Anda di halaman 1dari 10

GRAPH KHUSUS

Diajukan sebagai Tugas Mata Kuliah Matematika Diskrit

Dosen Pengampu Aulia Sthepani, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 2

Andi Junaidi (176410805)


Aulia Isroi (176410115)
Dewi Syahfitri (176410013)
Inda Mayana (176410522)
Kunalfi Reza Luthfiana (176410216)
Nike Eliza (176411063)
Rezky Khumelta (176410331)
Tania Indah Pratiwi (176410280)
KELAS 5B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
TAHUN 2018/2019
GRAP KHUSUS
1. Grap lengkap
Menurut Munir (2005:377) grap lengkap ialah grap sederhana yang setiap
simpulnya mempunyai sisi ke semua simpul lainnya. Grap lengkap dengan 𝑛
buah simpul dilambangkan dengan 𝐾𝑛 . Setiap simpul pada 𝐾𝑛 berderajat 𝑛 − 1.
Contoh:

𝐾1 𝐾2 𝐾3 𝐾4

𝑛(𝑛−1)
Jumlah sisi pada grap lengkap yang terdiri dari 𝑛 buah simpul adalah .
2

Rumus ini diperoleh sebagau berikut :


1 buah simpul terdapat (𝑛 − 1) buah sisi ke (𝑛 − 1) simpul lainnya, maka
untuk 𝑛 buah simpul terdapat 𝑛(𝑛 − 1) buah sisi. Karena setiap sisi terhitung dua
kali untuk pasangan simpul yang bersisian dengannya maka jumlah sisi
𝑛(𝑛−1)
seluruhnya dibagi dua, yaitu .
2

2. Graph sederhana
Menurut Adiwijaya (2016:94) Graph sederhana merupakan graph yang tidak
berarah yang tidak mengandung gelang maupun sisi ganda.
Contoh:
P

S Q

R
Perhatikan gambar dibawah ini :
Graph G :
𝑎

𝑒4
𝑒3
𝑐 𝑒5
𝑒1 𝑑
𝑒2
𝑒6

Graph H :
𝑣1 𝑒4 𝑣3

𝑒2 𝑒1 𝑒3 𝑒5

𝑣2 𝑒6
𝑣4

𝑒7

Menurut Heleni dan Zulkarnain (2006:12) graph G adalah graph sederhana


karena tidak memiliki gelung dan sisi rangkap, sedangkan graph H adalah graph
tidak sederhana karena mempunyai sisi rangkap, yaitu 𝑒1 , 𝑒2 dan 𝑒3 dan gelung
yaitu 𝑒7 .

3. Graf Lingkaran
Menurut Munir (2012:377) Graf Lingkaran adalah graf sederhana yang
setiap simpulnya berderajat dua. Graf lingkaran dengan 𝑛 simpul dilambangkan
dengan 𝐶𝑛 adalah 𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 , maka sisi-sisinya adalah
(𝑣1 , 𝑣2 ), (𝑣2 , 𝑣3 ), … , (𝑣𝑛 − 1, 𝑣𝑛 ), dan (𝑣𝑛 , 𝑣1 ). Dengan kata lain, ada sisi dari
simpul terakhir, 𝑣𝑛 ke simpul pertama 𝑣1 .
Contoh:

4. Grup Terhubung
Sebuah graf disebut terhubung (connected) jika graf tersebut hanya terdiri
atas satu bagian (satu komponen). Jika G adalah graf terhubung, kita katakan
bahwa komponen dari G adalah 1, dinotasikan(2) (G) = 1 (Sutarno, Nanang Priatna
dan Nurjannah 2003 : 87).
Konsep lintasan dapat digunakan untuk menjelaskan apa yang dinamakan
graf terhubung. Dalam graf terhubung G, maka untuk setiap pasang titik
sembarang u dan v di G, terdapat suatu lintasan dari titik u menuju titik v.
Contoh :
𝑉2 𝑉4

𝑉3
𝑉1

𝑉5
𝑉6

Apabila suatu graf tidak terhubung, maka graf tersebut terdiri atas beberapa
komponen yang masing-masing komponennya adalah suatu graf terhubung atau
suatu titik terpencil. Sebagai contoh perhatikan graf G pada gambar di bawah ini.

