Anda di halaman 1dari 139

Infection Control

Risk Assessment

dr. Atik Yuniani, Sp.PD


Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Apa itu Risk Assesment ?

• Risk Assessment - adalah penilaian yang


meneliti proses secara rinci termasuk
urutan kejadian dan risiko aktual dan
potensial, kegagalan atau titik kerentanan,
dan bahwa, melalui proses logis,
memprioritaskan area untuk perbaikan
didasarkan pada dampak aktual atau
potensial (kekritisan) perawatan,
pengobatan, atau pelayanan (TJC, 2010).
Tujuan
• Mengidentifikasi area beresiko yang berhubungan
dengan infeksi di pelayanan kesehatan
• Mengembangkan program pencegahan Infeksi yang
didapat di RS termasuk praktek terbaik berdasarkan
bukti
• Mengembangkan dan melaksanakan
program pendidikan
• Digunakan untuk mengontrol staff dalam
melaksanakan praktek pencegahan infeksi terbaik
• Membuat sistem pengumpulan data dan surveilen
Tujuan dari PPI Program yang efektif

• Mengurangi resiko yang terjadi dan


penyebaran infeksi di unit pelayanan RS (
HAIs)

• Disusun dan ruang lingkup program


berdasarkan resiko yg dihadapi oleh organisasi
yang berhubungan dengan
INFECTION CONTROL
RISK
ASSESSMENT
• Merupakan bagian dari
proses perencanaan PPI
• Sebagai langkah awal untuk
mengembangkan rencana dengan
baik
• Perencanaan yg dilakukan secara
bersama, merupakan bentuk
dasar dari program.
• Membantu melakukan fokus
surveilance dan kegiatan program
lainnya
• Merupakan ketentuan persyaratan
yang harus dipenuhi.
5
INFECTION CONTROL
RISK
ASSESSMENT
• Melakukan identifikasi risiko utk infeksi yang
diperoleh dan di transmisikan berdasarkan :
o lokasi geografi, community dan populasi yang
dilayani o Asuhan, pengobatan dan pelayanan
yang disediakan
o Analisis dari kegiatan surveilance dan
data infeksi lainnya.
• Identifikasi risiko setiap atau dan bila terjadi
perubahan yang significant
6
Mengapa dilakukan Risk assessment
tahunan ?
• Membantu untuk fokus pada aktivitas pekerjaan
yang sangat penting untuk mengurangi resiko infeksi
• Merubah pedoman yang berhubungan dengan
pencegahan dan pengendalian infeksi dari CDC
dan pedoman nasional lainnya
• technologi, baru,prosedur,obat-obatan,
vaksin.populasi penderita,pelayanan yang
tersedia dan rencana kolaborasi projek penelitian
Tujuan dari PPI Program yang efektif

• Mengurangi resiko yang terjadi dan


penyebaran infeksi di unit pelayanan RS (
HAIs)

• Disusun dan ruang lingkup program


berdasarkan resiko yg dihadapi oleh organisasi
yang berhubungan dengan
Risk assessment
• Assesmen dilakukan untuk menentukan potensi
ancaman terjadi infeksi sehubungan dengan
peralatan dan peralatan medis,pengobatan,lokasi
dan populasi pasien sakit,prosedur,petugas dan
lingkungan
– Infection control Risk Assesment program
– Infection Control Risk Assesment renovasi&Konstruksi
– Risk assessment Fokus (MDROs)
– Haazard vulnerabulity analysis (HVA)
Metodologi
Risk analisis akan lengkap dengan menggunakan
data berikut ini Data dikelompokan :
– menurut jumlah /jenis HAIs
– Jenis penyakt menular (riwayat pasien dan
pemeriksaan kultur )
– Kesehatan karyawan,
– Petugas terpapar benda tajam,darah/cairan tubuh
Risk assessment:
Program Pencegahan
Pengendalian Infeksi
• Identifikasi resiko kejadian dan penularan
agen infeksius- pilih target atau group untuk di
lakukanan assessmen
• Eksternal
– Sehubungan dengan komuniti
– Sehubungan dengan bencana
– Persyaratan Regulasi dan akreditas
Risk assessment:
Program Pencegahan
Pengendalian Infeksi
• Internal
– Sehubungan dengan pasien
– Sehubungan dengan petugas
– Sehubungan dengan prosedur
– Sehubungan dengan peralatan/device
– Sehubungan dengan Lingkungan
– Sehubungan dengan pengobatan
– Sumber daya
Eksternal Risk
• Bencana alam :
– Banjir, gempa bumi, angin puyuh/topan
• Rusaknya pelayanan publik
– Rusaknya Fasilitas air minum (PDAM),
Sanitasi umum
• Kecelakaan
– Kecalakaan masal (pesawat,kereta api,bus)
– Kebakaran yang melibatkan massa
Eksternal Risk
• Tindakan disengaja yang membahayakan
– Bioterrorism
– “Bom bunuh diri”kontaminasi pengadaan bahan
makanan dan air”
• KLB terhadap penularan infeksi:
– Influenza,meningitis
– Penyakit lain yg disebabkan kontaminasi makan dan
minuman seperti salmonella dan Hep A
– Kemungkinan pemberian vaksin yang belum merata
(kaji area geografi populasi }
Eksternal Risk
• Regulasi dan akreditasi persyaratan
– Laporan infeksi rate : persyaratan data dan lainnya
– Pertemuan antara regulasi lama dan baru
untuk standar persyaratan akreditasi
Resiko – sehubungan dengan pasien

