Anda di halaman 1dari 22

Lampiran 2

Hasil Analisis SWOT

Dari beberapa isu strategis tersebut diatas dapat dilihat strategi


masing-masing aspek (teknis dan non teknis) yang terangkum dari hasil
analisis SWOT. Adapun tahapan analisis SWOT adalah sebagai berikut :

1) Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal

Berbagai faktor perlu dilakukan analisa, untuk itu dimulai dengan mengidentifikasi

faktor-faktor internal dan eksternal. Analisa faktor dilaksanakan untuk memperoleh

faktor kunci keberhasilan yang dapat dijadikan penentu dalam mengambil

kebijakan.

Agar dapat mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan sangat dlpengaruhi

oleh faktor-faktor internal dan eksternal organisasi. Faktor internal dalam

organisasi dapat berupa Kekuatan (Strenghts) atau Kelemahan (Weaknesses),

sedangkan faktor eksterna! yang mempengaruhi organisasi dapat berupa Peluang

(Opportunities) ataupun Ancaman (Threats).

Selanjutnya dari faktor internal dan faktor ekternal, dilaksanakan

penilaian untuk menentukan nilai Urgensi (NU) dan Nilai Dukungan (ND), sebagai

beikut

a. Urgensi Faktor SWOT

Setelah Fakto-faktor keberhasilan oganisasi ditentukan di dalam aspek

SWOT, selanjutnya untuk menilai tingkat urgensi tiap faktor dilakukan

pengolahan dan penilaian faktor-faktor keberhasilan tersebut dengan

meggunakan pola komparasi. Pembobotan dilakukan dengan menggunakan

skala ligkert dengan rentang 1 – 5.

Pokja AMPL Kabupaten Mempawah


b. Nilai Dukungan

Nilai Dukungan (ND) ditentukan untuk menilai seberapa besar


dukungan terhadap pencapaian dan sasaran dari faktor yang ada pada
internal dan ekternal. Nilai yang diberikan pada suatu faktor akan diberikan
secara kualitatif yang dikonfersi dalam angka, sebagai berikut:

1. Angka 5 : Sangat Baik/Tinggi.

2. Angka 4 : Besar/Tinggi

3. Angka 3 : Sedang/Cukup

4. Angka 2 : Rendah/Kecil

5. Angka 1 : Sangat Rendah/Kecil

Hasil Komparasi Faktor Urgeni (NU) Internal dan Eksternal yang

dianalisa melalui matrik pada Tabel 9 diatas, diperoleh hasil Bobot Faktor (BF).

Selanjutnya dengan skala likert dilakukan Nilai Dukungan (ND). Untuk melihat

seberapa besar Nilai Dukungan terhadap pencapaian sasaran, maka selanjutnya

perlu dilakukan evaluasi terhadap setiap faktor guna menemukan faktor kunci

keberhasilan (FKK).

Setelah faktor internal dan eksternal teridentifikasi, maka selanjutnya


perlu dilakukan penilaian terhadap setiap faktor guna menemukan faktor kunci
keberhasilan.

2) Evaluasi Faktor Internal dan Eksternal

Dari keseluruhan Faktor pada Lingkungan Internal dan

Faktor Lingkungan Eksternal yang telah teridentifikasi dan ditentukan,

selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap faktor-faktor di kedua

lingkungan tersebut. Tujuannya adalah untuk menemukan 2 faktor

dengan skor tertinggi dari masing-masing Lingkungan Internal maupun

Pokja AMPL Kabupaten Mempawah


Lingkungan Eksternal yang merupakan Faktor Kunci Keberhasilan

(FKK).

FKK ini adalah Faktor yang mempunyai nilai lebih tinggi dari

faktor lainnya baik dari Nilai Urgensi (NU), Nilai Dukungan (ND)

maupun Nilai Keterkaitannya (NK) dengan seluruh faktor yang terdapat

dalam Lingkungan Internal maupun Lingkungan Eksternal dan menjadi

dasar untuk menentukan atau menggambarkan Peta Posisi Kekuatan

Organisasi yang akan dapat dilihat pada diagram 1 dari KKP ini.

Penentuan FKK ini dilaksanakan berdasarkan pedoman yang

terdapat pada Teknik-Teknik Analisis Manajemen. Adapun aspek yang

dinilai dari setiap faktor tersebut adalah :

1. Urgensi faktor terhadap misi, meliputi Nilai Urgensi (NU) dan Bobot

Faktor (BF).

