Anda di halaman 1dari 11

BIOL4110 – Sesi 5

Buatlah table perbedaan antara jaringan epitel, ikat, otot dan Saraf!

Pendahuluan :

 Bentuk dan Fungsi hewan berkolerasi pada semua tingkat organisasi.

Hewan memiliki struktur tubuh yang terdiri atas unit dasar kehidupan yaitu sel, dan di
jenjang selanjutnya ada jaringan, organ, dan sistem organ. Struktur tubuh hewan
berkolerasi (berhubungan) pada semua tingkat organisasi , struktur tubuh tersebut
memiliki peran dalam suatu fungsi tertentu yang sangat spesifik. Fungsi-fungsi pada
struktur tubuh ini juga sangat berkaitan. Pada hewan bertulang belakang misalnya,
vetrebrata (vertebrate) memiliki struktur yang sangat kompleks, aktivitas tertentu
melibatkan berbagai tingkatan organisasi jengang tubuhnya.

 Organisasi Berjenjang Bangun Tubuh

Sel – sel membentuk tubuh hewan dan sebagian besar sel tersusun atas air dan komponen
kimia utama, seperti protein, karbohidrat, lemak, dan asam nukleat. Sel tersusun dari dua
lapis membrane fospolipid bilayer yang bersifat selektif permeable (hanya molekul
tertentu yang dapat masuk dan keluar sel). Sifat emergen (sifat yang muncul) dari sel
hewan yang memlalui tingakat-tingkat organisasi struktural dan fungsional yang
berurutan.
Sel-sel terorganisir menjadi jaringan (tissue), adalah kumpulan (kelompok) sel yang
memiliki struktur yang serupa dan fungsi yang sama, untuk membentuk jaringan-jaringan
yang berbeda (pada hewan tingkat tinggi) dan terorganisir lebih lanjut ke dalam unit-unit
fungsional yang di sebut organ. Kelompok -kelompok/ kumpulan organ ini yang berkerja
bersama-sama memeberikan tingkat organisasi dan koordinasi tambahan dan menyusun
sistem organ (organ system), Dengan begitu , misalnya, kulit pada manusia adalah organ
dari sistem intugumen (lapisan tubuh yang berada paling luar), yang melindungi dari
infeksi dan membantu meregulasi (mengatur) suhu tubuh.
Organ-organ seringkali mengandung jaringan-jaringan dengan peran fisiologis yang
berbeda-beda. Pada beberapa kasus, peran-peran tersebut cukup berbeda sehingga kita
menggolongkan organ tersebut ke dalam lebih dari satu sistem organ.

Berikut adalah tabel, (hubungan antara organ dan sistem organ).

Sistem organ : Komponen dan Fungsi utama pada Mamalia

pg. 1
BIOL4110 – Sesi 5

Sistem Organ Komponen Utama Fungsi Utama

Pencernaan Mulut, faring, esofagus, Pengolahan makanan (ingesti,


lambung, ususm hati, pencernaan, absorpsi, eliminasi)
pankreas, anus

Sirkulasi Jantung, pembuluh Distribusi internal dari material-material


darah, darah

Respirasi Paru-paru, trakea, Pertukaran gas (pengambilan oksigen;


saluran pernafasan pembuangan karbon dioksida)
lainnya

Kekebalan dan limfatik Sumsum tulang, nodus Pertahanan tubuh (memerangi infeksi
limfe, timus, limpa, dan kanker)
pembuluh limfe, sel-sel
darah putih

Ekskresi Ginjal, ureter, kandung Pembuangan zat buangan metabolik;


kemih, uretra regulasi keseimbangan osmotik darah

Endokrin Pituitari, tiorid, Koordinasi aktivitas tubuh (misalnya


pankreas, adrenal, dan pencernaan dan metabolisme)
kelenjar penyekresi-
hormon lainnya

Reproduksi Ovarium atau testes, dan Reproduksi (alat untuk memperoleh


organ-organ terkait keturunan)

