PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman
yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia
mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda
dan mampu menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis.
Ditinjau dari geopolitik dan geostrategi dengan posisi geografis, sumber
daya alam dan jumlah serta kemampuan penduduk telah menempatkan Indonesia
menjadi ajang persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh antar negara besar.
Hal ini secara langsung maupun tidak langsung memberikan dampak negatif
terhadap segenap aspek kehidupan sehingga dapat mempengaruhi dan
membahayakan kelangsungan hidup dan eksitensi NKRI. Untuk itu bangsa
Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil mengatasi
setiap bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapun
datangnya.
B Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Ketahanan Nasional ?
2. Bagaimana Asas- asas Ketahanan Nasional ?
3. Apa definisi dari H.T.A.G ?
4. Bagaimana cara mengatasi H.T.A.G ?
C. Tujuan Penulisan
D. Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini dibuat berdasarkan referensi buku yang
berkaitan dengan Ketahanan Nasional. Kemudian penulis mengembangkan sesuai
dengan kajian tersebut.
E. Kegunaan
Mendapatkan ilmu dan pengalaman yang bermanfaat terutama yang paling
penting ialah menguji mental dan tanggung jawab.
F. Sistematika Penulisan
Penyusunan makalah ini menggunakan sistematika yang umum digunakan
dalam pembuatan makalah sehingga susunannya merupakan satu kesatuan yang
bulat dan utuh, yaitu :
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB II
PEMBAHASAN
KONDISI DINAMIK
LANGSUNG
KEULETAN
KEMAMPUAN TANTANGAN
&
MENGEMBANGKAN ANCAMAN
KEKUATAN NASIONAL HAMBATAN
DARI LUAR
KETANGGUHAN LAWAN
GANGGUAN
DARI DALAM
TIDAK LANGSUNG
MEMBAHAYAKAN :
- INTEGRITAS
- IDENTITAS
- KELANGSUNGAN HIDUP
- PERJUANGAN DALAM MENGEJAR TUJUAN NASIONAL
a. Kronologis peristiwa :
Tanggal 7 Agustus 1945 pemerintah Jepang membentuk PPKI sebagai
pengganti BPUPKI, PPKI beranggotakan 21 orang yang terdiri atas
beberapa tokoh penggerakan dan golongan minoritas Ir. Soeharto
ditunjuk sebagai ketua, Drs. Moh. Hatta sebagai wakil ketua dan Mr. A.
Soebarjo sebagai penasihat.
Tanggal 8 agustus 1945 ketua PPKI Soekarno, Hatta, dr. Radjiman
widyowiningrat (mantan ketu BPUPKI) menerima panggilan Marsekal
Tarauchi, panglima tentara jepang akwasan Asia Tenggara untuk datang
ke markas besarnya di Dalath ( Vietnam Selatan )
Tanggal 9 Agustus 1945 mereka berangkat didampingi oleh 2 pejabat
Gunsei Kanbu (Kantor pemerintah militer). Kolonel Nemura dan
Miyoshi. Dalam pertemuan di Dalath, Marsekal Terauchi menyatakan
bahwa kemerdekaan Indonesia sudah dapat di umukan apabila
persiapannya sudah selesai
2. Perisriwa 10 November
12 | P a g e
a. Kronologis peristiwa :
1) perundingan dan persetujuan Linggarjati
Tanggal 10-15 November 1046 di Linggarjati perundingan Indonesia
dengan Belanda. Di bidang politik, Belanda mengakui kedaulatan de Fakto RI di
seluruh jawa, Madura dan Sumatera. Kedua pemerintah akan membentuk negar
pederasi dengan nama Negara Indonesia Serikat (NIS). Selanjutnya NIS dan
a. Kronologis peristiwa :
Yang melakukan pemberontakan di Madiun ialah “PKI-Muso”. Tidak
semua orang PKI mendukung pemberontakan Madiun, contohnya ialah Tan
Malaka yang malah di anugrahi pahlawan Kemerdekaan RI.
Pemberontakan Madiun diawali Insiden Surakarta yang mellibatkan Divisi
Senopati (pendukung FaaDR – Amir Syarifudin) disatu pihak, dia barisan banteng
(pendukung FDR-Tan Malaka) serta Divisi Siliwangi di lain pihak.
