REVISI HALAMAN
/TU-RD/IV/2015 I I
SPO TANGGAL TERBIT DITETAPKAN,
21 APRIL 2015 DIREKTUR
PERSIAPAN PASIEN :
1. Pasien dipersilahkan duduk
2. Memberikan penjelasan kepada pasien tentang tindakan yang
akan kita lakukan
PROSEDUR PELAKSANAAN :
1. Bersihkan Vena dengan alkohol swab dan biarkan sampai
mengering lagi
2. Jika memakai vena Fossa cubiti, pasanglah tourniquet pada lengan
PROSEDUR atas dan mintalah orang itu mengepal
3. Tusuklah kulit dengan jarum dan semprit sampai ujung jarum
masuk kedalam lumen vena
4. Lepaskan atau renggangkan tourniquet dan perlahan-lahan tarik
penghisap semprit sampai jumlah darah yang dikehendaki didapat
5. lepaskan tourniquet jika masih terpasang
6. Taruhlah kapas diatas jarum dan cabutlah jarum dan semprit itu
7. Lekatkan plesterin diatas kapas
8. Letakkan darah didalam wadah sesuai jenis pemeriksaan
PERHATIAN :
1. Tusukan yang kurang tepat
2. Kulit yang ditusuk masih basah alkohol
UNIT TERKAIT Praktek Dokter Spesialis
PERSIAPAN PASIEN :
1. pengambilan darah pada pasien kemudian diletakkan pada tabung
2. Jelaskan tujuan pemeriksaan
3. Darah pada tempatnya diberi label nama pasien
PROSEDUR
PROSEDUR PELAKSANAAN :
1. Darah EDTA diletakkan dibawah alat penghisap
2. bagaian luar dilap dengan tisue dan letakkan wadah dibawahnya
3. tekan tombol diluet dengan menggoyang-goyangka supaya
homogen
4. letakkan wadah dibawah penghisap sampel
5. Tekan Count
6. tunggu beberapa menit
7. Keluar hasil
PERSIAPAN PASIEN :
1. Pasien diminta kencing dan urine ditampung pada wadah
2. jelaskan tujuan pemeriksaan
3. Urine pada tempatnya diberi nama pasien
PROSEDUR PELAKSANAAN :
1. 3 ml urine dituangkan pada tabung reaksi
PROSEDUR
2. Ambil stik urine 10 parameter celupkan kedalamnya
3. Angkat dan bandingkan dengan standart urine
4. kemudian urine dalam tabung dicentrifuge untuk mendapatkan
pemeriksaan sedimen urine.
5. Buang supernatant kemudian teteskan sedimen urine pada objeck
glass tutup dengan cover glass
6. Lihat di bawah mikroskop
PERHATIAN :
KEBIJAKAN
PROSEDUR PERSIAPAN ALAT
1. Nyalakan Alat
2. Tunggu 5 menit
3. Tekan AD Auto Zero
4. Lihat Nilai ADC yg keluar
5. Lakukan Control
6. Alat siap digunakan
PERSIAPAN PASIEN :
1. Pengambilan darah pada pasien
2. Darah tanpa EDTA diletakkan pada tabung
3. Dicentrifuge selama 10 menit sampai didapatkan serum
PROSEDUR PELAKSANAAN :
1. Siapkan reagen kimia klinik yang akan digunakan
2. Serum yang sudah siap, dilakukan pemeriksaan sesuai prosedur
3. Kemudian dibaca pada alat fotometer untuk mendapatkan
hasilnya
PERHATIAN :
PERSIAPAN PASIEN :
1. Pasien dipersilahkan duduk
2. Memberikan penjelasan kepada pasien tentang tindakan yang
akan kita lakukan
PROSEDUR PELAKSANAAN :
1. Sediaan yang didapat dari hasil swab vagina yang di lakukan oleh
dr.kandungan sebanyak 3 (tiga) sediaan.
2. Tunggu sediaan sampai kering
3. Letakkan sediaan di atas jempatan pengecatan
4. Untuk pemeriksaan Jamur dan trichomonas letakkan sediaan
kemudian tambahkan 1 tetes PZ tutup dengan cover glass lihat di
bawah mikroskop.
