Esai
Esai adalah suatu tulisan yang menggambarkan opini penulis tentang subyek tertentu
yang coba dinilainya.
Bagian esai
Jika dipetakan mengenai langkah-langkah membuat esai, bisa dirunut sebagai berikut:
Contoh Esai
Akhir – akhir ini sering sekali terjadi kecelakaan di jalan raya, terutama pada musim mudik
atau menjelang lebaran. Kecelakaan – kecelakaan tersebut disebabkan oleh banyak faktor,
seperti faktor kelelahan, mengantuk, kebut-kebutan, mesin yang tidak fit, dan lain – lain.
Namun, dari banyaknya faktor tersebut, kebut-kebutan adalah faktor yang paling berbahaya
diantara semua faktor – faktor lainnya.
Menurut data yang diperoleh dari kepolisian dan jasa raharja, pada tahun lalu terjadi 1900 kasus
kecelakaan di jalan raya akibat kebut-kebutan. kebut-kebutan di jalan raya sangatlah berbahaya
karena menyebabkan kerugian baik bagi diri senidri maupun orang lain. Untuk meyakinkan
statement di atas, berikut ini adalah dua paragaf yang membahas tentang kerugian akibat kebut-
kebutan di jalan raya.
Yang pertama adalah, kebut-kebutan bisa mencelakai diri sendiri dan orang – orang terkasih.
Mengendari kendaraan di luar batas normal akan menyebabkab kecelakaan, sehingga melukai
diri sendiri dan orang – orang terkasih yang ada di dalam mobil. Bahkan tidak hanya melukai,
tetapi juga bisa mengambil nyawa mereka yang kebut-kebutan di jalan raya. Data dari
kepolisian juga mengungkapkan bahwa dari 1900 kasus kecelakaan akibat kebut-kebutan,
sekitar 5034 orang meninggal dunia.
Kedua, kebut-kebutan bisa mencelakai orang lain, khusunya pejalan kaki. Para pengemudi
yang memacu kendaraannya di luar batas bisa kehilangan control akan kendaraanya, sehingga
akan menabarak para pejalan kaki. Contohnya kasus yang terjadi di Tugu Tani, Jakarta lima
tahun lalu, sebanyak 17 orang meninggal dunia, dan 20 lainya luka – luka, akibat tertabrak
mobil yang dikendarai oleh seorang wanita.
Oleh karena itu, kebut-kebutan bisa menyebabkan kecelakaan dan mengantarkan kematian di
jalan raya, tidak hanya bagi pengemudi, tetapi juga bagi orang lain yang ikut menggunakan
jalan raya yang tidak bersalah.
Kritik sastra
Kritik sastra adalah salah satu cabang ilmu sastra untuk menghakimi suatu karya sastra.[1]
Kritik sastra mencakup penilaian guna memberi keputusan bermutu tidaknya suatu karya
sastra.[1] Kritik sastra biasanya dihasilkan oleh kritikus sastra. [1] Penting bagi seorang kritikus
sastra untuk memiliki wawasan mengenai ilmu-ilmu lain yang berkaitan dengan karya sastra,
sejarah, biografi, penciptaan karya sastra, latar belakang karya sastra, dan ilmu lain yang
terkait.[1] Kritik sastra memungkinkan suatu karya dapat dianalisis, diklasifikasi dan akhirnya
dinilai [1] Seorang kritikus sastra mengurai pemikiran, paham-paham, filsafat, pandangan
hidup yang terdapat dalam suatu karya sastra. [1] Sebuah kritik sastra yang baik harus
menyertakan alasan-alasan dan bukti-bukti baik langsung maupun tidak langsung dalam
penilaiannya. [1]
Kritik sastra merupakan studi sastra yang secara langsung berhadapan dengan karya sastra
dengan fokus utama penilaian.[3] Sementara fungsi kritik sastra adalah :[3]
Beberapa pendekatan yang ada dalam kritik sastra adalah : [4] [5]
Berdasarkan pendekatannya terhadap karya sastra, jenis kritik sastra dapat dibedakan
menjadi : [6]
Kritik Mimetik
Kritik ini bertolak pada pandangan bahwa suatu karya sastra adalah gambaran atau rekaan
dari dunia dan kehidupan manusia.[6]
Kritik Pragmatik
Kritik ini melihat kegunaan suatu karya sastra.[6]Kegunaan ini dilihat dari segi hiburan,
estetika, pendidikan, dan hal lainnya.[6]
Kritik Ekspresif
Kritik yang menekankan analisis pada kemampuan pengarang dalam mengekspresikan atau
menuangkan idenya dalam wujud sastra.[6] Biasanya pendekatan ini untuk mengkaji puisi.[6]
Kritik Objektif
Pendekatan ini melihat karya sastra sebagai karya yang berdiri sendiri.[6] Karya sastra adalah
objek yang mandiri dan memiliki dunianya sendiri.[6]
Karya Tulis Ilmiah biasa disingkat Karya Ilmiah (Scientific Paper)-- adalah tulisan atau laporan
tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian suatu masalah oleh seseorang atau
sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah
tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau
pengkajian selanjutnya. Karya ilmiah sering juga disebut "tulisan akademis" (academic
writing) karena biasa ditulis oleh kalangan kampus perguruan tinggi --dosen dan
mahasiswa. Karya ilmiah berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi berupa penjelasan (explanation), prediksi (prediction), dan pengawasan
(control).
