Anda di halaman 1dari 32

-1-

BAB I

PENDAHULUAN

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah
sakit merupakan sebuah organisasi komplek yang terdiri dari berbagai
macam profesi kesehatan dan profesi lainnya yang berhubungan dengan
kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Penyelenggaraan
pelayanan kesehatan perorangan baik pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat di rumah sakit ditentukan oleh organisasi Rumah Sakit.
Organisasi rumah sakit merupakan hal yang pokok dalam rangka menjamin
pelaksanaan pelayanan kesehatan. Besar kecilnya rumah sakit ditentukan
oleh kelas atau tipe rumah sakit.
Pelayanan farmasi rumah sakit merupakan salah satu kegiatan di
rumah sakit yang menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu. Hal
tersebut diperjelas dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit yang
menyebutkan bahwa pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang berorientasi
kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu yang terjangkau bagi
semua lapisan masyarakat.
Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah unit pelaksana fungsional yang
menyelenggarakan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit.
Instalasi Farmasi Rumah Sakit bertanggung jawab terhadap pengelolaan
sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai di Rumah Sakit
yang menjamin seluruh rangkaian kegiatan perbekalan sediaan farmasi, alat
kesehatan dan bahan medis habis sesuai dengan ketentuan yang berlaku
serta memastikan kualitas, manfaat dan keamanannya.
Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) merupakan suatu unit di rumah
sakit yang merupakan fasilitas penyelenggaraan kefarmasian di bawah
pimpinan seorang Apoteker dan memenuhi persyaratan secara hukum untuk
mengadakan, menyediakan, dan mengelola seluruh aspek penyediaan
perbekalan kesehatan di rumah sakit dimana sifat pelayanannya berorientasi
kepada kepentingan penderita. Kegiatan pada instalasi ini terdiri dari
pelayanan farmasi minimal yang meliputi perencanaan, pengadaan,
penyimpanan perbekalan farmasi, dispensing obat berdasarkan resep bagi
-2-

penderita rawat inap dan rawat jalan, pengendalian mutu, pengendalian


distribusi pelayanan umum dan spesialis, pelayanan langsung pada pasien
serta pelayanan klinis yang merupakan program rumah sakit secara
keseluruhan.
Dalam menjalankan fungsinya, Instalasi Farmasi membutuhkan
suatu sistem manajemen yang bersifat menyeluruh dan berkelanjutan.
Untuk itu disusun Pedoman pengorganisasian yang bertujuan untuk
mewujudkan organisasi Instalasi Farmasi yang efektif, efisien, dan akuntabel
dalam rangka mendukung visi dan misi Rumah Sakit sesuai tata kelola yang
baik (Good Corporat Governance) dan tata kelola klinis yang baik (Good Clinical
Governance).
-3-

BAB II

GAMBARAN UMUM RSUD TENRIAWARU BONE

Rumah Sakit Umum Daerah Tenriawaru Kabupaten Bone merupakan


rumah sakit daerah milik pemerintah Kabupaten Bone yang terletak di Jalan
Dr. Wahidin Sudirohusodo, Watampone, Kelurahan Macanang, Kecamatan
Tanette Riatang Barat. RSUD Tenriawaru dibangun tahun 1985 di atas tanah
seluas 40.000 m² atas bantuan Bank Dunia dan operasional tanggal 1 Juli
1987 dengan diresmikan oleh Menteri Kesehatan RI pada tanggal 18 Oktober
1988 sebagai RS kelas C. Pada tahun 2009, status RSUD Tenriawaru
meningkat menjadi Rumah Sakit Kelas B Non Pendidikan. Peningkatan
status ini sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1000/MENKES/SK/XI/2009 tanggal 10 November 2009 tentang Peningkatan
Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Tenriawaru Kabupaten Bone dari Kelas C
menjadi Kelas B Non Pendidikan. Rumah Sakit Umum Daerah Tenriawaru
resmi berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada tanggal 23
Nopember 2010 sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Bone Nomor 33 Tahun
2010. RSUD Tenriawaru juga ditetapkan sebagai Rumah Sakit Rujukan Region
Tenggara Sulawesi Selatan sesuai Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya
Kesehatan Nomor HK.02.03/I/0363/2015 tentang Penetapan Rumah Sakit
Rujukan Provinsi dan Rumah Sakit Rujukan Regional.
RSUD Tenriawaru memiliki tempat tidur sebanyak 306 dengan
jangkauan pelayanan tidak hanya meliputi wilayah Kabupaten Bone saja,
tetapi hingga wilayah kabupaten sekitarnya seperti Kabupaten Sinjai,
Kabupaten Wajo dan Kabupaten Soppeng. RSUD Tenriawaru didukung oleh
Jumlah Pegawai sebanyak 808 orang yang terdiri dari :
1. Tenaga medis sebanyak 38 Orang, dengan rincian :
a. Dokter Umum sebanyak 12 Orang
b. Dokter Gigi sebanyak 3 Orang
c. Dokter Spesialis sebanyak 23 Orang
2. Tenaga Keperawatan sebanyak 394 Orang, dengan rincian :
a. Perawat sebanyak 318 Orang
b. Bidan sebanyak 76 Orang
3. Tenaga Kesehatan Masyarakat sebanyak 38 Orang
4. Tenaga Kefarmasian sebanyak 26 Orang
5. Tenaga gizi sebanyak 10 Orang
6. Tenaga Keteknisian Medis sebanyak 28 Orang
-4-

