Anda di halaman 1dari 37

BUKU PENGANTAR PRAKTIKUM UNIVERSITAS MALAHAYATI

LABORATORIUM FARMAKOLOGI Dosen Penanggung Jawab


dr. Hetti Rusmini, M. Biomed

Tim Asistan
1. Aida Ezza Prastika
4X6 2. Cut Zhakia Ananda
3. Diah Adelia Emilda
4. Kalvin Dersing
5. Lolita Putri Nanda Utami
6. M. Nuriy Nuha Naufal
7. Agil Wira Kesuma
Nama :
8. Cindi Anggraeni
9. Dian Khoirunnissa
NPM :
10. Eriska Amalia Rohman
11. Fathur Alfarizi
Kelompok :
12. Fidia Rara Restuni
13. Siti Indriyani
14. Vina Putri Anisya
DEPARTEMEN LABORATORIUM
FARMAKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
Dept.. 29 29
Dept..
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Daftar Dosen dan Tim Asisten
Esa. Karena berkat limpahan dan rahmat-Nya sehingga kami dapat
...................................................................
Kata Pengantar menyusun BUKU PANDUAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI. Buku ini
............................................................................................
dibuat untuk membantu praktikan dalam memahami materi yang akan
BLOK GASTROINTESTINAL SYSTEM
Pertemuan 1...................................................................... dipelajari.
Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyusun BUKU PANDUAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar
pada penyusunan buku panduan ini. Maka dari itu kami mohon maaf apa
bila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. Dan kami mohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan buku panduan ini.

Bandar Lampung, September 2019

Tim Penulis
Dept.. 30 29
Dept..
FARMAKOLOGI OBAT-OBAT ANTI DIARE FARMAKOLOGI OBAT-OBAT ANTI DIARE

Pendahuluan Pendahuluan

Diare akut merupakan penyebab utama kematian anak dinegara Diare akut merupakan penyebab utama kematian anak dinegara
berkembang. Tujuan pengobatan yang utama pada diare adalah berkembang. Tujuan pengobatan yang utama pada diare adalah mencegah
mencegah dehidarsi dan mengurangi durasi serta tingkat keparahan diare, dehidarsi dan mengurangi durasi serta tingkat keparahan diare, regimen
regimen terapi yang direkomandasikan adalah rehidrasi oral, sebab cukup terapi yang direkomandasikan adalah rehidrasi oral, sebab cukup efektif
efektif meringankan dehidrasi. Terapi tambahan pada kasus diare adalah meringankan dehidrasi. Terapi tambahan pada kasus diare adalah
pemberian mikronutrien, probiotik, atau obat-obat anti diare. Obat-obat pemberian mikronutrien, probiotik, atau obat-obat anti diare. Obat-obat
anti diare yang ada saat ini antara lain : golongan Antisecretory dan anti diare yang ada saat ini antara lain : golongan Antisecretory dan
Antimotility (terdiri dari opioid, alpha 2 agonis misalnya clonidine dan Antimotility (terdiri dari opioid, alpha 2 agonis misalnya clonidine dan
somatostatin) serta Adsorbents (kaolin dan pectin, Bismuth subsalicylate somatostatin) serta Adsorbents (kaolin dan pectin, Bismuth subsalicylate
serta bile acid sequestrant). Obat-obat tersebut direkomendasikan untuk serta bile acid sequestrant). Obat-obat tersebut direkomendasikan untuk
mengatasi diare yang non spesifik sebagai obat anti diare simptomatik. mengatasi diare yang non spesifik sebagai obat anti diare simptomatik.

Obat anti diare golongan opioid dapat mengatasi diare dengan Obat anti diare golongan opioid dapat mengatasi diare dengan
memperlambat gerakan feses didalam saluran cerna sehingga dapat memperlambat gerakan feses didalam saluran cerna sehingga dapat
meningkatkan penyerapan air dan elektrolit kembali ke tubuh. Adsorbent meningkatkan penyerapan air dan elektrolit kembali ke tubuh. Adsorbent
akan menahan beberapa substance penyebab diare seperti toksin untuk akan menahan beberapa substance penyebab diare seperti toksin untuk
tetap berada dalam feses sehingga tidak dpat diserap mukosa, tentu juga tetap berada dalam feses sehingga tidak dpat diserap mukosa, tentu juga
menghambat penyerapan beberaa nutrient yang diperlukan oleh tubuh. menghambat penyerapan beberaa nutrient yang diperlukan oleh tubuh.
Golongan antibiotika atau anti microbial akan mengatasi diare melalui Golongan antibiotika atau anti microbial akan mengatasi diare melalui
kemampuannya membunuh atau menghambat bakteri penyebab diare. kemampuannya membunuh atau menghambat bakteri penyebab diare.

Dept.. 31 29
Dept..
ANTISECRETORY DAN ANTIMOTILITY ANTISECRETORY DAN ANTIMOTILITY

Obat anti diare yang termasuk golongan AntiSecretory dan Obat anti diare yang termasuk golongan AntiSecretory dan
antimotility adalah opioid dan derivatnya, alpha 2 agonis (clodine dan antimotility adalah opioid dan derivatnya, alpha 2 agonis (clodine dan
somatostatin). Salah satu opioid adalah Loperamide. somatostatin). Salah satu opioid adalah Loperamide.

A. LOPERAMIDE merupakan turunan phenylpiperidine dengan A. LOPERAMIDE merupakan turunan phenylpiperidine dengan
struktur kimia yang mirip dengan agonis reseptor opiate seperti struktur kimia yang mirip dengan agonis reseptor opiate seperti
diphenoxylate. Loperamide adalah suatu agonis opioid non resep diphenoxylate. Loperamide adalah suatu agonis opioid non resep
yang tidak menembus sawardarah otak serta tidak memiliki efek yang tidak menembus sawardarah otak serta tidak memiliki efek
analgesic atau potensi adiksi analgesic atau potensi adiksi

Mekanisme kerja : Loperamide sebagai anti diare bekerja dengan


beberapa mekanisme yang berbeda, yaitu mengurangi peristaltic dan
Mekanisme kerja : Loperamide sebagai anti diare bekerja dengan
sekresi cairan serta meningkatkan tonus sfingter, sehingga waktu transit
beberapa mekanisme yang berbeda, yaitu mengurangi peristaltic dan
gastrointestinal lebih lama sehingga meningkatkan penyerapan cairan dan
sekresi cairan serta meningkatkan tonus sfingter, sehingga waktu transit
elektrolit dari saluran pencernaan. Loperamide merupakan obat agonis
gastrointestinal lebih lama sehingga meningkatkan penyerapan cairan dan
opiat sintetik yang dapat mengaktivasi µ receptors pada pleksus
elektrolit dari saluran pencernaan. Loperamide merupakan obat agonis
myenterik usus besar. Aktivasi terhadap reseptor tersebut akan
opiat sintetik yang dapat mengaktivasi µ receptors pada pleksus myenterik
menghambat pelepasan asetilkolin sehingga terjadi relaksasi otot saluran
usus besar. Aktivasi terhadap reseptor tersebut akan menghambat
cerna. Penghambatan asetilkolin juga menimbulkan efek anti sekretori
pelepasan asetilkolin sehingga terjadi relaksasi otot saluran cerna.
sehingga mnegurangi sekresi air dan dapat mencegah kekurangan cairan
Penghambatan asetilkolin juga menimbulkan efek anti sekretori sehingga
dan elektrolit.