• Karakteristik dan prilaku dari populasi yang


sakit
– Jenis pasien
• Wanita dan anak-anak
• Perawatan akut orang dewasa
• Populasi khusus : prilaku sehat, perawatan lama,
rehabilitasi
Sehubungan dengan peralatan
• Pembersihan, disinfeksi dan proses sterilisasi
peralatan
– Scope
– Instrumen bedah
– Alat prothesis
– Pengemasan ulang alat medis
– Reproses single use device
Resiko-sehubungan dengan petugas
• Prilaku menjaga kesehatan
• Keyakinan budaya tentang penularan penyakit
• Pemahaman penularan penyakit dan
pencegahan
• Tingkat kepatuhan terhadap pencegahan infeksi
teknik, misalnya, alat pelindung diri, teknik isolasi
• Skrining tidak memadai untuk penyakit menular
• Kebersihan Tangan
• Cedera benda tajam
Risk – sehubungan dengan prosedur
• Tingkat invasiveness prosedur dilakukan
• peralatan yang digunakan
• Pengetahuan dan keahlian teknis melakukan
prosedur
• Persiapan yang memadai pasien
• Kepatuhan terhadap tehnik pencegahan yang
direkomendasikan
Resiko-sehubungan dengan
pemasangan sentral line
• Peralatan IV line yg kompleks
• Keahlian dan pengalaman yang memasanga
• Fitur keselamatan : tergantung dependen
atau otomatis
Resiko-Lingkungan
• Pembangunan
• Pemasokan dan peralatan
• Pembersihan
INFECTION CONTROL
RISK ASSESSMENT

• Risk Assessment didapatkan dengan


masukan interdisciplinary :
• Infection prevention personel
(Komite/Panitia/Tim
PPIRS, IPCN)
• Medical Staf
• Nursing
• Lainnya
• Prioritas dan dokumen risiko

22
RISK ASSESSMENT
PROCESS
• Persiapan dan perencanaan
o Formulir-2
✓ Formulir evaluasi pengorganisasian PPI
✓ Formulir persiapan risk assessmen
o Standard
o Laporan
o Pengetahuan tentang Issue yang terjadi saat ini
23
RISK ASSESSMENT
PROCESS
• Rekruitment Tim
o Undangan
o Minta informasi dan
usulan-2 peningkatan
o Masalah PPI apa yang paling
penting
o Penyebab apa yang sering
ditemukan pada waktu visit,
admission, pelaksanaan
prosedur, dll
24
RISK ASSESSMENT
TEAM

• Komite/Panitia/Ti • Rawat Jalan


m
PPIRS & IPCN • Sanitasi RS

• Staf medis • Engineering


• Laboratorium • CSSD
• Farmasi • Komite Mutu RS
• Nursing
• Surgery
25
RISK ASSESSMENT
MEETING

• Komitmen peserta rapat


• Waktu diskusi banyak
masukan dari peserta
• Prioritas risiko
• Tentukan Rencana PPI
26
EVALUASI ORGANISASI

• Diskripsikan faktor-2
• Karateristik yang meningkatkan risiko
infeksi
• Karateristik yang menurunkan risiko
infeksi
• Masukan dari rapat, form isian yang
sudah dilengkapi
• Temuan dari risk asesmen
27
EVALUASI
ORGANISASI
• Faktor-faktor yang
termasuk : o Geografi dan
environmental o
Karateristik populasi
o Area endemik infeksi
o Area lainnya yang terkait
infeksi o Karateristik asuhan
medis
o Pelayanan yang disediakan

28
GEOGRAFI DAN POPULASI RISK ASSESSMENT

FAKTOR KARATERISTIK YG KARATERISTIK YG


MENINGKATKAN RISIKO MENURUNKAN RISIKO
Geografi & lingkungan RS

Karateristik populasi

Mis : Populasi pasien
ke RS banyak orang tua
Area lainnya – terkait
risiko

Ada bbrp atraksi
disekitar RS setiap tahun

29
GEOGRAPHIC AND POPULATION RISK ASSESSMENT
FAKTOR KARATERISTIK YG KARATERISTIK YG
MENINGKATKAN RISIKO MENURUNKAN RISIKO

Area endemic infections



Annual influenza
outbreak, hepatiitis C

Medical care
Charateristik

Jml dokter, jml dr Sp

Service provided

Jenis yan

30
RISK ASSESSMENT

• Kelompok kerja/Tim mulai


bekerja melakukan risk
assessmen
→ Melakukan evaluasi potensial
risiko utk infeksi/kontaminasi/
terpapar di setiap 3 kategori
dari probabiity, impact dan
current systems.

