Evaluasi Sop Keselamatan Kerja Dengan Idef 0 Dan Menetukan Indikator Keberhasilan Menggunakan Perspektif Balance Scorecard
Evaluasi Sop Keselamatan Kerja Dengan Idef 0 Dan Menetukan Indikator Keberhasilan Menggunakan Perspektif Balance Scorecard
Abstrak— Gas alam terkompresi (CNG) adalah bahan memicu terjadinya ledakan atau kebakaran, kecelakaan kerja
bakar alternatif selain bensin atau solar, banyak perusahaan ringan akibat kelalaian di lingkungan kerja, potensial bahaya
yang bergerak dalam pengolahan gas alam, salah satunya PT. tertinggi biasanya terdapat pada faktor peralatan/mesin,
CNG Plant Cepu yang menyuplai kebutuhan bahan bakar material bahan kimia, dan kesalahan pemasangan fleksibel
pada beberapa perusahaan, dengan menggunakan transportasi hose yang mengakibatkan kebocoran gas.
darat yaitu dengan Gas Transportation Modules (GTM).
Potensi bahaya yang terjadi akibat kecelakaan kerja dan
Berdasarkan pengamatan kejadian potensi bahaya yang
faktor peralatan/mesin pada perusahaan ini adalah ledakan dapat terjadi di PT CNG Plant Cepu maka perlu dilakukan
dan kebakaran, sebagai contoh kesalahan pemasangan perancangan usulan evaluasi Standard Operating Procedur
fleksibel hose yang mengakibatkan kebocoran gas. Dengan (SOP) keselamatan kerja untuk mengurangi risiko
melihat potensi bahaya yang dapat terjadi maka perlu kecelakaan. Evaluasi SOP K3 dapat dilakukan dengan cara
dilakukan evaluasi terhadap SOP Kesehatan dan Keselamatan mengidentifikasi kondisi exsisting manajemen K3
Kerja sebagai salah satu sistem manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja. Oleh karena itu tugas akhir fokus untuk
diperusahaan dan membandingkannya dengan manajemen
mengevaluasi SOP plant dengan melihat kesesuaiannya K3 (SMK3) dan OHSAS 18001:2007. Agar perusahaan
terhadap persyaratan dari SMK3 / OHSAS 18001:2007. memiliki kebijakan K3 yang bagus dan jelas dalam hal
Adapun urutan tugas akhir ini mulai dari identifikasi proses usaha pencegahan kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
bisnis manajemen K3 dengan menggunakan IDEF0 yang akan penyakit akibat kerja. Dalam hal ini evaluasi terhadap proses
menghasilkan SOP yang dibutuhkan oleh manajemen K3 dari bisnis manajemen K3 akan dilakukan menggunakan IDEF0.
hasil tersebut maka dibuat SOP Usulan dan akan dievaluasi
dengan SOP Plant, yang selanjutnya akan dicari indikator
Urutan proses beserta dokumen terkait digambarkan
keberhasilannya dari perspektif Balance Scorecard. Hasil dalam model IDEF0. Penelitian Kin and Jang (2002)
evaluasi SOP tersebut menunjukan bahwa SOP plant belum menyebutkan bahwa Integration Definition Language 0
memenuhi standar yang ada, sebagian besar SOP K3 plant (IDEF0) membantu pemodelan dalam mengidentifikasi
tidak sesuai dengan kebutuhan dari manajemen K3 dan ada fungsi yang telah berjalan dan kebutuhan yang di perlukan
beberapa SOP plant yang tidak dapat dikatakan sebagai SOP dalam fungsi tersebut. Dalam penggambaran metode IDEF0
karena kesalahan struktur dan kesalahan pengertian dari
SOP. Hasil evaluasi ini akan digunakan sebagai pengembangan
dapat menjelaskan elmen masukan dari sebuah prosedur,
SOP pada PT. CNG Plant Cepu. Sehingga pekerja dapat elemen kontrol prosedur, elemen yang menjelaskan prosedur
dengan mudah memahami dan melakukan pekerjaan sesuai dan elemen keluaran yang dihasilkan dari sebuah prosedur.
dengan prosedur yang ada dan secara langsung tingkat Metode IDEF0 digunakan untuk menganalisa prosedur
kecelakaan kerja dapat berkurang. distribusi yang memiliki proses kompleks didalamnya.