Dept.. 32 29
Dept..
mnegurangi sekresi air dan dapat mencegah kekurangan cairan dan chemotherapy-related diarrhea. juga efektif untuk pasien dengan diare
elektrolit. tanpa rasa sakit dan

Keunggulan : Keunggulan :

Loperamide memiliki keunggulan karena memiliki efek anti diare Loperamide memiliki keunggulan karena memiliki efek anti diare
terkait dengan pengaruhnya terhadap resptor opiate yang minimal. Hal terkait dengan pengaruhnya terhadap resptor opiate yang minimal. Hal ini
ini disebabkan karena penyerapan loperamide rendah serta sulit disebabkan karena penyerapan loperamide rendah serta sulit menembus
menembus sawar darah otak, sehingga efek yang ditimbulkan pada sawar darah otak, sehingga efek yang ditimbulkan pada system saraf pusat
system saraf pusat minimal. Dibandingkan dengan derivate opiate yang minimal. Dibandingkan dengan derivate opiate yang lain, misalnya
lain, misalnya diphenoxylate, loperamide memiliki durasi yang lebih diphenoxylate, loperamide memiliki durasi yang lebih lama. Loperamide
lama. Loperamide juga dianggap bebas dari potensi menimbulkan juga dianggap bebas dari potensi menimbulkan ketergantungan
ketergantungan
Kekurangan :
Kekurangan :
Loperamide tidak memiliki akitivitas analgesic yang signifikan
Loperamide tidak memiliki akitivitas analgesic yang signifikan sehingga tidak mengurangi rasa sakit yang terkait dengan beberapa bentuk
sehingga tidak mengurangi rasa sakit yang terkait dengan beberapa sindrom iritasi usus dan diare
bentuk sindrom iritasi usus dan diare

Indikasi :
Indikasi :
Loperamide cukup efektif untuk mengatasi diare yang disebabkan
Loperamide cukup efektif untuk mengatasi diare yang disebabkan oleh berbagai sebab non-spesifik termasuk traveler’s diarrhea; dan
oleh berbagai sebab non-spesifik termasuk traveler’s diarrhea; dan

Dept.. 33 29
Dept..
chemotherapy-related diarrhea. juga efektif untuk pasien dengan diare melapisi permukaan mukosa dinding saluran pencernaan sehingga
tanpa rasa sakit dan toksin dan mikroorganisme tak bias masuk menembus dan merusak
mukosa. Selain itu, adsorben juga mengikat bakteri penyebab atau racun,
yang kemudian dieliminasi melalui tinja.

Efek samping :

Efek samping :
Efek samping dapat timbul akibat dari adanya gangguan motilitas
usus seperti nyeri abdomen, perut kembung, mual dan muntah serta
Efek samping dapat timbul akibat dari adanya gangguan motilitas
konstipasi
usus seperti nyeri abdomen, perut kembung, mual dan muntah serta
konstipasi

Dosis : Loperamide biasa diberikan dalam dosis 2 mg yang diminum 1-


4xsehari
Dosis : Loperamide biasa diberikan dalam dosis 2 mg yang diminum 1-
4xsehari

ADSORBEN

ADSORBEN
Beberapa contoh obat yang termasuk kelompok adsorbent adalah bismuth
subsalicylate (pepto-bismol), kaolin-pectin, activated charcoal, attapulgie
Beberapa contoh obat yang termasuk kelompok adsorbent adalah bismuth
(kaopectate).
subsalicylate (pepto-bismol), kaolin-pectin, activated charcoal,
attapulgie (kaopectate).
Mekanisme kerja secara umum :

Mekanisme kerja secara umum :

Dept.. 34 29
Dept..
melapisi permukaan mukosa dinding saluran pencernaan sehingga melapisi permukaan mukosa dinding saluran pencernaan sehingga
toksin dan mikroorganisme tak bias masuk menembus dan merusak toksin dan mikroorganisme tak bias masuk menembus dan merusak
mukosa. Selain itu, adsorben juga mengikat bakteri penyebab atau racun, mukosa. Selain itu, adsorben juga mengikat bakteri penyebab atau racun,
yang kemudian dieliminasi melalui tinja. yang kemudian dieliminasi melalui tinja.

A. Bismuth Subsalicylate A. Bismuth Subsalicylate


Selain untuk obat diare, obat ini juga dapat dipakai untuk
Selain untuk obat diare, obat ini juga dapat dipakai untuk
mengatasi mual, gangguan lambung . Farmakodinamik obat ini
mengatasi mual, gangguan lambung . Farmakodinamik obat ini
menunjukan efek terapi melalui efek anti inflamasi oleh asam
menunjukan efek terapi melalui efek anti inflamasi oleh asam
salisilat, juga antibiotic ringan oleh bismuth. Mekanisme sebagai
salisilat, juga antibiotic ringan oleh bismuth. Mekanisme sebagai
anti diare diduga melalui penigkatan absorbs air dan elektolit dan
anti diare diduga melalui penigkatan absorbs air dan elektolit dan
juga sebagai penghambat sintesis prostaglandin sehingga teerjadi
juga sebagai penghambat sintesis prostaglandin sehingga teerjadi
efek antiinflamasi dan penurunan motilitas usus. Sebagai
efek antiinflamasi dan penurunan motilitas usus. Sebagai
mekanisme tambahan, bismuth subsalicylate dapat mengikat
mekanisme tambahan, bismuth subsalicylate dapat mengikat
toksin yang diproduksi oleh bakterim isalnya oleh Escherichia
toksin yang diproduksi oleh bakterim isalnya oleh Escherichia
coli. Obat ini juga sebagai anti mikroba
coli. Obat ini juga sebagai anti mikroba

B. Kaolin dan pectin


B. Kaolin dan pectin
Merupakan Bulk-Forming and Hydroscopic agents. Mekanisme
kerja dari obat ini dalah dengan merubah viskositas feses Merupakan Bulk-Forming and Hydroscopic agents. Mekanisme
sehingga Nampak lebih kenal selain itu obat ini juga dapat kerja dari obat ini dalah dengan merubah viskositas feses sehingga
mengikat toksin bakteri terutama enterotoksin dan dapat berikatan Nampak lebih kenal selain itu obat ini juga dapat mengikat toksin
dengan garam empedu. bakteri terutama enterotoksin dan dapat berikatan dengan garam
empedu

Dept.. 35 29
Dept..
“PRAKTIKUM” “PRAKTIKUM”

Pendahuluan Pendahuluan

A. Latar Belakang A. Latar Belakang


B. Diare adalah defekasi yang sering dalam sehari dengan feses yang B. Diare adalah defekasi yang sering dalam sehari dengan feses yang
lembek atau cair, hal ini menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan lembek atau cair, hal ini menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan
elektrolit. Keadaan ini sangat berbahaya terutama bagi bayi dan anak-anak elektrolit. Keadaan ini sangat berbahaya terutama bagi bayi dan anak-anak
kecil, karena mereka memiliki cadangan cairan intrasel yang lebih sedikit kecil, karena mereka memiliki cadangan cairan intrasel yang lebih sedikit
sedangkan cairan ekstra-selnya lebih mudah lepas dari pada orang dewasa. sedangkan cairan ekstra-selnya lebih mudah lepas dari pada orang dewasa.

