Anda di halaman 1dari 20

1.

ELEMEN PENILAIAN TELUSUR KETERANGAN


TIM PPI
1. Ada penetapan Tim Pencegahan Regulasi dengan Tim PPI dilengkapi dengan
Pengendalian Infeksi , dilengkapi uraian tugasnya.
dengan tanggung jawab dan tugas
pada maksud dan tujuan dan sesuai
dengan peraturan perundang –
undangan.
2. Ada bukti kegiatan pelaksanaan Bukti rapat koordinasi Tim PPI dengan
koordinasi ketua Tim PPI dengan Pelayanan UKP, Pelayanan UKM, Pelayanan
Pelayanan UKP, Pelayanan UKM, , Limbah/ Lingkungan dan Pelayanan Jaringan
Pelayanan Limbah/ Lingkungan dan termasuk tentang:
Pelayanan Jaringan sesuai dengan 1) Penetapan angka infeksi yang akan diukur
ukuran dan kompleksitas pelayanan 2) Laporan tiap – tiap pelayanan kepada Tim
Puskesmas. PPI
3. Ada bukti pelaporan pelaksanaan Bukti laporan kegiatan PPI kepada Kepala
kegiatan PPI oleh ketua TIM kepada Puskesmas setiap 3 bulan.
Kepala Puskesmas setiap 3 bulan.
2. ELEMEN PENILAIAN UKP, TELUSUR KETERANGAN
UKM, LIMBAH ATAU
LINGKUNGAN SERTA
JEJARING
1. Puskesmas menetapkan anggota PPI Regulasi tentang penetapan anggota
dengan jumlah dan kualifikasi sesuai pelayanan UKP, UKM, Limbah/ Lingkungan
dengan regulasi. dan Jejaring dengan uraian tugasnya.
2. Ada bukti anggota PPI melaksanakan Bukti supervisi pelayanan UKP, UKM, Limbah/
pengawasan serta supervisi semua Lingkungan dan Jejaring:
kegiatan pencegahan dan 1) Bukti form ceklis
pengendalian infeksi. 2) Bukti pelaksanaan supervisi .
3. Ada bukti terlaksana pelaporan Bukti laporan pelayanan UKP, UKM, Limbah/
anggota PPI kepada ketua Tim PPI. Lingkungan dan Jejaring kepada Tim PPI
3. ELEMEN SUMBER DAYA TELUSUR KETERANGAN
UNTUK PROGRAM PPI
1. Tersedia anggaran yang cukup untuk Penetapan anggaran pelaksanaan program
menunjang pelaksanaan program PPI. PPI.
2. Tersedia fasilitas yang cukup untuk Lihat fasilitas yang tersedia untuk menunjang
menunjang pelaksanaan program PPI. kegiatan PPI, antara lain hand rub, tissue, APD,
dll.
3. Puskesmas mempunyai sistem Bukti data dan analisis angka infeksi yang
informasi untuk mendukung program dihasilkan dari SIMPUS.
PPI, khususnya terkait dengan data
dan analisis angka infeksi.
4. Puskesmas menyediakan sumber Bukti tersedia sumber informasi dan referensi
informasi dan referensi terkini yang terkini.
dapat diperoleh dari sumber nasional
maupun internasional pada maksud
dan tujuan.
4. ELEMEN PENILAIAN TELUSUR KETERANGAN
PROGRAM PPI DAN
KESEHATAN KERJA
1. Ada program PPI dan kesehatan kerja 1) Program tentang PPI
yang komprehensif di seluruh 2) Program kesehatan dan keselamatan staf.
Puskesmas untuk menurunkan risiko
infeksi terkait dengan pelayanan
kesehatan pada pasien yang mengacu
dan sesuai dengan ilmu pengetahuan
terkini, pedoman praktik terkini,
standar kesehatan lingkungan terkini,
dan peraturan perundang-undangan.
2. Ada bukti pelaksanaan program PPI 1. Bukti tentang pelaksanaan program
untuk menurunkan risiko tertular PPI meliputi:
infeksi pada pasien. a. Kebersihan tangan
b. Surveilans risiko infeksi
c. Investigasi wabah (outbreak)
penyakit infeksi
d. meningkatkan pegawasan terhadap
penggunaan antimikrob secara
aman;
e. asesmen berkala terhadap risiko;
f. menetapkan sasaran penurunan
risiko
g. mengukur dan me-review risiko
infeksi.
2. Lihat Pelaksanaan Program PPI di
Unit Pelayanan ( hand hygiene, APD,
Penempatan Pasien, Dll )
3. Ada bukti pelaksanaan program PPI Bukti pelaksanaan program PPI, meliputi:
untuk menurunkan risiko tertular 1) Bukti pemeriksaan berkala pegawai
infeksi pada staf klinis dan nonklinis 2) Bukti laporan pajanan/ tertusuk jarum
(kesehatan kerja). 3) Bukti imunisasi
4) Bukti pengobatan dan konseling pegawai
Lihat pelaksanaan hand hygiene dan
penggunaan APD.

