Kak Pupr
Kak Pupr
KONTRAKTUAL
Oktober 2015
KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEWA LANJUTAN DAN
PEMBANGUNAN BARU KOTA BANDUNG
I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum:
Saat ini kondisi pemenuhan kebutuhan perumahan di Indonesia masih belum terealisir
sepenuhnya sebagai akibat dari pertambahan penduduk setiap tahunnya tidak diimbangi
dengan ketersediaan perumahan. Rendahnya kemampuan ekonomi masyarakat untuk
1
memenuhi kebutuhan papan dan pertumbuhan kebutuhan rumah baru rata-rata 800.000 unit
per tahun, menyebabkan backlog di bidang perumahan terus mengalami peningkatan dari 5,8
juta unit pada tahun 2004 menjadi 7,4 juta unit pada akhir tahun 2009.
Sehubungan dengan peningkatan backlog tersebut diatas, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat mempunyai sasaran khusus dalam bidang rumah susun sesuai dengan
Rencana Strategis tahun 2015-2019, yaitu terlaksananya fasilitasi dan stimulasi
pembangunan rumah susun sewa sebanyak 65.500 unit sarusun.
KAK Manajemen Konstruksi dimaksudkan sebagai pedoman penugasan yang harus diikuti
bagi Konsultan Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Sewa dalam
melaksanakan pekerjaannya; dengan tujuan untuk mendapatkan proses pembangunan Rusun
Sewa beserta prasarananya yang efisien (laik fungsi dan terjangkau), efektif (disain rumah
yang sudah mempertimbangkan budaya dan pola hidup calon penghuni), dan sesuai dengan
perencanaan teknis dan waktu yang telah ditetapkan.
III. SASARAN
2
3. Terkendalikannya proses perencanaan konstruksi dan pelaksanaan konstruksi Rusun
Sewa secara berkualitas, tepat waktu, dalam batas biaya yang tersedia, serta
diselenggarakan secara tertib.
4. Terdokumentasikan dan terinformasikan hasil pelaksanaan kegiatan mulai dari kegiatan
perencanaan (pra konstruksi), saat konstruksi dan sampai pada tahap pasca konstruksi
serta kesiapan pemanfaatannya.
5. Tersusunnya laporan hasil pelaksanaan kegiatan mulai dari persiapan, perencanaan,
pelaksanaan konstruksi sampai pada pelaksanaan konstruksi selesai dan siap untuk
dimanfaatkan serta dikelola.
V. SUMBER PENDANAAN
Biaya untuk pelaksanaan pekerjaan Manajemen Konstruksi untuk masing-masing wilayah dan
Konsultan Manajemen Pusat maksimal Rp 700.000.000,- (tujuh ratus juta rupiah) termasuk
pajak-pajak yang berlaku, bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2016 Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.
1. LINGKUP KEGIATAN
Kegiatan Manajemen Konstruksi meliputi pengendalian waktu, biaya, pencapaian sasaran
fisik (kuantitas dan kualitas), dan tertib administrasi di dalam pembangunan bangunan
Rusunawa, mulai dari tahap persiapan/ perencanaan sampai dengan tahapan
pelaksanaan konstruksi selesai dan siap untuk pemanfaatannya. Kegiatan Manajemen
Konstruksi terdiri atas :
1). Meneliti kelengkapan dokumen perencanaan dan dokumen pengadaan, menyusun
program pelaksanaan pelelangan bersama konsultan perencana, dan ikut
memberikan penjelasan pekerjaan pada waktu pelelangan, serta membantu
kegiatan panitia pengadaan.
2). Membantu Satuan Kerja Penyediaan Rumah Susun Reguler dalam melaksanakan
pengadaan penyedia jasa konsultansi maupun konstruksi yang meliputi
penyusunan Pedoman Prakualifikasi, Kerangka Acuan Kerja (TOR) untuk seleksi
konsultan dan Dokumen Pengadaan serta Pedoman Evaluasi untuk pelelangan
konstruksi, memberi saran waktu dan strategi pengadaan, penjelasan teknis
pekerjaan (aanwijzing) serta bantuan evaluasi proses pengadaan.
3
3). Membantu Satuan Kerja Penyediaan Rumah Susun Reguler dalam
mempersiapkan kontrak perjanjian kerja dengan para konsultan dan pemborong.
Berperan sebagai kepanjangan tangan Struktural dan Pejabat Pembuat Komitmen
dalam melakukan koordinasi dan pendekatan dengan berbagai pihak terkait .
4). Mengadakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi perencanaan, pengawasan,
menyusun laporan hasil rapat koordinasi, dan membuat laporan kemajuan
pekerjaan manajemen konstruksi.
a. Tahap Pelelangan
1). Membantu Satuan Kerja Penyediaan Rumah Susun Reguler dalam melaksanakan
pengadaan penyedia jasa konsultansi perencanaan, pengawasan pekerjaan fisik
dan konstruksi meliputi penyusunan Pedoman Prakualifikasi, Kerangka Acuan
Kerja (TOR) untuk seleksi konsultan dan Dokumen Pengadaan serta Pedoman
Evaluasi untuk pelelangan konstruksi serta memberi saran waktu dan strategi
pengadaan.
2). Meneliti Dokumen Pengadaan yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana yang
terdiri dari Gambar Teknis dan Spesifikasi Teknis.
3). Membantu Satuan Kerja Penyediaan Rumah Susun Reguler dalam menyusun
Harga Perhitungan Sendiri (HPS) untuk setiap paket pekerjaan.
4). Membantu Satuan Kerja Penyediaan Rumah Susun Reguler dalam melakukan
seleksi melalui proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha, baik
prakualifikasi maupun pasca kualifikasi calon peserta pelelangan.
