Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pelayanan kesehatan kegawatdaruratan merupakan sebuah


penyelenggaraan pelayanan terpadu yang ditujukan bagi penderita gawat,
darurat, dan gawat darurat, baik dalam keadaan sehari-hari maupun dalam
keadaan bencana. Bentuk pelayanan gawat darurat meliputi berbagai aspek
yaitu kesehatan badaniah, rohaniah dan sosial bukan hanya keadaan yang
bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.

Instalasi gawat darurat merupakan suatu unit di rumah sakit yang memiliki
tim kerja dengan kemampuan khusus dan peralatan yang lengkap serta memadai
untuk memberikan pelayanan kepada pasien gawat darurat dalam upaya
penanggulangan pasien gawat darurat yang terorganisir.

Dalam keadaan sehari-hari maupun keadaan bencana penanganan


pasien gawat darurat akan melibatkan pelayanan pra rumah sakit, pelayanan di
rumah sakit maupun pelayanan antar rumah sakit. Pelayanan kegawatdaruratan
memerlukan penanganan secara terpadu dan pengaturan dalam satu sistim.

B. TUJUAN UMUM
Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam
memberikan pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi RS Sehat
Sejahtera.

C. TUJUAN KHUSUS
a. Memudahkan bagi pemberi jasa Instalasi Gawat Darurat dalam
memberikan pelajaran kegawatdaruratan yang bermutu dan
profesional.

1
b. Setiap pemberi jasa pelayanan Instalasi Gawat Darurat dapat
bekerja berdasarkan Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan Instalasi
Gawat Darurat RS Sehat Sejahtera.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM

1.1. SEJARAH

1.2. TUGAS POKOK DAN FUNGSI RS Sehat Sejahtera


RS Sehat Sejahtera merupakan rumah sakit umum dengan kapasitas 188
tempat tidur, merupakan milik Yayasan Sehat Sejahtera.
Royal Progress mempunyai fungsi memberikan pelayanan kesehatan
paripurna dengan motto melayani dengan penuh cinta kasih.

Dalam mengemban fungsi tersebut diatas, RS Sehat Sejahtera


mempunyai tugas pokok berupa :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi.
2. Senantisa meningkatkan kompetensi sumber daya manusia Royal
Progress agar selalu memberikan pelayanan secara profesional,
etis dan bermartabat.
3. Menyediakan wahana bagi pendidikan tenaga kesehatan, dalam
turut serta menyumbang upaya mencerdaskan bangsa

3
BAB III
ORGANISASI RS ROYAL PROGRESS

A. Visi, Misi, Landasan Nilai dan Tujuan

VISI
Meningkatkan kualitas kehidupan lahir batin manusia secara seimbang beserta
lingkungan hidupnya sejalan dengan waktu

MISI
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna (preventif, promotif, curatif &
rehabilitatif) yang berkualitas tinggi, berstandar internasional dan berorientasi pada
kepuasan pelanggan

LANDASAN NILAI

Nilai Royal Progress secara umum adalah PROGRESS

PRO – Proaktif dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan Royal Progress.
G – Gigih dalam meningkatkan terus profesionalisme berlandaskan etika
profesi dan berorientasi pada kepuasan pelanggan melalui kerjasama tim.
R – Ramah tamah dan cinta kasih dalam melayani.
E – Efektif & efisien dalam melakukan setiap pekerjaan dengan meningkatkan
rasa kepemilikan.
S – Saling Asih, Asah, Asuh, dan Wangi.
S – Saling menguntungkan

TUJUAN (GOAL)
1. Tercapainya pelayanan yang bermutu tinggi yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan.
2. Pelayanan kesehatan Royal Progress terus meningkat dan berkembang.
3. Tercapainya peningkatan produktivitas pelayanan Royal Progress.
4. Terbentuknya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi, memiliki
integritas, komitmen yang kuat terhadap organisasi melalui upaya pendidikan
dan pelatihan, serta upaya peningkatan kesejahteraan yang adil dan manusiawi.

B. Filosofi

C. Pengertian, Falsafah, Tugas, Fungsi, Dan Tujuan IGD


1. Pengertian

4
Instalasi Gawat Darurat : adalah unit pelayanan rumah sakit yang
memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman
kematian dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai
multidisiplin.
2. Falsafah
Kecepatan dan ketepatan dalam memberikan pertolongan pada pasien
sesuai tingkat kegawatdaruratan, tanpa membedakan sosial, ekonomi,
agama, dan ras akan menurunkan angka kematian dan kecacatan.
3. Tugas dan Fungsi
Memberikan pelayanan kesehatan pasien gawat darurat selama 24 jam
secara terus menerus dan berkesinambungan, meliputi :
a. Mengelola pelayanan gawat darurat
b. Melakukan pelayanan siaga bencana
c. Melalukan pendidikan dan pelatihan gawat darurat
d. Mengelola fasilitas, peralatan, dan obat – obatan life saving
e. Mengelola tenaga medis, tenaga keperawatan dan tenaga non
medis
f. Mengelola adaministrasi dan keuangan Instalasi Gawat Darurat
g. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan gawat darurat
h. Melakukan koordinasi dengan unit rumah sakit lain

4. Tujuan
a. Mencegah kematian dan kecacatan pada penderita gawat
darurat, sehingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam
masyarakat sebagaimana mestinya
b. Menerima rujukan /merujuk penderita gawat darurat melalui
sistem rujukan untuk memperoleh penanganan yang lebih
memadai
c. Melakukan pertolongan korban musibah massal dan bencana
yang terjadi di dalam maupun di luar rumah sakit
d. Mengembangkan dan menyebarluaskan penangulangan
penderita gawat darurat melalui pendidikan dan
menyelenggarakan berbagai kursus yang berhubungan dengan

5
pengetahuan dan keterampilan bantuan hidup dasar ( basic life
support ) maupun bantuan hidup lanjut ( advanced life support )

D. Visi, Misi, Falsafah Dan Tujuan IGD RS Sehat Sejahtera

VISI
Meningkatkan kualitas kehidupan lahir batin manusia secara seimbang melalui
pelayanan gawat darurat yang profesional dan bermutu tinggi, beserta lingkungan
hidupnya sejalan dengan waktu

MISI
Menyelenggarakan pelayanan gawat darurat yang berkualitas tinggi, berstandar
internasional dan berorientasi pada kepuasan pelanggan

FALSAFAH IGD
Kecepatan dan ketepatan dalam memberikan pelayanan gawat darurat
kepada pasien sesuai tingkat kegawatdaruratan, tanpa membedakan sosial,
ekonomi, agama, dan ras dengan tujuan menurunkan angka kematian dan
kecacatan.

