Anda di halaman 1dari 1

PEMBAHASAN

Pengukuran kebisingan dilakukan di Industri Gamelan “Sopo Nyono” Mojolaban, Sukoharjo.


Lokasi tersebut terletak diantara pemukiman penduduk. Pada pengukuran ini dilakukan
dengan sampel 3 titik dengan waktu 2 menit serta pada 1 pekerja dengan waktu 30 menit
(untuk mengetahui paparan kebisingan yang diterima pekerja). Pengukuran kebisingan
dilakukan menggunakan alat ukur Noise Dosimeter dan Sound Level Meter. Untuk
mengetahui apakah intensitas kebisingan yang terdapat di di lingkungan tersebut melebihi
nilai ambang batas (NAB) atau tidak, maka harus melakukan perhitungan tingkat bising rata-
rata yang terpajan pada pekerja dalam kurun waktu tertentu (jam) atau Leq. Nilai ambang
batas faktor fisika kebisingan di tempat kerja adalah intensitas tertinggi dan merupakan nilai
rata-rata yang masih dapat diterima tanpa mengakibatkan hilangnya daya dengar yang tetap
untuk waktu terus menerus, tidak lebih dari 8 jam sehari atau 40 jam seminggu, Menurut
Permneker Nomor 5 Tahun 2018 nilai ambang batas kebisingan di wilayah kerja adalah 85
dBA untuk paparan 8 jam per hari atau 40 jam per minggu. Dari hasil pengukuran yang
dilakukan pada 3 titik diketahui bahwa ketiganya melampaui Nilai Ambang Batas (NAB).
Pengukuran yang dilakukan didapatkan hasil bahwa pada sumber bising dari mesin gerinda
memiliki intensitas kebisingan yang paling tinggi dengan angka 101,3 dBA dengan radius 1
meter. Sedangkan data yang diperoleh dari pengukuran kebisingan secara personal dengan
menggunakan noise dosimeter di industri gamelan dengan intensitas bising 88,4 dbA dimana
hal tersebut melampaui NAB

Anda mungkin juga menyukai