Doxorubicin memiliki
kemampuan untuk
menghentikan pertumbuhan sel
dan sekresi beberapa faktor
termasuk kemokin dan faktor
inflamasi seperti IL-6, dan IL-8. Battram, dkk., 2020
4. Other Types of Cell Death
a. Induksi Ferroptosis
DOX menyebabkan peningkatan kumpulan besi (Fe) labil dalam sel, yang berkontribusi
terhadap sitotoksisitasnya.
DOX dan metabolitnya berpotensi mengganggu homeostasis zat besi melalui
kemampuannya menonaktifkan protein pengatur zat besi 1 dan 2 (IRP1 dan IRP2).
Ekspresi gen yang terlibat dalam metabolisme zat besi dapat diubah akibat pengikatan IRP
yang tidak aktif dengan elemen respons besi (IRE). Dengan menghambat GPX4 di sitosol
dan mitokondria, DOX menyebabkan peroksidasi lipid, yang pada gilirannya menyebabkan
ferroptosis (kematian sel yang bergantung pada zat besi).
b. Induksi Pyroptosis
Dalam sel melanoma dengan ekspresi DFNA5 yang tinggi, doxorubicin memfosforilasi
regulator autophagy eEF-2 K dan memotong DFNA5 melalui caspase-3 untuk
meningkatkan pelepasan laktat dehidrogenase (LDH), yang menyebabkan pyroptosis.
Indikasi Off-label uses
• Solid tumors (bladder, breast, • Bladder carcinoma
lung, stomach, and thyroid • Carcinoid tumors
• Cervical, endometrial, head, neck,
cancers; malignant pancreatic, prostatic, or testicular
lymphomas, including carcinoma
Hodgkin’s disease; acute • Chronic lymphocytic leukemia
leukemia; Wilms’ tumor; • Germ-cell tumors
• Islet-cell carcinoma
neuroblastoma) • Multiple myeloma
• Ewing’s sarcoma • Primary hepatocellular carcinoma
• Retinoblastoma
• Carcinoma adalah istilah umum yang digunakan dalam kedokteran
untuk mengacu pada jenis kanker yang berasal dari sel-sel epitel
• Myeloma, yang juga dikenal sebagai multiple myeloma, adalah
jenis kanker yang mempengaruhi sumsum tulang, yaitu jaringan
yang terdapat di dalam tulang dan bertanggung jawab untuk
memproduksi sel darah, termasuk sel darah merah, sel darah putih,
dan trombosit
• Solid tumors (bladder, breast, lung, stomach, and thyroid cancers) : tumor yang
tumbuh sebagai benjolan di dalam tubuh (kanker kandung kemih, payudara, paru-paru,
lambung, dan tiroid)
• malignant lymphomas : kanker yang tumbuh dan berkembang secara tidak terkendali
dalam sistem limfatik (ada 2, Hodgkin lymphoma (HL) dan non-Hodgkin lymphoma
(NHL).
• acute leukemia
• Wilms’ tumor : nefroblastoma, adalah jenis kanker yang berkembang dalam ginjal,
terutama pada anak-anak
• Neuroblastoma : kanker yang berkembang dalam sel-sel saraf yang masih belum
matang, terutama dalam sistem saraf simpatis, yang merupakan bagian dari sistem
saraf otonom.
• Ewing’s sarcoma : kanker tulang yang jarang terjadi, dan biasanya terjadi pada anak-
anak dan remaja
In combination with vincristine and cyclophosphamide, alternating with ifosfamide,
mesna, and etoposide, 40 to 60 mg/m2 I.V. by slow I.V. infusion q 21 to 28 days
• Bladder carcinoma :kanker yang berkembang dalam kandung kemih
• Carcinoid tumors : tumor neuroendokrin yang dapat muncul di berbagai bagian tubuh, terutama dalam sistem
pencernaan dan sistem pernapasan
• Cervical, endometrial, head, neck, pancreatic, prostatic, or testicular carcinoma : Karsinoma serviks, endometrium,
kepala, leher, pankreas, prostat, atau testis.
• Chronic lymphocytic leukemia : kanker darah yang memengaruhi sel-sel darah putih, khususnya sel-sel limfosit
• Germ-cell tumors : Tumor ini dapat terjadi pada berbagai organ dan jaringan, termasuk ovarium (indung telur) pada
wanita dan testis pada pria. Germ-cell tumors juga dapat berkembang di luar organ reproduksi, seperti otak,
mediastinum (ruang di antara paru-paru), dan sacrococcygeal area (daerah pangkal ekor).
