Anda di halaman 1dari 29

FRAME SCAFFOLDING

UMUM
Pada Frame Scaffolding, Tiang dan Transom
menjadi satu komponen yang saling
mendukung (di-Las) menjadi system
structure (Main Frame). Untuk
menghubungkan satu dengan yang lain
digunakan rangka Menyilang (Cross Breacing)
yang harus dipasangkan setiap bay-nya pada
CLEAT yang terdapat di Main Frame
Terminologi (istilah) Permenakertrans RI Modul basic Scaffolding

• Scaffolding Upright: Tiang vertikal (Main Frame)


• Diagonal Breace/ Cross Breacing : Palang Penguat Meyilang
• Ladge Frame (ledger) : Batang Memanjang Horizoltal
• Jack base : Sepatu Perancah (Sole Board)
• Ancorages / Ties : Angkur, Komponen Perancah yang terikat pada
konstruksi permanen
• Support : Batang Pipa pendukung yang dipasang diagonal antara
scaffolding dan landasan atau Konstruksi Permanen
• Cleats : Pin atau Pasak yang berada di main frame sebagai pengikat
cross breacing
• Arm Lock/ Banana Clip : Pengunci Sambungan (Joint Farame) yang
harus dipasang pada setiap sambungan Main Frame
• Ladge With Floor/Catwalk : lantai kerja yang dilengkapi Hook
Ladge Frame
Persaryaratan Rancang Bangun Metal
Frame Scaffold
• Penggunaan baseplate hanya mengunakan
Adjustable (Ulir), dan dipaku/dikunci ke Sole
Board
• Maksimum Jarak antar Main Frame 1,85 m
(Maksimum Penggunaan Cross Breacing
panjang 2 m)
• Tinggi maksimum Level (Lift Scaffold) hanya 2
meter
• Rangka dipasang bersama dengan penguat
menyilang Diagonal (Cross breasing) yang
Maks. 2 M

Maks. 2 M

Maks. 1,85 M
KETENTUAN JARAK (SPAN) TINGGI FRAME &
PANJANG CROSS BRACING
LEBAR FRAME TINGGI FRAME PANJANG SPAN OF BAY LIVE LOAD
CROSS BRACED

610 mm 1542 mm 1251 mm 914 mm 200 kg / bay


( 5’ ) ( 3’ 6” ) ( Heavy )

762 mm 1700 mm 1549 mm 1249 mm 135 Kg / Bay


( 6’ ) ( 5’ ) (Medium)

914 mm 1930 mm 1850 mm 1524 mm 75 Kg / Bay


( 7’ ) (6‘) ( Ligh )

OSHA 1926.451 (g)(2):...Dismantling supported scaffolds..... In CSI-


Frame Scaffold TECHNICAL MANUAL
Ladge Frame
• Ladge Frame harus terpasang pada Lift (jajaran Main Frame) pertama dan
diakhir Lift (dibawah Papan Kerja) dan sebagai landasan Boardbarier,
sepanjang panjang Scaffold
• Jika Frame Scaffolding melebihi 4 Lift (level), maka setiap 4 Level Main
Frame harus dipasang Ledge Frame, Kecuali setiap Level dijadikan Lantai
Kerja maka setiap level harus diberi Ledge Frame (Anz 4567.1995)
• Jika Frame Scaffolding melebihi 4 Lift (level),
maka setiap 4 Level Main Frame harus dipasang
Ledge Frame
Apabila didalam
Kontruksi
dijadikan Lantai
Kerja, maka
dibawah Lantai
kerja harus diberi
Ledge Frame (Anz
4567.1995)
Arm Lock, Thumb Screw, Pin Tail
(pengaman Sambungan Pipa)
• Sambungan Main Frame untuk mempertinggi
Perancah Wajib mengunakan Pengaman atau
pengikat sambungan agar sambungan tidak
terlepas.
• Pengaman sambungan dapat mengunakan
Arm Lock/Banana Clips, Thume Screw, dan PinArm Lock
Tail yang memang dirancang dari
Vendor/Pabrik untuk pengaman sambuangan
Side Breacing
(pengaman Sambungan Pipa)
 Bila tidak tersedia
pengaman Sambungan
tersebut maka dapat
dirangkai pengaman
dengan Pipa Cross
Pipa Breacing
Breacing samping
Ties/ Angcorage (Angkur)
Ties/ Angcorage (Angkur)
Palang Support/ Batries/ Outrigger
• Bila Scaffolding Didirikan Jauh
dari Konstruksi Permanen dan
tidak memungkinkan untuk
dipasang Ties/ Ancore maka
scaffolding tersebut dapat
didirikan secara Indefendent,
dengan ketentuan :
 Maksimum Ketinggian 3 Level
atau setinggi 2 Batang Support
yang disambung
Palang Support/ Batries/ Outrigger
• Sudut Kemiringan antara
Batang Support dan Tiang Sudut 35˚ - 40˚