5. ELEMEN PENILAIAN TELUSUR KETERANGAN


PROGRAM SURVEILANS
1. Puskesmas menetapkan regulasi Regulasi tentang pelaksanaan surveilans
tentang pelaksanaan surveilans.
2. Ada bukti pelaksanaan pengumpulan Bukti pelaksanaan pengumpulan data disertai
data, analisis dan interpretasi data, dengan:
serta membuat prioritas untuk 1) Bukti analisis dan intepretasi data
menurunkan tingkat infeksi. 2) Bukti penetapan prioritas untuk
menurunkan tingkat infeksi
3. Ada bukti pelaksanaan strategi Bukti pelaksanaan tentang strategi
pengendalian infeksi berdasar atas pengendalian infeksi berdasar atas prioritas.
prioritas untuk menurunkan tingkat
infeksi.
4. Ada bukti Puskesmas membandingkan Bukti pelaksanaan perbandingan angka infeksi
angka kejadian infeksi Puskesmas Puskesmas dengan Puskesmas lain.
dengan kejadian di Puskesmas lain.
5.1 ELEMEN PENILAIAN RISIKO TELUSUR KETERANGAN
INFEKSI, TINGKAT INFEKSI DAN
KECENDERUNGAN INFEKSI
1. Ada bukti Puskesmas telah melakukan Bukti pelaksanaan tentang investigasi dan
investigasi dan analisis risiko infeksi analisis risiko infeksi yang diintegrasikan
serta diintegrasikan dengan program dengan program mutu dan keselamatan
mutu dan keselamatan pasien. pasien.
2. Ada bukti Puskesmas telah merancang Bukti penyusunan rancang ulang sebagai
ulang penurunan infeksi berdasar atas tindak lanjut.
investigasi dan hasil analisis.
3. Ada bukti rumah sakit telah Bukti pelaksanaan rancang ulang sebagai
melaksanakan rancang ulang yang tindak lanjut.
ada.