31
Metodologi
Risk analisis akan lengkap dengan menggunakan
data berikut ini Data dikelompokan :
– menurut jumlah /jenis HAIs
– Jenis penyakt menular (riwayat pasien dan
pemeriksaan kultur )
– Kesehatan karyawan,
– Petugas terpapar benda tajam,darah/cairan tubuh
Prioritas dari Resiko
• Jangan membuat semua menjadi prioritas
• Gunakan instrumen untuk membuat pprioritas
• Gunakan dokumen untuk menentukan
perioritas resiko dan rasional untuk memilih
• Masukan area rawat jalan
RISK GROUP

• Antibiotic – • Kesiapan
resistant • HAIs
organisms
• Environment
• Kegagalan dari
• Kesehatan
kegiatan/tindak Karyawan
an pencegahan • Lainnya
• Kegiatan isolasi

• Kebijakan & Prosedur


34
INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT
PROBABILITY RISK IMPACT (HEALTH, CURRENT SYSTEM/ SCO
FINANCIAL, PREPAREDNES RE
LEGAL, S
POTENSIAL RISK/PROBLEM REGULATORY)

4 3 2 1 0 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

35
Antibiotic – resistant
organisms

• MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus)


• MDRAB (Multi Drug Resistant Acinetobacter baumanii)
• VRE (Vancomycin Resistant Enterococci)

• ESBL/Other Gram Negative Bacteria (Extended-


spectrum β-lactamase (ESBLs) producing Gram-negative
bacteria)
36
Kegagalan dari
kegiatan/tindakan
pencegahan
• Kurangnya pelaksanaan Hand Hygiene
• Kurangnya Respiratory
Hygiene/Etika batuk
• Kurangnya imunisasi influenza pada
pasien
• Kurangnya imunisasi Pneumovax
pada pasien

37
KEGIATAN ISOLASI

• Kurangnya Standard Precaution

• Kurangnya Airborne Precaution

• Kurangnya Droplet Precaution

• Kurangnya Contact Precaution

38
KEBIJAKAN & PROSEDUR

• Kurangnya prosedur atau

kebijakan terbaru(spesifik)

• Kegagalan pelaksanaan kebijakan

atau prosedur (spesifik)

39
KESIAPAN

• Paparan bioterorrisme Agent

• Paparan SARS/Pandemic Influenza/Infeksi

RespiratorI lainnya

40
Healthcare Associated Infections
(HAIs)
• Surgical Site Infections
• Infeksi Aliran Darah
(SSI) Cardiac Primer di rawat inap
• SSI orthopedic Joint • Infeksi sehubungan
Replacement
dengan Dyalisis
• SSI lainnya • ISK
• VAP di ICUs • Outbreak
• HAP • Sentinel event
• Infeksi Aliran Darah • HAIs lainnya
Primer di ICU

41
LINGKUNGAN

• Kontaminasi system water treatment dialysis


• Infeksi dari proses sterilisasi yang tidak adekuat
• Penyakit Legionella
• Infeksi dari penangan sistem ventilasi yang tidak adekuat
• Permasalahan dengan prosedur pembersihan/desinfeksi
• Kontaminasi/infeksi dari lingkungan farmasi
• Infeksi sehubungan dengan Konstruksi/Renovation

42
KESEHATAN PETUGAS
• Kurangnya immunisasi Hepatitis,influensa
• Kurangnya kepatuhan medical check-
up/pemeriksaan kesehatan ulang
• Terpapar bloodborne pathogens
• Resiko tidak diketahui tingkat
penularan penyakit diantara
staff/petugas
• Terpapar pertussis
43
LAIN-LAIN

• Resiko KLB komuniti

• Program baru

• Prosedur baru

• dll

44
Menetapkan tiga nilai
untuk
setiap risiko

• Probability
• Risk/impact
• Current
system/Preparedness
45
PROBABILITY
CONSIDERATIONS

• Risiko yang
dikenal/diketahui

• Riwayat data

• Laporan dalam literatur


46
PROBABILITY
• 5 = almost certain

• 4 = Likely

• 3 = Maybe

• 2 = Rare

• 1 = Never

47
TINGKAT DESKRIPSI
RISIKO
1 Sangat jarang/ rare (> 5 tahun/kali)

2 Jarang/unlikey (> 2 – 5 tahun/kali)

3 Mungkin/ Posible (1 -2 tahun/kali)

4 Sering/Likely (beberapa kali/tahun)

5 Sangat sering/ almost certain (tiap


minggu/
bulan)
IMPACT
CONSIDERATIONS
• Mengancam jiwa dan atau kesehatan
• Disruption of services
• Kehilangan fungsi
• Kehilangan kepercayaan komunikasi
• Dampak keuangan
• Legal issues
• Dampak regulatory
• Standard/persyaratan
49
RISK/IMPACT
• 5 = Catastrophic Loss
(Life/Limb/function/financial)

