RENEWABILITY SEHAT
Material berasal dari sumber daya alam yang Proses pengolahan produk berbahaya &
tidak dapat diperbaharui dan ketersediaannya tidak sehat bagi manusia maupun
semakin menipis. Selain itu sisa material lingkungan, karena limbah yang dihasilkan
hanya dapat diolah menjadi produk baru, berbahaya. Selain itu juga penggunaan
tetapi tidak bisa diolah menjadi kompos beberapa bahan yang tidak ramah
lingkungan (epoxy, resin)
LATAR BELAKANG
Material batu alam Keunggulan - kekurangan
Dalam dunia desain interior terdapat berbagai jenis material yang sangat beragam Keunggulan batu alam yaitu memiliki keunikan karakteristik coraknya yang
dan terus berkembang. Terutama karena adanya perkembangan teknologi yang berbeda-beda antara satu jenis dengan yang lain, sehingga terkesan eksklusif dan
memungkinkan pengaplikasian berbagai jenis material pada ruangan maupun berkelas. Selain itu batu alam dapat memberi kesan natural, elegan, dan mewah
produk interior. Salah satunya yaitu material batu alam, material yang saat ini pada suatu ruang maupun produk interior. Tetapi sayangnya batu alam bukan
digemari dan banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Bahkan saat ini merupakan material ramah lingkungan (tidak sustainable) karena material ini
pengaplikasiannya tidak hanya terbatas untuk eksterior saja, namun telah tidak berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan ketersediaannya
berkembang dan juga dapat diaplikasikan pada mebel maupun produk dekoratf akan semakin menipis dari hari ke hari. Selain itu pengolahannya juga kurang
interior. memenuhi efisiensi energi (membutuhkan mesin khusus, dll).
RENEWABILITY SEHAT
Material berasal dari sumber daya alam yang Proses pengolahan produk berbahaya &
tidak dapat diperbaharui dan ketersediaannya tidak sehat bagi manusia maupun
semakin menipis. Selain itu sisa material lingkungan, karena limbah yang dihasilkan
hanya dapat diolah menjadi produk baru, berbahaya. Selain itu juga penggunaan
tetapi tidak bisa diolah menjadi kompos beberapa bahan yang tidak ramah
lingkungan (epoxy, resin)
RUMUSAN MASALAH
IDENTIFIKASI MASALAH
Material berasal dari sumber daya Namun penggunaannya tidak efisien,
EFISIENSI BAHAN alam yang tidak dapat diperbaharui &
ketersediannya semakin menipis
sehingga banyak material sisa
potongan yang tidak terpakai
ANALISIS
ASPEK SUSTAINABILITY YANG PERLU perumusan ide perancangan SOLUSI YANG DIAJUKAN
DITINGKATKAN berdasarkan aspek sustainability
PENYEDERHANAAN BENTUK
EFISIENSI BAHAN peralatan & SDM
LOW IMPACT MATERIAL EFISIENSI BAHAN
Menciptakan produk dari material Menyederhanakan bentuk produk yang
Menggunakan bahan pengganti cairan epoxy yang
sisa potongan dengan berbagai akan diproduksi, sehingga tidak
lebih ramah lingkungan untuk proses finishing pilihan warna. memerlukan mesin cutting dalam PERALATAN & SDM
prosesnya (bisa menggunakan tenaga
ideate
Tahap perancangan produk dekoratif interior
Akan merancang beberapa alternatif desain beserta analisis
kelebihan-kekurangan masing-masing desain
PROTOTYPE 1
Membuat prototype berdasarkan desain yang telah dirancang, menggunakan
material asli agar dapat diuji secara keseluruhan pada tahap selanjutnya
TEST 1
Menguji coba hasil produk prototype 1 dan mencatat apa saja yang dirasa
masih kurang dan perlu pembenahan
PROTOTYPE 2
TEST 2
IMPLEMENT
STUDI LITERATUR
DEFINISI MATERIAL BEKAS 2. Recycle
Recycle memerlukan energi dan prosesuntuk menjadikan material bekas
Menurut Ervianto (2012) pakaimenjadi material yang layak pakai.
