Anda di halaman 1dari 2

Latihan Soal 4 Kimia Organik Fisik

Karbokation dan Reaksi yang Melibatkan Karbokation


1. Reaksi antara 1-adamantilklorida dengan AgNO3 dalam etanol menghasilkan 80% 1-
adamantilnitrat dan 20% 1-etoksiadamantan. Rasio produk yang dihasilkan diketahui tidak
dipengaruhi oleh konsentrasi AgNO3. Analisis terhadap persamaan Hammett dengan memplotkan
log k/ko terhadap σ menunjukkan nilai ρ sebesar -3,5. Berikan analisis terhadap produk yang
terbentuk dan sarankan mekanisme reaksinya. Apakah korelasi nilai ρ terhadap reaksi ini? Jelaskan!

2. Reaksi substitusi nukleofilik dalam suasana asam dipelajari untuk senyawa turunan alkohol, (2S)-
3-metil-2-butanol dan menghasilkan fakta-fakta sebagai berikut:
a. Dengan kehadiran HCl, reaksi dengan cepat menghasilkan (2R)-2-kloro-3-metilbutana.
b. Jika HCl diganti dengan HBr, reaksi berlangsung menghasilkan 2-bromo-2-metilbutana.
Sarankan mekanisme reaksinya dan berikan analisis terhadap produk yang terbentuk serta jelaskan
pengaruh variasi asam yang digunakan!

3. Reaksi pembentukan alkil halida dari alkohol dengan kehadiran SOCl2 dan piridin umumnya
berlangsung mengikuti kaidah SN2, dimana produk yang terbentuk memiliki inversi konfigurasi.
Seorang peneliti menyelidiki reaksi ini terhadap (S)-2-butanol dan mendapati bahwa ketika dia lupa
memasukkan piridin ke dalam reaksi, produk yang dihasilkan 100% memiliki retensi konfigurasi,
(S)-2-klorobutana. Sedangkan ketika dia menggunakan piridin, produk yang dihasilkan 100%
memiliki inversi konfigurasi, (R)-2-klorobutana. Berikan analisis terhadap produk yang terbentuk
serta jelaskan pengaruh piridin dalam reaksi. Sarankan pula mekanisme reaksinya.

4. Reaksi pemutusan cincin pada senyawa turunan epoksida yaitu cis-2,3-epoksi-4-metilpentana


menghasilkan produk yang berbeda tergantung kondisi reaksinya.
a. Dalam suasana basa, penambahan CH3ONa menghasilkan senyawa 2-metoksi-4-metil-3-
pentanol dan enansiomernya dalam komposisi yang rasemat.
b. Dalam suasana asam, penambahan CH3OH menghasilkan senyawa 3-metoksi-4-metil-2-
pentanol dan enansiomernya dalam komposisi yang rasemat ditambah produk lain yaitu 4-
metoksi-4-metil-2-pentanol dan enansiomernya dalam komposisi yang rasemat pula.
Berdasarkan data tersebut, berikan analisis terhadap produk yang terbentuk serta sarankan
mekanisme reaksinya!

5. Reaksi dekomposisi ion 1-feniletiltrimetilamonium menjadi stirena diketahui berlangsung dengan


kehadiran basa dalam pelarut polar sesuai persamaan reaksi berikut:
PhCH(+NMe3)CH3 + :B → PhCH=CH2 + NMe3 + HB+
Seorang peneliti mempelajari pengaruh basa dan pelarut dalam reaksi ini dengan data yang
dihasilkan tertera pada tabel berikut.
Laju Reaksi (106 M s-1)
Basa pKb
H2O EtOH
Piridin 8,78 5,7 1,84
2-Metilpiridin 8,04 15,2 4,2
3-Metilpiridin 8,37 13,4 4,8
4-Metilpiridin 8,02 20,4 7,1
2,6-Dimetilpiridin 7,28 10,2 2,6
3,4-Dimetilpiridin 7,54 38 16,3
3,5-Dimetilpiridin 7,85 29 10,8
2,4,6-Trimetilpiridin 6,41 18,5 5,4
Berikan analisis terhadap pengaruh basa dan pelarut terhadap laju reaksinya dengan terlebih dahulu
menentukan apakah reaksi tersebut mengikuti kaidah E1, E2, atau E1cB jika diketahui reaksi ini
menghasilkan fakta-fakta berikut:
1. Laju reaksi berorde satu terhadap ion 1-feniletiltrimetilamonium.
2. Penggantian hidrogen dengan deuterium pada posisi C-2 dari ion 1-feniletiltrimetilamonium
tidak mempengaruhi laju reaksi.