Proses distribusi tersebut dipecahkan ke dalam proses yang
I. PENDAHULUAN lebih spesifik sehingga terlihat elemen-elemen yang saling
berkait. IDEF0 mempunyai elemen grafik dan tulisan yang
T. CNG Plant Cepu merupaka sebuah perusahaan yang
P bergerak dalam bidang CNG. Perusahaan ini beroprasi
sebagai memproduksi CNG. Gas alam terkompresi
sistematis sehingga dapat diperoleh Gambaran sistem secara
keseluruhan, analisa kemungkinan
pengembangan dan penggambaran keterkaitan elemen di
kebutuhan
(Compressed natural gas) CNG adalah bahan bakar
alternatif selain bensin atau solar. Saat ini proses produksi dalam aktifitas sistem, dari proses yang dilakukan IDEF0 itu
CNG di blog Semenggi Cepu ini untuk menyuplai maka akan didapatkan SOP apa saja yang dibutuhkan dalam
kebutuhan bahan bakar pada beberapa perusahaan, sebuah manajemen K3.
menggunakan transportasi darat yaitu dengan Gas SOP yang didapatkan dari hasil evaluasi proses bisnis
Transportation Modules GTM . manajemen K3 akan dibandingkan dengan SOP yang berda
Proses pendistribusian CNG ini sangat sederhana tetapi diplant untuk kemudian dilakukan evaluasi SOP. Evaluasi
membutuhkan tingkat safety yang sangat tinggi, karena SOP ini dilakukan untuk melihat kekurangan yang dimiliki
tekanan yang digunakan untuk proses ini dapat oleh pihak plant. langkah selanjutnya adalah melihat
menghasilkan risiko yang sangat besar jika ada kesalahan indikator-indikator keberhasilan yang dapat dilakukan dari
dalam proses pengerjaannya. Dapat diketahui risiko yang setiap proses yang dilakukan oleh SOP menggunakan
akan keluar dari proses pengolahan CNG sangatlah besar perspektif yang berada padaBalance Score Card (BSC) dan
jika ada kelalaian sedikit saja. Salah satu risiko yang dapat untuk mengetahui sejauh mana SOP diterapkan demi
terjadi antara lain : jika terjadi berlebihnya tekanan pada saat mencegah setiap potensi bahaya yang ada. Perspektif BSC
pengoprasian sistem CNG Plant, maka akan timbul ledakan, dapat menghasilkan objektifitas yang kemudian akan
selain itu ledakan juga bisa timbul akibat benda yang menghasilkan indikator-indikator keberhasilan apa saja
2
yang dapat terjadi pada lingkungan kerja K3CNG Plant dari Menurut (Information, 1993) IDEF0 (Integration
setiap SOP yang sudah di evaluasi agar dapat memenuhi Definition language 0) adalah suatu metode pemodelan
semua standar untuk mencegah setiap potensi bahaya yang sistem berbasis SADT (Structured Analysis and Design
ada di lingkungan kerja. Technique), yang dikembangkan oleh Douglas T. Ross dan
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menunjukkan bahwa SofTech, Inc. Dalam bentuk aslinya, IDEF0 meliputi bahasa
IDEF0 dapat mengidentigikasi fungsi yang telah berjalan definisi dan pemodelan grafis (syntax and semantics) yang
dan menentukan kebutuhan dari manajemen K3 dan menggambarkan suatu metodologi komprehensif untuk
kemudianBSC dapat digunakan untuk menentukan indikaot- membangun model. IDEF0 dapat digunakan untuk
indikator keberhasilan menggunakan 4 perspektif yang ada memodelkan berbagai jenis sistem baik yang otomatis
untuk membantu mengurangi tingkat kecelakaan kerja yang maupun non-otomatis. Untuk sistem baru, IDEF0 dapat
terjadi di palnt digunakan untuk mendefinisikan permintaan / requirement
dan membuat spesifikasi fungsi, dan kemudian digunakan
II. DASAR TEORI untuk merancang dan implementasi desain yang sesuai
