Aplikasi Software Watercad Untuk Perencanaan Dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Bersih PDAM Singosari Nevi Hidayati 115060400111034 PDF
Aplikasi Software Watercad Untuk Perencanaan Dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Bersih PDAM Singosari Nevi Hidayati 115060400111034 PDF
ABSTRAK
PDAM Singosari merupakan perusahaan daerah yang berfungsi untuk mensuplai
kebutuhan air bersih untuk masyarakat. Namun, memiliki beberapa kendala dalam pelayanan,
diantaranya: pertambahan jumlah penduduk, prosentase pelayanan, kehilangan air 35,57%, dan
pemanfaatan debit yang belum optimal hanya sekitar 40 liter/detik.
Kajian studi ini bertujuan untuk mengetahui proyeksi jumlah penduduk dan kebutuhan air
bersih hingga tahun 2029. Dilakukan perencanaan pengembangan penyediaan air bersih pelayanan
sumber awan hingga tahun 2029 dengan bantuan program WaterCAD v8i sesuai dengan
perkembangan jumlah penduduk dan kondisi sumber air.
Simulasi perencanaan pengembangan jaringan distribusi menggunakan bantuan program
WaterCAD V8i dengan kondisi tidak permanen dan waktu simulasi 24 jam dengan interval 1 jam.
Usaha perencanaan pengembangan yaitu meningkatkan pelayanan menjadi 45%, kecuali
Desa Ardimulyo dengan jumlah penduduk konstan dengan pelayanan 79% dari jumlah penduduk.
Selain itu, sangat penting untuk meminimalkan kehilangan air menjadi 30% dari total produksi,
meningkatkan debit sumber awan yang semula sebesar 40 liter/detik hingga 70 liter/detik pada
tahun 2029, pemasangan jaringan pipa baru dengan cara paralel pada pipa eksisting yang memiliki
headloss gradient yang besar .
Berdasarkan hasil akhir simulasi menggunakan program WaterCAD v8i, menunjukkan
analisis mengenai kondisi hidraulika, komponen sistem distribusi pada kondisi pengembangan
dengan hasil memenuhi persyaratan teknis perencanaan sistem jaringan distribusi pada umumnya.
Kata kunci: air bersih, jaringan pipa, jaringan perpipaan, simulasi program, WaterCAD v8i
ABSTRACT
PDAM Singosari is a region company that has a function to supply clean water for society.
Unfortunately, it has problems about service: population growth, the percentage of service, loss of
water about 35,57% and the unoptimal utilization of discharge only about 40liters/s.
The purpose of this study is to determine population growth and the need of clean water
until the year 2029. The development planning of water supply in Sumber Awan‘s region service
were studied using WaterCAD v8i program until the year 2029, in related to the population growth
and the condition of water source.
Simulation of the development distribution network using WaterCAD v8i program were
conducted under not permanent condition and simulation time 24 hours with intervals 1 hour.
The effort to develop this planning is to improve service up to 45%, exept in Ardimulyo
with constant population and service 79% of the total population. More over, it is important to
minimize the water loss only for 30% of total production, increase sumber awan’s discharge from
40 liters/s up to 70 liters/s in 2029, the installation of new pipelines with parallel method to the
existing pipeline which have large headloss gradient.
Based on the simulation result WaterCAD v8i, it has been shown that the analysis of
hydraulic condition and the component system of the development condition were satisfied the
requirement for the technical planning of distribution systems.