TUJUAN IGD
a. Mencegah kematian dan kecacatan.
b. Menerima rujukan pasien atau mengirim pasien/melakukan rujukan
baik secara horizontal (setingkat) maupun vertikal (ketingkat yang
lebih tinggi)
c. Melakukan penanggulangan korban musibah masal dan bencana
yang terjadi didalam maupun diluar rumah sakit.

6
d. Melakukan penanganan kasus ”true emergency” maupun ”false
emergency”.
e. Mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan
penanggulangan penderita gawat darurat melalui pendidikan dan
menyelenggarakan berbagai kursus yang berhubungan dengan
pengetahuan dan ketrampilan bantuan hidup dasar (basic life
support) maupun bantuan hidup lanjut (advanced life support).

7
F. STRUKTUR ORGANISASI IGD

Manager Pelayanan
Medik

Asisten Manajer
Pelayanan
Keperawatan
Kepala Instalasi
Gawat Darurat

Kepala Ruang

PJ Shift

Pelaksana Pelaksana Pelaksana

8
G. URAIAN TUGAS DAN JABATAN SDM IGD

I. Kepala Instalasi IGD

1. Nama Unit Kerja: Instalasi Gawat Darurat


2. Nama Jabatan: Kepala Instalasi Gawat Darurat
3. Pengertian:
Seorang tenaga dokter profesional yang diberi tugas tanggung jawab dan
wewenang dalam mengelola pelayanan medik di IGD serta mengkoordinir
dokter IGD dan ruangan.
4. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Pendidikan Formal:
Dokter umum yang telah melaksanakan wajib kerja sarjana.
b. Pendidikan Non Formal:
Memiliki sertifikat tentang kegawatdaruratan.
c. Pengalaman Kerja:
Mempunyai pengalaman kerja sebagai dokter IGD minimal 5 Tahun.
d. Ketrampilan:
Memiliki kemampuan kepemimpinan
e. Usia:
Usia antara 25 – 55 tahun
Berbadan sehat jasmani dan rohani
5. Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab langsung kepada Manager Pelayanan
6. Uraian Tugas:
1. Menyusun program kerja Instalasi Gawat Darurat.
2. Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan operasional
IGD secara efektif, efisien dan bermutu.
3. Bertanggung jawab terhadap kordinasi dengan bagian Rawat Inap dan
Rawat Jalan jika pasien yang bersangkutan membutuhkan
penanganan/tindakan lebih lanjut setelah penanganan gawat darurat.
4. Memberikan pembinaan terhadap dokter jaga IGD.
5. Membuat daftar jaga dokter IGD dan ruangan.
6. Bersama Kepala Ruang IGD membuat perencanaan ketenagaan dan
fasilitas yang dibutuhkan untuk mencapai pelayanan yang berkualitas di
IGD.

9
7. Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan staf IGD untuk
membahas dan menginformasikan hal-hal penting yang berkaitan
dengan pelayanan di IGD.
8. Menghadiri pertemuan manajemen, bila dibutuhkan.
9. Membuat laporan kinerja IGD setiap bulan dan akhir tahun.
10. Membuat usulan-usulan yang diperlukan kepada manajemen yang
berkaitan dengan peningkatan mutu pelayanan di IGD.

7 Wewenang:
1. Memberikan penilaian kinerja staf IGD.
2. Membuat prosedur pelayanan IGD.

8. Hasil Kerja
1. Daftar Jaga IGD
2. Usulan perencanaan ketenagaan & fasilitas yang dibutuhkan / di IGD
diperlukan
3. Standar Pelayanan Medik
Usulan yang berkaitan dengan Mutu Layanan

III. Dokter IGD

10
1 Nama Unit Kerja: Instalasi Gawat Darurat

2 Nama Jabatan: Dokter IGD dan Ruangan

3 Hubungan Jabatan:

a. Bertanggung jawab kepada : Manager Pelayanan


b. Sub ordinasi :Kepala Ruang IGD, Ka Instalasi Gawat Darurat
c. Hubungan Koordinasi :
As Men Pelayanan Keperawatan
4 Persyaratan Jabatan:

a. Pendidikan formal:
Dokter umum yang telah melaksanakan wajib kerja sarjana
b. Pengalaman:
Diutamakan yang telah berpengalaman dibidangnya minimal 2 tahun
c. Keterampilan:
1. Mempunyai kemampuan menangani pasien umum, gawat darurat &
2. Penggunaan alat medis yg berhubungan dgn penanganan pasien IGD
d. Kerjasama dan Kepribadian :Baik
e. Umur : Minimal 23 tahun atau bila mampu diperpanjang
pertahun.

Tujuan :
1. Agar dapat memberikan pelayanan kepada pasien selama 24 jam dan
5
kepada pasien yang datang ke RSMG, dimana IGD sebagai salah satu
pintu masuk pasien RI & RJ
2. Memberikan rasa aman, nyaman kepada pasien yang membutuhkan
pelayanan medis di RSMG sehingga tercapainya kepuasan pasien.

