Anda di halaman 1dari 48

Disusun Oleh:

Kelompok VI
Via Ultima Fhonna
Cut Riska Balqis
Ade Ulva Wulandari
Aja rahmawati
Luhur Rahmatika
Vina Karlina
Mirza
Nurjamilah
Irma Sutriani
KANKER

suatu penyakit sel dengan ciri gangguan


atau kegagalan mekanisme pengatur
multiplikasi dan fungsi homeostasis
lainnya pada organisme multiseluler
Sifat kanker
Pertumbuhan berlebihan umumnya berbentuk tumor
Gangguan diferensiasi dari sel dan jaringan
Bersifat invasif, mampu tumbuh di jaringan sekitarnya
Bersifat metastatik, menyebar ke tempat lain dan
menyebabkan pertumbuhan baru
Memiliki heriditas bawaan (turunan)
Pergeseran metabolisme ke arah pembentukan
makromolekul dari nukleosida dan asam amino serta
peningkatan katabolisme karbohidrat untuk energi sel
Kanker dapat mengganggu hospes,
karena menyebabkan

• Desakan akibat pertumbuhan tumor


• Penghancuran jaringan tempat tumor
berkembang
• Gangguan sistemik lainnya sebagai
akibat sekunder dari pertumbuhan sel
kanker
Fase Siklus sel Kanker
S G2 M
Fase Sintesis pramitosis Fase mitosis

G1
pascamitosis

Go
Fase istirahat
Fase siklus sel kanker

Sel tumor yang sedang membelah (siklus proliferatif)


terdapat dalam beberapa fase yaitu, mitosis (M),
pascamitosis (G1), fase sintesis DNA (S), fase
pramitosis (G2)
Pada akhir fase G1 terjadi peningkatan RNA disusul
dengan fase S yang merupakan saat terjadinya
replikasi DNA.
Setelah fase S berakhir, sel masuk dalam fase
pramitosis (G2) dengan ciri:
- sel berbentuk tertaploid, mengandung DNA dua
kali lebih banyak daripada sel fase lain dan masih
berlangsungnya sintesis RNA dan protein
• Sewaktu mitosis berlangsung (fase M), sintesis
protein dan RNA berkurang secara tiba-tiba dan
terjadi pembelahan menjadi 2 sel
• Setelah itu sel dapat memasuki interfase untuk
kembali memasuki fase G1, saat sel berpoliferasi,
atau memasuki fase istirahat (Go)
• Sel dalam fase Go yang masih potensial untuk
berpoliferasi disebut sel klonogenik atau sel induk
(stem cell)
• Jadi yang menambah jumlah sel kanker ialah sel
yang dalam siklus proliferasi dan dalam fase Go
Ditinjau dari siklus sel, Obat dapat digolongkan dalam
2 golongan

1. Memperlihatkan toksisitas selektif terhadap fase-


fase tertentu dari siklus sel dan disebut zat Cell
Cycle-Specific (CSS). Misalnya vinkristin,
vinblastin, merkaptopurin, hidroksi urea,
metotreksat, dan asparaginase.

2. Cell Cycle Non-Specific (CCNS) Mislanya zat


alkilator, antibiotik antikanker (daktinomisin,
daunorubisin, doksorubisin,plikamisin, mitomisin),
sisplatin, prokarbazin, dan nitrosourea
Terapi Anti Kanker
• Pembedahan, terutama untuk tumor
padat yang terlokalisasi. X = payudara
& kolorektal
• Radiasi, pengobatan penunjang
sesudah pembedahan.
• Kemoterapi, pengobatan tumor yang
tidak terlokalisasi.
• Endokrinoterapi, penggunaan
hormon tertentu untuk pengobatan
tumor pada organ yang proliferasinya
tergantung hormon.
• Imunoterapi, berperan penting
dalam pencegahan mikrometastasis.
Klasifikasi Obat Kanker

• Alkilator
• Antimetabolit
• Produk ilmiah
• Hormon dan antagonis
• Lain-lain

• Obat antikanker adalah senyawa kemoterapeutik yang digunakan


untuk pengobatan tumor / kanker.