Diare sampai saat ini masih menjadi masalah utama di masyarakat yang Diare sampai saat ini masih menjadi masalah utama di masyarakat yang
sulit untuk ditanggulangi. Dari tahun ke tahun diare tetap menjadi salah sulit untuk ditanggulangi. Dari tahun ke tahun diare tetap menjadi salah
satu penyakit yang menyebabkan mortalitas dan malnutrisi pada anak. satu penyakit yang menyebabkan mortalitas dan malnutrisi pada anak.
Diare terjadi hampir di seluruh daerah geografis di dunia dan bisa Diare terjadi hampir di seluruh daerah geografis di dunia dan bisa
menyerang seluruh kelompok usia baik laki – laki maupun perempuan, menyerang seluruh kelompok usia baik laki – laki maupun perempuan,
tetapi penyakit diare dengan tingkat dehidrasi berat dengan angka tetapi penyakit diare dengan tingkat dehidrasi berat dengan angka kematian
kematian paling tinggi banyak terjadi pada bayi dan balita, menurut data paling tinggi banyak terjadi pada bayi dan balita, menurut data badan
badan Kesehatan Dunia (World Health Organitation). Kesehatan Dunia (World Health Organitation).

Tingginya angka kejadian diare akut dan kronis serta efek samping Tingginya angka kejadian diare akut dan kronis serta efek samping
obat antidiare yang ada saat ini, mendorong para peneliti untuk terus obat antidiare yang ada saat ini, mendorong para peneliti untuk terus
berusaha dalam menemukan obat sebagai antidiare baru, terutama yang berusaha dalam menemukan obat sebagai antidiare baru, terutama yang
berasal dari tanaman. Beberapa penelitian telah membuktikan khasiat berasal dari tanaman. Beberapa penelitian telah membuktikan khasiat
tanaman obat tradisional sebagai antidiare, yaitu dengan cara melihat efek tanaman obat tradisional sebagai antidiare, yaitu dengan cara melihat efek

Dept.. 36 29
Dept..
biologis ekstrak tanaman yang mempunyai aktivitas sebagai biologis ekstrak tanaman yang mempunyai aktivitas sebagai
antispasmodik, penunda transit intestinal, menekan motilitas usus, antispasmodik, penunda transit intestinal, menekan motilitas usus,
merangsang absorpsi air dan mengurangi sekresi elektrolit. Telah merangsang absorpsi air dan mengurangi sekresi elektrolit. Telah diketahui
diketahui oleh masyarakat umum bahwa ekstrak daun jambu biji memiliki oleh masyarakat umum bahwa ekstrak daun jambu biji memiliki khasiat
khasiat sebagai antidiare. sebagai antidiare.

Mengingat bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh diare, maka Mengingat bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh diare, maka
penentuan obat efek antidiare sangat penting untuk mengetahui sejauh penentuan obat efek antidiare sangat penting untuk mengetahui sejauh
mana aktivitas obat anti diare dapat menghambat diare yang disebabkan mana aktivitas obat anti diare dapat menghambat diare yang disebabkan
oleh oleum ricini pada hewan percobaan. oleh oleum ricini pada hewan percobaan.

Dept.. 37 29
Dept..
A. Tujuan Percobaan A. Tujuan Percobaan
1. Memahami cara penentuan efek antidiare suatu obat 1. Memahami cara penentuan efek antidiare suatu obat
2. Mengetahui penentuan efek antidiare dari obat loperamide, 2. Mengetahui penentuan efek antidiare dari obat loperamide,
obat tradisional daun jambu biji, dan kaolin-pectin obat tradisional daun jambu biji, dan kaolin-pectin
B. Prinsip Percobaan B. Prinsip Percobaan
Pengujian efek antidiare berdasarkan konsistensi feses, bobot Pengujian efek antidiare berdasarkan konsistensi feses, bobot feses,
feses, dan frekuensi defekasi pada pemberian obat loperamid, daun dan frekuensi defekasi pada pemberian obat loperamid, daun jambu
jambu biji dan kaolin-pectin yang dapat memperlambat peristaltik biji dan kaolin-pectin yang dapat memperlambat peristaltik usus,
usus, sehingga mengurangi frekuensi defekasi dan memperbaiki sehingga mengurangi frekuensi defekasi dan memperbaiki
konsistensi feses, dengan metode pemberian induksi oleum ricini konsistensi feses, dengan metode pemberian induksi oleum ricini
terlebih dahulu terlebih dahulu
C. Hewan Percobaan: Mencit C. Hewan Percobaan: Mencit
D. Alat dan Bahan D. Alat dan Bahan
E. Alat yang digunakan adalah timbangan berat badan hewan uji, E. Alat yang digunakan adalah timbangan berat badan hewan uji,
baskom, spuit 3 ml, spuit oral, erlenmeyer, beaker gelas 50 ml, baskom, spuit 3 ml, spuit oral, erlenmeyer, beaker gelas 50 ml,
gelas ukur 10 ml, dan stopwatch gelas ukur 10 ml, dan stopwatch
F. Bahan yang digunakan adalah loperamide, obat tradisional (daun F. Bahan yang digunakan adalah loperamide, obat tradisional
jambu biji), oleum ricini, dan aquadest (daun jambu biji), oleum ricini, dan aquadest

G. Metode G. Metode
Hewan uji dibagi, tiap gelombang mendapat empat ekor Hewan uji dibagi, tiap gelombang mendapat empat ekor
mencit (untuk obat loperamide, obat tradisional, kaolin-pectin dan mencit (untuk obat loperamide, obat tradisional, kaolin-pectin dan
kontrol). Ditimbang berat badan hewan uji mencit. Di beri tanda kontrol). Ditimbang berat badan hewan uji mencit. Di beri tanda
hewan uji pada punggung dengan menggunakan spidol. Mencit hewan uji pada punggung dengan menggunakan spidol. Menci yang
Dept.. 38 29
Dept..
telah ditimbang kemudian dihitung dosis pemberian obat, obat yang telah ditimbang kemudian dihitung dosis pemberian
tradisional, kaolin-pectin dan kontrol. obat, obat tradisional, kaolin-pectin dan kontrol.
Mencit terlebih dahulu diinduksi dengan oleum ricini untuk Mencit terlebih dahulu diinduksi dengan oleum ricini untuk
merangsang mencit (sebagai laksatif). Disiapkan dosis pemberian merangsang mencit (sebagai laksatif). Disiapkan dosis pemberian
hewan uji pada spuit oral (perlakuan dan control). Setelah mencit hewan uji pada spuit oral (perlakuan dan control). Setelah mencit
buang air besar untuk pertama kali, dimasukkan ke dalam mulut buang air besar untuk pertama kali, dimasukkan ke dalam mulut
spoit atau perlahan-lahan di pastikan obat masuk ke dalam saluran spoit atau perlahan-lahan di pastikan obat masuk ke dalam saluran
pencernaan (bukan di paru-paru). Setelah obat sudah dimasukkan, pencernaan (bukan di paru-paru). Setelah obat sudah dimasukkan,
spoit ditarik perlahan-lahan. Begitupun dengan kaolin-pectin, obat spoit ditarik perlahan-lahan. Begitupun dengan kaolin-pectin, obat
tradisional dan kontrol (dengan menggunakan aquades). tradisional dan kontrol (dengan menggunakan aquades).
Hewan uji diletakkan di atas kertas saring untuk Hewan uji diletakkan di atas kertas saring untuk
menampung dan mengamati feses yang dikeluarkan, meliputi menampung dan mengamati feses yang dikeluarkan, meliputi
waktu keluarnya feses, frekuensi keluarnya feses dan volume fases waktu keluarnya feses, frekuensi keluarnya feses dan volume fases
yang keluar. yang keluar.

