Anda di halaman 1dari 5

KAP

(KERANGKA ACUAN PROGRAM)

PROGRAM KESEHATAN JIWA

PUSKESMAS CIRATA
KABUPATEN BANDUNG BARAT
KERANGKA ACUAN PROGRAM KESEHATAN JIWA
PUSKESMAS CIRATA

A. Pendahuluan
Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang Kesehatan Jiwa No. 18
Tahun 2014 adalah suatu kondisi dimana seorang individu dapat berkembang
secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari
kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif
dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. Pengertian
kesehatan jiwa lain menurut WHO bahwa kesehatan jiwa merupakan suatu
kondisi dimana seseorang mampu memahami potensi dirinya, mampu
menghadapi tantangan hidup, dapat bekerja secara produktif dan mampu
untuk berkontribusi terhadap lingkungannya (Anonim, 2001).
Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) yang merupakan layanan
tingkat dasar bagi masyarakat memberikan pelayanan yang komprehensif
untuk orang dengan gangguan jiwa, meliputi pelayanan promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif. Pelayanan rehabilitatif untuk orang dengan gangguan
jiwa berat termasuk skizofrenia adalah rehabilitasi psikiatrik atau rehabilitasi
psikososial. Rehabilitasi psikososial merupakan kegiatan pelayanan yang
bertujuan membantu individu dengan gangguan jiwa untuk mengembangkan
keterampilan emosional, sosial dan intelektual
Rehabilitasi ini merupakan kegiatan yang sangat penting bagi
penderita gangguan jiwa untuk mengembalikan individu baik hak dan
fungsinya sebagai warga masyarakat yang mandiri dan berguna serta
membangkitkan kepercayaan diri mereka kembali sehingga dapat
meningkatkan kualitas hidup mereka yaitu dengan selalu kontrol secara rutin
ke puskesmas juga meminum obat secara rutin.

B. Latar Belakang
Wilayah Puskesmas Cirata terdiri dari 5 desa yaitu Ciroyom, Sirnagalih,
Ciharashas, Sukahaji dan Margalaksana. Lima desa ini merupakan cakupan
penemuan kasus Gangguan Jiwa dengan pasien terbanyak di wilayah
Sirnagalih
Salah satu permasalahan pada pasien jiwa adalah pengobatan yang
tidak teratur. Kunci keberhasilan menurunkan resiko kambuh adalah
meminum obat secara teratur te tidak putus obat. Hal tersebut bisa
dipastikan bila ada yang mengawasi atau memantau pasien jiwa saat minum
obat. Pasien yang dirawat di Rumah Sakit yang bertindak sebagai PMO
(Pengawas Minum Obat) yaitu petugas Kesehatan, pada pasien rawat jalan
yang bertindak sebagai PMO yaitu keluarganya yang tinggal serumah.Apabila
pasien tinggal sendiri yang memantau minum obat bisa tetangga, TOMA,
TOGA dan Ketua RT.

C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Umum
Terselenggaranya Pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan
berdaya guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya.
2. Khusus
a. Memberikan informasi tentang perkembangan status kesehatan pasien.
b. Mendeteksi secara dini kepada pasien yang terdeteksi
c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya pengobatan
pasien jiwa

D. Kegiatan
Kegiatan program kesehatan jiwa di Puskesmas Cirata tahun 2019
adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN


1 Pelayanan dalam gedung 1. Deteksi dini gangguan kesehatan
jiwa
2 Pelayanan luar gedung 1. Pengawasan dan pemberian
informasi obat kesehatan jiwa
2. Kunjungan rumah pasien jiwa
3. Sosialisasi penyakit kesehatan jiwa

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Kegiatan Pelaksana Sumber
No Lintas Program Lintas Sektoral
Pokok Program Dana
1. Pelayanan Dokter 1. KIA
2. MTBS
dalam Puskesmas
3. Lansia
gedung 4. Promkes
5. Ruang
(Rawat Jalan)
Pemeriksaan
Umum
2. Pelayanan luar 1. Petugas 1. Promkes 1. Aparat
2. KIA
gedung kesehata 3. Kecamatan
Imunisasi
2. Institusi
n jiwa 4. Surveilens
2. Petugas 5. UKS Pendidikan
3. Aparat Desa
PHN
4. Toma
3. Bidan 5. Kader
Desa
Posyandu

F. Sasaran
Kegiatan Rincian Kegiatan Sasaran
Pelayanan dalam 1. Deteksi dini gangguan Pasien Rawat Jalan
gedung (Rawat kesehatan jiwa Puskesmas Cirata
Jalan)
Pelayanan luar 1. Pengawasan dan Pasien jiwa
gedung pemberian informasi
obat kesehatan jiwa
2. Kunjungan rumah Pasien jiwa dan keluarga
pasien jiwa
3. Sosialisasi penyakit Semua masyarakat di
kesehatan jiwa wilayah kerja Puskesmas
Cirata

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


No. Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sep Okto Nov Des
Deteksi dini
1. gangguan
kesehatan jiwa

Pengawasan dan
2. pemberian obat
pasen jiwa

Kunjungan
3.
Rumah

4. Sosialisasi
penyakit
kesehatan Jiwa
diwilayah PKM
Cirata

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan pada akhir
kegiatan dengan melaporkan hasil kegiatan penanggung jawab upaya
kesehatan masyarakat (UKM) dan kepala Puskesmas.

I. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi


Pencatatan danpelaporan upaya kesehatan jiwa di Puskesmas Cirata
dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat setiap bulan pada
akhir kegiatan paling lambat tanggal 5 pada bulan berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai