Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan EKG
- Rontgen
- Pemeriksaan
DD I laboratorium DD II
Penatalaksanaan Penatalaksanaan
- Medikamentosa - Medikamentosa
- Non medikamentosa - Non medikamentosa
Prognosis Prognosis
1. Jelaskan anatomi jantung!
2. Jelaskan fisiologi jantung!
3. Sebutkan klasifikasi dari gagal jantung dan sebutkan
komplikasi yang timbul pada penyakit jantung dengan
keluhan sesak napas!
4. Apa saja faktor yang menyebabkan sesak napas pada
sistem kardiovaskuler?
5. Jelaskan mekanisme bendungan vena leher R+4cm𝐻2 O!
6. Jelaskan mekanisme terjadinya bengkak pada
pergelangan kaki saat siang hari dan berkurang pada
malam hari!
7. Jelaskan hubungan sesak napas dan pernapasan
cepat! Dan jelaskan mekanisme bunyi krepitasi pada
skenario!
8. Jelaskan gambaran rontgen dada CTR 0,75!
9. Jelaskan fungsi dari digoxin dan diuretik pada
skenario!
10. Jelaskan diagnosis banding I pada skenario!
11. Jelaskan diagnosis banding II pada skenario!
Paulsen F, J. Waschke. Sobotta : Atlas Anatomi
Manusia Organ-Organ Dalam Jilid 2. 23th ed.
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2010
Paulsen F, J. Waschke. Sobotta : Atlas Anatomi
Manusia Organ-Organ Dalam Jilid 2. 23th ed.
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2010
Jantung memiliki sistem instrinsik yakni otot jantung yang secara
otomatis terstimulasi untuk berkontraksi tanpa stimulus eksternal
Sumber listrik
SA nodes : dinding atrium kanan (kontraksi atrium)
AV node : diseptum atrium
Berkas AV/HIS : menghantarkan impuls dari AV node ke apeks
(kontraksi ventrikuler) Sherwood L. 2002. Fisiologi
manusia dari sel ke sistem
Ed2. Jakarta : EGC.
American College of Cardiology Foundation/American
Heart Association. 2015. 2015 ESC Guidelines for the
management of infective endocarditis
No Nama Penyakit Komplikasi
1. Miokard Infark Rasa sakit di dada yang bersifat permanen dan
berulang kembali
Detak jantung yang tidak teratur
Kegagalan jantung terutama bilik kiri
Gagal jantung yang mengakibatkan timbunan
cairan dalam paru-paru
Shok
Pembekuan darah di vena
Perobekan antara ruangan dalam jantung dan otot
jantung robek
2. Gagal Jantung Atrial fibrillation
Ventricular arrhythmias
Stroke dan thromboembolism
•Usia
•Infark miokard •Riwayat atopi •Konsumsi obat-abatan
•Gangguan pompa •Lingkungan •Gangguan prostat
jantung •Ras •SLE
•Gangguan katup •Asap rokok
•Outdoor air pollution
JVP (Jugular Venous Pressure) normal adalah <4cm H2O di atas sendi
manubriosternal (angulus sternalis), saat pasien berbaring setengah tidur telentang
(30-40O), dimana ujung atas kolom vena sistemik berada di bawah atau hanya
kelihatan sedikit di atas angulus sternalis.
JVP paling baik terlihat pada sisi kanan pasien, dengan cara sebagai berikut :
1. Posisikan pasien telentang, berbaring 45O, dengan kepala pada bantal agar
otot sternokleidomastoideus relaks.
2. Lihatlah ke leher pasien dari sisi kanan (Gambar A). Gunakan pencahayaan
dengan sudut miring jika JVP sulit dilihat.
3. Identifikasi pulsasi vena jugularis di lekuk suprasternal atau di belakang otot
sternokleidomastoideus.
4. Gunakan uji abdomino jugular atau untuk mengkonfirmasi bahwa yang
terlihat adalah denyut JVP.