Dept.. 39 29
Dept..
H. Hasil dan Pembahasan A. Hasil dan Pembahasan

Pengamatan Pengamatan
Waktu Frekuensi Konsistensi Waktu Frekuensi Konsistensi
Kelompok Pertama Berat Kelompok Pertama Berat
Pengeluaran 15 30 45 15 30 45 feses Pengeluaran 15 30 45 15 30 45 feses
Feses Feses
Loperamide Loperamide

Daun Daun
jambu biji jambu biji
Kaolin- Kaolin-
pectin pectin
Aquades Aquades

Dept.. 40 29
Dept..
\

B. Kesimpulan
Kesimpulan

Dept.. 41 29
Dept..
SOAL

1. Sebutkan obat yang termasuk golongan AntiSecretory


dan antimotility
2. Sebutkan kekurangan dan kelebihan dari obat
Loperamide
3. Jelaskan mekanisme obat loperamide
4. Sebutkan nama latin dari mencit
5. Sebutkan tujuan utama pemberian obat diare

Dept.. 42 29
Dept..
OBAT-OBAT PENCAHAR (LAKSANSIA, PURGATIVE, OBAT-OBAT PENCAHAR (LAKSANSIA, PURGATIVE,
KATARTIK) KATARTIK)

 Konstipasi
 Konstipasi
Merupakan gejala yang dapat menandai adanya suatu penyakit
Merupakan gejala yang dapat menandai adanya suatu penyakit
atau masalah dalam tubuh, misalnya terjadi gangguan pada saluran
atau masalah dalam tubuh, misalnya terjadi gangguan pada saluran
pencernaan (irritable bowel syndrome), gangguan metabolisme
pencernaan (irritable bowel syndrome), gangguan metabolisme
(diabetes), maupun gangguan pada sistem endokrin (hipertiroidisme).
(diabetes), maupun gangguan pada sistem endokrin (hipertiroidisme).

Perjalanan tinja melalui kolon dan rectum mengalami penghambatan


Perjalanan tinja melalui kolon dan rectum mengalami penghambatan
biasanya disertai kesulitan defekasi. Frekuensi defekasi n=2-3 x/ hari
biasanya disertai kesulitan defekasi. Frekuensi defekasi n=2-3 x/ hari

 Konstipasi temporer: karena gangguan fungsi


 Konstipasi temporer: karena gangguan fungsi
 Konstipasi simptomatik: gejala suatu penyakit
 Konstipasi simptomatik: gejala suatu penyakit

Penyebab gangguan defekasi:


Penyebab gangguan defekasi:
1. Tinja yang mengeras
1. Tinja yang mengeras
2. Otot polos usus tidak mampu untuk mengeluarkan tinja
2. Otot polos usus tidak mampu untuk mengeluarkan tinja

Strategi terapi→ terapi farmakologis maupun non-farmakologis.. Terapi


Strategi terapi→ terapi farmakologis maupun non-farmakologis.
non-farmakologis digunakan untuk meningkatkan frekuensi BAB pada
pasien konstipasi, yaitu dengan : Terapi non-farmakologis digunakan untuk meningkatkan frekuensi BAB
pada pasien konstipasi, yaitu dengan :
 menambah asupan serat sebanyak 10-12 gram per hari  menambah asupan serat sebanyak 10-12 gram per hari
 meningkatkan volume cairan yang diminum  meningkatkan volume cairan yang diminum
 meningkatkan aktivitas fisik/ olahraga.  meningkatkan aktivitas fisik/ olahraga.
Sumber makanan yang kaya akan serat: sayuran, buah, dan gandum
Sumber makanan yang kaya akan serat: sayuran, buah, dan gandum
Dept.. 43 29
Dept..
Fungsi serat: Fungsi serat:
 dapat menambah ‘volume’ feses (karena dalam saluran  dapat menambah ‘volume’ feses (karena dalam saluran
pencernaan tidak dicerna) pencernaan tidak dicerna)
 mengurangi penyerapan air dari feses  mengurangi penyerapan air dari feses
 membantu mempercepat feses melewati usus sehingga  membantu mempercepat feses melewati usus sehingga
frekuensi defekasi/ BAB meningkat frekuensi defekasi/ BAB meningkat

Terapi Farmakologis Terapi Farmakologis

Tujuan terapinya adalah menghilangkan gejala, artinya pasien tidak lagi TUJUAN terapinya adalah menghilangkan gejala, artinya pasien tidak lagi
mengalami konstipasi atau proses defekasi/ BAB (meliputi frekuensi dan mengalami konstipasi atau proses defekasi/ BAB (meliputi frekuensi dan
konsistensi feses) kembali normal, dengan cara: konsistensi feses) kembali normal, dengan cara:

 meningkatkan frekuensi BAB  meningkatkan frekuensi BAB


 mengurangi konsistensi feses yang kering dan keras.  mengurangi konsistensi feses yang kering dan keras.