dengan kebutuhan. Untuk sistem yang sedang berjalan,
1. CNG Plant Cepu IDEF0 dapat digunakan untuk menganalisa fungsi yang
CNG Plant Cepu bergerak di dalam bidang jasa penerimaan, dilaksanakan suatu sistem dan untuk mencatat mekanisme
pengolahan, penimbunan dan penyaluran CNG milik bagaimana fungsi tersebut dikerjakan. Hasil penerapan
Pertamina. CNG yang dijual kePertamina adalah jenis gas IDEF0 pada sebuah sistem adalah model yang terdiri atas
wed yang artinya gas yang keluar dari kilang minyak sebuah serial diagram yang bersifat hirarki, dan pustaka
Pertamina ini masih sangat lah basah dan butuh proses yang berperan sebagai referensi antar diagram. Dua
pengolahan untuk menjadikannya CNG. CNG adalah gas komponen model utama adalah fungsi (pada diagram
alam yang mempunyai kandungan Gas Metana 80-95%, dinyatakan dengan kotak) serta data dan obyek yang
dikemas dan dikompresi ke dalam tabung baja atau menghubungkan antar fungsi (dinyatakan dengan tanda
composite dengan tekanan sekitar 200-250 bar (3000 - 3600 panah)
PSI) untuk kemudahan transportasi dan distribusi. CNG
merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan dan aman, 5. Standar Operasional Prosedur (SOP)
sebagai bahan bakar pengganti Solar. Menurut (SS.purwanto, 2001) Secara umum, SOP
merupakan gambaran langkah-langkah kerja (sistem,
2. Proses Bisnis mekanisme dan tata kerja internal) yang diperlukan dalam
Proses bisnis didefinisikan oleh (Harrington, 1991) pelaksanaan suatu tugas untuk mencapai tujuan instansi
sebagai semua proses pelayanan dan banyak yang pemerintah. SOP sebagai suatu dokumen/ instrument
mendukung proses produksi (contohnya, proses pemasaran, memuat tentang proses dan prosedur suatu kegiatan yang
rekayasa perubahan proses, proses pengajian, proses desain bersifat efektif dan efisien berdasarkan suatu standar yang
manufaktur). Proses bisnis mendukung sekelompok sudah baku. Menurut Arief (2008) SOP sebagai suatu
penugasan yang terhubung secara logis, menggunakan dokum/instruksment memuat tentang proses dan prosedur
sumber daya dari organisasi untuk menyediakan hasil yang suatu kegiatan yang bersifat efektif dan efisien berdasarkan
telah terdefinisi dalam mendukung tujuan dari organisasi suatu standar yang sudah baku.
tersebut.
2. Organisasi Perusahaan
Bagian-bagian Perusahaan secera umum.
Operation Manager
Finance & ADM
Operation Staf
Operation-Maintenance Supervisor
Shep Ofiicer
Shep Assistant A0. Tahap Penentuan SOP
Logistic & Support A1. Mewujudkan Visi dan Menjalankan Misi
Head Of Security A11. Tahap Persiapan
A111. Mengetahui Kebutuhan
3. Gambaran Umum Manajemne K3 A112. Mengevaluasi dan Menilai Kebutuhan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lindungan A113. Menetapkan Kebutuhan
Lingkungan (K3LL) atau Health, Safety and A114. Menetapkan Alternatif Tindakan
Environment(HSE) adalah suatu upaya atau pemikiran A12. Tahap Pembentukan Organisasi Tim
untuk menjamin kesehatan dan keselamatan kerja terhadap A121. Menetapkan Orang atau Tim
karyawan khususnya dan masyarakat umumnya serta A122. Menyusun Pembagian Tugas pelaksanaan
menjaga lingkungan sekitar agar tidak rusak atau tercemar A123. Menetapkan Ketua
akibat adanya kegiatan manusia. A124. Menetapkan Mekanisme Kontrol Pekerjaan
CNG Plant Cepu sendiri telah memiliki semboyan HSE A125. Membuat Pedoman Pembagian Pekerjaan dan
(Health, Environtment and Safety) dimana seseorang yang kontrol pekerjaan.