Setelah perjanjian Renville ( yang sangat merugikan RI ) di tandatangani
tanggal 17 Januari 1948 oleh pemerintahan Amir Syarifudin ( yang kemudian
meletakan jabatan tanggal 29 Januari 1948 dan diganti oleh pemerintahan
Mohammad Hata ), golongan kiri di Indonesia terpisah menjadi2 (dua) Kelompok
besar :
1. kolompok pro-Tan Malaka membentuk GRR (Gerakan Revolusi rakyat)
yang terdiri atas partai rakyat, angkatan komunis Moeda (AKOMA),
Partai Rakyat Jelata, Partai Wanita Rakyat, Persatuan Invaliden Indonesia,
Partai Buruh Merdeka, Laskar Rakyat Jakarta Raya, Laskar Jawa Barat
dan Barisan Banteng.
2. Kelompok pro-Amir Syarifudin membentuk koalisi sayap kiri yang terdiri
atas PKI, PBI (Partai Buruh Indonesia), PESINDO (Pemuda Sosialis
Indonesia) dan Partai Sosialis. Pada bulan itu, Sutan Syahrir menarik diri
dari kualisi sayap kiri gan mendirikan PSI (Partai Sosialis Indonesia).
a. Kronologis Peristiwa :
- Pada tanggal 23 Agustus – 2 November 1949 dilaksanakan Konferensi Meja
Bundar (KMB) di S’Gravenhage – Den Haag, Negeri Belanda. Hasil dari
KMB yaitu :
7. UUDS (1951-1957)
a. Kronologis Peristiwa :
UUDS ( Undang – Undang Dasar Sementara ) digunakan pada saat
Negara Indonesia berbentuk NKRI. UUDS disusun pafa tanggal 20 Jlu 1950 dan
berlaku pada kurun waktu 1950 – 1959.
Sesuai dengan UUDS, sistem pemerintahan yang digunakan di Indonesia
adalah Demokrasi Liberal. Demokrasi liberal atau demokrasi parlementer ini
merupakan tiruan dari sistem pemerintahan yang berlaku di Eropa Barat. Pada
masa demokrasi liberal, pemerintah pemerintah dipegang oleh Perdana Mentri
yang bertanggung jawab kepada parlemen (DPR), sedang Presiden hanya
berfungsi sebagai kepala negara.
Sistem demokrasi parlementer memungkinkan terjadinya persaingan
antara partai untuk menduduki kursi terbanyak dalam perlemen. Dengan demikian
akan terjadi partai oposisi apabila partai – partai lain menguasai parlemen. Dalam
demokrasi liberal kedaulatan rakyat disalurkan melalui partai – partai.
Empat partai besar pada waktu itu adalah :
1. PKI ( Partai Komunis Indonesia )
2. NU ( Nahdatul Ulama )
3. Masyumi
4. PNI ( Partai Nasional Indonesia )
a. Kronologis Peristiwa :
DI / TTI di Jawa Tengah dipimpin oleh Amir Fatah, Dengan
daerah oprasi Brebes, Pangalongan, dan Tegal.
Tanggal 23 Agustus 1949 memproklamirkan berdirinya NII di
desa Pangarasan, Tegal, dan menjalin hubungan dengan kartosuwirjo di
Jawa Barat.
Pasukan bertambah kuat dengan bergabungnya kekuatan
pemberontakan yaitu :
a. Kronologis Peristiwa :
DI / TTI dipimpin oleh Kahar Muzakar, pada awalnya terjadi karena hasrat
Kahar Muzakar yang kuat untuk menempatkan laskar – laskar Sulsel
kelingkungan APRIS ( Angkatan Perang Republik Indonesia). Ia juga
bercita – cita menjadi pimpinan APRISdi daerah Sulsel.
Kahar Mdzakar dan pasukannya subelumnya ialah pejuang kemerdekaan
Indonesia, Ia aktif berjuang di pulau Jawa. Setelah perang berakhir, ia
kembali ke Sulsel dan memimpin laskar rakyat yang selanjutnya
bergabung dalam KGSS (Komando Grilya Sulawesi Selatan).
a. Kronologis Peristiwa :
DI / TTI di Aceh dipimpin oleh Baud Beureuh yang merupakan Gubernur
Militer pada masa perang Kemerdekaan.