5.2 ELEMENT PENILAIAN ICRA TELUSUR KETERANGAN


INFEKSI
1. Ada bukti puskesmas secara proaktif Bukti tentang asesmen risiko infeksi (ICRA)
melakukan asesmen risiko infeksi yang setahun sekali berupa daftar risiko.
dapat terjadi paling sedikit setahun
sekali.
2. Ada bukti puskesmas menyusun Bukti penyusunan strategi penurunan infeksi
strategi untuk menurunkan risiko (tata kelola penurunan infeksi) sebagai tindak
infeksi tersebut. lanjut.
6. ELEMEN PENILAIAN ICRA TELUSUR KETERANGAN
PROSEDUR DAN PROSES
ASUHAN INFASIF YANG
BERISIKO INFEKSI
1. Puskesmas menetapkan risiko infeksi Regulasi tentang penetapan risiko infeksi pada
pada prosedur dan proses asuhan prosedur dan proses asuhan invasif (ICRA)
invasif yang berisiko infeksi serta seperti antara lain pencampuran obat suntik,
strategi untuk menurunkan risiko pemberian suntikan, terapi cairan, punksi
infeksi. lumbal.
2. Ada bukti identifikasi prosedur dan 1) Bukti tentang daftar risiko infeksi pada
proses asuhan invasif serta strategi prosedur dan proses asuhan invasif
untuk menurunkan risiko infeksi. 2) Bukti strategi untuk penurunan infeksi (tata
kelola risiko infeksi)
3. Puskesmas melaksanakan strategi Bukti strategi untuk penurunan infeksi (tata
untuk menurunkan risiko infeksi pada kelola risiko infeksi) sebagai tindak lanjut.
prosedur dan proses asuhan invasif
yang berisiko infeksi. Lihat pelaksanaan pencampuran obat suntik,
pemberian suntikan, terapi cairan, punksi
lumbal.
4. Puskesmas telah melaksanakan Bukti pelaksanaan pelatihan tentang kegiatan
kegiatan pelatihan untuk menurunkan untuk menurunkan risiko infeksi.
risiko infeksi di dalam proses-proses
kegiatan tersebut.
6.1 ICRA PROSEDURE DAN TELUSUR KETERANGAN
KEGIATAN PENUNJANG
PELAYANAN YANG BERISIKO
INFEKSI
1. Rumah sakit menetapkan risiko infeksi Regulasi tentang penetapan risiko infeksi pada
pada proses kegiatan penunjang proses kegiatan penunjang pelayanan, beserta
pelayanan (medik dan nonmedik) strategi pencegahannya
yang berisiko terjadi infeksi serta
strategi pencegahannya meliputi:
a) sterilisasi alat;
b) pengelolaan linen/londri;
c) pengelolaan sampah;
2. Ada bukti identifikasi dan strategi 1) Bukti tentang daftar risiko infeksi pada
untuk menurunkan risiko infeksi pada prosedur dan proses sterilisasi
kegiatan sterilisasi alat. 2) Bukti strategi untuk penurunan infeksi (tata
kelola risiko infeksi)
3. Ada bukti identifikasi dan strategi 1) Bukti tentang daftar risiko infeksi pada
untuk menurunkan risiko infeksi pada pengelolaan linen/londri
kegiatan pengelolaan linen/londri. 2) Bukti strategi untuk penurunan infeksi (tata
kelola risiko infeksi)
4. Ada bukti identifikasi dan strategi 1) Bukti tentang daftar risiko infeksi pada
untuk menurunkan risiko infeksi pada pengelolaan sampah
