Anda di halaman 1dari 11

KIMIA MEDISINAL

HSA OBAT ANTIKANKER

Kelompok II:

1. Rosyadatul Izzah (SC119001)


2. Monica Lestari (SC119005)
3. Diana Ramadhani (SC119013)
Pendahuluan
 Tumor : pertumbuhan abnormal dari masa atau jaringan tubuh.

 Tumor terbentuk karena adanya mutasi pada biosintesis sel, yaitu kekeliruan
urutan ADN dan integrasi bahan genetik virus ke dalam gen dan adanya
perubahan ekspresi genetik.

 Tumor yang membahayakan (maligant) disebut kanker, sedang penyebab


kanker disebut karsinogen

 Contoh karsinogenik : virus-virus tertentu, senyawa kimia PAH seperti :


amin aromatik serta radiasi senyawa radoaktif, sinar ultra-violet atau sinar x.

 Berdasarkan lokalisasinya kanker dibedakan sebagai berikut : karsinoma


(pada jaringan kelenjar), sarkoma (pada jaringan penghubung), limfoma
(pada ganglia limfatik) dan leukimia (pada sel darah).
Anti Kanker

• Obat Antikanker (obat sitotoksik, sitostatik atau antineoplasma) adalah


senyawa kemoterapetik yang digunakan untuk pengobatan tumor yang
membahayakan kehidupan (kanker).

• Tujuan kemoterapi kanker adalah merusak secara selektif sel tumor yang
berbahaya tanpa mengganggu sel normal.

Sering terjadi kegagalan pengobatan kanker, karena:


1. Perbedaan morfologi dan biokimia sel normal dengan sel kanker kecil sekali
2. Banyak sel kanker bukan sesuatu yang asing bagi tuan rumah (host), sehingga
tidak menimbulkan respon imunologis.
3. Sel kanker cepat kebal terhadap obat antikanker.
4. Banyak obat kanker bersifat sangat toksik.
5. Banyak obat antikanker bersifat karsinogenik, teratogenik dan mutagenik.
PENGOBATAN KANKER

IMUNOTERAPI PEMBEDAHAN

Cara ini masih dalam penelitian Terutama untuk tumor padat


dan pada masa mendatang yang terlokalisasi, spt
kemungkinan berperan penting karsinoma payudara
dalam pencengahan
mikrometastatis. RADIASI

Untuk pengobatan penunjang


sesudah pembedahan, atau untuk
pengobatan tumor yang sesuai, spt
karsinoma nasofaring

ENDOKARINOTERAPI KEMOTERAPI

Penggunaan hormon tertentu untuk


Untuk pengobatan penunjang sesudah pembedahan.
pengobatan tumor
Terutama untuk pengobatan tumor yang tidak terlokalisasi,
seperti leukimia, penyakit Hodgkin
PRINSIP DASAR KERJA OBAT
ANTIKANKER
PENGGOLONGAN OBAT
ANTIKANKER
SENYAWA PENGALKILASI

• Senyawa pengalkilasi : senyawa reaktif yang dapat mencegah fase mitosis (M)
• Contoh senyawa pengalkilasi : mekloretamin, klorambusil, melfalan, siklofosfamid,
ifosfamid, busulfan, karmustin, tiotepa, prokarbazin dan mitomisin C (Bleocin).
• Efek sampingnya : dapat merusak sumsum tulang, menyebabkan leukopenia dan
trombositopenia serta menekan kekebalan.