• Tujuan utama kemoterapi kanker adalah merusak secara selektif sel


tumor yang berbahaya tanpa mengganggu sel normal.
Klasifikasi obat kanker
1. Alkilator
Sub Golongan Obat
Mustar Nitrogen Mekloretamin
Siklofosfamid
Ifosfamid
Melfalan
Klorambusil
Etilenamin Trietilen melamim (TEM)
Thiopeta
Metilhidrazin Prokarbazin
Alkil sulfonat Busulfan
Nitrosourea Karmustin (BCNU)
Lomustin (CCNU)
Semustin (metil CCNU)
Streptozotozin
platinum Sisplatin
Karboplatin
Oksaloplatin
Mekanisme kerja alkilator
• Melalui pembentukan ion karbonium (alkil) atau
kompleks lain yang sangat reaktif.
• Gugus alkil ini kemudian berikatan secara
kovalen dengan berbagai nukleofilik penting
dalam tubuh misalnya fosfat, amino, sulfihidril,
hidroksil, karboksil atau gugus imidazol.
• Efek sitistatik maupun efek sampingnya
berhubungan langsung dengan terjadinya
alkilasi DNA
Resistensi
• Resistensi sel kanker terhadap alkilator dapat
terjadi melalui berbagai mekanisme antara lain
peningkatan kemampuan memperbaiki DNA
yang rusak, penurunan permeabelitas sel
terhadap alkilator, dan peningkatan produksi
glutation yang dapat menonaktifkan zat alkilator
Siklofosfamid

a. Siklofosfamid
 Adalah alkilator yang paling banyak digunakan
dan merupakan ester fosfamid siklik
mekloretamin
 Bersifat non spesifik terhadap siklus sel dan
efektif terhadap penyakit hodgkin stadium III
dan IV, serta limfoma non hodgin terutama
dengan kombinasi bersama kortikosteroid dab
vinkristin
 Merupakan salah satu obat primer terhadap
neuroblastoma pada anak
• Sebagai imunosupresan sering digunakan pada atritis
reumatoid, sindrom nefrotik pada anak,
granulomastosis wegener dan pada pasien yang akan
menjalani transplantasi sumsum tulang
• Siklofosfamid merupakan prodrug yang dalam tubuh
mengalami konversi oleh enzim sitokrom P-450
menjadi 4-hidroksisiklofosfamid dan aldofosfamid
yang merupakan obat aktif
• Efek samping:
• Leukopenia berat terjadi pada hari ke 10-12 stelah
pengobatan dan pemulihan pada hari 17-21.
• Sististis hemoragik hemoragik dapat terjadi dengan
angka kejadian 20% pada anak dan 10 % pada
dewasa
• Anoreksia, disertai mual, muntah.
• Sesekali terjadi amenore, stomatitis aftosa,
hipepigmentasi kulit, enterokolitis, ikterus, dan
hipoprotombinemia
• miokarditis
Klorambusil
• Merupakan mustar nitrogen yang kerjanya
paling lambat dan paling tidak toksik
• INDIKASI: Pengobatan paliatif leukemia
lomfositik kronik dan penyakit hodgkin,
limfoma non-hodgikin, kombinasi untuk
karsinoma testin dan ovarium
• ES: depresi sumsum tulang, leukepenia,
trombositopenia dan anemia.
PROKARBAZIN
Merupakan suatu derivat metil hidrazin
Mekanisme kerjanya diduga berdasarkan alkilasi asam nukleat
Bersifat non spesifik terhadap siklus sel
INDIKASI: penyakit hodgkin stadium IIIB dan IV, terutama
dengan kombinasi dengan mekloretamin, vinkristin dan
prednison
ES: mual dan muntah, anoreksia, stomatitis, disfagia, dan
diare. Depresi sumsum tulang belakang, pendarahan akibta
trombositopenia, depresi SSP dan gangguan neurologik,
dermatitis, pruritus
• Interaksi: prokarbazin meningkatkan efek obat-obat
penghambat susunan saraf pusat (barbiturat, fenotiazin,
narkotik).
• Hal ini karena penurunan kadar sitokrom P-450 oleh
prokarbazin. Prokarbazin merupakan penghambat enzim MAO
sehingga penggunaaanya bersama simpatomimetik,
antidepresi dan makanan yang mengandung tiramib harus
dihindarkan.
DAKARBAZIN
• Obat ini bekerja dengan menimbulkan metilasi pada sel dan
dapat membunuh sel tumor pada semua fase dari siklus sel.
• INDIKASI: Untuk melanoma malignum, untuk penyakit
Hodgkin
BUSULFAN
• Merupakan obat paliatif pilihan pada leukemia mielositik
kronik dan leukemia granulositik kronik. Juga berguna pada
polisitemia vera dan mielofibrosis dengan metaplasia mieloid
• ES: depresi sumsum tulang, hiperpigmentasi, katarak, fibrosis
ovarium, amenore, atrofi testis, aspermia, ginekomastia,
resiko gangguan ginjal.
KARMUSTIN (BCNU) LOMUSTIN
(CCNU)
• Bersifat larut lemak dan dapat mellintasi sawar darah otak,
sehingga sangat berguna untuk pengobatan tumor otak.
• Bekerja sebagai alkilator bifungsional dengan membentuk
ikatan silang pada DNA, tapi menunjukkan farmakologi dan
toksisitas yang berbeda dengan alkilator lain
• ES: mielosupresi berat, gagal ginjal (pada pengobatan jangka
panjang, bersifat karsinogenik dan mutagenik.
STREPTOZOSIN
• Merupakan antibiotik yang mengandung metil
nitrosourea (MNU).
• Obat ini memiliki afinitas yang tinggi terhadap
sel-sel pulau langerhans pankreas, dan
menyebabkan diabetes pada hewan coba.
• Obat ini menunjukkan toksisitas yang minimal
terhadap sumsum tulang.
• INDIKASI: Pengobatan karsinoma pangkreas, dan
tumor karsinoid maligna.
SISPLASTIN

Merpukan metal inorganik.


Golongan obat ini membunuh sel pada semua siklus
pertumbuhannya, menghambat biosintesis DNA dan berikatan
dengan DNA membentuk ikatan silang.
Tempat ikatan utama adalah N7 pada guanin, namun juga
terbentuk ikatan kovalen dengan adenin dan sitosin.
INDIKASI: karsinoma paru, kanker esofagus, gaster, leher dan
kepala, genito urinaria
ES: nefrotoksisitas. Hidrasi yang cukup dengan garam fisiologis
dapat mengurangi nefrotoksisitas
KARBOPLATIN
• Adalah analog platinum generasi kedua dengan
mekanisme kerja dan spektrum aktivitas yang
sama dengan sisplastin
• Banyak digunakan menggantikan sisplastin
karena toksisistas ginjal dan saluran cerna yang
lebih ringan dibandingkan sisplastin
• Pemberian karboplatin tidak memerlukan
hidrasi berlebihan
2. ANTIMETABOLIT Sub Golongan Obat
ANALOG PIRIMIDIN 5-Fluorourasil
Sitarabin
6-azauridin
Floksuridin
Gemsitabin

ANALOG PURIN 6
merkaptopurin
6 tioguanid
Fludarabin,
pentostatin
ANTAGONIS FOLAT

Metotreksat
pemetreksed
MEKANISME KERJA
Antipurin dan anti pirimidin mengambil tempat purin dan
pirimidin dalam pembentukan nukleosida, sehingga
mengganggu berbagai reaksi penting dalam tubuh.
Penggunaannya sebagai obat kanker didasarkan pada kenyataan
bahwa metabolisme purin dan pirimidin lebih tinggi pada sel
kanker dari sel normal. Dengan demikian, penghambatan
sntesis DNA sel kanker lebih dari terhadap sel normal
Antagonis pirimidin
• Misalnya 5 flurourasil dalam tubuh diubah menjadi 5-fluoro 2-
deoksiuridin 5 monofosfat yang menghambat timidilat
sintetase dengan akibat hambatan sintesis DNA.
• Fluorourasil juga diubah menjadi fluorouridin monofosfat
yang langsung mengganggu sintesis RNA. Sitarabin diubah
menjadi nukleosida yang berkompetisi dengan metabolit
normal untuk diinkorporasi masuk ke dalam DNA
Antagonis purin
• Misalnya merkaptopurin, merupakan antagonis kompetitif
dari enzim yang menggunakan senyawa purin sebagai
substrat.
• Suatu alternatif lain dari mekanisme kerjanya ialah
pembentukan 6-metil merkaptopurin yang menghambat
biosintesis purin, akibatnya sintesi RNA, CoA, ATP dan DNA
terhambat.
Antagonis folat
Misalnya metrotreksat menghambat dihidrofolat reduktase
dengan kuat dan berlangsung lama
Dihidrofolat reduktase ialah enzim yang mengkatalis
dihidrofolat menjadi tetrahidrofolat.
Tetrahidrofolat merupakan metabolit aktif dari asam folat
