Makalah Audit Kelompok.4
Makalah Audit Kelompok.4
DIMUKA
Nama :
Kelas : 5A1
Dosen Pengampu:
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
1. Saldo per tanggal neraca merupakan beban yang masih mempunyai manfaat dimasa
yang akan datang.
2. Penambahan selama periode pemeriksaan merupakan pembebanan yang wajar
terhadap akun tersebut, serta merupakan beban yang masih mempunyai nilai manfaat
dimasa yang akan datang.
3. Pembebanan beban yang dibayar di muka memang merupakan beban untuk tahun
berjalan dan telah dihitung atas dasar yang dapat diterima dan konsisten dengan dasar
yang digunakan periode sebelumnya (accuracy and cut off)
4. Akun-akun tersebut telah diklasifikasikan dengan tepat dan hal-hal yang penting telah
diungkapkan dalam laporan keuangan (classification and disclosure)
Dalam hal ada biaya sewa yang langsung dibebankan ke perkiraan biaya sewa ( tanpa
melalui prepaid rent ), jumlah biaya sewa di buku besar akan terlihat lebih besar.
1
Prosedur Pemeriksaan Substantive Premi Asuransi Dibayar di Muka (Prepaid
Insurance)
1. Minta rincian prepaid taxes pertanggal neraca (rincian bisa per jenis pajak atau di
campur).
2
2. Check footing dan cocokan saldonya dengan buku besar.
3. Untuk pajak penghasilan, bandingkan angka prepaid taxes di rincian dengan SPT
PPH Badan.
4. Untuk Pajak Pertambahan nilai (PPN Masukan), bandingkan angka prepaid taxes di
rincian dengan SPT Masa (SPM)
Di dalam top schedule biasanya auditor harus mencantumkan kesimpulan dari hasil
pemeriksaan atas perkiraan tersebut, apakah menurut pendapat auditor, perkiraan tersebut
disajikan secara wajar atau tidak.
3. Pemeriksaan Beban Dibayar di Muka
Untuk memulai pemeriksaan beban dibayar di muka, para auditor yang akan melakukan
pemeriksaan harus terlebih dahulu mempelajari kertas kerja pemeriksaan tahun lalu. Pihak
klien biasanya memiliki beragam jenis beban dibayar di muka seperti asuransi, sewa pajak
dan biaya lain-lain yang dibayar di muka.
a. Asuransi dibayar di muka
Merupakan bagian dari premi asuransi yang telah dibayar tetapi belum berlaku pada saat
pelaporan Neraca. Pengeluaran tersebut dilaporkan dalam bagian Aktiva Lancar yaitu dalam
perkiraan asuransi dibayar di muka.
b. Sewa dibayar di muka
Merupakan beban sewa yang sebenarnya belum menjadi kewajiban yang harus dibayarkan
dalam periode yang bersangkutan, tetapi telah dibayarkan lebih dulu.
c. Pajak dibayar di muka
Adalah pajak yang dibayar oleh perusahaan setiap bulan atau dipotong/dipungut oleh pihak
ketiga dan akan diperhitungkan sebagai kredit pajak di akhir tahun (untuk pajak penghasilan)
atau di akhir bulan (untuk PPN).
3
a. Setiap pengeluaran untuk biaya dan pajak dibayar di muka diotorisasi oleh pejabat
perusahaan yang berwenang.
b. Setiap pengeluaran untuk biaya dan pajak dibayar di muka didukung oleh bukti-bukti yang
sah dan lengkap. Misalnya : polis asuransi, perjanjian sewa menyewa (lease agreement),
kontrak untuk advertensi Surat Setoran Pajak (SSP), faktur pajak masukan, bukti pemotongan
PPh 22, 23, dll.
2. Untuk memeriksa apakah biaya yang mempunyai kegunaan untuk tahun berikutnya sudah
dicatat sebagai biaya dibayar di muka. Auditor harus memeriksa apakah bagian yang
belum expired (mempunyai kegunaan untuk periode yang akan datang) tidak dibebankan
sebagai biaya, tetapi dicatat sebagai biaya dibayar di muka.
3. Untuk memeriksa apakah biaya dibayar di muka yang mempunyai kegunaan untuk tahun
berjalan telah dibebankan/dicatat sebagai biaya tahun berjalan. Auditor harus memeriksa
apakah bagian yang expired(masa manfaatnya sudah berlalu) sudah dibebankan sebagai
biaya tahun berjalan.
4. Untuk memeriksa apakah pajak dibayar di muka didukung oleh bukti setoran/pemungutan
pajak yang sah dan lengkap sehingga bisa diperhitungkan sebagai kredit pajak pada akhir
periode. Auditor perlu melakukan pemeriksaan atas bukti-bukti pendukung pembayaran
pajak, memeriksa keabsahan dari bukti tersebut.
5. Untuk memeriksa apakah penyajian biaya dan pajak dibayar di muka dalam laporan
keuangan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
(paybudi)/ PSAK.
Biasanya biaya dibayar di muka yang mempunyai masa manfaat kurang dari atau sama
dengan satu tahun disajikan sebagai harta lancar, sedangkan yang masa manfaatnya lebih dari
satu tahun disajikan sebagai aktiva tak lancar. Sedangkan pajak dibayar di muka bisa
disajikan sebagai harta lancar atau di offset dengan utang pajak yang sejenis (pajak
penghasilan badan atau pajak pertambahan nilai).
4
a) Minta daftar asuransi yang dibayar di muka, dan cocokkan dengan saldo buku besar
b) Periksa polis asuransi dan bukti pembayaran premi asuransi, bila polis tersebut
disimpan oleh bank, lakukan konfirmasi kepada bank yang bersangkutan
c) Periksa kebenaran perhitungan premi asuransi yang dibayar di muka dan biaya
asuransi untuk tahun berjalan dengan memerhatikan periode berlakunya polis asuransi
tersebut
d) Pisahkan antara biaya yang mempunyai masa manfaat jangka pendek dengan yang
jangka panjang
e) Perhatikan kecukupan jumlah asuransi atas segala macam kerugian yang timbul.
5
https://restualpiansah.wordpress.com/2016/04/22/siklus-perolehan-dan-pembayaran-
beban-dibayar-dimuka-dan-perelengkapan-kantor/
https://kelompokakuntansi.blogspot.com/2016/12/audit-siklus-bebean-dibayar-
dimuka.html