telah mempedulikan lingkungan akan memperdulikan A13. Tahap perencanaan
keamanan juga. A131. Menyusun Strategi dan Metodologi Kerja
Untuk mencapai budaya safety, maka manajemen A132. Menyusun Perencanaan Kerja
menetapkan visi PT. CNG Palnt Cepu untuk mencapai A133. Menyusun Program-Program kerja Rinci
Safety Excellence, yaitu Zero Incident, Imlement Safety In A134.Menyusun pedoman Perencanaan dan Program
All Aspect Of CNG Plant Cepu Businees & Safety As Part Kerja Rinci
Of CNG Plant Cepu Culture. Sedangkan misi nya adalah A14. Tahap Penyusunan
meningkatkan koordinasi yang sinergi anatar pengandil A141. Pengumpulan data yaitu dengan metode
bidang K3, meningkatkan kemandirian dunia usaha dalam pendekatan system atau risiko kegiatan
menerapkan K3 dan meningkatkan kompetensi dan daya A142. Mengumpulkan informasi pelengkap.
saing tenaga kerja dibidang K3. A143. Menetapkan Metode dan teknik penulisan
SOP
4. Proses Bisnis Penentuan SOP Kebutuhan Manajemen K3 A144. Melaksanakan Penulisan SOP
Langkah-langkah untuk menentukan kebutuhan A145. Membuat Draft Pedoman SOP
manajemen mengenai SOP yang harus ada dalam sebuah
manajemen K3 adalah :
a. Evaluasi Kondisi Exsisting sistem manajemen K3
melihat dengan cara apa perusahaan dapat
mewujudkan visi dan menjalankan misi
b. menentukan kebijakan perusahaan agar komitmen
yang dimiliki perusahaan dapat diwujudkan.
c. Membuat perencanaan agar manajemen K3 tercapai
keberhasilannya
d. Mengukur sejauh mana proses tersebut telah
berjalan sesuai dengan target
4
Gambar 1 Proses A0 Penentuan Kebutuhan SOP Gambar 4 Pemodelan IDEF0 Proses Bisini SOP Usuluan
Pada Gambar1 menjelaskan proses bisnis yang telah Pada Gambar 4 dijelaskan proses A0 yang merupakan awal
digambarkan dari proses hirarki sebelumnya menggunakan dari semua proses yang ada, proses ini juga merupakan
pemodelan IDEF0. Pada gambar tersebut dijelsakan input kerangka proses untuk proses lainnya yang lebih detail. Pada
yang akan ditransformasikan oleh proses, kemudian terdapat proses ini yang menjadi Input adalah Proses Penyiapan
juga control yang menjdai pengendali atas input dan Kebutuhan, Proses Monitor Pekerjaan, Proses Identifikasi
mechanism adalah perantara yang melesaikan aktivitas yang
Hazard, Proses Tanggap Darurat, Proses pemenuhan Standar
dijalakan proses samapai akhirnya menjadi output yang HSE dan proses Safety Audit. Sedangkan Control dari
bebrarti hasil dari transformasi input oleh proses. proses ini yang menjadi pengendali atas input dalam proses
Setelah melakukan proses penggabaran IDEF0 lavel0 ini adalah yaitu Police HSE, OHSAS 18001 dan Modul
adapun dekomposisi dari proses tersebut yang digunakan Peralatan, sedangkan yang menjadi Mechanism atau
untuk menjabarkan proses tersebut untuk menetapkan seseorang yang berperan atas proses yang dikerjakan adalah
struktur internal dan organisasinya ke dalam sub-sub Shep Officer, Operator&Maintenance dan Security orang-
aktivitas yang berkaitan. Proses tersebut akan dijelaskan orang yang berperan ini juga merupakan sebagai tim
oleh Gambar2. pembentukan SOP disetiap proses yang berjalan. Lalu yang
terahir yang menjadi Output dalam proses ini adalah
Pemenuhan Kebutuhan, Succes Story, Networking,
Pemenuhan hukum, Tindakan dan Pengendalian, Latihan
Uji Coba, Aktifitas, hasi, Pemeliharaan dan Laporan Audit,
Program dan Rencana Audit Kemudian.