7. Tenaga Keterapian Fisik sebanyak 7 Orang


8. Tenaga lainnya sebanyak 267 Orang
Adapun Pelayanan yang diberikan adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan kegawatdaruratan yang meliputi pelayanan gawat
darurat umum dan kebidanan/ kandungan. Pelayanan dibuka 24 jam
setiap hari.
2. Pelayanan intensif meliputi pelayanan Intensive Care Unit (ICU) dan
pelayanan intensive untuk bayi (Perina).
3. Pelayanan Rawat Jalan meliputi ; Poliklinik Anak, Bedah, Interna,
Kandungan dan Kebidanan, Saraf, Mata, Kulit dan Kelamin, Bedah
umum, Orthopedi, Jiwa, Gigi, TB dan Poliklinik Medical Check Up (MCU).
4. Pelayanan Rawat Inap
Ruang perawatan di RSUD Tenriawaru terdiri dari Paviliun, Kelas I, Kelas
II, Kelas III dengan total 306 tempat tidur yang ada diruang perawatan
(VIP, Perawatan Anak, Bedah, Interna, Mawar, Nifas, Melati Saraf/THT/
Mata/Gigi/Kul- Kel/Gigi/Jiwa, ICU dan Ruang Perina)
5. Pelayanan Hemodialisa
6. Pelayanan Laboratorium
7. Pelayanan Radiologi
8. Pelayanan Farmasi
9. Pelayanan Rehabilitasi Medik
10. Pelayanan Mobil Ambulance/Jenazah
11. Pelayanan Gizi
12. Pelayanan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
13. Pelayanan Pemulasaran Jenazah
Sebagai institusi yang memberikan pelayanan dibidang kesehatan,
RSUD Tenriawaru senantiasa berusaha meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan. Pada tanggal 6 Februari 2008, RSUD Tenriawaru telah
mendapatkan pengakuan dari KARS (Komite Akreditasi Rumah Sakit)
sebagai rumah sakit yang terakreditasi penuh tingkat dasar untuk 5
(lima) jenis pelayanan. Jenis pelayanan tersebut meliputi pelayanan
administrasi dan manajemen, pelayanan medis, pelayanan gawat darurat,
pelayanan keperawatan dan pelayanan rekam medis.
Upaya peningkatan kualitas pelayanan ini terus dilakukan secara
berkelanjutan yang ditandai dengan terakreditasinya RSUD Tenriawaru untuk
dua belas jenis pelayanan pada tanggal 31 Desember 2010. Dua belas
pelayanan yang dimaksud meliputi pelayanan administrasi dan
manajemen, pelayanan rekam medis, pelayanan farmasi, pelayanan medis,
-5-

pelayanan gawat darurat, pelayanan kamar operasi, pelayanan radiologi,


pelayanan laboratorium, pelayanan keperawatan, pelayanan perinatal
resiko tinggi, pengendalian infeksi di RS, keselamatan kerja, kebakaran
dan kewaspadaan bencana.
Pada Bulan Desember 2016, RSUD Tenriawaru telah terakreditasi versi
2012 dengan status paripurna. Standar mutu rumah sakit Versi 2012
meliputi : Standar Pelayanan Berfokus Pada Pasien, Standar Manajemen
Rumah Sakit, Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit dan Sasaran
Millenium Development Goals dengan dengan jumlah standar sebanyak 323
dan 1048 Elemen Penilaian.
-6-

BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TENRIAWARU BONE

A. VISI
Menjadi rumah sakit pendidikan yang berkualitas dan mandiri untuk
mewujudkan pelayanan kesehatan paripurna menuju masyarakat Bone
yang sehat.

B. MISI
Untuk melaksanakan visi tersebut di atas, RSUD Tenriawaru
mempunyai misi :
1. Meningkatkan kualitas dan ketersediaan sarana dan prasarana
2. Meningkatkan kualitas dan ketersediaan tenaga medis professional
3. Meningkatkan kualitas manajemen pelayanan melalui
peningkatan pengaturan dan penegakannya
4. Meningkatkan profesionalisme manajemen keuangan dan operasional
yang efektif dan efisien
5. Meningkatkan fungsi rumah sakit dalam pelayanan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.

C. FILOSOFI
Berpihak pada kepentingan masyarakat, tidak diskriminatif, profesional,
kerjasama tim, integritas tinggi

D. NILAI
Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge
Siapakatau
Sipakatau adalah konsep yang memandang setiap manusia sebagai
manusia. Seorang manusia hendaklah memperlakukan siapapun sebagai
manusia seutuhnya, sehingga tidaklah pantas memperlakukan orang lain
di luar perlakuan yang pantas bagi manusia. Konsep ini memandang
manusia dengan segala penghargaannya. Seorang manusia sejatinya
memperlakukan manusia lainnya dengan segala hak-hak yang melekat
pada setiap manusia. Dia memandang manusia lain sebagai mana ia
memandang dirinya sebagai sesama manusia.
Sipakalebbi
-7-

Sipakalebbi memiliki arti saling memuji, mengasihi dan membantu.


Sipakalebbi lebih mengajarkan kepada manusia untuk menciptakan
suasana kekeluargaan yaitu memberikan pujian dan penghargaan kepada
orang lain atas usaha atau prestasinya, menghargai hasil karya orang lain.
Setiap orang mempunyai kelemahan dan kelebihan. Saling memuji akan
menciptakan suasana yang menyenangkan dan menggairahkan, sehingga
siapapun yang berada dalam kondisi tersebut akan senang dan
bersemangat.
Sipakainge
Sipakainge' berarti saling mengingatkan. Akan saling memberi peringatan.
Siapapun yang berbuat salah akan diperingatkan perbuatannya yang salah
tersebut. Sehingga siapapun akan selalu diingatkan untuk berjalan di jalan
yang lurus. Tidak ada orang yang bebas dari peraturan.

E. MOTTO
Melayani Dengan Hati, Ilmu Dan Teknologi

F. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan upaya penyembuhan,
pemulihan, peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk meningkatkan Pelayanan Kesehatan di RSUD Tenriawaru
melalui bingkai “Sipakatau” (memperlakukan manusia sebagai
manusia seutuhnya)
b. Untuk meningkatkan Pelayanan Kesehatan di RSUD Tenriawaru
melalui bingkai “Sipakalebbi” (menciptakan pelayanan kesehatan
dalam suasana kekeluargaan)
c. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di RSUD Tenriawaru
melalui “Sipakainge” (menciptakan kondisi lingkungan kerja dengan
saling mengingatkan ).
-8-

BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Struktur Organisasi RSUD Tenriawaru Bone diatur oleh Peraturan


Daerah Kabupaten Bone Nomor 01 Tahun 2010 tentang Pembentukan
Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bone sedangkan Tugas Pokok,
Fungsi dan Tata Kerja diatur dengan Peraturan Bupati Bone Nomot 31 Tahun
2010 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
Tenriawaru Kelas B Kabupaten Bone.
Rumah Sakit Umum Daerah Tenriawaru Bone mempunyai tugas pokok
membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah di bidang pelayanan kesehatan sebagai berikut :
a. Merumuskan pelayanan kesehatan secara berdayaguna dan berhasil guna
dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang
dilakukan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan kesehatan
dan pencegahan penyakit serta melaksanakan pelayanan rujukan .
b. Melaksanakan pelayanan kesehatan secara menyeluruh, bermutu dan
terjangkau sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
Adapun fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Tenriawaru Bone sebagai berikut
a. Menyelenggarakan pelayanan medis.
b. Menyelenggarakan, melaksanakan koordinasi dan fasilitasi pelayanan
penunjang medis, non medis dan pelayanan rujukan.
c. Menyelenggarakan pelayanan administrasi umum, keuangan dan
perlengkapan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
d. Melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan.
e. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan peningkatan pengetahuan dan
keterampilan profesi di bidang kesehatan.
f. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan, pemantauan dan
evaluasi, pelaporan dan pembinaan terkait pelayanan kesehatan.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas, Rumah Sakit
Umum Daerah Tenriawaru Bone berbentuk Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD).
-8-

STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS


RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE

DIREKTUR
dr. Hj. NURMINAH A. YUSUF, MARS

KELOMPOK KOMITE
JABATAN Plh. WADIR WADIR MEDIK
SPI
FUNGSIONAL ADMINISTRASI, PELAYANAN MEDIS &
KEUANGAN & BINA PROGRAM PENGEMBANGAN SDM KOMITE
KEPERAWATAN

H. MUH. ROSTANG, SE.,SKM.,M.Kes dr. H. MUH. SYAHRIR, M.Kes


KOMITE
PMKP

KOMITE
BAGIAN BAGIAN Plh. BAGIAN BIDANG BIDANG BIDANG ETIK &
HUKUM
ADMINISTRASI, KEUANGAN DAN BINA PROGRAM PELAYANAN PELAYANAN PENGENBANGAN
HUKUM DAN HUMAS PERLENGKAPAN MEDIS KEPERAWATAN RS & SDM
KOMITE
NURLINA, S.ST., M.Kes
K3 RS
H. ALIMUNG, SKM., M.Kes H. MUH. ROSTANG, SE.,SKM.,M.Kes drg. Hj. SARDIAWANTY, MARS Hj.KARTINI HARUNA,S.Kep,M.Kes Hj.RAHMAWATI, SKM,M.kes
KOMITE
FARMASI &
TERAPI
SUB. BAGIAN SUB. BAGIAN Plh. SUB. BAGIAN SEKSI SEKSI SEKSI
KOMITE
TATA USAHA PERBENDAHARAAN & PERENCANAAN PENINGKATAN ASUHAN & ETIKA PENGEMBANGAN SDM PPI
REMUNERASI PELAYANAN MEDIS KEPERAWATAN
KOMITE
RAMLAH, S.Sos., M.Si HERMAWATI, SE., M.Si ARDIANSYAH, S.Sos., M.Si dr. H. ANWAR LAUPE Etik
Ns.Hj.ROSMAWATI,S.Kep,M.Kes Hj. SUHAENAH, S.ST.,M.Kes Penelitian

KOMITE
SUB. BAGIAN SUB. BAGIAN Plh. SUB. BAGIAN Plh. SEKSI SEKSI SEKSI TENAGA
KES.LAINNYA
KEPEGAWAIAN AKUNTANSI, VERIFIKASI PENGEMBANGAN SARANA PENUNJANG & PENUNJANG PENGEMBANGAN
& PELAPORAN & PRASARANA PELAPORAN MEDIS KEPERAWATAN AKREDITASI
KLP STAF
Hj. ASNI SAID, SE MEDIS
A.MARDIANA, S.Sos SAHRUL, SKM., M.Kes NURHIDAYAT.B, SKM., MKM HARLINA, S.Kep., M.Kes NURLINA, S.ST., M.Kes FUNGSIONAL

SUB. BAGIAN SUB. BAGIAN SUB. BAGIAN


HUKUM & HUMAS PERLENGKAPAN & MONITORING & EVALUASI INST.REKAM INST. RAWAT INST. RAWAT Instalasi Instalasi Instalasi
PERBEKALAN MEDIS JALAN INAP FARMASI G.Darurat
LAB.
KESEHATAN Darurat
RAMLI, SH EMY YUNIASTUTI, SKM., M.Kes
MUH. YANI, SKM., M.Kes
Instalasi Instalasi Instalasi Instalasi Instalasi Instalasi Instal
FISIOTERAFI IPJA HD GIZI RADIOLOGI LAUNDRY asi
INSTALASI INSTALASI INSTALASI CSSD
IPS RS SANITASI SIM-RS

KETERANGAN : GARIS KOMANDO


- 10 -

Berdasarkan Peraturan Bupati Bone Nomor 31 Tahun 2010 tentang


Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Tenriawaru
Kelas B Kabupaten Bone diatur dan ditetapkan sebagai berikut:
a. Direktur, bertanggung jawab kepada Bupati Bone melalui Sekretaris
Daerah.
a. Tugas Pokok : memimpin, melaksanakan, koordinasi, pembinaan,
pengawasan dan pengendalian dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan pada RSUD, sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan
b. Fungsi :
- Memimpin dan melaksanakan tugas pokok sesuai peraturan
perundang-undangan dan kebijakan Bupati
- Menyelenggarakan pelayanan medis dan non medis
- Menyelenggarakan pelayanan keperawatan dan rujukan
- Menyelenggarakan pendidikan, latihan, penelitian dan pengembangan
- Menyelenggarakan administrasi, keuangan dan perencanaan
- Memberikan penilaian pekerjaan pegawai (DP3) dalam lingkup
kewenangannya
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati

b. Wakil Direktur, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.


a) Wakil Direktur Administrasi, Keuangan dan Bina Program.
1) Tugas Pokok : memimpin dan melaksanakan, koordinasi,
pembinaan, pengawasan dan pengendalian dalam penyelenggaraan
Administrasi, Keuangan dan Bina Program
2) Fungsi :
- Memimpin pelaksanaan tugas pokoknya sesuai dengan kebijakan
direktur.
- Melaksanakan pengawasan, pengendalian, evaluasi, pembinaan
dan pelaporan dalam penyelenggaraan kegiatan bagian
administrasi, hukum dan humas, bagian keuangan dan
perlengkapan dan bagian bina program.
- Melaksanakan koordinasi dengan seluruh unsur terkait dalam
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya.
- Memberikan penilaian pekerjaan pegawai (DP3) dalam lingkup
kewenangannya.
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur
- 11 -

Wakil Direktur Administrasi, Keuangan dan Bina Program membawahi:


a) Bagian Administrasi, Hukum dan Humas
1) Tugas Pokok : membantu Wadir I dalam penyelenggaraan
administrasi umum, kepegawaian, hubungan masyarakat,
pemasaran dan hukum.
2) Fungsi :
- Memimpin penyelenggaraan kegiatan pada sub bagian
administrasi umum, sub bagian kepegawaian dan sub bagian
humas, pemasaran dan hukum sesuai dengan kebijakan
pimpinan.
- Melaksanakan koordinasi dengan bagian dan bidang lainnya.
- Melaporkan semua kegiatan dalam bagiannya
- Memberikan penilaian pekerjaan pegawai (DP3) dalam lingkup
kewenangannya.
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan
Bagian Administrasi, Hukum dan Humas membawahi :
1) Sub Bagian Tata Usaha
2) Sub Bagian Administrasi kepegawaian
3) Sub Bagian Humas, Pemasaran dan Hukum.

b) Bagian Keuangan dan Perlengkapan.


