Anda di halaman 1dari 64

Kanker adalah suatu penyakit sel

dengan ciri gangguan atau kegagalan


mekanisme pengatur multiplikasi dan
fungsi homeostatis lainnya pada
organisme multiseluler
Pertumbuhan berlebihan umumnya berbentuk tumor
Gangguan diferensiasi dari sel dan jaringan sehingga
mirip jaringan mudigah
Bersifat invasif, mampu tumbuh di jaringan sekitarnya
Bersifat metastatik, menyebar ke tempat lain dan
menyebabkan pertumbuhan baru
Memiliki hereditas bawaan
Pergeseran metabolisme ke arah pembentukan
makromolekul dari nukleosida dan asam amino serta
peningkatan katabolisme karbohidrat
Desakan akibat pertumbuhan tumor
Penghancuran jaringan tempat tumor
berkembang atau bermetastatis
Gangguan sistemik lain sebagai akibat
sekunder dari pertumbuhan sel kanker
Alkilator
Anti metabolit
Produk alamiah
Hormon dan antagonis
Lain-lain
Sel tumor berada dalam 3 keadaan :
Yang sedang membelah (siklus proliferatif)
Yang dalam keadaan istirahat ( tidak
membelah,Go)
Yang secara permanen tidak membelah
Sel tumor yang sedang membelah terdapat
dalam beberapa fase :
Fase mitosis (M)
Fase pascamitosis (G1)
Fase sintesis DNA ( S)
Fase pramitosis (G2)
Pada akhir fase G1 terjadi peningkatan RNA
disusul dengan fase S yang merupakan saat
terjadinya replikas DNA
Setelah fase S berakhir sel masuk dalam fase
pramitosis (G2) dengan ciri : sel berbentuk
tetraploid, mengandung DNA dua kali lebih
banyak dari pada sel fase lain dan masih
berlangsungnya sintesis RNA dan protein
 sewaktu mitosis berlangsung (fase M) sintesis protein
dan RNA berkurang secara tiba-tiba, dan terjadi
pembelahan menjadi 2 sel
 setelah itu, sel dapat memasuki interfase untuk
kembali memasuki fase G1, saat sel berproliferasi,
atau fase istirahat (Go)
 sel dalam fase Go yang masih potensial untuk
berproliferasi disebut sel klonogenik atau sel induk
(stem sel)
 jadi yang menambah jumlah sel kanker ialah sel yang
dalam siklus proliferasi dan dalam sel Go
G2 M
S Pramitosi
Fase sintesis Fase mitosis
s