6 Fungsi :Menangani pasien IGD & Ruangan

Tanggung jawab : Bertanggung jawab langsung kepada Manager


7 Pelayanan

8 Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab


1. Mengutamakan keselamatan jiwa pasien
2. Mendahului penderita gawat darurat
3. Memahami dan trampil dalam melakukan RJP dan intubasi

11
4. Memahami gambaran EKG normal dan gambaran EKG yang
mengancam jiwa serta memerlukan penanganan segera seperti
Ventrikel Fibrilasi, Ventrikel Takhikardi, Infark Myocard Acute,
Ventrikel Extrasystole yang mengancam jiwa.
5. Menulis status pasien yang meliputi :
- Anamnesa
- Pemeriksaan Fisik
- Diagnosa Kerja
- Terapi
- Pemeriksaan penunjang
6. Bersikap dan bertindak demi nama rumah sakit secara benar, ramah,
informatif, tegas dan bijaksana
7. Melaporkan hal - hal yang penting atau yang perlu di konsulkan kepada
konsulen / dokter spesialis yang bersangkutan
8. Mengisi status pasien RI dan melakukan visit pasien yang berada di
ruangan untuk mengetahui secara umum pasien - pasien yang di rawat
termasuk pasien yang memerlukan perhatian khusus
9. Bertanggung jawab atas permasalahan medis seluruh pasien yang
dirawat, baik di ruangan perawatan biasa maupun di ICU yang
berkoordinasi dengan dokter yang memiliki pasien / dokter yg merawat
10. Wajib mendatangi pasien yang baru masuk ke ruang perawatan untuk
mengetahui keadaan umum pasien
11. Menuliskan resep untuk pasien - pasien di RI sesuai instruksi dokter yang
merawat.
12. Menggunakan obat - obat yang dianjurkan dalam formularium RS Sehat
Sejahtera
9. Wewenang
1. Melakukan konsul pasien ke konsulen yang bersangkutan atau merujuk
pasien sesuai kebutuhan
2. Mengusulkan memindahkan pasien dari ruang perawatan biasa ke ruang
ICU

12
IV. Karu IGD
1. Nama Unit Kerja : Instalasi Gawat darurat
2. Nama Jabatan : Kepala Ruang IGD
3. Pengertian :
Seorang tenaga perawatan profesional yang bertanggung jawab dan
berwenang dalam mengelola kegiatan pelayanan keperawatan di ruang
Instalasi Gawat Darurat (IGD).
4. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Pendidikan Formal : D – III Keperawatan, berpengalaman 3 Tahun.
b. Pendidikan Non Formal :
1. Memiliki Sertifikat Manajemen Keperawatan.
2. Memiliki Sertifikat PPGD
c. Pengalaman Kerja :
Mempunyai pengalaman kerja di IGD minimal 5 Tahun.
d. Ketrampilan :
Memiliki kemampuan dan kepemimpinan.
e. Usia :
Usia antara 26 – 35 Tahun
Berbadan sehat jasmani dan rohani

5. Tanggung Jawab :
a. Secara fungsional bertanggung Jawab kepada As Men Pelayanan
Keperawatan.
Secara operasional bertanggung Jawab kepada Ka Instalasi Gawat
Darurat
6. Tugas Pokok :
Mengawasi dan mengendalikan semua kegiatan pelayanan
perawatan di ruang Instalasi Gawat Darurat.
7. Uraian Tugas :
a. Melaksanakan fungsi perawatan meliputi :
1. Menyusun rencana kegiatan berdasarkan jenis, jumlah, mutu
tenaga keperawatan serta tenaga lainnya sesuai kebutuhan di
IGD.
2. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawat yang
berlaku tiap minggu.

13
3. Membagi tugas harian dengan memperhatikan jumlah dan
tingkat kemampuan perawatan.
4. Merencanakan jumlah dan jenis peralatan di IGD.
5. Menyusun program pengembangan staf di IGD.
6. Bersama staf menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan di
ruang perawatan IGD.

b. Melaksanakan fungsi penggerakan pelaksanaan meliputi :


1. Memantau seluruh staf dalam penerapan dan pelaksanaan tugas
yang dibebankan.
2. Mengadakan pelatihan untuk pegawai secara
berkesinambungan.
3. Memberi orientasi kepada siswa/pegawai baru.
4. Mengadakan pengadaan, pemeliharaan dan penggunaan alat-
alat maupun obat-obatan.
5. Menciptakan suasana kerja yang harmonis.
6. Menilai hasil kerja pegawai dan memberikan penghargaan yang
berprestasi baik.

c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian


meliputi :
1. Mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing pegawai.
2. Mengawasi penggunaan alat-alat agar digunakan secara tepat
3. Mengatur supaya alat-alat tetap dalam keadaan siap pakai.
4. Mengawasi pelaksanaan inventaris secara periodik.

VI. Penanggung Jawab Shift ( PJ Shift ) :


1 Nama Unit Kerja : Instalasi Gawat Darurat
2 Nama Jabatan : Penanggung jawab shift (PJ Shift )
3 Pengertian :
Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab
dalam mengkoordinasikan kegiatan pelayanan keperawatan di IGD dan
turut melaksanakan pelayanan keperawatan pada satu unit ruangan

14
perawatan pada shift sore, malam dan hari libur.
4 Tujuan :
a. Agar kegiatan pelayanan Asuhan Keperawatan dapat berjalan sesuai
dengan standar keperawatan.
Agar mutu pelayanan asuhan keperawatan selalu terjaga, selalu
diupayakan, ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan / tuntutan
masyarakat.
5 Persyaratan dan kualifikasi
a. Pendidikan Formal :
D III keperawatan
b. Pendidikan Non Formal :
Memiliki sertifikat kursus keperawatan khusus
c. Pengalaman Kerja :
Memiliki pengalaman sebagai pelaksana perawatan minimal 5 tahun
d. Ketrampilan :
Memiliki kemampuan kepemimpinan, berwibawa, rajin dan jujur.
e. Usia :
Usia antara 25 – 35 Tahun
Berbadan sehat jasmani dan rohani
6 Tanggung Jawab :
Secara organisani bertanggung jawab langsung kepada Kepala Ruang
7 Tugas Pokok :
a. Sebagai koordinator shift dinas pagi, sore, malam dan hari libur sesuai
jadwal yang telah ditetapkan.
b. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan Asuhan Keperawatan Kepada
Kepala Ruang.
c. Bersama-sama pelaksana perawatan melakukan kegiatan pelayanan
Asuhan Keperawatan.
d. Bertanggung jawab dalam kebenaran isi laporan / penulisan asuhan
keperawatan.