Saraf Otak, sumsum tulang Koordinasi aktivitas tubuh; deteksi


belakang, saraf, organ rangsangan dan formulasi respon
sensoris terhadap rangsangan)

Integumen Kulit, dan derivat- Perlindungan terhadap cedera mekanis,


derivatnya (seperti infeksi, kekeringan; termoregulasi
rambut, kuku, kelenjar
kulit)

Rangka Rangka (tulang, tendon, Dukungan tubuh, perlindungan organ-


ligamen, kartilago) organ dalam, pergerakan

Otot Otot-otot rangka Lokomosi dan pergerakan lainnya

Setiap organ memiliki peran-peran yang spesifik dalam mengatur dan menjalankan
fisiologis dalam tubuh, dengan sejumlah tipe sel yang sangat terspesialisasi memberikan
karakteristik banguntubuh yang kompleks didasarkan pada berbagai macam kombinasi
dari seperangkat tipe sel dan jaringan yang terbatas. Oleh karena nya pada setiap organ

pg. 2
BIOL4110 – Sesi 5

kita dapat melihat kemiripan jaringan-jaringan yang bertipe dasar sama sehingga
memiliki banyak keasamaan sifat. Untuk sifat-sifat jaringan yang sama ini, akan ditinjau
unutk menjawab diskusi 5 ini bagaimana tipe-tipe jaringan utama pada hewan vertebrata.

Struktur dan Fungsi Jaringan

Jaringan hewan digolongkan ke dalam empat kategori utama : jaringan epitel, jaringan
ikat jaringan otot dan jarimgan saraf. Jaringan epitel melapisi bagian terluar tubuh dan beberapa
organ dalam dan rongga tubuh. Sel dari jaringan epitel terdiri atas berbagai macam berdasarkan
bentuknya, yaitu epitel kubus, epitel silindris selapis, epitel pipih selapis, epitel silindris berlapis
banyak, epitel pipih berlapis banyak dan epitel semu bersilia.

Jaringan ikat terdiri atas sekumpulan sel yang tersebar dalam matriks ekstraseluler.
Matriks tersebut biasanya terdiri ats sekumpulan serabut yang menyatu pada lapisan yang berupa
cairan, struktur seperti gel, ataupun padat. Variasi dari struktur matriks tersebut dapat terlihat
pada enam jenis jaringan ikat pada verterbarata, yaitu jaringan ikat longgar, kartilago (tulang
rawan), jaringan ikat fibrosa, jaringan lemak (adiposa), darah dan tulang. Kemudian jaringan
yang bertanggung jawab terhadap hampir semua tipe gerakan tubuh adalah jaringan otot yang
terdiri dari otot rangka, otot jantung, dan otot polos. Jaringan yang terakhir dari klasifikasi
jaringan adalah jaringan syaraf yang terdiri dari neuron sensorik, neuron motorik dan bagian
neuron Interneouron (tipe: sel purkinje, sel piramid).

Jaringan Epitel

Terdapat sebagai lembaran-lembaran sel, jaringan epitel (epithelial tissue) menutupi


bagian luar tubuh serta melapisi organ-organ dan rongga-rongga di dalam tubuh. Sel-sel epitel
yang tersusun rapat, seringkali melibatkan sambungan ketat (tight connection), memungkinkan
jaringan epitel berfungsi sebagai penghalang melawan cedera mekanis, patogen dan kehilangan
cairan. Sel-sel jaringan epitel, atau epitelium (epithelium, jamak, epitelia), juga membentuk
antarmuka aktif dengan lingkungan. Misalnya epitelium yang melapisi saluran hidung memliki
fungsi yang sangat penting dalam olfaksi, indra penciuman.