yang berperan sebagai kofaktor penting berbagai reaksi
transfer satu atom karbon pada sintesis protein dan asam
nukleat
Antagonis folat membasmi sel dalam fase S, terutama pada
fase pertumbuhan yang pesat
METROTREKSAT
• Adalah analog 4 amino N10 metil asam folat
• INDIKASI: Koriokarsinoma, korioadenoma dsetruens dan mola
hidatidosa.
Kombinasi dengan klorambusil efektif terhadap karsinoma
testis, limfoma limfositik stadium III dan IV, leukemia
limfoblastik akut pada anak
ES: toksisitas saluran cerna, sumsum tulang dan mukosa mulut,
gangguan hati berat, fibrosis, sirosis
• Pengobatan dengan metrotreksat harus dihentikan
bila stomatitis dan diare muncul karena enteritis
hemoragik dan perforasi dapat terjadi
• Metrotreksat tidak boleh diberikan pada trimester
pertama kehamilan karena menyebabkan abortus
FLUOROURASIL
• Banyak digunakan sebagai terapi paliatif untuk
karsinoma kolorektal diseminata dan karsinoma
mama.
• Hanya berguna pada tumor padat
• Juga berguna pada karsinoma ovarium, prostat,
kepala, leher, pangkrea, esofagus, dan
hepatoma
• ES: leukopenia, stomatitis aftosa, alopesia,
hiperpigmentasi, ataksia sereberal dapat terjadi
SITARABIN
suatu nukleosid sintetik yang merupakan analog pirimidin
Dalam tubuh sitarabin dirubah menjadi derivat nukleosid
trifosfat yang menghambat enzim DNA polimerase dan di
inkorporasikan ke dalam DNA sehingga terjadi teriminasi
pembetukan rantai DNA. Efek ini terjadi pada fase S dalam
siklus sel
INDIKASI: leukemia mielostatik akut, limfoma non hodgkin
ES: leukopenia, trombositopenia, anemia, megaloblastosis,
gangguan fungsi hati.
Merkaptopurin dan tioguanin
Digunakan untuk pengobatan leukemia dan
bekerja sebagai analog purin. Dalam tubuh
masing-masing mengalami konversi menjadi 6-
tioguanosin 5 monofosfat dan 6 tionisin 5
monofosfat (T-IMP). T-IMP menghambat sintesis
de novo basa purin.
Pembentukan ribosil 5 monofosfat dan konversi
IMP menjadi adenin dan guanin juga dihambat.
ES: supresi sumsum tulang, anemia,
granulositopenia, trombositopenia, anoreksia,
mual dan muntah
3. PRODUK ILMIAH

Sub Golongan Obat


ALKALOID VINKA Vinblastin
Vinkristin
Vinorelbin
TAKSAN Plaktitaksel
Dosetaksel
EPIPODOFILOTOKSIN Etoposid
Teniposid
KAMPTOTESIN Irinoteksan
Topotekan
ANTIBIOTIK Daktinomisin
Antrasiklin
aktimiosin
ENZIM L-asparaginase
Mekanisme kerja