Karakteristik Karya Ilmiah
Karakteristik karya ilmiah yang membedakannya dengan tulisan non-ilmiah antara lain:
Sampul
Halaman judul.
Halaman pengesahan.
Abstraksi
Kata pengantar.
Daftar isi.
Ringkasan isi.
Bagian Isi
Pendahuluan
Pembahasan
Pembahasan teori
Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
Pengajuan hipotesis
Metodologi penelitian
Hasil Penelitian
Penutup
Kesimpulan
Saran
Bagian penunjang
Daftar pustaka.
Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian.
Daftar Tabel
1. Artikel
Dalam istilah jurnalistik, artikel adalah tulisan berisi pendapat subjektif penulisanya tentang
suatu masalah atau peristiwa.
Dalam konteks ilmiah, artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal
atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau
konvensi ilmiah yang telah disepakati. Artikel ilmiah diangkat dari hasil pemikiran dan kajian
pustaka atau hasil pengembangan proyek.
Sistematika Artikel:
1. Judul
2. Nama Penulis -- tanpa gelar akademik
3. Abstrak --ringkasan tulisan, gambaran umum isi artikel.
4. Kata Kunci --3-5 keywords.
5. Pendahuluan -- latar belakang masalah dan rumusan singkat (1-2 kalimat) pokok
bahasan dan tujuannya.
6. Kerangka Teori (Kajian Teori) --dasar teori yang menjadi acuan.
7. Pembahasan --kupasan, analisis, argumentasi, komparasi, keputusan, dan pendirian
atau sikap penulis
8. Penutup -- simpulan dan saran
9. Daftar Pustaka
2. Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya
berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah biasanya disajikan
dalam sebuah seminar atau dipresentasikan di kelas (tugas perkuliahan).
Makalah juga diartikan sebagai karya ilmiah mahasiswa mengenai suatu topik tertentu yang
tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan. Makalah mahasiswa umumnya merupakan
salah satu syarat untuk menyelesaikan suatu perkuliahan, baik berupa kajian pustaka maupun
hasil kegiatan perkuliahan lapangan.
Pengertian yang lain dari makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu
masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertasi analisis
yang logis dan objektif. Makalah ditulis untuk memenuhi tugas terstruktur yang diberikan
oleh dosen atau ditulis atas inisiatif sendiri untuk disajikan dalam forum ilmiah.
Sistematika Makalah:
1. Pendahuluan
2. Pembahasan
3. Kesimpulan
4. Kertas Kerja
Kertas kerja (work paper) pada prinsipnya sama dengan makalah, namun dibuat dengan
analisis lebih dalam dan tajam dan dipresentasikan pada seminar atau lokakarya yang
biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Kertas kerja itu menjadi acuan untuk tujuan tertentu dan bisa
diterima atau dimentahkan oleh forum ilmiah.
4. Paper
Paper adalah sebutan khusus untuk makalah di kalangan akademisi (mahasiswa) dalam
kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikannya sebelum menyelesaikan jenjang studi
(Diploma/S1/S2/S3). Sistematika penulisannya sama dengan artikel atau makalah, tergantung
panduan yang berlaku di perguruan tinggi masing-masing.
5. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S1 (Sarjana).
Skripsi berisi tulisan sistematis yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendaagt
(teori) orang lain.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan
penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan
sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum
tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di bidang spesialisasinya.
6. Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S2 (Pasca
Sarjana) yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi.
Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
7. Disertasi
Disertasi --disebut juga "Ph.D Thesis"-- adalah karya tulis ilmiah mahasiswa
untuk menyelesaikan jenjang studi S3 (meraih gelar Doktor/Dr) yang mengemukakan suatu
dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan
analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan
orisinal.
Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan aturan
penulisan ilmiah. Artikel ilmiah ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi publik.
Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik, tetapi untuk
"dikomunikasikan" kepada publik melalui media massa.
Novel
Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif; biasanya dalam bentuk
cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari bahasa Italia novella yang
berarti "sebuah kisah atau sepotong berita".
Novel lebih panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks dari cerpen, dan tidak
dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau sajak. Umumnya sebuah novel
bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan
menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut.
Novel dalam bahasa Indonesia dibedakan dari roman. Sebuah roman alur ceritanya lebih
kompleks dan jumlah pemeran atau tokoh cerita juga lebih banyak.
Cerita pendek
Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif.
Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi
lain yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena
singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti
tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih
panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis.
Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan
cepat tiba pada tujuannya, dengan paralel pada tradisi penceritaan lisan. Dengan munculnya
novel yang realistis, cerita pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan contoh-
contoh dalam cerita-cerita karya E.T.A. Hoffmann dan Anton Chekhov.
Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur–unsur intrinsik
cerpen mencakup:
Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber cerita.
Latar(setting) adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah
cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan ketika
cerita berlangsung.
Alur (plot) adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.
1. Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu
kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
2. Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan
waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
3. Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.
1. Pengantar: bagian cerita berupa lukisan , waktu, tempat atau kejadian yang
merupakan awal cerita.
2. Penampilan masalah: bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita.
3. Puncak ketegangan / klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah
memuncak.
4. Ketegangan menurun / antiklimaks : masalah telah berangsur–angsur dapat diatasi dan
kekhawatiran mulai hilang.
5. Penyelesaian / resolusi : masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.
Perwatakan
Menggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari tiga segi yaitu
melalui:
1. Dialog tokoh
2. Penjelasan tokoh
3. Penggambaran fisik tokoh
Tokoh
Tokoh adalah orang orang yang diceritakan dalam cerita dan banyak mengambil peran dalam
cerita. tokoh dibagi menjadi 3, yaitu:
Nilai (amanat) adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui
cerita.
A TEMA
tema adalah sesuatu yang menjadi pokok masalah/pokok pikiran dari pengarang yang
ditampilkan dalam karangannya
B AMANAT
amanat adalah pesan/kesan yang dapat memberikan tambahan pengetahuan, pendidikan, dan
sesuatu yang bermakna dalam hidup yang memberikan penghiburan, kepuasan dan kekayaan
batin kita terhadap hidup
C PLOT/ALUR
plot atau alur adalah jalan cerita/rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir.
Tahap-Tahap Alur
1) Tahap perkenalan/Eksposisi adalah tahap permulaan suatu cerita yang dimulai dengan
suatu kejadian, tetapi belum ada ketegangan (perkenalan para tokoh, reaksi antarpelaku,
penggambaran fisik, penggambaran tempat)
2) Tahap pertentangan /Konflik adalah tahap dimana mulai terjadi pertentangan antara
pelaku-pelaku (titik pijak menuju pertentangan selanjutnya). Konflik ada dua ;
4) Tahap klimaks adalah tahap dimana ketegangan mulai memuncak (perubahan nasip
pelaku sudah mulai dapat diduga, kadang dugaan itu tidak terbukti pada akhir cerita)
5) Tahap penyelesaian adalah tahap akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan tentang
nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Ada pula yang
penyelesaiannya diserahkan kepada pembaca, jadi akhir ceritanya menggantung, tanpa ada
penyelesaian.
Macam-Macam Alur
Alur maju adalah peristiwa –peristiwa diutarakan mulai awal sampai akhir/masa kini
menuju masa datang.
Alur mundur/Sorot balik/Flash back adalah peristiwa-peristiwa yang menjadi bagian
penutup diutarakan terlebih dahulu/masa kini, baru menceritakan peristiwa-peristiwa pokok
melalui kenangan/masa lalu salah satu tokoh.
Alur gabungan/Campuran adalah peristiwa-peristiwa pokok diutarakan. Dalam
pengutararaan peristiwa-peristiwa pokok, pembaca diajak mengenang peristiwa-peristiwa
yang lampau,kemudian mengenang peristiwa pokok ( dialami oleh tokoh utama) lagi.