Material bekas merupakan sisa material konstruksi dan sampah lain yang
bersumber dari aktivitas konstruksi, pembongkaran, dan pembersihan lahan di 3. Energy recovery
awal pelaksanaan proyek. Sebagai upaya mengantisipasi pengaruh aktivitas Energy recovery merupakan jenjang terendah dalam daur ulang. Semua material
konstruksi terhadap lingkungan dapat diterapkan prinsip daur ulang material yang sudah tidak mungkin dipakai dibakar untuk memperoleh energi potensial
bekas. Efek jangka pendekdari material bekas dapat menghemat biaya yang masih terdapat dalam material melalui proses pembakarannya.
pembangunan, sementara efek jangka panjang yakni dapat membantu program
pelestarian lingkungan yang hemat energi.
Inti dari tujuan daur ulang ialah untuk memperpanjang
Menurut Mediastika (2013) dalam bukunya yang berjudul Hemat Energi & Lestari usia guna suatu benda / material. Semakin lama masa
Lingkungan Melalui Bangunan, penggunaan bahan bangunan atau kemungkinan untuk
Penggunaan material bekas untuk konstruksi bangunan dan pengolahan lahan
dapat dibedakan menjadi dua,yaitu:
digunakan kembali, semakin kecil pula kemungkinan bahan
1. Material bekas bangunan atau sisa-sisamaterial bangunan untuk material bangunan tersebut menimbulkan sampah dan puing yang
bangunan. mencemari lingkungan.
2. Material bekas selain dari bangunan untuk material bangunan.
Menurut Berge dalam bukunya The Ecology of Building Materials (2000) Cita-cita tertinggi sustainable design adalah :
Ada tiga tingkatan hierarkial daur ulang sesuai dengan manfaat yang diperoleh, menghilangkan sepenuhnya dampak negatif terhadap lingkungan melalui
yaitu: pendekatan desain, diwujudkan antara lain melalui sikap: tidak menggunakan
1. Re-use non-renewable resource (sumber daya tak terbarukan), meminimkan dampak
Re-use atau penggunaan kembali ialah tingkatan tertinggi dalam daur ulang, yaitu terhadap lingkungan, serta berupaya menyatukan kembali manusia dengan
menggunakan kembali barang yang sudah dipakai namun masih memiliki sisa lingkungan alaminya
umur.
STUDI LITERATUR
PRINSIP SUSTAINABLE DESIGN
Meskipun terdapat beragam standard dan pemahaman, beberapa prinsip dasar LANGKAH-LANGKAH MENCAPAI
sustainable design yang umum diterima adalah meliputi aspek-aspek:
1. Low-impact material
SUSTAINABLE DESIGN
Memanfaatkan bahan non-toxic dan diproduksi secara ramah lingkungan (mis: Menurut Kim Jong-jin pada artikel Sustainable Architecture Module : Qualities,
pembuatannya hanya membutuhkan sedikit energi). Use, and Examles of Sustainable Building Materials
Terdapat beberapa langkah untuk menjadikan suatu produk dianggpa sustainable
2. Efisiensi energi
Menggunakan atau membuat produk yang hanya membutuhkan sedikit energi. Proses pembuatan (manufacturing) :
a. Pengurangan limbah (waste reduction)
3. Kualitas dan daya tahan Pengurangan limbah dilakukan dengan langkah-langkah untuk mencapai proses
Produk yang berfungsi baik (memiliki umur pakai) secara lama berarti yang lebih efisien sehingga mengurangi jumlah material sisa yang dihasilkan
mengurangi perawatan atau penggantian.
b. Penghindaran polusi (pollution prevention)
4. Reuse and recycle Tindakan ini dapat berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan dengan lebih
Rancangan produk harus mempertimbangkan pemanfaatan secara berkelanjutan memperhatikan minimalisasi polusi pada pengolahan material mentah
hingga setelah masa pakai berakhir (afterlife ).
c. Daur ulang (recycled content)
5. Renewability Produk yang mengandung sebagian atau seluruhnya bahan daur ulang, mengarah
Bahan berasal dari wilayah terdekat, diproduksi dari sumber daya terbarukan, pada pengurangan jumlah limbah terbuang dan permintaan akan bahan baru
serta (bila memungkinkan) bisa diolah menjadi kompos.
d. Pengurangan konsumsi energi (embodied energy reduction)
6. Sehat Hal ini mengacu pada total energi yang dibutuhkan dalam produksi suatu material,
Produk tidak berbahaya bagi pengguna/penghuni dan lingkungan sekitarnya, termasuk saat pengumpulan bahan mentah
bahkan bisa menunjang aspek kesehatan secara luas. Standard perancangan
'berkelanjutan' dan panduan perancangan (design guideline) marak e. Material alami (natural materials)
dikembangkan akhir-akhir ini, baik dilakukan oleh organisasi maupun Material alami pada dasarnya lebih rendah dalam konsumsi energi dan kadar
perorangan. Metode baru berkembang menjadi apa yang saat ini dikenal sebagai racun daripada bahan buatan manusia
sustainable science, yang diselenggarakan oleh banyak institusi pendidikan atau
pemerintah.