15
8 Uraian Tugas Penanggung Jawab Shift :

a. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan diruang


rawat pada shift sore, malam dan hari libur.

b. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga pelaksana perawatan


untuk melaksankan Asuhan Keperawatan sesuai ketentuan / standard
yang berlaku pada shift sore, malam dan hari libur.

c. Bertanggung jawab atas pelaksanaan inventarisasi peralatan pada shift


sore, malam dan hari libur.

d. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu


dalam keadaan siap pakai.

e. Membantu melaksanakan program orientasi kepada petugas baru


meliputi penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib dan
fasilitas yang ada.

f. Memelihara dan mengembangkan system pencatatan dan pelaporan


Asuhan Keperawatan secara tepat dan benar untuk tindakan
keperawatan selanjutnya.

g. Memberi motivasi tenaga non perawatan dalam memelihara kebersihan


ruangan dan lingkungan pada shift sore, malam dan hari libur.

h. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien pada shift malam.

i. Memelihara buku register dan berkas catatan medik pada shift sore,
malam dan hari libur.

j. Menyusun rencana keperawatan pada shift sore, malam dan hari libur
dan melaksanakan tindakan keperawatan.

16
k. Bersama-sama pelaksana perawat lainnya, melaksanakan Asuhan
Keperawatan kepada pasien pada shift sore, malam dan hari libur.

l. Membuat laporan harian pada shift sore, malam dan hari libur.

m. Melaksanakan serah terima tugas kepada penanggung jawab shift


berikutnya secara lisan maupun tertulis pada saat penggantian dinas.

n. Mengikuti pertemuan berkala yang di adakan oleh Kepala Ruang

VII. PERAWAT PELAKSANA IGD

1 Nama Unit Kerja : Instalasi Gawat Darurat


2 Nama Jabatan : Perawat Pelaksana Instalasi Gawat Darurat

3 Pengertian :
Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan
ditugaskan di Instalasi Gawat Darurat.
4 Persayaratan Dan Kualifikasi
a. Pendidikan Formal :
Berijazah Keperawatan dari semua jenjang yang disyahkan oleh
pemerintah atau yang berwenang.
b. Pendidikan Non Formal :
Memiliki sertifikat kursus perawatan khusus.

17
c. Pengalaman Kerja :
Memiliki pengalaman di Instalasi Gawat Darurat
d. Ketrampilan :
Memiliki bakat dan minat serta berdedikasi tinggi, berkepribadian
mantap dan emosional yang stabil.
e. Usia :
Usia antara 22 - 35 Tahun
Berbadan sehat jasmani dan rohani.
5 Tanggung Jawab :
a. Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada
kepala ruang unit gawat darurat.
b. Secara teknis medis operasional bertanggung jawab kepada
Dokter IGD / Ka Instalasi Gawat Darurat.
6 Tugas Pokok :
Melaksanakan Asuhan Keperawatan di IGD.

18
7 Uraian Tugas
a. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan IGD untuk kelancaran
pelayanan
b. Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam
keadaan darurat secara tepat dan cepat
c. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien gawat
darurat dan melaksanakan evaluasi tindakan perawatan yang
telah dilakukan
d. Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan
yang berlaku serta melaksanakan orientasi kepada pasien
e. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja sama yang baik
dengan anggota tim (dokter, ahli gizi, analis, pekarya, pekarya
rumah tangga)
f. Melaksanakan tugas jaga sore, malam dan hari libur secara
bergiliran sesuai dengan jadwal dinas
g. Mengikuti pertemuan ilmiah dan penataran untuk
meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan.
h. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh dokter
i. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan asuhan perawatan
yang tepat dan benar
j. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti
secara lisan / tertulis pada saat pergantian dinas
k. Menyiapkan pasien yang akan pulang lengkap dengan
administrasinya
l. Memberikan health education kepada penderita dan keluarga
m. Membantu merujuk pasien ke instansi yang lebih mampu
n. Memantau dan menilai kondisi pasien selanjutnya melakukan
tindakan yang tepat berdasarkan hasil pemantauan.
o. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara
pasien,
keluarga, dokter serta sesama perawat
8 Uraian Wewenang :
a. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.
b. Memberikan asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien

19
sesuai kemampuan dan batas kewenangannya.

