Anda di halaman 1dari 6

PRODUKSI VAKSIN HEPATITIS

A. Pendahuluan
Vaksin adalah sedian yang mengandung zat antigenik yang mampu menimbulkan
zat antigenik yang mampu menimbulkan kekebalan aktif dank has pada manusia. Vaksin
dibuat dari bakteri, risetsia atau virus dan dapat berupa suspense organisme hidup atau
inaktif atau fraksi-fraksinya atau toksoid (Farmakope Indonesia Edisi IV). Menurut Kistner
(2003), jenis vaksin dibedakan menjadi 3 yaitu vaksin virus hidup yang dilemahkan, vaksin
virus inaktif/mati dan vaksin subunit. Penyakit menular merupakan salah satu hal yang
menjadi masalah kesehatan masyarakat Indonesia saat ini. Penyakit menular dapat
ditularkan melalui organisme yang dapat berpindah dari satu orang ke orang yang lain.
Penanganan penyakit menular biasa dilakukan dengan cara memberikan vaksinasi dini
terhadap serangan virus atau bakteri. Peranan vaksin dalam penanggulangan dan
pencegahan penyakit Infeksi telah sejak lama kita ketahui. (Angelina, Sthevy; Kurniati,
Eka;, 2018)

B. Hepatitis
Hepatitis adalah istilah umum penyakit yang merujuk pada peradangan yang terjadi
di hati. Hepatitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus, meskipun juga dapat disebabkan
oleh kondisi lain. Beberapa penyebab hepatitis selain infeksi virus adalah kebiasaan minum
alcohol, penyakit autoimun, serta zat racun atau obat-obatan tertentu. Hepatitis dapat
mengganggu berbagai fungsi tubuh terutama yang berkaitan dengan metabolisme.

Pembagian jenis hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus adalah sebagai
berikut:

a. Hepatitis A; disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). Biasanya ditularkan lewat


makanan atau air minum yang terkontainasi feses penderita hepatitis A yang
mengandung virus hepatitis A.
b. Hepatitis B; disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Penularannya ditularkan
melalui cairan tubuh yang terinfeksi virus hepatitis B. Cairan tubuh yang menjadi
sarana penularan adalah darah, cairan vagna, dan air mani.
c. Hepatitis C; disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Penularannya dapat melalui
cairan tubuh terutama jarum suntik.
d. Hepatitis D; disebabkan oleh virus hepatitis D (HDV). Virus hepatitis D tidak bias
berkembang biak di dalam tubuh manusia tanpa adanya virus hepatitis B.
penularannya melalui darah dan cairan tubuh lainnya.
e. Hepatitis E; disebabkan oleh virus hepatitis E (HEV). Hepatitis E mudah terjadi di
lingkungan yang tidak memiliki sanitasi yang baik, akibat kontaminasi virus
hepatitis E pada sumber air. (dr. Marianti, 2017)

C. Vaksin Hepatitis
Vaksin hepatitis B yang efektif sudah ada sejak tahun 1982. Ada dua jenis vaksin
hepatitis B yan diberi lisensi untuk dipakai di Amerika Serikat dan Kanada. Kedua jenis
vaksin tersebut aman dan mempunyai daya perlindungan tinggi terhadap semua jenis
subtipe HBV.

Tipe pertama dibuat dari plasma seseorang dengan HBsAg positif, tidak lagi
diproduksi di Amerika Serikat tetapi masih digunakan secara luas. Tipe kedua dibuat
dengan teknologi rekombinan DNA (rDNA); vaksin ini dibuat dengan menggunakan
sintesa HBsAg dengan menggunakan Saccharomyces cerevisiae (ragi yang biasa dipakai
untuk membuat kue).

Satu produk rekayasa genetika adalah Vaksin Hepatitis B yang dihasilkan oleh
yeast (Saccharomyces cereviceae) melalui tehnik rekombinan DNA menggunakan
hepatitis B surface antigen (HBsAg). Penggunaan vaksin ini telah meluas di seluruh dunia
dan terbukti efektif dalam menekan jumlah infeksi virus Hepatitis B (HVB). Jenis vaksin
rekombinan yang paling umum digunakan adalah Recombivax HB dan Energix-B,
diberikan secara intramuscular pada bayi yang baru lahir, anak-anak, dan dewasa.

