Kesehatan

Kesehatan sebagai bagian dari hak asasi manusia sebagaimana amanat UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 memuat jaminan konstitusional hak memperoleh pelayanan
kesehatan sebagai hak asasi manusia. Pemerintah memiliki amanah dan bertanggung jawab untuk
pemenuhan atas hak kesehatan bagi warga negaranya. Pelayanan kesehatan dapat diperoleh mulai
dari tingkat puskesmas, rumah sakit umum/swasta, klinik dan institusi pelayanan kesehatan
lainnya.

Saat ini, masyarakat masih menuntut pihak penyelenggara pelayanan kesehatan yang baik
dan merata sehingga semua masyarakat hingga di pelosok negeri pun dapat merasakan fasilitas
pelayanan kesehatan yang sama dengan masyarakat yang tinggal di perkotaan. Dalam pemenuhan
atas hak kesehatan tersebut, pemerintah memberikan jaminan kesehatan yang telah diatur dalam
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.
Jaminan kesehatan ini berupa perlindungan kesehatan dalam memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar Iuran Jaminan Kesehatan atau
Iuran Jaminan Kesehatannya dibayar oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.

Pelayanan kesehatan yang baik harus memiliki berbagai persyaratan pokok, antara lain
pelayanan kesehatan harus tersedia di masyarakat serta bersifat berkesinambungan; pelayanan
kesehatan harus dapat diterima masyarakat dan bersifat wajar; pelayanan kesehatan harus mudah
dicapai oleh masyarakat; pelayanan kesehatan harus mudah dijangkau; dan pelayanan kesehatan
harus bermutu (Azwar, 1996). Kenyataannya masyarakat masih belum merasakan fasilitas
pelayanan kesehatan yang memadai dan sesuai dengan standar. Pelayanan kesehatan masih
menjadi salah satu obyek observasi dalam kajian pelayanan publik di kelompok marjinal. Adapun
indikator/aspek yang di observasi meliputi: fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, dan fasilitas
penunjang (obat dan jaminan kesehatan). Hasil lapangan kondisi pelayanan kesehatan dapat dilihat
pada pembahasan dibawah ini.