Mekanisme :
Senyawa pengalkilasi dapat membentuk senyawa kationik antara yang tidak stabil, diikuti
pemecahan cincin membentuk ion karbonium reaktif. Ion ini bereaksi melalui reaksi alkilasi,
membentuk ikatan kovalen dengan gugus-gugus donor elektron, seperti gugus-gugus
karboksilat, amin, fosfat dan tiol, yang terdapat pada struktur asam amino, asam nukleat dan
protein, yang sangat dibutuhkan untuk proses biosintesis sel. Reaksi ini membentuk hubungan
melintang (cross-linking) antara dua rangkaian DNA dan mencega mitosis. Akibatnya proses
pembentukan sel terganggu dan terjadi hambatan pertumbuhan sel kanker.
ANTIMETABOLIT

• Antimetabolit : senyawa yang dapat menghambat jalur metabolit yang


penting untuk kehidupan dan reproduksi sel kanker,.

• Efek samping : leukopenia, trombositopenia, anemia dan perdarahan


saluran cerna.

• Berdasarkan sifat antagonismenya metabolit dibagi menjadi empat


kelompok, yaitu :
1. Antagonis pirimidin
2. Antagonis purin
3. Antagonis asam folat
4. Antagonis asam amino
Antagonis Pirimidin
• Mekanisme kerja : Floksuridin dan 5-fluorourasil menjadi
aktif setelah mengalami anabolisme menjadi 5-fluoro-
2’deoksiuridin 5’-monofosfat. Hasil anabolisme merupakan
senyawa penghambat timidilat sintetase, suatu enzim yang
mengkatalisis metilasi asam deoksiuridilat menjadi asam
timidilat. Hal ini berhubungan dengan aktivitas antikankernya
karena hambatan enzim menyebabkan kekosongan asam
timidilat sehingga mencegah sintesis DNA dan menyebabkan
kematian sel kanker.

• Contoh antagonis pirimidin : 5- fluorourasil, sitarabin, tegafur.


Antagonis Purin
• Mekanisme kerja : Pada umumnya antagonis purin adalah pra-
obat dan menjadi aktif setelah mengalami anabolisme menjadi
nukleotida dan kadang-kadang menjadi turunan difosfat atau
trifosfat.

• Contoh antagonis Purin : 6-Merkaptopurin, Azarioprine, 6-


Tioguanin.
Antagonis Asam Folat
• Antagonis asam folat bekerja secara tidak khas, dengan menghambat secara
bersaing dihdrofolat reduktase, suatu enzim uang mengkatalisis reduksi asam
dihidrofolat menjadi asam tetrahidrofolat. Antagonis asam folat mengikat enzim
tersebut secara kuat dan menyebabkan hambatan takterpulihkan yang bersifat
semu. Dasar kekuatan pengikatan adalah pada cincin diaminopirimidin yang
terprotonasi pada pH fisiologis. Asam tetrahidrofolat dimetabolisis menjadi
beberapa koenzim yang terlibat dalam sintesis timidilat, purin, metionin dan
glisin. Oleh sebab itu penghambatan enzim dihirofolat reduktase menyebabkan
hambatan sintesis DNA, RNA dan protein. Antagonis asam folat juga
menghambat enzim timidilat sintetase dan menyebabkan kematian sel karena
kekurangan timin.
• Contoh antagonis asam folat : aminopterin, metotreksat dan ketotreksat.
• Aminopterin dan metotreksat mempunyai struktur mirip dengan asam folat.
Antagonis Asam Amino
• Glutamin dan asam glutamat bukan merupakan nutrien penting pada sel normal,
tetapi banyak sel tumor memerlukan kedua senyawa di atas untuk proses
kehidupannya.

• Glutamin dan asam glutamat merupakan donor atom nitrogen dan gugus
aminopada purin, guanin dan sitosin.

• Antagonis glutamin dapat mengahambat beberapa proses metabolik yang


memerlukan glutamin sebagai kofaktor. Aktivitas antikankernya disebabkan oleh
kemampuan untuk menghambat fosforibosil formilglisinamidin sintetase, suatu
enzim yang mengubah formilglisinamida ribonukleotida menjadi formilglinamidin
ribonukleotida.

• Contoh antagomis asam amino : azaserin dan 6-diazo-5-okso-L-norleusin (DON).

Anda mungkin juga menyukai