• 4 = Serious Loss (Function/Financial/Legal)

• 3 = Prolonged Length of Stay

• 2 = Moderate Clinical/Financial

• 1 = Minimal Clinical Financial


50
TK RIKS Deskripsi Dampak

1 Tdk Tidak ada cedera


significant

2 Minor • Cedera ringan , mis luka lecet


• Dapat diatasi dng P3K

3 Moderat • Cedera sedang, mis : luka robek


• Berkurangnya fungsi
motorik/sensorik/psikologis atau
intelektual
(reversibel. Tdk berhubungan dng
penyakit
• Setiap kasus yg meperpanjang
perawatan
4 Mayor • Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh
• Kehilangan fungsi motorik/sensorik/
psikologis atau intelektual
(ireversibel), tdk
berhubungan dng penyakit
5 Katatropik Kematian yg tdk berhubungan dng
perjalanan
penyakit
Probabilitas Tak Significant MINOR Moderat Mayor Katatrospik
1 2 3 4 5
Sangat sering terjadi Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
(Tiap minggu/bulan)
5
Sering terjadi Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
(bbrp kali/tahun)
4

Mungkin terjadi Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim


(1 - < 2 tahun/kali)
3
Jarang terjadi Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
(> 2 - < 5 th/kali)
2
Sangat jarang terjadi Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
( > 5 thn/Kali)
1
LUWI-PPI 1 SEPT 2014
LEVEL/BAND TINDAKAN
S
EKSTREM Risiko ekstrem, dilakukan RCA paling
lama 45
(SANGAT hari, membutuhkan tindakan segera,
TINGGI)
perhatian sampai ke Direktur RS
HIGH Risiko tinggi, dilakukan RCA paling
lama 45
(TINGGI) hari, kaji dng detail & perlu tindakan
segera,
serta membutuhkan tindakan top
manajemen
MODERATE Risiko sedang dilakukan investigasi
sederhana
(SEDANG) paling lama 2 minggu.
Manajer/pimpinan
klinis sebaiknnya menilai dampak
terhadap
bahaya & kelola risiko
LOW Risiko rendah dilakukan investigasi
(RENDAH) sederhana paling lama 1 minggu
diselesaikan
dng prosedur rutin

LUWI-PPI 1 SEPT 2014


•Di RS X pasien jatuh dari tempat tidur dan
meninggal, kejadian seperti ini pernah terjadi
kurang dari 2 tahun yang lalu

•Nilai dampak : 5 (katastropik), karena pasien


• meninggal
•Nilai probabilitas : 3 (mungkin terjadi) karena
pernah
• terjadi kurang 2 tahun yang
lalu
•Skoring risiko : 5 X 3 = 15
•Warna Bands : Merah (ekstrim)
LUWI-PPI 1 SEPT 2014
CURRENT
SYSTEMS
CONSIDERATIO
NS
• Co
• Kebijakan dan prosedur
mm
saat ini
• Implementasi dari rencana
• Status training
• Indikator outcome atau
proses
• Tersedianya backup sistem
unity/public health
resources • 5 = None

• 4 = Poor

• 3 = Fair

• 2 = Good

• 1 = Solid
55
CURRENT SYSTEMS

• 5 = None
• 4 = Poor
• 3 = Fair
• 2 = Good
• 1 = Solid
56
INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT
PROBABILITY RISK IMPACT (HEALTH, CURRENT SYSTEM/ SCO
FINANCIAL, PREPAREDNES RE
LEGAL, S
POTENSIAL RISK/PROBLEM REGULATORY)
4 3 2 1 0 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Antibiotic Resistant Organisms

Failure of prevention activities

HAIs

SKOR RISIKO = DAMPAK X PROBABILITY

57
INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT
PROBABILITY RISK IMPACT (HEALTH, CURRENT SYSTEM/ SCO
FINANCIAL, PREPAREDNES RE
LEGAL, S
POTENSIAL RISK/PROBLEM REGULATORY)
4 3 2 1 0 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

HOSPITAL ACQUIRED INFECTION

Surgical Site Infection 3 4 2 18

Vent Associated Pneumonia 3 4 3 21

Central Line Related Blood Stream 4 4 4 32


Infection (CLBSI)/IAD

SKOR RISIKO = DAMPAK X PROBABILITY

58
Risk Assessment Grid
Risk
Event Probability of Potential Potential Preparednes
Level
Occurrence Severity/Risk Level Change in Care, s
of Failure Treatment,
Services
High Med Low None Life Permanent Temp None High Mod Low Non Poor Fair Good
Threatening Harm Harm e

