Anda di halaman 1dari 4

JANGAN MEMBUANG

SAMPAH SEMBARANGAN

Sang mentari mulai mengarah ke barat. Warga Desa Sewangi tetap saja
disibukkan oleh kegiatan sehari – hari mereka. Saat itu yang terlihat di pinggiran
sungai adalah Bu Fatimah, seorang ibu rumah tangga. Ia terlihat sedang
membuang sampah ke sungai. Dari kejauhan tampak Pak Lurah yang sedang
berjalan menghampiri Bu Fatimah.

Pak Lurah : “Sedang apa di pinggiran sungai, Bu?” (Menghampiri Bu


Fatimah)

Bu Fatimah : “Eh… Pak Lurah. Baru saja membuang sampah, Pak.”


(Tersenyum)

Pak Lurah : “Loh… Kok membuang sampah di sungai, Bu.” (Berbicara


dengan nada seperti bertanya)

Bu Fatimah : “Kalau bukan di sungai, dimana lagi, Pak? Bapak mau saya
membuang sampahnya di rumah Bapak?” (Berbicara dengan nada
bertanya)

Pak Lurah : (Menggeleng – gelengkan kepala) “Seharusnya Ibu membuang


sampahnya di tempat penampungan sampah desa, supaya
lingkungan desa kita bersih dan terhindar dari nyamuk demam
berdarah, Bu.”

Bu Fatimah : “Sama saja, Pak. Lagian kalau sudah waktunya orang sakit, ya
tetap saja akhirnya sakit.” (Berbicara dengan nada sedikit kesal)

Pak Lurah : “Ya sudah, terserah Bu Fatimah saja. Saya pergi dulu.”
(Meninggalkan Bu Fatimah)

Pak Lurah pun meninggalkan Bu Fatimah di pinggiran sungai. Esok


harinya, anak perempuan Bu Fatimah meminta ijin untuk pergi bersama teman –
temannya di pinggiran sungai.

Farah : “Ibu, aku ijin keluar, ya.” (Menghampiri Bu Fatimah yang sedang
menonton TV)

Bu Fatimah : “Mau kemana, Farah?” (Berbicara sambil menoleh ke arah Farah)

Farah : “Di pinggiran sungai, Bu. Bermain bersama teman – teman.”


(Tersenyum)
Bu Fatimah : “Ya sudah, pulangnya jangan terlalu sore.” (Berbicara dengan
nada menasehati)

Farah : “Siap, Bu.” (Tersenyum, lalu keluar dari rumah)

Farah keluar dari rumahnya sambil mengendarai sepeda. Sesampainya di


pinggiran sungai, Farah bermain bersama teman – temannya hingga menjelang
sore. Farah pun kembali ke rumahnya dengan keadaan selamat. Namun malam itu,
Farah merasa tidak enak badan. Ibunya pun mendapati Farah terkena demam
tinggi dan langsung membawanya ke Puskesmas.

Dokter : “Ada apa, Bu?” (Dengan wajah kebingungan)

Bu Fatimah : “Ini Dok, Farah. Demamnya sangat tinggi.” (Dengan wajah


cemas)

Dokter : “Tunggu sebentar, Bu. Saya periksa dulu.” (Bersama Farah


menuju ruang pemeriksaan)

Dokter yang bertugas di Puskesmas memeriksa Farah dengan sangat teliti.


Ia juga memberi beberapa pertanyaan kepada Farah.

Dokter : “Hari ini apa saja yang kau lakukan, Farah?” (Dengan wajah
penasaran)

Farah : (Berfikir sebentar) “Saya hari ini pergi ke sekolah. Lalu, siang
tadi saya bermain bersama teman – teman di pinggiran sungai.”

Dokter : (Menghadap Farah) “Nah, itu penyebabnya. Sungai di desa kita


kan masih tertumpuk sampah – sampah yang mungkin saja
menjadi sarang nyamuk demam berdarah.”

Farah : (Dengan wajah cemas) “Lalu bagaimana, Dok?”

Dokter : (Tersenyum) “Tak usah kawatir, Farah. Ini masih gejala demam
berdarah. Minum saja obat di resep ini dengan teratur, ya. Semoga
lekas sembuh.”

Farah : (Tersenyum) “Terima kasih, Dokter.”

Farah dan Ibunya pulang ke ruamah dengan perasaan lega. Esok harinya,
sekitar pukul tiga sore, Pak Lurah melewati halaman rumah Bu Fatimah. Saat itu
juga Bu Fatimah sedang menyapu terasnya.

Pak Lurah : “Selamat sore, Bu. Saya dengar Farah sakit ya, Bu?”
(Menghampiri Bu Fatimah)
Bu Fatimah : (Menghentikan kegiatan menyapu) “Iya, Pak. Gejala deman
berdarah lebih tepatnya.”

Pak Lurah : “Sudah saya bilang kan Bu, kita harus menjaga kebersihan sungai
supaya terbebas dari nyamuk demam berdarah.” (Berbicara
dengan nada menjelaskan)

Bu Fatimah : “Iya, Pak. Saya menyesal telah membuang sampah sembarangan


di sungai. Mulai sekarang saya akan membuang sampah di tempat
penampungan sampah desa.” (Berbicara dengan nada menyesal)

Pak Lurah : “Baguslah kalau begitu, Bu.” (Tersenyum)

Kini Bu Fatimah membuang sampahnya di tempat penampungan sampah


desa. Sungai Desa Sewangi pun terlihat bersih dan terbebas dari tumpukan
sampah. Selain itu sarang nyamuk demam berdarah juga hilang dengan
sendirinya. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan lingkungan sekitar
supaya kita dapat hidup sehat dan terbebas dari berbagai macam penyakit.
TUGAS BAHASA INDONESIA
DRAMA

Anggota Kelompok :

 Andradio Titan (IXC/02)


 Mellynia F.S. (IXC/14)
 Vincentia D.S.P. (IXC/19)
 Violita Noviantari (IXC/20)
 Vlory Carmelia S. (IXC/21)

Anda mungkin juga menyukai