5). Membantu Satuan Kerja Penyediaan Rumah Susun Reguler dalam penyebaran
informasi pelelangan melalui papan pengumuman, website Kementerian dan
media massa
6). Membantu Satuan Kerja Penyediaan Rumah Susun Reguler dalam memberikan
penjelasan pekerjaan pada waktu rapat penjelasan pekerjaan (Aanwijzing).
7). Membantu Satuan Kerja Penyediaan Rumah Susun Reguler dalam melakukan
pembukaan dan evaluasi terhadap penawaran yang masuk.
8). Membantu Satuan Kerja Penyediaan Rumah Susun Reguler dalam menyiapkan
dan menyusun surat perjanjian kerja konsultan perencanaan, pengawasan dan
kontraktor pelaksana fisik.
9). Menyusun laporan kegiatan pelelangan.
b. Tahap Pelaksanaan
1). Membantu Satuan Kerja Penyediaan Rumah Susun Reguler dalam Kick-Off
Meeting pelaksanaan pembangunan rusunawa.
2). Mengevaluasi kegiatan pelaksanaan fisik yang diajukan oleh pelaksana konstruksi
di lapangan, yang meliputi program pencapaian sasaran konstruksi, penyediaan
4
dan penggunaan tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan, bahan bangunan,
quality assurance, dan program kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
3). Mengendalikan program pelaksanaan fisik yang meliputi program pengendalian
sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu, pengendalian kualitas dan
kuantitas hasil konstruksi, dan pengendalian tertib administrasi.
4). Melakukan kordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan
konstruksi fisik dan non fisik.
5). Melakukan monitoring dan evaluasi atas pekerjaan konsultan pengawas dan
pemborong / kontraktor untuk setiap lokasi dengan menggunakan dasar-dasar
teori manajemen proyek dan konstruksi termasuk penggunaan teknik rekayasa
nilai (value engineering), yang terdiri atas:
i. memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang
akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
ii. mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi, serta
memonitor dan mengevaluasi laporan konsultan pengawas tiap lokasi
pembangunan.
iii. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan konstruksi dari segi kualitas,
kuantitas dan laju pencapaian volume/realisasi fisik di tiap lokasi
pembangunan.
iv. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan
persoalan yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi.
v. Melakukan pengawasan secara berkala ke tiap lokasi pembangunan.
vi. Menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi secara berkala di pusat.
vii. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (Shop Drawings) yang
diajukan oleh Pemborong.
viii. Meneliti gambar-gambar hasil pelaksanaan pembangunan (As Built
Drawings) sebelum serah terima pekerjaan selesai (PHO).
ix. Membantu menyiapkan kelengkapan persyaratan untuk pelaksanaan PHO
maupun FHO.
x. Bersama dengan Konsultan Perencana menyusun petunjuk pemeliharaan
dan penggunaan bangunan gedung
6). menyusun laporan akhir pekerjaan manajemen konstruksi.
2. LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan Manajemen Konstruksi tersebar di Indonesia. Untuk itu dibagi menjadi
beberapa wilayah dengan masing-masing Manajemen Konstruksi sendiri serta 1 Konsultan
Manajemen Pusat untuk mengkoordinir semuanya.
5
VII. METODOLOGI
Kegiatan ini akan menghasilkan keluaran yang lengkap sesuai kebutuhan proyek. Kelancaran
proyek yang berhubungan dengan Manajemen Konstruksi. Selain hal tersebut, hasil yang
diharapkan dari pelaksanaan pembangunan Rusun Sewa adalah :
1. Rekapitulasi Laporan Pelaksanaan Pembangunan Rusun Sewa dari semua lokasi;
2. Laporan Akhir Penyelenggaran kegiatan TA 2016;
X. TENAGA AHLI
6
2. Wakil Ketua Tim (Co-Team Leader)
1 (satu) orang Wakil Ketua Tim disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata Satu
atau Dua (S1/S2) Jurusan Teknik Sipil atau Arsitektur lulusan perguruan Tinggi
Negeri atau Swasta yang telah disamakan. Untuk sarjana teknik strata satu
berpengalaman minimal 5 tahun serta untuk sarjana teknik strata dua
berpengalaman 6 tahun dalam perencanaan dan pengawasan pekerjaan bangunan
gedung bertingkat (2-6 lantai). Tenaga Ahli ini harus mempunyai Sertifikat
Keahlian.
Catatan:
Kegiatan ini juga dibantu oleh Tenaga penunjang, seperti: Operator Komputer, Operator CAD,
Sekretaris, dan Office boy sesuai dengan kebutuhannya.
XI. PELAPORAN
a. Laporan Pendahuluan
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sejak
tanggal dimulainya pelaksanaan konstruksi, sebanyak 5 (lima) buku laporan, termasuk 1
(satu) asli, dan akan dibahas dalam Tim Teknis
b. Laporan Mingguan,
Memuat hasil rencana dan realisasi pelaksanaan kegiatan, masalah yang dihadapi,
penyimpangan yang terjadi, tindakan koreksi dan/atau penyesuaian yang dilakukan,
evaluasi dan kesimpulan kegiatan manajemen konstruksi setiap bulannya, sebanyak 5
(lima) buku, termasuk 1 (satu) asli selama 36 minggu.
c. Laporan Bulanan,
Memuat hasil rencana dan realisasi pelaksanaan kegiatan, masalah yang dihadapi,
penyimpangan yang terjadi, tindakan koreksi dan/atau penyesuaian yang dilakukan,
evaluasi dan kesimpulan kegiatan manajemen konstruksi setiap bulannya, sebanyak 5
(lima) buku, termasuk 1 (satu) asli, selama 9 bulan.
7
Jakarta, Desember 2015