VIII. TENAGA PENUNJANG KEPERAWATAN (TPK)


1 Nama Unit Kerja : Instalasi Gawat Darurat
2 Nama Jabatan : Tenaga Pembantu Perawat (TPK)
3 Hubungan Jabatan :
a. Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Ruang
b. Sub Ordinasi : Anggota Tim Kesehatan lainnya, Adm
c. Hubungan Koordinasi : IRNA Bagian Gizi, Apotik,
Laboratorium, IRJ, radiologi, Rekam Medik, Kasir, Logistik,
Laundry, Bagian Umum

4 Persyaratan Jabatan:
a. Pendidikan Formal :
Minimal SMA
b. Pengalaman :
Pelatihan dasar tentang dasar-dasar perawatan 6 bulan
dalam bidang terkait atau pengalaman minimal 2 tahun di
bidang keperawatan.
c. Nilai Kerjasama dan Kepribadiannya :
Nilai rata-rata NPK ≥ 3,0
d. Umur :
Minimal 19 tahun- 35 tahun (bila mampu dapat
diperpanjang pertahun).
e. Ketrampilan :
a. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan dasar
tentang pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
b. Komunikasi yang baik
f. Sikap :
1. Disiplin / jujur
2. Inisiatif
3. Kerjasama
4. Loyalitas dan tanggungjawab yang tinggi

20
5 Tujuan Unit Kerjanya :
1. Membuat RS Sehat Sejahtera dikenal sebagai rumah sakit
yang selalu memberi pelayanan dengan penuh cinta kasih dan
memuaskan pasien dan keluarganya, terkait sebagai tenaga
penunjang keperawatan.
a. Turut serta mengoptimalkan pelayanan keperawatan yang
ada di Instalasi Gawat Darurat
b. Membuat pelayanan keperawatan di Instalasi Gawat
Darurat berlandaskan pada sentuhan cinta kasih.
6 Uraian Tugas :
. 1. Melaksanakan tugas pagi, sore, yakni :
Dinas pagi : pkl. 07.00 – 14.00 wib
Dinas sore : pkl. 14.00 – 21.00 wib
2. Mengatur tata ruang IGD guna mempermudah dan
memperlancar pelayanan yang diberikan kepada pasien
3. Membantu menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan
unit kerjanya guna memperlancar pelayanan yang diberikan
kepada pasien
4. Membantu menjaga kelengkapan alat – alat yang ada di
unitnya.
5. Menyiapkan dan memelihara peralatan yang ada di unit
kerjanya
6. Melaksanakan dan memelihara sistem pencatatan dan
pelaporan
alat-alat rumah tangga termasuk alat-alat tenun secara tepat
dan
benar sehingga tercipta suatu sistem informasi yang dapat
dipercaya.
7 Uraian Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab membantu menyelesaikan semua tugas
yang terkait dengan pelayanan pasien IGD
2. Bertanggung jawab untuk semua tindakan yang dilakukan dan
tugas yang diberikan
3. Melaksanakan peraturan, kebijakan, dan prosedur yang

21
ditentukan oleh rumah sakit meliputi : kehadiran, penampilan
dan K3 (Keselamatan, Kesehatan, Kerja)
4. Menjunjung nama baik RS Sehat Sejahtera
5. Turut membantu kerahasiaan pasien
6. Membantu mencegah terjadinya kecelakaan, luka, komplikasi
dan infeksi nosokomial terhadap pasien
7. Selalu mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh
kepala ruang
8. Selalu ingin untuk menambah pengetahuan dan
ketrampilannya
8 Uraian Wewenang :
1. Memprioritaskan keperluan, kelengkapan perawatan guna
memperlancar jalannya tindakan keperawatan.

2. Menjaga kebersihan, kelengkapan, kerapihan ruangan dan


ketertiban pelayanan terhadap pasien.

22
H. TATA HUBUNGAN KERJA IGD
RS SEHAT SEJAHTERA

IRNA ICU GIZI IRJ KASIR

Logistik Logistik Farmasi


Umum
Instalasi
Admission
Gawat Operator
Darurat

Umum/Tehnisi Umum/Supir

Kamar Rekam Radiologi Laboratotium Umum/Keamanan


Operasi Medik

23
II. Keterkaitan Hubungan Kerja IGD RSSS dengan unit lain.

1. Logistik Farmasi
Kebutuhan obat dan alat medis di IGD, diperoleh dari bagian
logistik farmasi dengan prosedur permintaan sesuai SPO terlampir.

2. Logistik Umum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di IGD,
diperoleh dari logistik umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan
SPO.

3. Kamar Operasi (OK)


Pasien IGD yang memerlukan tindakan operasi, akan dibuatkan
surat pengantar operasi oleh dokter, kemudian penanggung
jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission untuk dijelaskan
biaya operasi serta perawat IGD memberitahu bagian OK tentang rencana
operasi (bila keluarga/penanggung jawab sudah setuju).
(prosedur pasien IGD yang akan operasi sesuai dengan SPO terlampir).

4. Laboratorium
Pasien IGD yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan
dibuatkan formulir permintaan laboratorium oleh dokter dan formulir
diserahkan kepada petugas laboratorium oleh perawat IGD( prosedur
pemeriksaan laboratorium pasien IGD sesuai SPO terlampir).

5. Umum/Tehnisi
Kerusakan alat medis dan non medis di IGD akan dilaporkan dan
diajukan perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan
perbaikan sesuai dengan SPO yang berlaku.

6. Rekam Medis
Pasien yang berobat ke IGD RSSS akan diberikan nomor rekam
medis dan status medis pasien, dan yang sudah selesai berobat disimpan
di bagian rekam medis serta bila pasien berobat kembali, status medis
pasien diminta kembali ke bagian rekam medis oleh petugas

25
admission(prosedur permintaan dan penyerahan status ke bagian rekam
medis sesuai dengan SPO terlampir).

7. Admission
Setiap pasien yang berobat ke IGD selalu didaftarkan ke bagian
admission, dari bagian admisson disiapkan status dan slip pembayaran
pasien, kemudian status dan slip pembayaran diantarkan oleh petugas
admission ke IGD.(pendaftaran pasien ke bagian admission sesuai
dengan SPO terlampir).

8. Radiologi
Pasien IGD yang membutuhkan pemeriksaan radiologi, akan
dibuatkan formulir permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter, dan
formulir diserahkan ke petugas radiologi oleh perawat IGD,(prosedur
pemeriksaan radiologi pasien IGD sesuai SPO terlampir).