6. Reaksi eliminasi pada suhu ruang terhadap trans-1-bromo-2-isopropilsikloheksana menghasilkan


3-isopropil-1-sikloheksena sebagai satu-satunya produk. Pada suhu yang lebih tinggi, reaksi ini
menghasilkan produk 1-isopropil-1-sikloheksena sebagai produk mayornya dan 3-isopropil-1-
sikloheksena sebagai produk minornya. Berikan analisis terhadap produk yang terbentuk serta
sarankan mekanisme reaksinya! Analisis pula apakah sebenarnya produk stabil secara kinetik atau
termodinamika!

7. Dengan menggunakan Postulat Hammond, berikan analisis yang tepat terhadap pernyataan berikut.
a. 3-kloro-1-propena lebih reaktif daripada 1-kloropropana dalam reaksi SN1.
b. 2-metil-1-propena bereaksi dengan cepat daripada 1-propena dalam reaksi adisi elektrofilik
menggunakan HX.

8. Reaksi adisi alkena dengan suatu halogen dapat menghasilkan pproduk yang berbeda bergantung
pada halogen yang digunakan dan berlangsung menurut skema reaksi di bawah ini.

Tabel berikut merangkum laju reaksi terhadap variasi halogen yang digunakan.
X2 Laju Reaksi (M/s) XY Laju Reaksi (M/s)
I2 1 IBr 3 x 104
4
Br2 10 ICl 105
7
Cl2 5 x 10 BrCl 4 x 106
Berdasarkan data tersebut, sarankan mekanisme reaksi yang terjadi. Berikan analisis pula terhadap
halogen yang digunakan terhadap laju reaksinya. Jelaskan!

9. Reaksi pembentukan eter dapat dilakukan dengan mereaksikan suatu alkena dengan alkohol dan
bantuan katalis asam sesuai persamaan reaksi berikut. Reaksi pembentukan eter ini memberikan
fakta-fakta sebagai berikut:

(i) Terdapat senyawa antara 2-kloro-2-metilbutana dengan 37Cl jika digunakan asam H37Cl pada
reaksi pembentukan eter tersebut.
(ii) Laju reaksi berorde satu terhadap masing-masing reaktan; v = k[alkena][alkohol][H+]
Berdasarkan fakta tersebut, sarankan mekanisme reaksi (panah aliran elektron) pembentukan eter
berdasarkan fakta-fakta yang ada.

10. Isoprena atau 2-metil-1,3-butadiena merupakan prekursor dalam pembentukan senyawa turunan
terpenoid yang sering digunakan sebagai antibakteri. Untuk menghasilkan senyawa turunan
isoprena, isoprena direaksikan dengan HCl (1 ekivalen) pada beberapa kondisi berikut:
a. Pada suhu ruang, reaksi hanya menghasilkan 3-kloro-2-metil-1-butena tanpa kehadiran 3-
kloro-3-metil-1-butena.
b. Dengan pemanasan, reaksi hanya menghasilkan 1-kloro-2-metil-2-butena tanpa kehadiran 1-
kloro-3-metil-2-butena.
Berikan analisis terhadap fakta tersebut dan sarankan mekanisme reaksinya. Mengapa reaksi ini
hanya selektif dan spesifik terhadap salah satu ikatan rangkapnya? Jelaskan!

Anda mungkin juga menyukai