5. Untuk pewarnaan gram lakukan dengan reagent pewarnaan gram
6. Untuk pewarnaan GO letakkan sediaan kemudian Pulas dengan
reagent Metilen blue.
7. Lihat di bawah mikroskop
PERHATIAN :
PEMERIKSAAN HBA1C
LOGO
(RBRD)
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
/TU-RD/IV/2015 I I
SPO TANGGAL TERBIT DITETAPKAN,
21 APRIL 2015 DIREKTUR
PERSIAPAN PASIEN :
1. Pengambilan darah pada pasien
2. Darah dengan EDTA diletakkan pada tabung
3. Beri label nama pasien
PROSEDUR PELAKSANAAN :
1. Siapkan reagen HbA1C yang akan digunakan
2. Darah dengan EDTA yang sudah siap ,dilakukan pemeriksaan
sesuai prosedur
3. Kemudian dibaca pada alat Nycocard Reader II untuk
mendapatkan hasilnya
PERHATIAN :
PEMERIKSAAN CRP
LOGO
(RBRD)
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
/TU-RD/IV/2015 I I
SPO TANGGAL TERBIT DITETAPKAN,
21 APRIL 2015 DIREKTUR
PROSEDUR PELAKSANAAN :
1. Siapkan reagen CRP yang akan digunakan
2. Serum yang sudah siap,dilakukan pemeriksaan sesuai prosedur
3. Kemudian dibaca pada alat Nycocard Reader II untuk
mendapatkan hasilnya
PERHATIAN :
PERSIAPAN PASIEN :
1. Pasien diminta buang air besar dan sebagian feaces ditampung
pada wadah
2. jelaskan tujuan pemeriksaan
3. Pada wadah untuk feaces diberi nama pasien
PROSEDUR PELAKSANAAN :
1. Periksa Feaces secara makroskopis dan mikroskopis
2. Untuk pemeriksaan makroskopis periksa konsistensi, warna serta
apakah ada darah atau lendir.
3. Untuk pemeriksaan mikroskopis ambil sebagian kecil feaces
kemudian letakkan pada objeck glass dan beri setetes PZ aduk rata
dan tutup dengan cover glass.
4. Lihat di bawah mikroskop
PERHATIAN :
PEMERIKSAAN IMUNOLOGI/SEROLOGI
LOGO
(RBRD)
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
/TU-RD/IV/2015 I I
SPO TANGGAL TERBIT DITETAPKAN,
21 APRIL 2015 DIREKTUR
PERSIAPAN PASIEN :
1. Pengambilan darah pada pasien
2. Darah tanpa EDTA diletakkan pada tabung
3. Beri label nama pasien
4. Centrifuge selama 10 menit sampai didapatkan serum
PROSEDUR PELAKSANAAN :
1. Siapkan reagen (Cassette / Stick) Immunologi/serologi
2. Serum yang sudah siap,dilakukan pemeriksaan sesuai prosedur
yang ada.
PERHATIAN :
PERSIAPAN PASIEN :
1. Pasien dipersilahkan duduk
2. Menjelaskan pada pasien apakah sudah memenuhi syarat untuk
dilakukan pemeriksaan sperma
3. Memberikan penjelasan kepada pasien tentang cara dan aturan
dalam mengeluarkan sperma
4. Mengantar pasien ke dalam kamar yang sudah di sediakan
5. Sperma pada tempatnya diberi nama pasien
PROSEDUR PELAKSANAAN :
1. Catat waktu dan cara pengeluaran sperma
2. Letakkan sperma di atas Rotator putar selama 30-60 menit
3. Periksa sperma secara makroskopis yaitu Likuefeksi,
viskositas,volume,warna,bau dan PH
PROSEDUR 4. Sedangkan yang mikroskopis dengan cara pada objeck glass di
teteskan 1 tetes sperma tutup dengan cover glass
5. Lihat di bawah mikroskop untuk mengetauhi prosentase dari
sperma yang motil baik, motil kurang baik serta yang non motil
6. Isaplah sperma sampai tanda 0,5 dengan pipet thoma leukosit
hapus bagian luar pipet dengan tissue
7. Kemudian isaplah cairan hitung sperma sampai tanda 11
8. Campur tunggu beberapa menit
9. Buang + 3 tetes lalu teteskan pada kamar hitung yang telah di
tutup coverglass
10. Lihat di bawah mikroskop untuk menghitung konsentrasi sperma