5. JVP adalah ketinggian vertikal dalam cm di antara batas atas pulsasi vena
dan sudut sternum (persimpangan manubrium dan sternum pada ketinggian
tulang rawan iga kedua). (Gambar B)
6. Identifikasi waktu dan gelombang pulsasi dan catat adanya kelaianan.
Tidak dapat
mengakomodasi semua
Terjadi hipertrofi dan
Ventrikel kanan gagal
darah normal yang dilatasi miokardium pada
memompa darah
kembali dari sirkulasi ventrikel dan atrium
secara adekuat
vena kanan
Krepitasi merupakan tanda adanya edema paru. Suara ini timbul akibat alveoli
yang mengempis tiba-tiba terbuka disaat inspirasi. Suara halus sekali dan
biasanya terdengar pada saat akhir inspirasi.
Hasil dari CTR pasien 0.75 pada skenario menyatakan bahwa
jantung pada pasien mengalami pembesaran atau kardiomegali
Digoksin :
Diuretik • Mengendalikan detak jantung
• Diuretik obat untuk mengatasi • Meningkatkan kekuatan serta
gagal jantung yang disertai dengan efisiensi jantung sirkulasi darah
kelebihan cairan (kongesti paru) menjadi lebih baik
• Pada edema perifer resisten • Pembengkakan pada tangan dan
kombinasi dengan furosemide dan pergelangan kaki juga turut reda
thiazide efek diuresis yang Efek samping Digoksin:
optimal • Anoreksia, mual, muntah
• Pada gagal jantung akut • Gejala neurologik : sakit kepala,
furosemid (dosis rendah) letih, lesu, kelemahan otot
kombinasi dengan spironolakton • Penglihatan sering kabur
(AA) lebih efektif, efek samping Dosis :
berkurang • Digoksin tablet 0,25 mg
Efek samping Diuretik: • Dosis digoksin biasanya (0,125 –
• Hipokalemia 0,25 mg) sehari jika fungsi ginjal
• Hipovolemia normal
• Disfungsi renal () • Pada lansia (0,0625 – 0,125 mg)
Farmakologi dan Terapi Edisi 5, Bab VI, Obat Gagal Jantung, Halaman 279 – 288
Ilmu Penyakit Dalam Bab 18 Kardiologi Halaman 1143
adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang adekuat untuk
memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi.
Kadar angiotensin II, Aldosteron dan takekolamin akan semakin tinggi, fibrosis dan apoptosis
miokardium yang bersifat progresif akan disertai peningakatan resiko terjadinya peningkatan
aritmia jantung. Prinsip Neurohormonal inilah yang mendasari gagal jantung
Epidemiologi
Sekitar 3-20 per 1000 orang mengalami gagal jantung, dan pravelensinya meningkat seiring
pertambahan usia (100 per 1000 orang pada usia di atas 65 tahun), dan angka ini kan
meningkat karena peningkatan usia populasi dan perbaikan ketahanan hidup setelah infark
miokard akut
Kriteria Framingham dapat pula dipakai untuk diagnosa gagal jantung kongestif,
yaitu ditemukan minimal ada 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor.
Kreteria Mayor Kreteria Minor
Paroksismal nocturnal dispnea Edema ekstremitas
Distensi vena leher Batuk malam hari
Peningkatan tekanan vena jugularis Dyspneu d’effort
Rongki basah halus tidak nyaring Hepatomegali
Kardiomegali Efusi pleura
Edema paru akut Penurunan kapasitas vital 1/3 dari normal
Gallop S3 Takikardi (>100/menit)
Refluks hepatojugular
Pemeriksaan fisis Pemeriksaan penunjang
• Kulit : Lembab dan pucat menandakan EKG
vasokontriksi perifer Rontgen
• Tekanan darah : dapat tinggi pada kasus Ekokardiografi
hipertensi, normal atau rendah dengan
perburukan disfungsi jantung Pemeriksaan lab :
• Denyut nadi : irama kecil dan irama normal / . Pemeriksaan darah lengkap
ireguler karena ektopik atau AF.Pulpus alternans SGOT
( kiri ) SGPT
• Tekanan vena normal , pada palpitasi ,apeks
bergeser ke lateral. Ditemukan gallop dan
murmur ( menandakan penyakit jantung
intrinsik) di temukan bunyi krepitasi (kiri)