𝑣1 𝑣2 𝑣3 𝑣4 𝑣5

𝑣6 𝑣7 𝑣8 𝑣9 𝑣10
5. Graf Komplemen
Menurut Sutarno, Nanang Priatna dan Nurjanah (2003 : 84-85) komplemen
dari sebuah graf G, dinotasikan G’, adalah sebuah graf dengan himpunan titik
yang sama seperti dalam G dan dengan sifat bahwa dua titik di G bertetangga jika
dan hanya jika dua titik yang sama dalam G’ tidak bertetangga.
Contoh:
𝑣1

𝑣1

𝑣2

𝑣3 𝑣4 𝑣2

𝑣5 𝑣3 𝑣4

𝑣5

6. Bipartite
Menurut Wibisono (2013 : 129) bipartite adalah graph yang titik-titiknya
dapat dikelompokkan menjadi dua, titik-titik dalam satu kelompok tak terhubung
dan titik-titik antar kelompok terhubung lengkap.
Contoh:
7. Graf Bagian (Subgraf)
Menurut Manik (2014:82) Sebuah graf K disebut graf bagian (subgraf) dari
graf G, dinotasikan 𝐾 ⊆ 𝐺, jika 𝑉(𝐾) ⊆ 𝑉(𝐺) dan 𝐸(𝐾) ⊆ 𝐸(𝐺). Sebagai
contoh, graf dalam Gambar 5.31, G2 merupakan graf bagian dari graf G1.
Karena konsep graf bagian dapat dianologikan dengan konsep himpunan
bagian dalam teori himpunan, maka sebuah graf bagian dapat di pandang sebagai
bagian dari graf yang lain. Untuk menyatakan bahwa “ K merupakan bagian dari
graf G” dapat dituliskan 𝐾 ⊆ 𝐺.
Jika kita telaah lebih jauh, maka akan diperoleh beberapa sifat berikut ini :
1) Setiap graf merupakan graf bagian dari dirinya sendiri.
2) Graf bagian dari suatu graf bagian G merupakan graf bagian dari G.
3) Sebuah titik dalam graf G merupakan graf bagian dari G.
4) Sebuah sisi dari G bersamaan dengan kedua titik ujungnya juga merupakan
graf bagian dari G.

Contoh :

Graf G2 merupakan graf bagian dari grag G1

8. Graph teratur/reguler
Grap teratur/teratur adalah suatu graph yang setiap titiknya berderajat sama.
Contoh : 2 – reguler
Menurut Seymour dan Lipson (2008:142) graf regular – 3 (3 – regular)
memiliki jumlah verteks (simpul) genap karena hasil penjumlahan derajat
verteksnya adalah suatu bilangan genap.
Contoh :

Latihan Soal
1. Apakah graph 𝐺2 subgraph dari 𝐺1 ? Jelaskan alasannya

𝑣1 𝑣2

𝑣5

𝑣5 𝑣6

𝑣6

𝑣4 𝑣3 𝑣2 𝑣3
𝐺2
𝐺1
2. Mengapa graph H tidak disebut graph lengkap

a b

c d

3. Apakah graph G disebut graph sederhana ? Jelaskan.

a b

c d

4. Apakah graph G disebut dengan graph teratur ? Jelaskan.

𝑣1 𝑣2 𝑣3

𝑣4 𝑣5 𝑣6

5. Apakah graph dibawah ini disebut dengan graph komplemen ? Jelaskan


𝑣1

𝑣2
𝑣1

𝑣3 𝑣4

𝑣5
𝑣2

𝑣3 𝑣4

𝑣5

6. Berikan contoh sebuah graph lingkaran


7. Buatlah graph dibawah ini hingga menjadi graph terhubung.

𝑣1 𝑣2 𝑣3 𝑣4

𝑣5 𝑣6 𝑣7 𝑣8

8. Berikan contoh graph bipartite dan tak bipartite. Jelaskan perbedaannya.


DAFTAR PUSTAKA

Adiwijaya. 2016. Matematika Diskrit dan Aplikasinya. Bandung : Alfabeta.

Heleni, Susda dan Zulkarnain. 2006. Matematika Diskrit. Pekanbaru : Pusat


Pengembangan Pendidikan Universitas Riau.

Lipschutz, Seymour dan Marc Lipson. 2008. Matematika Deskret. Jakarta : Erlangga.

Manik, Ngarap Imanuel. 2014. Matematika Diskrit : Soal – Jawab. Yogyakarta :


Graha Ilmu.

Munir, Rinaldi. 2012. Matematika Diskrit. Bandung : Informatika Bandung.

Sutarno, Heri, Nanang Priatna dan Nurjanah. 2003. Matematika Diskrit. Bandung :
Universitas Pendidikan Indonesia.

Wibisono, Samuel. 2013. Matematika Diskrit. Yogyakarta : Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai