Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekarang ini, setiap tahunnya kebutuhan akan barang-barang kerajinan tangan sangat
beragam. Peningkatan permintaan para konsumen terhadap souvenir yang unik, dan tidak
mahalpun membuat para pengusaha souvenir kelimpungan karena orderan yang menupuk.
Saat ini souvenir tidak hanya diperuntukkan dalam acara-acara pernikahan saja, tapi juga
untuk acara ulang tahun, perpisahan sekolah, ataupun sebagai hadiah tambahan doorprize.
Souvenir kadang juga dibutuhkan sebagai kenang- kenangan atau hanya sebagai cenderamata
ucapan terima kasih. Selain dalam orderan partai besar, kadang souvenir pun dibeli satuan
bagi para peminat barang- barang kerajinan tangan.

Dengan adanya kondisi tersebut, peluang bisnis yang berkaitan dengan kerajinan
souvenir pun terbuka lebar dan bisa saja sangat menjanjikan. Untuk itu, saya ingin
memanfaatkan peluang ini. Saya akan mencoba untuk mendirikan sebuah usaha kerajinan
souvenir yang dibuat oleh tangan dengan nama “Gantungan Danbo Kayu”.

B. Visi Usaha

Menghasilkan produk yang berkualitas, ramah lingkungan dan disenangi orang.

C. Misi Usaha

1. Menciptakan tenaga kerja yang handal.


2. Menggunakan peralatan yang aman.
3. Mengembangkan kreatifitas.
4. Menghasilkan produk dengan bahan baku yang mudah didaur ulang.
5. Menarik konsumen dengan produk-produk yang unik dengan harga yang terjangkau.
6. Memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan / konsumen.
7. Memuaskan konsumen dengan menciptakan produk-produk yang baru di kalangan
masyarakat.

D. Tujuan Usaha

1. Memberikan kepuasan tersendiri bagi konsumen.


2. Sebagai lahan eksperimen berbisnis.
3. Dapat melakukan usaha souvenir dengan baik dan memberikan manfaat yang besar.
4. Dapat memasarkan produk kerajinan souvenir ini dengan baik.
5. Dapat menjaga kelangsungan usaha dan mengembangkannya.

1
E. Manfaat Usaha

1. Memberikan ilmu bagi saya tentang cara membuat sebuah kerajinan tangan yaitu
souvenir gantungan (danbo).
2. Memberikan pengetahuan tentang cara menjadi seorang wirausahawan yang baik.
3. Memberikan manfaat bagi saya bagaimana susahnya dalam berusaha.
4. Memberikan pengetahuan saya tentang cara peningkatan jumlah dan mutu produksi
souvenir gantungan.

F. Analisa SWOT

Tabel SWOT

 Faktor Internal

Tidak akan mengalami kerugian yang besar seandainya


usaha tersebut tidak berjalan, karena disini modal pemilik
KEKUATAN diinvestasikan dalam bentuk souvenir gantungan, jadi
seandainya produk tidak laku dijual, produk tersebut bisa
dijual ke tempat lain.

 Banyaknya pesaing yang beroperasi di daerah lain namun


sudah cukup terkenal.
 Kayu yang digunakan kurang bagus dan berkualitas
KELEMAHAN  Jika tidak kreatif dan tidak berusaha mencari model-
model gambar/karakter yang harus ada di gantunagn
“Danbo” yang baru, maka kita dapat mengalami kerugian
yang cukup besar.

 Faktor Eksternal

Banyaknya peminat atau konsumen yang ingin memiliki


sebuah souvenir gantungan, kuhususnya “Danbo”
PELUANG Permintaan akan meningkat pada hari-hari tertentu, dan
tema/gambar gantungan akan menyesuaikan dengan hari-
hari tertentu tersebut
 Banyaknya jenis usaha diluar sana sebagai pesaing.
 Hanya bisa terjual jika mempunyai tema/gambar pada
TANTANGAN gantungan kayu “Danbo” berganti, sesuai dengan hari
hari tertentu atau acara tertentu.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kerajinan Kayu

Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang sebagian besar wilayahnya diisi oleh
lautan dan juga hutan. Hutan yang tersebar di banyak tempat di Indonesia tentu menjadi
keuntungan tersendiri bagi para perajin. Karya kerajinan ukir kayu adalah karya kerajinan
yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir.
Kerajinan ukiran memang lebih banyak menggunakan bahan baku kayu sebagai bahan
utamanya. Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka,
dan lain-lain.

Pembuatan produk kerajinan harus memperhatikan unsur estetika dan ergonomis.