• Islet-cell carcinoma : kanker yang berasal dari sel-sel yang terdapat dalam pankreas dan disebut sel-sel islet. Sel-
sel islet adalah sel-sel yang menghasilkan hormon seperti insulin,
• Multiple myeloma : kanker darah yang memengaruhi sel-sel plasma dalam sumsum tulang, dan kadang-kadang
juga dapat mempengaruhi tulang dan organ lain dalam tubuh
• Primary hepatocellular carcinoma
• Retinoblastoma : kanker mata yang berasal dari sel-sel retina
Efek Samping Obat
Cardiovascular kardiotoksik, takikardi, aritmia, cardiac failure
Central nervous system Malaise (perasaan umum tidak enak, tidak nyaman, atau tidak sehat yang
dapat mencakup gejala seperti kelelahan, kelemahan, ketidaknyamanan, atau
penurunan semangat)
Adults:
≥60 mg/m2 or when used in combination with cyclophosphamide: High (>90%)
<60 mg/m2 : Moderate (30% to 90%)
Lexicomp, 2023
Dosis & Regimen Terapi Kombinasi
Axillary node-positive breast cancer as an adjuvant:
● 60 mg/m2 IV once on the first day of a 21-day cycle. Use with cyclophosphamide. Patients should
receive 4 cycles.
Leukemia monotherapy:
● 60 to 75 mg/m2 IV once on the first day of a 21-day cycle. The maximum cumulative dose is 550
mg/m2. (ALL or AML)
● 40 to 75 mg/m2 IV once on the first day of a 21-day or 29-day cycle. The maximum cumulative dose is 550
mg/m2. (ALL or AML)
Dosis & Regimen Terapi Kombinasi
Lymphoma monotherapy:
● 60 to 75 mg/m2 IV once on the first day of a 21-day cycle. The maximum cumulative dose is 550 mg/m 2.
(Hodgkin and non-Hodgkin lymphoma)
Lymphoma combination therapy:
● 40 to 75 mg/m2 IV once on the first day of a 21-day or 29-day cycle. The maximum cumulative dose is
550 mg/m2. (Hodgkin and non-Hodgkin lymphoma)
Solid tumors, monotherapy:
● 60 to 75 mg/m2 IV once on the first day of a 21-day cycle. The maximum cumulative dose is 550 mg/m 2.
Solid tumors, combination therapy:
● 40 to 75 mg/m2 IV once on the first day of a 21-day or 29-day cycle. The maximum cumulative dose is
550 mg/m2.
Dosis & Regimen Terapi Kombinasi
Bladder Cancer
Variasi II
Terapi Kombinasi :
1. Methotrexate: IV: 30 mg/m2 day 1
Variasi I
Vinblastine: IV: 3 mg/m2 day 2
Methotrexate: IV: 30 mg/m2 day 1
Doxorubicin: IV: 30 mg/m2 day 2
Vinblastine: IV: 3 mg/m2 day 2
Cisplatin: IV: 70 mg/m2 day 2
Doxorubicin: IV: 30 mg/m2 day 2
Filgrastim: SubQ: Days 3 to 7 (dose not specified)
Cisplatin: IV: 70 mg/m2 day 2
Repeat cycle every 14 days until disease progression or
Filgrastim: SubQ: 240 mcg/m2 days 4 to 10 (discontinue unacceptable toxicity
if ANC >30,000/mm3 or may extend up to a total of 14
days if needed)
Repeat cycle every 14 days until disease progression or
unacceptable toxicity
(Lexicomp, 2023)
Dosis & Regimen Terapi Kombinasi
Bone Sarcoma (Ewing Sarcoma)
Cycle A: (Odd numbered cycles) Cycle B: (Even numbered cycles)
Cyclophosphamide: IV: 1200 mg/m2 day 1 (followed by Ifosfamide: IV: 1800 mg/m2/day days 1 to 5 (given with
mesna; dose not specified) mesna)
Vincristine: IV: 2 mg/m2 (maximum dose: 2 mg) day 1 Etoposide: IV: 100 mg/m2/day days 1 to 5
Doxorubicin: IV: 75 mg/m2 day 1, for 5 cycles (maximum Alternate Cycles A and B, administering a cycle every 3 weeks
cumulative dose: 375 mg/m2) (alternating in the following sequence: ABABAB) for 17
cycles
[total dose/cycle = 75 mg/m2; maximum cumulative
dose: 375 mg/m2]
Dactinomycin: IV: 1.25 mg/m2 day 1, begin cycle 11 (after
reaching maximum cumulative doxorubicin dose)
(Lexicomp, 2023)
[total dose/cycle = 1.25 mg/m2]
Dosis & Regimen Terapi Kombinasi
Lung Cancer (Small Cell)
Endometrial Cancer
Terapi Kombinasi :
Terapi Kombinasi :
Cyclophosphamide: IV: 1000 mg/m2 day 1
Doxorubicin: IV: 45 mg/m2 day 1
[total dose/cycle = 1000 mg/m2; maximum: 2000 mg]
[total dose/cycle = 45 mg/m2]
Doxorubicin: IV: 45 mg/m2 day 1
Cisplatin: IV: 50 mg/m2 day 1 over 1 hour
[total dose/cycle = 45 mg/m2; maximum: 100 mg]
[total dose/cycle = 50 mg/m2]
Vincristine: IV: 2 mg day 1
Paclitaxel: IV: 160 mg/m2 over 3 hours day 2
[total dose/cycle = 2 mg]
[total dose/cycle = 160 mg/m2]
Repeat cycle every 21 day
(Lexicomp, 2023)
FARMAKOKINETIK
Farmakokinetik menggambarkan bagaimana konsentrasi
obat dalam dosis dan metabolitnya dalam cairan tubuh
dan jaringan berubah seiring waktu.