9. Operator
Apabila IGD membutuhkan sambungan telphone keluar
RSMG(tanpa menggunakan PIN) maka bagian IGD akan meminta
bantuan ke bagian operator dengan cara menekan angka 0 (nol) pada
pesawat telphone.

10. Kasir
Pasien yang telah selesai berobat ke IGD akan diantar ke bagian
kasir oleh perawat IGD untuk menyelesaikan administrasi.

11. IRNA
Pasien IGD yang akan dirawat, dibuatkan surat pengantar rawat
oleh dokter, penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian
admission untuk memilih kamar perawatan, setelah penanggung
jawab/keluarga pasien menandatangani surat persetujuan rawat inap,
maka pasien diantar oleh perawat IGD ke bagian IRNA.(Prosedur pasien
IGD yang akan rawat inap sesuai dengan SPO terlampir).

26
12. Gizi
 Pasien IGD yang memerlukan kebutuhan nutrisi segera, akan
dimintakan langsung ke bagian gizi melalui telephone dengan
memberitahukan nama pasien dan makanan/minuman (teh manis)
yang diperlukan.
 Dokter IGD yang praktek akan mendapat snack dan makan malam
dari bagian gizi sesuai dengan jadwal jaga dokter IGD yang
diserahkan ke bagian gizi.

13. Intensive Care Unit (ICU)


Apabila ada pasien dari IGD yang memerlukan perawatan intensif,
maka pasien akan dibuatkan surat pengantar rawat ICU oleh dokter,
penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission
untuk memilih kamar, setelah penanggung jawab/keluaraga pasien
menandatangani surat persetujuan rawat ICU, maka pasien diantar
oleh perawat IGD ke ruang ICU.

14. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)


Pasien IGD yang memerlukan tindakan lanjut/konsul ke dokter
spesialis pada jam kerja, perawat akan menghubungai dokter konsulen
dan bila kondisi pasien memungkinkan untuk tindak lanjut di poliklinik,
maka pasien diantar oleh perawat IGD ke bagian IRJ.
( Prosedur konsul pasien IGD ke dokter spesialis yang sedang praktek
sesuai SPO terlampir).

15. Umum/Supir
Pasien IGD yang memerlukan rujukan ke RS lain dapat
menggunakan ambulance RS Sehat Sejahtera, bila keadaan
memungkinkan ( prosedur merujuk pasien sesuai dengan SPO
terlampir )

27
16. Umum /Keamanan
Bila ada pasien IGD yang meninggal, maka setelah jenazah
dirapikan akan diantar ke kamar jenazah dengan terlebih dahulu
menginformasikan kebagian Umum/Keamanan ( prosedur pasien
meninggal sesuai SPO terlampir )

28
BAB IV
SUMBER DAYA MANUSIA

A. POLA KETENAGAAN
INSTALASI GAWAT DARURAT
No Nama Jabatan Kualifikasi Pengalaman dan Jumlah
Formal Sertifikat
kualifikasi yang
diperlukan
1 Ka Instalasi Dokter ACLS - Sebagai dokter jaga 1
Gawat Darurat umum di IGD minimal 3 thn
(sudah - Memiliki kemampuan
lulus dalam kepemimpinan
PTT ) - Sehat jasmani dan
rohani

2 As Men S1 Kep / Manajemen - Sebagai Ka Ruang 1


Pelayanan setara Pelayanan minimal 2 thn ( S1
Keperawatan D3 Kep Keperawatan Kep/Setara)
- Sebagai Ka Ruang
Minimal 5 thn (D3
Kep)
- Memiliki ketrampilan
dalam
Kepemimpinan
- Memiliki kemampuan
untuk mengontrol
emosi dengan baik,
membina hubungan
baik dengan orang
lain serta dapat
dipercaya.
- Memiliki Kemampuan
menggunakan
komputer.
- Sehat Jasmani dan
rohani

3. Ka Ruang IGD D3 Kep - Manajemen - Sebagai perawat IGD 1


Bangsal minimal 5 th
- PPGD/ - Memiliki kemampuan
BTCLS dalam
Kepemimpinan
- Memiliki kemampuan
dalam membina

29
hubungan baik
dengan orang lain
- Dapat dipercaya
- Memiliki kemampuan
menggunakan
komputer
- Sehat Jasmani dan
Rohani.

4. Dokter IGD Dokter ACLS - Sebagai dokter 5


umum umum di IGD
( sudah minimal 2 thn
lulus - Memiliki kemampuan
PTT ) mengenai pasien
umum dan gawat
darurat
- Memiliki kemampuan
menggunakan alat
medik yang terkait
dengan penanganan
pasien gawat darurat
- Sehat jasmani dan
rohani.

5. Perawat D3 Kep PPGD/ - Sebagai perawat di 8


Pelaksana BTCLS / BLS IGD minimal 2 thn
IGD - Memiliki minat dan
kepribadian yang
baik
- Sehat Jasmani dan
Rohani.

6. TPK SMU - Sebagi petugas 1


yang terkait dibidang
keperawatan minimal
2 thn.
- Memiliki minat
kepribadian serta
komunikasi yang baik
- Disiplin / jujur /
memiliki loyalitas

30
B. POLA KETENAGAAN DAN
KUALIFIKASI

No Nama Jabatan Kualifikasi Jumlah


yang ada
Formal Masa Kerja Sertifikat
1 Ka Instalasi Dokter 10 tahun ACLS 1
Gawat Darurat umum

2 As Men SKM 21 tahun Manajemen Bangsal 1


Pelayanan ICCU
Keperawatan

3. Ka Ruang IGD D3 Kep 8 Tahun BTCLS, BLS 1

4. Dokter IGD Dokter 2 – 12 tahun ACLS, ATLS 5


Umum

5. PJ Asuhan D3 Kep 4 tahun BLS 1


Keperawatan

6. Pj Fasilitas D3 Kep 16 tahun BLS 1

7. PJ Fasilitas D3 Kep 5 tahun PPGD, BLS 1

8. Perawat D3 Kep 2 – 12 tahun BLS 5


Pelaksana (4 orang )
SPK
( 1 orang)

