimidin, • Antagonis Purin, • Antagonis Asam Folat, • Antagonis Asam Amino 1. Antagonis Pirimidin Antagonis pirimidin pada umumnya berupa pra-obat, secara in vivo mengalami anabolisme menjadi senyawa aktif, yang dapat mempengaruhi sintesis DNA pada fase awal dengan menyebabkan kekosongan asam timidilat sehingga sel mengalami kematian (thymineless death). Contoh antagonis pirimidin : • 5-fluorourasil, • sitarabin, • Tegafur, • floksuridin • Mekanisme kerja Floksuridin dan 5-fluorourasil menjadi aktif setelah mengalami anabolisme menjadi 5-fluoro-2’deoksiuridin 5’- monofosfat. Hasil anabolisme merupakan senyawa penghambat timidilat sintetase, suatu enzim yang mengkatalisis metilasi asam deoksiuridilat menjadi asam timidilat. Hal ini berhubungan dengan aktivitas antikankernya karena hambatan enzim menyebabkan kekosongan asam timidilat sehingga mencegah sintesis DNA dan menyebabkan kematian sel kanker. 2. Antagonis Purin Pada umumnya antagonis purin adalah pra-obat dan menjadi aktif setelah mengalami anabolisme menjadi nukleotida dan kadang-kadang menjadi turunan difosfat atau trifosfat. • 6-Merkaptopurin (Puri-Nethol), • Azatioprin (Imuran), • 6-Tioguanin 3. Antagonis Asam Fosfat Antagonis asam folat bekerja secara tidak khas, dengan menghambat secara bersaing dihdrofolat reduktase, suatu enzim uang mengkatalisis reduksi asam dihidrofolat menjadi asam tetrahidrofolat. Antagonis asam folat mengikat enzim tersebut secara kuat dan menyebabkan hambatan takterpulihkan yang bersifat semu. Contoh antagonis asam folat :
Aminopterin dan metotreksat
• mempunyai struktur mirip dengan asam folat
Metotreksat ( ametopterin, farmitrexat)
• adalah asam folat yang ditimbun dalam sel tumor melalui
mekanisme pengangkutan aktif, senyawa ini menghambat sintesis ADN padacfase S siklus kehidupan sel sehingga sel tumor mengalami kematian. 4. Antagonis Asam Amino • Glutamin dan asam glutamat bukan meruapakan nutrien penting pada sel normal, tetapi banyak sel tumor memerlukan kedua senyawa di atas untuk proses kehidupannya. Glutamin dan asam glutamat merupakan donor atom nitrogen dan gugus amono pada purin, guanin dan sitosin. • Antagonis glutamin dapat mengahambat beberapa proses metabolik yang memerlukan glutamin sebagai kofaktor Contoh antagonis asam amino :
Azaserin DON mempunyai
didapat sebagai aktivitas hasil isolasi dari penghambatan Streptomyces sp. Azaserin dapat enzim yang lebih mengikat gugus besar dibanding sulfhidril (SH) azaserin dan sistein enzim sel dapat mengubah memalui ikatan uridin nukleosida kovalen. menjadi sitidin nukleosida. C. ANTIKANKER PRODUK ALAM
Antikanker produk alam adalah senyawa yang
dihasilkan dari produk alam dan berkhasiat sebagai antikanker. Antikanker produk alam dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: 1. Antibiotika antikanker 2. Antikanker produk tanaman 3. Antikanker produk hewan. 1. Antibiotika Antikanker Beberapa antibiotika, yang mula-mula dikembangkan sebagai senyawa antibakteri ternyata didapatkan mempunyai efek sitotoksin tinggi. Efek samping tersebut dievaluasi dan kemudian dikembangkan menjadi obat-obat antikanker. Pada umunya antibiotika antikanker sukar diabsorpsi pada saluran cerna sehingga diberikan melalui parenteral. Contoh : mitomisin, daktinomisin , daunorubisin, doksorubisin, plikamisin, bleomisin dan mitramisin. Contoh antibiotik antikanker: a. Mitomisin C, b didapat dar kultur streptomyces caespiolus dan S. Verticillatus, mekanisme kerja sebagai anti kanker adalah dengan crosslingking complementary DNA –strands sehingga mengambat sintesis ADN. Pada kadar tinggi mitomisin mengambat sintesis ARN dan protein. Pada in vivo dengan aktivasi enzim, cincin kuinon tereduksi, gugus motoksi tersier hilang dan mitomisin menjadi bentuk terprotonasi. Bentuk inilah yang aktif sebagai senyawa pengalkilasi. b. Dektinomosin, diisolaso dari kultur streptomyces chrysomallus, S.parvulus dan S. Antibioticus. Daktinomisin mempunyai gugus kromfor aktinosin ( 3- fenoksazon – 1,9- dikarbosilat ) yang dapat menginterkalasi, melalui interaksi alih muatan , gugus guanin dari pasangan guanin- sitosin dobel heliks ADN. Dua cincin lakton peptida daktinomisin dapat menduduki celah kecil pada dua cincin lakton peptida daktinomisin dpata menduduki celah kecil pada dobel heliks ADN dan verinteraksi dengan dua gugus amino dari guanin melalui ikatan hidrogen khas. c. Turunan antrasiklin, seperti doksorubisin, epirubisin, idarubisin dan daunorubisin, didapat dari kultur streptomyces peucetius. Bekerja sebagai antikanker dengan menghambat proses replikasi dan transkripsi ADN. d. Plikamisin ( Mitracin, Mitramycin ), didapat dari kultur streptomyces plicatus, S.tanashiensis dan s. Tanashiensis dan S. Argillaceus. Mekanisme kerjanya dengan menghambat DNA- dependent RNA nukleotidiltransferase sehingga menghambat sintesis ADN dan ARN e. Bleomisin (Bleocin), adalah campuran glikopeptida yang diisolasi dari kultur streptomyces verticillatus. Bleomisin bekerja sebagai antikanker setelah mengalami aktivitas pada in vivo, yaitu membentuk kompleks dengan ion fero, kemudian melepaskan radikal hidroksil dan superoksida yang sangat reaktif. 2. Antikanker Produk Tanaman
Contoh: vinblastin, vinkristin dan podophyllotoksin, seperti
etoposida. Alkaloida vinca, seperti vinblastin dan vintkristin, diisolasi dari tanaman Vinca rosea Linn. Mekanisme kerjanya sebagai antikanker adalah dengan mengikat tubuli dan menghambat pembentukan komponen mikrotubuli pada kumparan mitosis sehingga metafase berhenti. Alakaloida vinca bekerja secara khas pada fase M. Vinkristin mempunyai aktivitas lebih besar dibanding vinblastin karena mempunya kemampuan penetrasi kedalam sel kanker yang lebih baik. Contohnya.. • Vinbastin sulfat (Erbablas), dikombinasi dengan bleomisin dan sisplatin, merupakan obat pilihan untuk pengobatan tumor testikular dan penyakit Hodgkin. Vinbastin juga efektif untuk pengobatan karsinoma payudara, koriokarsinoma, kanker kepala dan leher, neuroblastoma dan beberapa limfoma. Dosis I.V.: 3,7 mg/m2 per minggu, dapat ditingkatkan dengan dosis maksimal 18,5 mg/m2. • Vinkristin sulfat (Krebin), dikombinasikan dengan prednison untuk pengobatan leukimia limfositik akut. Vinkristin juga efektif untuk pengobatan beberapa leukimia, limfoma, sarkoma dan karsinoma. Dosis I.V.: 0,4-1,4 mg/m2 per minggu. • Etoposida, digunakan untuk pengobatan karsinoma paru, kanker testis, koriokarsinoma, leukimia mielogenous akut dan limfoma. Dosis oral atau I.V.: 50-100 mg/m2/hari, selama 5 hari.