● Distribusi
Waktu paruh distribusi ~ 5 menit. Volume Distribusi (Vd) pada kondisi tunak berkisar
antara 809 hingga 1.214 L/m2 menunjukkan serapan jaringan yang luas. Pengikatan
doxorubicin dan metabolit utamanya doxorubicinol ke protein plasma adalah ~75%
Doxorubicin tidak melewati sawar darah otak
● Klirens
Bayi dan Anak-anak <2 tahun: 813 mL/menit/m2
Anak-anak dan Remaja >2 tahun: 1.540 mL/menit/m2
Dewasa: 324 hingga 809 mL/menit/m2. Perbedaan jenis kelamin pada doksorubisin
juga diamati, dimana laki-laki memiliki klirens lebih tinggi dibandingkan perempuan
(1088 mL/min/m 2 versus 433 mL/min/m 2
FARMAKOKINETIK
● Metabolisme
Doxosuribicin adalah Substrat dari CYP2D6 (utama), CYP3A4
(utama), P-glikoprotein/ABCB1 (utama). Penunjukan status
substrat sebagai utama/sekunder didasarkan pada potensi interaksi
obat yang relevan secara klinis. (Lexicom,2023)
● Half-life
Half-Life: 1-3 hours
Terminal Half-life elimination :20 to 48 hours
● Eksresi
Doxosuribicin dan metabolitnya terutama diekskresikan dalam feces
~40% setelah eksresi di empedu, dan hanya 5% - 12% obat dieksresikan
melalui ginjal.
Pada Populasi Tertentu
● Obesitas:
Klirens sistemik secara signifikan akan berkurang pada wanita dengan berat badan ideal >130%.
Terdapat penurunan klirens yang signifikan tanpa perubahan pada Vd pada pasien-pasien ini jika
dibandingkan dengan pasien sehat dengan berat badan ideal <115%.
● Wanita Hamil
Doxorubicin dapat menyebabkan kerusakan janin jika diberikan kepada seorang wanita hamil.
● Gangguan Fungsi Hati
Clearance doxorubicin berkurang pada pasien dengan kadar bilirubin serum yang tinggi. Diperlukan
pengurangan dosis doxorubicin pada pasien dengan kadar bilirubin serum lebih dari 1.2 mg/dL .
Doxorubicin dilarang digunakan pada pasien dengan gangguan hati berat (kadar bilirubin serum lebih
dari 5 mg/dL)
Farmakokinetik Doxorubicin
● Terdapat hasil penelitian doxorubicin farmakokinetik pada 24
pasien limfoma berturut-turut yang diberikan infus short term.
Data menunjukkan cukup besar variasi dalam farmakokinetik
plasma dan konsentrasi obat seluler Doxorubicin dan metabolitnya,
bahwa metabolisme doksorubisin bersifat interindividual perbedaan
yang mungkin disebabkan oleh polimorfisme genetik. (Andersen et
al, 1999)
Profil farmakokinetik doxorubicin
dan metabolitnya (doxorubicinol,
7-deoxydoxorubicinone dan 7-
deoxydoxorubicinolone) dari 24
pasien setelah pemberian
doxorubicin (50 mg/m2
) setelah infus 10 menit
(mean + 1 SD). SD Standar Deviasi
(Andersen et al, 1999)
Farmakodinamik Doxorubicin