9. Tenaga SMU 12 tahun 1


Penunjang
Kesehatan

31
C. Dasar Perhitungan
Ketenagaan IGD adalah sebagai berikut :
1. Dokter jaga Konsulen On Call
Dokter spesialis jaga On Call terdiri dari 4 besar On Call yaitu :
i. Dokter spesialis Kebidanan.
ii. Dokter spesialis Penyakit Dalam.
iii. Dokter spesialis Anak.
iv. Doter spesialis Bedah.
Pada hari biasa (Senin – Sabtu ) Dokter jaga konsulen On Call berlaku
diluar jam praktek dokter spesialis.
Pada hari libur, Dokter jaga konsulen On call berlaku mulai jam 07.30 WIB
– 07.29 WIB keesokan harinya.

2. Dokter jaga IGD


Cara perhitungan ketenagaan dokter jaga di IGD adalah berdasarkan rasio
jumlah kasus di IGD dalam 24 jam yaitu : 1 : 20 kasus dibagi dalam 3 shift
(1-1-1).
Peraturan kerja dokter jaga IGD dibagi dalam 3 Shift yaitu :
a. Senin – Sabtu :
Shift pagi : Jam 08.00 – 14.00
Shift Sore : jam 14.00 – 21.00
Shift Malam : jam 21.00 – 07.00

b. Minggu / Hari Besar :


Shift pagi : jam 08.00 – 20.00
Shift sore : jam 20.00 – 08.00

Peraturan kerja dokter ruangan dibagi dalam 2 Shift yaitu :


c. Senin – Sabtu :
Shift pagi : 07.00 – 14.00
Shift sore : 14.00 – 21.00
d. Minggu / Hari libur :
Dokter jaga ruangan dirangkap oleh Dokter IGD.

32
3. Perawat IGD
Cara perhitungan ketenagaan perawat di IGD adalah berdasarkan jam
perawatan untuk setiap pasien dalam waktu 24 jam dan berdasarkan jumlah
kunjungan pasien IGD, rumus perhitungan tenaga perawat IGD
berdasarkan gabungan rumus dari Philipine dan lokakarya PPNI :
Jumlah jam perawatan x 52 minggu x 7 hari x jumlah kunjungan + 10 %
41 mg x 40 jam

Jumlah jam perawatan = 1 jam


Jumlah kunjungan = 30 pasien per hari

= 1 jam x 52 mg x 7 hr x 30 psn + 10 %
1640

= 12740 + 10 % = + 8 orang + 1 orang Karu


1640

= 9 Orang

Jadi jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan 9 orang, yang dibagi dalam 3
Shift yaitu :
 Dinas pagi : 2 orang
 Dinas sore : 2 orang (1 org penanggung jawab shift, 1 org pelaksana)
 Dinas malam : 2 orang (1 org penanggung jawab shift, 1 org pelaksana)
 Lepas malam : 2 orang
 Libur / cuti : 1 orang

33
D. REKRUTMEN DAN SELEKSI PERAWAT IGD
I. Penarikan Calon (Recruitment)
Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk
mengundang para pelamar sebanyak mungkin sehingga Bagian
Keperawatan memiliki kesempatan yang luas untuk menemukan calon
yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan.
Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga,
ditemukan jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlah
tenaga yang ada.

Dilihat dari sumbernya penarikan calon dapat dibagi dua yaitu:


1. Dari dalam RS Sehat Sejahtera sendiri (internal resources)
Menarik calon dari dalam RS Sehat Sejahtera sendiri (Internal
resources) memiliki keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal dan
proses dapat dilakukan dengan lebih cepat dibanding menarik calon
dari luar RS Sehat Sejahtera. Calon nantinya masuk ke Bagian
Keperawatan akibat mutasi atau promosi. Untuk mendapatkan calon
pelamar dapat melalui :
 Informasi dari mulut ke mulut
 Berkas-berkas pelamar yang datang sendiri (unsolicited
applicants).
 Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan
adanya kebutuhan tenaga di Bagian Keperawatan.

2. Dari luar RS Sehat Sejahtera (external resources)


Proses penarikan calon dari luar Royal Proress International Hospital
dapat dilakukan dengan cara :
 Dari mulut ke mulut.
 Iklan
 Lembaga-lembaga pendidikan
 Kantor penempatan tenaga kerja (milik swasta atau negara)

34
II. Penyaringan/seleksi calon (selection)
Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Bagian
Keperawatan dapat memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan
tuntutan jabatan yang diinginkan.
Tahapan seleksi terdiri dari :
1. Umum.
Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang
diselenggarakan oleh pihak rumah sakit.
2. Khusus
Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para
pelamar diseleksi secara khusus oleh Bagian Keperawatan dan IGD.
Proses seleksi yang dilakukan oleh Bagian Keperawatan dan IGD ini
menyangkut pengetahuan dan kemampuan dalam menjalankan fungsi
keperawatan. Kompetensi yang harus dimiliki perawat adalah minimal
memiliki sertifikat pelatihan kegawat daruratan.
Bentuk tes yang dilakukan terdiri atas :

1. Tes Tertulis
Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda terdiri dari 100
soal, dengan materi soal sesuai dengan kompetensi yang harus
dimiliki perawat seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Batas
kelulusan adalah 70% benar.

2. Tes Ketrampilan
Tes ketrampilan yang diujikan meliputi :
- BHD
- Pasang Infus
- Pemeriksaan tanda – tanda vital
3. Tes Wawancara
Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap
penyelenggaraan keperawatan, pandangan terhadap
penyelenggaraan keperawatan yang berorientasi terhadap
kepuasan pelanggan.