2. Dukungan faktor terhadap misi, meliputi Nilai Dukungan (ND) dan

Nilai Bobot Dukungan (NBD).

3. Keterkaitan antara faktor terhadap misi, meliputi Nilai Keterkaitan

(NK). Nilai Rata-Rata Keterkaitan (NRK) dan Nilai Bobot

Keterkaitan (NBK).

Kemungkinan faktor dari lingkungan internal dan faktor dari

lingkungan eksternal yang mempengaruhi keberhasilan organisasi

terhadap misi, dinilai secara kualitatif yang dikuantifikasi. Artinya nilai

urgensi yang diberikan suatu faktor terhadap keberhasilan organisasi

diberi predikat yang menunjukkan gradasinya secara kualitatif yaitu :

sangat baik, baik, cukup, kurang dan buruk atau jelek, dikonversi ke

dalam angka, yakni sebagaimana dapat dilihat pada Tabel berikut ini :

Pokja AMPL Kabupaten Mempawah


Tabel 4.1.
Pembobotan Nilai Urgensi Faktor-Faktor Dalam Lingkungan Internal Dan
Lingkungan Eksternal Menurut Skala Linkert

No Kualitas Urgensi Skala


1 Sangat baik 5
2 Baik 4
3 Cukup 3
4 Kurang 2
5 Buruk atau jelek 1

Penentuan Nilai Urgensi faktor-faktor baik internal maupun eksternal

dilakukan dengan cara sendiri yaitu dengan menilai urgensi faktor-faktor tersebut

dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran ditentukan nilainya dengan skala 1 – 5

sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.1 di atas. Penentuan Nilai Urgensi Faktor-

faktor yang terdapat dalam lingkungan internal maupun eksternal ini nanti

langsung dimasukkan dalam Tabel tentang Evaluasi Keterkaitan Faktor Internal

dan Eksternal.

Seperti halnya Nilai Urgensi (NU), Nilai Dukungan (ND) juga ditentukan

sendiri. Dalam menilai dukungan dan keterkaitan faktor-faktor dalam lingkungan

internal dan faktor-faktor dari lingkungan eksternal dalam mencapai tujuan dan

sasaran digunakan pula rating scale (skala nilai) dari Rensis Linkert, yaitu

menggunakan skala 1 – 5 yang diberikan arti sebagai berikut :

Tabel 4.2.

Pokja AMPL Kabupaten Mempawah


Skala Nilai Yang Menunjukkan Gradasi Nilai Dukungan (Nd)/Nilai Keterkaitan
Menurut Rensis Likert

ANGKA MAKNA

sangat tinggi nilai dukungan dan keterkaitannya


5

tinggi nilai dukungan/nilai keterkaitannya.


4

cukup tinggi nilai dukungan/nilai keterkaitan


3

Rendah nilai dukungan/nilai keterkaitan


2

Sangat Rendah nilai dukungan/nilai keterkaitan


1

Tidak ada dukungan/keterkaitan


0

1. Menentukan Skala Nilai Urgensi (NU), yaitu menggunakan skala Rensis Linkert

sesuai Tabel 18

2. Menentukan Bobot Faktor (BF)

Bobot faktor internal harus 100%, begitu juga bobot faktor eksternal harus

berjumlah 100%. Rumus menentukan BF


NU
NU = Nilai Urgensi BF = --------- x 100%

 NU
 NU= Jumlah NU faktor internal/eksternal

3. Menentukan Nilai Dukungan (Tabel 9)


NBD = ND X BF
4. Menentukan Nilai Bobot Dukungan (NBD)

Rumus Nilai Bobot Dukungan (NBD) TNK

NRK = ------------
5. Menentukan Nilai Rata-Rata Keterkaitan (NRK)
N-1
Rumus Nilai rata-rata keterkaitan (NRK)

TNK = Total nilai Keterkaitan faktor

Pokja AMPL Kabupaten Mempawah


 N = Jumlah faktor internal dan eksternal yang dinilai.

6. Menentukan Nilai Bobot Keterkaitan (NBK)

NBK = NRK X BF
Rumus Nilai bobot keterkaitan (NBK)

7. Menentukan Total Nilai Bobot (TNB)

TNB = NBD + NBK


TNB tiap faktor dapat dihitung dengan rumus

Hasil penilaian NU, BF%, ND, NBK, NK, NRK, NBK dan TNB tiap faktor dapat

dilihat pada Evaluasi Faktor Internal dan Eksternal sehingga dapat ditemukan

Faktor Kunci Keberhasilan (FKK) atau Critical Success Factor yang dipercaya

atau diasumsikan sebagai faktor-faktor yang menentukan untuk organisasi

mencapai tujuan dan sasarannya sesuai dengan program dan kegiatan yang

ditentukan.