Score: 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1

GEOGRAPHY AND
COMMUNITY

Increasing Population with 3 2 2 1 8


TB

Hurricanes 2 3 3 2 10

POTENTIAL INFECTION

Surgical Site Infection 2 3 3 2 10

Vent Associated Pneumonia 2 3 3 2 10

Central Line Related Blood 3 3 3 2 11


Stream Infection (CLBSI)

VRE (hospital acquired) 2 1 1 2 6

COMMUNICATION
INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT
PROBABILITY RISK IMPACT (HEALTH, CURRENT SYSTEM/ SCO
FINANCIAL, PREPAREDNES RE
LEGAL, S
POTENSIAL RISK/PROBLEM REGULATORY)
4 3 2 1 0 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

HOSPITAL ACQUIRED INFECTION

Surgical Site Infection 3 4 2 9

Vent Associated Pneumonia 3 4 3 10

Central Line Related Blood Stream 4 4 4 12


Infection (CLBSI)/IAD

60
Potential Risks/Problems Current Systems/Preparedness
Probability Risk/Impact (Health, Financial, Legal, Regulatory) Score

Expect it Likely Maybe Rare Never Catastrophic Loss Serious Loss Prolonged Length Moderate Clinical/ Minimal Clinical/ None Poor Fair Good Solid
(life/limb/ function/ (Function/ of Stay Financial Financial
financial) Financial/ Legal)

4 3 2 1 0 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

ABX Resistant organisms

MRSA

C Diff

VRE

ESBL/other Gram Negative bacteria

Failure of Prevention Activities

Lack of Hand Hygiene

Lack of Respiratory Hygiene/ Cough


Etiquette

Lack of Patient Influenza Immunization

Lack of Patient Pneumovax


Immunization

Isolation Activities

Lack of Standard Precautions

Lack of Airborne Precautions

Lack of Droplet Precautions

Lack of Contact Precautions

Policy and Procedure

Lack of current policies or procedures -


(specify)
No JENIS SKOR PRIORITAS TUJUAN TUJUAN STRATEGI EVALUASi PROGRESS
KELOMPOK UMUM KHUSUS /
RISIKO ANALISIS
Menurunkan Menurunkan Edukasi SPO Setiap bulan
1 HAIs 32 IAD infeksi IAD di IAD sampai Melaksanakan
ruang dengan SPO
perawatan kurang......% Monev
kepatuhan
Risk Assessment Tools
• Joint Commission tidak
mempermasalahkan bentuk dari
instrumen ICRA yang digunakan.
• Joint Commission tidak
mempermasalahkan bagaimana cara
mendapatkan dari yang lainnya.
• Joint Commission tidak
mempermasalahkan siapa yang harus
diberi laporan
– Anda yang membuat keputusan
Risk Assessment Tools
• Joint Commission
akan mengharapkan:
– Proses risk assessment dengan
bentuk/model yang baik
– risk assessment process dapat
dilaksanakan (masuk akal)
– risk assessment process digunakan
untuk mengembangkan rencana kerja
Infection Control
– risk assessment terdiri dari
semua elemen
– risk assessment digunakan– tidak
hanya di atas kertas
Cara melakukan Risk Assessment
• Pilih instrumen/ alat / process
• Tinjau instrumen/alat dan pastikan
memenuhi kebutuhan anda
• Tinjau instrumen/alat Anda dan
pastikan memenuhi persyaratan
• Tentukan proses yang Anda akan
gunakan untuk menyelesaikan
penilaian risiko Anda
• Lengkapi penilaian resiko
Likelihood Impact Preparedness

Risk Risk
1=None 1=No Impact 1=highly prepared
2=Rare 2=Limited 2= moderate
3=Occasional 3=Substantial prepared Score
4=Frequent 4=Major 3=limited
Event Impact prepared
4=not prepared

