Disusun Oleh:
Kelompok 2
𝐾1 𝐾2 𝐾3 𝐾4
𝑛(𝑛−1)
Jumlah sisi pada grap lengkap yang terdiri dari 𝑛 buah simpul adalah .
2
2. Graph sederhana
Menurut Adiwijaya (2016:94) Graph sederhana merupakan graph yang tidak
berarah yang tidak mengandung gelang maupun sisi ganda.
Contoh:
P
S Q
R
Perhatikan gambar dibawah ini :
Graph G :
𝑎
𝑒4
𝑒3
𝑐 𝑒5
𝑒1 𝑑
𝑒2
𝑒6
Graph H :
𝑣1 𝑒4 𝑣3
𝑒2 𝑒1 𝑒3 𝑒5
𝑣2 𝑒6
𝑣4
𝑒7
3. Graf Lingkaran
Menurut Munir (2012:377) Graf Lingkaran adalah graf sederhana yang
setiap simpulnya berderajat dua. Graf lingkaran dengan 𝑛 simpul dilambangkan
dengan 𝐶𝑛 adalah 𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 , maka sisi-sisinya adalah
(𝑣1 , 𝑣2 ), (𝑣2 , 𝑣3 ), … , (𝑣𝑛 − 1, 𝑣𝑛 ), dan (𝑣𝑛 , 𝑣1 ). Dengan kata lain, ada sisi dari
simpul terakhir, 𝑣𝑛 ke simpul pertama 𝑣1 .
Contoh:
4. Grup Terhubung
Sebuah graf disebut terhubung (connected) jika graf tersebut hanya terdiri
atas satu bagian (satu komponen). Jika G adalah graf terhubung, kita katakan
bahwa komponen dari G adalah 1, dinotasikan(2) (G) = 1 (Sutarno, Nanang Priatna
dan Nurjannah 2003 : 87).
Konsep lintasan dapat digunakan untuk menjelaskan apa yang dinamakan
graf terhubung. Dalam graf terhubung G, maka untuk setiap pasang titik
sembarang u dan v di G, terdapat suatu lintasan dari titik u menuju titik v.
Contoh :
𝑉2 𝑉4
𝑉3
𝑉1
𝑉5
𝑉6
Apabila suatu graf tidak terhubung, maka graf tersebut terdiri atas beberapa
komponen yang masing-masing komponennya adalah suatu graf terhubung atau
suatu titik terpencil. Sebagai contoh perhatikan graf G pada gambar di bawah ini.
𝑣1 𝑣2 𝑣3 𝑣4 𝑣5
𝑣6 𝑣7 𝑣8 𝑣9 𝑣10
5. Graf Komplemen
Menurut Sutarno, Nanang Priatna dan Nurjanah (2003 : 84-85) komplemen
dari sebuah graf G, dinotasikan G’, adalah sebuah graf dengan himpunan titik
yang sama seperti dalam G dan dengan sifat bahwa dua titik di G bertetangga jika
dan hanya jika dua titik yang sama dalam G’ tidak bertetangga.
Contoh:
𝑣1
𝑣1
𝑣2
𝑣3 𝑣4 𝑣2
𝑣5 𝑣3 𝑣4
𝑣5
6. Bipartite
Menurut Wibisono (2013 : 129) bipartite adalah graph yang titik-titiknya
dapat dikelompokkan menjadi dua, titik-titik dalam satu kelompok tak terhubung
dan titik-titik antar kelompok terhubung lengkap.
Contoh:
7. Graf Bagian (Subgraf)
Menurut Manik (2014:82) Sebuah graf K disebut graf bagian (subgraf) dari
graf G, dinotasikan 𝐾 ⊆ 𝐺, jika 𝑉(𝐾) ⊆ 𝑉(𝐺) dan 𝐸(𝐾) ⊆ 𝐸(𝐺). Sebagai
contoh, graf dalam Gambar 5.31, G2 merupakan graf bagian dari graf G1.
Karena konsep graf bagian dapat dianologikan dengan konsep himpunan
bagian dalam teori himpunan, maka sebuah graf bagian dapat di pandang sebagai
bagian dari graf yang lain. Untuk menyatakan bahwa “ K merupakan bagian dari
graf G” dapat dituliskan 𝐾 ⊆ 𝐺.
Jika kita telaah lebih jauh, maka akan diperoleh beberapa sifat berikut ini :
1) Setiap graf merupakan graf bagian dari dirinya sendiri.
2) Graf bagian dari suatu graf bagian G merupakan graf bagian dari G.
3) Sebuah titik dalam graf G merupakan graf bagian dari G.
4) Sebuah sisi dari G bersamaan dengan kedua titik ujungnya juga merupakan
graf bagian dari G.
Contoh :
8. Graph teratur/reguler
Grap teratur/teratur adalah suatu graph yang setiap titiknya berderajat sama.
Contoh : 2 – reguler
Menurut Seymour dan Lipson (2008:142) graf regular – 3 (3 – regular)
memiliki jumlah verteks (simpul) genap karena hasil penjumlahan derajat
verteksnya adalah suatu bilangan genap.
Contoh :
Latihan Soal
1. Apakah graph 𝐺2 subgraph dari 𝐺1 ? Jelaskan alasannya
𝑣1 𝑣2
𝑣5
𝑣5 𝑣6
𝑣6
𝑣4 𝑣3 𝑣2 𝑣3
𝐺2
𝐺1
2. Mengapa graph H tidak disebut graph lengkap
a b
c d
a b
c d
𝑣1 𝑣2 𝑣3
𝑣4 𝑣5 𝑣6
𝑣2
𝑣1
𝑣3 𝑣4
𝑣5
𝑣2
𝑣3 𝑣4
𝑣5
𝑣1 𝑣2 𝑣3 𝑣4
𝑣5 𝑣6 𝑣7 𝑣8
Lipschutz, Seymour dan Marc Lipson. 2008. Matematika Deskret. Jakarta : Erlangga.
Sutarno, Heri, Nanang Priatna dan Nurjanah. 2003. Matematika Diskrit. Bandung :
Universitas Pendidikan Indonesia.