1) Tugas Pokok : membantu Wadir I dalam penyelenggaraan
perbendaharaan, remunerasi, akuntansi, verifikasi, pelaporan
keuangann, perlengkapan dan perbekalan kesehatan
2) Fungsi :
- Memimpin penyelenggaraan kegiatan pada sub bagian
perbendaharaan dan remunerasi, sub bagian akuntansi,
verifikasi dan pelaporan dan sub bagian perlengkapan dan
perbekalan kesehatan sesuain dengan kebijakan pimpinan.
- Memantau semua unit penerima keuangan
- Mengoperasikan Sistem Informasi Rumah Sakit dalam bidang
keuangan
- Melakukan koordinasi dengan bagian dan bidang lainnya
- Melaporkan semua kegiatan dalam bagiannya
- Memberikan penilaianpekerjaan pegawai (DP3) dalam lingkup
kewenangannya.
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan wakil direktur
- 12 -

Bagian Keuangan dan Perlengkapan membawahi :


1) Sub Bagian Perbendaharaan dan Remunerasi
2) Sub Bagian Akuntansi, Verifikasi dan Pelaporan
3) Sub Bagian Perlengkapan dan Perbekalan Kesehatan.

c) Bagian Bina Program


1) Tugas Pokok : membantu Wadir I dalam penyelenggaraan
penyusunan rencana strategis rumah sakit, evaluasi monitoring
kegiatan dan rencana pengembangan rumah sakit.
2) Fungsi :
- Memimpin pelaksanaan kegiatan pada sub bagian perencanaan,
sub bagian pengembangan sarana dan prasarana dan monitoring
evaluasi sesuai dengan kebijakan pimmpina
- Menyusun perencanaan program dan anggaran berdasarkan
prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi dengan
bidang lainnya dalam lingkungan RSUD dan SKPD terkait.
- Melakukan pembinaan dan memantau kegiatan Instalasi
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit (IPS-RS)
- Memberikan laporan kepada pimpinan
- Memberikan penilaian pekerjaan pegawai (DP3) dalam lingkup
kewenangannya.
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan
Bagian Bina Program membawahi :
1) Sub Bagian Perencanaan
2) Sub Bagian Pengembangan Sarana dan Prasarana
3) Sub Bagian Monitoring dan Evaluasi Program.

b) Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Pengembangan Sumber Daya


Manusia (SDM).
1) Tugas Pokok : membantu Direktur untuk memimpin, koordinasi,
pembinaan, pengawasan dan pengendalian dalam penyelenggaraan
pelayanan medik dan pengembangan sumber daya manusia rumah
sakit
2) Fungsi :
- Memimpin pelaksanaan tugas pokoknya sesuai dengan kebijakan
direktur.
- Melaksanakan pengawasan, pengendalian, evaluasi, pembinaan
dan pelaporan dalam penyelenggaraan pelayanan medis,
- 13 -

keperawatan, pengembangan rumah sakit dan sumber daya


manusia
- Melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder untuk
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya
- Memberikan penilaian pekerjaan pegawai (DP3) dalam lingkup
kewenangannya
- Melaksanakan tugas lain yang diberikan direktur

Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Pengembangan Sumber Daya


Manusia membawahi :
a) Bidang Pelayanan Medis
1) Tugas Pokok : membantu Wadir II dalam penyelenggaraan
pelayanan medis.
2) Fungsi :
- Melaksanakan penyelenggaraan pelayanan medis sesuai dengan
kebijakan pimpinan
- Melaksanakan pemantauan, pengawasan dan pembinaan dalam
penyelenggaraan pelayanan medis, penunjang dan pelaporan
medis
- Melaksanakan pemantauan, pengawasan dan pembinaan
kegiatan pencatatan dan pelaporan rekam medis
- Melaksanakan koordinasi dengan komite medik dalam penegakan
etika kedokteran
- Memberikan laporan kepada pimpinan
- Memberikan penilaian pekerjaan pegawai (DP3) dalam lingkup
kewenangannya.
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan

Bidang Pelayanan Medis membawahi :


1) Seksi Peningkatan Pelayanan Medis
2) Seksi Penunjang dan Pelaporan Medis.

b) Bidang Pelayanan Keperawatan


1) Tugas Pokok : membantu wakil direktur pelayanan kesehatan dan
pengembangan sumber daya manusia dalam asuhan dan etika
keperawatan serta pelayanan penunjang keperawatan.
- 14 -

2) Fungsi :
- Melaksanakan penyelenggaraan pelayanan keperawatan dan
penunjangnya sesuai dengan kebijakan pimpinan
- Melaksanakan pemantauan, pengawasan dan pembinaan dalam
asuhan, etika keperawatandan pelayanan penunjang
keperawatan
- Melaksanakan koordinasi dengan komite keperawatan dalam
penegakan asuhan dan etika keperawatan
- Memberikan laporan kepada pimpinan
- Memberikan penilaian pekerjaan pegawai (DP3) dalam lingkup
kewenangannya.
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan
Bidang Pelayanan Keperawatan membawahi :
1) Seksi Asuhan dan Etika Keperawatan
2) Seksi Penunjang Keperawatan.
c) Bidang Pengembangan RumahSakit dan Sumber Daya Manusia (SDM)
1) Tugas Pokok : membantu wakil direktur II dalam pendidikan,
latihan dan penelitian dalam rumah sakit dan pengembangan
mutu, standar dan akreditasi rumah sakit.
2) Fungsi :
- Melaksanakan perumusan, penetapan program pengembangan
dan melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap
pendidikan, latihan sumber daya manusia dan penelitian di
rumah sakit
- Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi, pengawasan dan
penilaian terhadap penelitian dan pengembangan sumber daya
manusia di rumah sakit
- Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan akeditasi rumah sakit secara nasional dan standar
pelayanan internasional
- Memberikan laporan kepada pimpinan
- Memberikan penilaian pekerjaan pegawai (DP3) dalam lingkup
kewenangannya.
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan
Bidang Pengembangan RumahSakit dan Sumber Daya Manusia
membawahi :
1) Seksi Pengembangan SDM
2) Seksi Pengembangan Akreditasi.
- 15 -