kegiatan pengelolaan sampah. 2) Bukti strategi untuk penurunan infeksi (tata
kelola risiko infeksi)
6.2 ELEMEN PENILAIAN TELUSUR KETERANGAN
STERILISASI PERALATAN
1. Puskesmas menetapkan regulasi Regulasi tentang pelayanan sterilisasi,
tentang pelayanan sterilisasi sesuai termasuk desinfeksi di Puskesmas.
dengan peraturan
perundangundangan.
2. Ada bukti alur dekontaminasi, 1) Bukti alur/Denah ruang CSSD/Unit
precleaning, cleaning, desinfeksi, dan sterilisasi
sterilisasi peralatan medis di pusat 2) Bukti daftar inventaris alat di unit
sterilisasi sudah sesuai dengan sterilisasi
prinsip-prinsip PPI. Lihat alur dekontaminasi, precleaning,
cleaning, desinfeksi, dan sterilisasi peralatan
medis di unit sterilisasi
3. Puskesmas mengoordinasikan Bukti rapat tentang koordinasi pelayanan
pelayanan sterilisasi dan disinfeksi di sterilisasi dan disinfeksi diluar unit sterilisasi
luar pusat sterilisasi.
Lihat pelaksanaan sterilisasi dan desinfeksi di
luar unit sterilisasi, yang dilaksanakan seragam
4. Puskesmas menjamin proses sterilisasi Bukti supervisi sterilisasi:
dan disinfeksi di luar pusat sterilisasi 1) Bukti form ceklis
seragam. 2) Bukti pelaksanaan supervisi
Lihat pelaksanaan sterilisasi dan desinfeksi di
luar unit sterilisasi.
6.2.1 ELEMEN PENILAIAN TELUSUR KETERANGAN
PERBEKALAN FARMASI HABIS
PAKAI, KADALUARSA, DAN
SINGLE USE – RE USE
1. Ada regulasi tentang penetapan batas Regulasi tentang penetapan batas kadaluarsa
kadaluarsa bahan medis habis pakai bahan medis habis pakai, termasuk penetapan
dan yang akan digunakan kembali perbekalan farmasi/ peralatan single use yang
(reuse) meliputi : dilakukan re-use.
1. alat dan material yang dapat
dipakai kembali;
2. jumlah maksimum pemakaian ulang
dari setiap alat secara spesifik;
3. identifikasi kerusakan akibat
pemakaian dan keretakan yang
menandakan alat tidak dapat dipakai;
4. proses pembersihan setiap alat
yang segera dilakukan sesudah
pemakaian dan mengikuti protokol
yang jelas;
5. pencantuman identifikasi pasien
pada bahan medis habis pakai untuk
hemodialisis;
6. pencatatan bahan medis habis
pakai yang reuse di rekam medis;
7. evaluasi untuk menurunkan risiko
infeksi bahan medis habis pakai yang
di-reuse.
8. Ada 2 (dua) risiko jika menggunakan
lagi (reuse) alat sekali pakai. Terdapat
risiko tinggi terkena infeksi dan juga
terdapat risiko kinerja alat tidak cukup
atau tidak dapat terjamin sterilitas
serta fungsinya.
2. Ada bukti monitoring, evaluasi, dan Bukti pelaksanaan monitoring, evaluasi antara
tindak lanjut pelaksanaan penggunaan lain berdasarkan hasil kultur dan tindak lanjut
kembali (reuse) bahan medis habis pelaksanaan penggunaan kembali (reuse)
pakai sesuai butir a) sampai dengan g) bahan medis habis pakai.
pada maksud dan tujuan.

