Anda di halaman 1dari 16

INSENERASI

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
KELOMPOK 1
N 1. ARUM KURNIAWATI A.T(R0218022)
2. BRAHMASTYO GHALIH W. (R0218026)
A 3. DYAS IKA IRMA R.(R0218040)
4. FURI HANDAYANI (R0218050)
M 5. ILHAM FADLILA Y. (R0218058)
6. M. DICKY TEGAR S. (R0218076)
A 7. NUR AZIZA (R0218084)
8. NURUL ISTI’ANAH(R0218086)
9. UMMU A.N. KAMILAH (R0218118)
10. WINDY RENTA O. (R0218124)
MATERI INSENERASI

DEFINISI INSENERASI

REGULASI INSENERASI

MEKANISME
INSENERASI

DAMPAK POSITIF DAN


NEGATIF INSENERASI

STUDI KASUS
Definisi Insenerasi

Insinerasi adalah pengolahan sampah


bertemperatur tinggi dengan mengkonversi Insinerator biasanya dirancang secara umum untuk
materi padat (sampah) menjadi materi gas, dan pembakaran oksidatif penuh dengan kisaran suhu 850
abu, (bottom ash dan fly ash). °C - 1.400 °C.
Sutowo (2012)

Insinerasi atau pembakaran digunakan untuk


rentang yang sangat luas sebagai pengolahan
limbah. Insinerasi itu sendiri umumnya hanya satu Alat yang digunakan untuk proses pembakaran
bagian dari system pengolahan limbah kompleks sampah disebut incinerator.
untuk manajemen keseluruhan dari berbagai
limbah yang timbul dalam masyarakat.
Regulasi Insenerasi
2. Keputusan Kepala Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan
Nomor : KEP-03/BAPEDAL/09/1995
1. PP Nomor 101 Tahun 2014 Tentang Persyaratan Teknis
Tentang Pengelolaan Limbah B3. Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun.

3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup


dan Kehutanan Republik Indonesia
4. Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor P.56/MENLHK-SETJEN/2015
Republik Indonesia Nomor 7 Tahun
Tentang Tata Cara dan Persyaratan
2019 Tentang Kesehatan
Teknis Pengelolaan Limbah Bahan
Lingkungan Rumah Sakit.
Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
a. Ruang bakar (burner).
Ruang bakar berfungsi untuk ruang pembakaran d. Pembangkit Daya untuk mengkonversi energi uap
sampah. Ruang bakar ini dilengkapi dengan jeruji menjadi energi listrik, maka peralatan pengkonversi
besi yang berguna untuk mengatur jumlah masuk seperti turbin uap dan generator di instalasi pada sisi
sampah dan untuk memisahkan abu dengan pemanfaatan uap yang terbangkitkan.
sampah yang belum terbakar
e. Cerobong
b. Pendingin gas. Dilengkapi oleh water spray yang berguna
Panas yang terjadi karena proses pembakaran untuk menahan debu halus yang ikut terbang
dikonversikan ke pipa penukar panas sehingga bersama gas buang, dengan cara gas buang
uap akan terbangkitkan dan temperature gas yang keluar dari ruang bakar dimasukkan
bakar akan turun. melalui sisi dinding atas sehingga terjadi aliran
siklon di dalam cerobong.
c. Pengendali gas buang.
Untuk mengatasi pencemaran lingkungan akibat
gas buang sisa pembakaran dan partikel abu dari f. Panel Kontrol Digital
pembakaran sampah maka incinerator dilengkapi Diperlukan suatu panel control digital dalam
dengan peralatan pengumpul abu dan peralatan operasionalnya untuk setting suhu minimum dan
pereduksi nitrogen oksida atau sulfur oksida. maksimum didalam ruang pembakaran dan dapat
dikontrol secara automatic dengan sistem close loop.
Proses Insinerasi

1. Tahap Pengeringan 2. Tahap Pirolisis


Pada tahap ini terjadi penguapan Pada tahap ini terjadi pembakaran tidak
kandungan air sampah menggunakan sempurna, dimana temperatur belum
energi panas matahari selama 6 hari terlalu tinggi.

3.Tahap pembakaran 4. Hasil Produksi


sempurna Hasil dari proses pembakaran
Pada tahap ini terjadi sampah tersebut adalah suatu
pembakaran dengan energi terbarukan yang dapat
temperatur yang tinggi, dimanfaatkan dengan baik. Energi
sehingga semua sampah tersebut adalah energi listrik.
dapat terbakar habis
DAMPAK POSITIF
1. Insenerasi merupakan salah satu
teknologi terbaik untuk pengolahan
limbah, terutama dalam pengolahan
limba medis.
2. Mendestruksi patogen atau bakteri
berbahaya dari limbah infeksius.
3. Mampu mereduksi volume limbah
sebesar 90%.
4. Sebagai solusi dalam meminimalisir 5. Hasil pembakaran atau residu aman dan bisa di buang di
kandungan organik dan mengontrol tempat pembuangan.
emisi. 6. Dapat mengurangi gas metana yang merupakan gas efek
rumah kaca.
7. Menjadi solusi dari permasalan lahan yang semakin sedikit,
terutama untuk membuangan limbah.
8. Dibeberapa negara, fasilitas insinerasi dapat digunakan untuk
pembangkit listrik.
DAMPAK NEGATIF
01 Tingginya emisi gas karbon dioksida hasil dari proses
insinerasi

Minimnya ahli pengoperasional insinerator memungkinkan


02
masih adanya kehawatiran terkait kandungan organik dan
emisi (emisi dioksin dan furan.)

03
Adanya kehawatiran dari masyarakat sekitar mengenai
abu ringan (fly ash) yang mengandung logam berat.

Memungkinkan adanya PAK dan KAK, seperti heat stress


04
dan kebakaran pada pekerja/petugas insinerasi karena
proses yang memerlukan energi panas tinggi.

Membutuhkan biaya operasional dan pemeliharaan yang


05
tinggi.

Menipisnya budaya hirarki sampah (Reuse, Reduce,


06
Recycle) di masyarakat.
Kebijakan tersebut menjadi pro dan kontra bagi masyarakat
bandung dan sekitarnya. Ada yang menyatakan senang
dengan berita tersebut dan ada pula yang tidak setuju akan
dampak lingkungan yang membahayakan bagi masyarakat.

Warga Jawa barat, khususnya


kabupaten bandung dan Sungai Citarum merupakan sungai terbesar di Jawa Barat
sekitarnya dihebohkan dengan dan merupakan sumber air minum di kota besar seperti
berita mengenai pengolahan
sampah yang akan diberlakukan
Bandung serta sebagai denyut nadi perekonomian Indonesia,
di sungai Citarum, Kabupaten namun dibalik manfaatnya yang besar, sekarang ini sungai
Bandung. tersebut dipenuhi dengan sampah dan juga limbah yang
Kabarnya Gubernur Jawa Barat beracun dan berbahaya (B3).
(Ridwan Kamil) akan
menyediakan 10 ekskavator
untuk mendukung pembersihan
Citarum yang di dukung, baik
dari sisi pendanaan oleh Sampah yang semakin besar jumlahnya inilah yang membuat
pemerintah pusat yang lansung pemerintah provinsi Jawa barat berusaha untuk mencari solusi
diasampaikanoleh dalam menanggulanginya salah satunya yaitu dengan cara
kemenkomaritim Luhut Binsar
Panjaitan. insinerasi
Thank You

Anda mungkin juga menyukai