FARMASETIKA DASAR
" SERBUK TABUR "
OLEH
OLEH
KELOMPOK : I (SATU)
KELAS : D – D3 Farmasi 2019
1. FREDERICK BONGSO (821319033)
2. FADELIA E. P. DJAMALUDIN (821319004)
3. FITRIA N. M. RIFAI (821319010)
4. SYAHRA A. EFRUAN (821319101)
5. RAHMAWATY A. DAI (821319110)
Nilai
Gorontalo, November 2020
Mengetahui,
Asisten
NABILA BASALAMAH
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan
kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tak
terhingga kepada Orang tua, teman-teman, kakak-kakak asisten dan dosen
pembimbing yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Serbuk Tabur” yang
merupakan tugas dan kewajiban sebagai mahasiswa.
Dalam laporan ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati mohon kritik dan saran
demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat menambah wawasan
dan memberi manfaat bagi pembaca. Amin, Ya Rabal ‘Alamiin.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Kelompok I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................ 1
1.2 Maksud dan Tujuan.................................................................... 1
1.2.1 Maksud Percobaan...................................................................... 2
1.2.2 Tujuan Percobaan....................................................................... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA............................................................ 3
2.1 Dasar Teori.................................................................................. 3
2.2 Uraian Bahan...............................................................................6
BAB 3 METODE PRAKTIKUM......................................................... 9
3.1 Waktu danTempat Pelaksanaan..................................................9
3.2 Alat dan Bahan............................................................................9
3.2.1 Alat..............................................................................................9
3.2.2 Bahan .........................................................................................9
3.3 Prosedur Kerja ........................................................................... 9
3.4. Deskripsi Resep..........................................................................
3.4.1 Resep..........................................................................................
3.4.2 Narasi Resep...............................................................................
3.4.3 Narasi Resep Perkata..................................................................
3.4.4 NarasiResepBahasa Latin...........................................................
3.4.5 Narasi Resep Bahasa Indonesia..................................................
3.5. PerhitunganBahan......................................................................
3.6. PerhitunganDosis........................................................................
3.7. KekuranganResep.......................................................................
3.8 IndikasiObat...............................................................................
3.9 Kontra Indikasi...........................................................................
3.10 PenyampaianInformasi...............................................................
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................10
4.1 Hasil............................................................................................10
4.3 Pembahasan.................................................................................11
BAB 5 PENUTUP.................................................................................. 13
5.1 Kesimpulan................................................................................. 13
5.2 Saran........................................................................................... 13
5.2.1 Saran Kepada Jurusan................................................................ 13
5.2.2 Saran Kepada Laboratorium....................................................... 13
5.2.3 Saran Kepada Asisten................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam ilmu farmasi, sediaan serbuk dapat diartikan sebagai campuran
homogen dua atau lebih bahan obat yang telah dihaluskan, dan ditujukan untuk
pemakaian luar. Penggunaan obat dalam bentuk serbuk sangat dibutuhkan oleh
masyarakat terutama bagi anak-anak maupun orang dewasa yang susah atau sulit
meminum obat baik dalam bentuk tablet, pil, ataupun kapsul. Serbuk merupakan
campuran kering bahan obat atau zat kimia yang berkhasiat untuk mencegah
infeksi pada luka di permukaan kulit.
Serbuk merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang
dihasilkan dan ditujukan untuk pemakaian oral (melalui mulut) atau untuk
pemakaian luar serbuk tabur yang mencegah infeksi pada luka permukaan kulit.
Derajat halus serbuk dinyatakan dengan satu nomor atau dua nomor.Jika
derajat halus serbuk dinyatakan dengan satu nomor berarti semua serbuk dapat
melalui pengayak dengan nomor tersebut. Jika dinyatakan dengan dua nomor,
berarti semua serbuk dapat melalui pengayak dengan nomor terendah dan tidak
lebih dari 40% melalui pengayak dengan nomor tertinggi. Sebagai contoh serbuk
22/60 dimaksudkan bahwa serbuk dapat melalui pengayak nomor 22 seluruhnya
dan tidak lebih dari 40% melalui pengayak nomor 60. Nomor pengayak
menunjukkan jumlah- jumlah lubang tiap 2,54 cm dihitung searah dengan panjang
kawat (Anief, 2007).
Derajat halus serbuk :
- Serbuk sangat kasar adalah serbuk (5/8)
- Serbuk kasar adalah (10/40)
- Serbuk agak kasar adalah (22/60)
- Serbuk agak halus adalah (44/85)
- Serbuk halus adalah (85)
- Serbuk sangat halus adalah (120)
- Serbuk sangat halus sekali adalah (200/300)
Tabel nomor pengayak
1.Serbuk tabur tanpa mengandung zat berlemak diayak dengan ayakan nomor
100.
2.Serbuk tabur yang mengandung zat berlemak diayak dengan ayakan nomor
44.
3.Seluruh serbuk harus terayak semuanya, yang tertinggal diayak dan
dihaluskan lagi sampai seluruhnya terayak.
2. 2. Uraian Bahan
R/ Acid salicyl 2%
Menthol 1%
ZnO 20%
Talk ad 30
S. u. e
4.2 Pembahasan
Serbuk adalah bagian halus dan sediaan , himpunan produk yang kasar atau suatu
produk dengan ukuran partikel menengah. Serbuk dibuat dari bahan obat tumbuh-
tumbuhan yang dikeringkan secara alamiah atau merupakan campuran dua atau
lebih unsur kimia murni yang dibuat serbukdalam perbandingan tertentu, serbuk
mengandung sejumlah kecil cairan yang disebarkan secara pada campuran bahan
padat atau mungkin seluruhnya terdiri dari bahan padat yang kering (Ansel,1989).
Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan pada serbuk
tabur,serbuk tabur atau pulvis adalah serbuk yang tidak terbagi-bagi dan dapat
digolongkan menjadi beberapa jenis.Pada pembuatan serbuk tabur,bahan yang
kami gunakan adalah asam salisilat, menthol, ZnO dan talkum.
Yang pertama disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada
praktikum serbuk tabur. Kemuduian dibersihkan alat yang akan digunakan dengan
alkohol 70% karena alcohol mempunyai aktivitas sebagai bakterisid yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri, dan alcohol juga mengandung antiseptik dan
desinfektan. (Noviansari dkk, 2013).
Karena anti septik bertujuan untuk menghambat atau merusak
mikroorganisme di permukaan suatu jaringan hidup sehingga dapat mencegah
infeksi sedangkan dinsefektan yaitu mengeliminasi atau membunuh bentuk-
bentuk vegetative dari sebagian besar organisme yang berbahaya dan pathogen,
tetapi tidak di tunjukan untuk membunuh semua mikroba (joseph 1865).
Dalam praktikum kali ini kita membuat serbuk tabur pada resep, pertama
kita siapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Bahan-bahan yang digunakan
ditimbang menggunakan neraca analtik. Bahan-bahan yang akan di timbang yaitu:
acid salicyl 0,3 gram, menthol sebanyak 0,15 gram, Zno sebanyak 3 gram, dan
talkum sebnyak 11,55 gram.
Setelah semua bahan sudah ditimbang, kemudian dimasukan bahan atau
zat aktif acid salicyl terlebih dahulu kedalam lumpang dengan memberi perlakuan
khsusya itu diteteskan alkohol 70% sebanyak 3 tetes. Dan digerus setelah itu
masukan kembali bahan-bahan yang lainyadan di gerus searah jarum jam Ini
dilakukan denagan tujuan agar Acid salicyl yang sebelumnya berbentuk Kristal-
kristal tercampur hingga homogen.
Kemudian masukan kedalam ayakan dan diayak sampai serbuk sudah
benar-benar habis kemudian dimasukan serbuk kedalam wadah yang sudah
disiapkan dan kemudian ditutup rapat dan diberi etiket yang berwarna biru sebagai
tanda bedak tabur tersebut untuk pemakain luar.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Serbuk tabur adalah serbuk ringan untuk penggunaan topikal, dapat
dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang halus, untuk memudahkan
penggunaan pada kulit. Umumnya harus lewat ayakan 100 mesh agar tidak
menimbulkan iritasi pada bagian yang peka ( 1 mesh = dalam setiap panjang 1
inchi ada 100 lubang ).
Cara pembuatan serbuk tabur, yang pertama menyiapkan alat dan bahan,
yang kedua membersihkan alat dengan menggunakan alkohol 70%, ketiga
menyiapkan wadah untuk masing-masing bahan, keempat menimbang semua
bahan Acid Salicyl 0,3 g, ZnO 3 g, Menthol 0,15 g dan talcum 11,55 g, kelima
memasukkan bahan kedalam lumpang dan gerus searah jarum jam untuk
bahan/zat aktif acid salicyl dimasukkan terlebih dahulu kedalam lumpang lalu
ditetesi alkohol 70% sebanyak kurang lebih 3 tetes kemudian gerus sampai
homogen, keenam mengayak bahan yang mengandung lemak terlebih dahulu
sebelum di masukkan kedalam lumpang dengan nomor ayakan 44, ketujuh
menggerus semua bahan searah jarum jam hingga homogen, kedelapan mengayak
semua bahan yang telah homogen dengan nomor ayakan 44, setelah itu
memasukkan serbuk ke dalam wadah dan beri etiket biru dan copy resep .
5.2 Saran
5.2.1 Untuk Jurusan
Diharapkan agar dapat melengkapi fasilitisnya berupa alat-alat dan bahan-
bahan yang menunjang dalam proses praktikum, agar praktikum yang
dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar.
5.2.2 Untuk Asisten
Diharapkan agar kerja sama antara asisten dengan praktikan lebih
ditingkatkan dengan banyak memberi wawasan tentang serbuk. Asisten dan
praktikan diharapkan tidak ada missed communication selama proses praktikum
agar hubungan asisten dan praktikan diharapkan selalu terjaga keharmonisannya
agar dapat tercipta suasana kerja sama yang baik.
5.2.3 Untuk Praktikan
Praktikan diharapkan dipraktikum selanjutnya bisa melaksanakan praktikum
lebih baik lagi dan tidak membuatkan kesalahan dalam menimbang bahan obat
yang diminta.Selain itu, berhati-hatilah dalam mencampur obat dan juga didalam
praktikum keseriusan diutamakan.
DAFTAR PUSTAKA
Anief. 1987. Ilmu Meracik Obat .Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada
Ansel. 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV. Jakarta: Universitas
Indonesia Press
Dirjen POM.1979. Farmakope indonesia Edisi ketiga. Jakarta : Departemen
Kesehatan Republik Indonesia
Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi ke- IV. Jakarta : Departemen
Kesehatan Republik Indonesia
Syamsuni. 2006. Ilmu Resep. Jakarta : EGC
Tjitrosoepomo, H.S. 1989. Botani Umum. Yogyakarta : UGM Press
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 : Alat dan Bahan
1. Alat
Neraca Analitik
Pipet
5. Untuk mengambil serbuk
Sendok tanduk
Wadah Serbuk
2. Bahan
Asam Salisilat
3. Untuk meletakan sampel
Kertas perkamen
Talk
ZnO
Lampiran 2 : Diagram Alir
Pulveres
(Serbuk Bagi)
Lampiran 3 : Skema Kerja