11. Teteskan sperma pada objeckglass kemudian buat hapusan lalu
lakukan pewarnaan
12. Setelah hapusan kering lihat di bawah mikroskop untuk
mengetauhi prosentase morfologi sel sperma secara mikroskopis
PERHATIAN :
PERSIAPAN PASIEN :
1. Pengambilan darah pada pasien
2. Darah dengan EDTA diletakkan pada tabung
3. Beri Label nama pasien
PROSEDUR PELAKSANAAN :
1. Isaplah PZ dengan menggunakan pipet westergreen sampai tanda
150 mm kemudian masukkan dalam tabung
PROSEDUR 2. Kemudian isaplah darah dengan EDTA menggunakan pipet
westergreen sampai tanda 0
3. Bersihkan bagian luar pipet dengan menggunakan tissue
4. Masukkan darah kedalam tabung yang telah berisi PZ
5. Campurkan baik-baik kemudian isaplah dengan pipet westergreen
sampai tanda 0 mm
6. Biarkan pipet dalam sikap tegak lurus dalam rak westergreen
selama 60 menit
7. Bacalah tingginya lapisan plasma dengan milimeter dan
laporkanlah angka itu sebagai laju endap darah
PEMERIKSAAN GLUKOSA
SEWAKTU STICK DI PDS
LOGO
(RBRD)
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
/TU-RD/IV/2015 I I
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN,
21 APRIL 2015 DIREKTUR
PERSIAPAN PASIEN :
Penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang pemeriksaan
glukosa sewaktu stick di PDS
PROSEDUR PELAKSANAAN :
1. Tentukan bahwa pasien indikasi pemeriksaan glukosa sewaktu
stick
2. Beri tahu pasien dan keluarga bahwa pasien harus melakukan
pemeriksaan glukosa stick di PDS dan informasikan biayanya
3. Dokter membuatkan formulir laboratorium dengan item glukosa
sewaktu
4. Laksanakan prosedur pemeriksaan glukosa sewaktu
4.1. Cuci tangan sesuai standart sebelum melakukan tindakan
4.2. Ambil Alat glukosa stick dan kelengkapannya
4.2.1.Alat glukosa stick
4.2.1. Jarum stick disposibble
4.2.2. Stick untuk pembacaan
4.2.3. Alkohol swab
4.2.4. Buku pendokumentasian
PERHATIAN
1. Penjelasan kepada pasieen dan keluarga untuk pemeriksaan
glukosa stick
2. Kejelasan dan kelengkapan formulir laboratorium
3. Hasil pemeriksaan penunjang sebelumnya
4. Pastikan administrasi telah selesai
PERSIAPAN PASIEN :
Penjelasan kepada pasien tentang medical check-up
PROSEDUR PELAKSANAAN :
1. Menyambut pasien dengan ramah
2. Menawarkan paket – paket yang ada
3. Bila pasien belum menentukan pilihan paket, maka petugas MCU (
Medical check-up ) akan membantu dalam dalam menetukan
pilihan sesuai dengan kebutuhan pasien
PROSEDUR
4. Bila pasien sudah menentukan pilihan dan sudah puasa, pasien di
antar ke admission untuk pendaftaran dan mendapat No.Id card
5. Bila semua tindakan yang ada di dalam paket sudah terlaksana
maka pasien di arahkan ke billing untuk menyelesaikan
pembayaran
6. Bila pasien di tanggung oleh perusahaan/ corporate, maka
pembayaran melalui perusahaan yang bersangkutan/ reimbers
PERHATIAN :
1. Melakukan penjadwalan sebelumnya
2. pasien harus puasa 8 – 10 jam
3. Keluhan pasien
4. Ketepatan waktu
LOGO
(RBRD)
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
/TU-RD/IV/2015 I I
SPO TANGGAL TERBIT DITETAPKAN,
21 APRIL 2015 DIREKTUR
Reagensia
Reagensia untuk melakukan pewarnaan gram dan uji biokimia yang
sesuai.
Cakram antibiotik yang di pakai untuk uji resistensi juga harus sudah
terdaftar pada Departemen Kesehatan RI.