c. Unit-unit Non Struktural


a. Komite, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.
b. Instalasi, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing penyelenggaraan
kegiatan, meliputi :
 Instalasi Rawat Jalan
 Instalasi Rawat Inap
 Instalasi Gawat Darurat (IGD), terdiri dari IGD Umum dan IGD obgyn
 Instalasi Bedah Sentral (IBS)
 Instalasi Rawat Intensif, terdiri dari Neonatal Intensive Care Unit
(NICU) dan Intensive Care Unit (ICU)
 Instalasi Hemodialisa
 Instalasi Laboratorium
 Instalasi Radiologi
 Instalasi Rehabilitasi Medik
 Instalasi Rekam Medik
 Instalasi Farmasi
 Instalasi Gizi
 Instalasi Laundry,
 Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS).
 Instalasi Pemulasaran Jenazah dan Ambulance
 Instalasi Sanitasi RS
 CSSD
c. Satuan Pemeriksa Internal (SPI), berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Direktur.
d. Kelompok Jabatan Fungsional
Terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi atas berbagai
kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya, dalam
unit kegiatan sesuai dengan kompetensinya, berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur.

e. Unit-unit Pelayanan dan Panitia-panitia tersebut dibentuk dengan SK


Direktur, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur,
dengan struktur organisasi menyesuaikan / menyelaraskan dengan
organisasi fungsi Rumah Sakit serta peraturan perundang-undangan
yang berlaku, terdiri dari :
 Komite Medik
 Komite Keperawatan
- 16 -

 Komite Tenaga Kesehatan Lainnya


 Komite Farmasi dan Terapi
 Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
 Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
 Komite Keselamatan Kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana
(K3)
 Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
 Tim Pengendalian Resistensi Anti Mikroba (PPRA)
 Komite Etik Rumah Sakit
- 17 -

BAB V

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI

Instalasi Farmasi Rumah Sakit dapat dijabarkan sebagai suatu


departemen atau unit atau bagian di suatu rumah sakit di bawah pimpinan
seorang S1 Apoteker dan dibantu oleh beberapa orang apoteker yang
memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
kompeten secara profesional, tempat atau fasilitas penyelenggaraan yang
bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan serta pelayanan kefarmasian, yang
mencakup perencanaan, pengadaan, produksi, penyimpanan, perbekalan
kesehatan atau sediaan farmasi, dispensing obat berdasarkan resep bagi
penderita rawat inap dan rawat jalan, pengendalian mutu, dan pengendalian
distribusi, dan penggunaan seluruh perbekalan kesehatan di rumah sakit,
pelayanan farmasi klinik umum dan spesialis. Unit yang berwenang dalam
mengelola obat di rumah sakit adalah instalasi Farmasi Rumah Sakit.

Struktur Organisasi adalah bagan yang menggambarkan pembagian


tugas, koordinasi dan kewenangan serta fungsi. Kerangka organisasi minimal
mengakomodasi perencanaan dan pengembangan, kepala instalasi farmasi,
dan pengadaan harus selalu dinamis sesuai perubahan yang dilakukan yang
tetap menjaga mutu sesuai harapan pelanggan. Disesuaikan dengan situasi
dan kondisi rumah sakit.

Instalasi Farmasi RSUD Tenriawaru Bone dipimpin oleh seorang apoteker


sebagai kepala instalasi Farmasi. Instalasi farmasi RSUD Tenriawaru Bone
terdiri dari :

a. Sub Pengelolaan Perbekalan Farmasi


b. Sub Pelayanan Farmasi
c. Sub Manajemen Mutu, Diklat dan Pengembangan Farmasi
d. Administrasi dan Pelaporan
e. Farmasi Klinik
- 18 -

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI


RSUD TENRIAWARU BONE

KOMITE FARMASI KA. INSTALASI


DAN TERAPI FARMASI

FARMASI
KLINIK ADMINISTRASI
FARMASI

PELAYANAN PERBEKALAN MUTU, DIKLAT DAN


FARMASI FARMASI PENGEMBANGAN FARMASI

RAWAT RAWAT GUDANG GAS MEDIK


JALAN INAP FARMASI

POLOKLINIK DEPO FARMASI RAWAT INAP

DEPO FARMASI IBS


IGD

DEPO FARMASI IGD

DEPO FARMASI UMUM


- 19 -

BAB VI

URAIAN JABATAN

A. Uraian Tugas Kepala Instalasi Farmasi

1. Tugas Pokok
Mengorganisir dan mengarahkan penyelengaraan pelayanan
kefarmasian sesuai dengan standar pelayanan farmasi di rumah sakit
yang berorientasi kepada pelayanan pasien, pengelolaan perbekalan
farmasi, penyediaan obat yang bermutu dan terjangkau bagi semua
lapisan masyarakat dan pengembangan pelayanan farmasi di rumah
sakit
2. Uraian Tugas
1) Melaksanakan fungsi perencanaan meliputi :
a. Merencanakan dan mengkoordinasikan jenis kegiatan di Instalasi
Farmasi berdasarkan falsafah, tujuan dan kebijakan Instalasi
Farmasi
b. Merencanakan perbekalan farmasi yang bermutu
c. Merencanakan dan mengkoordinasikan jumlah dan kategori
tenaga farmasis sesuai kebutuhan
d. Merencanakan dan mengkoordinasikan jumlah dan jenis
peralatan yang dibutuhkan di Instalasi Farmasi