STUDI LITERATUR
Proses pengoperasian (operation systems) :
PENGOLAHAN MATERIAL BEKAS
a. Efisiensi energi (energy efficiency) Dalam mengatur keekonomisan usmber daya, salah satu cara yang dapat
Fitur ini adalah salah satu yang penting dalam sustainabilitas lingkungan karena digunakan adalah dengan mengolah kembali limbah dari bahan bangunan
menyangkut keberlangsungan pengoperasian suatu produk maupun non-bangunan. Terdapat 3 cara dalam pengolahan material bekas
(Eisenberg, 2009), antara lain :
b. Tidak beracun (non-toxic)
Material dapat mempengaruhi kualitas udara dalam ruang dan mengekspos a. Pengurangan (reduce)
pengguna pada aspek kesehatan Reduce merupakan tahap pertama dengan maksud agar kita lebih mengurangi
konsumsi atau penggunaan barang yang terlalu eksesif (berhemat). Pengurangan
c. Sumber daya terbaharui (renewable energy resource) yang terjadi disini adalah turunnya jumlah penggunaan material baru, sehingga
Material yang digunakan berasal dari sumber daya alam yang terbarui ekstraksi dari alam juga terminimalisasi
4. Batu granit
Granit (Granite) adalah salah satu jenis batu alam yang populer di masyarakat.
Granit sangat cocok digunakan sebagai pelapis dinding (Wall veneer), lantai, serta
dinding kamar mandi agar menimbulkan suasana natural dan segar. Sifatnya yang
tahan terhadap susu tinggi membuat batu jenis ini bisa digunakan di permukaan
dapur (countertops).
STUDI LITERATUR
sumber referensi
konsep material ramah lingkungan Nada, Diandra Tarcia. (2013). Sustainable Design : Penggunaan Material Bekas
pada Ruang Interior. Retrieved from
Konsep material ramah lingkungan memiliki http://www.lib.ui.ac.id/naskahringkas/2016-03/S46828-Diandra%20Tarcia
kriteria : %20Nada
1. Tidak beracun sebelum maupun sesudah digunakan.
Adi, Muhammad. (2014). Pusat Perdagangan Material Batu Alam dan Keramik.
2. Dalam proses pembuatannya tidak memproduksi zat-zat berbahaya bagi Retieved from
lingkungan. https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/1912/05.2%20bab%
202.pdf?sequence=6&isAllowed=y
3. Dapat menghubungkan manusia dengan alam, dalam arti pengguna semakin
dekat dengan alam karena kesan alami dari material tersebut. Ningrum, Dian Suci Wulandari. (2016). Penerapan Reuse Material Bekas Sebagai
Bahan Material pada Bangunan. Retrieved from
4. Bisa didapatkan dengan mudah dan dekat (tidak memerlukan ongkos atau https://www.academia.edu/13090630/PENERAPAN_REUSE_
proses memindahkan yang besar, karena menghemat energi BBM untuk MATERIAL_BEKAS_SEBAGAI_BAHAN_MATERIAL_PADA_BANGUNAN
memindahkan material tersebut ke lokasi pembangunan).
Jin Kim, Jong. 1998. Sustainable Architecture Module : Introduction to
5. Dapat terurai dengan mudah secara alami. Sustainable Design, USA : The University of Michigan.
6. Mengandung prinsip Renewable, Reuse, Recycle, & Reduce. Fivanda. (2017). Evaluasi terhadap Konsep Desain Interior Ramah
Lingkungan pada Lobby Lounge Boutique Hotel (Studi Kasus : Greenhost
Boutique Hotel Yogyakarta). JURNAL VISUAL. Vol.12. No.2. Universitas
Tarumanegara
Ervianto, W. I., Soemardi, B. W., Abduh, M.(2012), Kajian Reuse Material Bangunan
dalam Konsep Sustainable Construction di Indonesia. Jurnal Teknik Sipil,
Vol. 12, No.1.