Community MRSA 4 4 1 16

College town 3 1 1 3

Diabetic patients 4 3 1 12

Environmental 2 4 1 8
cleaning
Tugas Kelompok :
1.Membuat ICRA
berdasarkan hasil
evaluasi kerja PPI
2.Membuat action plan
berdasarkan prioritas
hasil Risk assesment
score
Infection Control Risk Assessment
(ICRA)
Infeksi nosokomial yang terkait dengan
konstruksi: Aspergillus sp
Infeksi nosokomial yang terkait dengan
konstruksi : Legionella sp
Sumber mikroorganisme
• Jamur, debu, kotoran terkontaminasi dengan
spora jamur atau bakteri
– Langit-langit, bahan peredam panas/dingin atau
suara, roller-blind castings, bahan tahan api
• spora jamur tersebar masuk melalui jendela yang
terbuka
• jendela tidak tertutup dengan benar
Sumber mikroorganisme
• Sistem Saluran Air
– Pipa air bocor menyebabkan kerusakan
pada langit-langit
– Partikel debu dan jamur tersebar
– Tanah yang terkontaminasi dengan Legionella sp.
dari air masuk pada saat pemasangan pipa baru
Sumber mikroorganisme
• Sistem Ventilasi
– Sistem yang rusak memungkinkan udara
tanpa filter dari zona konstruksi menyebar ke
daerah pasien.
• Ventilasi tidak ditutup dengan benar
• Tekanan udara yang salah di area perawatan pasien
memungkinkan udara bergerak dari area kotor ke
area bersih
• Pertukaran udara dan exhaust tidak adekuat
• HEPA filter tidak dipelihara dengan baik
Faktor Resiko
• Paparan konstruksi dan tanah galian
Faktor Resiko
• Kondisi Pasien
– Kondisi medis yang menyertai
– kondisi imunosupresif
• Penyakit GVH, neutropenia / granulocytopenia lama,
penggunaan antibiotik lama, terapi steroid
• Hemodialisis dan ventilator, merokok, usia,
sangat muda dan sangat tua.
• Diabetes, operasi, neoplastic, penyakit paru, ginjal atau
jantung
Faktor Resiko Infeksi Jamur Berfilamen

• Paparan pada aktivitas konstruksi


• Kondisi imunosupresif
• AIDS, imunodefisiensi kongenital
• HD, gagal ginjal
• Diabetes ketoasidosis
• Ventilator mekanik
• Merokok
• Usia pasien, sangat muda – sangat tua
Faktor Resiko Penyakit Legionaire

• Paparan pada tanah galian selama konstruksi


dan kerusakan sistem pipa
• Kondisi imunosupsesif
• Lanjut usia
• Penyakit paru kronik
• Merokok
• Penggunaan alkohol berlebihan
• Operasi
• Diabetes, penyakit neoplastik, gagal ginjal, gagal jantung.
Risk assessment / Penilaian Resiko

• Pendekatan proaktif
– Minimalkan debu
– Mencegah debu masuk ke daerah perawatan
pasien yang berdekatan dengan konstruksi

• Perhatian terhadap sistem pipa ketika


gangguan terjadi

• Tindakan pengendalian infeksi


Kontrak

• Tindakan preventif diuraikan dengan jelas


sebelum memulai proyek pembangunan
atau renovasi

• Pemeliharaan tindakan pengendalian infeksi

• Tanggung jawab yang jelas


Pedoman Umum
• Minimalkan debu

• Mencegah perpindahan partikel ke daerah-


daerah yang berdekatan
– Penghalang plastik dari lantai ke langit-langit dan
bertekanan negatif
– Penghalang plastik & kipas exhaust efisiensi
tinggi dengan filter HEPA
– Penghalang plastik + kipas portabel dengan sisi-draf
hood
Pre-konstruksi
• Konsul ke pengendalian infeksi
• Autoritas menghentikan konstruksi ?
• Mengidentifikasi layanan penting yang mungkin
terganggu
• ICN mengidentifikasi populasi pasien pada
berisiko dan menerapkan langkah-langkah
pencegahan yang tepat
• Latih kontraktor dan pekerja
• Jalur yang ditetapkan untuk pekerja konstruksi
Konstruksi

• Pindahkan pasien imunosupresif


• Tutup rapat (segel) jendela, pintu, udara
masuk dan ventilasi exhaust di daerah yang
berdekatan dengan wilayah pembangunan
• penghalang debu
• Keset perekat debu (keset basah)
• Baju pelindung
• ICN mengunjungi area konstruksi secara rutin
dengan manajer proyek
Post konstruksi

• Zona konstruksi dibersihkan


• ICN memeriksa daerah sebelum
pasien diterima kembali
• Inspeksi akhir
• Evaluasi tindakan pencegahan dan review
efektivitas untuk setiap masalah dan hasil
positif
Interaksi Personal

• Fasilitasi manajer proyek, environmental


service, staf medis dan keperawatan
– Memberikan informasi tentang masalah
pengendalian infeksi
– Edukasi tentang pentingnya tindakan pencegahan
– Berkolaborasi dalam membuat rekomendasi
pembersihan
– Berkolaborasi dengan staf untuk mengidentifikasi
pasien yang berisiko
Interaksi Personal

• Arsitek, insinyur, kontraktor, subkontraktor,


supplier
– ICN harus mengetahui bangunan yang ada
dan standar profesional terkait pengendalian
infeksi
– Berkomunikasi dengan mereka
– Memastikan langkah-langkah
pencegahan dilakukan dan ditindaklanjuti
Aktivitas Konstruksi
• Tipe A: inspeksi, non-invasif
• Tipe B: skala kecil, durasi pendek, aktivitas yang
menghasilkan debu sedikit/minimal
• Tipe C: aktivitas yang menghasilkan debu tingkat sedang
sampai tinggi, membutuhkan lebih dari satu shif kerja
untuk menyelesaikan
• Tipe D: aktivitas yang menghasilkan debu tingkat tinggi,
pembongkaran besar dan konstruksi, aktivitas yang
membutuhkan shif kerja berturut-turut untuk
menyelesaikan
Populasi Gruo Risiko
• Grup 1:Risiko terendah
– Area kantor, bangsal kosong, area umum