 Unsur Estetika

Unsur estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan. Keindahan


adalah nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah karya seni. Keindahan juga
diartikan sebagai pengalaman estetis yang diperoleh ketika seseorang mencerap
objek seni atau dapat pula dipahami sebagai sebuah objek yang memiliki unsur
keindahan. Nilai-nilai keindahan (estetik) atau keunikan karya seni memiliki prinsip:
kesatuan (unity), keselarasan (harmoni), keseimbangan (balance), dan kontras
(contrast) sehingga menimbulkan perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung,
ataupun rasa senang.

 Unsur Ergonomis

Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi atau
kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah seperti berikut:

 Keamanan (security) yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan


produk kerajinan tersebut.
 Kenyamanan (comfortable), yaitu kenyamanan apabila produk kerajinan
tersebut digunakan. Barang yang enak digunakan disebut barang terap. Produk
kerajinan terapan adalah produk kerajinan yang memiliki nilai praktis yang
tinggi.
 Keluwesan (flexibility), yaitu keluwesan penggunaan. Produk kerajinan
adalah produk terap/ pakai, yaitu produk kerajinan yang wujudnya sesuai
dengan kegunaan atau terapannya. Produk terap/pakai dipersyaratkan
memberi kemudahan dan keluwesan penggunaan agar pemakai tidak
mengalami kesulitan dalam penggunaannya.

3
B. Kerajinan Tangan

Pengertian dari kerajinan tangan yaitu membuat barang ataupun produk yang dilakukan
secara manual dengan menggunakan tangan yang memiliki keindahan dan daya jual.
Kerajinan tangan bisa saja dihargai dengan cukup mahal tergantung dari kualitas dan
kerumitan kerajinan yang dihasilkan.

Ada dua macam 2 fungsi kerajinan tangan:

1. Fungsi pakai

Yaitu kerajinan yang lebih mengutamakan nilai guna dari barang atau kerajinan
tersebut dan agar lebih menarik ditambah dengan keindahan yang sangat unik.

2. Fungsi hias

Yaitu jenis kerajinan ini adalah kerajinan yang tidak terlalu memperhatikan nilai
gunanya melainkan lebih menekankan pada keindahan barangnya saja. Contohnya
kerajinan patung, dan miniatur.

 Bila dilihat dari bahan yang dilihat, maka kerajinan di bagi menjadi dua:

 Kerajinan dari bahan keras


 Kerajinan dari bahan lunak

 Ciri khas kerajinan suatu daerah dipengaruhi oleh beberapa faktor:

 Letak geografis
 Budaya
 Sumber daya alam

 Tahap-tahap dalam membuat kerajinan tangan:

 Membuat desain atau rancangannya


 Mempersiapkan alat serta bahan yang dibutuhkan
 Memproduksi benda sesuai dengan desain yang telah dibuat
 Tahap akhir atau finishing

C. Gambaran Umum Rencana Usaha

Usaha membuat lampu hias ini mempunyai tujuan memiliki ruangan yang elegan, dan
murah biaya karena memanfaatkan limbah lingkungan. Dilihat dari prospek usaha, gantungan
“danbo” sangat berpotensi untuk menjadi usaha sampingan siswa/siswi karena waktu kerja
tidak menghalangi proses belajar. Kelebihan usaha ini adalah bisa di lakukan dengan waktu
yang cukup singkat, yang jelas kita harus sudah mempunyai alat dan bahan, dan juga kita
memiliki ide-ide kreatif yang akan di hasilkan, sehingga tidak terkesan membosankan.

4
D. Bahan dan Cara Pembuatan Gantungan “Danbo”

1. Bahan Pembuatan
 Kayu
 Lem
 Vernis
 Amplas
 Spidol kecil & besar
 Bolpoin
 Gantungan

2. Alat pembuatan
 Alat ukur/penggaris
 Gergaji

3. Cara membuat gantungan “Danbo”


 Pertama, ukur panjang kayu sesuai ukuran yang diinginkan.
 Potong kayu dengan ukuran besar untuk bagian kepala, dan ukuran sedang untuk
bagian badan, juga potong kecil-kecil untuk bagian tangan dan kaki.
 Kemudian haluskan permukaan kayu menggunakan amplas agar tidak kasar.
 Beri karakter berbeda setiap gantungan “Danbo” agar terlihat lebih menarik.
 Kemudian lumpuri setiap bagian dengan menggunakan lem, setelah dilumuri
dengan lem satukan atau rekatkan setiap bagian seperti bagian kepala, badan,
tangan, dan kaki menjadi satu.
 Setelah itu, semprot atau lapisi dengan cairan vernis semprot agar terlihat lebih
bagus, lebih mewah dan terkesan menarik.
 Kemudian pasang gantungannya pada bagian atas kepalanya.
 Gantungan “Danbo” siap dijual.