3) Faktor Kunci Keberhasilan dan Peta Posisi Kekuatan

a) Faktor Kunci Keberhasilan

Penentuan faktor kunci keberhasilan (FKK) dilakukan berdasarkan hasil

evaluasi faktor internal dan eksternal di atas. Dengan memperhatikan

besarnya TNB tiap faktor maka 2 faktor yang memiliki TNB paling besar

di tetapkan sebagai FKK.

b) Peta Posisi Kekuatan

Berdasarkan hasil evaluasi faktor internal, dan eksternal, maka

diperoleh TNB tertinggi dari faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan TNB

tertinggi dari faktor ancaman.

Pokja AMPL Kabupaten Mempawah


4) Strategi

Penyusunan strategi dilakukan dengan pendekatan formulasi strategi

matrik SWOT, yang berdasarkan pada pemberdayaan sumber daya unggulan

organisasi atau faktor-faktor kunci keberhasilan organisasi. Dengan

memperhatikan hal tersebut, maka berdasarkan peta kekuatan organisasi,

selanjutnya disusun formulasi strategi dengan mengintegrasikan faktor

kekuatan kunci dari faktor internal dan eksternal, yang secara umum melahirkan

empat strategi sebagai berikut :

a. Strategi SO : Menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.

Dilaksanakan dengan strategi ekspansi

(pengembangan, pertumbuhan dan perluasan)

b. Strategi ST : Menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman,

Dilaksanakan dengan strategi diversifikasi mobilisasi

kekuatan, inovasi pembaharuan, modifikasi

c. Strategi WO : Meminimalkan kelemahan dengan memanfaatkan

peluang, dilaksanakan dengan stabilitas, rasionalitas,

investasi/divestasi.

d. Strategi WT : Meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman,

dilaksanakan dengan strategi defensif/survaivel,

investasi/divestasi, efisiensi agar dapat bertahan tidak

semakin terpuruk

A. SEKTOR AIR LIMBAH

Adapun faktor-faktor internal dan ekternal yang mempengaruhi sektor Air Limbah
dapat diidentifikasi sebagai berikut :

Pokja AMPL Kabupaten Mempawah


Tabel 4.3.
Identifikasi Faktor Internal Dan Eksternal Air Limbah
FAKTOR INTERNAL
NO
STRENGTHS WEAKNESSES

S1 Anggaran Belanja untuk Sanitasi W1 Rendah pelayanan air limbah


daerah meningkat setiap tahunnya Permukiman melalui jamban pribadi
dan masih melakukan BABS
S2 Kewenangan Pengeloaan Limbah W2 Peningkatan kapasitas SDM di bidang
Permukiman ada di Pemerintahan pengelolaan air limbah masih kurang
daerah
S3 Adanya Peraturan Bupati Pontianak W3 Sosialisasi/penyuluhan air limbah
No. 68 tahun 2011 tentang Izin kepada masyarakat masih kurang
Lingkungan yang berkaitan dengan
pembuangan Air Limbah Kesumber Air
S4 Adanya kader sanitasi di setiap W4 Kemampuan Keuangan Daerah
kelurahan dan puskesmas belum memadai untuk penanganan
pembangunan disektor limbah
domestik
S5 Adanya media informasi milik W5 Belum adanya IPAL dan IPLT
pemerintah daerah

FAKTOR EKSTERNAL
NO
OPPORTUNITIES THREATS

O1 Akses terhadap air bersih dan sanitasi T1 Perilaku dan partisipasi masyarakat
sebagai Hak Asasi Manusia Deklarasi masih rendah dalam pengelolaan air
PBB Pada September 2010 limbah

O2 Adanya program pemberdayaan T2 Banyak tangki septik yang tidak layak


masyarakat yang berkelanjutan dan tidak aman
O3 Adanya anggaran DAK yang selalu T3 Pertumbuhan penduduk yang terus
meningkat meningkat setiap tahunnya
berdampak pada peningkatan volume
limbah
O4 Adanya sosialisasi/penyuluhan T4 Topografi kabupaten Mempawah
pengelolaan air limbah oleh Instansi relatif datar sehingga air permukaan
Vertikal dipengaruhi oleh pasang surut air
sungai
O5 Potensi CSR bidang Pengelolaan T5 Penyebaran penyakit dan degradasi
Limbah lingkungan akibat pengelolaan air
limbah yang buruk