2) Melaksanakan fungsi pelaksanaan dan koodinasi meliputi :


a. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan di
Instalasi Farmasi
b. Mensosialisasikan kebijakan, Standar Prosedur Operasional dan
program kerja di Instalasi Farmasi kepada seluruh staf yang
berada di bawah tanggung jawabnya.
c. Memberikan bimbingan kepada seluruh staf yang berada di bawah
tanggung jawabnya mengenai pelaksanaan pelayanan kefarmasian
d. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga baru yang akan
bekerja di Instalasi Farmasi
e. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga farmasis serta
tenaga lainnya sesuai kebutuhan dan ketentuan yang berlaku
f. Mengadakan pertemuan dengan seluruh staf yang berada di
bawah tanggung jawabnya secara berkala atau sewaktu-waktu
bila diperlukan
g. Menampung dan menanggulangi usul-usul serta keluhan-keluhan
terkait pelayanan kefarmasian serta menyampaikan kepada Wadir
Pelayanan Medik dan Pengembangan SDM.
h. Membantu memecahkan masalah yang timbul di unit yang
menjadi tanggung jawabnya.
i. Menghadiri pertemuan yang diadakan
- 20 -

j. Menerima, menyusun dan meneruskan laporan hasil rapat staf


serta kegiatan pelayanan Instalasi Farmasi kepada Wadir
Pelayanan Medik dan Pengembangan SDM secara rutin atau
sewaktu-waktu, sesuai kebutuhan, mencakup peristiwa penting
lainnya.
k. Mengupayakan dan memelihara suasana kerja yang harmonis di
Instalasi Farmasi, terutama dalam menegakkan tata tertib dan
kedisiplinan pegawai.
l. Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan unit terkait
lainnya dalam lingkup RSUD Tenriawaru.
m. Memelihara hubungan kerjasama yang baik dengan institusi
terkait di luar rumah sakit untuk menunjang kelancaran kegiatan
pelayanan di Instalasi Rawat Jalan RSUD Tenriawaru.
n. Meneliti dan mempertimbangkan surat permohonan cuti, pindah,
berhenti, dan lain-lain, dari seluruh staf yang berada di bawah
tanggung jawabnya.
o. Mengembangkan diri sendiri dan membina/ mengembangkan
bawahan sehingga memiliki wawasan, sikap dan keahlian yang
sepadan dengan tuntutan jabatan saat ini dan siap menerima
tanggung jawab yang lebih besar di masa yang akan datang.
p. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan dalam rangka
pelaksanaan tugas kedinasan.

3) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian,


meliputi :
a. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan
peraturan/tata tertib yang berlaku.
b. Mengendalikan pendayagunaan sumber daya yang ada di Instalasi
Farmasi secara efektif dan efisien.
c. Mengawasi dan menilai pelaksanaan pelayanan di Instalasi
Farmasi
d. Menilai mutu pelayanan di Instalasi Farmasi secara
berkala/sewaktu-waktu bila diperlukan, agar pelayanan Instalasi
Farmasi dapat ditingkatkan.
e. Melaksanakan penilaian terhadap seluruh staf yang berada di
bawah tanggung jawabnya di Instalasi Farmasi untuk berbagai
kepentingan (kenaikan pangkat / golongan dan melanjutkan
pendidikan).
3. Tanggung Jawab
1) Bertanggungjawab melaksanakan fungsi perencanaan
2) Bertanggung jawab melaksanakan fungsi pelaksanaan dan koordinasi
3) Bertangungjawab melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian
dan penilaian
4. Wewenang
1) Memimpin penyelenggaraan fungsi perencanaan
2) Memimpin penyelenggaraan fungsi penggerakan dan pelaksanaan
3) Memimpin penyelenggaraan fungsi pengawasan pengendalian dan
penilaian
- 21 -

B. Uraian Tugas Sub Manajemen Mutu, Diklat dan Pengembangan Farmasi

a. Tugas Pokok dan Fungsi


Mengkoordinir siklus kegiatan, dimulai dari pemilihan, perencanaan,
pengadaan/ produksi, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,
pengendalian dan penghapusan perbekalan farmasi yang diperlukan
bagi kegiatan pelayanan.
b. Tanggung jawab
Bertanggung jawab kepada kepala Instalasi farmasi atas tersedianya
perbekalan farmasi yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat,
dalam jumlah yang tepat sesuai spesifikasi dari fungsinya pada saat
dibutuhkan dan menghindari terjadinya kekosongan perbekalan
farmasi.
c. Wewenang
- Meminta data dan informasi yang diperlukan
- Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
- Mengkoordinir, memantau dan mengendalikan penggunaan fasilitas
dan kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi.
d. Uraian Tugas
- Menyusun usulan rencana kebutuhan obat dan perbekalan farmasi
lainnya
- Bertanggung jawab atas persediaan obat dan perbekalan farmasi
lainnya baik dalam segi kuantitas maupun dalam hal kualitas serta
memeliharanya selama dalam penyimpanan.
- Mengawasi dan mengontrol kebenaran serta keabsahan permintaan
barang
- Mengendalikan dan bertanggung jawab atas penyaluran perbekalan
farmasi dengan memperhatikan sistem FIFO dan waktu kadaluarsa.
- Membuat pelaporan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

C. Uraian Pelayanan Farmasi

a. Tugas Pokok dan Fungsi


Mengkoordinir pelayanan farmasi untuk pasien rawat jalan dan rawat
inap di Instalasi Farmasi.
b. Tanggung Jawab
Bertanggung jawab kepada kepala Instalasi Farmasi atas
terselenggaranya pelayanan pasien rawat inap dan Rawat jalan di
Instalasi Farmasi.
- 22 -

c. Wewenang
- Meminta data dan informasi yang diperlukan
- Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
- Mengevaluasi dan mengendalikan penggunaan fasilitas rawat inap
dan rawat jalan di Instalasi farmasi
d. Uraian Tugas
- Mengawasi semua kegiatan pelayanan kefarmasian termasuk
Pemberian Informasi obat dan Konseling Obat kepada pasien rawat
Inap dan rawat jalan
- Mengawasi dan mengontrol kebenaran serta keabsahan permintaan
obat dari apotek maupun depo
- Mengendalikan dan bertanggung jawab atas penyaluran perbekalan
farmasi dengan memperhatikan system FIFO dan waktu
kadaluarsa.
- Bertanggung jawab atas tertib administrasi barang yang dikelola
- Membuat pelaporan berkala sesuai dengan ketentuan yang berlaku