Secara umum, mekanisme kerja obat pencahar meliputi: Secara umum, mekanisme kerja obat pencahar meliputi:
 pengurangan absorpsi air dan elektrolit,  pengurangan absorpsi air dan elektrolit,
 meningkatkan osmolalitas dalam lumen,  meningkatkan osmolalitas dalam lumen,
 dan meningkatkan tekanan hidrostatik dalam usus.  dan meningkatkan tekanan hidrostatik dalam usus.
 mengubah kolon, yang normalnya merupakan organ tempat  mengubah kolon, yang normalnya merupakan organ tempat terjadinya
terjadinya penyerapan cairan menjadi organ yang penyerapan cairan menjadi organ yang mensekresikan air dan elektrolit
mensekresikan air dan elektrolit  mempercepat gerakan-gerakan peristaltik di dalam usus sebagai reflex
 mempercepat gerakan-gerakan peristaltik di dalam usus sebagai reflex dari perangsang langsung terhadap dinding usus sehingga
dari perangsang langsung terhadap dinding usus sehingga Tujuan menyebabkan defekasi.
Dept.. 30 30
Dept..
 Definisi Obat Pencahar  Definisi Obat Pencahar
Obat –obat yg terutama digunakan untuk mengatasi gangguan BAB Obat –obat yg terutama digunakan untuk mengatasi gangguan BAB
(defekasi). Yang dapat menstimuli gerakan peristaltic usus sebagai (defekasi). Yang dapat menstimuli gerakan peristaltic usus sebagai
rangsangan langsung terhadap dinding usus, dengan demikian dapat rangsangan langsung terhadap dinding usus, dengan demikian dapat
mempermudah buang air besar (defekasi) atau meredakan sembelit. mempermudah buang air besar (defekasi) atau meredakan sembelit.
 Obat-obat laktasif
 Obat-obat laktasif - Bisacodyl
- Bisacodyl - Kulit padi
- Kulit padi - Minyak jarak
- Minyak jarak - Docusate sodium
- Docusate sodium - Docusate calcium
- Docusate calcium - Supositoria gliserin
- Supositoria gliserin - Koloid hidrofilik
- Koloid hidrofilik - Lactulose
- Lactulose - Magnesium sitrat
- Magnesium sitrat - Magnesium hydroxide
- Magnesium hydroxide - Magnesium sulfat
- Magnesium sulfat - Methylsellulose
- Methylsellulose - Minyak mineral
- Minyak mineral - Polyethylene glycol
- Polyethylene glycol - Benih psyllium
- Benih psyllium - Senna
- Senna - Sodium Phosphate
- Sodium Phosphate
Dept.. 31 31
Dept..
Indikasi Indikasi
 Pencahar untuk konstipasi  Pencahar untuk konstipasi
 Pencahar pra-operasi  Pencahar pra-operasi
 Pencahar untuk pemeriksaan rontgen saluran lambung, usus,  Pencahar untuk pemeriksaan rontgen saluran lambung, usus,
batu empedu, dsb. batu empedu, dsb.
 Pencahar pra-pasca pengobatan cacingan.  Pencahar pra-pasca pengobatan cacingan.
 Emolien digunakan pada penyakit bila mengejan atau tinja keras  Emolien digunakan pada penyakit bila mengejan atau tinja keras
akanmembahayakan,misalnya wasir, hernia, gagal jantung, akanmembahayakan,misalnya wasir, hernia, gagal jantung,
hipertensi berat. hipertensi berat.
 Garam inggris, minyak jarak dan bisakodil untuk membersihkan  Garam inggris, minyak jarak dan bisakodil untuk membersihkan
isi usus sebelum pemeriksaan radiologi, pemeriksaan rektum isi usus sebelum pemeriksaan radiologi, pemeriksaan rektum
dan operasi usus. Selain itu apabila ada pasien yang mengalami dan operasi usus. Selain itu apabila ada pasien yang mengalami
keracunan obat katartik juga dapat digunakan untuk keracunan obat katartik juga dapat digunakan untuk
menghilangkan racun dari dalam tubuh dengan menggunakan menghilangkan racun dari dalam tubuh dengan menggunakan
garam inggris atau minyak goreng. garam inggris atau minyak goreng.

Kontraindikasi Kontraindikasi

 Penderita penyakit kandung empedu (kolelitiasis)  Penderita penyakit kandung empedu (kolelitiasis)
 Penderita disfungsi ginjal tidak boleh mengkonsumsi terlalu  Penderita disfungsi ginjal tidak boleh mengkonsumsi terlalu
lama, karena kadar mg darah dapat meningkatkan dehidrasi, lama, karena kadar mg darah dapat meningkatkan dehidrasi,
kegagalan fungsi ginjal, hipotensi dan paralisis pernapasan. kegagalan fungsi ginjal, hipotensi dan paralisis pernapasan.

Dept.. 32 32
Dept..
Penggolongan laksansia (obat pencahar) Penggolongan laksansia (obat pencahar)
 Zat-zat perangsang dinding usus (stimulant usus)/ pencahar  Zat-zat perangsang dinding usus (stimulant usus)/ pencahar
rangsang rangsang
 Zat-zat pembesar isi usus (penambah volume, pembentuk  Zat-zat pembesar isi usus (penambah volume, pembentuk massa,
massa, pencahar bulk-forming, docusates) pencahar bulk-forming, docusates)
 Pencahar osmotik  Pencahar osmotik
 Zat-zat pelicin, pelunak feses  Zat-zat pelicin, pelunak feses

1. Stimulant usus/ pencahar rangsang 3. Stimulant usus/ pencahar rangsang


Merangsang mukosa, saraf intramural/otot polos Merangsang mukosa, saraf intramural/otot polos sehingga
sehingga meningkatkan peristaltik dan sekresi meningkatkan peristaltik dan sekresi lendir usus
lendir usus Mampu menghasilkan feses yang lunak atau semicair dalam waktu
Mampu menghasilkan feses yang lunak atau semicair dalam 6-12 jam
waktu 6-12 jam  Minyak kastrol/ minyak jarak
 Minyak kastrol/ minyak jarak  Senna
 Senna  Aloe
 Aloe  Derivat antrakuinon
 Derivat antrakuinon  Derivat difenilmetan
 Derivat difenilmetan - Fenolftalein
- Fenolftalein - Bisakodil
- Bisakodil 4. Pencahar Osmotik: Pencahar garam(saline cathartics) Merupakan
2. Pencahar Osmotik: Pencahar garam(saline cathartics) garam anorganik yang mengandung ion-ion seperti
Merupakan garam anorganik yang mengandung ion-ion seperti

Dept.. 33 33
Dept..
Mg, S, P, dan sitrat, yang bekerja dengan mempertahankan air Mg, S, P, dan sitrat, yang bekerja dengan mempertahankan air

Dept.. 34 33
Dept..
Penggolongan laksansia (obat pencahar) Penggolongan laksansia (obat pencahar)
 Zat-zat perangsang dinding usus (stimulant usus)/ pencahar  Zat-zat perangsang dinding usus (stimulant usus)/ pencahar rangsang
rangsang  Zat-zat pembesar isi usus (penambah volume, pembentuk massa,
 Zat-zat pembesar isi usus (penambah volume, pembentuk pencahar bulk-forming, docusates)
massa, pencahar bulk-forming, docusates)  Pencahar osmotik
 Pencahar osmotik  Zat-zat pelicin, pelunak feses
 Zat-zat pelicin, pelunak feses
1. Stimulant usus/ pencahar rangsang
1.Stimulant usus/ pencahar rangsang
Merangsang mukosa, saraf intramural/otot polos sehingga
Merangsang mukosa, saraf intramural/otot polos sehingga
meningkatkan peristaltik dan sekresi lendir usus
meningkatkan peristaltik dan sekresi lendir usus. Mampu
Mampu menghasilkan feses yang lunak atau semicair dalam waktu 6-12
menghasilkan feses yang lunak atau semicair dalam waktu 6-12
jam
jam
 Minyak kastrol/ minyak jarak
a. Minyak kastrol/ minyak jarak
 Senna
b. Senna
 Aloe
c. Aloe
 Derivat antrakuinon
d. Derivat antrakuinon
 Derivat difenilmetan
e. Derivat difenilmetan
- Fenolftalein
i. Fenolftalein
- Bisakodil
ii. Bisakodil
2. Pencahar Osmotik: Pencahar garam(saline cathartics)
2 Pencahar Osmotik: Pencahar garam(saline cathartics)
Merupakan garam anorganik yang mengandung ion-ion seperti Mg, S, P,
Merupakan garam anorganik yang mengandung ion-ion seperti
dan sitrat, yang bekerja dengan mempertahankan air tetap
Mg, S, P, dan sitrat, yang bekerja dengan mempertahankan air
dalam saluran cerna sehingga terjadi peregangan pada
tetap dalam saluran cerna sehingga terjadi peregangan pada
Dept.. 35 33
Dept..
dinding usus, yang kemudian merangsang pergerakan usus dinding usus, yang kemudian merangsang pergerakan usus
(peristaltik).Pencahar yang mampu menghasilkan pengeluaran (peristaltik).Pencahar yang mampu menghasilkan pengeluaran
feses yang cair dalam waktu 1-6 jam feses yang cair dalam waktu 1-6 jam
 MgSO4  MgSO4
 Mg hidroksida  Mg hidroksida
 Golytely dan colyte mengandung polietilenglikol, Na sulfat,  Golytely dan colyte mengandung polietilenglikol, Na sulfat,
Na bikarbonat, NaCl, dan KCl sebagai cairan isoosmotik Na bikarbonat, NaCl, dan KCl sebagai cairan isoosmotik