• Grup 2:Risiko menengah


– Area perawatan pasien selain di grup 3 atau 4, rawat jalan (kecuali
onkologi dan bedah), admission/discharge units

• Grup 3:Risiko menengah sampai tinggi


– EM, kamar bersalin, day surgery, paediatrics, bangsal umum (yang tidak
tercantum di grup 4), etc

• Grup 4:Risiko tertinggi


– ICU, OT, unit onkologi & rawat jalan, transplant units, bangsal dan rawat
jalan untuk AIDS, unit hemodialisa, endoscopy, CSSD, area cathlab dan
angiografi.
Matrix

Aktivitas Konstruksi
Risk group Type A Type B Type C Type D

Group 1 I II II III/IV

Group 2 I II III IV

Group 3 I III III/IV IV

Group 4 III III/IV III/IV IV


Pedoman

• Kelas I
– Minimalkan debu yang dihasilkan

– Pindahkan ubin bekas yang tidak dipakai

– Pertahankan area sekering mungkin

– Laporkan setiap kebocoran air


Pedoman
• Kelas II
– Cegah debu menyebar
– Gunakan penghalang debu untuk mengedalikan debu
– Segel jendela dan pintu yang tidak terpakai dengan
lakban
– Basahi dengan air(metoda semprot air dengan spray)
pada permukaan yang dipotong
– segel ventilasi udara di daerah konstruksi / renovasi
– Keset debu di pintu masuk dan keluar tempat kerja
– Tempatkan puing-puing dalam wadah tertutup atau
tutup dengan lembaran yang dibasahi sebelum diangkut
untuk pembuangan
Pedoman

• Kelas III
– Pertahankan tekanan negatif dalam zona
konstruksi dengan menggunakan HEPA filter
portable atau metode lain

– Memastikan sistem ventilasi berfungsi


dengan baik dan dibersihkan jika
terkontaminasi oleh tanah atau debu setelah
konstruksi atau renovasi selesai
Pedoman

• Kelas IV
– Bangun anteroom
• Pekerja melepas baju kerja/pelindung setiap kali
mereka meninggalkan tempat kerja

• Ganti pelindung sepatu

• Pel basah ruangan setiap hari


Standar dan Pedoman

• Health Technical Memorandum, UK


– HTM 2025

• American Institute of Architects


– AIA guidelines

• American Society of Heating, Refrigerating and Air


Conditioning Engineers
– ASHRAE standards
Sampling Udara
• Kamar Operasi
– Baru, renovasi besar terkait sistem ventilasi
– Sampling jumlah bakteri

• Pasien imunosupresif
– Surveillans Aspergillus
Kesimpulan

• Biaya yang terkait dengan containment dan


pemantauan diperlukan

• Kunci untuk manajemen risiko dan biaya


yang efektif

– Perencanaan awal dan menyeluruh


INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT
(ICRA)
RENOVASI,KONSTRUKSI BANGUNAN
Risk assessment
• Assesmen dilakukan untuk menentukan potensi
ancaman terjadi infeksi sehubungan dengan
peralatan dan peralatan medis,pengobatan,lokasi
dan populasi pasien sakit,prosedur,petugas dan
lingkungan
– Infection control Risk Assesment Program
– Infection Control Risk Assesment Renovasi dan
konstruksi
– Risk assessment Fokus (MDROs)
– Haazard vulnerabulity analysis (HVA)
Pedoman Umum
• Minimalkan debu

• Mencegah perpindahan partikel ke daerah-


daerah yang berdekatan
– Penghalang plastik dari lantai ke langit-langit dan
bertekanan negatif
– Penghalang plastik & kipas exhaust efisiensi
tinggi dengan filter HEPA
– Penghalang plastik + kipas portabel dengan sisi-draf
hood
Tahap Pelaksanaan

Pre kontruksi Post


kontruksi kontruksi

102
Pre-konstruksi
• Konsul ke pengendalian infeksi
• Autoritas menghentikan konstruksi ?
• Mengidentifikasi layanan penting yang mungkin
terganggu
• ICN mengidentifikasi populasi pasien pada
berisiko dan menerapkan langkah-langkah
pencegahan yang tepat
• Latih kontraktor dan pekerja
• Jalur yang ditetapkan untuk pekerja konstruksi
Konstruksi

• Pindahkan pasien imunosupresif


• Tutup rapat (segel) jendela, pintu, udara
masuk dan ventilasi exhaust di daerah yang
berdekatan dengan wilayah pembangunan
• penghalang debu
• Keset perekat debu (keset basah)
• Baju pelindung
• ICN mengunjungi area konstruksi secara rutin
dengan manajer proyek
Post konstruksi