b
1,2 dan 3 (m/det)
b
c. Kehilangan Tekanan ( Head Loss)
Gambar 2.1 Garis Tenaga dan Tekanan
Sumber: Priyantoro (1991:7) Secara umum didalam suatu instalasi
jaringan pipa dikenal dua macam
Adapun Persamaan Bernoulli dalam kehilangan energi :
gambar diatas dapat ditulis sebagai berikut - Kehilangan Tinggi Tekan Mayor
(Priyantoro, 1991:8): Terdapat beberapa teori dan formula
2 2
h 1 p1 v1 h 2 P2 v 2 h L untuk menghitung besarnya kehilangan
γ 2g γ 2g tinggi tekan mayor ini yaitu dari Hazen-
dengan: Williams, Darcy-Weisbach, Manning,
p1 p 2 Chezy, Colebrook-White dan Swamme-
, =Tinggi tekan di titik 1 dan 2 Jain. Dalam kajian ini digunakan
γw γw
persamaan Hazen-Williams (Haestad,
(m) 2001:278) yaitu:
2 2
V1 V2 Q 0.354 C hw A R 0,63 S 0,54
, =Tinggi energi dititik 1 dan 2
2g 2g V 0.354 C hw R 0,63 S 0,54
(m) dengan:
p1, p2 =Tekanan di titik 1 dan 2 V = Kecepatan aliran pada pipa (m/det)
(kg/m2) Chw = Koefisien kekasaran
w =Berat jenis air (kg/m3) A = Luas penampang aliran (m2)
V1,V2 =Kecepatan aliran di titik 1 dan Q = Debit aliran pada pipa (m3/det)
2 (m/dt) S = Kemiringan hidraulis
g =Percepatan gravitasi (m/det2); = hf / L
h1, h2 =Tinggi elevasi di titik 1 dan 2
R = Jari-jari hidrolis (m)
dari garis yang ditinjau (m);
Untuk Q = V/A, didapat Kehilangan
hl =Kehilangan tinggi tekan dalam
Tinggi Tekan Mayor menurut Hazen-
pipa (m)
Williams sebesar (Webber 1971:121)
b. Hukum Kontinuitas
Hukum kontinuitas yang dituliskan : h f k.Q1,85
Q1 = Q2 10,7 L
A1.V1 = A2.V2 k 1,85
dengan:
C hw .D 4,87
Q1 = debit pada potongan 1(m3/det) dengan:
Q2 = debit pada potongan 2 (m3/det) h f = Kehilangan tinggi tekan mayor (m)
A1 = luas penampang pada potongan 1 (m2) D = Diameter pipa (m)
A2 = luas penampang pada potongan 2 (m2) k = Koefisien karakteristik pipa
V1 = kecepatan pada potongan 1 (m/det) L = Panjang pipa (m)
V2 = kecepatan pada potongan 2 (m/det) Q = Debit aliran pada pipa (m3/det)
Pada aliran percabangan pipa juga
berlaku hukum kontinuitas dimana debit
yang masuk pada suatu pipa sama dengan
- Kehilangan Tinggi Tekan Minor
Terdapat berbagai macam penyebab
kehilangan tinggi tekan minor diantaranya
: penyempitan maupun pelebaran
mendadak pada pipa, belokan pada pipa,
sambungan, dan adanya katup pada pipa.
Pada pipa yang panjang, kehilangan Gambar 2.3 Pipa Hubungan Paralel
minor sering diabaikan tanpa kesalahan Sumber: Triadmodjo (1996:79)
yang berarti (L/D >>1000), tetapi dapat Persamaan garis energi pada pipa pararel:
menjadi cukup penting pada pipa yang H = hl1 =hl2 = hl3
pendek (Priyantoro,1991:37). dengan:
d. Sistem Perpipaan hl1,hl2,hl3= Kehilangan tekan tiap pipa (m)
- Pipa Hubungan Seri Persamaan kontinuitasnya:
Apabila dalam suatu saluran pipa Q = Q1 + Q2 + Q3
terdiri dari pipa dengan ukuran yang dengan:
bebeda-beda yang tersambung dengan Q = Total debit pada pipa pararel (m3/dt)
diameter yang sama, maka pipa tersebut Q1,Q2,Q3 = Debit pada tiap pipa (m3/dt)
dalam hubungan seri, pemasangan pipa
secara seri akibat adanya dari perbedaan 2.3. Kriteria Jaringan Pipa Air Bersih
ukuran akan menimbulkan beberapa Perencanaan jaringan pipa harus
kehilangan tinggi (Priyantoro, 1991:49) memenuhi kriteria agar saat pengoperasian
dapat berjalan sesuai dengan standar yang
ada. Adapun kriteria jaringan pipa
ditampilkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.1. Kriteria jaringan pipa
TITIK SIMPUL
TANK
RESERVOIR
Pipa diameter 12 in
Pipa diameter 8 in
Pipa diameter 6 in
Pipa diameter 4 in
LEGENDA
TITIK SIMPUL
TANK
RESERVOIR
Pipa diameter 12 in
Pipa diameter 8 in
Pipa diameter 6 in
Pipa diameter 4 in