• Paklitaksel (Takxol), digunakan untuk pengobatan karsinoma ovarium yang telah metastasis dan kanker payudara. (gambar) – Posisi 3 dan 10 harus dalam bentuk teresterifikasi. Hidrolisis ester pada C-3 menyebabkan senyawa kehingan aktivasi. – Modifikasi struktur dapat dilakukan pada gugus OH pada C-2’ dan C-7, pada umumnya dilakukan dengan menambahkan gugus yang mudah larut dalam air (hidrofil), untuk meningkatkan kelarutan senyawa dalam air, karena paklitaksel mempunyai kelarutan yang sangat rendah.Dosis I.V.: 175 mg/m2 selama 3 hari, dan diberikan setiap 3 minggu. 3. Antikanker Produk Rekayasa Genetika • Contoh : antineoplaston, interferon α -2a, interferon α-2a interferon α-2b dan avaron. • Interferon α-2a (Roferon) dan interferon α-2b (Intron A) mengandung 165 asam amino, dihasilkan melalui teknologi rekombinan ADN menggunakan rekayasa genetika pada strain E.coli. mekanisme kerja antikanker masih belum jelas, meskipun demikian diketahui bahwa pada percobaan in vitro Roferon-A menunjukan aktivitas antiproliferase pada bermacam-macam tumor manusia. Roferon-A digunakan untuk pengobatan hairy cells leukimia. Turunan interferon lebih bnyak digunakan sebagai antivrud. Dosis I.M. : 3 juta IU/hari selama 4-6 bulan. D. HORMON Beberapa neoplasma dapat dikontrol dengan baik oleh hormon seks, seperti hormon androgen, progestin dan etrogen serta hormon adrenokortikoid. Biasanya untuk pengobatan tambahan setelah pembedahan, dikombinasikan dengan obat antikanker lain. Contoh hormon dan antihormon yang digunakan sebagai antikanker adalah : • Hormon androgen : testosteron propionat, 2α-metiltestoteron, testolakton, dromostanolon propionat dan fluoksimesteron. • Hormon estrogen : dietilstilbestrol, klortriasin dan etinilestradiol. • Hormon progestin : hidroksiprogesteron kaproat, medroksiprogesteron asetat, ( Provera, Farlutal) dan megestrol asetat. • Glukokortikoid : prednison, kortison dan deksametason. • Antiestrogen : tamoksifen sitrat. • Antiandrogen : flutamid Mekanisme kerja: • Hormon androgen, progestin, estrogen dan hormon adrenokortikoid dapat mengikat secara khas reseptor pada sitoplasma dan mengubah struktur reseptor. Bentuk kompleks hormon-reseptor tersebut kemudian menuju inti, berinteraksi dengan sisi aseptor dan mempengaruhi proses trankripsi. • Glukokortikoid dapat mempengaruhi jaringan limfatik sehingga mencegah uptake glukosa dan sintesis protein. Antiandrogen seperti temoksifen, dapat memblok uptake estradiol dengan cara berkompetisi dengan estradiol pada reseptor estrogen dari sel kanker payudara. Contoh 1. Tamoksifen sitrat (Novaldex, Tamofen, Tadex), adalah antiestrogen yang merupakan obat pilihan untuk pengobatan kanker payudara pada wanita sesudah henti haid yang mempunyai tumor reseptor estrogen positif. Tamoksifen juga digunakan untuk merangsang ovulasi pada wanita yang tidak subur. Kadar plasma tertinggi obat dicapai dalam 4-7 jam setelah pemberian secara oral, waktu paronya bifasik yaitu 7-14 jam dan 4 hari atau lebih. Dosis oral : 10-20 mg 2 dd. 2. Flutamid (Fugerel), adalah antiandrogen yang kuat, dapat menghambat pengikatan androgen dalam jaringan