D. Uraian Gudang dan Distribusi

a. Tugas Pokok dan Fungsi


Mengkoordinir penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,
pengendalian dan penghapusan perbekalan farmasi yang diperlukan
bagi kegiatan pelayanan pasien Umum, BPJS dan Jamkesda
b. Tanggung Jawab
Bertanggung jawab kepada kepala instalasi farmasi atas penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian, pengendalian dan penghapusan
perbekalan farmasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan farmasi
c. Wewenang
- Meminta data dan Informasi yang diperlukan
- Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
- Mengkoordinir, memantau dan mengendalikan penggunaan fasilitas
dan kegiatan penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,
pengendalian dan penghapusan perbekalan farmasi.
d. Uraian Tugas
- Bertanggung jawab atas persediaan obat dan perbekalan farmasi
lainnya baik dalam segi kuantitas maupun dalam hal kualitas serta
memeliharanya selama dalam penyimpanan
- 23 -

- Mengawasi dan mengontrol kebenaran serta keabsahan permintaan


barang.
- Mengendalikan dan bertanggung jawab atas penyaluran perbekalan
farmasi dengan memperhatikan sistem FIFO dan waktu kadaluarsa
- Bertanggung jawab atas tata tertib administrasi barang dikelola

E. Uraian Tugas Administrasi Dan Pelaporan

a. Tugas Pokok dan Fungsi


Mengkoordinir kegiatan administrasi dan pelaporan farmasi meliputi
administrasi perbekalan farmasi, administrasi keuangan, administrasi
umum, administrasi kepegawaian, pendataan dan pelaporan tentang
kegiatan instalasi farmasi.
b. Tanggung Jawab
Bertanggung Jawab kepada kepala Instalasi farmasi atas penyusunan
laporan yang berkaitan dengan perbekalan farmasi, keuangan,
kepegawaian dan perlengkapan kesehatan yang disajikan kepada pihak
yang berkepentingan dan mendokumentasikannya dengan tertib.
c. Wewenang
- Meminta data dan informasi yang dibutuhkan
- Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
- Mengkoordinir, memantau dan mengendalikan penggunaan fasilitas
dari kegiatan administrasi dan keuangan
d. Uraian Tugas
- Menyelenggarakan surat menyurat sehubungan dengan tugas,
fungsi dan tanggung jawab IFRS.
- Mengarsipakn surat-surat/memelihara dokumen sebagai
pendukung, jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk kelancaran
tugas dan fungsi
- Membuat laporan berkala seluruh kegiatan instalasi farmasi
- Membuat laporan keuangan
- Membuat rekapan penjualan obat perhari
- Membuat Jurnal penerimaan dan pengeluaran kas
- Membuat klaim penagihan kerja sama dengan pihak kedua
- 24 -

BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

Skema Hubungan Kerja

IRJ IRNA Keuangan Manajemen

INTERN

INSTALASI
PASIEN DOKTER
FARMASI

EKSTERN

ASURANSI REKANAN Dep.Kes/Pem LAIN-LAIN

- Hubungan tata kerja di Instalasi Farmasi bersifat garis komunikasi,


koordinasi dan informasi dalam pelaksanaan kegiatan. Dilakukan
melalui pertemuan dan atau surat dinas.

Hubungan Intern :

- Instalasi Farmasi menyediakan data-data sebagai bahan komunikasi,


koordinasi dan informasi yang dibutuhkan IRJ, IRNA, Keuangan dan
Manajemen dalam mengambil keputusan.
- Antara pasien dan dokter Instalasi farmasi berfungsi sebagai mediator
dalam penyediaan obat-obatan dan bahan habis pakai.

Hubungan Ekstern:

- Instalasi Farmasi merupakan penyedia informasi kepada pihak ketiga


yaitu Asuransi, Rekanan dan pihak lain.
- Instalasi Farmasi juga berkewajiban memberikan laporan kepada
Departemen kesehatan Pemerintah.
- 25 -

BAB VIII

POLA KETENAGAAAN DAN KUALIFIKASI

Salah satu indikator keberhasilan Rumah Sakit yang efektif dan efisien
adalah ketersediaan sumber daya manusia (SDM) dengan jumlah yang cukup
dan kualitas yang tinggi serta profesional sesuai dengan fungsi dan tugasnya.

Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian dilaksanakan oleh tenaga


farmasi yang profesional yang berwenang berdasarkan undang-undang,
memenuhi persyaratan baik dari aspek hukum, stara pendidikan, kualitas
maupun kuantitas dengan jaminan kepastian adanya peningkatan
pengetahuan, keterampilan dan sikap keprofesian terus menerus dalam
rangka menjaga mutu profesi dan kepuasan pelanggan. Kualitas dan rasio
kuantitas harus disesuaikan dengan beban kerja dan keluasan cakupan
pelayanan serta perkembangan dan visi rumah sakit.

Personalia Pelayanan Farmasi Rumah Sakit adalah sumber daya


manusia yang melakukan pekerjaan kefarmasian di rumah sakit yang
termasuk dalam bagan organisasi rumah sakit dengan persyaratan :

- Terdaftar di Departemen Kesehatan


- Terdaftar di Asosiasi Profesi
- Mempunyai izin kerja
- Mempunyai SK Penempatan
Analisa kebutuhan Tenaga Instalasi Farmasi :

a. Pekerjaan Kefarmasian : Apoteker, Sarjana Farmasi, Asisten Apoteker


b. Pekerjaan Administrasi : Tenaga Administarsi, Operator
Komputer/tekhnisi
c. Pembantu pelaksana pelayanan
Beban kerja Tenaga Instalasi farmasi :

a. Berdasarkan kapasitas tempat tidur & BOR ( 1 Apoteker untuk 30


tempat tidur)
b. Jumlah resep & formulir per hari
c. Volume perbekalan farmasi
- 26 -

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

INSTALASI FARMASI RSUD TENRIAWARU KAB. BONE

NAMA
KUALIFIKASI FUNGSI JUMLAH KET
JABATAN

Ka. Instalasi Apoteker, Apt Mengorganisir 1


farmasi S2, Kursus &
manajemen mengarahkan
sesuaikan
akreditasi IFRS

Koordinator Apoteker, Apt Mengkoordinir 3


S2, kursus beberapa
sesuai ruang penyelia
lingkup

Penyelia/ Apoteker, Kursus Menyelia 4


Supervisor farmasi rumah beberapa
sakit pelaksana (3-
5 pelaksanan
perlu 1
penyelia)

Pelaksana Apoteker,Sarjana Melaksanakan 18


Tekhnis farmasi,Asisten tugas tertentu
Kefarmasian Apoteker

Tenaga SMA Melaksanakan 8


Administrasi tugas
administrasi
- 27 -

BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

Dalam Upaya meningkatkan pengetahuan staf instalasi farmasi disusun


setiap tahun program pengembangan staf instalasi farmasi, diusulkan ke
Direktur RS melalui diklat, apabila disetujui dilaksanakan pada tahun yang
akan dating. Program pengembangan staf dapat berupa program pendidikan
berkelanjutan, pelatihan atau penemuan ilmiah. Instalasi farmasi RSU
Tenriawaru juga menjadi tempat praktek kerja siswa SMF dan D3 Farmasi.