a. Tahap Upstream

Tahapan pembuatan vaksin virus yang dilemahkan (imunisasi). Untuk


menghasilkan vaksin dibutuhkan HBsAg yang berasal dari virus Hepatitis B, virus
diperbanyak dalam medium tertentu sehingga nantinya dihasilkan virus yang tidak
menyebabkan penyakit namun mampu merangsang sistem imun. Strain ini selanjutnya
dikultur pada kondisi yang sesuai dan virusnya diinaktifkan melalui pemanasan dan proses
kimia. Tahapan berikutnya virus yang telah dilemahkan ini diinjeksikan ke dalam tubuh.
b. Vaksin DNA rekombinan
Vaksin hepatitis B yang diproduksi sel ragi rekombinan telah menjalani pengujian
keamanan, imunogenisitas dan evaluasi klinis. Hasil menunjukkan bahwa vaksin ini
aman, antigenik dan relatif bebas efek samping yang merugikan, bahkan vaksin ini
telah dilisensikan dan diproduksi diberbagai negara. Salah satu keuntungan vaksin dari
sel ragi dibanding dari plasma yaitu siklus produksinya dapat dikurangi, dan
konsistensi dari batch ke batch lebih mudah diperoleh.
HBs Ag dilepaskan dari sel
dengan homogeniser atau
disruption menggunakan glass
bead. Pemurnian melalui tahap
klarifikasi, ultrafiltrasi,
kromatografi dan ultrasentrifugasi
serta diabsorbsi dengan alum
hidroksida; sebagai pengawet ditambahkan thiomerosal. Karakterisisasi partikel
dilakukan dengan membandingkan HBs Ag dari plasma antara lain meliputi berat
molekul, komposisi asam amino, densitas dalam CsC12 dan sebagainya. Analisis
imunologis menggunakan antibodi monoklonal memperlihatkan vaksin dari plasma
dan ragi mengandung epitop yang berperan menginduksi antibodi setelah vaksinasi.
Rekombinan (Recombivax HB) Recombivax HB® vaccine mengandung antigen
Hepatitis B, amorphous aluminum hidroksiphosfat, yeastprotein yang diberi
formaldehid, dan thimerosal sebagai pengawet. Vaksin Hepatitis B rekombinan ini
berasal dari HepatitisB surface antigen (HBsAg) yang diproduksi dalam sel yeast.
Bagian virus yang mengkode HBsAg dimasukkan kedalam yeast, dan selanjutnya
dikultur. Antigen kemudian dipanen dan dipurifikasi dari kultur fermentasi yeast
Saccharomyces cereviceae, antigen HBsAg mengandung gen adw subtype. Proses
fermentasi meliputi pertumbuhan Saccharomyces cereviceae pada medium kompleks
yang mengandung ekstrak Yeast, soy pepton, dextrose, asam amino, dan garam
mineral. Protein dilepaskan dari sel yeast melalui pengrusakan sel kemudian
dipurifikasi dengan metode fisika dan kimia. Selanjutnya potein dimasukkan ke larutan
buffer posfat dan formaldehid, dipercepat dengan menggunakan alum (potassium
aluminium sulfat). Vaksin rekombinan ini memperlihatkan kesamaan dengan vaksin
yang diperoleh dari plasma darah. Vaksin Hepatitis B rekombinan (Engerix-B).
Engerix-B merupakan DNA rekombinan yang dikembangkan dan dibuat oleh
perusahaan Glaxo Smith Kline. Biological. Mengandung antigen permukaan virus
Hepatitis B (HBsAg) yang telah dipurifikasi dan dikultur dalam sel Saccharomyces
cereviceae.
c. Tahap Downstream
HBsAg yang diekspresikan oleh Saccharomyces cereviceae dipurifikasi dengan
cara fisika-kimia dan aluminium hidroksida Engerix-B® vaccine mengandung antigen
hepatitis B yang telah dimurnikan, aluminum hidroksida, sejumlah yeast protein dan
thimerosal yang digunakan dalam proses produksi, serta 2 phenoxyethanol sebagai
pengawet.
Berikut adalah gambar dari proses pembuatan vaksin.
Gen yang mengkode
senyawa penyebab
penyakit (antigen) diisolasi
dari mikrobia yang
bersangkutan. Kemudian
gen ini disisipkan pada
plasmid bakteri yang sama,
tetapi telah dilemahkan
(tidak berbahaya). Bakteri
atau mikroba ini menjadi
tidak berbahaya karena
telah dihilangkan bagian
yang menimbulkan
penyakit, misalnya lapisan
lendirnya. Bakteri yang telah disisipi gen ini akan membentuk antigen murni. Bila
antigen ini disuntikkan pada manusia, sistem kekebalan manusia akan membuat
senyawa khas yang disebut antibodi. Munculnya antibodi ini akan mempertahankan
tubuh dari pengaruh senyawa asing (antigen) yang masuk dalam tubuh.
DAFTAR PUSTAKA

Angelina, Sthevy; Kurniati, Eka;, 2018. Proses Produksi Vaksin Dan Uji Laboratorium Mutu
Vaksin, Yogyakarta: Universitas Kristen Duta Wacana .
dr. Marianti, 2017. ALODOKTER. [Online]
Available at: https://www.alodokter.com/hepatitis
[Accessed Sunday Juni 2019].
LEMBAR TANDA TANGAN ANGGOTA KELOMPOK 5

Dhea Nursafitri Nurfitriyani Mayau

(1141700006) (11417000)

Gilang Febby Kusworo Assyfa Maharani

(11417000) (1141600010)

Meisella Atifa Rizky

(11417000)

Anda mungkin juga menyukai