Pembimbing
dr. Faisal Syarifuddin Sp.PD FINASIM
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. I
Usia : 18 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kemayoran, Jakarta Pusat
Status : Belum Menikah
Pekerjaan : Tidak Bekerja
No. Kamar : 312 Matahari
Suku : Jawa
Agama : Islam
Masuk RS : 31 Agustus 2016
No. RM : 00-94-86-46
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Demam sejak 4 hari SMRS
Riwayat Alergi
Riwayat Pengobatan
STATUS GIZI
Berat Badan : 67 Kg
Tinggi Badan : 170 cm
IMT : 23 kg/m²
TANDA VITAL
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 62x/m
RR : 16x/m
Suhu : 38.2°C
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
Bentuk : bulat, simetris, normocephal.
Rambut : pendek, warna hitam, tidak mudah dicabut
Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil
isokor, reflek cahaya +/+.
Hidung : tidak ada sekret, tidak berbau, tidak ada
perdarahan, tidak ada septum deviasi
Telinga : tidak ada sekret, tidak bau, pendengaran
dalam batas normal.
Mulut/bibir : tidak sianosis, tidak ada sariawan, perdarahan
gusi (-).
Lidah : tidak kotor, tidak hiperemi.
PEMERIKSAAN FISIK
Leher
Inspeksi : Simetris, tidak tampak pembesaran KGB leher dan
tiroid.
Palpasi : Tidak teraba adanya pembesaran KGB leher serta
tidak terjadi pembesaran kelenjar tiroid.
JVP : Tidak meningkat
Thorax
Jantung :
Inspeksi : Iktus kordis tak terlihat
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Perkusi : Batas Atas: ICS II Linea Sternalis Dextra
Batas Kanan: ICS IV Linea Parasternalis Dextra
Batas Kiri: ICS V Linea Midclavicula Sinistra
Auskultasi: Bj I dan II reguler, murmur(-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Pulmo:
Anterior Posterior
I Simetris, retraksi -/- Simetris, retraksi -/-
Vokal Fremitus +/+
P Vokal Fremitus +/+ normal
normal
P Sonor +/+ Sonor +/+
A Vesikuler, Rh-/-, Wh -/- Vesikuler, Rh-/-,Wh -/-
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
Inspeksi : Datar, tidak terlihat massa, scar (-)
Palpasi : Hepar & lien tidak membesar, nyeri tekan
pada epigastrium (+), supel, turgor kulit
normal, undulasi (-).
Perkusi : Timpani, nyeri ketok pinggang (-)
Auskult : Bising usus (+) 12x/menit
Ekstremitas
Superior : Akral hangat +/+, edema -/-, ptechie (-)
Inferior : Akral hangat +/+, edema -/-, ptechie (-)
31 Agustus 2016 pukul 21.03 WIB
Hematologi
Hematokrit 49 % 40 – 52 %
MCV 84 fL 80 – 100
MCH 30 Pg 26 – 34
MCHC 36 g/dL 32 – 36
31 Agustus 2016 pukul 21.03 WIB
Hematologi
Hematokrit 45 % 40 – 52 %
MCV 85 fL 80 – 100
MCH 30 Pg 26 – 34
MCHC 35 g/dL 32 – 36
02 September 2016 pukul 09.05
Hematologi
Hemoglobin 15,8 g/dL 13,2 – 17,3
Lekosit 6,41 103/µL 3,80 – 10,6
Hematokrit 45 % 40 – 52 %
Trombosit 36 103/µL 150 – 440
Eritrosit 5,29 106/µL 4,40 – 5,90
MCV 86 fL 80 – 100
MCH 30 Pg 26 – 34
MCHC 35 g/dL 32 – 36
03 September 2016 pukul 18.10
Hematologi
Hemoglobin 14,9 g/dL 13,2 – 17,3
Lekosit 6,52 103/µL 3,80 – 10,6
Hematokrit 42 % 40 – 52 %
Trombosit 54 103/µL 150 – 440
Eritrosit 5,01 106/µL 4,40 – 5,90
MCV 84 fL 80 – 100
MCH 30 Pg 26 – 34
MCHC 35 g/dL 32 – 36
Resume
Tn. I, laki-laki 18 tahun mengeluh febris sejak 4 hari SMRS,
febris continue dan lebih berat dirasakan pada malam hari,
tidak disertai menggigil. nausea (+) vomitus (+) 5-10 kali,
cephalgia (+) myalgia (+) malaise (+), anoreksia (+) nyeri
epigastrium (+), belum BAB sudah 4 hari. Epistaksis (-), gusi
berdarah ketika menggosok gigi, bintik perdarahan pada
tubuh tidak ada. Riwayat pemakaian obat parasetamol
demam sempat turun tetapi naik kembali.
PF : TTV : TD, N, RR dalam batas normal, Suhu : 38,2oC.