a. Program orientasi bagi tenaga baru instalasi farmasi


Tenaga instalasi farmasi yang baru ditetapkan di IFRS Tenriawaru
menjalani program orientasi selama 1 bulan. Tenaga yang bersangkutan
ditugaskan pada shift pagi sampai masa orientasi berakhir. Setelah 1
bulan, baru ditugaskan seperti tenaga yang lain, yaitu dinas 3 shift untuk
Apoteker, Sarjana farmasi, Ahli Madya Farmasi.

b. Program Diseminasi
Merupakan program pendidikan intern dimana staf yang telah mengikuti
kegiatan pendidikan berkelanjutan, pelatihan dan kursus wajib
membagikan pengetahuan kepada karyawan lain.

c. Program Jangka Pendek


Tujuan program pendidikan, pelatihan dan pertemuan ilmiah adalah
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, antara lain :

- Mengikutsertakan staf instalasi farmasi secara bergiliran dalam seminar,


simposium, lokakarya, pelatihan yang diadakan di dalam atau di luar
RS.
- Mengikutsertakan staf instalasi farmasi dalam training/kursus serta
kunjungan RS lain.

d. Program Monitoring
- Memonitor program orientasi tenaga baru :
a. Disiplin kerja dan kerapian dalam berpakaian
b. Kecepatan dan ketepatan dalam menjalankan tugas yang telah
ditentukan
- Memonitor program diseminasi
- 28 -

a. Memonitor pelaksanaan program diseminasi sesuai jadwal


pelaksanaan
b. Memonitor keberhasilan program diseminasi dengan memberikan
umpan balik kepada seluruh karyawan farmasi.
- Memonitor program jangka pendek
a. Mengikuti perkembangan dan informasi pendidikan dan pelatihan
yang diselenggarakan oleh Kemenkes RI, Lembaga pendidikan
Kefarmasian, IAI atau HISFARSI.
b. Memonitor apakah ilmu keterampilan dan pengalaman mengenai
pekerjaan kefarmasian yang telah diperoleh dan dapat diterapkan di
RSU Tenriawaru telah dibuatkan perencanaan untuk dilaksanakan.
e. Evaluasi Program
1. Evaluasi program orientasi tenaga baru
Berdasarkan monitoring dapat dilakukan evaluasi hasil program :

- Penilaian kemampuan dalam menjalankan tugas pokok dan


tanggung jawab
- Penilaian kemampuan dalam bekerjasama dengan tenaga lain
- Penilaian kedisiplinan menjalankan peraturan dan prosedur tetap
2. Evaluasi program diseminasi
Dengan memberikan umpan balik pengetahuan dan peraturan baru
yang telah dipresentasikan

3. Evaluasi program jangka pendek


Menilai berapa banyak piagam/sertifikat yang dimiliki karyawan
berkaitan dengan pekerjaan kefarmasian

4. Menilai kreatifitas karyawan yang bersangkutan dalam menerapkan


ilmu keterampilan di RSU Tenriawaru.

f. Program pendidikan bagi calon asisten Apoteker dan Ahli Madya Farmasi
Instalasi farmasi bekerjasama menyelenggarakan program pendidikan bagi
calon Asisten Apoteker dan Ahli Madya farmasi dengan prlaksanaan
praktek kerja lapangan.
- 29 -

BAB X

PERTEMUAN/RAPAT

A. Rapat Rutin

Rapat Rutin diselenggarakan pada :


Waktu : Setiap Jumat ke tiga setiap bulan
Jam : 14.00 s.d selesai
Tempat : Ruang Instalasi Farmasi
Peserta : Ka. Instalasi Farmasi dan semua staf Instalasi
farmasi
Materi :
1. Evaluasi kinerja Instalasi Farmasi
2. Evaluasi SDM Instalasi Farmasi
3. Evaluasi terhadap materi dan pelaksanaan pelayanan Instalasi
farmasi
4. Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja SDM di Instalasi
Farmasi.
5. Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja pelayanan
Instalasi Farmasi.
Kelengkapan Rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat,
laporan/rekomendasi/usulan kepada pimpinan

B. Rapat Insidentil

Rapat Insidentil diselenggarakan pada :


Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu
hal yang perlu dibahas dan diselesaikan segera.
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Sesuai undangan
Peserta : Ka. Instalasi Farmasi dan semua staf instalasi
farmasi
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.
Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/
rekomendasi / usulan kepada pimpinan
- 30 -

BAB XI

PELAPORAN

A. Laporan Harian

Laporan harian instalasi farmasi meliputi :


1. Laporan penyetoran Apotek Umum

B. Laporan Bulanan

Laporan Bulanan Instalasi Farmasi meliputi :


1) Laporan kegiatan yang terdiri dari :
- Pelayanan Resep
- Transaksi pendapatan / penerimaan
- Pelayanan / pengeluaran ke unit perawatan
2) Laporan stok Opname
3) Laporan penggunaan Obat Narkotik dan Psikotropika
4) Laporan penggunaan obat bantuan/hibah
5) Laporan Penggunaan Obat Generik dan Non Generik

C. Laporan Triwulan

Laporan Triwulan meliputi :


1. Laporan Standar Pelayanan Minimal yang terdiri dari :
- Waktu tunggu obat jadi dan racikan
- Kepuasan pasien
- Peresepan obat formularium
- Kesalahan pemberian obat

D. Laporan Semester

Laporan Penggunaan obat-obatan dan Bahan Medis Pakai dan Sisa Stok
Opname per 30 Juni
- 31 -

E. Laporan Tahunan

Laporan Tahunan berupa penyampaian rekapan dari laporan tiap bulan,


rekapan laporan triwulan dan laporan semester sebagai laporan akhir
tahun.

Watampone, 03 Februari 2019

DIREKTUR,

Dr. Hj. NURMINAH A. YUSUF, MARS


NIP. 19641206 199903 2 002
- 32 -

DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan Pemerintah RI Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan


Kefarmasian;

2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1197/Menkes/SK/X/2004


tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit;

3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 tahun 2016, tentang Standar


Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit.

Anda mungkin juga menyukai