Adapun hasil penialain tehadap tingkat Ugensi Faktor, disajikan dalam


matriks sebagai berikut:

Tabel 4.2.
Komparasi Urgensi Faktor Internal Dan Eksternal Air limbah

Pokja AMPL Kabupaten Mempawah


Pokja AMPL Kabupaten Mempawah
Tabel 4.3. Evaluasi Faktor Internal Dan Eksternal Air Limbah

Pokja AMPL Kabupaten Mempawah


Tabel 4.4. Matrik Swot Pengelolaan Air Limbah

Pokja AMPL Kabupaten Mempawah


Gambar 4.5.
Matrix Space pengelolaan air limbah Kabupaten Mempawah

S = 2,78
Mendukung strategi diversifikasi Mendukung strategi
mobilisasi kekuatan, inovasi ekspansi (pengembangan,
pembaharuan, modifikasi pertumbuhan dan
perluasan)
KWI II
KW

T = 1,70
(3,60 : - 1,07) O = 5,30
KW
KWIIIIV

Mendukung stabilitas,
rasionalitas,
Mendukung strategi
investasi/divestasi.
defensif/survaivel, investasi/divestasi,
efisiensi

W = 3,85

Pokja AMPL Kabupaten Mempawah


B. SEKTOR PERSAMPAHAN

Adapun faktor-faktor internal dan ekternal yang mempengaruhi sektor persampahan


dapat diidentifikasi sebagai berikut :

Tabel 4.6.
Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Persampahan

Pokja AMPL Kabupaten Mempawah


Adapun hasil penialain tehadap tingkat Ugensi Faktor, disajikan dalam
matriks sebagai berikut:

Tabel 4.7.
Komparasi Urgensi Faktor Internal Dan Eksternal Persampahan

Pokja AMPL Kabupaten Mempawah


Tabel 4.8. Evaluasi Faktor Internal Dan Eksternal Persampahan

Pokja AMPL Kabupaten Mempawah


Tabel 4.9. Evaluasi Faktor Internal Dan Eksternal Persampahan

Pokja AMPL Kabupaten Mempawah


Gambar 4.10.
Matrix Space pengelolaan sampah Kabupaten Mempawah

Mendukung strategi diversifikasi Mendukung strategi


mobilisasi kekuatan, inovasi
S = 2,75 ekspansi (pengembangan,
pembaharuan, modifikasi pertumbuhan dan
perluasan)

KWI II
KW

T = 1,70
(3,54 : - 1,09) O = 5,25

KW
KW IV
III
Mendukung stabilitas,
rasionalitas,Mendukung strategi
investasi/divestasi.
defensif/survaivel, investasi/divestasi,
efisiensi

W = 3,84

Pokja AMPL Kabupaten Mempawah


C. SEKTOR DRAINASE

Adapun faktor-faktor internal dan ekternal yang mempengaruhi sektor drainase dapat
diidentifikasi sebagai berikut :

Tabel 4.11.
Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Drainase

Adapun hasil penialain tehadap tingkat Ugensi Faktor, disajikan dalam


matriks sebagai berikut:

Tabel 4.12.
Komparasi Urgensi Faktor Internal Dan Eksternal Drainase

Pokja AMPL Kabupaten Mempawah


Pokja AMPL Kabupaten Mempawah
Tabel 4.13. Evaluasi Faktor Internal Dan Eksternal Drainase

Pokja AMPL Kabupaten Mempawah


Tabel 4.14. Matrik SWOT pengelolaan drainase Kabupaten Mempawah

Pokja AMPL Kabupaten Mempawah


Gambar 4.15.
Matrix Space pengelolaan Drainase Kabupaten Mempawah

Mendukung strategi diversifikasi


mobilisasi kekuatan, inovasi
S = 4,42 Mendukung strategi
ekspansi
pembaharuan, modifikasi (pengembangan,
pertumbuhan dan

KWI II
KW
(1,18: 2,61)

T = 2,82 O = 4,00

KW
KWIIIIV
Mendukung stabilitas,
rasionalitas,
Mendukung strategi
investasi/divestasi.
defensif/survaivel, investasi/divestasi,
efisiensi
W = 1,81

Pokja AMPL Kabupaten Mempawah

Anda mungkin juga menyukai