Laktulosa (non-absorable sugar cathartic) Laktulosa (non-absorable sugar cathartic)

Bekerja mengikat air dan ion dalam lumen kolon sehingga tinja Bekerja mengikat air dan ion dalam lumen kolon sehingga tinja
menjadi banyak dan lunak. menjadi banyak dan lunak.
 Ion metilselulosa  Ion metilselulosa
 Polikarbofil  Polikarbofil
 Agar-agar  Agar-agar
3. Penambah volume/ Pembentuk massa/ pencahar bulk-forming/
3. Penambah volume/ Pembentuk massa/ pencahar bulk-forming/
docusates

Melunakkan feses dalam waktu 1-3 hari docusates

 Koloid hidrofilik Melunakkan feses dalam waktu 1-3 hari


 Metilselulosa  Koloid hidrofilik
 Biji psyllium  Metilselulosa
 Polietilen glikol  Biji psyllium
 Polietilen glikol

Dept.. 34 34
Dept..
4. Pelicin/ Pencahar Emolien 4. Pelicin/ Pencahar Emolien
Bekerja melunakkan tinja tanpa merangsang peristaltik usus,
Bekerja melunakkan tinja tanpa merangsang peristaltik usus,
menurunkan tegangan permukaan sehingga memudahkan penetrasi
menurunkan tegangan permukaan sehingga memudahkan penetrasi
air dan lemak ke dalam massa tinja. Penyalahgunaan
air dan lemak ke dalam massa tinja. Penyalahgunaan
pencahar → menurunkan sensitivitas mukosa sehingga usus gagal
pencahar → menurunkan sensitivitas mukosa sehingga usus gagal
bereaksi terhadap rangsangan fisiologik.
bereaksi terhadap rangsangan fisiologik.
 Dioktil natrium
 Minyak mineral/ Parafin cair  Dioktil natrium
 Suppositoria gliseria  Minyak mineral/ Parafin cair
 Sulfosuksinat  Suppositoria gliseria

 Minyak zaitun  Sulfosuksinat


 Minyak zaitun

Dept.. 35 35
Dept..
 MINYAK JARAK lama
 Kram usus
Nama lain: Castor Oil, Oleum Ricini  Rangsangan pada pelvis

Berasal dari biji tanaman jarak (Rianus Communis)


Kandungan:

 Trigliserida asam risinoleat


 Asam lemak tak jenuh

Sifat: emolien

Farmakokinetik:
 Trigliserida dihidrolisis oleh enzim lipase untuk membebaskan
asam risinoleat (analog hidroksilasi dari asam oleat)
 Asam risinoleat bekerja lokal pada mukosa usus dengan
merangsang peristaltik (memperlancar cairan dalam lumen usus
besar)
 Efek (mula kerja) cepat 2 – 6 jam
 Dosis 4 ml sudah dapat memperlihatkan efek pencahar
Farmakodinaik:
 Dapat menyebabkan kolik
 Dehidrasi
 Gangguan elektrolit.
Dosis
 Anak : 5 – 15 ml
 Dewasa : 15 – 60 ml
Kontraindiksi: Wanita hamil
Efek samping:
 Gangguan absorpsi makanan bila digunakan dalam jangka waktu
Dept.. 36 36
Dept..
 MINYAK JARAK waktu lama
 Kram usus
Nama lain: Castor Oil, Oleum Ricini  Rangsangan pada pelvis

Berasal dari biji tanaman jarak (Rianus


Communis) Kandungan:

 Trigliserida asam risinoleat


 Asam lemak tak jenuh

Sifat: emolien

Farmakokinetik:
 Trigliserida dihidrolisis oleh enzim lipase untuk membebaskan
asam risinoleat (analog hidroksilasi dari asam oleat)
 Asam risinoleat bekerja lokal pada mukosa usus dengan
merangsang peristaltik (memperlancar cairan dalam lumen
usus besar)
 Efek (mula kerja) cepat 2 – 6 jam
 Dosis 4 ml sudah dapat memperlihatkan efek pencahar
Farmakodinaik:
 Dapat menyebabkan kolik
 Dehidrasi
 Gangguan elektrolit.
Dosis
 Anak : 5 – 15 ml
 Dewasa : 15 – 60 ml
Kontraindiksi: Wanita hamil
Efek samping:
 Gangguan absorpsi makanan bila digunakan dalam jangka
Dept.. 37 36
Dept..
 BISACODIL  BISACODIL
Indikasi Indikasi
Konstipasi. Untuk persiapan prosedur diagnostik, terapi sebelum dan Konstipasi. Untuk persiapan prosedur diagnostik, terapi sebelum dan
sesudah operasi dalam kondisi untuk mempercepat defekasi, sesudah operasi dalam kondisi untuk mempercepat defekasi,
menghilangkan nyeri pada BAB seperti hemoroid, persiapan untuk menghilangkan nyeri pada BAB seperti hemoroid, persiapan untuk
barium enema, persiapan usus besar untuk protoksigmoidoskopi. barium enema, persiapan usus besar untuk protoksigmoidoskopi.
Kontraindikasi Kontraindikasi
Ileus, obstruksi usus, ysng baru mengalami pembedahan dibagian Ileus, obstruksi usus, ysng baru mengalami pembedahan dibagian
perut seperti usus buntu, penyakit radang usus akut dan dehidrasi parah, perut seperti usus buntu, penyakit radang usus akut dan dehidrasi parah,
dan pada hipersensitif bisacodil, operasi perut akut. dan pada hipersensitif bisacodil, operasi perut akut.
Komposisi Komposisi
1 tablet enteric mengandung 5g.Zat tambahan : lactose, pati jagung, 1 tablet enteric mengandung 5g.Zat tambahan : lactose, pati jagung,
gliserol, magnesium stearat, sukrosa, talk, akasia, titanium dioksida, gliserol, magnesium stearat, sukrosa, talk, akasia, titanium dioksida,
eudragit, dibutilfolat dll. eudragit, dibutilfolat dll.
Cara kerja obat Cara kerja obat
Bisacodil adalah laksatif bekerja lokal dari kelompok turunan difenil Bisacodil adalah laksatif bekerja lokal dari kelompok turunan difenil
metan.Sebagai laksatif perangsang (hidragogue antiresorptive laxative). metan.Sebagai laksatif perangsang (hidragogue antiresorptive laxative).
Dulcolax merangsang gerakan peristaltic usus besar setelah hydrolysis Dulcolax merangsang gerakan peristaltic usus besar setelah hydrolysis
dalam usus besar dan meningkatkan akumulasi air dan elektrolit dalam dalam usus besar dan meningkatkan akumulasi air dan elektrolit dalam
lumen usus besar. lumen usus besar.