Bentuk sel epitel mungkin kubus (seperti dadu), kolumnar (seperti batu bata yang
ditegakkan), atau skuamosa (seperti ubin lantai). Selain itu, sel-sel mungkin tersusun dalam suatu
epitelium sederhana (lapisan sel tunggal), epitelium berlapis ( sel-sel yang tersusun bertingkat),
atau epitelium berlapis-semu (selapis tunggal sel-sel dengan tinggi yang berbeda-beda). Bentuk
dan susunan sel yang berbeda-beda berkolerasi (berhubungan) dengan fungsi yang berbeda-beda.
Misalnya, epitel kolumnar, yang memiliki sel-sel dengan volume sitoplasma relatif besar,
seringkali terletak di tempat sekresi atau absorpsi (penyerapan) aktif menjadi hal yang penting.

(Tabel Jaringan Epitel).

Jaringan Epitel

pg. 3
BIOL4110 – Sesi 5

Klasifikasi Lokasi Fungsi Utama

Epitel Pipih Selapis Epitelium skuoamosa Berfungsi dalam pertukaran material


selapis (sederhana). (exchange), pertahanan di tengah-tengah
Berlokasi :Sistem pada sistem organ saraf , pertukaran dan
pembuluh darah pelumas.
(endotelium), Rongga
tubuh (mesothelium),
Kapsul Bowman
(ginjal), Ruang
pernapasan di paru-paru.

Epitel pipih berlapis Epitelium skuamosa Berfungsi dalam pertahanan dan


banyak berlapis. Berlokasi pada perlindungan, epitelium ini juga
permukaan yang beregenerasi dengan cepat melalui
mengalami abrasi, pembelahan sel didekat lamina basal.
Epidermis, Rongga
mulut dan
kerongkongan,vagina

Epitel kubus selapis Epitelium kubus selapis Berfungsi dan terspesialisasi untuk
dengan sel-sel yang sekresi. kemudian perlindungan dalam
berbentuk dadu, saluran, dan absorpsi.
menyusun epitelium
tubulus ginjal, saluran
kecil kelenjar eksokrin,
permukaan ovarium,
(epitel germinal),
kelenjar tiroid, termasuk
kelenjar ludah

Epitel kubus berlapis Berlokasi di saluran Berfungsi dalam perlindungan dan


banyak kelenjar keringat pada saluran (pipa penyalur). Karena dengan
saluran besar kelenjar sel-sel yang berbentuk dadu sama
eksokrin, persimpangan terspesialisasi untuk sekresi.
anorektal (bagian
pemanjangan rektum)

pg. 4
BIOL4110 – Sesi 5

Epitel silindris Epitelium silindris Berfungsi sebagai sekresi getah


(kolumnar) selapis (kolumnar) selapis, pencernaan dan menyerap nutrien.
melapisi usus, yang juga
berlokasi pada usus
kecil dan usus besar
lapisan perut dan
kantung empedu
(kelenjar lambung)

Epitel silindris Epitel silindris Berfungsi dalam perlindungan dan


(kolumnar) berlapis (kolumnar) berlapis saluran (pipa penyalur).
banyak banyak, berlokasi di
saluran kelenjar
eksokrin terbesar,
persimpangan anorektal
(bagian pemanjangan
rektum)

Epitel silindris Epitel silindris Fungsi yang membentuk mukus yang


(kolumnar) bersilia dan (kolumnar) bersilia dan melapisi sebagian saluran respirasi, Silia
berlapis semu. berlapis semu yang terspesialisasi berdenyut
membentuk membran menggerakkan lapisan mukus di
mukus yang terdapat di sepanjangan permukaan selain itu
trakea (saluran berfungsi sebagai sekresi dan absorpsi.
pernafasan) dan cabang
bronkial saluran
(duktus) vas
deferens,epididimis.