Nyeri tekan epigastrium (+)
Hb normal
Leukopenia
Trombositopenia
Hematokrit normal
Daftar masalah
DengueHemorrhagic Fever
Demam Tifoid
Pembahasan
Terapeutik
Hidrasi :
Infus RL 1500 + 20 (BB dalam Kg – 20) 1500 + 20 (67 – 20) 2440
cc/24 jam 33 tpm (Pantau Urine Output)
Medikamentosa
Paracetamol tablet 500 mg 3 x 1
Ranitidin tablet 150 mg 2 x 1
Ondansentron tablet 8 mg 2 x 1
Non-Medikamentosa :
Menganjurkan banyak minum
Tirah baring total
Cek darah rutin setiap 12 jam
Pembahasan
Demam Tifoid
Pada pasien ini belum bisa dinyatakan demam tifoid karena
masih membutuhkan pemeriksaan ulang kembali dalam 1
minggu kedepan.
Titer widal biasanya angka kelipatan :1/80, 1/160 , 1/320 , 1/640.
Peningkatan titer uji Widal 4 x (selama 2-3 minggu) : dinyatakan
(+).
Titer 1/160 : masih dilihat dulu dalam 1 minggu kedepan, apakah
ada kenaikan titer. Jika ada, maka dinyatakan (+).
Jika 1 x pemeriksaan langsung 1/320 atau 1/640, langsung
dinyatakan (+) pada pasien dengan gejala klinis khas.
PROGNOSIS
Quo ad Vitam : ad bonam
Quo ad Functionam : ad bonam
Quo ad Sanactionam : ad bonam
PEMBAHASAN
Kasus Anamnesis
Teori
Demam terus menerus Pada fase febris demam mendadak tinggi.
sepanjang hari, sudah Kadang suhu tubuh hingga 40oC dan tidak
diberikan obat penurun membaik dengan obat penurun panas. Fase ini
panas, demam sempat bertahan 2-7 hari dan diikuti dengan muka
turun akan tetapi naik kemerahan, eritema, nyeri seluruh tubuh,
kembali. mialgia, artralgia, dan nyeri kepala. Beberapa
Mual, muntah, nyeri ulu pasien mungkin juga mengeluhkan nyeri
hati, nyeri kepala serta tenggorokan atau mata merah (injeksi
nyeri pada tulang dan konjungtiva).
otot. Akhir fase demam fase kritis pada DHF.
Gusi berdarah saat Waspadai sebagai awal kejadian syok. Saat
menggosok gigi. demam mulai turun hingga dibawah 37,5-38oC
biasanya terjadi pada hari ke 3-7, peningkatan
permeabilitas kapiler akan terjadi dan keadaan
ini berbanding lurus dengan peningkatan
hematokrit. Jika pasien dapat bertahan selama
24-48 jam saat fase kritis, reabsorpsi gradual
cairan ekstravaskular akan terjadi dalam 48-72
jam. Keadaan umum pasien membaik, nafsu
makan kembali, gejala gastrointestinal
berkurang, status hemodinamik meningkat, dan
diuresis normal.
Kasus Teori
TD = 110/80 mmHg, N = 68 Pada penyakit DHF hepar sering ditemukan
kali/menit, P = 16 membesar dan nyeri dalam beberapa hari
kali/menit, suhu axilla demam. Pembesaran hepar pada umumnya
38,2C dan dapat ditemukan pada permulaan penyakit,
Pemeriksaan fisik bervariasi dari hanya sekedar dapat diraba
generalisata : Nyeri ulu hingga 2-4 cm di bawah arcus costae.
hati (+), tidak ditemukan
pembesaran hepar dan
asites serta tidak
ditemukan petekie.
Kasus Anamnesis
Teori
Hb normal • Jumlah leukosit normal, tetapi biasanya
Leukopenia menurun dengan dominasi sel neutrofil. Pada
Trombositopenia akhir demam, jumlah leukosit, dan sel neutrofil
Hematokrit normal bersama-sama menurun sehingga jumlah sel
limfosit secara relatif meningkat.
• Penurunan jumlah trombosit menjadi
<100.000/µl. Pada umumnya trombosit terjadi
sebelum ada peningkatan hematokrit dan
terjadi sebelum suhu turun. Jumlah trombosit
<100.000/µl biasanya ditemukan antara hari
sakit 3-7.
• Peningkatan kadar hematokrit (>20%) yang
menggambarkan hemokonsentrasi selalu
dijumpai pada DBD, merupakan indikator
yang peka akan terjadinya perembesan
plasma sehingga perlu dilakukan
pemeriksaan hematokrit secara berkala.
Kesimpulan
Dari
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang maka pasien
pada kasus diatas dapat didiagnosis
Dengue Haemorragic Fever (DHF).
DAFTAR PUSTAKA