Vertical membentuk sudut


35˚ - 40˚
• Panjang Sambungan Overlap
pada pipa Support Masing-
masing 40 cm dan dengan 2 40cm
Clamb. Dengan overhang pipa
minimum 10 cm
Platform (Lantai kerja)
 TERDIRI DARI :
PAPAN/LANDASAN KERJA
GUARDRAIL/ HANDRAIL
(Midle dan Top Rail)
TOEBOAR
PINTU/ PLATEFORM ACCESS
Papan kerja/ Landasan Kerja
• Bila Mengunakan Papan Kerja dengan Kayu (Woods
Planks) maka harus selalu terikat dengan kawat
diameter 2 mm
• Boardbarier harus dipasang dengan jarak 1 m untuk
ketebalan Papan 2,8 cm
• Gunakan Palang Penopang Papan/ Putlog/ Board Barier sesuai
dengan Ketentuan jarak Putlog dengan Ketebalan Papan
• Lebar Celah Platform max. 2 cm (ref. JIS)
Putlog/
Diikat dengan Board Barier
kawat 2 mm
Papan kerja/ Landasan Kerja
• Bila Mengunakan Papan Kerja dengan Catwalk
maka harus dilapisi Triplek/ Plat dengan
ketebalan minimum 2 cm
• Hooks Papan kerja/ Catwalk harus memiliki
Pengunci/Hook Lock, atau bila mengunakan
Metal Planks yang tidak mengunakan Hook
maka
Bila harus
Tangga diikat
Perancah dari dengan
dalam Tali Metal
Konstruksi Perancah maka
Pintu/ Access Plateform harus
tertutup dan ber-engsel
Toe Board
• Toe Board harus terpasang mengelilingi Lantai
kerja, dengan ketinggian Min. 10 cm, tebal 2,0
cm(ref. JIS)
• Toe Board Dipasang didalam Standard/Tiang
Handrail, baik dengan Toeboard Clamb atau
dengan Kawat Metal
GUARDRAIL/ HANDRAIL PLATEFOME

Perancah Frame pun HARUS


dilengkapi dengan Pagar
Pengaman Lantai Kerja
(Guardrail/Handrail) bila
tinggi Perancah Lebih dari 1,8
M dari landasan.
Atau ketinggian Perancah Lebih
dari 5 M diatas Permukaan
Air(SOLAS Regulation)
GUARDRAIL/ HANDRAIL PLATEFOME
(Lanjutan)

• Guardrail Harus Terpasang Mengelilingi Lantai


Kerja/ Plate Form
• Guardrail Terdiri dari 2 Batang Palang
Pengaman yaitu Toprail dan Midrail
• Tinggi Toprail/ Palang Pengaman Atas : 90-110
cm (JIS)

• Tinggi Midrail/ Palang Pengaman Tengah : 45 –


55 cm
• Untuk Frame Scaffolding, Pabrik menyediakan
Guardrail (Manufacture Guardrail Section)
yang sesuai untuk dirangkai pada stuktur Main
TANGGA PERANCAH/ LEDDER
• UMUM :
Lebar Tangga 40 – 60 cm
Jarak antar anak Tangga adalah 30 cm
Tangga harus terpasang dari dasar Perancah
sampai dengan lantai kerja
DILARANG menjadikan Main Frame sebagai
Acces Perancah (terlebih Mobile Scaffolding)
TANGGA PERANCAH/ LEDDER
• TANGGA dengan sudut
kemiringan 40˚– 45 ˚ (Tangga
Perancah Frame) :
 Disarankan Terpasang Zig-Zag
 Ledder Hook/ Pengait Tangga
Harus memiliki Pengunci atau
terikat dengan Frame
 Setiap 3 Lift/ Level, Susunan
Tangga dipasang di-Bay/Section
yang lain atau dapat
dilangsungkan namun setiap 3
Susunan Tangga/ Ledder

Stopper

Tangga
Handrail
Catwalk

Handrail
PERSYARAAN PEMBANGUNAN FRAME
SCAFFOLDING
• Selalu Kaidah Landasan difokuskan karena
merupakan Faktor utama dalam keaman
scaffolding.
• DILARANG mengunakan Cross Breasing yang
bila Lubang telah Rusak/ Sobek, Bengkok
• DILARANG mengunakan Standar/Rangka
Frame yang BENGKOK, TIDAK MENYIKU, Pin
Lock/ Cleats Telah Patah/Rusak/Macet
 1 >>> Cleats Rusak, Arm
Lock Tidak Dipasang

 2 >>> Tidak Ada Guardrail,


2 Berkerja Tidak
mengunakan Body
1 3 harness

 3>>> Tidak mengunakan


palang Pipa pengikat
horizontal, Tidk ada Putlog
1. Arm Lock

3 2. Support

3. Guardrail
1
2

Anda mungkin juga menyukai