G1
pascamitosis

Go
Fase istirahat
1. Alkilator
 Berbagai alkilator menunjukkan persamaan cara
kerja yaitu melalui pembentukan ion karbonium
(alkil) atau kompleks lain yang sangat efektif
 Gugus alkil ini kemudian berikatan secara
kovalen dengan berbagai nukleofilik penting
dalam tubuh misalnya fosfat, asam amino,
sufidril, hidroksil, karboksil, atau gugus imidazol
Efek sitostatik maupun efek sampingnya berhubungan
langsung dengan terjadinya alkilasi DNA ini
Alkilator yang bifungsional misalnya mustar nitrogen
dapat berikatan kovalen dengan 2 gugus asam nukleat
pada rantai yang berbeda sehingga terjadi kerusakan
pada fungsi DNA
Resistensi dapat terjadi melalui berbagai mekanisme,
seperti peningkatan kemampuan memperbaiki DNA
yang rusak; penurunan permeabilitas sel thd alkilator;
dan peningkatan produksi glutation
2. Anti metabolit
 Anti purin dan anti pirimidin mengambil tempat
purin dan pirimidin dalam pembentukan
nukleosida
 Pengguanaannya sebagai anti kanker didasarkan
atas kenyataaan bahwa metabolisme purin dan
pirimidin lebih tinggi pada sel kanker dari sel
normal
 Jadi, penghambatan sintesis DNA sel kanker
lebih dari terhadap sel normal
3. Produk alamiah
Berbagai produk alamiah digunakan sebagai
anti kanker, antara lain :
a. Alkaloid vinka (vinkristin dan vinblastin)
b. Taksan
c. Epipodofilotoksin
d. Kamptotesin
e. Antibiotik
a. Alkaloid vinka
 Berikatan secara spesifik dengan tubulin
komponen protein mikrotubulus, spindle
mitotik, dan memblok polimerisasinya
 Sehingga terjadi disolusi mikorotubulus dan sel
terhenti dalam metafase
 Kelompok obat ini disebut juga sebagai spindle
poison
b. Taksan
 Paklitaksel dan dosetaksel bekerja
dengan mekanisme yang sama
dengan alkaloid vinka, yaitu sebagai
racun spindle
c. Epipodofilotoksin
 Etoposid dan teniposid membentuk kompleks
tersier dengan topoismerase II dan DNA
sehingga mengganggu pengabungan kembali
DNA yang secara normal dilakukan oleh
topoismerase
 Enzim tetap terikat pada ujung bebas DNA dan
menyebabkan akumulasi potongan DNA
 Terjadi kematian sel
d. Kamptotesin
 Irinotekan dan topotekan merupakan bahan
alami yang berasal dari tanaman Camptotheca
acuminata yang bekerja menghambat
topoismerase I
 Enzim yang bertanggung jawab dalam proses
pemotongan dan penyambungan kembali rantai
tunggal DNA
 Hambatan enzim ini menyebabkan kerusakan
DNA
e. Antibiotik
 Antrasiklin (daunorubisin, doksorubisin,
mitramisin) berinteraksi dengan DNA, sehingga
fungsi DNA sebagai template dan pertukaran
sister chromatid terganggu dan rantai DNA
putus
 Antasiklin bereaksi dengan sitokrom P450
reduktase yang dengan adanya MADPH
membentuk zat perantara sehingga terjadi
hancurnya sel
f. Enzim
 Asparaginase merupakan katalisator enzim yang
berperan dalam hidrolisis asparagin menjadi
asam aspartat dan amonia
 Dengan demikian sel kanker kekurangan
asparagin yang berakibat kematian sel ini
A. Alkilator
B. Anti metabolit
C. Produk alamiah
D. Hormon dan antagonis
E. Lain-lain
1. Mustar Nitrogen
a. Siklofosfamid
Mekanisme kerja :
 Merupakan alkilator yang sering digunakan dan
merupakan ester fosfamid siklik mekloretamin
 Bersifat non spesifik terhadap siklus sel dan
efektif terhadap penyakit hodgkin stadium III
dan IV
Indikasi :
Sebagai obat tunggal dosis besar, siklofosfamid
menyembuhkan pasien limfoma Burkitt
Sebagai immunosupresan sering digunakan pada
arthritis reumatoid, sindrom nefrotik pada anak,
granulomatosis wegener dan pada pasien yang
akan menjalani transplantasi sumsum tulang
Efek samping :
Leukopenia berat terjadi pada hari ke 10-12
setelah pengobatan dan pemulihan pada
hari ke 17-21
Sistitis hemoragik
Anoreksia, stomatitis aftosa,
hiperpigmentasi kulit, enterokolitis, ikterus
dan hipoprotrombinemia
Sediaan dan posologi :
Tersedia dalam bentuk kristal 100, 200, 500
mg
Suntikan : 1,2 g
Tablet :25 dan 50 mg
b. Klorambusil
Mekanisme kerja :
Merupakan mustar nitrogen yang kerjanya paling
lambat dan paling tidak toksik

Indikasi :
 Pengobatan paliatif leukemia limfositik kronik dan
penyakit hogkin (stadium III dan IV)
 Limfoma non-hodgkin, mieloma multipel
makrglobulinemia primer
Efek samping :
Leukopenia
Trombositopenia
Anemia
Sediaan dan posologi :
Tablet 2 mg
Untuk leukemia limfositik kronik, limfoma
hodgkin dan non hodgkin diberikan 1-3
mg/m2/ hari
2. Golongan metil hidrazin
a. Prokarbazin
b. Dakarbazin (DITC)
Mekanisme kerja :
Merupakan suatu derivat metil hidrazin yang
struktur kimianya tidak mirip dengan salah satu
anti kanker lain
Bekerja berdasarkan alkilasi asam nukleat
Bersifat non spesifi terhadap siklus sel
Prokarbazin
Indikasi :
Pengobatan penyakit Hodgkin stadium IIIB dan IV
Diberikan pada pasien yang sebelumnya tidak
mendapatkan kemoterapi
Bila dikombinasikan, efektif terhadap tumor otak
primer dan metastatik, karsinoma bronkogenik sel
kecil dan limfoma hodgkin
Prokarbazin
Indikasi :
Mual, muntah
Anoreksia, stomatitis, disfagia, dan diare
Trombositopenia
Hemolisis
Depresi SSP dan gangguan neurologik
Dermatitis, pruritus, hiperpigmentasi dan alopesia
Prokarbazin
Sediaan :
Kapsul : 50 mg zat aktif
Oral : 100 mg/m2 sehari
Dakarbazin
Mekanisme kerja :
Menimbulkan metilasi pada sel dan dapat
membunuh sel tumor pada semua fase dari siklus sel

Indikasi :
Untuk penyakit hodgin dan melanoma malignum
Alkilator
3. Busulfan
Indikasi :
 Leukemia mielositik kronik
 Leukemia granulositik kronik
 Krisis blastik
 Mieloblatif pada persiapan transplantasi sumsum
tulang
Busulfan
Efek samping :
Depresi sumsum tulang
Hiperpigmentasi
Astenia, hipotensi, mual, muntah penurunan berat
badan
Katarak, fibrosis ovarium, amenore, atrofi testis,
aspermia dan ginekomastia
Alkilator
4. Nitrosourea
a. Karmustin ( BCNU) dan Iomustin (CCNU)
b. Streptozosin
Karmustin dan Iomustin
Sifat :
Sangat larut lemak dan dapat melintasi sawar otak,
sehingga berguna untuk pengobatan tumor otak

Mekanisme kerja :
Bekerja sebagai alkilator bifungsional dengan
membetuk ikatan silang (cross linking) pada DNA
Karmustin dan Iomustin
Efek samping :
Menyebabkan mielosupresi berat dan lama
Pengobatan lama dapat menyebabkan gagal ginjal

Dosis :
Untuk pengobatan tunggal, diberikan dosis 150-200
mg/m2, infus IV selama 1-2 jam dan diulangi 6
minggu kemudian
Streptozosin
Merupakan antibiotik yang mengandung metil
nitrosourea (MNU)
Memiliki afinitas yang tinggi terhadap sel-sel pulau
langerhans pankreas
Obat ini menimbulkan toksisitas yang minimal
terhdap sumsum tulang
Digunakan untuk pengobatan karsinoma pankreas
dan tumor karsinoid maligna
Alkilator
5. Golongan platinum
a. Sisplatin (cis-diaminedichloroplatinum)
b. Karboplatin
c. oksaliplatin
Sisplatin
Merupakan metal inorganik. Obat ini ditemukan secara
kebetulan melalui observasi bahwa komplek platinum
menghambat E. coli

Mekanisme kerja :
Membunuh sel pada semua siklus pertumbuhannya
Menghambat biosintesis DNA dan berikatan dengan
DNA membentuk ikatan silang
Sisplatin
Indikasi :
Tumor padat ,seperti : karsinoma paru, kanker
esofagus, gaster, leher dan kepala, genito urinaria

Efek samping :
Nefrotoksisitas
Neurotoksisitas periver yang ireversibel
Karboplatin
Karboplatin adalah analog platinum generasi kedua
dengan mekanisme kerja dan spektrum sama dengan
sisplatin
Karboplatin banyak digunakan menggantikan
sisplatin karena toksisitas ginjal dan saluran cerna
yang lebih ringan dibanding sisplatin
Karboplatin tidak memerlukan hidrasi berlebihan
Oksaliplatin
Obat ini termasuk analog platinum generasi ketiga
Obat ini diindikasikan untuk kanker kolorektal
metastatik setelah pengobatan kombinasi
fluorourasil-leukovorin dan irinorektan
Efek samping yang sering timbul adalah neuropati
perifer yang bersifat reversibel
Anti Metabolit
I. Antagonis folat
 Metotreksat
II. Analog Pirimidin
 Fluorourasil (5-FU)
 Sitarabin
 Gemsitabin
III. Analog Purin
 Merkaptopurin dan Tioguanin
Metotreksat
Indikasi :
Efektif pada koriokarsinoma, korioadenoma
destruens dan mola hidatidosa
Kombinasi dengan klorambusil dan daktinomisin
efektif terhadap karsinoma testis, limfoma limfositik
stadium III dan IV
Metotreksat
Efek samping :
Mengenai saluran cerna
Sumsum tulang dan mukosa mulut

Kontraindikasi :
Pada pasien ganguan fungsi hati, sumsum tulang, dan
terutama gangguan ginjal
Metotreksat
Sediaan :
Tablet 2,5 mg
Bubuk suntikan untuk vial 25, 50, 100 dan 250 mg
Analog Pirimidin
A. Fluorourasil (5-FU)
Indikasi :
 Sebagai terapi paliatif untuk karsinoma kolorektal
diseminata dan karsinoma mama
 Berguna pada tumor padat
 Karsinoma ovarium, prostat, kepala,leher, pankreas,
esofagus dan hepatoma
Fluorourasil
Efek samping :
Mengenai sistem hemopoetik dan saluran cerna
Leukopenia, trombositopenia
Alopesia, hiperpigmentasi dan ataksia serebral
Flourourasil
Sediaan :
Larutan 50 mg/ml
Ampul 10 ml untuk IV
Analog Pirimidin
B. Sitarabin
 Sitarabin ialah suatu nukleosid sintetik yang
merupakan analog pirimidin
 Gugus gulanya bukan ribosa melainkan arabinosid
 Dalam tubuh diubah menjadi derivat nukleosid
trifosfat yang menghambat enzim DNA polimerase
Sitarabin
Indikasi :
Induksi dari remisi leukemia mielositik akut
Limfoma non hodgkin

Efek samping :
Leukopenia, trombositopenia
Anemia, megaloblastosis
Analog Pirimidin
c. Gemsitabin
 Sebelum menjadi bahan aktif, gemsitabin
mengalami fosforilasi oleh enzim deoksisitidin
kinase
 Gemsitabin difosfat dapat menghambat
ribonukleotida trifosfat yang penting untuk sintesis
DNA
Gemsitabin
Indikasi :
Untuk non small cell lung cancer (NSCLC)
Untuk kanker buli-buli

Efek samping :
Supresi sumsum tulang
Flu-like syndrom, astenia, gangguan fungsi hati
Analog Purin
Merkaptopurin dan tioguanin

Indikasi :
Untuk pengobatan leukemia dan sbg analog purin

Efek samping :
Supresi sumsum tulang timbul perlahan
Anemia, granulositopenia, trombositopenia
Anoreksia, mual, muntah
Produk Alamiah
A. Alkaloid vinka
a) Vinkristin dan vinblastin
b) Vinorelbin

B. Taksan
a) Paklitaksel dan dosetaksel

C. Epipodofilotoksin
a) Etoposid dan teniposid

D. Kamptotesin
a) Irinotekan dan topotekan
Antibiotika
Daktinomisin
Dosorubisin
Bleomisin
Daunorubisin
mitoksatron
Enzim
L-asparaginase
Adalah enzim yang digunakan untuk pengobatan
leukemia limfositik akut pada anak

Efek samping :
Reaksi hipersensitivitas berupa demam, menggigil,
mual, muntah, urtikaria
Hormon dan antagonis
Hormon
Berbagai hormon steroid digunakan pada pengobatan
kanker, antara lain : kortikosteroid, hormon
progestin, androgen

Hormon ini umumnya digunakan untuk tumor


endometrium, payudara, prostat, dan limfoma
Hormon dan antagonis
Penghambat aromatase
Contoh :
o aminoglutetimid
o anastrozol
o letrozol
o eksemestan
Lain-lain
Hidroksiurea
Derivat asam retinoat
Arsen trioksida
Penghambat tirosin kinase
Modulator respon biologik
Antibodi monoklonal
THANKS

Anda mungkin juga menyukai