Delegasi RI dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta, Delegasi BFO (Bijeenkomst voor
Federale Overleg) dipimpin oleh Sultan Hamid Alkadrie dan delegasi Belanda dipimpin olah
Van Harseveen.
Mr. Susanto Tirtoprodjo dari Negara Republik Indonesia menurut perjanjian Renville.
Konstitusi RIS menentukan bentuk negara serikat (federalisme) yang terbagi dalam 16
negara bagian, yaitu 7 negara bagian dan 9 buah satuan kenegaraan. Mengenai bentuk negara
dinyatakan dalam pasal 1 ayat (1) Konstitusi RIS yg berbunyi: 'Republik Indonesia Serikat
yang merdeka dan berdaulat adalah negara hukum yang demokratis dan berbentuk federasi'.
Dengan berubah menjadi negara serikat, maka di dalam RIS terdapat beberapa negara bagian
dan masing-masing memiliki kekuasaan pemarintahan di wilayah negara bagiannya.
· Republik Indonesia
· Negara Madura
Di samping itu, ada juga wilayah yang berdiri sendiri (otonom) dan tak tergabung
dalam federasi, yaitu:
· Jawa Tengah
· Kalimantan Barat
· Dayak Besar
· Daerah Banjar
· Kalimantan Tenggara
a. Presiden
b. Menteri – menteri
c. Senat
d. DPR
e. MA
Selain bertindak secara khusus, sebagai bagian dari pemerintahan dalam fungsi
administratif/protokoler, presiden , menurut konstitusi , antara lain :
Mengesahkan atau memveto UU yang telah disetujui oleh DPR dan Senat [pasal 138 (2)];
Mengusulkan rancangan konstitusi federal kepada konstituante [pasal 187 (1) dan
(2)], dan mengumumkan konstitusi tersebut [pasal 189 (2) dan (3)] serta mengumumkan
perubahan konstitusi [pasal 191 (1) dan (2)].
Mukadimah Konstitusi RIS telah menghapuskan sama sekali jiwa atau semangat
pembukaan UUD proklamasi sebagai penjelasan resmi proklamasi kemerdekaan negara
Indonesia (Pembukaan UUD 1945 merupakan Decleration of independence bangsa
Indonesia, katetapan MPR no. XX/MPRS/1996).Termasuk pula dalam pemyimpangan
mukadimah ini adalah perubahan kata- kata dari kelima sila pancasila. Inilah yang kemudian
yang membuka jalan bagi penafsiran pancasila secara bebas dan sesuka hati hingga menjadi
sumber segala penyelewengan didalam sejarah ketatanegaraan Indonesia.
RI dan RIS mencapai kesepakatan pada 19 Mei 1950 untuk kembali ke bentuk negara
kesatuan. Pada 15 Agustus 1950 , di hadapan sidang DPR dan Senat, diproklamasikan
berdirinya negara kesatuan Republik Indonesia menggantikan negara federasi Republik
Indonesia Serikat. Konstitusi RIS diubah menjadi Undang-Undang Dasar Sementara
Republik Indonesia (yang selanjutnya dikenal sebagai UUDS 1950) berdasarkan UU RIS No.
7 Tahun 1950. Pada hari itu juga, Pemangku Jabatan Presiden RI, Assaat, menyerahkan
secara resmi kekuasaan pemerintahan RI kepada Ir. Soekarno sebagai Presiden Republik
Indonesia.