Tanda dan Keluhan akibat peninggian tekanan darah: berdebar-debar, pusing, rasa
gelaja melayang
-Keluhan penyakit jantung hipertensi: mudah lelah, sesak napas, nyeri
dada, bengkak pada kedua tungkai dan perut
-Vaskuler hipertensi: Epistaksis, hematuria, pandangan kabur
-Keluhan akibat penyakit dasar pada hipertensi sekunder: polidipsia,
poliuria, kelemahan otot, peningkatan berat badan
Pemfis Pengukuran tekanan darah di tangan kiri dan kanan: tidur dan duduk
-Penilaian funduskopi: mendeteksi retinopati hipertensif
-Palpasi dan auskultasi arteri karotis: mendeteksi stenosis
-Pemeriksaan jantung: menilai tanda-tanda gagal jantung dan
pembesaran jantung
-Pemeriksaan paru: ada tidaknya bunyi napas tambahan
-Pemeriksaan abdomen: mendeteksi pembesaran hepar, limpa, ginjal,
asites
-Perabaan pulsasi arteri perifer: radialis, femoralis, dorsal pedis
Diperlukan juga:
-Foto toraks
-EKG: dapat menemukan HVK lebih dini dan lebih spesifik
-EKG-Doppler: untuk menilai fungsi diastolik (gangguan fungsi relaksasi
ventrikel kiri)
Stenosis Mitral Regurgitasi Stenosis aorta
mitral
Sesak napas Sakit dada Nyeri dada
Fatigue (lelah, mengatuk, lemas) Lelah/Letih Pingsan (syncope)
Manifetasi Klinik Aritmia atrial berupa fibrilasi Sesak napas
atrium
Ortopnea/ edema paru yang
tegas
Hemoptisis
Paraximal nocturnal dyspnea
Dyspnea d’effort + + + + + +
dan kelelahan
Edema tungkai + + + _ _ _
Bendungan + + _ _ _ _
pembuluh darah paru
Tekanan darah + + + + + +
130/90
(prehipertensi)
Respirasi + _ + + + +
(bradypneu)
Peningkatan vena + + _ _ _ _
juguler
Kardiomegali + + _ _ _ _
Pemeriksaan Penunjang
EKG
Rontgen
Ekokardiografi
Pemeriksaan lab :
Darah rutin
SGOT
SGPT
Penatalaksanaan
Non medikamentosa
• Aktifitas harus di sesuaikan dengan tingkat gejala
• Berhenti merokok
• Berhenti mengkonsumsi al-kohol
• Perbaikan nutrisi
Jenis obat Nama obat Dosis Efek samping Kontra indikasi
Prognosis
Prognosis cukup buruk , maksimal hidup mencapai 1 tahun jika tidak di
obati , mortalitas pada pasien gagal jantung cukup tinggi (20-60%). Dan
berkaitan dengan derajat keparahannya.
Gray Huon H. dkk. 2002. lecture Notes: Kardiologi. Jakarta. Erlangga Medical Series
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II Edisi V. Jakarta: Interna Publishing
Robbins. 2007. Buku Ajar Patologi ed.7 vol.2. Jakarta : EGC
Liwang Frans, Ika Prasetya Wijaya. Kapita selekta edisi IV jilid II halaman 742
Paulsen F, J. Waschke. Sobotta : Atlas Anatomi Manusia Organ-Organ Dalam Jilid
2. 23th ed. Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2010
American College of Cardiology Foundation/American Heart Association. 2015. 2015 ESC
Guidelines for the management of infective endocarditis.
American College of Cardiology Foundation/American Heart Association. 2013. 2013
ACCF/AHA Guideline for the Management of Heart Failure.
DR. Robert B, Cooper; Alih bahasa dr. drh. Mangku, Sitepoe. 1996. PENYAKIT. Jakarta: PT.
Gramedia Jakarta
Gray Huon H. dkk. 2002. lecture Notes: Kardiologi. Jakarta. Erlangga Medical Series
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II Edisi V. Jakarta: Interna Publishing
Robbins. 2007. Buku Ajar Patologi ed.7 vol.2. Jakarta : EGC
Liwang Frans, Ika Prasetya Wijaya. Kapita selekta edisi IV jilid II halaman 742
Buku Farmakologi dan Terapi edisi 5, Bab VI, Obat Gagal Jantung, Halaman 279 – 288
Ilmu Penyakit Dalam Jilid II
Kapita Selekta Kedokteran Edisi IV Jilid II. Halaman 746
Farmakologi dan Terapi Edisi 5, Bab VI, Obat Gagal Jantung, Halaman 279 – 288
Buku Pengantar Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler : Hal.98