Dari hasil penentuan objective terhadap balance kemudian proses bisnis diuraikan dengan
scorecard maka dapat dilihat indikator keberhasilan yang menggunakan IDEF0 berdasarkan manajemen OHSAS
dapat terjadi dari setiap objective. 18001:2007. Dari hasil pemetaan yang dilakkukan oleh
IDEF0 dapat dilihat kekurang yang dimiliki oleh pihak
Berikut adalah salah satu hasil indikator keberhasilan plant mengenai penanganan K3.
dari proses SOP Penyiapan Kebutuhan dan Monitor 2. Berdasarkan proses bisnis yang dikeluarkan oleh
Pekerjaan. IDEF0 dapat dilihat SOP apa saja yang dibutuhkan
oleh pihak plant yang ternyata pihak plant belum
Tabel 3 Indikator Keberhasilan SOP Penyiapan memiliki SOP tersebut. Oleh karena itu SOP usulan
Kebutuhan dan Monitor Pekerjaan dibuat untuk melengkapi kebutuhan manajemen K3.
3. Prosedur tertulis yang dibuat yaitu dalam betuk SOP
NO Objektives Indikator (Standard Operating Procedure). Kerangka dari
prosedur tersebut dibuat berdasarkan satandar dari ISO
Perspektif Financial 10013:2001 prosedur tersebut berguna untuk
memberikan petunjuk umum dalam pelaksananaan
Meningkatkan - Biaya turun pekerjaan.
Efektifitas Biaya - Kecelakaan kerja turun 4. Kemudian SOP yang berad di Plant di evaluasi dengan
Pemeliharaan hasil SOP usulan dan ditemukan perbedaan kerangka.
Kerngaka SOP yang dimiliki oleh SOP plant tidak
1 memenuhi standar yang disebutkan. Oleh karena itu
pihak plant perlu melakukan perubahan terhadap
Meningkatkan Biaya - penyiapan Aggaran untuk kerangaka tersebut, karena dalam sebuah prosedur
Pemenuhan APD, plant dan perlatan. kerangka yang dimiliki harus seragam dan sesuai
Kebutuhan untuk dengan manajem ISO 10013.
APD dan Alat 5. Indikator keberhasilan dibuat berdasarkan SOP usulan
untuk mengetahui sejauh mana SOP usulan tersebut
Perspektif : Customer tujuannya dapat terpenuhi.
Meningkatkan
- Seluruh Kebutuhan SDM
Kepuasan DAFTAR PUSTAKA
2 mengenai K3 tersedia
SDM/Pelanggan atas
- Tingkat keamanan yang
keamaan Produksi [1] OHSAS 18001. 1999. Occupational Healt & Safety
tinggi
Management System Specificatio. USA
Perspektif : Proses Bisnis Internal [2] Harrington.(1991). Business Process Improvement.
[3] Information, D.F (1993,December) Integration
Meningkatkan Definition For Function Modeling (IDEF0)
3 - Meningkatkan
Manajemen Sisi K3 [4] Norton & Kaplan (1996) Balance Scorecard
produktifitas
[5] SS. Purwanto (2001) Kajian Sistem Standar
Perspektif : Learning and Growth Operasional Prosedur
Meningkatkan
- Pelatiahan K3
Perbaikan kualitas &
kuantitas K3
Meningkatkan
Pelatiahan kepada seluruh
4 Efektifitas organisasi
SDM terkait mengenai
terhadap K3 &
manajemen K3
manajamen K3
V. Kesimpulan
1. Proses bisnis dilakukan dengan melihat kondisi
exsisting dari perusahaan PT.CNG Plant Cepu