sasaran. Flutamid digunakan terutama untuk mengontrol kanker prostat yang telah lanjut. Dosis oral : 250 mg 3 dd. 3. Megestrol asetat (Megace), adalah hormon progestin yang efektif untuk pengobatan kanker payudara dan karsinoma endometrial. Dosis oral : untuk kanker payudara 40 mg 4 dd, untuk karsinoma endometrial : 40-320 mg/hari dalam dosis terbagi, selama tidak kurang dari 2 bulan. E. GOLONGAN LAIN-LAIN Contoh: 1. Mitotan, adalah antikanker dengan mekanisme kerja yang belum diketahui secara pasti, tetapi menimbulkan efek sitotoksik selektif pada sel korteks adrenalis dan secara efektif merusak mitokondria, menyebabkan kematian sel dan atropi kelenjar. Di klinik mitotan digunakan untuk pengobatan karsinoma korteks adrenalis. Mitotan menimbulkan efek samping sepresi sumsum tulang, kerusakan hati dan kulit. Dosis : 8-10 g/hari, dalam dosis terbagi 3-4 kali. 2. L-Asparaginase (Leunasa, Elspar), adalah enzim yang diisolasi dari Escherichia coli. Di klinik enzim ini digunakan terutama untuk pengobatan leukimia limfositik akut. Sel kanker tertentu kekurangan asparagin sintetase, yaitu enzim yang mensintesis asparagin dari asam aspartat dan glutamin sehingga sangat tergantung pada sumber asparagin dari luar (darah). 3. Sisplatinum (Cisplatin, Platinol, Platamin), adalah senyawa turunan platinum (IV) yang digunakan untuk pengobatan kanker ovarian, testikular, kepala dan leher, karsinoma pada kandung kemih, serviks, paru, isofagus dan lambung serta sarkoma osteogenik. Biasanya dikombinasi dengan obat antikanker lain. Mekanisme antikankernya serupa dengan senyawa pengalkilasi, yaitu dengan membentuk cross linking pada rangkaian DNA. Sisplatin melepaskan dua ion cl, membentuk ion N-Pt ++ dihidrat, dan kemudian mengikat atom N7 dari nukleosida guanosin yang berdekatan, pada rangkaian yang sama. 4. Hidroksiurea, adalah pra-obat, setelah melewati aktivasi metabolik dapat menghambat nukleosida difosfatreduktase, suatu enzim yang mengkatalisis perubahan ribonukleosida difosfat menjadi deoksiribonukleosida difosfat. Proses penghambatan ini melibatkan ikatan antara ion bebas hidroksiurea dengan salah satu dari dari dua sub unit protein enzim sehingga terjadi pemblokan sintesis DNA dan sel tumor mengalami kematian. Hidroksiurea bekerja secara khas pada fase S, digunakan untuk pengobatan leukimia mielositik kronik dan melanoma. Efek samping utamanya adalah depresi sumsum tulang. 5. Mitoksantron HCl (Novantrone), merupakan turunan antrakinon, digunakan terutama untuk pengobatan kanker payudara, hepatoma, limfoma, dan berbagai keadaan leukemia. Efek samping yang ditimbulkan antara lain gangguan saluran cerna, merasa lemah dan lelah, alopesia dan dispnea. 6. Asam klodronat di-Na (Ostac), mengandung gugus difosfanat, dengan karakteristik dua ikatan C-P, dan bekerja terutama pada jaringan yang banyak mengandung kalsium. Mekanisme kerjanya dengan menghambat mineralisasi dan disolusi jaringan. Asam klodronat digunakan untuk pengobatan osteolisis yang disebabkan oleh metastasis tulang dari tumor padat, seperti karsinoma payudara, prostat dan tiroid, atau sebagai hasil dari neoplasia hematologis. THANK YOU