Perang kemerdekaan berakhir dan negara kita menjadi negara kesatuan pada
tahun 1950, maka setatus Aceh diturunkan. Sebelumnya Daerah Istimewa
menjadi Daerah Keresidenan dibawah Propinsi Sumatra Utara.
a. Kronologis Peristiwa :
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 mendapat sambutan dari berbagai kalangan,
tindakan yang diambil oleh Presiden Soekarno dengan mengeluarkan dekrit
tersebut memenuhi harapan rakyat. Dekrit itu dapat dipandang sebagai upaya
mencari jalan keluar dari kemacetan politik akibat kegagalan konstituante baru,
dan sebagai upaya penataan sistem pemerintahan yang baik , yaitu sitem
pemerintahan presidensial yang berdasarkan UUD 1945. namun, harapan itu
akhirnya hilang karena ternyata UUD 1945 yang menjadi dasar hukum
konstitusional penyelenggaraan pemerintah hanya menjadi selogan – selogan
kosong belaka.
a) Dwikora
Pada tanggal 2 Mei 1964 membantu perjuangan rakyat Kalimantan Utara yang
konfrontasi dengan Malaysia.
Isi Dwikora :
I. Perhebat pertahanan revolusi Indonesia
II. Bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Sabah, Sarawak,
Brunei untuk membubarkan negara boneka Malaysia.
a. Kronologis Peristiwa :
Pada tahun 1948, Pki pernah melakukan pemberontakan di Indonesia,
khususnya di Madiun yang dipimpin oleh Muso. Pemberontakan tersebut dapat
ditumpas, namun penumpasan tidak diikuti dengan pelarangan keberadaan partai
Pada tanggal 1 Oktober 1956, sekitar pukul 01.30 WIB, Letkol Untung
memberikan perintah pelaksanaan gerakan, yang berbagi dalam tugas – tugasnya
sebagai berikut :
A. Menculik para perwira tinggi ( 7 orang ), yakni :
1) Jendral A.H. Nasution
15. Ekonomi
a. Kronologis Peristiwa :
Tahun 1998 menjadi saksi bagi tragedi perekonomian bangsa keadaan
berlangsung sangat tragis dan tercatat periode paling suram dalam sejarah
perekonomian Indonesia. Mungkin dia akan selalu diingat, sebagai mana kita
selalu mengingat Black Tuesday yang menandai awal resesi ekonomi dunia
tanggal 29 Oktober 1929 yang juga disebut sebagai Malaise.
Hanya dalam waktu setahun, perubahan dramatis terjadi. Prestasi ekonomi
yang dicapai dalam dua decade, tenggelam begitu saja. Dia juga sekaligus
membalikan semua bayangan indah dan cerah di depan mata menyongsong
milenium ketiga.
b. Cara mengatasinya :
INDONESIA, sejak ambruk krisis Mei 1998 kehidupan ekonomi
masyarakat terasa tetap buruk saja.
Suatu masalah selalu kompleks, namun selalu ada beberapa akar masalah
utamanya. Dan, saya merumuskan (2000) bahwa kemampuan usaha seseorang dan
organisasi (juga perusahaan, departemen, dan sebuah negara) memahami dan
mengatasi krisis apa pun adalah paduan kualitas nilai relatif dari motivasi, alat
(teknologi) dan (sistem) ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Di sini, hanya
menyoroti salah satunya, yaitu ilmu pengetahuan, system ilmu pengetahuan.
Pokok bahasan itu demikian penting, yang dapat diketahui dalam pembicaraan apa
16. KKN
a. Kronologis Peristiwa :
Salah satu tindakan yang menghambat ketahanan nasional, khususnya
untuk memajukan bangsa adalah masih adanya tindakan korupsi di Indonesia
Korupsi menurut devinisi Transparenci Internsional adalah prilaku
pejabat publik,baik politisi maupun pegaewai negeri, yang secara tidak wajar dan
tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya
dengan menyalahdunakan kekuasaan publik yang dipercayakan pada mereka.
Korupsi yang pada Orba “terlihat hanya“ dilakukan birokrat atau kroni – kroni
kalau korupsi zaman oraba dilakukan dibawah meja sekarang sudah dilakukan
a. Kronologis Peristiwa :
Sejak tahun 1966, Timor Timur telah dijajah oleh Portugis, ada beberapa
partai politik yang dibentuk pada masa penjajahan itu. Antara lain, PRETELIN
atas bantuan Portugis secara sepihak memproklamirkan “Republik Demokrasi
Timor Timur” dikalahkan oleh empat partai lain yaitu UDT, APODETI, KOTA,
dan TRABALISTA yang menyatakan bergabung dengan Indonesia.
Integrasi Timor Timur ke Indonesia diperkuat oleh :
b. Cara mengatasinya :
Pemerintah harus mengadakan kebijakan supaya masalah tersebut tidak
terulang lagi adapun bermacam kebijakan pemerintahan BJ Habibie yang
membuka kebebasan dan pembaruan, dan berbagai ekspresi masyarakat yang
disuarakan secara bebas tentang masalah-masalah demokrasi ini, seperti keinginan
kuat untuk membentuk pemerintahan demokratis lewat pemilihan umum,
menghabisi KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), dan menyudahi kekuasaan
negara yang menyengsarakan rakyat banyak.
a. Kronologis Peristiwa :
Otonoi daerah dianggap mengahambat pertahanan nasional, karena buah
dari otonomi daerah ini tidak sedikit menjadi kesalah pahaman atau saling iri
antara daerah, baik mengenai sumberdaya alam yang tersedi, maupun fasilitas
yang diterima. Sehingga tak jarang menimbulkan tidak anarkis.
Otonomi di Indonesia diterapkan sejak 1 Januari 2001, saat UU No.
22/1999 berlaku efektif. UU No. 22/1999 yang lebih dikenal otonomi daerah ini
menjadi pijakan dalam menentukan kebijakan yang berhubungan dengan masalah
otonomi daerah.
Pada awalnya pemberitahuan otonomi daerah adalah untuk memudahkan
akses perlayanan pemerintah pada masyarakat, sehingga diharapkan akan
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Namun kenyataannya, banyak hal – hal yang
dipolitisi oleh pihak – pihak tertentu, agar pelaksanaan otonomi hanya
menguntungkan bagi mereka atau dirinya.
b. Cara mengatasinya :
Pemerintah harus benar-benar menyusun rencana apabila akan
mengadakan suatu otonomi daerah sehingga tidak merugikan rakyat dan juga bisa
bermanfaat bagi perkembangan suatu daerah tersebut.
a. Kronologis peristiwa :
Untuk pemberantasan Aceh, yang berkaitan dengan ketahanan nasional
tidak lain adalah tantangan dari gerakan Aceh merdeka.
Gerakan Aceh Merdeka (GAM) adalah sebuah organisasi (yang dianggap
separatis) yang memiliki tujuan supaya daerah Aceh atau yang sekarang secara
resmi disebut Nanggroe Aceh Darusalam lepas dari Negara kesatuan Republik
Indonesia. Konflik antara dua belah fihak yang diakibatkan perbedaan keinginan
ini telah berlangsung sejak tahun 1976 dan menyebabkan jatuhnya hanpir sekitar
15.000 jiwa.
b. Cara mengatasinya :
Perjanjian damai antara GAM dan RI dan penengah adalah Australia.
Perjanjian ini diadakan di Helsinkky (Firlandia).
22. Poso
a. Kronologis Peristiwa :
Markas besar TNI melakukan rapat pimpinan tertutup mulai rabu sampai
kamis (14/2), sementara sejumlah mentri dan kepala staf akan memberikan
ceramah dalam rapat yang dihadiri para Pangkotama dan Perwira Teras TNI itu.
