21100119140091
BAB IV
PEMBAHASAN
timbullah paraciticone. Batuan yang terdapat pada daerah ini adalah batuan beku,
dapat dikatakan batuan beku dikarenakan letaknya yang masuk atau dekat dengan
wilayah gunung api.
Pada lokasi pengamatan yang kedua ini atau STA 2 dapat dilihat dengan
jelas singkapan batuan yang merupakan batuan beku non fragmental dengan
proses ekstrusif. Pada singkapan ini juga dapat dilihat adanya penyelimutan
hardrock dengan hukum superposisi. Jika dilihat dari letak lokasinya yang cukup
dekat dengan Gunung Ungaran, singkapan batuan ini kemungkinan dulunya
merupakan bagian dari gunung api ungaran purba yang pernah meletus. Pada
singkapan ini terjadi pelapukan yang cukup tinggi dengan kelerengan yang terjal.
Tingkat pelapukan yang terjadi pada bentuklahan ini yaitu memiliki interval dari
sedang hingga tinggi.
Batuan pada singkapan ini terbentuk oleh proses vulkanisme karena dapat
diindikasikan batuan ini adalah batuan beku non fragmental yang bersifat
hardrock dan terbentuk akibat proses ekstrusif magma. Pada batuan yang
tersingkap juga terdapat banyak mineral di dalamnya seperti biotit, kuarsa, dan
Amar Jihad Fadilah M
21100119140091
STA 2 ini memiliki morfogenesa yaitu terbentuk akibat dari adanya erupsi
gunung api ungaran purba yang dapat dikatakan sebagai paraciticone gunung api
ungaran purba. Terdapat juga berwarna kemerahan pada batuan yang mungkin itu
adalah hasil dari oksidasi. Karena singkapan ini adalah paraciticone dari gunung
api ungaran purba maka bisa dikatakan singkapan ini lebih tua dibandingkan
gunung api ungaran yang sekarang.
Morfogenesa yang ada pada singkapan ini yaitu adanya gaya tektonik yang
membuat adanya antiklin yang menekan ke dalam. Selain itu juga ada gaya
eksogen yang berupa sedimentasi pada sungai, erosi dan pelapukan yang ada pada
singkapan batuan.
IV.4.1 Lapangan 1
IV.4.2 Lapangan 2
Pada setiap STA yang kami jadikan sebagai lokasi pengamatan memiliki
keterkaitannya masing-masing antara yang satu dengan yang lainnya, seperti pada
STA 1 dan STA 2 yang ditandai dengan STA 2 yang merupakan hasil dari bentuk
erupsi gunung api ungaran purba pada STA 1 yang kemudian membentuk gunung
api ungaran baru pada STA 1.