 Derivat difenilmetan ini adalah laksansia kontak popular yang  Derivat difenilmetan ini adalah laksansia kontak popular yang
bekerja langsung terhadap dinding usus besar (colon) dengan bekerja langsung terhadap dinding usus besar (colon) dengan
memperkuat peristaltiknya tinja pun lunak. memperkuat peristaltiknya tinja pun lunak.
 Dalam usus halus bisacodil diresorpsi sampai 50% dan setelah  Dalam usus halus bisacodil diresorpsi sampai 50% dan setelah
desasetilasi dalam hati sebagian dikeluarkan dalam empedu dan desasetilasi dalam hati sebagian dikeluarkan dalam empedu dan
mengalami siklus enterohepatis. Metabolitnya juga aktif, sisanya mengalami siklus enterohepatis. Metabolitnya juga aktif, sisanya
diekresi melalui ginjal. Bagian yg tidak diserap berkhasiat terhadap diekresi melalui ginjal. Bagian yg tidak diserap berkhasiat terhadap
dinding usus. dinding usus.

Dept.. 37 37
Dept..
 Pemberian secara oral (melalui mulut) mengalami hidrolisis Belum diketahui bisacodil menembus air susu ibu/tidak, oleh karena
menjadi fenol di usus dan efek pencahar timbul 6-12 jam setelah itu penggunaan dulcolax selama menyusui tidak dianjurkan.
pemberian oral.
 Pada pengguna rectal setelah 30 menit.
 Karena resorbsi tidak diperlukan bagi khasiat mencaharnya dan
supaya jangan sampai membebankan hati, tablet diberikan
sebagai tablet enteric tahan asam, baru pecah di bawah usus
halus.
 Iritasi dinding lambung dihindari.
Dosis
 Untuk konstipasi, tablet salut enterik
 Dewasa dan anak-anak diatas 12 tahun : 2-3 tablet (10-
15mg) 1x sehari
 Anak-anak 6-12 tahun: 1 tablet 5mg 1x sehari
 Anak-anak <6 tahun : konsultasi dengan dokter, dianjurkan
memakai supositoria anak.
Sebaiknya tablet salut enteric diminum pada malam hari untuk
mendapatkan hasil evakuasi esok pagi. Tablet mempunyai lapisan
khusus, oleh karena itu tidak boleh diminum bersama sama susu
atau antasida.

 Untuk persiapan prosedur diagnostik dan sebelum operasi tablet


dulcolax harus dikombinasi dengan supositoria, agar dapat
dievakuasi sempurna dari usus. Dosis dewasa: 2-4 tablet malam
sebelumnya dan supositoria pada esok paginya.
Peringatan
 Penggunaan berlebih dapat menyebabkan ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit dan hipokalemia.
 Anak-anak harus dengan petunjuk dokter.
Masa hamil dan menyusui
Dept.. 38 38
Dept..
 Pemberian secara oral (melalui mulut) mengalami hidrolisis Belum diketahui bisacodil menembus air susu ibu/tidak, oleh karena
menjadi fenol di usus dan efek pencahar timbul 6-12 jam setelah itu penggunaan dulcolax selama menyusui tidak dianjurkan.
pemberian oral.
 Pada pengguna rectal setelah 30 menit.
 Karena resorbsi tidak diperlukan bagi khasiat mencaharnya dan
supaya jangan sampai membebankan hati, tablet diberikan
sebagai tablet enteric tahan asam, baru pecah di bawah usus
halus.
 Iritasi dinding lambung dihindari.
Dosis
 Untuk konstipasi, tablet salut enterik
 Dewasa dan anak-anak diatas 12 tahun : 2-3 tablet (10-
15mg) 1x sehari
 Anak-anak 6-12 tahun: 1 tablet 5mg 1x sehari
 Anak-anak <6 tahun : konsultasi dengan dokter, dianjurkan
memakai supositoria anak.
Sebaiknya tablet salut enteric diminum pada malam hari untuk
mendapatkan hasil evakuasi esok pagi. Tablet mempunyai lapisan
khusus, oleh karena itu tidak boleh diminum bersama sama susu
atau antasida.

 Untuk persiapan prosedur diagnostik dan sebelum operasi tablet


dulcolax harus dikombinasi dengan supositoria, agar dapat
dievakuasi sempurna dari usus. Dosis dewasa: 2-4 tablet malam
sebelumnya dan supositoria pada esok paginya.
Peringatan
 Penggunaan berlebih dapat menyebabkan ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit dan hipokalemia.
 Anak-anak harus dengan petunjuk dokter.
Masa hamil dan menyusui
Dept.. 39 38
Dept..
Efek Samping Obat Efek Samping Obat
 Jarang terjadi dan berupa kejang perut  Jarang terjadi dan berupa kejang perut
 Tidak boleh digunakan bersamaan dengan susu& zat yang bereaksi  Tidak boleh digunakan bersamaan dengan susu& zat yang bereaksi
alkalis (antasida) karena bisa merusak lapisan enteric-coating dari alkalis (antasida) karena bisa merusak lapisan enteric-coating dari
tablet. tablet.
 Terjadi rasa tidak enak pada perut termasuk kram, sakit perut, dan  Terjadi rasa tidak enak pada perut termasuk kram, sakit perut, dan
diare. diare.
 Reaksi alergi termasuk kasus-kasus angioedema dan reaksi  Reaksi alergi termasuk kasus-kasus angioedema dan reaksi
anafilaktoid. anafilaktoid.
 Pada kehamilan tidak ada efek samping dengan petunjuk medis  Pada kehamilan tidak ada efek samping dengan petunjuk medis
karena dapat menimbulkan kejang perut. karena dapat menimbulkan kejang perut.