Rapim itu dibuka panglima TNI Laksamana Widodo AS dan akan selesai pada
kamis yang dilanjutkan dengan jumpa pers. Para perwira teras TNI yang terlihat
hadir di Rapim itu, diantaranya kasum TNI Letjen Djamari Chaniago dan
Kepuspen TNI Marsda Graito Usodo. Para meteri yang akan memberikan
ceramah adalah Menko Polkam (Jendral Purn) Susili Bambang Yudoyono, Mentri
Luar Negeri Hasan Wirayudha, Mentri Dalam Negri Hari Sabarno, dan Menpam
Faisal Tamin.Kapolri Jendral Da’i Bachtiar, Kepala stap angkatan darat Jendral
Endriantono Sutarto, Kepala Stap Angkatan Laut Laksamana Indroko S, dan
Kepala Sraf Angkatan Udara, Marsekal Hafie Asnan akan memberikan
pengarahan dalam Rapim tersebut. Sesuai Rapim Mabes TNI AD pada jum’at
(15/2) di Mabes TNI AD Jakarta
Sementara itu Menham Matori Adul Djalil kepala peserta rapat pimpinan
TNI di Markas Besar TNI Cilacap, Jakarta, Rabu, menegaskan, keadialan
keamanan saat ini masih memprihatinkan, sehingga perlu segera penanganan yang
serius.
Menham mengatakan kondisi keamanan yang memprihatinkan itu terlihat
dari berbagai permasalahan di daerah yang belum terselesaikan, diantaranya
a. Kronologis Peristiwa :
Kerusuhan Ambon (Maluku) yang terjadi sejak bulan Januari 1999 hingga
saat ini telah memasuki periode kedua, yang telah menimbulkan korban jiwa dan
harta benda yang cukup besar serta membawa penderitaan dalam bentuk
kemiskinan dan kemelaran bagi rakya di Maluku pada umumnya dan kota Ambon
khususnya.
Kerusuhan Ambon (Maluku) yang semula menurut pemahaman kalangan
masyarakat awam sebagai sebuah tragedi kemanusian yang disebabkan oleh suatu
tindak/peristiwa biasa, ternyata berdasarkan fakta – fakata yang ditemukan
dilapangan adalah merupakan sebuah rekayasa yang direncanakan oleh orang atau
kelompok tertentu demikepentingannya dengan mempergunakanisu SARA dan
a. Kronologis Peristiwa :
Kasus Bank Century ini mencuatkan nama Sri Mulyani dan Boediono.
Dua nama tersebut merupakan pejabat yang berwenang dalam pengucuran dana
'bail-out' (talangan) ke Bank Century : Boediono sebagai Gubernur Bank
Indonesia (BI), sedangkan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. Keduanya
masuk dalam Komite Stabiitas Sistem Keuangan (KSSK).
"Menkeu Sri Mulyani sebagai Ketua KSSK adalah fihak yang seharusnya paling
bertanggungjawab, karena memberikan persetujuan cost recovery tambahan untuk
Bank Century", ucap Benny K.Harman, Anggota Komisi III DPR. Tetapi, justru
Sri Mulyani, selaku Ketua KSSK menuding BI (Boediono) yang tidak
memberitahu perihal adanya penggelapan dana di Bank Century. "Kalau BI tahu
ada fraud (penggelapan) mestinya waktu itu dia minta ada penangkapan", cetus
Menkeu Sri Mulyani.
Jusuf Kalla pun menyebutkan, sejak awal dirinya menegaskan kasus Bank
Century merupakan kriminal, perampokan dana nasabah oleh pengelola bank. Ia
pun sejak awal meminta BI agar melaporkan Robert Tantular dan direksi Bank
Century lainnya ke polisi, ujar Kalla. "Saya sempat meminta kepada Boediono
selaku Gubernur Bank Indonesia saat itu untuk segera melapor ke polisi guna
menangkap Robert Tantular dn direksi yang bertanggungjawab dan menyita aset.
Ternyata Bank Indonesia tidak berani. Alasannya, tidak ada dasar hukum",
b.Cara mengatasinya :
a.Kronologis Peristiwa :
Nah, kini semuanya terserah kepada niat baik bangsa ini, mulai dari
pimpinan nasional, terus turun kebawah, ke jajaran Kejaksaan Agung, Kepolisian,
DPR, dan terakhir bermuara di KPK. Kemelut yang terjadi terasa amat sangat
Apa yang dibaca dan diterjemahkan oleh rakyat? Rakyat melihat, kini
terjadi perseteruan antara Polri dan Kejaksaan Agung disatu sisi melawan KPK
dilain sisi. Secara jujur rakyat melihatnya ini semacam geraklan balas dendam,
entah yang dibalas apa rakyatpun tidak jelas. Nampaknya lebih kepada perebutan
wewenang dan sakit hati, entah kenapa pula. Munculnya istilah Cicak, buaya,
Godzilla, yang secara sepintas konotasinyapun dinilai kurang baik. Institusi Polri
yang dihormati sebagai penegak hukum kini disebut sebagai buaya, yang artinya
tidak baik bukan?. KPK yang demikian penting dan seharusnya dinilai besar dan
kuat, hanya diumpamakan sebagai cicak yang lemah, pemakan nyamuk. Entah,
memang haruskah demikian ini dan akan dibiarkan berlangsung?.
Rakyat semakin pesimis dan miris melihat apa yang kini terjadi. Kini,
rakyat, mahasiswa dan LSM terlihat mendukung KPK dalam kemelut ini. Perang
opini sudah berlangsung, semua berbicara dengan kepentingannya masing-
masing. Kubu sudah terbentuk, emosi sudah mulai berjalan, dan yang paling
berbahaya, kita sedang mendekati sebuah transisi, baik pergantian anggota
parlemen maupun persiapan pelantikan pimpinan nasional dan pembentukan
kabinet. Apabila kita tidak menyadarinya, maka semua yang kita kerjakan dalam
pemilu akan menjadi sia-sia, perseteruan akan semakin hebat, saling menjatuhkan
dan memunculkan borok masing-masing.
Nah, apakah KPK akan berdiam diri? Bagaimana kalau KPK nanti
berbalik mengigit pejabat Polri? KPK sebagai institusi masih memiliki
kewenangan pengusutan kasus korupsi, memeriksa kekayaan pejabat, keterkaitan
pejabat dengan beberapa kasus menonjol. KPK memiliki perangkat penyadapan,
tenaga ahli dan masih kuat didukung oleh Undang-undang. Karena itu, pejabat
lama di KPK faham dengan kondisi ini, dan terbersit mengkhawatirkan bahwa
rahasia KPK akan bocor keluar dengan adanya pejabat baru. Mereka nampaknya
khawatir perannya akan dikontrol oleh pejabat baru yang akan masuk. Sebagai
langkah awal, Chandra Hamzah dan Irjen Pol (Purn) Bibit Samad Rianto kedua
Ketua KPK non aktif melaporkan Kabareskrim Komjen Susno Duadji ke
Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Mabes Polri dan Kompolnas, Selasa
(27/9).
Sementara itu tim lima yang ditunjuk oleh Presiden SBY untuk memilih
pelaksana tugas pimpinan KPK sesuai dengan perppu yang ditetapkan pemerintah,
sudah bekerja dan hampir mencapai final pembahasan, akan melaporkan calon Plt
tersebut kepada presiden sekembalinya dari menghadiri sidang G-20 di Amerika
Serikat. Sementara itu, Ketua Mahkamah Konstitusi Mohammad Mahfud MD
termasuk tidak setuju dengan langkah kriminalisasi Chandra dan Bibit tersebut.
“Kalau saya presiden, sudah saya pecat (Kapolri),” kata Mahfud, usai bertemu
Aliansi Masyarakat Penolak Perpu KPK , di Mahkamah Konstitusi, Senin(28/09).
Mahfud juga sependapat dengan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Adnan
Buyung Nasution yang mengusulkan agar Kepala Badan Reserse dan Kriminal
Komisaris Jendral Polisi Susno Duadji dinonaktifkan dari jabatannya. “Usulan
(penon aktifan) itu sudah tepat.
