Anda di halaman 1dari 4

IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS

(JE)
No. Dokum : 006.P2 Imun/SOP/I/BLL
III/2016
SOP No Revisi :0
Tanggal Terbit : 30 Januari 2016
Halaman : 1-3

PUSKESMAS
BULELENG III dr. Dewa Putu Merta
Suteja, M.A.P

Nip.197102262000121001
1. Pengertian Japanese encephalitis (JE) merupakan suatu penyakit infeksi virus
Japanese Encephalitis yang ditularkan oleh binatang melalui vektor
(vector-borne zoonotic viral disease). Penyakit ini merupakan
penyebab penyakit radang otak tersering di sebagian besar Asia dan
sebagian Pasifik Barat, termasuk di Indonesia
2. Tujuan Memberikan perlindungan jangka panjang bagi anak terhadap
penyakit penyakit radang otak yang berasal dari virus ensefalitis.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 033/SK/I/BLL III/2016 tentang
Penetapan Penanggung Jawab UKM dan Koordinator Program serta
Uraian Tugasnya di Puskesmas Buleleng III
4. Referensi - KepMenkes nomor 1611/Menkes/SK/XI/2005 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Imunisasi
- Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas oleh Dijen PP &PL
Depkes RI Tahun 2005.
- Pelatihan Safe Injection oleh Ditjen PP &PL Depkes RI Tahun
2005.
- Permenkes RI No 42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Imunisasi
- Juknis Introduksi Imunisasi DPT-HB-HiB pada bayi dan balita,
Kemenkes RI Tahun 2013
5. Alat dan Bahan ALAT:
1. Vaccine Carrier, cool pack dan termometer
2. Buku kuning/buku kohort bayi dan kohort ibu
3. Alat tulis
BAHAN:
1. Anafilaktik Kit
2. ADS 0,5 ml dan safety box
3. Vaksin JE, Sabun, kapas, kantong plastik dan air bersih
6. Langkah- 1. Sasaran yang datang ke loket pendaftaran akan diarahkan ke
Langkah Poliklinik Imunisasi
2. Petugas Poliklinik Imunisasi akan memilah sasaran yang sehat
dan sakit
3. Petugas akan melihat status imunisasi sasaran baik yang sehat
maupun yang sakit
4. Apabila status imunisasi belum lengkap ataupun sama sekali
belum pernah diimunisasi baik itu sasaran yang sehat maupun
yang sakit akan dikaji apakah memiliki riwayat penyakit tertentu
yang merupakan indikasi kontra pemberian imunisasi
5. Pada sasaran yang sehat tetapi memiliki indikasi kontra terhadap
imunisasi maka tidak diimunisasi, akan tetapi sasaran yang tidak
memiliki indikasi kontra akan dimotivasi untuk dilakukan
imunisasi
6. Pada sasaran yang sakit dan ada indikasi kontra pemberian
imunisasi saat itu maka akan dimotivasi agar datang pada
pelayanan selanjutnya. Sedangkan yang tidak memiliki indikasi
kontra akan dimotivasi untuk imunisasi.
7. Vaksin carrier harus diletakkan pada meja yang tidak terpapar
sinar matahari langsung, disebelahnya diletakkan alat suntik,
kapas, air hangat, format pencatatan dan anafilaktik kit.
Letakkan safety box dan plastik sampah dibawah meja.
8. Cuci tangan dengan sabun setiap akan memberikan imunisasi
9. Lakukan skrinning setiap sasaran meliputi umur, riwayat
imunisasi sebelumnya, KIPI yang pernah dialami, riwayat
penyakit, keadaan kesehatan saat ini
10. Tentukan dan informasikan kepada orang tuanya jenis dan
manfaat imunisasi yang akan diberikan saat ini.
11. Ambil alat suntik, pastikan bahwa tidak kadaluarsa, keluarkan
dari plastik kemasan, buang kemasan kedalam plastik sampah.
12. Buka tutup jarum suntik, buang tutup jarum suntik kedalam
plastic sampah.
13. Ambil vaksin yang akan diberikan, periksa kondisi VVM,
kemungkinan terpapar beku dan masa kedaluarsa vaksin
14. Tusukkan jarum suntik kedalam botol vaksin pastikan ujung
jarum selalu berada didalam cairan vaksin, sedot vaksin 0,5 ml.
15. Apabila terdapat gelembung pada alat suntik atau kelebihan
dosis, buang gelembung atau kelebihan dosis yang ada tanpa
mencabut jarum dari botol vaksin.
16. Lepaskan alat suntik dari botol vaksin,
17. Bersihkan lokasi penyuntikkan dengan kapas basah, tunggu
hingga kering.
18. Berikan vaksin secara Intra Muskuler ( IM) di lengan kanan
atas.
19. Buang langsung alat suntik yang telah digunakan tanpa
menutupnya (non recapping) ke dalam safety box
20. Berikan informasi kepada orang tua tentang kapan kunjungan
berikutnya, dan kemungkinan efek simpang yang akan dialami
oleh anak sesudah imunisasi serta cara penanggulangannya.
21. Beritahu orangtua agar menunggu sekitar 30 menit di Puskesmas
untuk memantau kemungkinan terjadinya efek simpang.
22. Catat hasil imunisasi sesuai dengan kolom yang tersedia pada
buku kohort bayi/ibu/buku kuning dan buku KMS/KIA.
23. Pastikan limbah bukan tajam dimasukkan ke dalam kantong
plastik.
24. Cucitangan dengan sabun setiap selesai pemberian imunisasi.

7. Bagan alir Sasaran datang ke

Loket Pendaftaran

Sakit
Sehat

Status Imunisasi Status Imunisasi


survey
Belum Belum Leng Belum Belum Leng-
Lengkap -kap Lengkap kap

Indikasi Kontra Indikasi Kontra

Positif Negatif Positif Negatif

Tidak Motivasi Motivasi datang Motivasi


Imunisasi pada pelayanan
Imunisasi selanjutnya

Imunisasi
Petugas
mencuci tangan

Lakukan KIE manfaat dan


Skrening jenis Imunisasi

Buka tutup jarum


Ambil Ambil vaksin
ADS buang pada
ADS,pastikan lihat VVM,
kantong plastik
tidak kedaluarsa kedaluarsanya

Lepaskan ADS Apabila terdapat Tusukkan ADS


dari botol gelembung keluarkan ke botol vaksin,
dalam botol sedot 0,5 ml

Bersihkan lokasi Berikan vaksin Buang langsung


suntikan, secara IM pada alat suntik pada
tunggu kering lengan kanan atas safety Box

Berikan Informasi Beritahu orangtua Catat hasil


kunjungan untuk menunggu imunisasi
selanjutnya 30 menit

Pastikan limbah
bukan tajam masuk Cuci tangan
kantong plastik dengan
sabun
7. Hal-hal 1. Vaksin yang telah dibuka dapat kembali dipergunakan dengan
yang perlu dipe ketentuan vaksin belum kedaluarsa,tidak terendam air,sterilitas
rhatikan terjaga,VVM masih A/B dan disimpan pada suhu 2-8°C
8. Unit terkait 1. Unit Kesehatan Ibu dan Anak
2. Poliklinik Umum
9. Dokumen 1. Buku Kuning/Pencatatan Hasil Imunisasi Bayi
terkait 2. Buku KMS atau Buku KIA

Anda mungkin juga menyukai