Anda di halaman 1dari 8

1

Material bangunan
yang memenuhi konsep
eko arsitektur/
arsitektur berkelajutan
MARGIE'S TRAVEL

CHAULA LUTHFIAH
1804104010078

M
2

Apa itu Eco-Arsitektur dan


Arsitektur Berkelanjutan ?

Eko Arsitektur Arsitektur Berkelanjutan


Eko-Arsitektur merupakan paduan antara ilmu Arsitektur berkelanjutan adalah Arsitektur
lingkungan dan ilmu arsitektur yang yang memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa
berorientasi pada model pembangunan dengan membahayakan kemampuan generasi
memperhatikan keseimbangan lingkungan alam mendatang, dalam memenuhi kebutuhan
MARGIE'S TRAVEL

dan lingkungan buatan dan merncerminkan mereka sendiri.


adanya perhatian terhadap lingkungan alam dan
sumber alam/ energi yang terbatas.

Secara global, sektor konstruksi mengkonsumsi 50% sumber daya alam, 40% energi, dan 16% air. Kurang lebih
40% limbah dihasilkan dari proses konstruksi dan pembongkaran bangunan. Karakteristik limbah yang dihasilkan
adalah ukurannya besar, berat dan tidak mudah untuk dibuang baik dengan cara dibakar maupun ditimbun. Di Asia,
karakteristik limbah yang dihasilkan adalah berukuran besar dan berat, yaitu beton bertulang, aspal, kayu, metal,
gipsum, dan penutup atap. Mengingat besarnya konsumsi sumberdaya alam dalam aktivitas konstruksi maka diperlukan
perencanaan yang baik dalam pengelolaannya agar tetap memperhatikan aspek keberlanjutannya, salah satunya

M
memperhatikan material bangunan yang digunakan dimana material berfungsi sebagai bahan dasar berdirinya sebuah
bangunan.
3

Prinsip-prinsip penggunaan Kriteria Material


bahan bangunan
Adapun prinsip-prinsip ekologis dalam penggunaan bahan bangunan : Material ramah lingkungan memiliki kriteria sebagai berikut;

1. Menggunakan bahan baku, energi, dan air seminimal mungkin. 1. Tidak beracun, sebelum maupun sesudah digunakan

2. Semakin kecil kebutuhan energi pada produksi dan transportasi, semakin kecil 2.Dalam proses pembuatannya tidak memproduksi zat-zat berbahaya bagi
pula limbah yang dihasilkan. lingkungan
MARGIE'S TRAVEL

3. Bahan-bahan yang tidak seharusnya digunakan sebaiknya diabaikan. 3. dapat menghubungkan kita dengan alam, dalam arti kita makin dekat dengan
alam karena kesan alami dari material tersebut (misalnya bata mengingatkan kita
4. Bahan bangunan diproduksi dan dipakai sedemikian rupa sehingga dapat Di
pada tanah, kayu pada pepohonan)
kembalikan kedalam rantai bahan (didaur ulang).
4. bisa didapatkan dengan mudah dan dekat (tidak memerlukan ongkos atau
5. Menggunakan bahan bangunan harus menghindari penggunaan bahan yang
proses memindahkan yang besar, karena menghemat energi BBM untuk
berbahaya (logam berat, chlor).
memindahkan material tersebut ke lokasi pembangunan)
6. Bahan yang dipakai harus kuat dan tahan lama.
5. bahan material yang dapat terurai dengan mudah secara alami
7. Bahan bangunan atau bagian bangunan harus mudah diperbaiki dan diganti.

M
6. Awet dan kuat
4

• Kaca

Material bangunan • Cat non-VOC

ramah lingkungan • Fiber Cement


Mycelium Hempcrete
Berikut ini adalah daftar bahan bangunan ramah lingkungan yang sering
digunakan dalam konstruksi bangunan : • Batu Alam
• Bahan Tanah
• Hempcrete
• Kayu
• Bambu
MARGIE'S TRAVEL

• Mycelium
• SIP
SIP
• Beton Ringan AAC • Ashcrete
• Kayu bakar
• Expanded Polystyrene
• Bale Jerami
Ashcrete
• Earth bags
• Atap Batu Tulis / Batu
Earth bags

• Baja
M Atap Batu Tulis / Batu
Expanded Polystyrene
5

Efisiensi material
• Memanfaatkan material sisa untuk digunakan
dalam pembangunan
• Memanfaatkan material bekas bangunan atau
komponen lama yang masih bisa digunakan
• Menggunakan material yang masih berlimpah
MARGIE'S TRAVEL