b.Cara mengatasinya :
Keluarga besar itu akan menjadi besar dan hebat apabila para generasi
penerusnya faham dengan budaya, norma, aturan, budi pekerti, agama, semangat
dan hukum yang berlaku baik di keluarga itu maupun di masyarakat. Dan mereka
akan menjadi pemberontak, masa bodoh, cuek bebek, apatis, tidak menghormati,
tidak punya kesetiaan kepada keluarganya, apabila kepercayaan mereka habis
dengan ulah para orang yang dituakan dikeluarga tersebut. Artinya keluarga yang
baik, para sesepuhnya dituntut memberikan contoh, kepada strata yang
dibawahnya itu dengan cara-cara yang baik, arif dan bijak. Mereka harus menjaga
kelakuan, mempunyai toleransi, saling menghormati, menghargai, tidak hanya
mau menang sendiri. Kalau ada masalah, semua dirundingkan bersama,
khususnya dikalangan yang tua-tua.
Jadi kini, dalam keluarga besar yang kita beri nama Republik Indonesia
ini, kita sebagai rakyat sangat mengharapkan para om-om, tante, pakde, paklik itu
untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di KPK. Jangan ada rasa dendam,
jangan prejudice, bersihkan hati, tempatkan dan selesaikan persoalan pada rel
yang benar. Jangan kedepankan emosi, tempatkan kepentingan nasional diatas
kepentingan pribadi dan golongan. Percayalah, perselisihan yang terjadi tidak
akan menguntungkan abdi masyarakat itu sendiri, yang untung ya para koruptor
itu. Yang pasti apabila kemelut tidak juga selesai akan bisa merusak segalanya,
terutama kredibilitas pemerintah dimata rakyatnnya.
27. Markus
Belakangan ini istilah makelar kasus (markus) menjadi kosa kata yang
akrab di media massa. Sorotan tajam dari sejumlah media massa yang diarahkan
untuk menyelidiki segala bentuk makelar kasus semakin menambah
keingintahuan masyarakat terhadap ulah dari segelintir oknum yang tak
bertanggungjawab. Sialnya, praktik markus disinyalir banyak terjadi di institusi
penegak hukum, tak terkecuali di kepolisian dan kejaksaan. Adalah pernyataan
mantan Kabareskrim Mabes Polri, Komjen Susno Duaji yang menyatakan bahwa
markus banyak berkantor di Mabes Polri menguatkan asumsi publik terkait
kebenaran isu tersebut. Belakangan, mencuat adanya praktik markus di institusi
direktorat perpajakan. Ada oknum yang memfasilitasi penyelesaian kasus
perpajakan dari perusahaan-perusahaan dengan cara yang tidak lazim.
Terungkapnya dugaan skandal kongkalingkon oleh pejabat intansi perpajakan
dengan oknum pengusaha adalah salah satu contohnya. Secepat kilat, istilah
makelar kasus, mafia peradilan, mafia hukum, begitu populer. Dan muara dari
semua pengistilahan ini adalah bagaimana masyarakat sudah muak dengan
sandiwara penegakan hukum selama ini. Tak ada yang dapat dibanggakan lagi.
Satu persatu bentuk kesalahan lembaga yang bertugas menegakkan hukum,
utamanya kepolisian dan kejaksaan, terbongkar. Misalnya bagaimana konspirasi
antara orang atau kelompok yang bermasalah dengan aparat penegak hukum itu
sendiri. Merajalelanya makelar kasus sudah bukan cerita baru lagi di jagad
penegakan hukum di republik tercinta ini. Selama ini, ada banyak fakta yang bisa
menguatkan argumen itu. Misalnya, masih segar dalam ingatan kita ketika dalam
penanganan kasus BLBI, KPK berhasil menangkap basah seorang aparat penegak
b.Cara mengatasinya :
Seandainya saja proses penegakan hukum berjalan mulus, tentu tidak ada
alasan untuk membuat praktik makelar kasus bisa berkembang. Kemudian, selain
tidak dikenal dalam istilah penegakan hukum, praktik markus juga sangat
merusak tatanan hukum itu sendiri. Bisa dibayangkan, jika kemudian proses
hukum dipengaruhi oleh permainan kotor berwujud transaksi kepentingan. Sangat
berbahaya dan menciderai norma hukum itu sendiri. Sepanjang praktik busuk dan
kotor ini belum bisa dihilangkan, akan sulit menegakkan hukum dalam
mendapatkan rasa adil di masyarakat. Oleh karena itu, mau tidak mau, jika kita
hendak membangun formulasi penegakan supremasi hukum yang lebih fair, jujur
dan terbuka, maka tentunya di pintu masuknya makelar kasus harus dikunci rapat-
rapat. Jangan ada pembiaran terhadap siapa pun,dan dengan modus apa pun untuk
mengganggu apalagi sampai mengatur proses hukum di luar aparat hukum itu
sendiri. Demikian juga dengan pelayanan publik lainnya. Sekarang adalah saat
yang tepat untuk mengembalikan seluruh pelayanan publik kepada esensi
dasarnya. Bahwa pejabat publik diangkat dan digaji oleh rakyat adalah untuk
Kelebihan :
Kuatnya kewibawaan presiden.