Epitel Transisi Epitel Transisi Berfungsi sebagai perlindungan, elastis


(urothelium) (urothelium) berlokasi dan mengembang (distensible)
di ureter, kandung
kemih, dan renal calyces
(calyx) / tempat urin
mengalir.

pg. 5
BIOL4110 – Sesi 5

Jaringan Ikat

Jaringan ikat (connective tissue) berperan utama dalam mengikat dan mendukung jaringan-
jaringan lain di dalam tubuh. Jaringan ikat terdiri atas sekumpulan sel-sel longgar yang disatukan
/ tersebar di seluruh matriks ekstraselular. Matriks umumnya terdiri dari sekumpulan serabut
yang tertanam dalam struktur seragam yang dapat berupa cairan, serupa-jel, atau padat. Variasi
pada struktur matriks terlihat pada keenam tipe utama jaringan ikat pada vertebrata : jaringan ikat
longgar, kartilago (tulang rawan), jaringan ikat serat, jaringan adiposa (lemak), darah dan tulang.

Jaringan ikat serat/ jaringan ikat longgar terbentuk dari protein, terdiri dari tiga macam :
kolagen, elastik, dan retikular. Serat berkolagen memberikan kekuatan sekaligus flesiblitas. Serat
ini tersusun dari kolagen, yang mungkin merupakan protein paling melimpah dalam kingdom
hewan. Serat berkolagen, tidak elastik dan tidak mudah robek ketika ditarik memanjang. Serat
elastik mudah terentang namun juga liat (alot), melesat kembali ke panjang semula ketika
tegangan dilepaskan. Serat elastik yang berbentuk benang panjang, terbuat dari protein yang
disebut elastin. Serat retikular sangat tipis dan bercabang-cabang. Tersusun atas kolagen dan
bersambung dengan serat berkolagen, serat retikular membentuk anyaman rapat yang
menggabungkan jaringan ikat ke jaringan-jaringan di sekitarnya. Jika anda mencubit lipatan kulit
ke bentuk awal ketika Anda melepas cubitan. Jaringan ikat longgar (loose connective tissue)
yang menahan banyak jaringan dan organ secara bersamaan di posisinya megandung sel-sel yang
tersebar dengan fungsi yang bervariasi. Diantara sel-sel tersebut, terdapat dua tipe sel yang
mendominasi : fibroblas dan makrofag. Fibroblas (fibroblast) menyekresikan bahan-bahan
protein dari serat-serat ekstraselular. Makrofag (macrophage) adalah sel-sel yang menjelajahi
jaringan serat, menelan partikel asing maupun sisa-sisa sel mati melalui fagositosis. Sementara
itu, makrofag berperan sebaga sel penyerang dalam pertahanan imunitas. Jaringan lemak
(adipose tissue) merupakan jaringan ikat longgar yang terspesialisasi untuk penyimpanan lemak
di dalam sel-sel adiposa yang terdistribusikan di sepanjangan matriksnya. Setiap sel adiposa
menyimpan satu droplet lemak yang ukurannya dapat bervariasi. Lemak yang telah disimpan
akan digunakan sebagai cadangan energi ketika di butuhkan.

pg. 6
BIOL4110 – Sesi 5

Tulang rawan (cartiage) merupakan jaringan ikat yang kuat dan lentur serta terdapat pada
rangka dari semua embrio vetrebrata. Pada sebagian besar vetrebrata, rawan akan berubah
menjadi tulang keras, tetapi masih terdapat rawan pada hidung, telinga, trakea, dan intervertebal
disc. Sementara itu, hiu memiliki rangka dari rawan sepanjang hidupnya. Tulang rawan tersusun
dari serabut kolagen yang tertanam pada chondroitin sulfat dan protein karbohidrat.

Tulang (bone) merupakan jaringan ikat yang mengandung mineral. Sel-sel pembentuk
tulang, yaitu osteoblas menyimpan matriks kolagen dan kalsium fosfat yang akan mengeras
menjadi mineral hidroksoapatit. Meskipun strukturnya kaku, tulang tidak rapuh dan sangat padat.
Pembuluh darah dan sel-sel saraf menempati saluran-saluran kecil pada jaringan tulang yang
disebut saluran havers.