• Zona konstruksi dibersihkan


• ICN memeriksa daerah sebelum
pasien diterima kembali
• Inspeksi akhir
• Evaluasi tindakan pencegahan dan review
efektivitas untuk setiap masalah dan hasil
positif
Interaksi Personal

• Fasilitasi manajer proyek, environmental


service, staf medis dan keperawatan
– Memberikan informasi tentang masalah
pengendalian infeksi
– Edukasi tentang pentingnya tindakan pencegahan
– Berkolaborasi dalam membuat rekomendasi
pembersihan
– Berkolaborasi dengan staf untuk mengidentifikasi
pasien yang berisiko
Interaksi Personal

• Arsitek, insinyur, kontraktor, subkontraktor,


supplier
– ICN harus mengetahui bangunan yang ada
dan standar profesional terkait pengendalian
infeksi
– Berkomunikasi dengan mereka
– Memastikan langkah-langkah
pencegahan dilakukan dan ditindaklanjuti
Aktivitas Konstruksi
• Tipe A: inspeksi, non-invasif
• Tipe B: skala kecil, durasi pendek, aktivitas yang
menghasilkan debu sedikit/minimal
• Tipe C: aktivitas yang menghasilkan debu tingkat sedang
sampai tinggi, membutuhkan lebih dari satu shif kerja
untuk menyelesaikan
• Tipe D: aktivitas yang menghasilkan debu tingkat tinggi,
pembongkaran besar dan konstruksi, aktivitas yang
membutuhkan shif kerja berturut-turut untuk
menyelesaikan
Matrix Asesmen Risiko Pengendalian Infeksi untuk Konstruksi
& Renovasi
Langkah 1:
Gunakan tabel berikut, identifikasi Tipe Aktifitas Konstruksi (Tipe A-D)

109
27/02/2019 Arjaty Daud/IMRK/FMS 110
Langkah 2:
Gunakan table berikut, identifikasi Kelompok Risiko Pasien yang akan terkena dampak.
Jika lebih dari satu kelompok risiko akan terkena dampak, pilih kelompok risiko yang lebih tinggi :

27/02/2019 Arjaty Daud/IMRK/FMS 111


IC Matrix - Class of Precautions: Construction Project
by Patient Risk

Langkah 3: Cocokkan
• Kelompok Risiko Pasien (rendah, sedang, tinggi, paling tinggi) dengan rencana……
• Tipe Konstruksi (A,B,C,D) pada matrix berikut untuk menemukan……
• Kelas Precaution (I,II,III atau IV) atau level aktifitas pengendalian infeksi yang diminta.
• Kelas I-IV atau Color-code Precautions akan dijelaskan pada halaman selanjutnya.

27/02/2019 Arjaty Daud/IMRK/FMS 112


Description of Required Infection Control Precautions by Class

27/02/2019 Arjaty Daud/IMRK/FMS 113


27/02/2019 Arjaty Daud/IMRK/FMS 114
Langkah 4. Identifikasi area sekitar proses konstruksi, ases potensial dampak

27/02/2019 Arjaty Daud/IMRK/FMS 115


Langkah 5.
Identifikasi ruang khusus, cth ruang pasien, ruang medikasi dll

Langkah 6.
Identifikasi isu terkait: ventilasi, saluran air, listrik seandainya ada gangguan

Langkah 7.
Identifikasi penghalang debu apa yang digunakan. (cth, penghalang tembok) ; apakah
diperlukan HEPA filter?

Langkah 8.
Pertimbangkan potensial risiko kerusakan air. Apakah ada risiko terkait struktur
bangunan (cth, tembok, atap, plafon)

Langkah 9.
Jam kerja: Bisakah konstruksi dilakukan diluar jam perawatan pasien?

27/02/2019 Arjaty Daud/IMRK/FMS 116


Langkah 10.
Apakah plan membutuhkan ruangan isolasi atau aliran udara negative?

Langkah 11.
Apakah plan membutuhkan tempat cuci tangan (handwashing sinks)?

Langkah 12.
Apakah staf pengendalian infeksi setuju dengan jumlah minimal tempat cuci tangan
untuk proses ini? (lihat pedoman AIA untuk tipe dan area)

Langkah 13.
Apakah staf pengendalian infeksi setuju dengan plan kebersihan ruangan?

Langkah 14.
Plan untuk membicarakan isu berikut terkait proses Cth, alur lalu lintas,
housekeeping, menghilangkan kotoran atau debut (bagaimana dan kapan)

27/02/2019 Arjaty Daud/IMRK/FMS 117


27/02/2019 Arjaty Daud/IMRK/FMS 118
27/02/2019 Arjaty Daud/IMRK/FMS 119

Anda mungkin juga menyukai