Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN BEBAN DIBAYAR

DIMUKA

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3

Nama :

1. Panji Yojo Prakoso 01010581721002


2. Reza Nera 01010581721007
3. Sella Tya Sabrina 01010581721
4. Risqotul Komaliah 01010581721
5. Misnalia 01010581721

Kelas : 5A1

Dosen Pengampu:

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PROGRAM DIPLOMA DIII FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PALEMBANG

Tahun Ajaran 2019/2020


SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN BEBAN DIBAYAR DIMUKA
1. PROGRAM AUDIT
Tujuan audit, adalah untuk meyakinkan bahwa:

1. Saldo per tanggal neraca merupakan beban yang masih mempunyai manfaat dimasa
yang akan datang.
2. Penambahan selama periode pemeriksaan merupakan pembebanan yang wajar
terhadap akun tersebut, serta merupakan beban yang masih mempunyai nilai manfaat
dimasa yang akan datang.
3. Pembebanan beban yang dibayar di muka memang merupakan beban untuk tahun
berjalan dan telah dihitung atas dasar yang dapat diterima dan konsisten dengan dasar
yang digunakan periode sebelumnya (accuracy and cut off)
4. Akun-akun tersebut telah diklasifikasikan dengan tepat dan hal-hal yang penting telah
diungkapkan dalam laporan keuangan (classification and disclosure)

2. PROSEDUR AUDIT YANG DIPERLUKAN

Prosedur Pemeriksaan Subtantive Sewa Dibayar di Muka ( Prepaid Rent )

1. Minta rincian (schedule) prepaid rent per tanggal neraca.


2. Check ketelitian perhitungan mathematic (mathematical accuracy).
3. Cocokkan saldo prepaid rent per tanggal neraca dengan saldo buku besar (general
ledger) prepaid rent.
4. Cocokkan saldo awal prepaid rent dengan kertas kerja pemeriksaan tahun lalu.
5. Lakukkan vouching untuk pembayaran prepaid rent di tahun berjalan dan
pemeriksaan lease agreement ( jika sudah dilakukan di compaliance test, refer ke
kertas kerja compliance test ).
6. Tie-upltie-in (cocokkan) total yang dibebankan sebagai biaya sewa ke buku besar
biaya sewa.

Dalam hal ada biaya sewa yang langsung dibebankan ke perkiraan biaya sewa ( tanpa
melalui prepaid rent ), jumlah biaya sewa di buku besar akan terlihat lebih besar.

7. Buat usulan audit adjustment jika diperlukan.

1
Prosedur Pemeriksaan Substantive Premi Asuransi Dibayar di Muka (Prepaid
Insurance)

1. Minta rincian prepaid insurance per tanggal neraca.


2. Check mathematical accuracy.
3. Cocokkan saldo prepaid insurance per tanggal neraca dengan saldo buku besar
(general ledger) prepaid insurance.
4. Cocokkan saldo awal prepaid insurance dengan kertas kerja pemeriksaan tahun lalu.
5. Lakukkan vouching untuk pembayaran premi asuransi di tahun berjalan, perhatikan
apakah ada discount untuk pembayaran tersebut.
6. Periksa polis asuransi dan cocokkan data dalam polis asuransi dengan rincian prepaid
insurance.
7. Tie-up total yang dibebankan sebagai biaya asuransi ke buku besar biaya asuransi.
8. Periksa apakah nilai pertanggungan ( insurance coverage ) cukup atau tidak dalam
arti tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
9. Perhatikan apakah di dalam polis asuransi terdapat BANKER’S CLAUSE,
maksudnya apakah dalam polis asuransi tersebut ada salah satu pasal yang
menyebutkan bahwa kalau terjadi klaim, karena yang diasuransikan terbakar atau
hilang, maka ganti rugi harus dibayarkan kepada bank.
10. Buat usulan audit adjustment jika diperlukan.

Prosedur Pemeriksaan Substantive Prepaid Advertising :

1. Minta rincian prepaid Advertising per tanggal neraca.


2. Check footing dan cocokkan saldo akhir prepaid advertising ke buku besar dan saldo
awal ke kertas kerja pemeriksaan tahun lalu.
3. Periksa bukti pembayaran dan surat perjanjian ( untuk iklan di tv/radio/bill board )
dan bukti pembelian ( untuk barang-barang souvenir ).
4. Periksa kebenaran pembebanan ke biaya; untuk barang-barang souvenir harus
dilakukan stock opname ( perhitungan fisik ) pada akhir tahun.

Prosedur Pemeriksaan Subtantive Prepaid Taxes :

1. Minta rincian prepaid taxes pertanggal neraca (rincian bisa per jenis pajak atau di
campur).

2
2. Check footing dan cocokan saldonya dengan buku besar.
3. Untuk pajak penghasilan, bandingkan angka prepaid taxes di rincian dengan SPT
PPH Badan.
4. Untuk Pajak Pertambahan nilai (PPN Masukan), bandingkan angka prepaid taxes di
rincian dengan SPT Masa (SPM)

Di dalam top schedule biasanya auditor harus mencantumkan kesimpulan dari hasil
pemeriksaan atas perkiraan tersebut, apakah menurut pendapat auditor, perkiraan tersebut
disajikan secara wajar atau tidak.
3. Pemeriksaan Beban Dibayar di Muka
Untuk memulai pemeriksaan beban dibayar di muka, para auditor yang akan melakukan
pemeriksaan harus terlebih dahulu mempelajari kertas kerja pemeriksaan tahun lalu. Pihak
klien biasanya memiliki beragam jenis beban dibayar di muka seperti asuransi, sewa pajak
dan biaya lain-lain yang dibayar di muka.
a. Asuransi dibayar di muka
Merupakan bagian dari premi asuransi yang telah dibayar tetapi belum berlaku pada saat
pelaporan Neraca. Pengeluaran tersebut dilaporkan dalam bagian Aktiva Lancar yaitu dalam
perkiraan asuransi dibayar di muka.
b. Sewa dibayar di muka
Merupakan beban sewa yang sebenarnya belum menjadi kewajiban yang harus dibayarkan
dalam periode yang bersangkutan, tetapi telah dibayarkan lebih dulu.
c. Pajak dibayar di muka
Adalah pajak yang dibayar oleh perusahaan setiap bulan atau dipotong/dipungut oleh pihak
ketiga dan akan diperhitungkan sebagai kredit pajak di akhir tahun (untuk pajak penghasilan)
atau di akhir bulan (untuk PPN).

4. Tujuan Pemeriksaan Beban Dibayar di Muka


Pemeriksaan terhadap beban dibayar di muka perlu dilakukan dengan tujuan sebagai
berikut:
1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas biaya dan pajak
dibayar di muka. Jika akuntan publik dapat meyakinkan dirinya bahwa internal control atas
biaya dan pajak dibayar di muka berjalan efektif maka luasnya pemeriksaan dalam
melakukan substantive test dapat dipersempit.
Beberapa ciri internal control yang baik atas biaya dan pajak dibayar di muka adalah :

3
a. Setiap pengeluaran untuk biaya dan pajak dibayar di muka diotorisasi oleh pejabat
perusahaan yang berwenang.
b. Setiap pengeluaran untuk biaya dan pajak dibayar di muka didukung oleh bukti-bukti yang
sah dan lengkap. Misalnya : polis asuransi, perjanjian sewa menyewa (lease agreement),
kontrak untuk advertensi Surat Setoran Pajak (SSP), faktur pajak masukan, bukti pemotongan
PPh 22, 23, dll.