Darah merupakan cairan matriks ekstraseluler dari plasma yang menganrdung air, garam-
garam, dan protein. Komponen seluler dari darah terdiri atas sel darah merah (eritrosit) untuk
mentransport oksigen, sel darah putih (leukosit) untuk sistem imun, dan kepingan darah (platelet)
yang merupakan fragmen sel yang berperan dalam proses pembekuan darah.

Jaringan Ikat

Klasifikasi Lokasi Fungsi Utama

Jaringan yang tersebar Serat-serat yang berkolagen ,


Jaringan ikat longgar luas dalam tubuh elastik dan retikular dalam tipe
vetrebrata jaringan ini mengikat epitelium ke
jaringan-jaringan di bawahnya dan
menagan organ dibawahnya dan
menahan organ di posisinya

Jaringan ikat padat (berserat) Jaringan ikat berserat Berfungsi dalam mengikat dan
ditemukan pada serat-seratnya membentuk serabut
tendon, yang melekat paralel, yang memaksimalkan
pada otot ke tulang, dan kekuatan nonelastik, yang
ligamen, yang melekatkan otot ke tulang dan
menghubungkan antara menghubungkan dua tulang
dua tulang pada persendian
persendian

pg. 7
BIOL4110 – Sesi 5

Jaringan ikat Kartilago Jaringan kartilago Berfungsi sebagai material


(cartilage) biasanya pendukung (penyokong) yang kuat
berkerja dan terdapat namun fleksibel, memiliki serat-
sebagai bantalan antara serat berkolagen yang melimpah
vetebra (tulang yang tertanam didalam matriks
belakang), Ujung seperti karet yang terbuat dari
tulang rusuk, antar ruas kompleks protein-karbohidrat
v.dorsalis, daun telinga. yang disebut kondroitin sulfat.
Sel-sel yang disebut kondrosit
menyekresikan kolagen dan
kondroitin sulfat. Macam : Hialin
(putih kebiruan) pada saluran
pernafasan, Elastis (kuning) pada
epiglotis, dan Fibroblas (keruh)
pada v.dorsalis

Jaringan ikat Tulang Berlokasi di rangka Berfungsi dalam pembentukan


pada vetrebrata, tulang tulang , sel-se tulang disebut
(bone) jaringan ikat osteblas, menumupk matriks dari
yang terminelarisasi. kolagen. Kalsium, magnesium,
dan ion-ion fosfat berkombinasi
menjadi mineral yang kuat dalam
matriks.

Jaringan ikat Adiposa Jaringan ikat adiposa Berfungsi dalam penyimpanan


membantali dan bahan bakar dalam tubuh, yang
menginsulasi tubuh dapat digunakan sebagai energi
serta menyimpan bahan untuk aktivitas.
bakar sebagai molekul-
molekul lemak.

pg. 8
BIOL4110 – Sesi 5

Darah (blood) Terdapat di seluruh Fungsi yang terdapat pada darah


tubuh sebagai cairan berbeda-beda. Eritrosit berfungsi
yang disebut plasma. mengangkut oksigen dalam darah,
Terdiri dari air, garam , sel darah putih berfungsi dalam
dan protein-protein pertahanan, sementara platelet
terlarut, plasma (trombosit) berfungsi sebagai
mengandung eritrosit pembekuan darah.
(sel darah merah),
leukosit (sel darah
putih), dan fragmen-
fragmen sel yang
disebut platelet.

Jaringan Otot

Jaringan yang bertanggung jawab terhadap semua tipe gerakan tubuh adalah jaringan otot
(muscle tissue). Semua sel-sel otot terdiri atas filamen yang mengandung protein aktin dan
miosin, yang bersama-sama memungkinkan otot berkontraki. Otot adalah jaringan paling
melimpah pada kebanyakan hewan, dan aktivitas otot menyusun sebagian besar kerja selular
yang mengonsumsi enegri paling besar kerja selular yang mengonsumsi energi pada hewan yang
aktif. Jaringan otot terdiri dari otot polos, otot jantung dan otot rangka.