35
4. Tes Kesehatan
Standar yang harus dimiliki oleh perawat :
- Sehat, tidak buta warna.
- Berpenampilan rapi dan menarik.

E. Pengembangan SDM IGD


Untuk meningkatkan mutu pelayanan di IGD khususnya dan RSSS
umumnya, diperlukan pembinaan/pengembangan kompetensi tenaga dokter
dan perawat IGD. Pembinaan / pengembangan dilakukan melalui pendidikan
dan pelatihan.
Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah :
 Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan tugas
sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.
 Menambah pengetahuan wawasan bidang pelayanan kesehatan

1. Pendidikan
Perawat di IGD dengan pendidikan SPK diberi kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan ke D III Keperawatan dan untuk perawat dengan
pendidikan D3 Keperawatan diberi kesempatan melanjutkan pendidikan
S1 Keperawatan. Dengan persyaratan : masa kerja di RS Sehat Sejahtera
minimal 2 tahun dan Nilai Prestasi Kerja (NPK)
minimal : 3,5.

2. Pelatihan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga Dokter dan perawat di
IGD dilaksanakan melalui :
- Internal Training, yaitu program pelatihan yang diselenggarakan oleh
RS Sehat Sejahtera setiap 3 bulan sekali setiap hari jumat, meliputi:
(Jadwal terlampir)
 Pelatihan BHD dilaksanakan hari jumat minggu ke 1
 Pelatihan Pengoprasian alat kes. khusus minggu ke 2

36
- Eksternal Training, yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang
diikuti sesuai dengan kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit khususnya mutu pelayanan IGD.

37
BAB V
RAPAT

A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu.

B. Tujuan
i. Umum :
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang
profesional di IGD RS Sehat Sejahtera
ii. Khusus :
a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian
pelayanan di IGD
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan
yang terkait dengan pelayanan di IGD

C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh IGD yang dipimpin oleh As Men
Pelayanan Keperawatan dan kepala Ruang (Ka Ru) dan diikuti oleh seluruh
stafnya. Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :

1. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh As Men Yan
Per dan kepala ruang di IGD setiap bulan 1 kali dengan perencanaan
yang telah dibuat selama 1 tahun dengan agenda rapat yang telah
ditentukan oleh Ka ru.

38
2. Rapat Tidak Terjadwal :
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan
diadakan oleh kepala ruang untuk membahas atau menyelesaikan
permasalahan di IGD dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan
bersifat insiden.

39
BAB VI
PELAPORAN

A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk
melaporkan segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian
pelayanan gawat darurat di IGD.

B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh kepala ruang IGD. Adapun jenis laporan yang
dikerjakan terdiri dari :

1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift dalam bentuk tertulis
setiap hari.
Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien IGD
b. Laporan SDM IGD
c. Laporan keadaan sarana dan fasilitas IGD
d. Laporan mutu pelayanan

2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh Karu IGD dalam bentuk tertulis setiap
bulannya dan diserahkan kepada As Men Yan Per setiap tanggal 7.
Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien IGD yang meliputi :
1. Jumlah kunjungan pasien IGD berdasarkan kasus ( Gawat darurat,
gawat tidak darurat / darurat tidak gawat, tidak gawat darurat).
2. Jumlah kunjungan pasien IGD berdasarkan kasus ( Pulang, Rawat,
Konsul, Rujuk, Observasi, menolak rawat ).
3. Jumlah Kecelakaan berdasarkan jenis kecelakaan yang datang ke
IGD ( Kec. Kendaraan bermotor, Kec. Pejalan kaki, Kec. di Air,

40
Kec.Industi, Kec. Rumah tangga, Kec. tidak diketahui jenisnya) dan
berdasarkan kasus ( Pulang, Rawat, Konsul, Rujuk, Observasi,
Menolak rawat).
4. Jumlah Pasien Meninggal.
5. Jumlah kasus penyakit terbanyak di IGD
6. Jumlah pemeriksaan penunjang pasien IGD

b. Laporan SDM IGD yang meliputi :


1. Kuantitas SDM (Dokter dan Perawat IGD)
2. Kualitas SDM (Dokter dan Perawat IGD)

c. Laporan keadaan fasilitas dan sarana IGD yang meliputi :


i. Kelengkapan Alat dan Fasilitas.
ii. Kondisi alat dan Fasilitas.

d. Laporan Mutu Pelayanan IGD meliputi :


1. Sensus harian ruangan (jumlah penderita gawat darurat yang
dilayani > 5 menit).
2. Angka keterlambatan pelayanan gawat darurat (emergency respon
time rate).

e. Laporan pemasukan dan pengeluaran IGD meliputi:


1. Laporan pendapatan IGD.
2. Laporan pengeluaran biaya SDM, ATK, ART, Floor stock IGD.

3. Laporan Triwulan
Laporan yang dibuat oleh Ka Ruang dalam bentuk tertulis setiap
tiga bulan dan diserahkan kepada As Men Yan Per tiap tanggal 7. Adapun
hal-hal yang dilaporkan adalah :
1. Laporan kunjungan pasien IGD dan Evaluasi dalam 3 bulan
2. Laporan SDM IGD dan evaluasi dalam 3 bulan
3. Laporan keadaan fasilitas dan sarana IGD dan Evaluasi dalam 3
bulan.
4. Laporan mutu pelayanan IGD

41
4. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Karu dalam bentuk tertulis setiap tahun
dan diserahkan kepada As Men Yan Per tiap tanggal 7. Adapun hal-hal
yang dilaporkan adalah :
1. Laporan kunjungan pasien IGD dan Evaluasi dalam 1 tahun.
2. SDM / Ketenagaan di IGD dan evaluasi dalam 1 tahun.
3. Laporan keadaan fasilitas dan sarana di IGD dan evaluasi dalam
1 tahun.
4. Laporan mutu pelayanan IGD.

42

Anda mungkin juga menyukai