D PERWATAKAN/PENOKOHAN
pernokohan adalah bagaimana pengarang melukiskan watak tokoh
ADA TIGA CARA UNTUK MELUKISKAN WATAK TOKOH
1. Pelaku utama adalah pelaku yang memegang peranan utama dalam cerita dan selalu
hadir/muncul pada setiap satuan kejadian.
2. Pelaku pembantu adalah pelaku yang berfungsi membantu pelaku utama dalam cerita.Bisa
bertindak sebagai pahlawan mungkin juga sebagai penentang pelaku utama.
3. Pelaku protagonist adalah pelaku yang memegang watak tertentu yang membawa ide
kebenaran.(jujur,setia,baik hati dll)
4. Pelaku antagonis adalah pelaku yang berfungsi menentang pelaku protagonis (penipu,
pembohong dll)
5. Pelaku tritagonis adalah pelaku yang dalam cerita sering dimunculkan sebagai tokoh ketiga
yang biasa disebut dengan tokoh penengah.
E LATAR/SETTING
Latar/ setting adalah sesuatu atau keadaan yang melingkupi pelaku dalam sebuah cerita.
Macam-macam latar:
1. Latar tempat adalah latar dimana pelaku berada atau cerita terjadi (di sekolah, di kota, di
ruangan dll)
2. Latar waktu adalah kapan cerita itu terjadi ( pagi, siang,malam, kemarin, besuk dll)
3. Latar suasana adalah dalam keadaan dimana cerita terjadi. (sedih, gembira, dingin, damai,
sepi dll)
Tajuk rencana
Tajuk rencana adalah artikel pokok dalam surat kabar yang merupakan pandangan redaksi
terhadap peristiwa yang sedang menjadi pembicaraan pada saat surat kabar itu diterbitkan.
Dalam tajuk rencana biasanya diungkapkan adanya informasi atau masalah aktual, penegasan
pentingnya masalah, opini redaksi tentang masalah tersebut, kritik dan saran atas
permasalahan, dan harapan redaksi akan peran serta pembaca.
Pernyataan fakta dan opini ini biasanya diutarakan secara singkat, logis, menarik ditinjau dari
segi penulisan dengan tujuan untuk mempengaruhi pendapat/ menerjemahkan berita yang
menonjol agar pembaca menjadi menyimak seberapa penting berita tersebut. Fungsi tajuk
rencana biasanya menjelaskan berita, artinya, dan akibatnya pada masyarakat. Tajuk rencana
juga mengisi latar belakang dari kaitan berita tersebut dengan kenyataan sosial dan faktor
yang mempengaruhi dengan lebih menyeluruh. Dalam tajuk rencana terkadang juga ada
ramalan atau analisis kondisi yang berfungsi untuk mempersiapkan masyarakat akan
kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi, serta meneruskan penilaian moral mengenai
berita tersebut.
Ciri-ciri
Berisi opini redaksi tentang peristiwa yang sedang hangat dibicarakan
Berisi ulasan tentang suatu masalah yang dimuat
Biasanya berskala nasional, berita internasional dapat menjadi tajuk rencana, apabila
berita tersebut memberi dampak kepada nasional
Tertuang pikiran subjektif redaksi
Judul
Latar Belakang Masalah
Tokoh
Masalah
Peristiwa yang Disampaikan
Opini Penulis
Saran dan Solusi Permasalahan
Kesimpulan
Sumber Berita
Anggota Redaksi
Surat lamaran pekerjaan adalah surat dari seseorang yang memerlukan pekerjaan kepada orang
atau pejabat yang dapat memberikan pekerjaan atau jabatan. Melalui surat lamaran, pelamar
meminta agar ia diberi pekerjaan. Surat lamaran pekerjaan dapat juga diartikan sebagai surat
dari calon karyawan kepada calon majikan yang berisi permintaan agar karyawan diberi
pekerjaan oleh calon majikan. Surat lamaran pekerjaan biasanya bersifat formal atau resmi,
misalnya surat untuk melamar pekerjaan menjadi karyawan ataupun jabatan tertentu sesuai
dengan iklan yang ditawarkan. Dalam hal ini, pelamar dalam surat lamarannya perlu
menyebutkan sumber lamaran tersebut pada alinea atau paragraf pembuka. Jika lamaran itu
tidak berdasarkan pada suatu sumber, tentu tidak diperlukan penyebutan sumber pada alinea
pembuka.
Jenis-jenis Surat Lamaran Pekerjaan
Menurut jenis pembuatannya surat lamaran pekerjaan terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Surat lamaran pekerjaan yang digabungkan dengan riwayat hidup (curriculum vitae).