Dept.. 39 39
Dept..
 MgSO4.7H2O  MgSO4.7H2O
Nama lain: garam inggris atau garam epsom Nama lain: garam inggris atau garam epsom

Cara Kerja: Cara Kerja:


 Meningkatkan peristaltik usus karena daya osmotiknya sehingga  Meningkatkan peristaltik usus karena daya osmotiknya sehingga
air ditarik kedalam lumen usus, terjadi peregangan pada dinding air ditarik kedalam lumen usus, terjadi peregangan pada dinding
usus, yang kemudian merangsang pergerakan usus (peristaltik) usus, yang kemudian merangsang pergerakan usus (peristaltik)
dan tinja akan melembek setelah di berikansekitar 3 sampai 6 jam dan tinja akan melembek setelah di berikansekitar 3 sampai 6 jam
 Merangsang sekresi kolesitokinin, suatu hormon yang merangsang  Merangsang sekresi kolesitokinin, suatu hormon yang merangsang
pergerakan usus besar dan sekresi cairan. pergerakan usus besar dan sekresi cairan.
Farmakokinetik Farmakokinetik
 Absorpsi: oral, rektal.  Absorpsi: oral, rektal.
 Diabsorbsi melalui usus kira-kira 20% dan diekskresikan melalui  Diabsorbsi melalui usus kira-kira 20% dan diekskresikan melalui
ginjal ginjal
Indikasi: Mengosongkan kolon dengan cepat sebagai persiapan Indikasi: Mengosongkan kolon dengan cepat sebagai persiapan
sebelum pemeriksaan radiologi, endoskopi, dan pembedahan pada sebelum pemeriksaan radiologi, endoskopi, dan pembedahan pada
bagian perut bagian perut

Kontraindikasi: Gangguan fungsi ginjal, gagal ginjal Kontraindikasi: Gangguan fungsi ginjal, gagal ginjal

Efek Samping: keracunan ion Mg, dehidrasi, paralisis pernapasan, Efek Samping: keracunan ion Mg, dehidrasi, paralisis pernapasan,
gagal ginjal gagal ginjal

Pertolongan pertama pada keracunan Mg : pemberian Kalsium IV, Pertolongan pertama pada keracunan Mg : pemberian Kalsium IV,
napas buatan napas buatan

Dosis : 15–30g Dosis : 15–30g

Dept.. 40 40
Dept..
 PARAFFIN CAIR (MINYAK MINERAL) magnesium sebagai pencahar osmotik.

Nama Resmi : PARAFFINUM LIQUIDUM

Penyusun : Campuran cairan hidrokarbon yang diperoleh dari minyak


bumi.
Pemerian : Cairan kental, transparan, tidak berwarna, hampir tidak
berbau, hampir tidak mempunyai rasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam etanol 95%, gliserin dan air, larut
di aseton, benzene, kloroform, karbon disulfide, eter,
dan petroleum eter. Kelarutan meningkat dengan
peningkatan suhu.
 Dipakai sebagai pelembut feses (emolien).
 Efek sebagai surfaktan yang menurunkan reabsorpsi air dan
menurunkan tegangan permukaan feses, sehingga dapat meresap
dan feses jadi lembek.
 Tidak dicerna di dalam usus dan hanya sedikit diabsorpsi. Yang
diabsorpsi ditemukan pada limfenodus mesenterik, hati dan
limpa.
 Kebiasaan menggunakan parafin cair akan mengganggu absorpsi
zat larut lemak (karoten menurun 50%, vit A, D, E, dan K juga
menurun). Penurunan absorpsi vit K mengakibatkan
hipoprotrombinemia dan juga dapat diserap ke dalam usus
sehingga dapat menyebabkan reaksi granulamatous, dan jika
memasuki paru-paru dapat menyebabkan pneumonia lipid.
 Obat ini menyebabkan pruritus ani, menyulitkan penyembuhan
pascabedah anorectal dan menyebabkan perdarahan. Jadi untuk
penggunaan lama tidak aman.
 Dosis yang biasa digunakan untuk parafin cair adalah 10-15ml/kali
beri. Parafin cair juga digunakan dalam kombinasi dengan
Dept.. 41 41
Dept..
 PARAFFIN CAIR (MINYAK MINERAL) magnesium sebagai pencahar osmotik.

Nama Resmi : PARAFFINUM LIQUIDUM

Penyusun : Campuran cairan hidrokarbon yang diperoleh dari minyak


bumi.
Pemerian : Cairan kental, transparan, tidak berwarna, hampir tidak
berbau, hampir tidak mempunyai rasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam etanol 95%, gliserin dan air, larut
di aseton, benzene, kloroform, karbon disulfide, eter,
dan petroleum eter. Kelarutan meningkat dengan
peningkatan suhu.
 Dipakai sebagai pelembut feses (emolien).
 Efek sebagai surfaktan yang menurunkan reabsorpsi air dan
menurunkan tegangan permukaan feses, sehingga dapat
meresap dan feses jadi lembek.
 Tidak dicerna di dalam usus dan hanya sedikit diabsorpsi. Yang
diabsorpsi ditemukan pada limfenodus mesenterik, hati dan
limpa.
 Kebiasaan menggunakan parafin cair akan mengganggu absorpsi
zat larut lemak (karoten menurun 50%, vit A, D, E, dan K juga
menurun). Penurunan absorpsi vit K mengakibatkan
hipoprotrombinemia dan juga dapat diserap ke dalam usus
sehingga dapat menyebabkan reaksi granulamatous, dan jika
memasuki paru-paru dapat menyebabkan pneumonia lipid.
 Obat ini menyebabkan pruritus ani, menyulitkan penyembuhan
pascabedah anorectal dan menyebabkan perdarahan. Jadi untuk
penggunaan lama tidak aman.
 Dosis yang biasa digunakan untuk parafin cair adalah 10-15ml/kali
beri. Parafin cair juga digunakan dalam kombinasi dengan
Dept.. 42 41
Dept..
 Contoh obat pencahar osmotic laktasif  Contoh obat pencahar osmotic laktasif

Keterangan: Keterangan:

I : Konstipasi, perisiapan prosedur diagnostic terapi sebelum dan sesudah I : Konstipasi, perisiapan prosedur diagnostic terapi sebelum dan sesudah
operasi, mempercepat defekasi operasi, mempercepat defekasi
KI : Ileus obstruksi usus baru mengalami pembedahan dibagian perut, KI : Ileus obstruksi usus baru mengalami pembedahan dibagian perut,
seperti usus buntu, radang usus akut. seperti usus buntu, radang usus akut.
Dosis : Dewasa: sehari 1X1 supositorium atau sehari 1X2 tab, jika perlu Dosis : Dewasa: sehari 1X1 supositorium atau sehari 1X2 tab, jika perlu
4 tab. 4 tahun ke atas: sehari 1X1 supp anak atau sehari 1X1 4 tab. 4 tahun ke atas: sehari 1X1 supp anak atau sehari 1X1
tab, diberikan pada malam hari sebelum tidur. tab, diberikan pada malam hari sebelum tidur.

Dept.. 42 42
Dept..
SOAL SOAL

1. Sebutkan ,mekanisme kerja obat pencahar? 1. Sebutkan ,mekanisme kerja obat pencahar?
2. Sebutkan indikasi dan kontraindikasi dari obat 2. Sebutkan indikasi dan kontraindikasi dari obat pencahar?
pencahar? 3. Sebutkan golongan-golongan obat pencahar?
3. Sebutkan golongan-golongan obat pencahar? 4. Nama lain dari minyak jarak?
4. Nama lain dari minyak jarak? 5. Farmakokinetik garam inggris?
5. Farmakokinetik garam inggris?

Dept.. 43 43
Dept..
LAPORAN PRAKTIKUM

Pj :

RTP LAPORAN

Dept.. 44 44
Dept..
Penulisan Resep

dr. ………

SIP. 0706259223

Jl. Pramuka no. 24, Kemiling, Bandar Lampung

Dept.. 45 45
Dept..
R/

Pro : Usia :

Dept.. 46 45
Dept..

Anda mungkin juga menyukai