Jaringan Otot

Klasifikasi Lokasi Fungsi Utama

Jaringan yang tersebar Berungsi dalam pergerakan


Otot Rangka dalam rangka sadar. Pada mamalia dewasa
vetrebrata, tulang. memiliki jumlah sel-sel otot yang
tetap; mengembangkan otot tidak
berarti mengikat jumlah sel-sel,
melaikan memperbesar yang
sudah ada.

Terdiri dari berkas-berkas sel


panjang yang disebut serat otot.
Susunan unit-unit kontraktil, atau
sarkomer, disepanjang serat otot
yang menyebabkan sel-sel
terlihat belang (lurik).

pg. 9
BIOL4110 – Sesi 5

Otot Jantung Otot yang ditemukan Berfungsi dalam kontraksi


membentuk dinding jantung, dan serat-serat otot
kontraktil jangtung. jantung bercabang-cabang dan
saling berhubungan melalui
cakram interkalar, yang merelai
sinyal-sinyal dari sel ke sel
Otot ini lurik (terlihat belang) membantu menyingkronisasi
memili sifat yang mirip dengan detak jantung.
otot rangka. Akan tetapi tidak
seperti otot rangka Otot jantung
melakukan tugas tak-sadar :
kontraksi jantung.

Otot Polos Otot polos biasanya Berfungsi dan bertanggung


ditemukan pada jawab terhadap aktivitas tubuh
saluran pencernaan, tak-sadar, seperti pengandukan
kandung kemih, arteri, makanan di lambung atau
dan organ-organ kontriksi arteri.
internal lain.
otot yang tidak berlurik, sel-
selnya berbentuk gelendong,
dikontrol oleh jenis-jenis saraf
yang berbeda-beda dibandingkan
saraf-saraf yang mengontrol otot
rangka.

Jaringan Saraf
Fungsi jaringan saraf (nervous tissue) adalah untuk mengindra rangsangan dan mentransmisikan
sinyal-sinyal dalam bentuk impuls-impuls saraf dari satu bagian hewan ke bagian yang lain.
Jaringan saraf mengandung neuron, atau sel saraf, yang memiliki pemjuluran bernama akson
yang terspesialisasi secara unik untuk mentransmisikan impuls-impuls saraf. Jaringan saraf juga
mencakup berbagai bentuk sel glial (glial cells) atau glia, yang membantu menyediakan
makanan, menginsulasi, dan menyegarkan kembali neuron. Pada kebanyakan hewan, konsentras
jaringan saraf membentuk otak, yaitu pusat pengolahan informasi.

pg. 10
BIOL4110 – Sesi 5

Jaringan Saraf

Sel-sel saraf (neuron) adalah unit-unit dasar sistem saraf.


Neuron terdiri dari badan sel dan dua atau lebih penjuluran
yang disebut dendrit dan akson. Dendrit mentransmisikan
siyal-sinyal dari ujung ke seluruh bagian neuron.
Akson-akson, yang seringkali terkumpu bersama menjadi saraf,
mentransmisikan sinyal-sinyal ke arah neuron lain atau ke arah
efektor, struktur seperti sel otot yang melaksanakan respons tubuh,
Sel glial pendukung membantu agar neuron berfungsi dengan
benar.

Sumber :
Campbell, N.A., JB. Reece, L.A. Urry, M.L. Cain, S.A. Wasserman, P.V. Minorsky, dan R.B.
Jackson 2008. Biology. Edisi kedelapan halaman (268-300) San Fransisco: Pearson Benjamin
Cummings
- (Buku materi pokok) Biologi Umum BIOL4110/ Edisi 2 / Modul 4 (4.56-4.67).

pg. 11

Anda mungkin juga menyukai