Layout Edit - MODUL KIMIA FINAL 20 PDF
Layout Edit - MODUL KIMIA FINAL 20 PDF
(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau
pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang
Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan
Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun
dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang
Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk
Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4
(empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah).
(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang
dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama
10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00
(empat miliar rupiah). Pasal 114 Setiap Orang yang mengelola tempat perdagangan
dalam segala bentuknya yang dengan sengaja dan mengetahui membiarkan
penjualan dan/atau penggandaan barang hasil pelanggaran Hak Cipta dan/atau Hak
Terkait di tempat perdagangan yang dikelolanya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10, dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus
juta rupiah). Pasal 115 Setiap Orang yang tanpa persetujuan dari orang yang
dipotret atau ahli warisnya melakukan Penggunaan Secara Komersial,
Penggandaan, Pengumuman, Pendistribusian, atau Komunikasi atas Potret
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 untuk kepentingan reklame atau periklanan
untuk Penggunaan Secara Komersial baik.
MODUL KIMIA
(Terintegrasi Keterampilan Abad 21
4C, HOTS, Literasi Dan PPK)
SUBAGIYO (2019)
MODUL KIMIA (Terintegrasi Keterampilan Abad 21 4C, HOTS, Literasi Dan PPK)
Copyright © Subagiyo
Penulis: Subagiyo
Editor: Aditya Kusuma Putra
Penata Letak: Arif Tunjung Pradana
Penata Sampul: Subagiyo
Sebagian ilustrasi diambil dari internet
CV OASE GROUP
Jalan Sumbing Raya No. 27B, Mojosongo, Kec. Jebres
Surakarta, Jawa Tengah 57127
Dicetak oleh
Percetakan CV Oase Group
Isi di luar tanggung jawab percetakan
v
Keterampilan abad 21 adalah (1) life and career skills (keterampilan hidup dan
berkarir, meliputi fleksibilitas dan adaptasi, inisiatif dan mengatur diri, interaksi sosial dan
budaya, produktivitas dan akuntabilitas, dan kepemimpinan dan tanggung jawab, bisa
dikategorikan sikap sosial dan kepribadian), (2) learning and innovation skills
(keterampilan belajar dan berinovasi, selanjutnya diistilahkan dengan keterampilan 4C
(Critical Thinking and Problem Solving; Crea-tivity and Innovation; Communication;
Collaboration), dan (3) Information media and techno-logy skills (keterampilan teknologi
dan media informasi, selanjutnya disebut literasi). Ketiga keterampilan tersebut dirangkum
dalam sebuah skema dan disebut dengan pelangi keterampilan pengetahuan abad 21/ 21st
century knowledge skills rainbow.
Pendekatan saintifik diadaptasi dari konsep Inovator’s DNA, dinyatakan bahwa
seseorang akan memiliki karakteristik sebagai inovator bila memiliki kemampuan untuk
mengasosiasikan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya (associating), bertanya tentang
hal yang belum pernah ada/belum pernah dilakukan (questioning), melakukan pengamatan
lingkungan sekelilingnya (observing), membuat jejaring untuk memperoleh hasil yang
lebih baik (networking) dan melakukan eksperimen untuk mencapai inovasi
(experimentin).
Penilaian autentik yang diterapkan dalam pembelajaran, merupakan pengukuran
yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap,
keterampilan, dan pengetahuan. Dalam American Library Association, penilaian autentik
didefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan
sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran. Ketiga konsep
di atas diimplementasikan ke dalam kurikulum 2013 pada satuan pendidikan, dan berlaku
secara nasional.
Adapun Higher Order of Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan berpikir kritis,
logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir
tingkat tinggi. Kurikulum 2013 juga menuntut materi pembelajaran mencapai demensi
pengetahuan metakognitif yang mensyaratkan peserta didik mampu untuk memprediksi,
mendesain, dan memperkirakan. Sejalan dengan itu ranah dari HOTS mencakup demensi
kognitif analisis, merupakan kemampuan berpikir dalam menspesifikasi aspek-aspek dari
sebuah konteks tertentu; evaluasi, merupakan kemampuan berpikir dalam mengambil
keputusan berdasarkan fakta; dan mengkreasi, merupakan kemampuan berpikir dalam
membangun gagasan. Kurikulum 2013 tidak meng-hendaki kemampuan berpikir siswa
sebatas LOTS agar lahir generasi berkualitas, berkarakter, dan kompetitif guna
menghadapi persaingan di era globalisasi sekaligus era revolusi industri 4.0. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa implementasi keterampilan abad 21 adalah
pengintegrasian keterampilan 4C, HOTS, Literasi, dan PPK dalam proses pembelajaran,
termasuk di dalamnya penggunaan pendekatan saintifik dan penilaian autentik. Hal
tersebut menjadi dasar pertimbangan dalam penyusunan modul pembelajaran kimia
sebagaimana di maksud. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang
berkontribusi secara langsung atau tidak langsung, mulai dari penyusunan hingga proses
penerbitan. Besar harapan penulis kiranya dapat bermanfaat bagi peningkatan kualitas
vi
pembelajaran peserta didik, dan bermuara pada kemajuan dunia pendidikan. Saran dan
kritik konstruktif sangat diperlukan guna tindak lanjut dan perbaikan di masa yang akan
datang.
vii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... v
viii
PROGRAM TAHUNAN
Keputusan Dirjen Dikdasmen No. 464/D.D5/KR/2018
SMK TEKNOLOGI DAN REKAYASA
ix
3.6;4.6. [C]
1. Teori asam dan basa
2. PH larutan asam dan basa
3. Identifikasi asam basa 2 X 3 JP
dengan berbagai indikator
4. Penentuan PH dengan
percobaan
x
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
MODUL KIMIA
SMK TEKNOLOGI DAN REKAYASA
Pembelajaran Terintegrasi Keterampilan Abad 21 (4C, HOTS, Literasi, dan PPK)
KOMPETENSI INTI:
KI -1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI- 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif,
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa pada pergaulan dunia
KI -3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup Simulasi dan Komuniksasi Digital, dan Dasar Bidang Teknologi dan
Rekayasa pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat
nasional, regional, dan internasional
KI-4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan lingkup
Simulasi dan Komuniksasi Digital, dan Dasar Bidang Teknologi dan
Rekayasa.Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung Menunjukkan
keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
Pembelajaran-1
Alokasi waktu: 2 X 3 JP
A. Kompetensi Dasar
Kd. 3.1. Menganalisis perubahan materi dan pemisahan campuran dengan berbagai cara
-C4
Kd. 4.1. Melakukan (direkomendasikan menjadi memodifikasikan) pemisahan
campuran melalui praktikum berdasarkan sifat fisika dan sifat kimianya -P4
1
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
B. IPK
3.1.1. Menguraikan peran kimia dalam kehidupan sehari-hari - C2
3.1.2. Menelaah metode ilmiah – C4
3.1.3. Membagankan klasifikasi materi – C4
3.1.4. Menelaah perubahan materi – C4
3.1.5. Mengemukakan pemisahan campuran sederhana – C3
4.1.1. Mempraktikan percobaan perubahan materi – P3
4.1.2. Memodifikasi pemisahan campuran secara sederhana – P4
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
3.1.1. Menyebutkan 3 (tiga) peran kimia dalam kehidupan sehari-hari dengan benar
melalui diskusi telaah pustaka/literasi secara bertanggung jawab -C2
3.1.2. Menyusun tahapan metode ilmiah dengan benar melalui kegiatan demontrasi
faktor-faktor yang berpengaruh pada proses pelarutan gula dalam air yang
dilaksanakan secara mandiri dan penuh tanggung jawab -C4
3.1.3. Membagankan klasifikasi materi secara benar melalui diskusi telaah jenis-jenis
materi dalam mengembangkan kreatifitas dan kemandirian -C4
3.1.4. Menelaah perubahan fisika dengan benar melalui kegiatan demontrasi yang
didukung telaah pustaka/literasi secara bertanggung jawab -C4
3.1.5. Menelaah perubahan kimia dengan benar melalui kegiatan demontrasi yang
didukung telaah pustaka/literasi secara bertanggung jawab -C4.
3.1.6. Mengemukakan dengan benar cara pemisahan campuran melalui kegiatan diskusi
yang didukung telaah pustaka/literasi secara bertanggung jawab- C3
4.1.1. Secara kolaboratif mendemontrasikan perubahan materi dengan benar untuk
membedakan perubahan fisika dan perubahan kimia–P3.
4.1.2. Memodifikasi pemisahan campuran secara tepat dalam kegiatan praktikum yang
dilaksanakan secara jujur –P4
D. Uraian Materi
Konsep syarat: Zat dan energi, fakta di lingkungan sekitar terkait materi dan
perubahanya, pengetahuan bahan-bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari.
1. Pendahuluan
1.1. Hakikat dan Peran Kimia dalam kehidupan
Semua pihak sependapat bahwa setiap permainan dilengkapi dengan "Aturan
permainan‖. Seperti halnya dengan permainan sepak bola yang disertai dengan aturan
permainan. Alam semesta diciptakan Tuhan tentu juga disertai dengan aturan/hukum yang
berlaku bagi seluruh isi jagad raya, sebut saja hukum alam. Hukum alam sifatnya pasti dan
tidak pernah berubah (misal, benda yang dilempar ke atas akan jatuh ke bawah). Karena
sifatnya yang pasti, maka dapat dipelajari oleh manusia melalui telaah gejala alam yang
ada, dan melahirkan "ilmu pengetahuan alam" dengan berbagai cabang: fisika, biologi,
geologi, astronomi termasuk kimia, yang mempelajari tentang struktur, sifat, perubahan
materi serta energi yang menyertai perubahan materi. Cakupan bidang keilmuan kimia
meliputi antara lain: kimia anorganik, kimia karbon, kimia fisika, kimia analitik, dan
biokimia. Adapun hakikat ilmu kimia adalah bahwa suatu zat bisa mengalami perubahan,
sehingga sifat-sifatnya pun juga berbeda dengan semula. Sejatinya tiada yang abadi di
2
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
alam semesta, senantiasa berubah dan perubahan itu sendiri yang bersifat abadi.
Bagaimana dengan ilmu pengetahuan sosial?
3
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Untuk menjaga kelancaran dan keselamatan kerja laboratorium, penting untuk
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. tata tertib laboratorium
2. pemeliharaan, penyimpanan, dan penggunaan bahan kimia
3. jenis-jenis bahaya dalam kerja laboratorium, pencegahan dan
penanggulanganya
4. standar operasional prosedur (SOP)
2. Konsep materi
Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan volume sehingga setiap materi selalu
punya ruang/menempati ruang dan memiliki massa, namun tidak selalu memiliki berat.
Tahukah anda mengenai perbedaan massa dan berat?
Gas
Contoh perubahan kimia:
matahari
Karbondioksida + air glukosa + oksigen
Dari contoh tersebut dengan didukung sumber belajar yang kredibel, tentunya anda dapat
mengemukakan definisi dan perbedaan perubahan fisika dan perubahan kimia.
2.3. Energi
Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja, karena setiap zat
memiliki massa, maka setiap zat mengandung sejumlah energi, sehingga setiap perubahan
zat selalu diikuti perubahan energi. Perubahan zat (reaksi) yang membutuhkan energi
disebut reaksi endoterm dan yang yang menghasilkan atau melepas energi disebut reaksi
eksoterm. Melalui kegiatan literasi, anda akan mengetahui lebih dalam mengenai contoh-
contoh reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
4
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
2.4. Klasifikasi materi
Berbagai jenis/kelompok materi di alam semesta dapat disusun/diskemakan dalam
bagan klasifikasi materi sebagai berikut:
ZAT / MATERI
Deskripsi Unsur:
Jika kita bisa membuat kalimat dengan sebuah abjad, kita juga bisa membuat berbagai
jenis lagu hanya dengan tujuh not saja. Begitu juga berbagai jenis materi dapat dibuat dan
suatu unsur.
Contoh air (H2O) dihasilkan dan reaksi hidrogen (H) dan Oksigen (O), sehingga air (H2O)
dapat diuraikan lagi (melalui reaksi) menjadi Hidrogen dan Oksigen. Sedang hidrogen dan
oksigen tidak dapat diuraikan lagi menjadi materi/zat lain yang lebih sederhana. Sehingga
hidrogen dan oksigen diklasifikasikan dalam kelompok unsur.
5
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Deskripsi Senyawa:
Jika unsur hidrogen dan oksigen digabungkan (bereaksi) akan menghasilkan suatu
senyawa (air). Hal penting dalam pembentukan senyawa adalah:
a. Karena melalui reaksi, maka senyawa merupakan zat baru, dengan sifat baru dan
berbeda dengan sifat unsur pembentuknya.
Contoh : logam Natrium bersifat racun dan gas klor juga bersifat racun yang sangat kuat,
jika kedua unsur tersebut bereaksi akan membentuk NaC1 (garam dapur) deangan
sifat yang berbeda dari unsur-unsur penyusunnya.
b. Pembentukan senyawa menggunakan perbandingan tetap (HK. PROUST).
Contoh: Air selalu mengandung hidrogen dan oksigen dan perbandingan berat 1: 8.
1 gram hidrogen + 8 gram oksigen = 9 gram air
2 gram hidrogen + 16 gram oksigen = 18 gram air
5 gram hidrogen + 16 gram oksigen = ---- gram air
Deskripsi Campuran:
Contoh campuran : 1) Gula + air
2) Semen + pasir + gamping
3) Air + minyak
Contoh 1, tergolong campuran homogen, sedangkan contoh 2, dan 3,
tergolong campuran heterogen. Hal penting dalam pembentukan campuran
adalah tanpa melalui reaksi kimia, dan tanpa menggunakan perbandingan
tetap (perbandingan boleh bervariasi)
Berdasar deskripsi di atas dan didukung berbagai sumber belajar lain,
diharapkan anda dapat menyusun perbedaan dan persamaan antara unsur dan senyawa, dan
antara campuran dan senyawa.
3. Pemisahan Campuran
6
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
rambat dalam medium perambatan (perbedaan migrasi dan distribusi senyawa atau
ion-ion di dalam dua fase yang berbeda/fase gerak/eluen dan fase diam/adsorben)
4. Sedimentasi : proses pemisahan komponen campuran berdasar ukuran mudah
tidaknya suatu zat larut dalam zat cair. Pengendapan dilakukan dengan cara
mendiamkan campuran beberapa saat, atau dengan menggunakan alat pemutar
(sentrifugal).
5. Filtrasi/penyaringan: pemisahan campuran dengan menggunakan alat penyaring.
Kertas saring akan mampu menahan partikel campuran yang berukuran cukup
besar.
6. Dekantasi: prinsip kerjanya serupa dengan cara filtrasi, namun pada campuran ini,
zat padat tidak larut dalam zat cair sebagai contoh pasir dalam air. Pada pemisahan
cara dekantasi tanpa kertas penyaring, dituang pelan-pelan melalui batang
pengaduk.
E. Kegiatan Pembelajaran
3. Materi diskusi-1
(1) bagaimana membagankan jenis-jenis materi,
(2) bagaimana membedakan perubahan fisika dan kimia dengan mengamati
demontrasi sebagai berikut, kemudian lakukan identifikasi perubahan materi yang
terjadi.
a. perubahan es menjadi air
b. batu kapur dilarutkan dalam HCl
c. garam dapur dilarutkan dalam air
d. kertas dinyalakan menjadi arang
e. lilin dinyalakan
(3) bagaimana membedakan senyawa dan campuran
7
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
(4) bagaimana membedakan campuran homogen dan heterogen
4. Materi diskusi-2
(1) bagaimana menyusun rancangan (prosedur) percobaan/kerja laboratorium
pemisahan campuran dengan cara:
1. kromatografi kertas
2. distilasi air sumur
3. kristalisasi larutan garam dapur
4. Filtrasi larutan Cu(OH)2
5. Dekantasi air keruh
Masing-masing kelompok menyelesaikan 1 item (diundi), didiskusikan terlebih dahulu
sebelum dilaksanakan praktikum (paling lambat 1 hari sebelum jadwal praktikum,
prosedur percobaan sudah dikonsultasikan), dengan mengedepankan kreatifitas dan
modifikasi.
5. Berikut ini adalah contoh prosedur percobaan untuk digunakan sebagai bahan referensi:
Prosedur Percobaan - 1
Judul : Kromatografi Kertas
Tujuan :
Dasar teori :
Bahan-bahan
1. Tinta Hitam secukupnya
2. Tinta Biru secukupnya
3. Tinta Merah secukupnya
4. Tinta hijau secukupnya
5. Tinta coklat secukupnya
6. Air Suling secukupnya
Prosedur Kerja
Dalam pelarut air suling
1. Dipotong kertas saring dengan ukuran panjang 10 cm dan lebar 6 cm
2. Diberi tanda batas pada bagian atas dan bawah 1 cm
3. Diberi noda atau tinta
4. Dimasukkan dan digantung dalam gelas kimia yang berisi 10 ml air suling
5. Ditunggu hingga pelarutnya tidak dapat naik
6. Dikeringkan kertas saringnya
7. Dan diamati warna apa saja yang nampak setelah percobaan.
8. Hasil pengamatan dianalisis
8
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Data Pengamatan
KesKesimpulan:
Dari hasil pengamatan dapat di simpulkan bahwa:
1. Kromatografi kertas merupakan jenis kromatografi cair-cair, di mana fase diamnya
adalah ....
2. Kromatografi kertas terbagi dalam 3 tahap yaitu tahap :.....
3. Pada percobaan ini, fase diamnya adalah air yang terikat pada kertas (selulosa) dan fase
geraknya adalah .................
4. Kromatografi kertas ini digunakan untuk mengetahui komponen-komponen penyusun
warna dari .........
5. Warna-warna yang terurai ini akibat dari proses pemurnian yang merupakan komponen
satu warna dan naiknya air menyebabkan komponen penyusunan warna akan ......
6. Komponen-komponen warna akan terpisah satu sama lain berdasarkan ..........................
Prosedur Percobaan-2
Filtrasi
Alat filtrasi
Gelas kimia 2 buah kaki tiga 1 buah
Pemanas spirtus 1 buah corong kaca 1 buah
Kertas saring 1 lembar spatula 1 buah
Kassa 1 buah
9
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Bahan filtrasi
Tablet norit (karbon aktif) 2 buah
Air mineral
Sublimasi
Alat sublimasi
Gelas kimia 2 buah kaca arloji 1 buah
Pemanas spirtus 1 buah spatula 1 buah
Kassa 1 buah
Kaki tiga 1 buah
Bahan sublimasi
Naftalena 2 buah
Prosedur Kerja
A. Filtrasi
1. Dua tablet norit dimasukkan ke dalam gelas kimia yang telah diisi fanta grape sebanyak
25 ml.
2. Kemudian dipanaskan dan diaduk sampai campuran norit larut sempurna.
3. Diamkan sampai terbentuk endapan kemudian disaring dengan corong yang telah
dilapisi dengan kertas saring, diamati dan dicatat perubahannya.
B. Sublimasi
1. Naftalen kotor (naftalen+pasir) yang telah dihaluskan sebanyak satu spatula dimasukkan
ke dalam gelas kimia 100 ml.
2. Gelas kimia ditutup dengan kaca arloji.
3. Es batu diletakkan di atas kaca arloji.
4. Gelas kimia dipanaskan perlahan menggunakan hotplate atau pembakar spirtus.
Kemudian
naftalen akan menguap dan membentuk kristal di bagian bawah kaca arloji.
5. Setelah dipanaskan, kristal yang terbentuk dikumpulkan dan diamati perbedaan naftalen
sebelum dan sesudah sublimasi ini.
Hasil Pengamatan:
10
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Tabel pengamatan Sublimasi
Sebelum sublimasi Setelah sublimasi
Warna kristal Bentuk kristal Warna kristal Bentuk kristal
Putih Serbuk .................. .................
Naftalen+pasir Naftalena ................................ ......................
jadi kotor menempel
pada tanah
Pembahasan
Berdasarkan praktikum filtrasi yang telah saya lakukan menggunakan sampel tablet
norit yang dilarutkan ke dalam 25 ml fanta grape. Kemudian dipanaskan sambil diaduk
sehingga campuran tersebut merata. Setelah merata kemudian diangkat dan didiamkan agar
mengendap lalu disaring, zat pengotor akan tertahan di........... Dan yang lolos dalam
penyaringan adalah .........dan tanpa endapan.
Berdasarkan praktikum sublimasi yang telah saya lakukan menggunakan naftalen kotor
(naftalen+pasir), dan ditambahkan air diaduk, di atasnya ditutup dengan kaca arloji yang
diberi es batu lalu dipanaskan di hotplate dengan suhu 95°C. Setelah beberapa menit
kemudian naftalen tersebut .............. dan naftalen tidak lagi menyatu dengan pasir, tetapi
naftalen berhamburan ke atas membentuk ............, sedangkan es batu yang di atas mencair
berangsur-angsur hingga menjadi air kembali.
Hal ini sesuai dengan teori proses sublimasi yaitu proses perubahan zat dari fasa padat
menjadi uap dan uap dikondensasi langsung menjadi padat tanpa melalui fasa cair.
(Kimiamagic, 2010)
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah saya lakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pada pemisahan campuran dalam minuman fanta grape setelah disaring hasilnya : ...........
Pada pemurnian naftalen akan terbentuk .............di bawah kaca arloji tersebut, dan
terbentuk .........di dalam gelas kimia tersebut.
11
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
c. gamping tersiram air
d. lilin melebur
e. peragian nasi
2. Dari perubahan-perubahan berikut yang termasuk perubahan kimia adalah….
a. larutan gula yang mengkristal
b. air menjadi es
c. ketela pohon menjadi tape
d. garam melarut dalam air
e. belerang mencair
3. Dari peristiwa berikut ini yang merupakan peristiwa kimia adalah….
a. bola lampu menyala
b. bel listrik bordering
c. mentega meleleh
d. ban mobil meledak
e. sumbu kompor minyak tanah menyala
4. Dalam perkaratan besi, massa besi sebelum berkarat….
a. sama dengan massa besi sesudah berkarat
b. lebih kecil dari massa besi sesudah berkarat
c. lebih besar dari massa besi sesudah berkarat
d. selalu sama dengan massa besi sesudah berkarat
e. selalu lebih besar dari massa besi sesudah berkarat
5. Hukum kekekalan mssa dikemukanan oleh…
a. Gay Lussac
b. Avogadro
c. Dalton
d. Proust
e. Lavoisier
6. Yang terjadi pada reaksi eksoterm adalah….
a. energi diserap
b. suhu akan turun
c. energi sistem tidak berubah
d. energi sistem berkurang
e. energi dihasilkan
7. Di antara pernyataan-pernyataan berikut yang benar adalah
a. larutan adalah campuran yang homogen
b. unsur adalah zat yang dapat diuraikan menjadi zat lain
c. larutan adalah campuran yang heterogen
d. campuran selalu mempunyai perbandingan tertentu
e. senyawa adalah campuran yang homogen
8. Batu kapur, air dan garam dapur merupakan contoh dari
a. senyawa
b. campuran
c. gas
d. unsur
e. campuran logam dan bukan logam
9. zat-zat berikut yang merupakan unsur adalah…..
a. gula pasir
b. garam dapur
12
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
c. udara
d. air
e. magnesium
10. Zat yang dapat diuraikan lagi dengan reaksi kimia menjadi zat-zat lain yang lebih
sederhana disebut….
a. larutan
b. campuran
c. logam
d. unsur
e. senyawa
11. Pernyataan berikut yang tidak tepat untuk suatu unsur adalah….
a. terdiri atas sejenis atom
b. bersifat homogen
c. dengan reaksi kimia biasa dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih
sederhana
d. tidak dapat bersenyawa dengan unsur lain
e. tergolong zat tunggal
12. Garam dapur dapat dimurnikan dari larutannya dengan cara
a. penyulingan
b. penyubliman
c. kromatografi
d. pengkristalan
e. penyaringan
13. Yang merupakan campuran adalah…..
a. garam dapur
b. gula pasir
c. air
d. emas 24 karat
e. udara
14. Kamfer (kapur barus) dapat berubah dari zat padat langsung menjadi gas.
Perubahan serupa ini disebut…..
a. pengembunan
b. penguapan
c. pelelehan
d. pengkristalan
e. penyubliman
15. Pernyataan yang menyebutkan bahwa dalam suatu senyawa perbandingan massa
unsur-unsur penyusunnya selalu tetap, dikemukakan oleh….
a. Berzelius
b. Dalton
c. Lavoisier
d. Avogadro
e. Proust
13
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
F. Konfirmasi Wali Murid/Orang tua
Mengetahui,
Orang Tua/Wali, Pendidik,
_____________________ ________________
Nama Terang Nama Terang
14
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Pembelajaran-2
Alokasi waktu: 2 X 3 JP
A. Kompetensi Dasar
3.2. Menganalisis lambang unsur, rumus kimia dan persamaan reaksi -C4
4.2. Mengintegrasikan penulisan lambang unsur dengan rumus kimia pada persamaan
reaksi kimia berdasarkan kasus-kasus dalam kehidupan sehari-hari -K5
B. IPK
3.2.1. Mengimplementasikan ketentuan penulisan lambang atom– C3
3.2.2. Mendiagnosis penulisan rumus kimia – C3
3.2.3. Menelaah hubungan masa, Mr/Ar, dan mol – C4
3.2.4. Mengaitkan hubungan rumus empiris dan rumus molekul- C4
3.2.5. Menyusun persamaan reaksi – C3
4.2.1. Menalarkan hukum lavoisier dalam penyetaraan persamaan reaksi - K4
(keterampilan abstrak)
4.2.2. Menyajikan hubungan rumus empiris dan rumus molekul suatu senyawa – K5
(keterampilan abstrak)
C. Tujuan pembelajaran
3.2.1.1. Melalui telaah pustaka (literasi) siswa dapat mengimplementasikan ketentuan
penulisan lambang atom dengan benar– C3
3.2.2. 1. Melalui telaah pustaka siswa dapat mendiagnosis penulisan rumus kimia secara
mandiri dengan benar – C3
3.2.3.1. Melalui telaah pustaka (literasi) siswa dapat membagankan hubungan masa,
Mr/Ar, dan mol dengan benar – C2
3.2.3.2. Siswa dapat mengkonversi satuan mol dengan gram secara mandiri dengan benar
melalui pengamatan bagan hubungan mol, L, jumlah partikel, dan Mr/Ar –C3
3.2.4.1. Melalui kegiatan diskusi siswa dapat mengaitkan hubungan rumus empiris dan
rumus molekul secara mandiri dengan benar- C4
3.2.5.1. Melalui kegiatan diskusi yang bertanggungjawab siswa dapat menyusun
persamaan reaksi dengan benar– C3
3.4.5.2. Melalui diskusi telaah persamaan reaksi yang komunikatif siswa dapat
menyetarakan persamaan reaksi cara langsung dengan benar- C3
3.4.5.3. Melalui diskusi telaah persamaan reaksi yang komuniktif siswa dapat
menyetarakan persamaan reaksi cara tak langsung dengan benar –C3
4.2.1. 1. Melalui kegiatan diskusi siswa secara bertanggung jawab dapat menalarkan
hukum lavoisier dalam penyetaraan persamaan reaksi dengan benar –K4
(keterampilan abstrak)
4.2.2.1. Melalui diskusi telaah identifikasi rumus kimia siswa secara mandiri dapat
menyajikan hubungan rumus empiris dan rumus molekul suatu senyawa dengan
benar –K5 (keterampilan abstrak)
15
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
D. Materi Pembelajaran
Konsep syarat: klasifikasi materi, sifat materi, dan perubahan materi.
1. Lambang Unsur
1.1. Sebelum abad 19
Para ahli kimia membuat lambang unsur dengan gambar (tidak sistematis).
Mengutip dari http://mafia.mafiaol.com/2012/08/lambang-unsur-zaman alkimia.html
dinyatakan bahwa: Lambang unsur zaman alkimia dan Dalton kurang praktis, cara
penulisan lambang unsur menggunakan gambar. Menjadi semakin rumit ketika jumlah
unsur yang berhasil ditemukan para ilmuwan bertambah sebagaimana disajikan dalam
daftar sebagai berikut:
Berdasar lambang unsur tersebut di atas, silakan berkolaborasi dengan teman untuk
merangkai gambar yang menyatakan senyawa CO2, H2O, SO3, dan HNO3.
16
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
1 = un 4 = quard 7 = sept
2 = bin 5 = penta 8 = okt
Berdasarkan aturan tersebut di atas, maka unsur nomor 104 diberi lambang Unq
(Unnilquardium), unsur nomor 107 diberi lambang Uns (unnilseptium), dan unsur nomor
109 diberi lambang Une (unnilennium).
3. Persamaan Reaksi
Contoh persamaan reaksi, a) Zn + S ZnS
b) 2HC1 + Mg(OH)2 MgCl2 + 2H2O
Catatan : Ruas kiri disebut pereaksi/reaktan
Ruas kanan disebut hasil reaksi/produk
Tanda panah dibaca menghasilkan
Simbol tambahan, : = reaksi dengan pemanasan
(s) = padat; (1) = cair; (g) = gas
17
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Reaksi tersebut belum setara, antara lain di ruas kiri terdapat dua atom Na sedang
ruas kanan hanya 1 atom Na, maka di depan rumus NaC1 diberi angka 2 (lebih
lanjut disebut angka koefisien/angka indek di depan rumus kimia yang
menyatakan jumlah molekul).
Na2CO3 + HC1 2NaC1 + H2O + CO2
Kemudian, atom Cl di ruas kanan berjumlah 2 buah maka di depan rumus HC1
ruas kiri di beri koefisien reaksi sebesar 2, dan persamaan menjadi
Na2CO3 + 2HC1 2NaC1 + H2O + CO2
Dan reaksi terakhir disebut sudah setara, yang mana jumlah masing-masing atom
kanan = kiri.
2) Cara tidak langsung (dengan bantuan abjad)
Contoh : a Na2CO3 + b HC1 c NaC1 + d H2O + e CO2
Ketentuan, jumlah atom kiri = kanan
Penyelesaian :
Na : 2a = c ....................... (1)
C : a = e ....................... (2)
O : 3a = d + 2e ............... (3)
H : b = 2d
Cl : b = c
Misal a = 1, maka c = 2, e = 1, b = 2, d = 1 (dengan cara subtitusi dan atau eliminasi)
Persamaan menjadi : Na2CO3 + 2HC1 2NaC1 + H2O + CO2
4. Konsep Mol
Pengertian: satuan jumlah yang berfungsi untuk menghindari bilangan-bilangan besar
agar lebih praktis/sistematis, seperti yang masyarakat hadapi sehari-hari, sering
menggunakan istilah misal lusin untuk menyatakan sejumlah zat yang terdiri atas 12
buah/butir dan kelipatannya. Demikian pula dalam ilmu kimia, berkaitan dengan
partikel/butiran yang sangat kecil ukurannya, misalnya 1 gram besi tersusun atas ±
10.750.000. 000. 000. 000. 000. 000. 000 butir atom besi, dan 1 gram air terdiri dari
kumpulan 33.444.000.000.000.000.000.000 butir molekul air.
Jika sehari-hari kita mengenal istilah lusin, maka dalam kimia kita kenal istilah mol,
bagaimana hubungannya sebagai berikut :
1 lusin = 12 butir dan analog dengan hal tersebut
2 lusin = 2 x 12 butir 1 mol = 6,02 . 1023
lusin = jumlah butir 2 mol = 2 x 6,02 . 1023 partikel
12
partikel
Maka diperoleh hubungan : Mol =
6.1023
23
6,02 . 10 = bil. Avogadro
Sehingga 1 mol zat apa saja, mengandung partikel sejumlah 6,02 . 1023 buah atom atau
molekul.
18
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
besi = 56 gram sedang 1 mol air = 18 gram. Maka timbullah kosep berat atom (BA) dan
berat molekul (BM). Jika satu mol suatu unsur kita timbang beratnya dalam gram, maka
bilangan yang kita dapatkan disebut dengan berat atom (BA) atau bobot atom atau
bilangan massa dan selanjutnya disebut Ar, dan Mr untuk senyawa. Sejak tahun 1961 yaitu
harga relatif yang telah dibandingkan terhadap unsur karbon- 12 sebagai standar yang
memiliki massa tepat 12,00 sma.
Berat atom unsur X
Sehingga Ar unsur X =
x berat atom C-12
Hubungan mol dengan gram :
19
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
NO2 atau N2O6, maka untuk menentukan RM senyawa tersebut harus diketahui Mr-nya.
Melalui kegiatan literasi dan kolaborasi, carilah informasi perihal keterkaitan antara rumus
kimia dengan rumus struktur dan atau rumus bangun.
Contoh Soal:
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Materi diskusi-1
(1) bagaimana mendiagnosis rumus kimia
(2) bagaimana cara menyetarakan persamaan reaksi
(3) mengapa persamaan reaksi harus setara
2. Materi diskusi-2
(1) bagaimana membagankan hubungan masa, Mr, mol, dan bilangan avogadro,
(2) bagaimana mengaitkan hubungan rumus empiris dan rumus molekul
20
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
4. Materi Tugas (Tugas Tidak Terstruktur PMTT)
21
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
6. Latihan PH-2
22
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
8. Pada reaksi pembakaran:
C3H8 + bO2 → cCO2 + H2O nilai a, b, c, dan d berturut-turut adalah...
a. 1, 5, 3, 4
b. 1, 3, 4, 5
c. 1, 4, 3, 5
d. 5, 4, 3, 1
e. 4, 3, 5, 1
9. Di antara persamaan reaksi berikut yang sudah setara adalah ....
a. Cr2O3 + 2Al → Al2O3 + Cr
b. Al + H2SO4 →Al2SO4 + 3H2
c. C2H5OH + O2 → 2CO2 + 3H2O
d. Mg(OH)2 + 2HCl → MgCl2 + 2H2O
e. Cu + H2SO4 → CuSO4 + 3H2O + SO2
10. Lambang atom yang berlaku sekarang adalah lambang atom hasil penemuan ahli
kimia sebagai berikut:
a. JJ Berzelius
b. John Dalton
c. JJ Thomson
d. Rutherfod
e. Niels Bohr
11. Lambang atom kalsium dinyatakan sebagai:
a. K
b. Ka
c. Ca
d. C
e. Cl
12. Persamaan reaksi dinyatakan setara apabila:
a. jumlah molekul reaktan = produk
b. jumlah atom reaktan = produk
c. jumlah koefisien reaktan = produk
d. jumlah massa reaktan = produk
e. jumlah liter reaktan = produk
13. Dasar teori penyetaraan persamaan reaksi adalah:
a. hukum kekekalan massa Lavoisier
b. hukum perbandingan tetap Proust
c. hukum kelipatan berganda Dalton
d. hukum penyatuan volume avogadro
e. hukum penyatuan volum Gay Lussac
14. Jika masa atom relatif unsur X adalah a dan masa rata-rata satu atom C-12
adalah B gram, maka massa rata-rata satu atom unsur X adalah…
a. a.b d. 12 a.b
b. a/b e. 2a.b
c. 3a+b
15. Jika Ar Ca = 40; C = 12 ; H = 7 dan O = 16. Maka Mr dari Ca(CH3COO)2
adalah…
a. 85 d. 130
b. 99 e. 158
c. 118
23
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
16. Diketahui massa atom relatif (Ar) C = 12; O = 16 ; Ca = 40, maka massa 2 mol
CaCO3 adalah....
a. 100 gram
b. 200 gram
c. 250 gram
d. 275 gram
e. 300 gram
17. Massa atom relatif (Ar) H = 1 dan O = 16, tetapan Avogadro = 6,02 x 1023
jumlah molekul air yang terdapat dalam 180 gram H2O adalah....
a. 6,02 x 1022 molekul
b. 6,02 x 1023 molekul
c. 6,02 x 1024 molekul
d. 12,04 x 1023 molekul
e. 12,04 x 1024 molekul
18. Suatu senyawa mempunyai rumus empiris CH2O dan massa molekul relatif 60.
Jika diketahui massa atom relatif H = 1, C = 12 dan O = 16, maka rumus
molekul senyawa tersebut adalah....
a. HCHO
b. CH3COOH
c. CH3CH2O
d. C2H6O2
e. CH3CH2OH
19. Tanda atom nitrogen adalah…
a. Ni d. N
b. Na e. No
c. Nt
20. Rumus empiris dari senyawa C6H12O6 adalah…
A. (C3H6O3)2 D. CH2O
B. 2C3H6O3 E. (CH2O)6
C. C3H6O3
F. Konfirmasi Wali Murid/Orang tua
Rekapitulasi Penilaian Kompetensi Dasar Pembelajaran-2
_________________ ________________
Nama Terang Nama Terang
24
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Pembelajaran-3
Alokasi waktu 2X3 JP
A. Kompetensi Dasar
3.3. Mengkorelasikan struktur atom berdasarkan konfigurasi elektron untuk
menentukan letak unsur dalam tabel periodik - C4
4.3. Menentukan (menalarkan) letak unsur dalam tabel periodik pada struktur atom
dengan menggunakan konfigurasi elektron - K4
B. IPK
3.3.1. Menguraikan konsep struktur atom - C2
3.3.2. Menelaah perkembangan model atom Thomson-Ruterford- Niel Bohr – C4
3.3.3. Menguraikan konsep isoton-isobar-isotop – C2
3.3.4. Menelaah struktur elektron/konfigurasi elektron – C4
3.3.5. Menelaah perkembangan SP – C4
3.3.6. Menguraikan sifat-sifat unsur secara periodik pada SP – C2
3.3.6. Menganalisis nomor periode/golongan unsur dalam SP – C4
3.3.7. Menelaah kelompok golongan utama dan transisi pada SP – C4
4.3.1. Mendiagnosis letak unsur dalam SP berdasar nomor periode dan jenis
golongannya – menalar K4 (keterampilan abstrak )
C. Tujuan Pembelajaran
3.3.1.1. Melalui kegiatan diskusi siswa secara mandiri dapat menguraikan konsep
struktur atom dengan benar - C2
3.3.2.1. Melalui kajian berbagai model atom dalam penayangan slide siswa dengan
percaya diri dapat menelaah model atom Thomson secara benar - C4
3.3.2.2. Melalui kajian berbagai model atom dalam penayangan slide siswa dengan
percaya diri dapat menelaah model atom Rutherford secara benar - C4
3.3.2.3. Melalui kajian berbagai model atom dalam penayangan slide siswa dengan
percaya diri dapat menelaah model atom Niel Bohr secara benar - C4
3.3.3.1. Melalui kegiatan literasi siswa secara mandiri dapat menginterpretasikan
konsep isoton dengan benar - C2
3.3.3.1. Melalui kegiatan literasi siswa secara mandiri dapat menginterpretasikan
konsep isobar dengan benar - C2
3.3.3.1. Melalui kegiatan literasi siswa secara mandiri dapat menginterpretasikan
konsep isotop dengan benar - C2
3.3.4.1. Melalui pengamatan bagan siswa secara kolaboratif dapat menelaah struktur
elektron/konfigurasi elektron berdasar kulit dengan benar – C4
3.3.4.2. Melalui pengamatan bagan siswa secara kolaboratif dapat menelaah struktur
elektron/konfigurasi elektron berdasar subkulit dengan benar – C4
3.3.5.1. Melalui kegiatan diskusi dengan penuh rasa ingin tahu siswa dapat menelaah
perkembangan SP secara benar – C4
3.3.6.1. Melalui kegiatan diskusi siswa secara mandiri dapat menguraikan sifat-sifat
unsur secara periodik pada SP dengan benar – C2
3.3.6. 2. Melalui kajian berbagai sumber siswa dengan penuh percaya diri dapat
menentukan nomor periode / golongan unsur dalam SP secara benar – C3
25
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
3.3.7. 1. Melalui kegiatan diskusi siswa secara kolaboratif dapat mengorganisasikan
unsur unsur dalam kelompok golongan utama dan transisi pada SP dengan benar
– C4
4.3.1.1. Melalui kegiatan diskusi siswa secara mandiri dapat menalarkan letak unsur
dalam SP berdasar nomor periode dengan benar – K4 (keterampilan abstrak)
4.3.1.2. Melalui kegiatan diskusi siswa secara mandiri dapat menalarkan letak unsur
dalam SP berdasar jenis golongannya dengan benar – K4 (keterampilan abstrak)
D. Materi Pelajaran
Konsep syarat: klasifikasi materi, tanda atom, formula kimia
1. Pendahuluan
Setiap kita melihat suatu materi/zat, memungkinkan timbulnya
pemikiran/pertanyaan ―bagaimana materi itu tersusun‖. Pemikiran manusia terhadap hal
tersebut sudah diawali sejak lama di abad 4 SM, seorang filosuf Yunani Demokritos
mengemukakan pendapat tentang materi. Jika suatu zat dibagi terus manerus maka akan
diperoleh bagian terkecil yang disebut atom (tak dapat dibelah lagi/tak dapat).
Namun pendapat tersebut disanggah oleh Aristoteles yang menyatakan materi
bersifat kontinu (paham kontinuitas), artinya suatu materi dapat dibagi terus menerus
tanpa henti.
Pada akhir abad 18, untuk mempelajari ilmu kimia secara kualitatif, munculnya hukum
konservasi massa (Lavoisier 1774) dan hukum perbandingan tetap (Hukum PROUST
1797) dalam usahanya menerangkan hukum-hukum tersebut, John Dalton (1766-1844)
pada tahun 1803 mengemukakan teori atom modem yang memuat gagasan-gagasan
tentang pertikel materi yang telah tersebut dalam kompetensi sebelumnya. Secara garis
besar dapat diyakini bahwa atom digambarkan sebagai bola kecil sederhana dan pada
perkembangan berikutnya bahwa atom bukan lagi sebagai bola kecil sederhana, namun
rumit strukturnya.
2. Struktur Atom
Hasil temuan fisika mengemukakan kesimpulan baru tentang definisi atom, bahwa
bukan lagi sebagai bola kecil sederhana seperti yang disampaikan John Dalton (baca
perkembangan teori atom), melainkan sebagai bola kecil yang sangat rumit strukturnya.
Hasil tersebut menyatakan bahwa atom tersusun atas sub-sub atom sebagai partikel dasar
penyusun atom, antara lain yang terpenting elektron, proton dan netron serta sub atom lain seperti
positron, meaor, netrino dll. Perbedaan susunan partikel (jumlah dan cara keterikatan partikel)
menyebabkan atom suatu unsur berbeda dengan atom unsur lain.
26
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
dihubungkan, dengan sumber arus searah tegangan tinggi maka dari katoda akan keluar
seberkas sinar yang bergerak menuju anoda, selanjutnya disebut sinar katoda.
Penyelidikan lanjutan dengan medan magnet dan medan listrik menunjukan sinar
katoda bermuatan listrik negatif. Karena sinar katoda dapat memutar baling-baling
menunjukkan adanya sifat materi. Sinar katoda ini selajutnya oleh Thomson disebut
elektron.
2.3. Netron
Ditemukan Chadwick sebagai partikel sub atom yang tidak bermuatan listrik.
ELEKTRON PROTON NETRON
Penemu
J.J. Thompson Goldstein J. Chadwick
Th. 1897 Th. 1886 Th. 1932
Muatan
-1.6 x 10-19 C +1.6 x 10-19 C 0,0000 C
Muatan elektron Muatan proton biasanya
biasanya ditulis ditulis
e-1 atau e– angka 1 tidak p+1 atau p+ angka 1 tidak
perlu dituliskan perlu dituliskan
Massa
27
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
9.11 x 10-28 g 1.6726 x 10-24 g 1.675 x 10-24 g
atau atau atau
0,000549 SMA 1,007274 SMA 1,008665 SMA
(massa elektron dianggap (massa proton dianggap (massa netron dianggap
0,0 SMA) 1,0 SMA) 1,0 SMA)
- Massa diabaikan - Massa dibulatkan - Massa dibulatkan
jadi 1,0 SMA) jadi 1,0 SMA)
3. Model Atom
Pengertian model atom dalam hal ini, sebuah model yang menggambarkan kedudukan
partikel partikel sub atom di dalam sebuah atom.
3.1. Model Atom Thompson
Atom dipandang sebagai sebuah bola yang bermuatan listrik positif dan elektron
tersebar merata di antara muatan positif tersebut.
28
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
model atom
Rutherfort
29
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Jumlah energi yang dilepas/dibutuhkan pada persitiwa perpindahan ini sesuai aturan
naik
tangga/turun tangga.
30
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
4.2. Spektrum Usur
Sinar matahari dapat diuraikan oleh prisma menjadi sinar merah, jingga, kuning, hijau,
biru, nila, dan ungu secara sinambung. Uraian warna secara sinambung tersebut dio
spektrum secara kontinu (contoh pelangi). Sedang radiasi yang dihasilkan oleh gas berpijar
(atom tereksitasi) hanya terdiri dari beberapa panjang gelombang secara terputus-putus
yang disebut spektrum diskontinu/spektrum garis. Seperti yang terjadi pada garis hidrogen,
hanya mengandung beberapa garis warna secara terputus, ungu–biru dan merah.
Einstein : E = m.c2
= h.
λ= λ=
31
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
c = cepat rambat cahaya (3.108 m/s)
m = massa (Kg)
λ = panjang gelombang (m)
v = kecepatan partikel (m/s)
32
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
ℓ=3 m = -3, -2, -1, 0, +1, +2, +3
4. Bilangan kuantum spin (s); menyatakan arah putar/rotasi elektron orbital, harga s =
+½ dan s = - ½
Kesimpulan :
Elektron-elektron dalam satu kulit memiliki harga n yang sama,
Elektron-elektron dalam satu sub kulit memiliki harga n dan ℓ tidak sama,
Elektron-elektron dalam satu orbital memiliki harga n, ℓ, dan m sama,
Elektron-elektron dalam satu orbital memiliki harga s berbeda,
Hal tersebut sesuai dengan azas larangan Pauli, ―Tidak ada dua elektron yang
mempunyai bilangan kuantum ke empat-empatnya sama‖. Dapatkah anda
membuktikanya?
6. Isotop
Penyelidikan dengan spektromassa menunjukan bahwa ternyata di alam ditemukan
beberapa janis unsur yang mempunyai massa atom berbeda meskipun jenisnya sama.
Atom-atom dari jenis unsur sama tapi berbeda harga Ar-nya, BA) disebut isotop.
Misal oksigen di alam ditemui tiga jenis isotop meliputi:
16
O = 99,75%; 17O = 0,039% dan 18O = 0,204%
Pada dasarnya massa atom suatu atom terpusat pada bagian inti (proton dan netron, sedang
berat/massa elektron diabaikan.... mengapa?), sehingga massa atom = massa proton+massa
netron atau Ar = p+n. Jika Z = nomor atom maka Ar = Z + n dan lambang atom secara
lengkap dinyatakan : X
Di mana : A = massa atom; Z = nomor atom; X = lambang atom
Dari keterangan tersebut dapat anda ketahui penyebab perbedaan pada atom-atom
berisotop.
33
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
kulit sesuai 2n2 (n = nomor kulit).
Contoh
Tentukan konfigurasi elektron dari 12Mg dan 25Mn
12Mg : 2, 8, 2
25Mn : nomor atom 25 elektron 25, perhatikan alur penyelesaian sebagai
berikut:
34
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
dahulu dengan 2 elektron, baru kembali mengisi sisanya untuk kulit M.
Kulit N = 2 --- > sisa 15–2 = 13
Kulit M = 13
Sehingga konfigurasinya 25Mn = 2, 8, 13, 2
Jumlah sub kulit yang dimiliki oleh sebuah kulit adalah sebanyak nomor kulitnya sebagai
misal:
kulit pertama (K) mempunyai satu sub kulit :s
kulit kedua (L) mempunyai dua sub kulit : s, p
kulit ketiga (M) mempunyai tiga sub kulit : s, p, d
dst
35
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
7.2.1.1.Prinsip Aufbau (Meningkat)
Elektron-elektron suatu atom akan menempati orbital-orbital berenergi rendah. Jika
telah penuh dilanjutkan dengan mengisi orbital-orbital yang berenergi lebih tinggi. Urutan
pengisian orbital berdasar urutan tingkatan energi dinyatakan sebagai berikut.
1s
2s 2p
3s 3p 3d
4s 4p 4d 4f
5s 5p 5d 5f
6s 6p 6d
7s 7p
Contoh
26Fe = 1s2 2s2 2p2 3s2 3p6 4s2 3d6
Atau bisa dinyatakan dengan;
36
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
↑↓ ↑ ↓ ↑ ↑
A B C
Ketiga susunan tersebut tudak melanggar larangan Pauk, susunan yang paling benar
diberikan oleh aturan Hund (Hund’s Rule) yang menyatakan bahwa susunan elektron yang
paling stabil dalam sub kulit adalah susunan dengan jumlah spin paralel terbanyak
diperlihatkan pada (C). Sedang (A) dan (B) spinnya saling meniadakan. Sehingga diagram
orbital untuk karbon adalah:
↑↓ ↑↓ ↑ ↑
37
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Contoh Soal: Tentukan keempat bilangan kuantum pada pengisian elektron dari atom:
a. 7 N b. 17 Cl c. 22 V
Penyelesaian :
a. Konfigurasi 7 N : 152 252 2p3
↑↓ ↑↓ ↑ ↑
↑
15 25 2p
Maka, n = 2 ; ℓ = 1 ; m = +1 c=+½
↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓
↑↓ ↑
15 25 2p 35 3p
Maka, n = 3 ; ℓ = 1 ; m = 0 ; s = - ½
↑↓ ↑↓ ↑↓
3d
Maka, n = 3 ; ℓ = 2 ; m = -1 ; s = + ½
9. Sistem Periodik
9.1.Perkembangan Sistem Periodik
Bermula dari penemuan Dalton semakin banyak dikenal jenis-jenis unsur di alam, yang
mana banyak ditemukan kesamaan sifat fisika dan kimia. Para ahli mencoba menelusuri
keteraturan sifat-sifat tersebut dengan melakukan pengelompokan seperti yang dirintis oleh
Lavaisier yang saat itu baru mengelompokan menjadi dua golongan unsur (unsur-unsur
logam dan non logam). Perkembangan selanjutnya para ahli berusaha melakukan
penyempurnaan berdasar temuan-temuan baru dengan harapan dapat membuat sebuah
daftar sehingga daftar tersebut dapat menerangkan sendiri sifat unsur berdasar letaknya.
38
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
40
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
unsur yang jumlah kulitnya sama ditempatkan pada baris/periode yang sama. Nomor
periode dalam hal ini menyatakan jumlah kulit yang dimiliki sebuah unsur.
Sedang unsur-unsur dengan stuktur elektron terluar sama ditempatkan pada
kolom/golongan yang sama. Dengan demikian unsur-unsur segolongan mempunyai sifat
kimia yang sama.
41
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
42
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
43
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
10.1.Jari-jari Atom
Jari-Jari atom adalah jarak dari inti atom hingga kulit terluar suatu atom. Unsur-unsur
segolongan makin ke bawah makin besar, karena jumlah kulitnya bertambah. Unsur-
unsur seperiode (jumlah kulit sama) makin ke kanan makin kecil. (mengapa demikian?)
11.3. Keelektronegatifan
Pengertian : kemampuan atom untuk menarik/ menangkap elektron.
Keelektronegatifan tinggi berarti mudah membentuk muatan negatif, artinya menangkap
elektron. Unsur-unsur segolongan harganya makin ke bawah makin kecil dengan
bertambahnya nomor atom, dan seperiode makin ke kanan makin besar terkait jari-jari
atom yang semakin kecil dari kiri ke kanan (terbesar dimiliki gol. VIIA dan, nol untuk
untuk gol. VIIIA.... dapatkah anda menyusun korelasi antara pengaruh nomor atom, jari-
jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron terhadap keelektronegatifan dalam seperiode
dan segolongan?)
11.5. Kereaktifan
Kereaktifan merupakan kecenderungan untuk bereaksi. Semakin tinggi kereaktifan
suatu unsur, semakin mudah untuk bereaksi. Kereaktifan unsur logam, semakin mudah
suatu unsur untuk melepaskan elektron, maka unsur logam tersebut semakin reaktif.
Sedangkan pada unsur non logam, semakin mudah menarik elektron suatu unsur maka
unsun non logam tersebut semakin reaktif.
44
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
E. Kegiatan Pembelajaran
3. Materi diskusi-1.
1. Bagaimana menjelaskan bahwa atom sebagai bagian terkecil dari suatu zat,
ternyata tersusun atas sub atom-sub atom?
2. Bagaimana sub atom-sub atom tersusun dalam suatu atom?
3. Apa saja kelemahan model atom Rutherford?
4. Bagaimana postulat Bohr mampu menjawab terhadap kelemahan model atom
Ruterford?
5. Bagaimana cara tersusunya elektron-elektron dalam suatu atom?
4. Materi diskusi-2
1.Atas dasar apa penyusunan unsur-unsur dalam SP modern?
2. Bagaimana pembagian kelompok unsur-unsur dalam SP?
3. Bagaimana pengulangan sifat dapat terjadi pada unsur-unsur dalam satu golongan
45
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
(lajur vertikal)?
4. Bagaimana perubahan sifat secara berkala/periodik dapat terjadi pada unsur-unsur
dalam satu periode (baris horisontal)?
5. Bagaimana cara mendiagnosis kedudukan suatu unsur/atom dalam tabel SP?
6. Latihan PH-2
1. Bilangan kuantum yang mungkin terdapat, adalah:
a. n=3 l=3 m= -1 s= +
b. n=4 l=1 m= +2 s= -
46
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
c. n=3 l=0 m= 0 s= -
d. n=2 l=2 m= -2 s= +
e. n=4 l=2 m= -3 s= +
2. Bilangan kuantum yang sesuai untuk elektron 3d adalah:
a. n=3 l=2 m= +3 s= +
b. n=3 l=3 m= +2 s= -
c. n=3 l=1 m= 0 s= +
d. n=3 l=1 m= 0 s= -
e. n=3 l=2 m= +1 s= +
3. Atom 28Ni memiliki struktur elektron : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d8 4s2 ; dengan
demikian kebolehjadian elektron terakir pada atom Ni memiliki harga bilangan
kuantum utama (n) sebesar:
a. n = 4 d. n = 2
b. n = 3 e. n = 8
c. n = 7
4. Isotop suatu atom dilambangkan 26Fe. Jumlah elektron pada kulit K, L, M dan N
berturut-turut adalah…
a. 2 8 8 8 d. 2 8 16
b. 2 8 14 2 e. 2 8 9 7
c. 2 8 18
5. Elektron yang memiliki bilangan kuantum tidak diizinkan adalah…
a. n = 3, l = 0, m = 0, s = -1/2
b. n = 3, l = 1, m = 1, s = +1/2
c. n = 3, l = 2, m = -1, s = +1/2
d. n = 3, l = 1, m = 2, s = -1/2
e. n = 3, l = 2, m = 2, s = +1/2
6. Suatu unsur P, Q, R, S dan T memiliki nomor atom berturut-turut 3, 12, 19, 33
dan 53. Unsur yang memiliki kemiripan sifat adalah…
a. P dan Q d. S dan T
b. Q dan S e. R dan T
c. P dan R
7. Iod dalam senyawa kalsiumiodida memiliki konfigurasi elektron [Kr] 5s2 4d10 5p6.
Unsur tersebut terletak pada golongan dan periode…
a. VA/6 d. VIIA/5
b. VIIIA/5 e. VIIA/6
c. VIIIA/6
8. Atom X elektron terakhirnya memiliki bilangan kuantum n = 3, l = 0, m = 0 dan s
= +1/2. Atom X terletak pada golongan dan periode…
a. IIA/3 d. IIIB/3
b. IIIA/3 e. IVB/3
c. IIB/3
9. Pernyataan berikut yang bukan tentang teori atom Dalton adalah....
a. atom adalah bagian terkecil dari materi yang tidak dapat dibagi lagi
b. atom tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan
c. atom dari unsur yang berbeda dapat bergabung membentuk senyawa
d. reaksi kimia melibatkan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan
kembali atom-atom
47
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
e. atom digambarkan sebagai roti kismis
10. Menurut model atom mekanika gelombang adalah...
a. orbit elektron berupa elips
b. keduduka elektron dalam atom tidak diketahui dengan pasti
c. gerakan elektron zig zag
d. atom berbentuk bola pejal
e. elektron bergerak sambil memancarkan energi
11. Bila seberkas partikel alfa yang sejajar ditembakkan pada lembaran tipis tima,
maka sebagian partikel alfa menembus lurus, sebagian kecil dibelokkan, dan
sedikit sekali yang berbalik arah. Hal ini terjadi karena partikel alfa....
a. mempunyai perbedaan kecepatan
b. sangat kecil dan tidak bermuatan
c. mengikuti hukum kekekalan momentum
d. ditolak inti atom dalam lembaran tipis timah
e. ditolak oleh elektron dalam lembaran tipis timah
12. Manakah di antara pernyataan berikut yang tidak benar?
a. elektron ditemukan oleh J.J. Thomson melalui percobaan dengan tabung sinar katode
b. neutron ditemukan oleh J. Chadwick pada tahun 1932
c. inti atom ditemukan oleh E. Rutherford melalui percobaan penghamburan sinar alfa
d. proton ditemukan oleh Henry Becquerel pada tahun 1896
e. muatan elektron ditemukan oleh A.R. Milikan melalui percobaan tetes minyak
13. Manakah di antara perpindahan elektron berikut yang disertai pelepasan energi
paling besar?
a. dari kulit K ke kulit N
b. dari kulit M ke kulit K
c. dari kulit L ke kulit K
d. dari kulit M ke kulit P
e. dari kulit N ke kulit M
14. Partikel dasar penyusun atom adalah....
a. proton, elektron, deutron
b. proton, elektron, positron
c. proton, elektron, neutron
d. proton, elektron, tritron
e. proton, neutron, deutron
15. Inti atom bermuatan positif, disebabakan initi atom mengandung....
a. proton d. proton yang lebih banyak dari pada elektron
b. elektron e. proton yang lebih sedikit dari pada elektron
c. neutron
16. Partikel bermuatan positif terdapat dalam inti atom adalah....
a. proton d. deutron
b. elektron e. nukleon
c. neutron
17. Kecuali atom hidrogen, semua inti terdiri dari....
a. neutron d. proton dan neutron
b. elektron e. proton dan elektron
c. proton
18. Di antara partikel-partikel di bawah ini yang memiliki massa paling kecil adalah....
a. proton d. deutron
48
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
b. elektron e. nukleon
c. neutron
19. Diketahui unsur-unsur P, Q, R, dan S. Unsur–unsur yang merupakan isobar adalah....
a. P dengan Q d. R dengan S
b. P dengan R e. Q dengan S
c. Q dengan R
20. Atom yang mempunyai nomor atom sama dan nomor massa berbeda disebut....
a. isotop d. isomer
b. isobar e. isoelektrik
c. isoton
21. Pasangan unsur di bawah ini yang merupakan isotop adalah....
a. Na dengan Mg d. P dengan S
b. P dengan S e. Sb dengan Te
c. U dengan U
22. Suatu unsur mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut: K=2, L=8, M=18,
N=7. Nomor massa unsur tersebut adalah 80, tiap atom tersebut memliki....
a. 35 elektron dan 35 neutron
b. 35 proton dan 35 neutron
c. 35 proton dan 45 neutron
d. 35 elektron dan 80 neutron
e. 80 elektron dan 80 proton
23. Atom X mempunyai proton, neutron, dan elektron berturut-turut sebesar....
a. 103, 58, 45 d. 45, 45, 103
b. 45, 58, 45 e. 45, 103, 58
c. 58, 45, 45
24. Jumlah elektron pada ion Na+ dengan nomor atom 11 dan nomr massa 23
adalah....
a. 10 d. 23
b. 11 e. 34
c. 12
25. Nomor atom Kalium adalah 19. Konfigurasi elektronnya adalah....
a. 2 8 9 d. 2 8 7 2
b. 2 18 e. 2 7 8 2
c. 2 8 8 1
26. Elektron yang menempati kulit L dari atom Ca dengan nomor atom 20 dan
nomor massa 40 adalah ....
a. 2 d. 20
b. 8 e. 40
c. 10
27. Pengelompokan unsur-unsur pertama kali dilakukan oleh Lavoisier pada tahun
1789 atas dasar ....
a. nomor atom d. jari-jari atom
b. nomor massa e. sifat logam dan non logam
c. sifat periodik
28. Pengelompkan unsur-unsur tiap kelompok terdiri atas 3 unsur dengan dengan
sifat kimia yang mirip dilakukan oleh....
a. Newlands d. Thomson
b. Dobereiner e. Mendeleyev
49
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
c. Lavoisier
29. Susunan Berkala unsur-unsur Mendeleyev disusun berdasarkan ....
a. sifat kimia unsur
b. susunan elektron unsur-unsur
c. kenaikan nomor atom
d. kenaikan nomor massa unsur-unsur
e. sifat logam dan non logam
30. Kelemahan pengelompokan unsur oleh Newlans adalah....
a. unsur yang sifatnya sama lebih dari 3
b. terlalu umum
c. tersedia tempat yang kosong
d. sulit dipelajari
e. terdapat beberapa unsur yang tidak sesuai dengan oktaf
31. Suatu atom mempunyai elektron valensi 3 dan jumlah kulitnya 4. Letak atom
tersebut dalam sistem periodik unsur terdapat pada golongan dan periode....
a. IVA dan 3 d. IIIA dan 7
b. IVA dan 4 e. IVB dan 3
c. IIIA dan 4
32. Unsur X dengan nomor atom 17 dalam susunan berkala terdapat pada....
a. golongan IA dan periode 7
b. golongan VIIA dan periode 3
c. golongan VIIA dan periode 1
d. golongan IIIA dan periode 7
e. golongan IA dan periode 3
33. Suatu unsur terdapat pada periode ke 3 dan mempunyai 6 elektron valensi nomor
atom unsur tersebut adalah....
a. 9 d. 22
b. 13 e. 25
c. 16
34. Diketahui unsur-unsur 3A, 11B, 12C,19D, 20E. Jari-jari atom terbesar dimiliki oleh
unsur….
a. A d. D
b. B e. E
c. C
35. Sifat kimia unsur yang bernomor atom 4 akan sama dengan unsur yang
bernomor….
a. 12 dan 16 d. 16 dan 20
b. 12 dan 18 e. 18 dan 20
c. 12 dan 20
36. Energi ionisasi unsur-unsur segolongan berkurang dari atas ke bawah. Faktor
utama yang menyebabkan penurunan tersebut adalah....
a. pertambahan jari-jari atom d. pertambahan nomor atom
b. pertambahan muatan inti e. pertambahan titik didih
c. pertambahan nomor atom
50
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
37. Atom yang mempunyai harga afinitas elektron terbesar adalah aton unsur dengan
nomor atom....
a. 7 d. 10
b. 8 e. 11
c. 9
38. Unsur yang bersifat logam pada tabel periodik unsur terdapat pada golongan....
a. VA, VIA, VIIA d. IA, IIA, VIIA
b. IVA, VA, IIIA e. IA, IIIA, VIIIA
c. IA, IIA, IIIA
39. Data elektronegatifitas unsur-unsur sebagai berikut:
K L M N O P
1,0 1,5 0,9 3,0 1,2 1,5
Urutan unsur-unsur tersebut dari kiri ke kanan dalam satu periode adalah....
a. K, L, N, O d. N, P, O, M
b. O, P, N, L e. M, O, P, N
c. L, N, O, P
40.Dari pasangan unsur berikut…..
23
1. 11 Na dan 1223Mg
40 40
2. 19 K dan 20 Ca
31 32
3. 15 P dan 16 S
21 28
4. 13 Al dan 13 AL
40 27
5. K dan Al
19 13
Yang merupakan Isobar adalah….
a. 1 dan 2 d. 3 dan 4
b. 1 dan 3 e. 4 dan 5
c. 2 dan 3
41. Jumlah elektron maksimum yang terdapat pada kulit O adalah….
a. 8 d. 32
b. 18 e. 50
c. 20
42. Konfigurasi elektron dari unsur Ni adalah….
a. 2 8 19
b. 2 18 8 1
c. 2 8 18 1
d. 2 8 18 30
e. 2 8 18 18 12
43. Suatu unsur memiliki konfigurasi elektron, K =2, L = 8, M = 8, N = 6. Salah satu
isotopnya memiliki 28 netron, nomor atom dan nomor unsur massa tersebut
adalah….
a. 24 dan 28 d. 24 dan 52
b. 28 dan 50 e. 52 dan 24
c. 28 dan 52
51
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
44. Ion X2+ mempunyai konfigurasi elektron 2, 8, 8 maka nomor atom X adalah….
a. 8 d. 20
b.12 e. 22
c.16
45. Sistem periodik modern disusun berdasarkan….
a. sifat fisika unsur
b. kenaikan nomor atom
c. kenaikan nomor massa
d. kenaikan jumlah netron
e. sifat kelogaman unsur
46. Manakah satu pernyataan berikut yang tidak benar….
a. elektron ditemukan oleh J.J Thomson melalui percobaan dengan tebung
sinar katoda
b. neutron ditemukan oleh J.Chadwick pada tahun 1932
c. inti atom ditemukan oleh E.Ruthherford melalui percobaan penghamburan
sinar
d. proton ditemukan oleh Henry Becquerel pada tahun 1986
e. muatan elektron ditemukan oleh A.R Milikan melalui percobaan tetes
minyak
47. Berbagai model atom di gambarkan sebagai berikut:
52
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
F. Konfirmasi Wali Murid/Orang tua
Mengetahui,
Orang Tua/Wali, Pendidik,
_____________________ ________________
Nama Terang Nama Terang
53
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Pembelajaran-4
Alokasi waktu 2X3 JP
A. Kompetensi Dasar
3.4. Menganalisis proses pembentukan ikatan kimia pada beberapa senyawa dalam
kehidupan sehari-hari -C4
4.4. Mengintegrasikan proses pembentukan ikatan kimia pada beberapa sennyawa
dalam kehidupan sehari-hari dengan elektron valensi atom-atom penyusunnya -K5
B. IPK
3.4.1. Mengidentifikasi kecenderungan atom untuk mendapatkan keadaan stabil – C2
3.4.2. Menelaah konsep kstabilan atom - C4
3.4.3. Menelaah jenis-jenis ikatan kimia – C4
3.4.4. Menerapkan nomen clatur IUPAC dalam pemberian nama senyawaan kimia – C3
4.4.1. Menyajikan proses pembentukan ikatan kimia pada beberapa senyawaan dalam
kehidupan sehari-hari K5 (keterampilan abstrak)
C. Tujuan Pembelajaran
3.4.1.1. Melalui pengamatan data konfigurasi elektron siswa secara bertanggung jawab
dapat menentukan harga elektron valensi dengan benar -C2
3.4.1.2. Melalui pengamatan data konfigurasi elektron siswa secara kolaboratif dapat
menentukan harga valensi dengan benar -C2
3.4.1.3. Melalui pengamatan data konfigurasi elektron siswa secara mandiri dapat
mengidentifikasi kecenderungan atom untuk memperoleh susunan stabil dengan
benar – C2
3.4.2.1. Melalui kegiatan diskusi siswa secara mandiri dapat menelaah konsep kestabilan
atom dengan benar –C4
3.4.3.1. Melalui diskusi kecenderungan atom-atom untuk memperoleh kestabilan siswa
dengan penuh percaya diri dapat mengonsepkan ikatan kovalen dengan benar –
C3
3.4.3.2. Melalui diskusi kecenderungan atom-atom untuk memperoleh kestabilan siswa
dengan penuh percaya diri dapat mengonsepkan ikatan kovalen koordinasi
dengan benar -C3
3.4.3.3. Melalui diskusi kecenderungan atom-atom untuk memperoleh kestabilan siswa
dengan penuh percaya diri dapat mengonsepkan ikatan ion dengan benar –C3
3.4.3.4. Melalui diskusi kecenderungan pembentukan momen dipol siswa dengan penuh
rasa ingin tahu dapat mendiagnosa kepolaran senyawa secara benar –C4
3.4.3.5. Melalui kegiatan mengkaji sifat-sifat unsur logam siswa secara mandiri dapat
menguraikan terjadinya ikatan logam dengan benar –C4
3.4.3.6. Melalui pengamatan data kecenderungan beberapa jenis atom siswa secara
kolaboratif dapat mendiagnosis jenis ikatan yang terjadi antar atom dengan benar
–C3
3.4.4.1. Melalui diskusi prosedur penentuan harga bilok siswa secara bertanggung jawab
dapat menentukan harga bilok masing-masing spesi yang menyusun suatu
senyawa dengan benar -C3
3.4.4.2. Melalui kegiatan diskusi prosedur dan ketentuan nomen clatur senyawa siswa
secara mandiri dapat menentukan nama zat/senyawa dengan benar –C3
54
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
4.4.1.1. Melalui tayangan slide mekanisme pembentukan ikatan siswa dengan penuh
tanggung jawab dapat menyajikan proses pembentukan ikatan kimia pada
beberapa senyawaan dalam kehidupan sehari-hari dengan benar –K5
D. Materi Pelajaran
Konsep syarat: struktur atom, teori atom, model atom, struktur elektron, periode dan
golongan, elektron valensi dan valensi, bilok, spesi (ion, atom, dan molekul), formula
kimia.
1. Kestabilan atom
1.1. Elektron Valensi
Definisi : Jumlah elektron yang terdapat pada kulit terluar merupakan penentu sifat
suatu unsur.
Perhatikan tabel sebagai berikut:
STRUKTUR ELEKTRON
Z ATOM ELEKTRON VALENSI
K L M N
1 H 1 1
2 He 2 2
3 Li 2 1 1
4 Be 2 2 2
5 B 2 3 3
6 C 2 4 4
7 N 2 5 5
8 O 2 6 6
9 F 2 7 7
10 Ne 2 8 8
11 Na 2 8 1 1
STRUKTUR ELEKTRON
Z X EV
K L M N O P
2 He 2 2
10 Ne 2 8 8
18 Ar 2 8 8 8
36 Kr 2 8 18 8 8
51 Xe 2 8 18 18 8 8
86 Rn 2 8 18 32 18 8 8
Lihat elektron valensi (sebagai penentu sifat), ternyata EV penuh = 2 atau 8 (kaidah duplet
dan Oktet). Kaitan antara EV= 2 atau 8 dengan kestabilan atom diterangkan dengan
konsep kestabilan atom.
55
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
1.3. Konsep Kestabilan Atom
a. Atom-atom stabil sulit/tidak dapat bereaksi.
b. Kestabilan atom di tentukan oleh harga EV.
c. Struktur atom dengan EV= 2 atau 8 disebut susunan stabil, struktur tersebut paling
disukai.
d. Atom-atom yang belum stabil berusaha mendapatkan keadaan stabil, dengan jalan:
o Membuang semua EV sehingga kulit sebelah dalam yang penuh (2 atau 8)
menjadi EV.
o Menangkap elektron dari luar sehingga EV menjadi penuh (2 atau 8).
2. Ikatan Kimia
Dasar teori: guna memperoleh susunan/struktur stabil, masing-masing atom menempuh
jalan membuang/menangkap/menggunakan bersama beberapa/seluruh elektron valensinya.
Proses tersebut terjadi/berlangsung secara bersamaan, selanjutnya berakibat
terbentuknya suatu ikatan antar atom. Ikatan kimia (terutama) dibedakan menjadi 2 jenis:
ikatan ion
ikatan
ikatah kovalen
56
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
konfigurasi: Na (2, 8, 1) ; (ev = 1), cenderung melepas ev-nya sehingga diperoleh
struktur Na : 2, 8 (stabil).
Na (2, 8, 1) Na (2, 8)
Na (11+, 11-) Na (11+, 10-) :
Na+
Dengan membuang 1 elektron valensinya, atom Na menjadi kelebihan 1 proton,
perubahannya dinyatakan dengan persamaan:
Na Na+ + e-
Selanjutnya atom yang kelebihan proton disebut sebagsi ion positip.
Proses penangkapan dan pelepasan elektron seperti di atas, selalu terjadi secara
bersamaan, artinya sebuah atom tidak akan melepaskan elektronya tanpa ada atom lain
yang mererima/menangkap dan sebaliknya,
Sehingga proses serah terima elektron tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
57
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
NaCl.
Berikut ini contoh penyelesaian terbentuknya ikatan antara atom 20Ca dan 9F
20 Ca (2, 8, 8, 2) 20Ca ( 2, 8, 8) + 2e-
ditulis Ca Ca2+ + 2e- ......................................... (1)
9F (2, 7) + e- 9F (2, 8)
ditulis F + e- F- .......................................... (2)
dalam hal ini satu ion Ca2+ berikatan dengan dua ion F-
rumus: Ca F2
Kesimpulan:
Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk karena adanya serah terima elektron.
2. Ikatan Kovalen
Tinjauan struktur elektron atom F (Struktur Lewis) 9F : 2, 7 ; elektron valensi 7 dengan
kecenderungan menangkap satu elektron dari luar untuk mendapatkan keadaan stabil. Pada
dua buah atom F, tentunya dengan kecenderungan sama (menangkap) dapat saling
menyumbangkan elektron valansinya untuk selanjutnya digunakan bersama seperti gambar
berikut:
Dengan demikian masing-msing atom F punya elektron valensi 8 dengan catatan masing-
masing dengan satu elektron sumbangan dari yang lain.
58
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Pada ikatan kovalen tiap atom yang berikatan mempunyai 8 elektron di sekeliling tiap
atom kecuali pada atom H hanya mempunyai 2 elektron di sekeliling atomnya. Berikut ini
diberikan beberapa contoh senyawa yang terbentuk melalui ikatan kovalen.
Dalam menuliskan rumus bangun, maka pasangan elektron ikatan dapat diganti 1 garis
ikatan antara 2 atom, sedangkan pasangan elektron bebas pada tiap atom tidak perlu
dicantumkan (dihilangkan).
59
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
elektron ikatan. Untuk tiap atom H hanya terdapat 1 pasang elektron ikatan saja.
Pada atom C dalam molekul CH4 hanya terdapat 4 pasang elektron ikatan, tidak
terdapat pasangan elektron bebas. Untuk tiap atom hanya terdapat 1 pasang
elektron ikatan.
Kesimpulan:
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk karena pemakaian elektron secara bersama-
sama, terjadi pada atom-atom yang punya kecenderungan sama (menangkap).
H H H +
H : N: + H+ H : N :H+ atau H - N H
H H H
60
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Dengan demikian pada NH4C1 terdapat: 3 buah ikatan kovalen, 1 buah ikatan kovalen
koordinasi dan 1 buah ikatan ion.
61
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
menarik dipol-dipol, sifatnya lebih kuat dari gaya dispersi/gaya london.... mengapa
demikian?.
62
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
bersama.
Contoh 1.
Na 2) 8) 1) melepas satu elektron (bervalensi satu).
Cl 2) 8) 7) menangkap satu elektron (bervalensi satu).
Ikatan yang terbentuk : Na – Cl. Dalam hal ini jumlah ikatan/tangan atom Na = 1 (valensi
1) dan jumlah ikatan/tangan atom Cl = 1 (valensi 1)
Contoh 2
Al 2) 8) 3) melepas tiga elektron (bervalensi tiga)
S 2) 8) 6) menangkap dua elektron (bervalensi dua)
Ikatan yang terbentuk/senyawa yang terbentuk: S
Mudah dipahami bahwa masing- Al
masing atom Al punya tiga S
ikatan/tangan dan masing-masing Al
atom S punya 2 tangan/ikatan. S
(rumus bangun)
Rumus kimia senyawa (yang di maksud di sini rumus molekul) secara umum dapat
ditentukan: Jika unsur A bervalensi y berikatan dengan unsur B yang bervalensi x, maka
senyawa yang terbentuk mempunyai rumus molekul AxBy. Dengan demikian senyawa
yang terbentuk pada contoh-2 mempunyai rumus Al2S3, artinya Al bervalensi 3, S
bervalensi 2 dan senyawa tersebut tersusun atas 3 buah atom S dan 2 buah atom Al.
Sedangkan gambar di atas, menyatakan rumus bangun dari senyawa yang terbentuk antara
atom Al (valensi=3) dan atom S (valensi=2). Silahkan melakukan eksplorasi melalui
kegiatan literasi guna mengetahui lebih dalam perihal jenis-jenis rumus kimia. Demikian
pula mengenai konsep bilangan oksidasi (bilok) sebagai penyempurnaan konsep valensi
atas beberapa kelemahanya.
4.1.1. Daftar valensi beberapa unsur
a. Unsur dengan hanya 1 macam valensi.
Valensi 1 : H, F, Na, K, Ag
Valensi 2 : O, Mg, Ca, Ba, Zn, Cc, Ni
Valensi 3 : Au, Al, Bi
Valensi 4 : Si
b. Unsur dengan 2 macam valensi.
Valensi 1 dan 2 : Cu, Hg
Valensi.2 dan 3 : Fe
Valensi 2 dan 4 : C, Sn, Pb
Valensi 3 dan 5 : P, As, Sb
c. Unsur dengan 3 macam valensi
Valensi 2, 3 dan 6 : Cr
Valensi 2, 4 dan 6 : S
d. Unsur dengan beberapa macam valensi
Valensi 1, 2, 3, 4 dan 5 :N
Valensi 1, 3, 5 dan 7 : Cl, Br, I
Valensi 2, 3, 4, 6 dan 7 : Mn
63
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
4. Nomen Clatur
Trivial
Tata Nama Senyawa
IUPAC/Sistematik
64
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
4.1.3. Senyawa dari Logam dan Ion poliatom
E. Kegiatan Pembelajaran
65
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
3. Materi diskusi-1.
1. Bagaimana hubungan elektron valensi dan harga valensi terhadap kecenderungan
atom untuk mendapatkan susunan stabil?
2. Mengapa harus menganut kaidah duplet dan okted, bagaimana dengan fenomena
pada senyawaan yang menyimpang dari kaidah okted dan duplet?
4. Materi diskusi-2
1. Bagaimana mengkonsepkan ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, ikatan ion,
kepolaran senyawa, dan ikatan logam?
2. Bagaimana menguraikan hasil diagnosis terhadap jenis ikatan yang terjadi antar
atom pada senyawaan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari?
3. Bagaimana menerapkan ketentuan nomen clatur untuk menentukan penamaan
senyawa berdasar IUPAC dengan memperhatikan harga valensi?
5. Latihan PH-1
1. Tentukan senyawa yang terbentuk (RB dan RM) antara atom-atom berikut:
a. Mg bervalensi 2 dan O bervalensi 2.
b. P bervalensi 3 dan Cl bervalensi 1.
2. Tunjukan pembentukan ikatan sebagai berikut:
a. Mg dan Cl
b. Mg dan O
c. Al dan O
3. Tentukan konfigurasi elektron atom-atom 17Cl ; 25Mn ; 29Ca ; 30Zn berdasar
kulit
4. Tentukan konfigurasi elektron atom-atom 17Cl ; 25Mn ; 29Ca ; 30Zn berdasar
sub kulit.
5. Tentukan nama senyawa berikut:
a. SO3 c. Sn C12
b. P2O3 d. Sn C14
6. Tentukan rumus kimia (rumus molekul) untuk senyawa berikut:
a. besi (II) Oksida c. ferri pospat
b. besi (III) oksida d. bromo penta oksida
66
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
7. Jelaskan terjadinya ikatan pada NH3BF3 dan H2SO4!
8. Uraikan konsep kestabilan atom!
9. Konsepkan terjadinya ikatan kovalen!
10. Konsepkan terjadinya ikatan ion!
11. Jelaskan terjadinya ikatan pada
a. HC1O3
b. H2CO3
c. SO3
d. H3O+
12. Tentukan senyawa yang terbentuk (Rumus bangun dan Rumus molekul) antara
atom-atom berikut, jika diketahui:
a. Mg bervalensi 2 dan O bervalensi 2.
b. P bervalensi 3 dan Cl bervalensi 1.
c. Fe bervalensi 3 dan O bervalensi 2.
d. P bervalensi 5 dan Cl bervalensi 1.
e. P bervalensi 3 dan Cl bervalensi 5..
13. Jelaskan yang dimaksud sebagai berikut:
a. Ikatan kovalen
b. Ikatan Ion
c. Ikatan kovalen koordinasi
d. Ikatan logam
e. Ikatan kovalen polar dan nonpolar
14. Harga elektron valensi menentukan harga valensi, namun kenyataanya ada
beberapa unsur memiliki lebih dari satu macam valensi, faktor apa yang
menyebabkan fenomena tersebut.
15. Beri nama penyawaan berikut berdasarkan ketentuan IUPAC.
a. Fe2(SO4)3 c. SnCI4
b. C12O7 e. Cu(OH)
6. Latihan PH-2
1. Unsur X dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 dapat bereaksi dengan unsur
Y yang terletak pada golongan oksigen membentuk senyawa…
a. XY d. X3Y
b. X2Y e. XY2
c. X2Y3
2. Empat unsur A, B, C dan D masing-masing memiliki nomor atom 6, 8, 17 dan 19.
Pasangan unsur-unsur yang dapat membentuk ikatan ion paling kuat adalah…
a. A dan D d. B dan C
b. A dan B e. B dan D
c. C dan D
3. Pasangan unsur yang dapat membentuk ikatan kovalen non polar adalah…
a. 6M dan 19R d. 6M dan 17Q
b. 11N dan 19R e. 17Q dan 19R
c. 11N dan 17Q
4. Unsur X memiliki nomor massa 32 dan inti atomnya mengandung 16 neutron.
Unsur Y dalam intinya mengandung 13 proton dan 14 neutron. Jika X dan Y
berikatan maka senyawa yang terbentuk mempunyai Mr sebesar…
a. 59 b. 89 c. 91 d. 145 e. 150
67
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
5. Senyawa berikut antarmolekulnya dapat membentuk ikatan hidrogen, kecuali…
a. CH3CHO d. NH3
b. CH3OH e. CH3NH2
c. HF
6. Jika keelektronegatifan H, Br dan F masing-masing 2,1; 2,8 dan 4,0. Manakah
deret senyawa berikut yang tersusun menurut urutan kepolaran yang menurun?
a. BrF, HF, HBr d. HBr, HF, BrF
b. HF, BrF, HBr e. HBr, BrF, HF
c. BrF, HBr, HF
7. Molekul berikut yang tidak mengikuti kaidah oktet adalah…
a. H2O d. BCl3
b. NH3 e. PH3
c. CCl4
8. Di antara molekul diatomik di bawah ini yang memiliki gaya van der walls
terkuat adalah…
a. H2 dan N2 d. N2 dan O2
b. N2 dan Cl2 e. Cl2 dan O2
c. H2 dan Cl2
9. Unsur X dengan nomor atom 52 tidak dapat membentuk senyawa/ion…
a. X2- e. XO42-
b. H2X e. ZnX
c. XH3
10. Rumus molekul dari dinitrogen trioksida adalah……
a. 2N3O d. 3N2O
b. N2O3 e. 2NO3
c. N3O2
11. Penamaan zat yang tidak benar adalah….
a. BCl3 : boron triklorida
b. MgCl2 : magnesium dikorida
c. Na2SO4 : natrium sulfat
d. Hg2Cl2 : raksa (I) klorida
e. Na2O : natrium oksida
12. Jika ditentukan ion pembentuk senyawa adalah :
2 3 2 3
SO4 ; PO4 ; NO 3 ; NH 4 ; Fe ; dan...Al ,
maka rumus kimia senyawa yang benar adalah…
a. Fe3(SO4)2
b. FePO4
c. Al2(SO4)3
d. (NH4)3(NO3)4
e. Al3(NO3)
13. Rumus kimia kalsium fosfat adalah…..
a. K3PO4 d. Ca2(PO4)3
b. CaPO4 e. Ca2(PO4)3
c. Ca3(PO4)2
68
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
14. Nama yang benar dari senyawa Cu2S adalah….
a. tembaga sulfat d. tembaga (I) sulfida
b. tembaga (II) sulfat e. dikuprum monosulfida
c. tembaga (II) sulfida
15. Nama yang tidak sesuai dengan rumus kimia zat adalah
a. FePO4 : besi (III) fosfat
b. K2O : dikalium oksida
c. N2O3 : dinitrogen trioksida
d. Mg(OH)2 :magnesium hidroksida
e. FeO : besi (II) oksida
16. Rumus molekul dari asam klorida, asam sulfat, dan asam fosfat berturut-turut
adalah….
a. HClO, H2S, dan H3PO3
b. HCl, H2SO3, dan H3PO4
c. HClO3, H2SO4, dan H2PO4
d. HCl, H2SO4, dan H3PO4
e. HCl, H2SO4, dan H2PO4
17.Senyawa kimia dapat terbentuk karena serah terima elektron dari unsur-unsur
pembentukannya. Hal ini dikemukakan oleh…..
a. Lavoiser d. Langmuir
b. Dalton e. Lewis
c. Kossel
18.Ikatan ion terbentuk dari unsur …..
a. logam dengan logam d. hidrogen dan logam
b. logam dengan ion logam e. gas dengan gas
c. non logam dengan non logam
19. Berikut ini merupakan ciri-ciri senyawa ion, kecuali ….
a. mempunyai bentuk kristal
b. senyawa yang mirip mempunyai bentuk kristal sama
c. reaksi antarsenyawa ion menghasilkan endapan
d. dapat menghantarkan arus listrik dalam bentuk larutan maupun lele-hannya.
e. bentuk kristalnya tidak tentu
20. Senyawa yang terbentuk dari Mg2+ dengan O2 adalah …...
a. Mg2O2 d. Mg2O
b. MgO e. (MgO)2
c. MgO2
21. Senyawa di bawah ini yang berikatan ion adalah ….
a. H2O d. Fe2O3
b. C2H6 e. H2SO4
c. CO2
22. Lambang Lewis menggambarkan ….
a. lambang atom yang berikatan
b. lambang ion positif dan ion negative
c. rumus kimia senyawa
d. lambang isotop, isoton, dan isolar
e. lambang kimia bisa yang dikelilingi titik-titik sebagai elektron valensi
69
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
23. Sifat mengkilap pada logam disebabkan oleh ……
a. elektron valensi pada logam kaku
b. elektron valensi pada logam mudah bergerak
c. pada logam elektron valensinya sedikit
d. pada logam terjadi ikatan kovalen
e. pada logam terjadi ikatan ion
25. Pernyataan yang tidak tepat mengenai senyawa ion adalah ....
a. terbetuk dari unsur non logam dengan non logam
b. pasangan elektron yang digunakan bersama dapat satu, dua, atau tiga.
c. tidak dapat menghantarkan arus listrik
d. dapat menghantarkan arus listrik
e. elektron yang digunakan berpasangan dapat berasal dari salah satu atom
Mengetahui,
Orang Tua/Wali, Pendidik,
_____________________ ________________
Nama Terang Nama Terang
70
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Pembelajaran-5
Alokasi waktu 2X3 JP
A. Kompetensi Dasar
3.5. Menerapkan (rekom:menelaah/menganalisis) hukum-hukum dasar kimia dalam
perhitungan Kimia -C4
4.5. Menggunakan (menalarkan) hukum-hukum dasar kimia dalam perhitungan kimia -
K4
B. IPK
3.5.1. Menentukan reaksi pembatas – C3
3.5.2. Menalarkan hukum-hukum dasar kimia – C4.
3.5.3. Mengaitkan konsep mol untuk perhitungan kimia kimia – C4
4.5.1. Memecahkan (menalarkan) permasalahan perhitungan kimia berdasarkan konsep
mol dan hukum-hukum dasar kimia – k4 (keterampilan abstrak)
4.5.2. mempraktikan pembuktian hukum lavoisier (hukum kekekalan masa) – P3
(keterampilan konkrit)
C. Tujuan Pembelajaran
3.5.1.1. Melalui diskusi telaah persamaan reaksi siswa secara mandiri dapat menentukan
reaksi pembatas dengan benar -C-3
3.5.1.2. Melalui diskusi telaah persamaan reaksi siswa dengan penuh percaya diri dapat
menganalisis gram masing-masing komponen reaksi secara benar –C4
3.5.2.1. Melalui pengamatan slide siswa secara kolaboratif dapat menalarkan hukum-
hukum dasar kimia dengan benar-C4
3.5.3.1. Melalui telaah hubungan konsep mol dan hukum-hukum dasar kimia siswa dapat
mengaitkan konsep mol dalam perhitungan kimia dengan benar -C4
4.5.1.1. Melalui penyajian data percobaan siswa secara kolaboratif dapat menalarkan
permasalahan perhitungan kimia berdasarkan konsep mol dan hukum-hukum dasar
kimia dengan benar -K4 (keterampilan abstrak)
4.5.2.1. Melalui kegiatan laborat siswa secara bertanggung jawab dapat menunjukkan
masa zat sebelum reaksi = masa zat sesudah reaksi dengan tepat - P3
(keterampilan konkrit)
D. Materi Pembelajaran
Konsep syarat: persamaan reaksi, konsep mol, peranan koefisien.
71
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
A + B C + D, di mana gram A + B = gram C + D
Contoh
Hitung % unsur dalam senyawa Ca, C dan O dalam senyawa batu kapur (Ar Ca = 40,C =
12,O = 16)
72
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Kesimpulan : jika dua unsur dapat membentuk lebih dari semacam
senyawa, maka salah satu unsurnya berbandinga sebagai bilangat bulat
dan mudah.
Koefisien zat A
Mol zat A = X mol zat B
Koefisien B
Contoh : Reaksi N2 + 3 H2 2NH3
Jika N2 tersedia sejumlah 10 mol, tentukan mol NH3 terbentuk dan mol H2
yang harus direaksikan
Jawab : mol H2 yang diperlukan = 3/1 x 10 mol
= 30 mol
mol NH3 yang dihasilkan = 2/1 x 10 mol
= 20 mol
73
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Persamaan reaksinya dapat ditulis sebagai berikut:
a. H2 (g ) + C12 (g) 2 HC1 (g)
b. 2H2 (g) + 02 (g) 2 H2O
c. 3H2(g) + N2 (g) 2 NH3
Temyata perubahan gas sesuai dengan koefisien reaksi masing-masinggas, dikenal
dengan Hukum penyatuan volume.
Kesimpulan : Jika salah satu gas diketahui volumenya maka volume gas lain dan
persamaan reaksi dapat ditentukan dengan membandingkan koefisien, sehingga
pada reaksi gas, koefisien berfungsi ganda:
a) menyatakan perbandingan mol,
b) menyatakan perbandingan volume,
Contoh : 3H2O (g) + N2 (g) 2NH3 (g)
3 liter 1 liter 2 liter
6 liter ……………. …….………
………………. 3 liter …………….
74
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Atau: mol =
Catatan: Pada keadaan STP, 1 mol gas apa saja mempunyai volume = 22,4 liter. Lakukan
eksplorasi melalui kegiatan literasi guna mencari informasi mengenai volume gas pada
keadaan RTP.
Contoh Soal:
Reaksi : 2 C (s) + O2 (g) 2 CO(g)
Untuk setiap 12 gram karbon akan menghasilkan gas CO (0°C, 1 atm) sejumlah …..
Penyelesaian: mol C = 12/12 = 1 mol
Mol CO terbentuk = 2 /2 x 1 = 1 mol
Volume CO = 1 x 22,4 = 22,4 liter
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Materi Diskusi-1
a. Bagaimana menentukan reaksi pembatas?
b. Bagaimana hubungan konsep mol dan hukum-hukum kimia?
c. Bagaimana penerapan hukum-hukum dasar kimia dalam memecahkan permasalahan
perhitungan kimia?
2. Tugas terstruktur
a. Memecahkan permasalahan terkait hub konsep mol dan hukum-hukum dasar kimia:
1. Uraikan hukum-hukum dasar kimia yang kamu ketahui!
2. 4 mol gas H2 + 1 mol gas O2 maka akan dihasilkan sejumlah 2 mol uap H2O,
buktikan bahwa dalam reaksi kimia berlaku hukum kekekalan masa!
3. Persamaan : 2 H2 + O2 H2O
2 gr 20 gr
Tentukan reaksi pembatas dalam persamaan di atas!
4. Al + H2SO4 Al2(SO4)3 + H2
a. Hitunglah volume gas I-12 yang dihasilkan oleh 54 gram Al pada STP.
b. Pada keadaan di mana tekanannya 2 atm dan suhu 30°C
b. Merancang percobaan pembuktian hukum kekekalan masa!
75
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
5. Referensi Kegiatan Praktikum: Mengamati hubungan masa zat sebelum dan sesudah
reaksi
Cara kerja
1. reaksi antara KI dan Pb(CH3COO)2
a. masukan 5 ml KI 0,1 M ke dalam salah satu kaki tabung Y terbalik dan 5 ml
larutan
Pb(CH3COO)2 0,1 M dalam kaki yang lain.
b. masukan hati-hati tabung ke dalam gelas kimia 500 ml, kemudian timbang.
c. miringkan gelas kimia hingga larutan pada kedua kaki tabung bercampur, amati
dan timbang kembali.
d. bandingkan masa sebelum dan sesudah bereaksi.
2. Ulangi kegiatan tersebut dengan menggunakan CuSO4 dengan KI.
3. Reaksi serbuk pualam denga HCl
a. masukan 1 gr pualam dan 10 ml HCl dalam tabung reaksi seperti percobaan -1,
b. timbang, kemudian tutup rapat mulut tabung reaksi.
c. miringkan tabung agar bercampur, amati
d. timbang kembali
4. ulangi item no 3, namun tutup terbuka
6.Latihan PH-1
76
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
reaksi : 4 Fe +3 O2 2 Fe2O3. Jika terbentuk 2 gram Fe2O3, maka tentukan kadar
besi dalam sampel.
4. Pada P dan T tertentu, berat 1 liter gas NH3 adalah 0,8 gram. Maka berat 2 liter gas
CH4 pada P dan T yang sama adalah
5. Pembuatan asam Nitrat HNO3 berlangsung dengan tahap sebagai berikut:
N2 + H2 NH3
NH3 + O2 N2O4 + H2O
N2O4 NO2
NO2 + H2O HNO3 + N2O3
Hitung jumlah mol asam Nitrat yang dihasilkan dari 1 mol N2
6. Suatu tabung berisi gas metana (CH4) di kosongkan, lalu diisi dengan gas oksigen
(O2) pada P dan T yang sama, maka perubahan berat gas CH4 : berat gas O2 adalah
7. Menurut persamaan : 2NH3 + O2 N2O4 + H2O . Bila tersedia oksigen sejumlah
2 mol pada keadaan standart maka tentukan jumlah mol maksimal N2O4 yang
terbentuk.
8. Pada P dan T tertentu 14 gram gas NO mempunyai volume = 2 L, tentukan volume
32 gram gas O2 pada keadaan yang sama
9. 2,3 gram logam Na ditambahkan pada etanol, 2 Na + 2 C2H5OH 2 C2H5ONa +
H2
Tentukan : a) gram C2H5OH diperlukan
b) gram C2H5ONa dihasilkan
c) gram H2 dihasilkan
10. Reaksi, Al + H2Sa4 -> Alt (Sat )3 + H2. Jika dihasilkan 5 gram H2, tentukan gram Al
yang diperlukan
11. Hitung berat masing-masing berat Kalium, klor dan oksigen yang terkandung dalam
245gr KCLO3
12. Suatu campuran yang mengandung belerang sebanyak 40 gr dibakar sempura,
sehingga seluruh belerang dalam campuran di ubah jadi gas SO3. Jika SO3 yang
terbentuk 60 gram, hitung kadar (%)belerang dalam campuran semula.
13. Pada P dan T tertentu, 1 liter gas X2 massanya 2 gram dan 10 liter NO massa nya
7,5 gram, hitung massa atom X!
14. 56 liter suatu gas pada STP memiliki massa 175 gram. Jika rumus empiris senyawa
adalah CH2 (C=12; H=1). Tentukan rumus molekulnya.
15. Jika 64 g gas SO2 direaksikan dengan gas O2 menghasilkan 160 g gas SO3, massa
O2 yang direaksikan adalah....
a. 48 g
b. 84 g
c. 90 g
d. 96 g
e. 144 g
77
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
7. Latihan PH-2
1. Hukum kekekalan massa dikemukanan oleh…
a. Gay Lussac
b. Avogadro
c. Dalton
d. Proust
e. Lavoisier
2. Berikut adalah peranan koefisien....
a. menyatakan perbandingan mol
b. menyatakan perbandingan gram
c. menyatakan perbandingan molekul
d. menyatakan perbandingan atom
e. menyatakan perbandingan unsur
3. Dalam sistem tertutup massa zat-zat sebelum reaksi….
a. lebih besar dari massa zat-zat sesudah reaksi
b. lebih kecil dari massa zat-zat sesudah reaksi
c. kadang-kadang lebih besar dari massa zat-zat sesudah reaksi
d. kadang-kadang lebih kecil dari massa zat-zat sesudah reaksi
e. selalu sama dengan massa zat-zat sesudah reaksi
4. Dalam suatu senyawa perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya ….
a. tidak tertentu
b. selalu tetap
c. tergantung keadaan
d. dipengaruhi suhu
e. dipengaruhi tekanan
5. Bila diketahui udara dianggap hanya mengandung gas oksigen dan gas nitrogen
dengan perbandingan volume 1 : 4 maka kadar gas oksigen dalam udara
adalah…..
a. 10%
b. 20%
c. 40%
d. 50%
e. 60%
6. Pernyataan yang menyebutkan bahwa dalam suatu senyawa perbandingan massa
unsur-unsur penyusunnya selalu tetap, dikemukakan oleh….
a. Berzelius
b. Dalton
c. Lavoisier
d. Avogadro
e. Proust
7. Batu kapur CaCO3 mengandung oksigen sebesar....
(Ar Ca = 40; C = 12; O = 16)
a. 16 %
b. 24 %
c. 32 %
d. 40 %
e. 48 %
78
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
8. Diketahui persamaan reaksi CH4 + O2 CO2 + H2O banyaknya molekul gas
oksigen yang diperlukan tepat bereaksi dengan 2 molekul gas CH4 adalah….
a. 1 molekul
b. 2 molekul
c. 3 molekul
d. 4 molekul
e. 5 molekul
9. Di antara persamaan reaksi berikut, yang sudah setara adalah....
a. Fe2O3 + 2 Al Al2O3 + Fe
b. Al + 3 H2SO4 Al2(SO4)3 + 3 H2
c. C2H5OH + 3 O2 2 CO2 + 3 H2O
d. Mg(OH)2 + 2 HCl MgCl2 + H2O
e. 3 Cu + 6 HNO3 3 Cu(NO3)2 + NO + 3 H2O
10. Sebanyak 24 gram magnesium (Mg) dibakar dalam oksigen berlebih, terbentuk
40 gram magnesium oksida (MgO). Persamaan reaksinya: 2 Mg + O2 2
MgO Massa oksigen yang terpakai dalam reaksi itu adalah diketahui Ar Mg =
12 ; O = 16
a. 8 gram
b. 16 gram
c. 24 gram
d. 40 gram
e. 64 gram
11. Jika direaksikan 10 gram magnesium dengan 10 gram oksigen, maka massa
magnesium oksida yang dihasilkan adalah..
a. 20 gram
b. 16,67 gram
c. 15 gram
d. 10 gram
e. 6 gram
12. Manakah yang memiliki jumlah molekul paling sedikit? (Ar H=1, O=16, C=12,
N=14)
a. 16 gram CO2
b. 8 gram O2
c. 4 gram CH4
d. 4 gram N2
e. 2 gram H2
13. Pada pembakaran sempurna 64 gram cuplikan belerang ternyata menghasilkan
72 gram SO3 (S=32, O=16). Kadar belerang dalam cuplikan adalah :
a. 30%
b. 45%
c. 50%
d. 60%
e. 75%
14. Untuk mendapatkan 32 gram tembaga (Cu=64) melalui reaksi:
H2 + CuO --------------------- Cu + H2O
diperlukan gas hidrogen (stp) sejumlah:
a. 1,60 L
b. 5,60 L
79
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
c. 11,20 L
d. 33,60 L
e. 56,00 L
15. Sebuah botol hampa beratnya 30,75 gr. Jika botol itu diisi gas hidrogen (H=1)
berat botol menjadi 30,93 gram. Tetapi jika botol itu diisi gas A, beratnya
menjadi 33,45,gram. Masa molekul gas A adalah:
a. 15
b. 24
c. 30
d. 36
e. 60
Mengetahui,
Orang Tua/Wali, Pendidik,
_____________________ ___________________
Nama Terang Nama Terang
80
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Pembelajaran -6A
Alokasi waktu 2X3 JP
A. Kompetensi Dasar
3.6. Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan pH larutan (asam
kuat dan asam lemah, basa kuat dan basa lemah) dalam kehidupan sehari-hari -C4
4.6. Membandingkan (rekom: menunjukan) sifat-sifat larutan melalui praktikum
berdasarkan konsep asam basa dan pH larutan (asam kuat dan asam lemah, basa
kuat dan basa lemah) dalam kehidupan sehari-hari -P3
B. IPK 3.6.A
3.6.4. Mengonsepkan konsentrsi larutan –C3
3.6.5. Menelaah konsentarsi larutan hasil pengenceran –C4
4.6.3. Menunjukan pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu – presisi P3
4.6.4. Mempraktikan pengenceran larutan - presisi P3
81
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
larutan dengan konsentrasi tertentu secara tepat –P3
4.6.4.1.Melalui kegiatan praktikum siswa secara jujur dapat menunjukkan proses
pengenceran larutan dengan benar -P3
D. Materi Pelajaran
Konsep syarat: konsep mol, klasifikasi materi
1. Konsentrasi larutan
Definisi : Pernyataan kepekatan suatu larutan yang merupakan perbandingan komponen
larutan, satuan konsentrasi antara lain dinyatakan dengan:
1.1. Molaritas (M): Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam satu liter larutan.
M=
1.2. Molalitas (m): Menyatakan mol zat terlarut dalam 1 kilogram zat pelarut.
m = atau m = X
Di mana, gr = gram pelarut
Mr = Mr pelarut
P = gram pelarut
1.3. Fraksi mol (X): Perbandingan mol terlarut terhadap mol larutan
X1 = atau X1 =
X2 = atau X2 =
Di mana, n1 = mol terlarut
n2 = mol pelarut
X1= fraksi mol zat terlarut
X2= fraksi mol zat pelarut
X1 + X2 = 1
82
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
2. Pengenceran larutan
Pengenceran larutan adalah penambahan pelarut terhadap sejumlah zat terlarut yang
tetap. Dengan demikian pada proses pengenceran selalu terjadi penurunan harga
konsentrasi (molar), namun tidak terjadi perubahan jumlah mol zat terlarut. Sehingga
berlaku:
mol sebelum = mol sesudah
V 1 M2 = V 2 M2
3. Pencampuran
Pencampuran suatu larutan sejenis dengan konsentrasi berbeda maka banyaknya mol
zat terlarut yang dicampurkan : mol tc = mol t1 + mol t2 + ...
Sehingga Mc = Mc =
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Materi diskusi-1
1. bagaimana mengonsepkan satuan konsentrasi dan konversinya
2. bagaimana mendeferensiasikan rumus pengenceran
3. bagaimana memecahkan permasalahan terkait konsep konsentrasi larutan sebagai
berikut:
a. Jelskan yang dimaksud dengan konsentrasi larutan dan sebutkan macam-
macam satuan konsentrasi larutan
b. Apa yang dimaksud dengan pengenceran larutan
c. Jelaskan mengapa larutan disimpan di laborat selalu dengan konsentrasi
tinggi
d. 150 gr larutan NaOH dengan konsentrasi 5 m, tentukan massa NaOH dan
massa air.
e. 85.5 gr gula (Mr 342) dilarutkan dalam 180 gr air (Mr 18). Tentukan fraksi –
mol (X) larutan gula.
f. 5 gr gula dalam 95 gr air, hitung % kadar gula.
g. 25 ml alcohol dilarutkan dalam 75 ml air, hitung %V.
h. 750 ml larutan NaOH 10 m. jika Mr = 40 dan massa jenis larutan 1,12 gr/ml.
tentukan M NaOH.
83
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
3. Rancang langkah kerja pengenceran larutan asam sulfat pekat bila diperlukan 50
mL asam sulfat dengan konsentrasi 2M!
5. Latihan PH-1
1. 45 gr glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam air hingga volumenya 200 ml, tentukan
molaritas glukosa tersebut!
2. 500 ml larutan H2SO4 0,3 M, tentukan gram H2SO4 yang dilarutkan!
3. 50 ml larutan H2SO4 0,2 M diencerkan dengan air hingga volumenya 200 ml.
Tentukan molar setelah pengenceran!
4. Tersedia 150 ml larutan CaCL2 0,2 M, agar diperoleh larutan CaCL2 dengan
konsentrasi 0,1 M, tentukan jumlah air yang ditambahkan!
5. 200 ml larutan HCl 2 M dicampur dengan 300 ml larutan HCl 1 M, berapa
molaritas larutan sekarang?
6. Diskripsikan penurunan rumus pengenceran!
7. Tersedia larutan HCl 5 M 50 ml. Jika untuk keperluan praktikum diperlukan 100
ml HCl 0,5 M,Jelaskan bagaimana cara membuat yang benar!
8. Larutan garam dapur yang tersedia di laborat memiliki konsentrasi 4 M, dan
dibutuhkan sejumlah 50 ml dengan molaritas 1 M, jelaskan cara
mengencerkannya!