Alat :
Peralatan yang dibutuhkan adalah :
Berbagai alat keamanan dan keselamatan kerja petugas laboratorium :
1. Jas laboratorium
2. Masker
3. Sarung tangan
4. Face shield/ goggles
5. Biosafety cabinet kelas II
Alat persiapan dan pemeriksaan bahan :
1. Berbagai alat biakan mikrobiologi
2. Refrigerator terkalibrasi
Cara Kerja Pemeriksaan :
Pemeriksaan mikroba penyebab infeksi dalam saluran nafas/ sputum
dilakukan dengan cara biakan yang dilanjutkan dengan identifikasi
menggunakan uji biokimia dan uji kepekaan antibiotic.
Inokulasi
Spesimen diproses dalam biological safety cabinet
1. Spesimen diproses segera setelah diterima untuk
mempertahankan viabilitas pathogen dan menghindari
penempatan pasien dalam resiko untuk prosedur ulangan.
2. Seleksi bagian spesimen yang paling purulen atau berdarah
3. Buatlah pewarnaan Garm
4. Inokulasi pada media dengan menggunakan swab steril, stick
atau pipet pada media agar darah, agar coklat, dan Mac Conkey
(atau EMB)
Inkubasi
Media yang sudah diinokulasi, diinkubasi pada 35-37 oC dalam 5% CO2,
selama minimum 48 jam, lebih baik 72 jam.
Pemeriksaan Mikroskopis
Pewarnaan Gram
a. Siapkan sediaan dengan meneteskan 1 atau 2 tetes spesimen pada
gelas obyek yang sudah dibilas negatif
b. Biarkan mengering didalam Biosafety Cabinet dan jangan
diratakan
c. Fiksasi dengan api
d. Warnailah dengan zat warna pewarna Gram
e. Interpretasikan pewarnaan Gram
Pemeriksaan Kultur Sputum
1. Amati semua media agar terdapat adanya bukti-bukti
pertumbuhan secara makroskopis dalam 24 jam
2. Inkubasi lempeng petri untuk tambahan 24 sampai 48 jam, yang
berguna untuk mendeteksi molds dan batang Gram negative
fastidious, tumbuh lambat, seperti Bordetella spp.
3. Jika ada pertumbuhan pada 24 jam, amati lempeng petri lagi
pada 48 jam untuk morfologi yang tidak tampak pada 24 jam
4. Gunakan hasil pewarnaan gram sebagai pedoman untuk
menginterpretasikan kultur
Pengertian Pre-cleaning adalah proses yang membuat benda mati lebih aman untuk
ditangani oleh petugas sebelum dIbersihkan (umpamanya menginaktivasi
HBV, HBC, dan HIV) dan mengurangi, tapi tidak menghilangkan, jumlah
mikroorganisme yang mengkontaminasi.
Pengertian Ekspertisi di luar jam kerja atau dokter penanggung jawab berhalangan hadir
maka di lakukan penugasan kepada analis senior / mumpuni untuk melakukan
ekspertisi
Tujuan Untuk mendapatkan pengawasan pre analitik, analitik, dan pasca analitik yang
optimal sehingga di dapatkan hasilpemeriksaan yang akurat dan terpercaya
Kebijakan SK Direktur Rumah Sakit Umum Rachmi Dewi Gresik No.
013/SK.DIR/1001/III/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium Rumah Sakit Umum Rachmi Dewi Gresik
Prosedur 1. Analis senior melakukan pengawasan dan pemeriksaan pre analitik,analitik
dan pasca analitik.
2. Bila di jumpai pre analitik, analitik dan pasca analitik dari pemeriksaan
maka analis senior di wajibkan melaporkan dan berkonsultasi dengan
dokter penanggung jawab.
3. Hasil pemeriksaan laboratorium yang sudah sesuai / benar di keluarkan dan
di tanda tangani oleh analis senior dengan mengatasnamakan dokter
penanggung jawab
Unit Terkait Petugas Laboratorium
PERMINTAAN PEMERIKSAAN
C. PASIEN IGD
1.Dokter meminta pemeriksaan laboratorium dengan menulis blanko
permintaan pemeriksaan
2.Petugas IGD menelpon petugas laboratorium
3.Petugas laboratorium ke IGD untuk mengambil sampel.