Mengambil tindakan ekstra konstitusional.
Terciptanya deklarasi juanda 12 mil.
Terselenggaranya pemilu I.
Mengeluarkan dekrit presiden untuk mengakhiri demokrasi
liberal.
Kekurangan :
Kegagalan dalam demokrasi parlementer.
Terjadinya berbagai penolakan diberbagai daerah seperti
DI/TII, PKI dan lain – lain.
Kesalahan dalam perwudan demokrasi terpimpin.
Loyalitas yang berlebihan sehingga komunisme cepat
berkembang.
Kelebihan :
Dijadikannya pancasila dengan murni dan konsekuen.
Tercapainya kesejahteraan bangsa diberbagai bidang.
Keamanan kuat
Tercapainya swasembada pangan.
Dijadikannya pelita (pembangunan lima tahun)
Kekurangan :
Pengangguran dan kemiskinan penduduk meningkat
tajam.
KKN dalam pemerintahan sudah menjamur.
Demokrasi tidak dilaksanakan sebagaimana
mestinya.
Terjadinya ketidak adilan dibidang hukum sehingga
banyak rekyasa pada proses pengadilan.
Kelebihan :
Kebebasan mendirikanparpol.
Adanya kesetabilan pers.
Pemisahan dwifungsi ABRI.
Menyelenggarakan SI MPR dan pemilu.
Pemberian otonomi luas kepada Timor – Timur.
Kekurangan :
Embargo meliter RI oleh AS.
Kebebasan yang diberikan terlalu berlebihan.
Supremasi hukum dan HAM.
Adanya kerusuhan – kerusuhan seperti di Ambon, Sambas
dan GAM.
Penculikan aktifis politik.
Kelibihan :
Adanya pengadialan bagi para pelaku palanggaran HAM.
Menggalang banyak kerja sama dengan negara lain.
Mencari banyak investor Asing.
Pemberian otonomi seluas – lusnya.
Adanya pengadilan bagi para pejabat negara yang korup.
Kekurangan :
Munculnya KKN gaya baru.
Adanya konfik antar etnis.
Pengangguran meningat.
Menumpuknya utang luar negri.
Terjadinya konflik antar elit politik.
Kelebihan :
Adanya Amandemen UUD 1945.
Pencabutan embargo militer AS.
Pemilu langsung.
Pemulihan ekonomi.
Nasionalis sejati.
Kekurangan :
Tidak mampu menstabilkan perekonomian.
Sempat terdapat beda pendapat mengenai boleh tidaknya
wanita menjadi presiden.
Kurang tanggap dalam mengatasi kondisi darurat.
Memberlakukan oprasi militer di Aceh.
Tuntutan dan aspirasi demorasi masih banyak disuarakan
rakyat.
Kelebihan :
Kepercaraan rakyat kepada TNI telah pulih.
Bertindak cepat dalam setiap peristiwa darurat, misalnya
bencana alam.
Pencabutan embargo militer dari AS.
Lebih berani becara langsung untuk mengimpormasikan
sesuatu kepada masyarakat.
Kekurangan :
Pengendapan peradilan soeharto.
Kecolongan terhadap 43 warga Papua yang mendapat suaka
dari Australia.
Belum mampu memulihkan kembali perekonomian
Menaikan BBM untuk memecahkan masalah bangsa
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini masih sederhana dan jauh dari kata
sempurna. Sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar dapat lebih bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi
pembaca.