2. Untuk memeriksa apakah biaya yang mempunyai kegunaan untuk tahun berikutnya sudah
dicatat sebagai biaya dibayar di muka. Auditor harus memeriksa apakah bagian yang
belum expired (mempunyai kegunaan untuk periode yang akan datang) tidak dibebankan
sebagai biaya, tetapi dicatat sebagai biaya dibayar di muka.
3. Untuk memeriksa apakah biaya dibayar di muka yang mempunyai kegunaan untuk tahun
berjalan telah dibebankan/dicatat sebagai biaya tahun berjalan. Auditor harus memeriksa
apakah bagian yang expired(masa manfaatnya sudah berlalu) sudah dibebankan sebagai
biaya tahun berjalan.
4. Untuk memeriksa apakah pajak dibayar di muka didukung oleh bukti setoran/pemungutan
pajak yang sah dan lengkap sehingga bisa diperhitungkan sebagai kredit pajak pada akhir
periode. Auditor perlu melakukan pemeriksaan atas bukti-bukti pendukung pembayaran
pajak, memeriksa keabsahan dari bukti tersebut.
5. Untuk memeriksa apakah penyajian biaya dan pajak dibayar di muka dalam laporan
keuangan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
(paybudi)/ PSAK.
Biasanya biaya dibayar di muka yang mempunyai masa manfaat kurang dari atau sama
dengan satu tahun disajikan sebagai harta lancar, sedangkan yang masa manfaatnya lebih dari
satu tahun disajikan sebagai aktiva tak lancar. Sedangkan pajak dibayar di muka bisa
disajikan sebagai harta lancar atau di offset dengan utang pajak yang sejenis (pajak
penghasilan badan atau pajak pertambahan nilai).

5. Prosedur Audit Beban Dibayar di Muka


Agar audit dapat berjalan dengan lancar dan dapat diselesaikan dalam jangka waktu yang
telah ditentukan, para auditor harus melakukan pemeriksaan atas akun-akun sesuai dengan
prosedur.
Berikut prosedur audit yang perlu dijalankan oleh auditor dalam melaksanakan tugasnya :
1. Asuransi Dibayar di Muka

4
a) Minta daftar asuransi yang dibayar di muka, dan cocokkan dengan saldo buku besar
b) Periksa polis asuransi dan bukti pembayaran premi asuransi, bila polis tersebut
disimpan oleh bank, lakukan konfirmasi kepada bank yang bersangkutan
c) Periksa kebenaran perhitungan premi asuransi yang dibayar di muka dan biaya
asuransi untuk tahun berjalan dengan memerhatikan periode berlakunya polis asuransi
tersebut
d) Pisahkan antara biaya yang mempunyai masa manfaat jangka pendek dengan yang
jangka panjang
e) Perhatikan kecukupan jumlah asuransi atas segala macam kerugian yang timbul.

2. Sewa Dibayar di Muka


a) Minta daftar-daftar sewa dibayar di muka dan cocokkan dengan saldo menurut buku
besar
b) Periksa surat kontrak sewa untuk perjanjian baru, sedangkan untuk perjanjian lama
dapat dilihat pada kertas kerja tahun sebelumnya
c) Periksa kebenaran perhitungan sewa dibayar di muka untuk tahun berjalan dengan
memerhatikan periode berlakunya masa sewa tersebut (lakukan rekonsiliasi dengan
biaya sewa di pos laba rugi)
d) Periksa bukti pembayaran atas penambahan sewa dibayar di muka dan pastikan bahwa
penambahan tersebut disetujui oleh pejabat yang berwenang
e) Pisahkan antara biaya kontrak jangka pendek dengan jangka panjang
f) Untuk kontrak sewa jangka panjang lakukan konfirmasi atas jumlah yang masih
berlaku
g) Yakinkan bahwa peraturan perpajakan yang berlaku untuk biaya sewa telah ditaati.

3. Pajak Dibayar di Muka


a) Minta daftar rincian pajak dibayar di muka yang meliputi jenis pajak PPh Pasal 22,
PPh Pasal 23, dan PPh Pasal 25
b) Periksa bukti pemotongan dan bukti Surat Setoran Pajak (SSP), serta tanggal
penyetoran dan pelaporan
c) Cocokkan atas bukti pemotongan dan bukti surat setoran pajak dengan saldo di buku
besar serta lakukan vouching terhadap bukti tersebut
d) Lakukan rekonsiliasi antara total objek dengan tarif pajaknya (misalnya, uang muka
pajak PPh Pasal 23 = total pendapatan sewa tahun berjalan x tarif pajaknya)

5
https://restualpiansah.wordpress.com/2016/04/22/siklus-perolehan-dan-pembayaran-
beban-dibayar-dimuka-dan-perelengkapan-kantor/
https://kelompokakuntansi.blogspot.com/2016/12/audit-siklus-bebean-dibayar-
dimuka.html

Anda mungkin juga menyukai