1. IRJA
Unit Terkait 2. IRNA
3. IGD
4. Pasien Luar
PMI ( PEMANTAPAN MUTU INTERNAL )
Pengertian Melakukan kontrol mutu yang di lakukan oleh laboratorium itu sendiri
Pengertian Penerimaan, pencatatan spesimen yang di minta tentang identitas dan jenis
pemeriksaan di buku register serta di distribusikan ke masing- masing bagian
Tujuan 1. Memastikan pemilik / asal spesimen dengan benar
2. Memastikan jenis dan jumlah pemeriksaan dengan benar.
Kebijakan SK Direktur Rumah Sakit Umum Rachmi Dewi Gresik No.
013/SK.DIR/1001/III/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium Rumah Sakit Umum Rachmi Dewi Gresik
Prosedur
Setiap penerimaan spesimen di laboratorium harus di catat di dalmbuku
Register laboratorium yang meliputi :
1. Nomor urut laboratorium, Nomor Rekam Medis dan identitas lain
2. Identitas pasien ( Nama, umur, Jenis kelamin,alamat dll )
3. Nama dokter.
4. Tanggal dan jam spesimen di ambil
5. Tanggal dan jam spesimen di terima
6. Keadaan tiap spesimen yang tidak memenuhi syarat.
7. Jenis pemeriksaan yang diminta
8. Jenis spesimen yang di ambil dan di terima.
Unit Terkait
1. IRNA
2. IRJA
3. ICU
4. IGD
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSU RACHMI DEWI
00
Ditetapkan,
DIREKTUR RSU RACHMI DEWI
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Operasional 21 April 2015
PERSIAPAN PASIEN :
1 Pasien dipersilahkan duduk
2 Memberikan penjelasan kepada pasien tentang tindakan yang akan kita
lakukan
PROSEDUR PELAKSANAAN :
1. Bersihkan Vena dengan alkohol swab dan biarkan sampai mengering lagi
2. Jika memakai vena Fossa cubiti, pasanglah tourniquet pada lengan atas
dan mintalah pasien untuk mengepalkan tangan.
3. Tusuklah kulit dengan jarum dan semprit sampai ujung jarum masuk
kedalam lumen vena
4. Lepaskan atau renggangkan tourniquet dan perlahan-lahan tarik
penghisap semprit sampai jumlah darah yang dikehendaki didapat
5. lepaskan tourniquet jika masih terpasang
6. Taruhlah kapas diatas jarum dan cabutlah jarum dan semprit itu
7. Lekatkan plesterin diatas kapas
8. Letakkan darah didalam wadah sesuai jenis pemeriksaan
PERHATIAN :
Tusukan yang kurang tepat Kulit yang ditusuk masih basah alkohol
Pengertian Suatu Prosedur pemeriksaan dengan tujuan deteksi dini HIV terhadap
Pasien Pre Op dan Inpartu
Prosedur 1.CENTRIFUGE
a. Bersihkan dinding dalam dengan larutan aseptik minggu atau bilah
terjadi tumpahan atau ada tabung yang pecah.
b. Gunakan tabung dengan ukuran dan typeyang sesuai untuk centrifuge
c. Beban harus dibuat seimbang sebelum centifuge dijalankan.
2. Kamar Hitung
a. Kamar hitung dan kaca penutup harus bersih sebab kotoran ( jamur,
partikel, debu ) pada pengamatan dibawa mikroskop terlihat sebagai
sel
b. Periksa dibawa mikroskop apakah garis pada kamar hitung terlihat
jelas dan lengkap
c. Bersihkan dan keringkan kamar hitung beserta kaca penutup sesering
mungkin, sebab bila basah akan menyebabkan terjadinya
pengenceran dan kemungkinansel akan rusak.
d. Cuci kamar hitung segerah setelah dipakai dengan air mengalir
dengan air detergen ringan
e. Bila masih kotor,rendamlah dengan airdeterge dan bilas dengan air
bersih
f. Jangan memakai sikat pada waktu mencuci kamar hitung
3. MIKROSKOP
a. Letakkan mikroskop ditempat yang datar dan tidak licin
b. Bersihkan lensa dengan kertas lensa atau kain yang lembut dibasahi
dengan eter alkoholsetiap selesai bekerja terutama lensa terkena minyak
imersi