E. Perencanaan Keuangan & Perhitungan Laba/Rugi

1. Sumber Daya Manusia (SDM)

Dalam pembuatan gantungan “danbo” yang menggunakan sebagian bahan yang


berasal dari limbah merupakan sebuah kreasi untuk mencipatakan peluang usaha bagi
semua orang yang bersifat inovatif. Sumber daya ini akan di aplikasikan ke konsumen
dengan hasil-hasil yang bersifat ekonomis atau murah dan terjangkau, tanpa biaya yang
besar kita mampu menciptakan peluang usaha bagi diri sendiri maupun kelompok.

2. Estimasi Usaha

Estimasi adalah suatu metode dimana kita dapat memperkirakan nilai dari suatu
populasi dengan menggunakan nilai dari sampel. Estimator adalah nilai pendugaan/suatu
data statistik, sebagai sampel yang digunakan untuk mengisi suatu parameter.

5
3. Biaya Bahan Baku Pembuatan Souvenir Gantungan “Danbo”

Dalam proses pembuatan gantungan kayu “Danbo” kami membutuhkan bahan baku,
rinciannya sebagai berikut:

No Nama Barang Banyaknya Harga satuan Harga Total

1 Kayu 3 (ukuran besar, Rp. 18.000


sedang, kecil
2 Lem 1 Pcs Rp. 13.000/Pcs Rp. 13.000
3 Vernis 1 Pcs Rp. 22.000/Pcs Rp. 22.000
4 Amplas ½ meter Rp. 10.000/meter Rp. 5.000
5 Spidol Kecil 1 Pcs Rp. 1.500/Pcs Rp. 1.500
6 Spidol Besar 1 Pcs Rp. 6.500/Pcs Rp. 6.500
7 Bolpoin 1 Pcs Rp. 3.000/Pcs Rp. 3.000
8 Gantungan 30 Pcs Rp. 7.00/Pcs Rp. 21.000
Total Rp. 90.000

4. Biaya Overhead

No Nama Barang Harga Satuan Harga Total

1 Transportasi Rp. 15.000 Rp. 15.000


2 Alat Kerja (Gergaji Rp. 5.000 Rp. 5.000
& Penggaris
Total Rp 20.000

5. Biaya Tenaga Kerja

No Nama Harga Total

1 2 orang Rp. 10.000


Total Rp. 10.000

Total biaya = Biaya bahan baku+Biaya overhead+Biaya tenaga kerja

= Rp. 90.000 + Rp. 20.000 + Rp. 10.000

= Rp. 120.000,-

6
Jadi, total pengeluaran yang digunakan dalam satu kali produksi yang menghasilkan
25 souvenir gantungan “Danbo” dengan modal pengeluaran Rp. 120.000

6. Penentuan Harga Jual

Harga Pokok Produksi (BEP) = Total biaya / Hasil produksi

= Rp. 120.000 / 25

= Rp. 4.800,- /pcs

Harga Jual = BEP + (50% x BEP)

= Rp. 4.800 + (50% x Rp. 4.800)

= Rp. 4.800 + Rp. 2.400

= Rp. 7.200,-/pcs

Jadi, harga jual /pcs adalah Rp. 7.200,-

7. Perhitungan Laba Rugi

Laba = ( hasil produksi x harga jual) – modal

= ( 25 x Rp. 7.200) – Rp. 120.000

= Rp. 180.000 – Rp. 120.000

= Rp. 60.000,-

Persentase Laba = laba / modal x 100%

= Rp. 60.000 / 120.000 x 100%

= 50%

Persentase dari laba bersih yang didapat dalam satu kali produksi yaitu 50%

7
F. Contoh Kreasi Gantungan “Danbo”

8
BAB III

PENUTUP

Demikianlah proposal ini kami buat, semoga proposal ini bisa memberi inspirasi untuk
menjadi seorang wirausahawan yang sukses dan menjadikan suatu ide bagi seseorang yang
mempunyai keinginan untuk berwirausaha. Semoga Allah SWT memberikan perlindungan
dan rezeki bagi kita semua.

A. Kesimpulan

Menurut saya, dalam mengembangkan suatu usaha itu harus mempunyai kemauan,
bakat, dan kreatifitas dalam mengembangkan suatu usaha dan juga tentunya mempunyai
kepribadian yang optimis untuk bisa, bisa untuk memberikan pelayanan yang baik untuk
konsumen dan tentunya tidak mengecewakan konsumen. Dan disaat itulah pasti usaha
yang kita lakukan bisa tercapai dengan sukses.

B. Saran

Saya menyarankan bahwa membuat souvenir gantungan itu sangatlah mudah, hanya
berbekal kemauan, sungguh-sungguh, dan kreatifitasnya untuk berusaha menjadi seorang
wirausahawan sukses.

Anda mungkin juga menyukai