Dalam cara ini, riwayat hidup termasuk isi surat karena isinya berupa gabungan, cara ini juga
b. Surat lamaran yang dipisahkan dari riwayat hidup. Dalam cara ini riwayat hidup
Dalam praktek pemakain yang banyak dipakai adalah model terpisah. Walaupun dalam
pembuatannya memerlukan dua kali kerja, dan model ini lebih digemari oleh pencari kerja
pembuatannya diantaranya :
Identifikasi diri lengkap dari pelamar meliputi nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, alamat
lengkap,nomor telepon,hand phone atau alat bantu komunikasi lainnya. Identifikasi diri dari
d. Riwayat pendidikan
g. Referensi (bila ada dan pelamar memandang pihak pemberi referensi mempunyai
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan surat lamaran, yaitu sebagai
berikut :
1. Surat lamaran ditulis tangan di atas kertas bergaris ukuran folio. Tulisan harus jelas,
bersih, dan tidak ada coretan. Surat lamaranpun dapat dibuat menggunakan mesin tik atau
komputer.
2. Pelamar menyebutkan dirinya bukan dengan kata ganti kami melainkan saya. Pelamar
harus menyebut pimpinan instansi dengan Bapak/Ibu (jika sudah jelas pemimpinnya). Apabila
1. Kepala surat
3. Salam pembuka
4. Pembuka surat
7. Penutup surat
Resensi
Resensi berasal dari bahasa Belanda resentie dan bahasa Latin recensio, recensere atau juga
revidere yang artinya mengulas kembali.[1] Resensi adalah suatu penilaian terhadap sebuah
karya.[2] Karya yang dinilai dapat berupa buku dan karya seni film dan drama.[2] Menulis
resensi terdiri dari kelebihan, kekurangan dan informasi yang diperoleh dari buku dan
disampaikan kepada masyarakat.[2]
Manfaat Resensi
1. Bahan pertimbangan
Memberikan gambaran kepada para pembaca tentang suatu karya dan mempengaruhi mereka
atas karya tersebut.[1]
2. Nilai ekonomis
Mendapatkan uang atau imbalan serta buku-buku yang diresensikan secara gratis dari
penerbit buku apabila resensinya dimuat di koran atau majalah.[1]
Buku yang diresensikan adalah buku baru yang belum pernah diresensi.[1] Dengan demikian,
resensi merupakan media untuk mempromosikan buku baru tersebut.[1]
4. Pengembangan Kreativitas
Semakin sering menulis, maka semakin terasah kebiasaan menulis untuk setiap individu.[1]
Hal ini dilakukan untuk mengembangkan kreativitas menulis.[1]
Unsur-Unsur Resensi
1. Identitas Buku, Identitas buku meliputi judul, nama pengarang, nama penerbit dan
alamatnyam nomor edisi, dan ketebalannya. Identitas buku dapat juga meliputi ukuran buku,
warna dan ilustrasi jilid. Akan tetapi, dalam kepentingannya dengan penulisan resensi hal itu
jarang sekali dimunculkan
2. Ikhtisar Buku, Ikhtisar buku disusun berdasarkan pokok-pokok isi buku. Akan tetapi, karena
buku yang akan anda resensi itu berua novel maka cara menentukan pokok-pokok tidak sama
dengan buku nonfiksi. pokok-pokok isi novel dapat ditentukan berdasarkan keadaan ataupun
peristiwa-peristiwa penting.
3. Kepengarangan, Sosok pengarang sering diceritakan dalam resensi novel. Hal itu terutama
berkaitan dengan latar belakang, keahlian, sikap-sikap, dan karya-karyanya. Bagian-bagian
tersebut diceritakan secara ringkas dan umumnya tidak melebihi satu paragraf. Sosok
pengarang umumnya dicantumkan di halaman pertama atau dibagian belakang novel itu. Dari
sanalah anda dapat berbicara tentang unsur kepengarangan. Untuk pengarang yang sudah
terkenal, anda dapat membacanya dari sumber-sumber lain. Dari internet pun anda bisa
memperoleh informasi lebih lengkap lagi
4. Keunggulan dan Kelemahan, Keunggulan dan kelemahan dalam resensi dapat berkaitan
dengan unsur-unsur novel. Terhadap unsur-unsur itu, anda memberikan penilaian, baik itu
berdasarkan kesedarhanaan, kejelasan kekhasan, pengusaan masalah, dan aspek-aspek lainnya
yang ditentukan sendiri.