9. 50 ml larutan gula 3 M ditambah air sebanyak 100 ml, berapa molaritas setelah
pengenceran?
10. 150 gr larutan NaOH dengan konsentrasi 5 m, tentukan massa NaOH dan massa
air!
6. Latihan PH-2
1. Berapakah konsentrasi larutan jika 1 mol zat dilarutkan dalam 750 gram air . . . .
a. 1,33 molar d. 0,75 molal
b. 0,75 molar e. 0,75 normal
c. 1,33 molal
2. Larutan garam dapur yang mengandung 585 mg NaCl (Mr 58,5) tiap 100 ml
larutan, mempunyai konsentrasi . . . .
a. 0,1 molar d. 0,01 molal
b. 0,1 molal e. 1 molar
c. 0,01 molar
3. 12 gram urea (Mr 60) dilarutkan dalam 100 ml air. Jika air mempunyai berat jenis
1gram/ml, konsentrasi larutan adalah . . . .
a. 0,02 molar d. 2 molar
b. 0,2 molar e. 2 molal
c. 0,02 molal
84
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
4. Larutan 1 molal NaOH (Mr 40) terbuat dari 40 gram NaOH dengan . . . .
a. 960 gram air
b. 1 liter air
c. 960 ml air
d. 1000 gram air
e. air sehingga volume larutan 1 liter
5. Madu dengan massa jenis 1,4 g cm-3 mengandung glukosa 35% (C = 12; H = 1; O
= 16). Konsentrasi glukosa dalam madu adalah . . . .
a. 0,8 M d. 2,7 M
b. 1,8 M e. 3,0 M
c. 2,4 M
6. Berapa gram NaOH (Mr 40) yang terdapat dalam 150 ml larutan NaOH 0,5 M . . .
a. 0,3 gram d. 7,5 gram
b. 3,0 gram e. 75 gram
c. 30 gram
7. Suatu larutan dibuat dengan mencampurkan 100 ml 0,24 M HCl dengan 150 ml
0,16 M HCl. Konsentrasi larutan setelah dicampurkan adalah . . . .
a. 0,180 M d. 0,216 M
b. 0,192 M e. 0,240 M
c. 0,200 M
8. Berapa gram NaNO3 (Mr 85), diperlukan untuk membuat 1 liter larutan NaNO3
0,25M . . .
a. 3,5 gram d. 42,5 gram
b. 17,0 gram e. 85,0 gram
c. 21,2 gram
9. Untuk membuat larutan NaOH 0,1 M sebanyak 2 liter, diperlukan larutan NaOH
(Mr 40) 8% dengan BJ 1,087 sebanyak . . . .
a. 5,8 ml d. 41,0 ml
b. 3,2 ml e. 92,0 ml
c. 10,9 ml
10. Larutan H2SO4 (Mr 98) dengan kadar 65% serta berat jenis 1,37 memiliki
konsentrasi . . . .
a. 13,9 M d. 7,3 M
b. 9,1 M e. 18,2 M
c. 0,91 M
11. Berapa volume air yang harus ditambahkan pada 250 mL larutan HCl 0,3 M (Mr
36,5) untuk mendapatkan larutan HCl dengan konsentrasi 0,1 M….
a. 750 mL d. 83,33 mL
b. 250 mL e. 50 mL
c. 500 Ml
12. 20 gram NaOH (Mr=40) dilarutkan dalam air hingga volumenya menjadi 125
cm3. Berapa mL air harus ditambahkan agar diperoleh larutan NaOH 2 M….
a. 625 mL d. 250 mL
b. 500 mL e. 125 mL
c. 375 Ml
85
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
13. 150 larutan H2SO4 0,2 M dicampurkan dengan 100 Ml larutan H2SO4 0,3 M.
Bila Mr H2SO4 = 98, berapa konsentrasi larutan setelah dicampurkan….
a. 0,24 M d. 9,6 M
b. 2,4 M e. 0,06 M
c. 0,96 M
14. Bila (Na=23; S=32; O=16; Cl=35,5; H=1; N=14; C=12), larutan manakah yang
mumpunyai jumlah molekul paling banyak?
a. Na2SO4 0,1 M d. NH4Cl 0,1 M
b. NaCl 0,1 M e. CH3COONa 0,1 M
c. HCl 0,1 M
15. Larutan-larutan KOH, NaOH, Cs(OH)2, Ca(OH)2, dan Ba(OH)2 mengandung
berat zat terlarut sama yaitu 1 gram/liter. Jika massa atom H=1; O=16; Na=23;
K=39; Ca=40; Cs=133; dan Ba=138, maka larutan yang memiliki molaritas
terbesar adalah:
a. KOH d. Ca(OH)2
b. NaOH e. Ba(OH)2
c. Cs(OH)2
Mengetahui,
Orang Tua/Wali, Pendidik,
_____________________ _________________
Nama Terang Nama Terang
86
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Pembelajaran -6B
Alokasi waktu 2X3 JP
A. Kompetensi Dasar
3.6. Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan pH larutan (asam
kuat dan asam lemah, basa kuat dan basa lemah) dalam kehidupan sehari-hari -C4
4.6. Membandingkan (menunjukan) sifat-sifat larutan melalui praktikum berdasarkan
konsep asam basa dan pH larutan (asam kuat dan asam lemah, basa kuat dan basa
lemah) dalam kehidupan sehari-hari -P3
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
3.6.1.1. Secara mandiri menyebutkan 2 (dua) komponen penyusun larutan dengan benar
melalui kegiatan diskusi kelompok –C2
3.6.1.2. Membedakan pengertian terlarut - terionisasi secara benar melalui pengamatan
slide penyajian flash terlarut - terionisasi dengan penuh rasa ingin tahu -C2
3.6.2.1. Mendiagnosis secara benar faktor penentu daya hantar listrik larutan elektrolit
melalui kolaborasi dalam pengamatan penyajian animasi/flash "peristiwa
ionisasi‖-C4
87
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
3.6.2.2. Mengonsepkan dengan bahasa sendiri pengertian larutan elektrolit dan non
elektrolit melalui penyajian flash ―uji larutan elektrolit - non elektrolit (uji derajad
ionisasi)‖.dengan benar-C3
3.6.3.1. Secara mandiri menentukan harga Kb suatu basa lemah dengan benar melalui
telaah pustaka/literasi –c3
3.6.3.2. Secara mandiri menentukan harga Ka suatu asam lemah dengan benar melalui
kegiatan diskusi-c3
3.6.3.3. Menentukan harga derajad ionisasi suatu asam/basa dengan benar melalui
kegiatan diskusi
4.6.1.1. Menunjukan rancangan percobaan dengan tepat melalui kegiatan telaah
berbagai sumber secara kolaboratif untuk membedakan larutan dengan derajad
ionisasi=nol dengan derajad ionisasi lebih dari nol- K4
4.6.1.1. Menunjukan percobaan dengan tepat melalui kegiatan praktikum untuk
membedakan larutan dengan derajad ionisasi = nol dengan derajad ionisasi lebih
dari nol secara jujur- P3
4.6.2.1. Membuat elektrolit tester dalam kegiatan projek secara kolaboratif untuk
mengelompokkan larutan ke dalam jenis larutan elektrolit kuat - elektrolit lemah
– non elektrolit dengan tepat –P3
D. Materi Pembelajaran
Konsep syarat: klasifikasi materi, konsentrasi, komponen larutan, konsep mol
1. Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit (derajad ionisasi = nol/ lebih dari nol)
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dibedakan:
1.1. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, yaitu
zat-zat yang dalam larutannya dapat menghantarkan listrik. (bagaimana
dengan leburannya?)
Contoh : larutan NaCl = natrium klorida
larutan CH3COOH = asam asetat
1.2. Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik, yaitu zat-zat yang dalam larutanya tidak dapat menghantarkan
listrik.(bagaimana dengan leburanya?).
Contoh : larutan C12H22O11 = glukosa
larutan CO(NH2)2 = urea
Data pengamatan terhadap beberapa larutan dengan elektrolit tester, sebagai berikut:
Dari data pengamatan tersebut, diketahui larutan garam dapur dapat menghantarkan
arus listrik, mengapa demikian?
Larutan elektrolit terbentuk dari senyawa ion/kovalen yang dalam larutannya mengalami
ionisasi, di mana muatan ion-ion akan menghasilkan arus listrik dengan adanya arus
elektron dari satu elektroda ke elektroda lain.
Contoh : a) Senyawa ion : NaCl + air → Na+ + Cl-
88
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
b) Senyawa kovalen : HCl + air → H+ + Cl-
Larutan non elektrolit terbentuk dari senyawa kovalen yang dalam larutannya tidak dapat
mengalami ionisasi.
Contoh : CO(NH2)2(s) + air → CO (NH2)2(aq)
Larutan elektrolit kuat : larutan elektrolit di mana zat pelarut mengalami ionisasi sempurna
Contoh : a) Garam : NaCl, KCl, KBr
b) Asam kuat : HCl, H2SO4
c) Basa kuat : NaOH, KOH
Larutan elektrolit lemah : larutan elektrolit di mana zat pelarut mengalami ionisasi
sebagian
Contoh : a) Asam lemah : CH3COOH, H2CO3, HF
b) Basa lemah : HCl, H2SO4
c) Basa kuat : NaOH, KOH
Ionisasi elektrolit kuat merupakan reaksi berkesudahan, dalam larutan tidak ada lagi
molekul, (ionisasi sempurna).
HCl → H+ + Cl-
a mol a mol
Ionisasi elektrolit lemah merupakan hasil reaksi kesetimbangan, terjadi ionisasi sebagian,
sebagaimana tampak pada persamaan sebagai berikut:
CH3COOH ↔ CH3COOH- + H+
Mula-mula : M 0 0
Reaksi : Mα Mα Mα
Setimbang : M (1 - α) Mα Mα
Dari kesetimbangan di atas,
[CH3COOH-] [H+] [H+]2
Ka = = maka H+ = Ka . Ma
[C3COOH] Ma
Atau :
[CH3COOH-] [H+] Mα. Mα
Ka = =
[C3COOH] M (1 - α)
Ka = Mα2
Ka
α =
M
Di mana, α = derajad ionisasi
Mol terionisasi
α =
Mol mula-mula
Catatan: ( 0 < α < 1)
89
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Contoh soal:
Larutan basa lemah NH4OH (Kb = 10-6), tentukan α pada larutan 0,01 M basa tersebut di
atas.
Penyelesaian:
mol NH4OH terurai
α =
mol NH4OH mula-mula
Kb . Mb
=
Mb
Kb . Mb
=
Mb2
Kb
=
Mb
10 -4
=
10 -2
= 10 -2
= 1%
90
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Berdasarkan jenis ikatan senyawanya, larutan elektrolit dapat dibedakan atas: larutan
elektrolit senyawa ionik dan larutan senyawa kovalen polar.
Contoh senyawa ionik adalah larutan NaCl, KCl, dan MgCl2.
Contoh senyawa kovalen polar adalah larutan HCl, H2SO4, dan NaOH.
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Materi Diskusi -1
1. bagaimana mengonsepkan larutan berdasarkan harga derajad ionisai, Ka, maupun
Kb
2. bagaimana mendeferensiasikan derajat ionisasi
3. bagaimana hubungan Ka, Kb, dan derajad ionisasi
4. bagaimana merancang percobaan untuk mengidentifikasi derajad ionisasi, Ka/Kb
larutan asam-basa
91
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Sketsa elektrolit tester
6. Data Pengamatan :
Berikan tanda √ pada kolom yang sesuai
Pengamatan Pada
Larutan Nyala Nyala Ntala lampu elektroda
No
lampu lampu Tidak terjadi
terang redup menyala gelembung
1 Larutan garam
2. dapur
3 Larutan gula
4 Air jeruk
5 Larutan urea
6 Air suling
7 Air zuur
Air sumur
92
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Materi Tugas (Tugas Terstruktur). Project based learning
Tahapan KI/ KD Materi Tugas Alokasi
Materi Waktu
Pokok
1. pertanyaan KI-4 KD.4.8 a. Merancang percobaan/prosedur 1 minggu
mendasar Menganalisis uji larutan berdasar derajad
2. desaian rencana derajad ionisasi, Ka/Kb larutan asam
proyek ionisasi, basa,netral (penilaian projek)
3. jadwal Ka/Kb b. Membuat elektrolit tester
4. monitor progres larutan (penilaian produk)
proyek asam,basa,
5. menguji hasil netral
6. evaluasi
pengalaman
93
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
5. Latihan Penilaian Harian-1
1. Apa yang dimaksud dengan larutan, dan apa saja komponen dari larutan?
2. Apa yang dimaksud dengan larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit?
3. Apa yang dimaksud derajad ionisasi dan sebutkan rentang harga derajad ionisasi
yang mungkin dimiliki oleh suatu larutan?
4. Larutan asam lemah CH3OH (Ka = 10-5), tentukan harga derajat ionisasi dari
larutan 0,001 M asam tersebut?
5. Berikan masing-masing a) tiga contoh yang termasuk larutan elektrolit dan tiga
contoh yang termasuk larutan nonelektrolit!
6. Deskripsikan atas dasar apa, larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik?
7. Buatlah persamaan yang menyatakan hubungan antara derajad ionisasi dan
molar ion H+!
8. Jika suatu asam lemah HA memiliki Ka = 1,6 . 10-5, tentukan [H+] dalam 0,01
M larutan asam tersebut!
9. Air murni tidak dapat menghantakan listrik, berbeda dengan air sungai yang
mudah menghantarkan arus listrik, jelaskan mengapa demikian!
10. Apa kegunaan larutan elektrolit yang kamu ketahui dalam kehidupan sehari-
hari!
6. Latihan PH-2
1. Di bawah ini yang termasuk elektrolit lemah adalah larutan….
a. HF
b. HNO3
c. KBr
d. KOH
e. H2SO4
2. Mana di antara larutan di bawah ini, dengan alat uji elektrolit, lampu menyala
paling terang?
a. HCl
b. C2H5OH
c. HF
d. CO(NH2)2
e. H2SO4
3. Mana di antara larutan di bawah ini yang dengan alat uji elektrolit, lampu tidak
akan menyala dan tidak timbul gelembung?
a. C2H5OH
b. H2SO4
c. NaOH
d. HCOOH
e. CH3COOH
4. Mana di antara larutan di bawah ini, dengan alat uji elektrolit lampu menyala
paling redup?
a. HCl
b. NaOH
c. HF
d. KBr
e. HNO3
94
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
5. Diketahui data eksperimen sebagai berikut:
Pengamatan
larutan
Nyala lampu Gelembung Gas
1 Terang Ada
2 Tidak menyala Tidak ada
3 Tidak menyala Ada
4 Terang Ada
5 Tidak menyala Tidak ada
Berdasarkan data eksperimen, yang merupakan larutan nonelektrolit adalah
nomor….
a 1 dan 2
a. 2 dan 5
b. 1 dan 3
c. 3 dan 4
d. 4 dan 5
6. HCl cair tidak menghantarkan listrik, sedangkan larutan HCl dapat
menghantarkan listrik. Dari fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa….
a. Adanya air mengubah HCl yang semula berikatan kovalen menjadi berikatan
ion
b. HCl cair tidak terionisasi,tetapi jika dilarutkan dalam air akan terionisasi
c. HCl cair berikatan ion,tetapi larutan HCl merupakan senyawa berikatan ion
d. Air menimbulkan perubahan pada kekuatan arus listrik
e. Arus listrik akan mengalir bila ada air sebagai mediumnya
11. Larutan asam klorida (HCl) 1 M mempunyai daya hantar yang lebih baik
daripada asam fosfat (H3PO4) 1M. Perbedaan tersebut terjadi karena….
a. persen ionisasi asam klorida lebih besar daripada asam fosfat
b. asam klorida merupakan senyawa ion sedangkan asam fosfat senyawa
kovalen
c. molekul asam fosfat menghasilkan ion lebih banyak daripada molekul
asam klorida
d. asam klorida lebih mudah larut dalam air daripada asam fosfat
e. ion klorida (Cl) merupakan konduktor yang lebih baik dari pada ion
fosfat (PO43)
12. Senyawa ion yang termasuk larutan elektrolit adalah….
a. CO2
b. CH 3COOH
c. CO( NH 2 )2
d. NaCl
e. H 2 SO4
13. Diketahui beberapa senyawa sebagai berikut:
1. H 2 SO4
2. HCOOH
3. NaOH
4. KCl
95
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
5. HCl
Senyawa kovalen jika dilarutkan dalam air dapat menghantarkan listrik
adalah….
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 4
c. 1, 2, dan 5
d. 1, 4, dan 5
e. 3, 4, dan 5
14. senyawa elektrolit di bawah ini yang tergolong senyawa kovalan polar
adalah….
a. HCOOH
b.
CO( NH 2 )2
C6 H12O6
c.
d.
C11H 22O12
C H
e. 6 6
15. Suatu larutan dapat menghantarkan listrik bila larutan tersebut mengandung….
a. Partikel-partikel yang bebas bergerak
b. Molekul-molekul yang bebas bergerak
c. Atom-atom yang bebas bergerak
d. Ion-ion yang bebas bergerak
e. Zat yang mudah terlarut dalam air
Mengetahui,
Orang Tua/Wali, Pendidik,
96
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Pembelajaran-6 C
Alokasi waktu 2X3 JP
A. Kompetensi Dasar
3.6. Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan pH larutan (asam
kuat dan asam lemah, basa kuat dan basa lemah) dalam kehidupan sehari hari C4
4.6. Membandingkan (Rekom: menunjukan/mempraktikan) sifat sifat larutan melalu
praktikum berdasarkan konsep asam basa dan pH larutan (asam kuat dan asam
lemah, basa kuat dan basa lemah) dalam kehidupan sehari hari P3
C. Tujuan Pembelajaran
3.6.6.1. Melalui penyajian data karakteritik senyawaan asam dan basa siswa secara
mandiri dapat menguraikan pengertian larutan atas dasar sifat asam-basanya
dengan benar– C2
3.6.7. 1. Melalui penyajian slide siswa secara bertanggung jawab dapat mengonsepkan
teori asam basa menurut Arrhenius dengan benar-C3
97
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
3.6.7. 2. Melalui penyajian slide siswa secara bertanggung jawab dapat mengonsepkan
teori asam basa menurut Bronsted-Lowry dengan benar-C3
3.6.7. 3. Melalui penyajian slide siswa secara bertanggung jawab dapat mengonsepkan
teori asam basa menurut Lewis dengan benar-C3
3.6.8.1. Melalui penyajian data hasil percobaan siswa secara bertanggung jawab dapat
menentukan sifat larutan asam basa terhadap indikator dengan benar - C3
3.6.9.1. Melalui telaah berbagai sumber literasi siswa secara bertanggung jawab dapat
mengonsepkan pengertian derajat keasaman (pH) dengan benar – C2
3.6.9.2. Melalui telaah berbagai sumber belajar siswa secara mandiri dapat
mendeferensiasikan derajat keasaman (pH) dengan benar– C2
3.6.10.1. Melalui diskusi siswa secara kolaborasi mampu menghitung (secara teoritis)
pH larutan asam dan basa dengan benar– C3
4.6.5.1. Melalui kegiatan praktikum siswa secara jujur dapat menunjukan perbedaan
asam dan basa oleh indikator PP dengan tepat– P3
4.6.5.2. Melalui kegiatan praktikum siswa secara jujur dapat menunjukan perbedaan
asam dan basa oleh jenis indikator kertas lakmus dengan tepat– P3
4.6.5.3. Melalui kegiatan praktikum siswa secara jujur dapat menunjukan perbedaan
asam dan basa oleh jenis indikator alam ) dengan tepat– P3
4.6.6.1. Melalui kerja laborat siswa secara kolaboratif mampu menunjukkan penggunaan
pH meter digital dalam penentuan harga pH larutan dengan tepat- P3
4.6.6.2. Melalui kerja laborat siswa secara kolaboratif mampu menunjukkan penggunaan
indikator universal dalam penentuan harga pH larutan dengan tepat- P3
D. Materi Pembelajaaran
Konsep syarat: konsentrasi, teori asam-basa, SP, konsep mol
- asam : ………
- basa : ……….
98
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Asam basa konjugasi : ……………
H3N + H+ NH4+
+
Penyerapan ion H oleh molekul NH3 terjadi karena NH3 dapat mendonorkan pasangan
elektron bebas kepada ion H+ melalui pembentukan ikatan kovalen koordinasi. Gilbert N.
Lewis memberikan pengertian asam dan basa berdasarkan serah terima pasangan elektron
sebagai berikut:
Asam : akseptor pasangan elektron
Basa : donor pasangan elektron
Dengan demikian, dalam hal tersebut di atas: NH3 adalah suatu basa, sedangkan ion H+
adalah suatu asam. Pada reaksi: CaO + CO2 CaCO3 : maka CaO merupakan basa
lewis dan CO2 merupakan asam lewis. Dapatkah anda menunjukan perpindahan pasangan
elektron pada atom-atom yang berperan sebagai donor dan akseptor pasangan elektron,
dengan menggunakan rumus lewis?
4. pH (Derajat Keasamaan)
4.1. Pengertian pH
Istilah pH digunakan untuk menyatakan [H+] kecil denga cara lebih sederhana.
99
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Kesetimbangan air H2O H+ + OH-
Dari hasil penelitian diketahui bersifat elektrolit sangat lemah. (α = 1,32 x 10-8) atau dalam
1 liter air terdapat ion H+ dan OH- masing-masing = 10-7M
Sehingga, [H+] = [OH-] = 10-7 M
Hasil kalii [H+] dan [OH-] konstan, disebut Kw/ketetapan air.
Kw = [H+] [OH-] = 10-14- M
Jika dalam air dilarutkan asam maka [H+] bertambah dan [OH-] akan berkurang.
Sebaliknya, akan terjadi [H+] < 10-7 dan [OH-] > 10-7 M
Maka larutan netral : [H+] = 10-7
Larutan asam : [H+] > 10-7
Larutan basa : [H+] < 10-7
dari Kw = [H+] [OH-] = 10-14 maka log Kw = log [H+] + log [OH-] = -14
- log Kw = - log [H+] - log [OH-] = 14
pKw = pH + pOH = 14
atau pH + pOH = 14
sehingga larutan netral : pH = 7
larutan asam : pH < 7
larutan basa : pH > 7
100
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
[HIn] = [In–]
maka Ka = [H+], atau pKa = pH
Berdasarkan pengamatan, perubahan warna indikator ini dimulai pada pH larutan antara
pKa –1 sampai dengan pKa +1. Harga pH larutan di mana suatu indikator mengalami
perubahan warna, disebut trayek pH indikator. Beberapa indikator yang sering kita jumpai
beserta trayek pH-nya dapat anda baca pada tabel di bawah.
101
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
3 Metil merah Orange 4,4 < pH < 6,2
4 Metil jingga Kuning pH > 4,4
5 Brom timol biru Kuning pH > 6,0
6 Phenolphtalein Tidak berwarna pH < 8,3
Maka dari data tersebut di atas, dapat dibuat garis bilangan yang memenuhi pH larutan
tersebut:
Dengan melihat garis bilangan yang memenuhi setiap indikator di atas, dapat
disimpulkan bahwa pH larutan yang diuji antara 4,4 sampai 5,5 atau ditulis 4,4 < pH
< 5,5.
Untuk lebih mendalami cara memperkirakan pH larutan dengan beberapa indikator
kerjakan kegiatan berikut:
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Materi diskusi-1
Stimulation: penyajian slide/flas interaktif konsep asam basa, demontrasi identifikasi
asam basa
1.bagaimana mengonsepkan asam basa berdasar teori arrenius, bronstred lowy dan
lewis
2. bagaimana mengidentifikasi asm dan basa
3. bagaimana mendeferensiasikan rumus pH asam basa
4. bagaimana menghitung (secara teoritis) pH asam basa (kuat dan lemah)
102
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
2.2. Larutan asam formiat 0,1 M mempunyai pH = 4 tentukan α.
2.3. Suatu asam lemah pH = 4 dan Ka = 10-5 tentukan (asam)
2.4. Suatu basa lemah 0,2 M dan pH = 11, tentukan harga Kb
2.5. Hitung harga ₤ untuk 100 ml HCOOH 0,01 M, jika Ka = 10-4
3. Materi diskusi-2
(1) Bagaimana menunjukan percobaan menentukan pH asam basa dengan
menggunakan:
a. Indikator PP, indikator universal, kertas lakmus, indikator alam
b. PH Meter digital
Cara Kerja:
A. Dengan menggunakan pipet dan pelat tetes, teteskan air suling pada kertas lakmus
merah dan lakmus biru. Amati apakah terjadi perubahan warna pada kertas lakmus
itu. Ulangi percobaan ini dengan menggunakan larutan cuka dan air kapur.
Hasil Pengamatan :
103
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
8. [H+] asam lemah HA 0,1 M sama dengan [H+] larutan HCl 0,001 M. Tentukanlah
harga tetapan kesetimbangan asam (Ka) HA tersebut!
Hasil pengamatan:
Warna bunga Merah Biru
Nama Bunga
Warna esktrak mahkota bunga
Warna ekstrak mahkota bunga + asam cuka
Warna ekstrak mahkota bunga + air kapur
3. a. Dengan pipet, teteskan setetes larutan elektrolit A pada pelat tetes yang berisi:
i. sepotong kertas lakmus merah
ii. sepotong kertas lakmus biru
b. Tuangkan 3 cm3 larutan elektrolit A ke dalam masing-masing 4 tabung
reaksi dan
tambahkan 3 tetes larutan indikator pada setiap tabung yaitu:
- metil merah pada tabung 1,
- metil jingga pada tabung 2,
- brom timol biru pada tabung 3,
- phenolptalein pada tabung 4.