• Penggunaan teknologi & material terbarukan


• Memanfaatkan potensi terbarukan seperti energi
angin, cahaya matahari dan air

M
Material dari hasil daur ulang
6

(recycle, re-use)
Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah
adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi
penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan
barang baru. Material-material yang dapat didaur ulang dan prosesnya di antaranya adalah:

Bahan bangunan Kaca


Material bangunan bekas yang telah dikumpulkan Kaca dapat juga didaur ulang. Kaca yang
dihancurkan dengan mesin penghancur, kadang- didapat dari botol dan lain sebagainya
dibersihkan , lalu dilelehkan bersama-sama
MARGIE'S TRAVEL

kadang bersamaan dengan aspal, batu bata, tanah,


dan batu. Hasil yang lebih kasar bisa dipakai menjadi dengan material kaca baru. Dapat juga dipakai
pelapis jalan semacam aspal dan hasil yang lebih sebagai bahan bangunan dan jalan. Sudah
halus bisa dipakai untuk membuat bahan bangunan ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis jalan
baru semacam bata. dengan menggunakan 30% material kaca daur
ulang.

M
7

Material dari hasil daur ulang


(recycle, re-use)
Plastik Logam
Plastik dapat didaur ulang sama halnya seperti Besi dan baja adalah jenis logam yang paling banyak didaur ulang .
mendaur ulang logam. Saat ini di berbagai produk plastik Termasuk salah satu yang termudah karena mereka dapat dipisahkan
terdapat kode mengenai jenis plastik yang membentuk dari sampah lainnya dengan magnet. Daur ulang meliputi proses
material tersebut sehingga mempermudah untuk mendaur logam pada umumnya; peleburan dan pencetakan kembali. Hasil
ulang. Suatu kode di kemasan yang berbentuk segitiga 3R yang didapat tidak mengurangi kualitas logam tersebut.
dengan kode angka di tengah-tengahnya adalah contohnya. Contoh lainnya adalah aluminium, yang merupakan bahan daur ulang
Suatu angka tertentu menunjukkan jenis plastik tertentu, paling efisien di dunia. Namun pada umumnya, semua jenis logam
MARGIE'S TRAVEL

dan kadang-kadang diikuti dengan singkatan, misalnya dapat didaur ulang tanpa mengurangi kualitas logam tersebut,
LDPE untuk Low Density Poly Etilene, PS untuk  menjadikan logam sebagai bahan yang dapat didaur ulang dengan
Polistirena, dan lain-lain, sehingga mempermudah proses tidak terbatas.
daur ulang.

M
8

Pemilihan Material dan energi yang


terkandung (Embodied Energy)
Menjelaskan kaitan antara material bangunan, proses konstruksi
dan dampaknya pada lingkungan, Energi terkandung (embodied energy)
adalah seluruh energi yang digunakan dalam produksi dan distribusi. Saat
ini energi terkandung dalam material menyumbangkan 15-20 % energi
yang digunakan oleh bangunan dalam 50 tahun umur bangunan.
Prinsipnya semakin rendah energi terkandung dalam material makin baik
secara ingkungan

Energi yang terkandung (Embodied Energy)


Terdapat 2 bentuk energi yang terkandung:

MARGIE'S TRAVEL

Energi terkandung awal (Initial embodied energy)


Energi terkandung awal dalam bangunan merepresentasikan energi yang digunakan dalam proses pengambilan
bahan mentah, pemrosesan, pengolahan, pengangkutan dan konstruksinya.
Energi terkandung awal ini memiliki 2 komponen:
o Energi langsung yang digunakan untuk mengangkut dan mengkonstruksi
o Energi tak langsung adalah energi yang digunakan untuk memperoleh, memproses dan mengolah
material bangunan termasuk pengangkutan yang berkaitan dengan proses diatas.
• Energi terkandung berulang (Recurring embodied energy)
Energi terkandung berulang dalam bangunan merepresentasikan energi yang tidak terbarukan yang digunakan
untuk merawat, memperbaiki, menyimpan, menggantikan material, komponen dan sistem selama bangunan

M berdiri. Bila bangunan semakin efisien secara energi, perbandingan energi yang terkandung terhadap konsumsi
sepanjang hidup bangunan menjadi meningkat.

Anda mungkin juga menyukai