6.3 ELEMEN PENILAIAN LINEN TELUSUR KETERANGAN


/ LONDRI
1. Ada unit kerja atau penanggungjawab Regulasi tentang unit kerja linen/londri atau
pengelola linen/londri yang penanggung jawab bila dilakukan dengan
menyelenggarakan penatalaksanaan kontrak (outsourcing)
sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
2. Bangunan, alur, dan fasilitas londri Lihat ruang, alur, dan fasilitas londri.
sesuai dengan peraturan
perundangundangan.
3. Bila linen/londri dilaksanakan oleh • Lihat proses pengiriman atau penyimpanan
pihak di luar Puskesmas, harus linen/londri dengan pihak di luar Puskesmas.
memenuhi sertifikasi mutu dan sesuai • Lihat sertifikasi mutu pihak ketiga
dengan peraturan perundang
undangan
6.4 ELEMEN PENGELOLAAN TELUSUR KETERANGAN
LIMBAH INFEKSIUS YANG
BENAR
1. Ada regulasi tentang pengelolaan Regulasi tentang pengelolaan limbah
limbah Puskesmas untuk Puskesmas.
meminimalkan risiko infeksi yang
meliputi :
a. pengelolaan limbah cairan tubuh
infeksius;
b. penanganan dan pembuangan
darah serta komponen darah;
c. pemulasaraan jenazah dan bedah
mayat;
d. pengelolaan limbah cair;
e. pelaporan pajanan limbah infeksius.
2. Pengelolaan limbah cairan tubuh Bukti pelaksanaan monitoring, evaluasi dan
infeksius sesuai dengan regulasi dan tindak lanjutnya
dilaksanakan monitoring, evaluasi,
serta tindak lanjutnya. Lihat kepatuhan petugas dalam pengelolaan
limbah infeksius sesuai prinsip PPI
3. Penanganan dan pembuangan darah Bukti pelaksanaan monitoring, evaluasi dan
serta komponen darah sesuai dengan tindak lanjutnya
regulasi dan dilaksanakan monitoring,
evaluasi, juga tindak lanjutnya. Lihat kepatuhan petugas dalam penanganan
dan pembuangan darah sesuai prinsip PPI
4. Pengelolaan limbah cair sesuai dengan Bukti pelaksanaan monitoring, evaluasi dan
regulasi. tindak lanjutnya
Lihat kepatuhan petugas dalam pengelolaan
limbah cair sesuai prinsip PPI
5. Pelaporan pajanan limbah infeksius 1) Bukti laporan pajanan limbah infeksius
sesuai dengan regulasi dan 2) Bukti pelaksanaan monitoring, evaluasi dan
dilaksanakan monitoring evaluasi tindak lanjutnya.
serta tindak lanjut.
Lihat pengelolaan limbah infeksius, mulai
pembuangan di unit pelayanan, sampai di TPS
B-3/pengolahan limbah infeksius

6. Ada bukti penanganan (handling) Lihat penanganan /handling pembuangan


serta pembuangan darah dan darah dan komponen darah.
komponen darah sudah dikelola
sesuai dengan peraturan
perundangundangan.
7. Ada bukti pelaksanaan supervisi dan Bukti supervisi:
monitoring terhadap kegiatan butir a) 1) Bukti form ceklis
sampai dengan e) pada maksud dan 2) Bukti pelaksanaan supervisi
tujuan. Lihat lokasi pengelolaan limbah RS
8. Bila pengelolaan limbah dilaksanakan 1) Bukti kerjasama antara Puskesmas dng
oleh pihak luar Puskesmas harus pihak luar Puskesmas yg memiliki izin dan
berdasar atas kerjasama dengan pihak sertifikasi mutu
yang memiliki izin dan sertifikasi mutu 2) Bukti limbah sudah dibakar/manifest.
sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

6.5 ELEMEN PENILAIAN TELUSUR KETERANGAN


PENGELOLAAN LIMBAH BENDA
TAJAM DAN JARUM
1. Puskesmas menetapkan regulasi Regulasi tentang pengelolaan benda tajam
tentang pengelolaan benda tajam dan dan jarum.
jarum untuk menurunkan cedera serta
mengurangi risiko infeksi yang
meliputi :
a. semua tahapan proses termasuk
identifikasi jenis dan penggunaan
wadah secara tepat, pembuangan
wadah, dan surveilans proses
pembuangan.
b. laporan tertusuk jarum dan benda
tajam.
2. Benda tajam dan jarum sudah Lihat kepatuhan petugas dalam pengelolaan
dikumpulkan, disimpan di dalam benda tajam dan jarum sesuai prinsip PPI.
wadah yang tidak tembus, tidak
bocor, berwarna kuning, diberi label
infeksius, dan dipergunakan hanya
sekali pakai sesuai dengan peraturan
perundang- undangan.
3. Pengelolaan benda tajam dan jarum Lihat tempat pengelolaan benda
dilaksanakan sesuai dengan regulasi. tajam/incinerator/TPS B3.
4. Bila pengelolaan benda tajam dan 1) Bukti pelaksanaan kerjasama
jarum dilaksanakan oleh pihak luar Puskesmas dengan pihak luar
Puskesmas harus berdasar atas Puskesmas.
kerjasama dengan pihak yang memiliki 2) Bukti sertifikasi mutu
izin dan sertifikasi mutu sesuai dengan
peraturan perundangundangan.
5. Ada bukti data dokumen limbah Bukti data dokumen limbah benda tajam dan
benda tajam dan jarum. jarum yang dikelola.
6. Ada bukti pelaksanaan supervisi dan Bukti supervisi
monitoring oleh Pelayanan UKP, UKM, 1) Bukti form ceklis
Limbah / Lingkungan dan Jejaring 2) Bukti pelaksanaan supervisi
terhadap pengelolaan benda tajam
dan jarum sesuai dengan prinsip PPI, Lihat kepatuhan petugas dalam pengelolaan
termasuk bila dilaksanakan oleh pihak benda tajam dan jarum sesuai prinsip PPI
luar Puskesmas.
6.6 ELEMEN PENILAIAN ICRA TELUSUR KETERANGAN
RENOVASI
1. Puskesmas menetapkan regulasi Regulasi tentang penilaian risiko pengendalian
tentang penilaian risiko pengendalian infeksi (infection control risk
infeksi (infection control risk assessment/ICRA) bila ada renovasi, kontruksi
assessment/ICRA) bila ada renovasi, dan demolisi
kontruksi dan demolisi yang minimal
meliputi :
1) identifikasi tipe/jenis konstruksi
kegiatan proyek dengan kriteria;
2) identifikasi kelompok risiko pasien;
3) matriks pengendalian infeksi antara
kelompok risiko pasien dan tipe
kontruksi kegiatan;
4) proyek untuk menetapkan
kelas/tingkat infeksi;
5) tindak pengendalian infeksi
berdasar atas tingkat/kelas infeksi;
6) monitoring pelaksanaan.
2. Puskesmas telah melaksanakan Bukti pelaksanaan ICRA renovasi bangunan,
penilaian risiko pengendalian infeksi dan hasil pemantauan kualitas udara akibat
(infection control risk dampak renovasi
assessment/ICRA) pada semua
renovasi, kontruksi dan demolisi
sesuai dengan regulasi.
7. ELEMEN PENILAIAN TELUSUR KETERANGAN
PENANGANAN OUTBREAK
1. Puskesmas menetapkan regulasi bila Regulasi tentang penetapan bila terjadi
terjadi ledakan pasien (outbreak) ledakan pasien (outbreak) penyakit infeksi air
penyakit infeksi air borne. borne
2. Ada bukti dilakukan edukasi kepada Bukti pelaksanaan edukasi staf tentang
staf tentang pengelolaan pasien pengelolaan pasien infeksius jika terjadi
infeksius jika terjadi ledakan pasien ledakan pasien (outbreak) penyakit infeksi air
(outbreak) penyakit infeksi air borne. borne.

8. ELEMEN PENILAIAN HAND TELUSUR KETERANGAN


HYGIENE
1. Puskesmas menetapkan regulasi hand Regulasi tentang hand hygiene
hygiene yang mencakup kapan, di
mana, dan bagaimana melakukan cuci
tangan mempergunakan sabun (hand
wash) dan atau dengan disinfektan
(hand rubs) serta ketersediaan
fasilitas hand hygiene.
2. Sabun, disinfektan, serta tissu/handuk Lihat kelengkapan fasilitas hand hygiene
sekali pakai tersedia di tempat cuci antara lain sabun, disinfektan, serta
tangan dan tempat melakukan tissu/handuk sekali pakai tersedia di tempat
disinfeksi tangan. cuci tangan dan tempat melakukan disinfeksi
tangan.
3. Hand hygiene sudah dilaksanakan Peragaan hand hygiene oleh staf
dengan baik.
Lihat pelaksanaan hand hygiene secara
konsisten diarea yang sudah ditetapkan
4. Peragaan hand hygiene oleh staf Lihat Bukti pelaksanaan pelatihan tentang hand
pelaksanaan hand hygiene secara hygiene
konsisten diarea yang sudah • Staf Puskesmas
ditetapkan • Tenaga kontrak, magang

8.1 ELEMEN PENILAIAN APD TELUSUR KETERANGAN


1. Puskesmas menetapkan regulasi Regulasi tentang penggunaan APD
penggunaan alat pelindung diri,
tempat yang harus menyediakan alat
pelindung diri, dan pelatihan cara
memakainya.
2. Alat pelindung diri sudah digunakan Lihat kepatuhan penggunaan Alat pelindung
secara tepat dan benar. diri /APD
3. Ketersediaan alat pelindung diri sudah Lihat ketersediaan alat pelindung diri
cukup sesuai dengan regulasi.
4. Ada bukti pelaksanaan pelatihan Bukti pelaksanaan pelatihan tentang
penggunaan alat pelindung diri penggunaan APD
kepada semua pegawai termasuk • Staf Puskesmas
tenaga kontrak. • Tenaga kontrak, magang
9. ELEMEN PENILAIAN TELUSUR KETERANGAN
INTEGRASI PPI DENGAN
PMKP
1. Ada regulasi sistem manajemen data Regulasi tentang manajemen data terintegrasi
terintegrasi antara data surveilans dan antara data surveilens dan data indikator
data indikator mutu. mutu.
2. Ada bukti pertemuan berkala antara Bukti rapat tentang pembahasan hasil
Komite PMKP (Peningkatan Mutu dan surveilans dan merancang ulang untuk
Keselamatan Pasien) dengan Komite perbaikan.
atau Tim PPI untuk membahas hasil
surveilans dan merancang ulang untuk
perbaikan.
3. Ada bukti data dikumpulkan dan Bukti pengumpulan data, analisis dan rencana
dianalisis untuk mendukung kegiatan perbaikannya.
PPI termasuk data infeksi berdasar
atas epidemiologik penting dimonitor
dan didokumentasikan.
4. Ada bukti penyampaian hasil analisis Bukti penyampaian hasil analisis data dan
data dan rekomendasi kepada Tim rekomendasi kepada Tim PMKP setiap tiga
PMKP setiap tiga bulan bulan.
10. ELEMEN PENILAIAN TELUSUR KETERANGAN
EDUKASI ATAU DIKLAT PPI
1. Puskesmas menetapkan regulasi Program pelatihan dan edukasi tentang PPI.
program pelatihan dan edukasi
tentang PPI yang meliputi :
a. orientasi pegawai baru baik staf
klinis maupun nonklinis di tingkat
rumah sakit maupun di unit
pelayanan;
b. staf klinis (profesional pemberi
asuhan) secara berkala;
c. staf nonklinis;
d. pasien dan keluarga; dan
e. pengunjung.
2. Ada bukti pelaksanaan pelatihan 1) Bukti pelaksanaan pelatihan untuk semua
untuk semua staf klinis dan nonklinis staf klinis dan non klinis oleh narasumber yang
sebagai bagian dari orientasi pegawai kompeten
baru tentang regulasi dan praktik 2) Bukti pelaksanaan orientasi
program PPI.
3. Ada bukti pelaksanaan edukasi secara Bukti pelaksanaan pelatihan secara berkala
berkala bila ada perubahan regulasi, bila ada perubahan regulasi/ kecenderungan
serta praktik program PPI dan bila ada khusus.
kecenderungan khusus
(new/reemerging diseases) data
infeksi untuk staf klinis dan nonklinis.
4. Ada bukti pelaksanaan edukasi untuk Bukti pelaksanaan edukasi untuk pasien,
pasien, keluarga, dan pengunjung keluarga dan pengunjung.
tentang program PPI.
5. Ada bukti pelaksanan penyampaian Bukti penyampaian hasil pengukuran mutu
temuan dan data berasal dari kegiatan keseluruh unit di RS secara berkala
pengukuran mutu / indikator mutu
(measurement) ke seluruh unit di
rumah sakit sebagai bagian dari
edukasi berkala rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai