Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

Disusun Oleh :

Fadhil Mayudha ( 2015730041 )

Pembimbing :

dr. H. Awie Darwizar, Sp. OG., D.MAS.

KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SAYANG CIANJUR
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2019
FISIOLOGI PLASENTA

Plasentasi adalah proses pembentukan stuktur dan jenis plasenta. Setelah nidasi embrio ke dalam
endometrium, plasentasi dimulai. Pada manusia, plasentasi berlangsung sampai 12-18 minggu
setelah fertilisasi.
Pada dasarnya, plasenta berasal dari sel trofoblas yang mulai terbentuk pada stadium
morula dan akhirnya berdifferensiasi sehingga membentuk satu lapisan sel trofoblas yang
mengelilingi blastosis. Sehingga kehamilan menjadi matang, trofoblas memainkan peranan
penting dalam hubungan antara feto-maternal. Trofoblas memamerkan pelbagai struktur, fungsi,
dan bentuk pertumbuhan pada semua komponen plasenta.
Pada hari ke-8 setelah fertilisasi,
setelah aposisi, sel trofoblas berdiferensiasi
menghasilkan dua lapis trofoblas. Lapisan
dalam disebut sitotrofoblas, merupakan sel
mononuklear dengan batas sel yang tegas,
disebut juga dengan sel Langhan. Lapisan
luar disebut sinsitiotrofoblas, berupa sel
multinuklear dengan batas sel yang tidak
tegas, berasal dari lapisan sitotrofoblas.
Setelah implantasi selesai, trofoblas
akan berdiferensiasi mengikuti dua jalur
utama, yang membentuk vili dan ekstravili.
GAMBAR 1: Trofoblas yang berdiferensiasi menjadi
Trofoblas vili akan menjadi vili korion sinsiotrofoblas dan sito trofoblas.
Dikutip dari kepustakaan
dimana berfungsi untuk membawa oksigen
dan nutrisi diantara fetus dan ibu. Manakala trofoblas ektravili akan bermigrasi ke dalamdesidua
dan miometrium dan juga berfungsi untuk menginvasi pembuluh darah ibu. Oleh itu, trofoblas
ekstravili dapat diklasifikasikan lagi sebagai trofoblas interstisial dan trofoblas endovaskular.
Trofoblas interstisial akan menginvasi desidua dan akhirnya tembus ke miometrium untuk
membentuk sel giant pada placental bed. Selain itu, trofoblas ini juga akan bertanggung jawab
untuk menginvasi arteri spiralis.
GAMBAR 2: Ekstravili ditemukan di luar vili dan dapat di
bedakan lagi kepada tipe endovaskular dan interstisial.
Dikutip dari kepustakaan

Setelah aposisi, sel trofoblas akan menginvasi epitel endometrium lebih dalam, sehingga
sekitar hari ke-10, blastosis akan tertanam di dalam endometrium seluruhnya. Pada hari ke-9
perkembangan, bagian blastosis yang tertempel
pada dinding endometrium terdiri daripada satu
lapis sel yang telah gepeng sedangkan pada arah
yang bertentangan, ketebalan dinding terdiri
daripada dua zona- trofoblas dan inner cell mass
atau diskus embrio yang akan berdiferensiasi
menjadi plat ektoderm primitif dan lapisan
bawahnya sebagai lapisan endoderm.
Korion adalah lapisan membran yang
terdiri daripada sel trofoblas dan mesenkim
GAMBAR 3: Ekstravili ditemukan di luar vili dan yang melapisi rongga kavitas pada blastosis. Sel
dapat di bedakan lagi kepada tipe endovaskular mesenkim di dalam kavitas sangat banyak dan
dan interstisial.
Dikutip dari kepustakaan akan menjadi semakin mampat sehingga
membentuk body stalk.
Dengan invasi blastosis ke dalam desidua yang semakin mendalam, sitotrofoblas
ekstravili akan membentuk vili pimer yang terdiri daripada sitotrofoblas yang diselubungi oleh
sinsitium sebelum hari ke-12 setelah fertilisasi. Vili ini awalnya tersebar pada seluruh permukaan
blastosis, tetapi kemudian mulai menghilang kecuali bagian yang tertanam , yang akan menjadi
plasenta. Setelah itu, tepat pada awal hari ke-12 setelah fertilisasi, vili korion mulai terbentuk. Tali
mesenkim yang terbentuk dari mesoderem ekstraembrio akan menginvasi kolum trofoblas yang
solid, membentuk vili sekunder. Setelah angiogenesis bermula, vili tertier akan terbentuk.
Walaupun pada awal implantasi, pembuluh darah ibu di penetrasi, darah dari ibu tidak akan masuk
ke dalam rongga intervili sehingga hari ke-15. Dan pada hari ke-17, pembuluh darah fetus mulai
berfungsi dan sirkulasi plasenta terbentuk.
Bagian luar vili dilapisi oleh sinsitium manakala di dalam merupakan lapisan sitotrofoblas.
Sitotrofoblas pada puncak vili akan berproliferasi menghasilkan sel kolumnar trofoblas yang akan
membentuk anchoring villi. Vili ini tidak diinvasi oleh mesenkim fetus dan akan tertanam pada
lapisan desidua di plat basalis. Oleh itu, dasar rongga intervili merupakan sisi maternal plasenta
yang terdiri daripada sitotrofoblas dari sel kolumnar, sinsiotrofoblas, dan lapisan desidua pada plat
basal. Sedangkan dasar untuk plat krion yang membentuk atap rongga intervili terdiri daripada 2
lapisan- luar dilapisi oleh trofoblas dan dalam dilapisi oleh mesoderem. Plat korion yang definit
terbentuk pada minggu ke-8-10 bersamaan dengan amnion dan plat korion bagian mesenkim
bergabung. Pembentukan ini di lengkapi dengan pembesaran kantung amnion , dimana pada saat
yang sama, akan membentuk tali pusat.
DAFTAR PUSTAKA

1. Rachimhadji T., Wiknjosastro G.H., Ilmu Kebidanan: Pembuahan, Nidasi dan Plasentasi, Plasenta
dan Cairan Amnion, 4th ed, 2008, Jakarta, PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, pg 143-155

2. John C., Hauth C., Leveno K. J., Gilstrap III L., Bloom Steven, Wenstrom KD.,Williams
Obstetrics: Implantation, Embryogenesis, and Placental Development, 25nd ed, 2010, USA, McGraw-Hill
Companies, Inc., pg 34-46

Anda mungkin juga menyukai