1. ALKALOID VINKA
Berikatan secara spesifik dengan tubulin,
komponen protein mikrotobulus, spindel
mitotik, dan memblok polimerasenya.
Akibatnya terjadi disolusi mikrotobulus,
sehingga sel terhenti dalam metafase.
Kelompok obat ini disebut juga sebagai spindel
poison
2. TAKSAN
Bekerja dengan mekanisme yang sama dengan
mekanisme alkaloid vinka. Yaitu sebagai racun
spidel
3. Epidofilotoksin
Membentuk kompleks tersier dengan topoisomerase II
dan DNA sehingga mengganggu penggabungan
kembali DNA yang secara normal dilakukan oleh
topoisomerase. Enzim tetap terikat pada ujung
bebas DNA dan menyebabkan akumulasi potongan-
potongan DNA. Selanjutnya terjadi kematian sel.
4. Kamptotesin
Merupakan bahan alami yang berasal dari tanaman
campotecha acuminata yang bekerja menghambat
topoisomerase I, enzim yang bertanggung jawab
dalam proses pemotongan dan penyambuang
kembali rantai tunggal DNA. Hambatan ini
menyebabkan kerusakan DNA.
5. Antibiotik
Antrasiklin: berinteraksi dengan DNA sebagai template
dan pertukaran sister kromatid terganggu dan untai
DNA putus. Antrasiklin juga bereaksi dengan
sitokrom P-450 reduktase yang dengan adanya
MADPH membentuk zat perantara yang kemudian
bereaksi dengan oksigen menghasilkan radikal
bebas yang menghancurkan sel.
Aktimiosin: menghambat polimerase RNA yang
dependen terhadap DNA, karena terbentuk
kompleks antara obat dengan DNA. Selain itu
aktimiosin juga menyebabkan putusnya rantai
tunggal DNA mungkin berdasarkan terbentuknya
radikal bebas atau akibat kerja topoisomerase II
Bleomisin bersifat sitotoksik berdasarkan
kemampuannya memecahkan DNA. In vitro
bleomisin menyebabkan akumulasi sel pada fase G2
dan banyak sel memperlihatkan aberasi kromosom
termasuk fragmentasi dan translokasi kromatid
6. ENZIM
Asparaginase merupakan katalisator enzim yang
berperan dalam hidrolisis asparagin menjadi asam
aspartat dan amonia, dengan demikian sel kanker
kekurangan asparagin yang berkibat kematian sel
4. Hormon

Sub Golongan Obat


Adrenokortikosteroid Prednison
Hidrokortison
Progestin Hidroksiprogesteron kaproat
Megestrol asetat
Estrogen Dietilstilbestrol
Etinil estradiol
Anti estrogen Tamoksifen, teromifen
Androgen Testosteron propinat
Anti androgen Flutamid

Analog GRH Leuprolid


Penghambat aromatase Anastrazol,leutrozol,eksemestan
5. Lain-lain

Sub Golongan Obat


Subsitusi urea Hidroksi urea
Derivat metilhidrazin Prokarbazin
Diferentiating agent Tretinoin, arsen trioksida
Penghambat tirosin kinase Imatinib
Gefitinib
Penghambat preteosom Bortezumib
Modulator respon biologik Interferon alfa, inteleukin 2
Antibodi monoklonal
Anti Kanker Produk Alam
• Antikanker produk alam adalah senyawa yang
dihasilkan dari produk alam dan berkhasiat
sebagai antikanker.
• Antikanker produk alam dibagi menjadi :
antibiotika antikanker (mitomisin, daktinomisin,
doksorubisin, bleomisin, mitramisin), antikanker
produk tanaman (vinbalstin, vinkristin,
etoposida), dan antikanker produk rekayasa
genetika (antineoplaston, interferon a-2a,
interferon a-2b, avaron).
• Alkaloida vinca, seperti
vinblastin dan vinkristin
diisolasi dari tanaman Vinca
rosea Linn.

• Mekanisme kerjanya dengan


mengikat tubuli dan
menghambat pembentukan
komponen mikrotubuli pada
kumparan mitosis sehingga
metafase berhenti.

• Vinkristin memiliki aktivitas


lebih besar dibandingkan
vinblastin karena memiliki
kemampuan penetrasi ke dalam
sel kanker yang lebih baik.
For your Attention

Anda mungkin juga menyukai