Catat pengamatan anda dan perkirakan pH larutan A dengan indikator universal
104
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
4. Lakukan pemeriksaan yang sama terhadap larutan-larutan elektrolit B, C dan D.
7. Latihan PH-1
1. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang……..
a. Molekulnya mengandung atom H d. Dapat bereaksi dengan ion H+
+
b. Dapat melepas ion H dalam air e. Dapat manghasilkan ion OH-
c. Dapat mengikat ion H= dari air
2. Zat berikut ini yang tergolong asam, kecuali……
a. HCl d. SO2(OH)2
b. CH3COOH e. P(OH)3
c. NH3
3. Suatu indikator memberi warna merah dengan larutan kapur sirih. Indikator ini
akan bewarna merah juga dalam larutan…….
a. Air jeruk d. Larutan garam dapur
b. Air sabun e. Larutan gula
c. Larutan cuka
4. Jika konsentrasi ion H+ dalam larutan = 0,002 M dan log 2 = 0,3 maka pH larutan
adalah…….
a. 3,3 d. 1,7
b. 2,7 e. 1,3
c. 2,3
5. Dari suatu percobaan diperoleh data sebagai berikut:
Lampu Indikator/lakmus
Larutan
menyala Merah Biru
A + Merah Biru
B - Merah Biru
C + Merah Merah
D + Biru Biru
E - Merah Biru
105
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Dari data tersebut larutan yang bersifat asam adalah….
a. A d. D
b. B d. E
c. C
6. Diketahui nilai tetapan kesetimbangan ionisasi asam dan basa sebagai berikut:
Ka CH3COOH = 1,8 x 10-5 ; Ka HF = 8,8 x 10-4 ; KaHOCl = 2,9 x 10-8 ; Ka HNO2 = 1
x 10-4 dan Kb NH3 =1 x 10-5. Di antara larutan berikut yang mempunyai pH tertinggi
adalah ….
a. CH3COOH 0,1 M
b. HF 0,1 M
c. HOCl 0,1 M
d. HNO2 0,1 M
e. NH3 0,1 M
7. Berikut ini data hasil uji dua jenis air limbah dengan beberapa indikator.
Trayek Perubahan
Indikator Air limbah X Air limbah Y
pH warna
Metil
2,9-4,0 Merah-jingga Jingga Kuning
jingga
Fenolftale Tidak berwarna Tidak Tidak
8,3-10,0
in – merah berwarna berwarna
Alizarin 10,1-
Kuning-merah Kuning Kuning
kuning 12,0
Brom
5,2-6,8 Kuning-ungu Kuning Ungu
kresol ungu
106
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Yang termasuk larutan asam adalah …
a. I dan II
b. II dan III
c. II dan IV
d. III dan IV
e. III dan V
10. Diketahui trayek pH indikator.
Indikator Trayek pH Perubahan warna
Metil 4,2 – 6,3 Merah – kuning
merah
Fenolftalin 8,3 – 10 Tak berwarna - merah
Suatu larutan berwarna kuning jika ditetesi indikator metil merah dan tidak berwarna
jika ditetesi fenolftalin, maka pH larutan tersebut adalah …
a. kurang dari 4,2
b. antara 4,2 – 6,3
c. antara 6,3 – 8,3
d. antara 8,3 – 10
e. antara 4,2 – 10
11. Untuk konsentrasi yang sama di antara senyawa asam berikut yang sifat asamnya
paling kuat adalah …
a. H2SO4
b. HCl
c. H2S
d. CH3COOH
e. HF
12. Dari reaksi:
H2CO3 + H2O H3O+ + HCO3–
Yang merupakan pasangan asam basa konvigurasi adalah …
a. H2CO3 dan H2O
b. H2CO3 dan H3O+
c. H2CO3 dan HCO3–
d. H2O dan HCO3–
e. H3O+ dan HCO3–
13. Pada reaksi:
Ag+(aq) + 2NH3(aq) Ag(NH3)2+(aq)
Menurut teori Lewis ion Ag+ berperan sebagai asam, sebab …
a. ion Ag+ menerima proton dari NH3
b. ion Ag+ menerima pasangan elektron dari NH3
c. ion Ag+ memberi proton kepada NH3
d. ion Ag+ memberi pasangan elektron kepada NH3
e. ion Ag+ menerima OH– dari pelarut air
14. Derajad ionisasi larutan asam HX yang memiliki pH = 4 – log 5 adalah … (KaHX =
10–5).
a. 1%
b. 2%
c. 3%
d. 4%
e. 5%
107
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
15. Larutan H2SO4 0,02 M mempunyai harga H sebesar …
a. 2
b. 2 – log 2
c. 2 – log 4
d. 4 – log 2
e. 4
8. Latihan PH-2
1. Jelaskan yang dimaksud dengan larutan asam dan basa
2. Apa yang dimaksud dengan konsentrasi dan apa pula molaritas
3. Jelaskan yang dimaksud dengan terlarut dan terionisasi
4. Apa yang dimaksud derajad ionisasi
5. Sebutkan 3 macam indikator asam basa yang kamu ketahui
6. Hitunglah pH dari :
a. Larutan HCl 0,05 M
b. Larutan H2SO4 0,05 M
c. 500 ml larutan HCl 0,05 M
d. 100 ml larutan HCl 0,001 mol
e. 9,8 gram H2SO4 dilarutkan dalam air sehingga volume larutan 500 ml
f. Larutan Ca(OH)2 0,01 M
g. Larutan CH3COOH 0,1 M (Ka = 10-5)
h. Larutan HCl 10-6 M
7. Basa LOH dan MOH mempunyai tetapan ionisasi (Kb) berturut- turut 2 x 10-5 dan
1 x 10-7. Basa manakah yang lebih kuat?
8. Tentukan pH dari larutan–larutan berikut :
a. Asam Klorida 0,1 M
b. Natrium Hidroksida 0,01 M
9. Susun persamaan reaksi yang terjadi antara HCl dan HF, kemudian tunjukan
pasangan asam basa konjugasinya.
10. Deskripsikan teori asam-basa menurut arrenius dan Lewis.
108
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
F. Materi Pembelajaran Pengayaan Kd.3.6. ; Kd 4.6.
1. Oksida
Definisi : senyawaan unsur x dengan oksigen
Oksida biasa
Macam oksida : - Oksida Logam Oksida ampoter
Oksida indifen
Peroksida
Oksida asam
- Oksida Non Logam Oksida indifen
peroksida
Keterangan :
1.1. Oksida basa: Oksida logam yang jika ditambahkan air akan mengahasilkan
suatu basa
Contoh: Na2O, K2O
1.2. Oksidasi asam: Non logam yang jika ditambahkan air akan menghasilkan suatu
asam
Contoh: CO2, SO2, SO3
1.3. Oksidasi ampoter: Oksida logam yang jika ditambahkan air dapat mengasilkan
suatu asam atau basa
Contoh : Al2O3, ZnO
1.4. Oksidasi indifern: Oksida yang jika ditambahkan air tidak akan menghasilkan
suatu asam atau basa
Contoh : H2O
1.5. Peroksida: Jenis oksida yang kelebihan oksigen menurut aturan valensi yang
berlaku,
Contoh : H2O2
2. Reaksi Penggaraman
Adalah reaksi pembentukan garam, antara lain terbentuk dari reaksi asam basa, di mana
atom logam (dari basa) dan sisa asam (dari asam) akan membentuk garam. Sedang atom
H+ (dari asam) dan OH- (dari basa) membentuk air. Sifat asam dan basa saling meniadakan
dan disebut dengan reaksi penetralan.
Contoh:
1. Asam + basa → garam + air
a) HCl + KOH → KCl + H2O
b) HCl + NaOH →
c) HCl + Ca(OH)2 →
2. Oksida asam + basa → garam + air
a) CO2 + NaOH → Na2CO3 + H2O
b) SO3 + Ca(OH)2 →
c) Cl2O3 + KOH →
d) Cl2O5 + Ca(OH)2 →
3. Oksida basa + asam → garam + air
a) Na2O + H2SO4 → Na2SO4 + H2O
b) MgO + HCl →
c) K2O + HBr →
109
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
d) CaO + HCl →
4. Oksida asam + oksida basa → garam
a) SO3 + K2O → K2SO4
b) SO2 + BaO →
c) SO3 + MgO →
5. Logam + asam → dibedakan :
a) Logam + asam non oksidator → garam + gas H2
Syarat : - logam lebih aktif dari H menurut deret volta
- asam non oksidator (selain HNO3 dan H2SO4)
- garam terbentuk bervalensi rendah
Contoh : Al + HCl → AlCl3 + H2
Cu + HCl →
Fe + HCl →
b) Logam + asam oksidator → garam + gas + H2O
Syarat : - logam bukan Pt dan Au
- garam terbentuk bervalensi tinggi
- dengan HNO3 pk → terbentuk gas NO2
dengan HNO3 encer → terbentuk NO
dengan H2SO4 pk → terbentuk SO2
Cu + HNO3 encer → Cu (NO3)2 + NO + H2O
Fe + HNO3 encer →
Fe + H2SO4 →
c) Pt, Au + Aqua regia → garam + gas + H2O
Aqua regia : campuran HCl pk dan HNO3 pk dengan perbandingan 3 : 1
3 HCl + HNO3 → NO + 2 H2O + 3 Cln
Au + 3 Cln → AuCl3
3 HCl + HNO3 + Au → NO + 2 H2O + AuCl3
Pt + Aqua regia → ................................
6) Logam L + garam MZ → Logam M + garam LZ
Disebut reaksi pengusiran logam
Syarat : logam yang mengusir harus lebih efektif dari logam yang diusir
a) Zn + CuSO4 → ZnSO4 + Cu
b) Cu + ZnSO4 →
c) Na + MgCl2 →
d) Al + Zn (NO3)2 →
e) Fe + BaCl2 →
7. Garam MZ + Garam XY → Garam MY + Garam XZ
Syarat : ada hasil reaksi yang mengendap
Garam pereaksi harus larut dalam air/asam
AgNO3 + NaCl → AgCl + NaNO3
KCl + Na2SO4
8. Garam MZ + Asam HZ’ → Garam MZ’ + Asam HZ
Syarat : hasil reaksi ada yang mengendap atau terurai
Garam pereaksi larut dalam air/asam
CaCO3 + HCl → CaCl2 + H2CO3
H2O CO2
110
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
AgNO3 + HCl → AgCl + HNO3
KBr + NaOH
3. pH Hidrolisa
Jika suatu garam dilarutkan dalam air, ada 2 kemungkinan:
1. Terhidrolisa, mebentuk ion H+ atau ion OH- laruta akan bersifat asam/basa
2. Tak terhidrolisa, larutan bersifat netral
Dalam hal ini garam dibedakan:
a. dari asam kuat + basa kuat (tak terhidrolisa)
b. dari asam kuat + basa lemah (terhidrolisa partial)
c. dari asam lemah + basa kuat (terhidrolisa partial)
d. dari asam lemah + basa lemah (terhidrolisa total)
NH4Cl → NH4 + Cl –
NH4+ + H2O → NH4OH + H+
[NH4OH] [H+]
K =
[NH4+] [H2O]
[NH4OH] [H+]
K [H2O] =
[NH4+]
Kw Kw
Kh = dengan cara yang sama, Kh =
Kb Ka
111
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Kw [H+] 2
=
Kb [NH4Cl]
Kw . [G]
[H+] = ; karena jumlah H+ bertambah maka larutan bersifat asam (pH < 7)
Kb
( CH3COOH ) ( NH4OH )
K =
( CH3COO - ) ( NH4 + ) (H2O)
( CH3COOH ) ( NH4OH )
K.( H2O) =
( CH3COO - ) ( NH4 + )
( CH3COOH ) ( NH4OH ) (H+) (OH-)
K.h = X
- +
( CH3COO ) ( NH4 ) (H+) (OH-)
( CH3COOH ) ( NH4OH )
= X X (H+) (OH-)
- + + -
( CH3COO ) ( H ) ( NH4 ) ( OH )
1 1
= . . Kw
Ka Kb
Kw
K.h =
Ka.Kb
( CH3COOH ) ( NH4OH )
Dari K.h =
112
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
( CH3COO - ) ( NH4 + )
( CH3COOH ) ( NH4OH ) ( H+ ) 2
= X
( CH3COO - ) ( NH4 + ) ( H+ ) 2
( CH3COOH ) 2 ( H+ ) 2
= X
( CH3COO - ) ( H+ ) 2
1
K.h = ( ) 2 . ( H+ ) 2
Ka
Kh
+ 2
(H ) =
(1/Ka) 2
Kw . (Ka) 2
2
= Kh . (Ka ) =
Ka . Kb
Kw . Ka
=
Kb
Kw . Ka
(H + ) =
Kb
Kw . Ka
H+ = ( )½
Kb
pH = - log (H + )
10-14 . Ka
= - log ( )½
Kb
= - ½ log 10 -14 – ½ log Ka + ½ Log Kb
= 7 + ½ PKa - ½ PKb
113
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Contoh soal :
Hitung pH larutan sebagai berikut:
a. NH4Cl 0,01 M b. (NH4)2 CO3 0,01 M c. BaCl2 0,01 M d. CH3COONa
0,001 M
Jika Ka H2CO3 = 10-4, Ka CH3COOH = 10-5, Kb . NH4OH = 10-6
Penyelesaian :
a. NH4Cl adalah garam dari asam kuat – basa lemah
pH = ½ [14 – pKb – log (G)]
= ½ [14 – 6 + 2] = 5
b. ………………. (lanjutkan)
4. pH Larutan Buffer
Pengertian: larutan yang dapat mempertahankan pH meski diencerkan atau ditambah
sedikit
asam atau basa. Larutan Buffer dibedakan atas dua macam yaitu: campuran asam lemah
dengan garamnya, dan campuran basa lemah dengan garamnya.
Mekanisme kerja : Contoh larutan Buffer dalam tubuh (plasma darah) terlarut H2CO3 dan
NaHCO3
Jika ada ion H+ masuk, ditahan oleh ion HCO3- (dari NaHCO3)
H+ HCO3- → H2CO3
Jika ada ion OH masuk, ditahan oleh H2CO3
OH- + H2CO3 → HCO3- + H2O
Dengan demikian pH darah konstan pada + 7,4
114
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
pH = pKa + log
mol A
jika keadaan larutan Buffer tersebut ditambah asam, (misal : HCl) maka,
CH3COONa + HCl → CH3COOH + NaCl
Mol garam berkurang sedangkan mol asam bertambah
Jika ditambah suatu basa (misal : NaOH) maka, ........ terangkan!
4.2. pH Buffer basa lemah dengan garamnya
misal campuran antara NH4OH dan NH4Cl dengan cara yang sama diperoleh:
[basa]
-
[OH ] = Kb
[asam]
Mol basa
[OH-] = Kb
Mol garam
Mol G
Dan POH = pKb + log
Mol B
Contoh :
1)Hitung pH larutan yang mengandung CH3COOH 0,1 mol (Ka = 10-5) dan
CH3COONa 0,01 mol.
0,01 10
pH = 5 + log = 5 + log =5+ = 5–1=4
0,1 100
2) 50 ml larutan NH4OH 0,01 M (Kb = 10-6) dicampur dengan 100 ml larutan
NH4Cl
0,5 M, hitung pH larutan!
115
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Diperoleh : Garam saja (garam berasal dari asam kuat – basa kuat), maka
gunakanlah rumus pH garam (tak terhidrolisasi), sehingga pH = 7
Dengan didukung berbagai sumber belajar, silahkan berkolaborasi guna memecahkan
permasalahan sebagai berikut:
Hitung pH larutan sebagai berikut :
1. 40 ml larutan HCl 0,1 M + 60 ml NaOH 0,05 M
2. 20 ml CH3COOH 0,3 M (Ka = 10-5) + 40 l larutan NaOH 0,15 M
3. 25 ml larutan CH3COOH 0,2 M (Ka = 10-5) + 25 ml larutan NaOH 0,1 M
4. 30 ml larutan HCL 0,05 M + 20 ml larutan HCL 0,1 M
Mengetahui,
Orang Tua/Wali, Pendidik,
_____________________ ___________________
Nama Terang Nama Terang
116
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Pembelajaran -7
Alokasi waktu 2X3 JP
A. Kompetensi Dasar
3.7. Menentukan (direkomendasikan menjadi menganalisis C4) bilangan oksidasi
unsur untuk mengidentifikasi reaksi oksidasi dan reduksi
4.7. Membandingkan antara (direkomendasikan menjadi menalar K4 keterampilan
abstrak) reaksi oksidasi dengan reaksi reduksi berdasarkan hasil perhitungan
bilangan oksidasinya
B. IPK
3.7.1. Membedakan valensi dengan bilangan oksidasi – C2
3.7.2. Mengidentifikasi peristiwa reduksi dan oksidasi – C2
3.7.3 . Menentukan bilangan oksidasi – C3
3.7.4. Mengaitkan peristiwa reduksi dengan peristiwa oksidasi – C4
3.7.5. Menyusun persamaan reaksi reduksi-oksidasi – C3
3.7.6. Mengaitkan reaksi redoks dengan fenomena korosi– C4
4.7.1. Menalarkan reaksi reduksi-oksidas berdasar harga bilok (abstrak K4)
4.7.2.Menunjukan faktor –faktor yang berpengaruh terhadap korosi-P3
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui penyajian power poin konsep reaksi redoks siswa dapat:
3.7.1.1.Membedakan valensi dengan bilangan oksidasi secara mandiri dengan
benar – C2
3.7.2.1. Mengidentifikasi peristiwa reduksi - oksidasi dengan penuh percaya diri
secara benar – C2
3.7.3.1. Menentukan bilangan oksidasi secara mandiri dengan benar– C3
3.7.4.1. Berkolaboratif mengaitkan peristiwa reduksi dengan peristiwa oksidasi
dengan benar – C4
3.7.5. 1.Menyusun persamaan reaksi reduksi-oksidasi secara mandiri dengan
benar – C2
3.7.5. 2.Menyetarakan persamaan reaksi redoks secara mandiri dengan benar – C3
117
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
D. Materi Pembelajaran
Konsep syarat: struktur elektron, persamaan reaksi, valensi, dan bilangan oksidasi
119
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Bilangan okidasi oksigen (O) dalam senyawa peroksida = -1
Bilangan oksidasi oksigen (O) dalam senyawa biner fluorida = +2
Contoh: bilok O dalam Na2O, CaO = -2; bilok O dalam NaO, CaO2 = -1
bilok O dalam OF2 = +2
Aturan 6
Jumlah bilangan oksidasi dalam senyawa netral = 0
Jumlah bilangan oksidasi dalam ion poliatom = muatan ionnya
Contoh : dalam senyawa H2SO4; maka 2 x bilok H + bilok S + 4 x bilok O = 0
dalam ion Cr2O72-; maka 2 x bilok Cr + 7 x bilok O = -2
120
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Na+ + e → Na
Al3+ + 3e → Al
Istilah-istilah:
Oksidator/oksidan: pengoksidasi, yaitu zat yang dapat menyebabkan zat lain
mengalami peristiwa oksidasi
Reduktor : pereduksi, yaitu zat yang dapat menyebabkan zat lain
mengalami peristiwa reduksi.
Contoh reaksi redoks:
-5
+1 reduksi
Oksidasi oksidator
Reduksor
121
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
1.4. Penyetaraan Persamaan Redoks
Pada persamaan reaksi redoks, harus memenuhi hokum kekekalan massa dan
kekekalan muatan listrik yang dapat ditempuh dengan dua cara:
1.4.1. Cara Bilangan Oksidasi
Untuk mempermudah penyelesaian, reaksi cukup ditulis dalam bentuk ion, suasana
asam/basa ditandai dengan ion H+/OH- diruas kiri/kanan. Ion yang tidak terlibat
dalam reaksi redok (tidak mengalami perubahan harga bilok) tidak disertakan.
Penulisan disusun tahap demi tahap sebagai berikut:
a. Tulis pereduksi dan hasil reaksi.
b. Tentukan atom yang mengalami perubahan harga bilok, kemudian setarakan.
c. Tentukan kenaikan/penerimaan harga bilok, kemudian setarakan.
d. Setarakan jumlah muatan listrik dengan cara :
a. Menambah ion H+ untuk suasana asam
b. Menanmbah ion OH- untuk suasana basa.
e. Tambahkan H2O untuk mentyetarakan jumlah atom atom H.
Contoh : Setarakan persamaan berikut:
KMnO4 + FeO → K2O + MnO + Fe2O3
MnO4- + Fe2+ → Fe3+ + Mn2+
7+ 2+ 3+ 2+
-5X1
+1X5 reduksi
Oksidasi oksidator
RedukTor
MnO4- + 5Fe2+ → Mn2+ + 5Fe3+
MnO4- + 5Fe2+ + 8H+ → Mn2+ + 5Fe3+
MnO4- + 5Fe2+ + 8H+ → Mn2+ + 5Fe3+ + 4H2O
122
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
½ reaksi reduksi : MnO4- + 8H+ + 5e → Mn2+ + 4H2O) 2x
2. Fenomena Korosi
2.1. Pengertian Korosi
Istilah sehari-hari korosi dikenal dengan peristiwa perkaratan. Korosi merupakan
peristiwa teroksidasinya suatu logam oleh gas oksigen. Pada peristiwa korosi akan
dihasilkan karat, yaitu oksida-oksida logam dengan bilangan oksidasi tinggi. Korosi
merupakan masalah yang menjadi perhatian penting semua Negara di dunia termasuk
Indonesia. Kerugian akibat korosi ataupun penanggulangannya mencapai nominal yang
mengejutkan. Contohnya, kerugian Amerika Serikat (1988) pernah tercatat menghabiskan
biaya lebih dari lima milyar dollar setiap tahun. Dengan demikian tidak bisa dibantah
bahwa masalah korosi dan penanggulanganya menjadi hal yang essensial.
Logam yang dibuat untuk komersial biasanya tidak murni. Besi atau baja, misalnya
banyak mengandung campuran carbon. Zat-zat campuran tersebut tidak tersebar merata
dalam logam, melainkan sering tertumpuk pada bagian-bagian tertentu. Hal tersebut
berakibat timbulnya perbedaan potensial listrik antara atom logam dan atom-atom zat
campuran. Ketika logam interaksi dengan uap air, lapisan air terbentuk pada permukaan
logam. Oksida-oksida asam di udara misalnya CO2 dapat larut dalam lapisan air dan
membentuk H2CO3 pada permukaan logam. Sehingga terbentuklah sel volta. Atom logam
bertindak sebagai anoda dan mengalami oksidasi menjadi ion logam (larut), sedang
elektron yang dilepaskan bergerak menuju atom zat campuran yang tentunya bertindak
sebagai katoda. Ion hidrogen dari air juga bergerak ke katoda dan menangkap elektron
membentuk atom hidrogen yang kemudian dioksidasi oleh oksigen menjadi air. Sementara
atom logam akan dioksidasi oleh oksigen membentuk oksida logam yang kemudian
membentuk kompleks hidrat dengan air (disebut karat besi, misalnya Fe2O3.n H2O). Dari
uraian mekanisme korosi tersebut (cermati juga penyajian flash corozion) bisa dipahami
bahwa korosi akan semakin cepat jika udara bantak mengandung uap air (area lembab) dan
atau banyak mengandung oksida-oksida asam (area industri).
123
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
A: Fe → Fe2+ + 2e dan,
K: O2 + 4H+ + 4e → 2H2O
maka: Fe2+ + O2 → Fe2O3
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Materi diskusi-1
Disajikan slide konsep reduksi dan oksidasi, dilanjutkan dengan animasi peristiwa korosi
1. Bagaimana konsep bilok berperan dalam menjawab kelemahan pada konsep valensi?
2. Bagaimana mengidentifikasi peristiwa reduksi dan oksidasi?
3. Bagaimana menentukan harga bilangan oksidasi?
4. Bagaimana menyetarakan persamaan reaksi redoks?
2. Materi diskusi-2
1. Bagaimana menghubungkan fenomena korosi dengan peristiwa reaksi redoks
2. Bagaimana menunjukan percobaan mengenai faktor yang berpengaruh terhadap
fenomena
Korosi
3. Bagaimana cara mencegah terjadinya korosi
124
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
2.H2S + HNO3 → H2SO3 + NO + H2O
(asam)
3.Cu + H2SO4 + SO2 + 2H2O (asam)
4.10Cl- + 16H+ + 2MnO4- → 2Mn2+ + 8H2O
+ 5 Cl2
125
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
8. Deskripkan perihal pengorbanan anoda!
9. Deskripsikan perihal perlindungan katoda!
10. Kemukakan langkah-langkah yang dapat ditempuh guna meminimalisir dampak
terjadinya korosi!
126
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
7. Unsur klor mempunyai biloks maksimum +7 dan minimum –1, maka molekul atau
ion berikut yang dapat mengalami disproporsionasi (otoredoks) adalah ...
a. HClO4 d. Cl2O7
b. NaCl e. Cl2
c. Cl–
8. Bilangan oksidasi C pada C2H6, CO, CO2 dan CCl4 adalah…
a. +3, +3, +4, +4 d. -2, +3, +4, +4
b. +2, +3, +4, +4 e. -3, +2, +4, +4
c. -2, +2, +4, +4
9. Bilangan oksidasi Cl tertinggi terdapat dalam senyawa ….
a. NaClO
b. NaClO2
c. KClO3
d. Ca(ClO)2
e. KClO4
10. Perubahan berikut yang merupakan peristiwa oksidasi adalah….
a. Br2 (l ) 2 Br (aq)
b. Ag (aq) Ag ( s)
c.
MnO4 (aq) Mn2 (aq)
127
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
13. Senyawa yang terbentuk dari Mg2+ dengan O2- adalah …...
a. Mg2O2 d. Mg2O
b. MgO e. (MgO)2
c. MgO2
14. Pada reaksi berikut:
3MnO42- + 4H+ → 2MnO4- + MnO2 + H20
bilangan oksidasi Mn berubah dari...
a. -2 menjadi -1 dan 0 d. +6 menjadi +7 dan +4
b. -2 menjadi -1 dan +4 e. +8 menjadi +7 dan +4
c. +6 menjadi +7 dan 0
15. Perubahan berikut yang merupakan oksidasi adalah...
a. SO3 → 2SO42-- d. Fe(OH) 2 → Fe2O3
b. SO2 → S2O32-- e. CrO42- → Cr2O72--
c. CrO4 → Cr
2- 3+
16. Di antara reaksi-reaksi di bawah ini, yang bukan merupakan reaksi redoks
adalah...
a. SnCl2 + I2 + 2HCl → SnCl4 + 2HI
b. H2 + Cl2 → 2HCl
c. Cu2O + C → 2Cu + CO
d. CuO + 2HCl → CuCl2 + H2O
e. MnO2 + 4 HCl → MnCl2 + 2H2O + Cl2
17. Pada reaksi redoks di bawah ini,
Sn + 4 HNO3 → SnO2 + 4NO2 + 2H2O
Yang berperan sebagai reduktor adalah...
a. Sn b. HNO3 c. SnO2 d. NO2
e. H2O
18. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut:
1. Oksidator mengalami oksidasi 3. Reduktor mengalami
reduksi
2. Oksidator mengalami reduksi 4. Reduktor mengalami
oksidasi
Pernyataan yang benar adalah pernyataan nomor...
a. 1,2 dan 3 c. 2 dan 4 e. 1 dan 2
b. 1 dan 3 d. 3 dan 4
19. Perubahan berikut menunjukkan penurunan bilangan oksidasi sebanyak 5 tingkat
terdapat pada...
a. MnO42 → MnO2 d. MnO4- → MnO2
b. MnO4 → Mn
- 2+
e. Cr2O72- → Cr3+
c. IO3 → I
- -
128
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
21. Di antara reaksi berikut yang bukan reaksi redoks adalah...
a. Zn + 2HCl → ZnCl2 + H2 d. 2S + 3O2 → 2SO3
b. 2FeCl3 + H2S → FeCl2 + 2HCl + S e. SnCl2 + 2HgCl2 → SnCl44 +
Hg2Cl2
c. CaCO3 + 2HCl → CaCl2 + H2O + CO2
22. Spesi yang digarisbawahi berikut yang mengalami oksidasi adalah...
a. 2MnO4- - + 5SO3 2- + 6H+ → 2Mn2+ + 5SO42- + 3H20
b. B. Cr2O72- + C2O42- + 14H+ → 2 Cr3+ + 6CO2 +7H2O
c. KClO3 +3S → KCl + 3SO2
d. 3Cu + 6H+ + 2NO3- → 3Cu2+ + 2NO + 4H2O
e. H2O2 + H2C2O4 → 2CO2 + 2H2O
23. Zat yang merupakan oksidator dan hasil oksidasi pada reaksi berikut adalah...
3HgS + 2HNO3 + 6HCl → HgCl2 + S + NO + H2O
a. HgS dan S c. HNO3 dan NO e. HCl dan S
b. HNO3 dan S d. HNO3 dan HgCl2
24. Bilangan oksidasi Cr dalam senyawa K2Cr2O7 adalah . . . .
a. +7 c. 1 e. +3
b. +1 d. +5
25. Unsur Mn yang mempunyai biloks sama dengan biloks Cr dalam K2CrO4 terdapat
dalam . . .
a. K2MnO4 c. KMnO4 e. MnSO4
b. MnO d. MnO2
26. Aluminium tahan karat karena ….
a. mempunyai potensial elektrode bertanda negatif
b. mempunyai potensial elektrode bertanda postif
c. senyawanya sukar larut dalam air
d. permukaannya tertutup lapisan oksida yang inert
e. karatnya mudah larut dalam air
27. Hujan asam dapat menyebabkan korosi karena mengandung senyawa ….
a. HCl d. H2SiO3
b. H2S e. H3PO4
c. H2SO4
28. Untuk melindungi kapal yang terbuat dari besi maka pada lambung kapal yang
terkena air
laut diberi logam…
a. tembaga d. seng
b. perak e. Magnesium
c. aluminium
29. Berdasarkan data potensial standar, logam manakah yang paling baik untuk
melindungi besi
(Eo = -0,44 V) terhadap korosi?
a. Cu (Eo=+0,34 V) d. Zn (Eo=-0,76 V)
o
b. Ag (E =+0,80 V) e. Mg (Eo=-2,37 V)
o
c. Zn (E =-0,76 V)
30. Pada reaksi redoks di bawah ini,
Sn + 4 HNO3 → SnO2 + 4NO2 + 2H2O
Yang berperan sebagai reduktor adalah...
a. Sn b. HNO3 c. SnO2 d. NO2 e. H2O
129
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
F. Konfirmasi Orang Tua/Wali Murid
Mengetahui,
Orang Tua/Wali, Pendidik,
___________________ _____________
Nama Terang Nama Terang
130
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Pembelajaran-8
Alokasi waktu 2X3 JP
A. Kompetensi Dasar
3.8. Mengevaluasi proses yang terjadi dalam sel elektrokimia (menghitung E0 sel,
reaksi-reaksi pada sel volta dan sel eletrolisa, proses pelapisan logam) yang
digunakan dalam kehidupan.
4.8. Mengintegrasikan antara hasil perhitungan E0 sel, dengan proses yang terjadi dalam
sel elektrokimia (menghitung E0 sel, reaksi reaksi pada sel volta dan sel eletrolisa,
proses pelapisan logam) reaksi yang digunakan dalam kehidupan.
B. IPK
3.8.1. Mengimplementasikan potensial elektroda standart dalam konsep sel volta – C3
3.8.2. Mengevaluasi proses yang berlangsung pada sel volta – C5
3.8.3. Menginterpretasikan berbagai contoh sel volta dalam kehidupan sehari-hari – C2
3.8.4. Mengevaluasi proses yang berlangsung pada sel elektrolisis – C5
3.8.5. Menginterpretasikan berbagai contoh sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
C2
3.8.6. Menelaah proses yang terjadi pada sel volta dengan sel elektrolisis-C4
4.8.1. Memodifikasi penerapan sel volta dengan menggunakan bahan alam dari
lingkungan sekitar – P4
4.8.2. Menunjukkan penerapan sel elektrolisis pada proses elektroplating – P3
C. Tujuan Pembelajaran
3.8.1.1. Melalui penyajian data E0 secara berkolaborasi siswa dapat
mengimplementasikan potensial elektroda standart dalam konsep sel volta
dengan benar – C3
3.8.2.1. Melalui penyajian flash/animasi sel volta siswa secara mandiri dapat menelaah
proses yang berlangsung pada sel volta dengan benar – C4
3.8.2.2. Melalui kajian data potensial elektroda standart siswa dengan penuh tanggung
jawab dapat menentukan unsur yang berperan sebagai anoda pada sel volta
secara benar – C3
3.8.2.3. Melalui kajian data potensial elektroda standart siswa dengan penuh tanggung
jawab dapat menentukan unsur yang berperan sebagai katoda pada sel volta
secara benar – C3
3.8.2.4. Melalui kajian data potensial elektroda standart siswa secara mandiri dapat
menyusun reaksi sel volta secara benar –C3
3.8.2.5. Melalui kajian data potensial elektroda standart siswa secara kolaboratif dapat
menghitung potensial sel yang dihasilkan pasangan elektroda sel volta dengan
benar –C3
3.8.2.5. Melalui kajian beberapa contoh sel volta dalam kehidupan sehari-hari siswa
secara kolaborasi dapat mengevaluasi proses yang terjadi pada sel volta dengan
benar – C5
3.8.3.1. Melalui diskusi yang didukung berbagai sumber belajar siswa dapat
menginterpretasikan 2 (dua) contoh sel volta dalam kehidupan sehari-hari – C2
3.8.4.1. Melalui penyajian flash/animasi sel volta siswa secara bertanggung jawab dapat
menelaah proses yang berlangsung pada sel elektrolisis dengan benar –C4
3.8.4.2. Melalui kajian data potensial elektroda standart siswa secara mandiri dapat
131
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
menentukan unsur yang berperan sebagai anoda pada sel elektrolisis dengan
benar – C3
3.8.4.2. Melalui kajian data potensial elektroda standart siswa secara mandiri dapat
menentukan unsur yang berperan sebagai katoda pada sel elektrolisis dengan
benar – C3
3.8.4.3. Siswa secara kolaboratif dapat menerapkan hukum Faraday dalam pemecahan
permasalahan sel elektrolisis dengan benar melalui kegiatan telaah literasi – C3
3.8.4.4. Melalui kajian data potensial elektroda standart siswa dapat menyusun reaksi sel
elektrolisis dengan benar – C3
3.8.4.5. Melalui kajian beberapa contoh sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
siswa secara kolaborasi dapat mengevaluasi proses yang terjadi pada sel
elektrolisis dengan benar -C5
3.8.5.1. Melalui diskusi yang didukung berbagai sumber belajar siswa dapat
menginterpretasikan 2 (dua) contoh sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari –
C2
3.8.6.1. Melalui kajian berbagai sumber literasi siswa mampu menelaah perbedaan yang
terjadi pada proses yang berlangsung pada sel volta dan sel elektrolisis dengan
benar-C4
4.8.1.1. Melalui kegiatan praktikum siswa secara jujur dapat memodifikasi penerapan sel
volta dengan menggunakan bahan dari lingkungan sekitar dengan tepat – P4
4.8.2.1. Melalui kegiatan praktikum siswa secara jujur dapat mengintegrasikan penerapan
sel elektrolisis pada proses elektroplating dengan tepat – P3
D. Materi Pelajaran
Konsep syarat: persamaan reaksi, bilangan oksidasi, reaksi ionisasi, konsep mol
1. Sel Elektrokimia
1.1. Pengertian
Sel elektrokimia adalah, sel yang menghasilkan transfer bentuk energi listrik menjadi
energi kimia atau sebaliknya. Sel elektrokimia dibedakan :
a. Sel Volta/Galvani
Dalam sel ini, energi kimia/reaksi redoks dirubah menjadi energi listrik. Contoh:
batu baterai dan accu.
b. Sel Elektrolisis
Dalam sel ini arus listrik akan menimbulkan reaksi redoks, (energi listrik
dirubah menjadi energi kimia). Contoh: peristiwa penyepuhan logam.
Dalam sel volta, reaksi redok mirp sumber arus listrik, sedang dalam sel
elektrolisis reaksi redoks mirip akibat dari aliran arus listrik. Pada kedua sel
tesebut, reaksi redoks berlangsung pada bagian-bagian yang disebut elektroda.
Elektroda tempat terjadinya oksidasi disebut anoda. Dan elektroda tempat
terjadinya reduksi disebut katoda (Anoksi – karet).
132
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Harga E yang kita pakai adalah harga E relatif yang dibandingkan terhadap suatu elektroda
standart (E0) yaitu potensial reduksi standart/potensial elektroda standart. Yang dipakai
standart dalam menentukan harga Eo adalah Elektroda Hidrogen. Gas hidrogen murni
dialirkan pada elektroda platina yang bersentuhan dengan larutan asam (H+) pada keadaan
standart. Pada permukaan platina terjadi kesetimbangan.
2H+ = 2e ↔ H2 dengan harga Eo = 0 volt.
Kemudian harga Eo semua reaksi reduksi adalah harga yang dibandingkan terhadap Eo
hidrogen. Misal potensial elektroda standart dari elektroda Zn, persamaan reaksinya:
Zn + 2e → Zn Eo = -0,76 volt, artinya Zn memiliki Eo sebesar 0,76 volt lebih kecil
daripada Eo hidrogen (arus listrik mengalir dari elektroda hidrogen menuju elektroda Zn).
Notasi setengah sel elektroda Zn dinyatakan:
Zn2+ │Zn Eo = -0,76 volt.
Zn H2
Zn2+ H+
Zn → Zn2+ + 2e 2H+ + 2e → H2
Catatan:
Berdasarkan perjanjian persamaan reaksi ditulis dalam bentuk tereduksi.
Harga potensial elektrode merupakan besaran intensif, sehingga tidak dipengaruhi
oleh jumlah mol zat (seperti halnya titik didih dan titik lebur suatu zat), sehingga
bila persamaan reaksinya diduakalikan harga EO –nya tetap.
133
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
→2H2O(l)
Fe (aq) + 2e → Fe(s)
2+ -
-0,409 Cl2 (g) + 2e-→2Cl-(aq) +1,34
Cd2+ (aq) + 2e- → Cd(s) -0,403 F2 (g) +2e-→2F-(aq) +2,87
Zn - + Cu
ZnSO4 CuSO4
Jembatan garam.
Gambar. Sel elektrokimia dengan elektrode terpisah
Ket. Logam Zn (tercelup dalam larutan ZnSO4) merupakan anoda, dan logam Cu
(tercelup dalam larutan CuSO4) sebagai katoda. Kedua larutan dihubungkan dengan
jembatan garam. Elektroda yang dihasilkan dari oksidasi Zn mengalir melalui kawat
menuju larutan CuSO4, dan ditangkap oleh ion Cu2+ dan terjadilah reduksi menghasilkan
logam Cu. Aliran elektron melalui penghantar menghasilkan sumber listrik, jembatan
garam (berisi KNO3 atau KCl dalam gelatin) berfungsi menjaga kenetralan listrik dari
kedua larutan. Ion K+ dapat bergerak ke dalam larutan CuSO4 untuk menetralkan kelebihan
SO42-, demikian pula ion Cl- ataupun ion NO3-. Dengan demikian aliran elektron dapat
berkelanjutan. Dalam hal ini seng merupakan elektroda negatif (elektron mengalir dari
seng menuju tembaga), sedang tembaga sebagai elektroda positif, sehingga dalam sel
VOLTA, anoda adalah elektroda negatif, sedang katoda sebagai elektroda positif. Dari
daftar EO, logam dengan Eo lebih kecil selalu akan memberikan elektron pada logam
dengan EO lebih besar, maka dalam sel VOLTA, anoda selalu memiliki EO lebih rendah
daripada katoda (EO anoda < Eo katoda ; reaksi spontan).
Potensial listrik yang dihasilkan sel volta disebut Potensial Cel (Esel) atau Electromotive
Force (emf) atau gaya gerak lisrtrik (ggl), di mana
E sel = Eo katoda – Eo anoda
Reaksi yang terjadi pada sel volta di atas adalah:
Anode : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e Eo = +0,76 v
Katode : Cu2+(aq) + 2e → Cu(s) Eo = +0,34 v
134
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Eo sel = Eo katoda - Eo anoda
Maka: Eo sel = Eo Cu - Eo Zn
Eo sel = + 0,34 – (-0,76)
Eo sel = + 1,10 v : harga positif menunjukan reaksi berlangsung spontan.
Tentukan harga potensial sel yang terjadi pada pasangan sel sebagai berikut:
a. Zn / Zn2+ // Sn2+ / Sn
b. Mg / Mg2+// Fe2+ / Fe
135
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Petunjuk penyelesaian:
Gunakan skala Eo untuk menentukan harga potensial terpilih sebagaimana grafik sebagai
berikut:
Eo
Sn
Fe
1,61 v
Mg
Penjelasan :
Elektroda kiri merupakan anoda, dan kanan adalah katoda.
Potensial katoda > anoda
E sel merupakan selisih kedua elektroda tersebut,
Eo Zn > Eo Mg berjarak 1,61 v
Eo Fe > Eo Zn berjarak 0,32 v
Eo Sn > Eo Mg berjarak 2,23 v
Maka a) Zn / Zn2+ // Sn2+ / Sn Eo sel = 0,62 V
b) Mg / Mg2+// Fe2+ / Fe Eo sel = 1.93 v
136
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
137
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
suatu larutan/leburan elektrolit, akan diperoleh rekasi redok yang terjadi dalam sel
elektrolisis (arus listrik digunakan untuk menjalankan reaksi tak spontan). Pada
larutan/leburan elektrolit dicelupkan dua buah batang sebagi elektroda-elektroda (anoda
dan katoda), batang elektroda biasanya terbuat dari karbon atau platina, ketika dua
elektroda dihubungkan dengan sumber arus listrik, arus listrik mengalir dalam larutan
melalui elektroda, maka ion-ion dalam larutan akan bergerak menuju elektroda yang
berlawanan muatannya.
Grafit grafit
K+ K+ I- I-
K+ K+ I- I-
+ -
Ion-ion kalium K I Ion-ion iodida
bergerak menuju bergerak menuju
kutub negatif Larutan KI terionisasi kutub positif
KI → K+ + I-
Reaksi sel : 2I- (aq) + 2H2O (l) → I2 (aq) + H2 (g) + 2OH- (aq) ; dari elektrolisis
tersebut (larutan KI) dihasilkan I2 di anoda dan gas H2 pada katoda.
Dalam proses elektrolisis, arus listrik diperlukan untuk mendorong agar reaksi tak
spontan dapat berlangsung. Sehingga zat hasil di kutup (+) [anoda], ditentukan oleh zat-zat
yang ada disekitar anoda yang paling mudah mengalami oksidasi, bahkan memungkinkan
anodanya sendiri yang mengalami oksidasi. Demikian pula reaksi pada katoda, tergantung
pada zat-zat yang ada di sekitarnya. Karena hal tersebut maka reaksi pada sel elektrolisis
dipengaruhi oleh:
138
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
1) Bahan Elektroda:
a. Grafit atau logam inert (Pt, Au) maka elektrode tidak mengalami reaksi
reduksi/ oksidasi.
b. Jika (terutama anode) dari logam aktif, maka anoda tersebut akan mengalam
oksidasi
2) Ion disekitar elektroda
Ion-ion dengan Eo yang lebih positif akan mengalami reaksi lebih dulu
(prioritas).
Contoh 2 : Elektrolisis leburan elektrolit, yaitu leburan NaCl (bedakan dengan larutan
NaCl)
Katoda : Na + e → Na+
Anoda : Cl- → ½ Cl2 + e
Reaksi sel : Na + Cl- → ½ Cl2 + Na+
Dihasilkan logam Na pada katoda dan gas Cl2 pada anoda, logam Natrium tidak dapat
diperoleh jika elektrolisis dilakukan terhadap larutan NaCl. Diskusikan bersama teman-
teman, mengapa demikian?
139
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Hasil elektrolisis terhadap larutan CuSO4 dengan elektroda Zn, adalah endapan logam Cu
yang dapat diperoleh pada Katoda.
NaCl→ Na+ + 1e
Anoda : 2Cl- → Cl2 + 2e
140
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Katoda : 2H2O + 2e → H2 + 2OH-
Ion OH- terbantuk akan bereaksi dengan ion Na+ menghasilkan NaOH (dapat dikristalkan),
pada proses ini dihasilkan gas klorin di anoda, gas H2 di katoda, serta NaOH. Pembuatan
gas H2, O2 dll. Juga dapat dilakukan dengan elektrolisasi, termasuk digunakan untuk
menghitung konsentrasi suatu ion logam dalam larutan dengan jalan diendapkan sebagai
logamnya pada katoda dengan menghitung kenaikan berat katoda.
4. Hukum Faraday
Menerangkan hubungan kuantitas antara jumlah arus listrik yang digunakan dengan
jumlah hasil elektrolisis yang terbentuk pada katoda dan anoda. Jumlah listrik yang
dialirkan untuk mendapatkan 1 mol elektron yang terlibat dalam reaksi disebut sebagai
satu faraday (setara dengan 96487 coulomb atau 96500 coulomb/pembulatan).
4.1.Hukum Faraday I.
Jumlah hasil elektrolisis (anoda/katoda) berbanding lurus dengan jumlah coulomb arus
listrik yang mengalir.
W = e . F di mana W = berat hasil (gram)
e = berat ekivalen
=
Jika F= F = jumlah arus dalam faraday
V = valensi (banyaknya mol elektron yang bereaksi)
Maka W =
Contoh : Hitung gram Cu yang dihasilkan pada katoda, jika larutan CuSO4 dielektrolisis
dengan listrik sejumlah 0,5 F.
Penyelesaian : e Cu = = 32
W = e F = 32 . 0,5 = 16 gram
W Ag : W Cu : W Cr = e Ag : e Cu : e Cr
= = =
141
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Materi diskusi-1
1. Bagaimana mengimplementasikan potensial elektroda standar suatu unsur ke dalam
konsep reaksi redoks;
2. Bagaimana menentukan pasangan elektroda yang bertindak sebagai anoda atau
katoda;
3. Bagaimana menyusun/menuliskan reaksi sel atau simbul sel;
4. Bagaimana menentukan besaran potensial sel pada sebuah sel volta/elektrolisis.
2. Tugas terstruktur:
1. Merancang percobaan pembuatan sel volta sederhana dengan elektroda seng dan
tembaga, dan memanfaatkan buah-buahan di sekitar (labu, blimbing, tomat,
kentang, dll)
2. Merancang percobaan proses elektroplating (penerapan konsep elektrolisis)
142
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
143
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
3. Materi diskusi-2
1. Bagaimana mempraktikan pembuatan sel volta sederhana dengan bahan-bahan
dari lingkungan sekitar
2. Bagaimana mempraktikan proses elektroplating dalam kehidupan sehari-hari.
3. Materi diskusi-2
1. Bagaimana mempraktikan pembuatan sel volta sederhana dengan bahan-bahan
dari lingkungan sekitar.
2. Bagaimana mempraktikan proses elektroplating dalam kehidupan sehari-hari.
5. Latihan PH-1
1. Berapa masaa perak (Ar = 108) yang yang terbentuk di katoda jika arus 10 A
dialirkan melalui larutan AgNO3 selama 2 jam.
2. Sejumlah arus listrik dapat mengendapkan 8 gram tembaga fari larutan Cu 2+. Jika
arus ersebut dialirkan melalui Ag+, berapa gram logam perak terendapkan (Ar Ag
=108,Cu = 64)
3. Susun reaksi sel untuk elektrolisis dan sebutkan hasil yang terbentuk pada anoda
dan katoda untuk:
a. Elektrolisis larutan AuBr3 (Pt)
b. Elektrolisis air elektroda Pt
4. Data potensial elektrode beberapa logam sebagai berikut:
Cu2+ + 2e → Cu Eo = +0,34
Pb2+ + 2e → Pb Eo = -0,12
Jelaskan:
a) Jika logam Pb dicelupkan dalam larutan CuSO4, larut atau tidak larut?
b) Jika logam Cu dimasukkan ke dalam larutan Pb (NO3)2, larut ataukah tidak
larut? Lengkapi jawabanmu dengan pembuktian reaksi sel yang mungkin
terjadi (Eo sel)
5. Susun reaksi sel untuk elektrolisis larutan CuSO4 elektrolida Pt, sebutkan produk
terbentuk di katoda/anoda!
6. Tunjukkan reaksi pada sel pada pemakaian dan pegisian accu!
7. Diketahui:
Ag + e → Ag Eo = +0,80 v
Mg2+ + 2e → Mg Eo = -2,34
Jika suatu sel volta disusun dari elektrode Ag dan Mg, tentukan:
a. Anode dan katode
b. Susun reaksi sel
c. Susun notasi sel
d. Jelaskan fungsi jembatan garam
8. Jelaskan yang dimaksud dengan reduktor, oksidator, pereduksi, pengoksiddasi,
peristiwa reduksi, dan peristiwa oksidasi!
9. Susun hasil telaah mengenai perbedaan antara sel elektrolisis dan sel volta!
10. Kemukakan hasil analisis pada proses yang terjadi pada sel volta dan sel elektrolisis
untuk mencoret yang tidak perlu pada form sebagai berikut:
145
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Sel Volta Reaksi spontan/tidak spontan )*
Elektrokimia
Sel Elektrolisa Reaksi spontan/tidak spontan )*
Anoda Kutup [+]/Kutup [-] )*
Elektroda
Katoda Kutup [+]/Kutup [-] )*
)* : coret yang tidak perlu
6. Latihan PH-2
1. Persamaan reaksi berikut yang telah setara adalah . . . .
a.
MnO2(s) + Cl-(aq) → Mn2+(aq) + Cl2(g)
b.
MnO2(s) + 2Cl-(aq) + OH-(aq) → Mn2+(aq) + Cl2(g) + H2O(l)
c. MnO2(s) + 2Cl-(aq) + 4H+(aq) → Mn2+(aq) + Cl2(g) + 2H2O(l)
d. MnO2(s) + 2Cl-(aq) → Mn2+(aq) + Cl2(g) + 2H2O(l)
e. MnO2(s) + 2Cl-(aq) + 2OH-(aq) → Mn2+(aq) + Cl2(g) + H2O(l)
2. Jika ion besi(II) dioksidasi dengan ion dikromat dalam suasana asam dengan
reaksi:
Fe2+ + Cr2O72- → Fe3+ + Cr3+ maka setiap 1 mol ion dikromat akan dapat
mengoksidasi ion besi(II) sebanyak . . . .
a. 1 mol d. 4 mol
b. 2 mol e. 6 mol
c. 3 mol
3. Elektron yang diperlukan untuk menyetarakan persamaan reaksi:
I2(s) + H2O(l) → IO3-(aq) + OH-(aq)
a. 6 d. 1/2
b. 5 e. 0
c. 1
4. Pada reaksi (belum setara):
H2SO4 + HI → H2S + I2 + H2O satu mol asam sulfat dapat mengoksidasi
hidrogen iodida sebanyak . . . .
a. 1 mol d. 6 mol
b. 2 mol e. 8 mol
c. 4 mol
5. Diketahui:
Na+ + e- → Na Eº = –2,71 V
Pb2+ + 2e- → Pb Eº = –0,13 V
Bila elektrode Na dipasangkan dengan elektrode Pb menjadi sel elektrokimia,
maka pernyataan manakah yang tidak tepat?
a. anodenya Na dan katodenya Pb d. kutub positifnya adalah
elektrode Pb
b. dianode elekrode Na akan larut e. elektron bergerak dari elektrode
Na ke Pb
c. Eºsel yang terjadi adalah 5,29 V
6. Diketahui:
Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s) Eº = +0,34 V
Zn2+(aq) + 2e- → Zn(s) Eº = –0,76 V
Bila kedua logam tersebut dipasangkan untuk membentuk sel Volta maka
pernyataan berikut yang tidak benar adalah . . . .
a. elektrode Zn teroksidasi dan elektrode Cu tereduksi
b. elektrode Zn sebagai anode dan Cu sebagai katode
146
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
c. potensial sel yang dihasilkan 1,10 volt
d. notasi selnya: Zn(s) | Zn2+(aq) || Cu2+(aq) | Cu(s) Eºsel = 1,10 V
e. dalam sistem sel Volta tersebut elektron bergerak dari Cu menuju Zn
7. Bila diketahui potensial elektrode standar dari
Ag+(aq) + e- → Ag(s) Eº = +0,80 V
In3+(aq) + 3e- → In(s) Eº = –0,34 V
Mn2+(aq) + 2e- → Mn(s) Eº = –1,20 V
Mg2+(aq) + 2e- → Mg(s) Eº = –2,34 V
Maka pasangan sel Volta yang akan menghasilkan potensial sel sebesar 0,86 V
adalah . . . .
a. In | In3+ || 3Ag+ | 3Ag d. 2In | 2In3+ || 3Mn2+ | 3Mn
2+ 2+
b. Mg | Mg || Mn | Mn e. 3Mn | 3Mn2+ || 2In3+ | 2In
2+ +
c. Mn | Mn || 2Ag | 2Ag
8. Berikut adalah beberapa elektrode yang dapat dikombinasikan menjadi pasangan-
pasangan sel Volta:
Cu2+ | Cu Eº = +0,34 V
Mg2+ | Mg Eº = –2,34 V
Cd2+ | Cd Eº = –0,40 V
Zn2+ | Zn Eº = –0,34 V
Co2+ | Co Eº = –0,27 V
Dari kelima elektrode tersebut yang tidak mungkin menjadi katode adalah
elektrode . . . .
a. Cu d. Mg
b. Cd e. Zn
c. Co
Data potensial elektrode standat sbb dapat diguna untuk menjawab butir soal
nomor 9-12:
Ag + e- → Ag
+
Eº = +0,80 V
Cu2+ + 2e- → Cu Eº = +0,34 V
Mn+ + e- → Mn Eº = –1,18 V
Pb2+ + 2e- → Pb Eº = –0,13 V
Cl2 + 2e- → 2Cl- Eº = +2,71 V
9. Di antara logam-logam yang terdapat di atas, yang tidak bereaksi dengan asam
encer (H+) untuk menghasilkan gas hidrogen adalah . . . .
a. Cu dan Pb d. Pb dan Ag
b. Pb dan Mn e. Ag dan Mn
c. Cu dan Ag
10. Di antara unsur-unsur yang terdapat pada data potensial elektrode di atas, spesi
yang mempunyai daya oksidasi paling kuat adalah . . . .
a.
Cu d. Cl-
b. 2+
Cu e. Ag+
c. C. Cl2
11. Manakah reaksi berikut yang berlangsung spontan?
a. Cu2+ + 2Cl- → Cu + Cl2 d. Pb + Mn2+ → Pb2+ + Mn
b. Cu + 2Ag → Cu + 2Ag
2+ +
e. Mn2+ + 2Cl- → Mn + Cl2
c. Mn + Ag → Mn + Ag
+ 2+
147
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
12. Harga potensial reduksi standar suatu logam dapat memberi informasi berikut,
kecuali. . . .
a.
daya oksidasi dan daya reduksi logam bersangkutan
b. dapat tidaknya bereaksi dengan larutan asam encer
c. harga potensial sel dari sel Volta yang dibentuk
d.
bilangan oksidasi dari logam yang bersangkutan
e. mudah tidaknya logam tersebut mengalami korosi
13. Berdasarkan data potensial elektrode standar berikut:
I2(s) | 2I- Eº = +0,55 V
3+ 2+
Fe (aq) | Fe (aq) Eº = +0,77 V
Sn4+(aq) | Sn2+(aq) Eº = +0,15 V
Sn2+(aq) | Sn(s) Eº = –0,15 V
maka dapat disimpulkan bahwa iodin dapat mengoksidasi . . . .
a. logam timah menjadi timah (II) dan besi (II) menjadi besi (III)
b. logam timah menjadi timah (II) dan timah (II) menjadi timah (IV)
c. besi (II) menjadi besi (III) dan timah (II) menjadi timah (IV)
d. besi (II) menjadi besi (III) dan logam timah menjadi timah (II)
e. logam besi menjadi besi (III) dan timah (II) menjadi timah (IV)
14. Pada elektrolisis leburan MgCl2 dengan elektrode grafit, maka di katode akan
dihasilkan . . .
a. gas klorin d. logam Mg
b. gas hydrogen e. gas oksigen
c. larutan Mg(OH)2
15. Berapa faraday yang diperlukan untuk mereduksi 60 gram ion kalsium menjadi
logam kalsium . . . . (Ar Ca = 40)
a. 1,0 d. 3,0
b. 1,5 e. 4,0
c. 2,0
16. Dua liter larutan NaNO3 dielektrolisis beberapa waktu, bila muatan listrik yang
digunakan sebanyak 0,2 F dan volum larutan dianggap tetap maka pH larutan di
anode adalah . . . .
a. 1 – log 2 d. 2
b. 2 – log 5 e. 13
c. C.
17. Reaksi yang terjadi pada anode bila larutan Cr2(SO4)3 dielektrolisis dengan
menggunakan elektrode dari logam kromium adalah . . . .
a.
Cr3+ + 3e- → Cr d. 2H2O + 2e- → H2 + 2OH-
b.
B. 2SO4 → S2O8 + 2e-
2- 2-
e. 2H2O → O2 + 4H+ + 4e-
c. Cr → Cr + 3e 3+ -
18. Larutan nikel(II) sulfat dielektrolisis, dengan arus searah 1,93 A. Jika di katode
diendapkan logam nikel seberat 0,58 gram (Ar Ni = 58), maka waktu yang
digunakan
untuk elektrolisis tersebut adalah . . . .
a. 9650 detik d. 1930 detik
b. 200 detik e. 500 detik
c. 1000 detik
148
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
19. Arus listrik 965 mA dialirkan melalui suatu larutan asam selama 5 menit.
Banyaknya gas
hydrogen yang terbentuk adalah . . . . (1 F = 96500 C/mol)
a. 3,0 × 10-3 mol d. 1,5 × 10-3 mol
b. 2,5 × 10-3 mol e. 1,0 × 10-3 mol
-3
c. 2,0 × 10 mol
20. Suatu sel Volta disusun dari elektrode Cd dalam CdCl2 dan elektrode Cr dalam
CrCl3. Jika diketahui:
Cd2+ | Cd E° = –0,43 V
3+
Cr | Cr E° = –0,74 V
maka . . . .
a. terjadi reaksi 3Cd2+ + 2Cr → 2Cr3+ + 3Cd
b.
Cd akan bertindak sebagai anode
c. E°sel adalah +1,36 V
d. arus listrik mengalir dari Cr ke Cd
e. Cr mengalami reduksi
21. Diketahui beberapa sel Volta dengan notasi sel sebagai berikut:
Mg | Mg2+ | 2Ag+ | 2Ag E° = 3,17 V
Cd | Cd2+ | 2Ag+ | 2Ag E° = 1,20 V
Mn | Mn2+ | Cd2+ | Cd E° = 0,79 V
Cu | Cu2+ | 2Ag+ | 2Ag E° = 0,46 V
maka logam yang berdaya reduksi paling kuat adalah . . . .
a. Mg d. Mn
b. Ag e. Cd
c. Cu
22. Untuk melindungi logam besi dari perkaratan dapat dilakukan dengan melapisi
besi dengan logam kromium, kelebihan dari cara ini adalah . . . .
a. harga kromium lebih mahal dari besi
b.
bila berlubang, besinya cepat kropos
c. kromium tidak dapat melindungi besi
d. kromium sukar berkarat
e. E° Fe > E° Cr
23. Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat mempercepat terjadinya korosi,
kecuali . . . .
a. banyak uap air di sekitar logam
b.
bersinggungan langsung dengan udara
c. banyak oksigen di sekitar logam
d. banyak terdapat uap asam di sekitar logam
e. di sekitar logam tidak ada oksigen
24. Jika diketahui: Cu2+ | Cu E° = +0,34 V dan Ag+ | Ag E° = +0,80 V maka sel
Volta yang tersusun dari elektrode Cu dan Ag akan mempunyai potensial sel
(E°sel) sebesar . . . .
a. +1,26 V d. –1,14 V
b. +1,14 V e. –0,46 V
c. +0,46 V
149
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
25. Pada elektrolisis larutan NaCl di ruang anode dihasilkan . . . .
a. logam Na
b.
ion hidroksida
c. ion klorida
d. gas klorin
e. larutan asam
26. Reaksi yang terjadi di kutub positif pada elektrolisis larutan natrium sulfat
dengan elektrode grafit adalah . . . .
a. 2H2O(l) + 2e- → H2(g) + 2OH-(aq)
b. 2H2O(l) → O2(g) + 4H+(aq) + 4e-
c. Na+(aq) + e- → Na(s)
d.
2H+(aq) + 2e- → H2(g)
e. SO42-(aq) → SO2(g) + O2(g)
27. Pada elektrolisis larutan H2SO4 dengan elektrode platina dan muatan listrik 2 F
di katode
pada 0°C, 1 atm akan dihasilkan gas yang volumnya . . . .
a. 11,2 liter d. 44,8 liter
b.
22,4 liter e. 67,2 liter
c. 33,6 liter
28. Massa tembaga yang diendapkan di katode pada elektrolisis larutan CuSO4
dengan muatan listrik 0,5 F adalah . . . . (Ar Cu = 64)
a. 16 gram d. 64 gram
b.
32 gram e. 128 gram
c. 48 gram
29. Bila ke dalam larutan NiSO4 dialirkan listrik sebesar 0,1 F, dan Ar Ni = 59, maka
di katode akan didapat logam Ni seberat . . . .
a. 59,00 g d. 5,90 g
b.
29,50 g e. 2,95 g
c. 14,75 g
30. Pada proses pelapisan kerajinan besi dengan perak, pernyataan yang tidak benar
adalah . .
a. barang kerajinan diletakkan di katode
b.
perak diletakkan di anode
c. digunakan larutan perak nitrat
d. arus yang diberikan harus besar
e. digunakan arus listrik searah
150
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Mengetahui,
Orang Tua/Wali, Pendidik,
_____________________ ___________________
Nama Terang Nama Terang
151
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Pembelajaran-9
Alokasi waktu 2X3 JP
A. Kompetensi Dasar
3.9. Menganalisis struktur, sifat senyawa hidrokarbon serta dampak pembakaran
senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan serta cara mengatasinya -
C4
4.9. Menyajikan hasil identifikasi senyawa hidrokarbon yang terdapat dalam
kehidupan sehari hari berdasarkan hasil praktikum -K5
B. IPK
3.9.1. Menguraikan kekhasan atom karbon -C2
3.9.2. Menganalisis pengelompokan senyawa hidrokarbon berdasar rantai terbuka dan
tertutup –C4
3.9.3. Menerapkan nomen clatur senyawa hidrokarbon rantai terbuka dan tertutup –C3
3.9.4. Menelaah sifat-sifat senyawa hidrokarbon –C4
3.9.5. Menelaah dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan –C4
4.9.1. Menunjukkan keberadaan komponen C, dan H dalam senyawa hidrokarbon
melalui penyajian hasil uji/praktikum –P3
4.9.2. Menyajikan penanggulangan dampak pembakaran hidrokarbon terhadap
lingkungan (menyaji-abstrak K5)
C. Tujuan Pembelajaran
3.9.1.1. Melalui penyajian slide siswa secara mandiri dapat menguraikan kekhasan atom
karbon dengan benar – C2
3.9.1.2. Melalui diskusi siswa dengan penuh tanggung jawab dapat mengidentifikasi jenis
atom C berdasar keterikatanya terhadap sesama atom C (atom primer, skunder,
tertier, dan kuatener) dengan benar – C2
3.9.2.1. Melalui penyajian flash hidrokarbon inter aktif siswa didasari penuh rasa ingin
tahu dapat menelaah hidrokarbon alifatik (alifatik jenuh-tak jenuh) dengan benar –
C4
3.9.2.2. Melalui penyajian flash hidrokarbon inter aktif siswa secara bertanggungjawab
dapat menelaah hidrokarbon siklik (heterosiklik/karbosiklik) dengan benar – C4
3.9.3.1. Melalui diskusi siswa secara mandiri dapat mengimplementasikan nomen clatur
hidrokarbon alifatik dengan benar- C3
3.9.3.1. Melalui diskusi siswa secara mandiri dapat mengimplementasikan nomen clatur
hidro karbon siklik dengan benar – C3
3.9.4.1. Melalui penyajian data pendukung yang relevan siswa secara kolaboratif dapat
menelaah sifat- sifat senyawa hidrokarbon dengan benar – C4
3.9.5.1. Melalui penyajian data hasil penelitian berbagai sumber siswa secara jujur dapat
menelaah dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan dengan benar –
C4
3.9.5.2. Melalui kegiatan diskusi siswa secara mandiri dapat mengonsepkan cara
mengatasi dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan dengan benar –
C3
4.9.1.1. Melalui kegiatan praktikum siswa secara jujur dapat menunjukkan keberadaan
unsur C, dan H sebagai komponen utama penyusun senyawaan hidrokarbon dalam
kehidupan sehari-hari dengan tepat – P3
152
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
4.9.1.2. Melalui telaah pustaka siswa secara bertanggungjawab dapat menyajikan
penanggulangan dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan - K5
D. Materi Pembelajaran
Konsep syarat : Struktur Atom, Ikatan Kimia
1. Senyawa Karbon
Pemulaan abad ke-19, ilmu kimia terbagi atas kimia organik dan anorganik, di
dasarkan bahwa persangkaan perbedaan mendasar zat-zat yang terdapat pada benda mati
dan makhluk hidup. Kimia organik khusus mempelajari tentang zanyawa karbon yang
terdapat pada jasad hidup (terbentuk karena pengaruh suatu kekuatan hidup). Persangkaan
tersebut kemudian salah karena kenyataannya kemudian banyak senyawa karbon bisa di
buat dalam lab atau bahkan sama sekali tidak tedapat pada jasad hidup, sehingga sekarang
disebut sebagai ―Kimia karbon‖. Namun pembagian antara kimia karbon dan kimia
anorganik tetap dipertahankan dengan alasan bahwa jumlah senyawa karbon jauh lebih
besar dan terus bertambah sebagai ahsil dari sintesa-sintesa baru. Hal ini disebabkan
karena unsur karbon memiliki sifat yang khas (kekhasan atom karbon) yang tidak dimiliki
unsir lain yaitu, atom C dapat membentuk 4 ikatan kovalen yang kuat dengan atom C
lainnya juga dapat berikatan kuat dengan atom non logam lainnya, serta atom C dapat
membentuk rantai karbon yang panjang tak terhingga.
Hidrokarbon merupakan senyawa antara hidrogen dan karbon, sedang ikatan antara
karbon dapat berbentuk lurus/cabang, disebut dengan rantai karbon. Posisi atom C pada
rantai karbon di bedakan atas:
CH3 atom C kuartener
153
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
H C C C C H
H H H H
Bisa ditulis:
C C C C
Atau:
C C C C
Ikatan antar atom C meliputi:
a. Ikatan jenuh (tunggal)
│ │
— C — C—
│ │
b. Ikatan tak jenuh (rangkap)
\ /
C = C —C≡ C—
/ \
2. Pengelompokan Senyawa Karbon
Berdasarkan susunan atom-atom karbon dan molekulnya, dibedakan atas 2 golongan
besar:
2.1. Senyawa alifatik: Senyawa karbon yang rantai C-nya terbuka (baik lurus
maupun cabang).
Dibedakan atas:
C—C—C—C
│
C
2.1.2. senyawa alifatik tak jenuh
C = C — C —C
C—C—C=C
2.2. Senyawa siklik: senyawa karbon yang rantai C-nya tertutup (melingkar).
Dibedakan atas:
154
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
2.2.1. Senyawa siklik: Senyawa siklik yang lingkarannya hanya terisi atom C
saja, dibedakan atas senyawa:
2.2.1.1. Karbo siklik yang lingkarannya hanya terisi 6 atom C yang
ikatannya tidak tergolong tunggal juga bahkan tidak rangkap
(aromatik).
C
C C
C C
C
C C
C C
C
C C
C C
155
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Skema Pembagian Senyawa Kabon
SENYAWA KARBON
Deret Alkana
No R. Kimia Nama
1 CH4 Metana
2 CH3 CH3 Etana
3 CH3 CH2 CH3 Propana
4 CH3 CH2 CH2 CH3 Butana
5 CH3 CH2 CH2 CH2 CH3 Pentana
6 CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH3 Heksana
7 CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH3 Heptana
8 CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH3 Oktana
9 CH3 (CH2)7 CH3 Nonana
10 CH3 (CH2)8 CH3 Dekana
Dan seterusnya
Alkana yang telah kehilangan 1 atom H disebut gugus alkil (rumus umumnya Cn H2n+1)
sehingga alkana dapat pula dinyatakan sebagai R-H.
156
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
CH3 - : gugus metal
CH3 CH2 - : gugus etil
CH3 CH2 CH2 - : gugus propil
C4 Hg - : gugus butyl
C5 H11 - : gugus amil
CH3 – CH - : gugus iso propil
|
CH3
3.1.1. Tata nama alkana :
a. Jika C tidak bercabang, nama alkana sesuai dengan jumlah atom C yang
dimiliki, diberi
awalan n (rantai lurus/normal)
b. Jika rantai C bercabang,
- Cari rantai C terpanjang sebagai nama alkana
- Atom C yang terletak diluar rantai utama merupakan gugus alkil
berfungsi sebagai cabang.
- Beri nomor atom C pada rantai sehingga C yang mengikat cabang
memiliki nomor serendah mungkin.
Contoh: CH3 – CH2 – CH2 CH3 atau C – C – C – C = n – butana
C–C C-C
| | |
C- C C–C = n – oktana
C–C–C–C–C = 2 – metil pentana atau iso heksana
|
C
157
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Tabel perbedaan sifat fisis beberapa alkana:
Rumus Rumus Struktur Titik Didih Kesimpulan
Alkana
C5 H12 C–C–C–C–C 36 Jelaskan
kesimpulan yang
C–C–C–C–C 28 kamu dapatkan
| tentang hubungan
C titik didih dengan
panjang rantai dan
C jumlah cabang
| dalam rantai
C–C–C
| 9,5
C
C–C–C–C–C–C 68
C–C–C–C–C–C
C6 H14 63
|
C
C–C–C–C–C
60
|
C
C–C–C–C–C
58
| |
C C
158
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
3.2.1.1. Sifat alkena:
a. Kerapatan kecil
b. Tidak larut dalam air
c. Dapat mengalami reaksi adisi (pemutusan ikatan rangkap)
d. Dapat berpolimerisasi
e. Pembakaran alkena banyak hasilkan jelaga (tak jenuh)
159
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Catatan: Senyawa karbon dengan RM C4 H10 mempunyai rumus dengan struktur:
1) C – C – C – C n – butana
2) C – C – C 2 metil propana
|
C
Dan perlu diketahui dua zat tersebut meski punya RM sama (C4 H10) namun benar-
benar marupakan dua zat yang berbeda. Dalam hal ini dikatakan n butana berisomer
dengan 2-metil propana. Untuk latihan, susunlah isomer-isomer yang mungkin untuk C5
H12 dan C6 H14.
160
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
CH3 CH2 Cl + AgOH → CH3 CH2 OH + AgCl
Akohol
6.4. Reaksi Eleminasi
Merupakan kebalikan dari adisi.
+ NaOH
CH3 – CH – CH CH3 – CH = CH2 + HCl
| | ↑
H Cl
7. Senyawa Siklik
Pembahasan dibatasi oleh senyawa aromatik yang merupakan senyawa karbosiklik
yang rantai karbonnya tertutup/melingkar. Dari golongan senyawa ini yang penting adalah
naftalena C10 H8, antarsena C14H10 dan benzena C6H6 yang akan dijadikan bahasan dalam
modul ini. Jika rumus C6H6 dibandingkan dengan rumus molekul C6H14 akan tampak
sangat tidak jenuh, namun sebenarnya tidak demikian.
Dengan Brom, benzena tidak menjadi sr dengan seketika, berbeda dengan sifat-sifat HK
alafatik taj jenuh. Ternyata benzena tidak bersifat sebagai senyawa tak jeuh seperti pada
umumnya. Benzena dikenal hanya sebuah hasil monosubtitusi, jadi hanya ada sebuah
C6H5Cl, sebuah C6H5OH dsb. Maka semua atom H Dari benzena adalah seharga. Maka
disusunlah berbagai rumus bangun benzena yang mendukung sifat-sifat tersebut. Mula-
mula disusun berbagai RB sehingga diperoleh berupa segi enam beraturan dengan 3 ikatan
rangkap dua yang letaknya di antara dua ikatan tunggal, sbb: tempat 1 ikatan rangkap
berbah-ubah, kemudian dengan di traksi sinar x diketahui bahwa jarak antar atom-atom C
adalah sama (1,39 Angstrum) menunjukkan bahwa antara atom-atom C harusnya ada satu
jenis ikatan saja (bukan ikatan tunggal dan bukan ikatan rangkap). Karenanya disepakati
rumus benzena dinyatakan sebagai segienam beraturan dengan lingkaran di dalamnya.
══ ══
161
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
7.2. Sifat-sifat :
a. Adisi Hidrogen
Benzena dapat diadisi hidrogen hanya jika dengan katalis tepat (Ni Pt).
+ 3H2 → CH2
d. Halogenasi/Adisi Halogen
Merupakan reaksi subtitusi halogen terhadap hydrogen pada benzene
menggunakan pereaksi halogen dengan katalis FeCl3
FeCl3
+ Cl2 + HCl
162
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
163
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Berikut ini adalah beberapa turunan benzena mempunyai nama trivial yang sering
digunakan:
CH3 OH
O O
|| ||
-C–H - C - OH
164
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Jika terdapat substituen yang sejenis maka diberi awalan di –. Posisi antar gugus yang
terikat disebut posisi Orto (O-) bila posisi dinomor 1 dan 2; meta (m-) bila diposisi 1 dan 3;
para (p-) untuk 1 dan 4.
Secara lengkap, turunan benzena dengan dua substituen ditunjukkan oleh tabel berikut.
4. Turunan benzena dengan gugus fenil (C6H5—) sebagai substituen pada molekul lain.
Jika sebuah cincin benzena terikat pada suatu rantai alkana bergugus fungsi atau pada
rantai alkana dengan 7 atom C atau lebih, maka cincin benzena itu dianggap sebagai
substituen.
165
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
166
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
167
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
hasil proses alami. Di udara gas NOx berubah menjadi asam nitrat yang dapat
menyebabkan terjadinya hujan asam. Emisi SO2 adalah pelepasan gas SO2 ke udara hasil
pembakaran fosil dan peleburan logam. Gas tersebut juga memiliki dampak besar
terjadinya hujan asam. Adapun Smog merupakan pencemaran udara oleh sebab tingginya
kadar gas NOx, SO2, O3 di udara. Smog dapat menimbulkan sesak nafas, batuk, dan
menghalangi jangkauan pandangan. Emisi CO2 dapat berdampak terjadinya efek rumah
kaca dan pemanasan global, dan perubahan iklim.
8.2. Kesehatan
Beberapa dari bahan pencemar merupakan senyawaan yang bersifat karsinogenik
dan mutagenik, seperti etilen, formaldehid, benzena, metil nitrit, dan hidrokarbon
poliaromatik (PAH). Emisi kendaraan bermotor yang mengandung senyawa karsinogen
diperkirakan dapat menimbulkan tumor pada organ lain selain paru. Hidrokarbon di udara
dapat bereaksi dengan bahan-bahan lain membentuk plycyclic aromatic hidrocarbon
(PAH) yang banyak dijumpai pada area industri dan dapat menimbulkan kanker.
9.2. Penanggulangan
Penanggulangan adalah langkah terakhir yang dapat dilakukan untuk meminimalisir
dampak negatif polutan penggunaan senyawaan karbon. Penanggulangan dapat berupa
penggantian peralatan yang memanfaatkan senyawaan karbon, mengatur sirkulasi udara
baik di rumah di industri, misalnya dengan LEV. Penggunaan masker, cek berkala
kesehatan secara konsisten juga disarankan guna menjaga kesehatan.
168
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Materi Diskusi-1
Menemukan sendiri atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam penyajian slide
dan flash interaktif hidro karbon, prioritas terkait: (1) bagaimana kekhasan atom karbon,
pengelompokan hidrokarbon,tata nama, sifat, dan (2) bagaimana dampak pembakaran
hidro karbon terhadap lingkungan.
2. Materi Diskusi-2
(1) bagaimana menguji/mengidentifikasi keberadaan senyawaan karbon melalui
percobaan.
2. Uji KMnO4
Diberi label tabung reaksi dengan senyawa yang akan di uji. Dimasukkan ke dalam
masing– masing tabung 5 tetes hidrokarbon yang sesuai : n-Heksana, Sikloheksana,
Toluena, Bensin,Minyak tanah senyawa dan etanol. Ditambahkan tetes demi tetes
larutan 1% KMNO4 aqueous disertai pengocokan setiap penetesan. Dihitung jumlah
tetesan larutan KMNO4 hingga warnanya tetap ada dan tidak hilang, jangan
ditambahkan lebih dari 10 tetes dan dicatat.
3.Uji H2SO4
Diberi label tabung reaksi dengan senyawa yang akan di uji. Dimasukkan ke dalam
masing–masing tabung 1mL : 20 tetes hidrokarbon yang sesuai: n-Heksana,
Sikloheksana, Toluena, Bensin, Minyak tanah. Dilakukan percobaan satu persatu
ditiap tabung. Ditambahkan 12 tetes H2SO4 pekat pada tabung. Dipegang tabung dan
dirasakan apakah terjadi perubahan suhu.
Diamati apakah larutan menjadi homogen atau terjadi perubahan diwarna serta
dicatat.
4.Uji HNO3
Diberi label tabung reaksi dengan senyawa yang akan diuji. Dimasukkan ke dalam
masing– masing tabung 1 mL H2SO4 pekat dan 0,5 mL (10 tetes) HNO3 pekat,
didinginkan, ditambahkan 5 tetes hdrokarbon yang sesuai: n-Heksana, Sikloheksana,
Toluena, Bensin, Minyak tanah. Dimasukkan tabung reaksi ke dalam penangas air
selama 10 menit, sesekali diaduk dengan cara menggoyangkan tabung. Dituangkan
isi tabung ke dalam gelas piala yang telah diberisi pecahan es batu. Dilakukan
percobaan satu persatu tiap tabung dan diamati.
169
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Data pengamatan.1 Pembakaran/oksidasi
No Sample Nyala api dan warna asap Hasil
1 n-heksana
2 sikloheksana
3 minyak tanah
4 bensin
170
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
3. Materi Tugas (Tugas Tidak Terstruktur PMTT. Project based learning)
NO Tahapan Materi tugas Alokasi
waktu
1 1. pertanyaan mendasar Susun kegiatan projek penanggulangan Ditentukan
2. desaian rencana proyek dampak negatif penggunaan hidrokarbon oleh
3. jadwal di lingkungan sekitar. kesanggupa
4. monitor progres proyek n peserta
5. menguji hasil didik
6. evaluasi pengalaman
171
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
4. a. Beri nama senyawa berikut :
OH CH3 COOH OH
Cl
OH NH2 OH
b. Susun isomer dari struktur dan geometri untuk C2H4Cl2
5. Latihan PH-2
1. Diketahui beberapa sifat kimia sebagai berikut:
1. sukar larut dalam air
2. atomnya hanya dapat disubstitusi oleh halogen
3. dapat dijadikan bahan bakar
4. ikatannya tak jenuh
5. rumus umumnya CnH2n+2
Yang merupakan sifat-sifat alkana adalah…
a.1, 2, 3, 4 d. 1, 3, 4, 5
b.1, 2, 3, 5 e. 2, 3, 4, 5.
c.1, 2, 4, 5
2 . Yang sama dari kedua senyawa berikut adalah….
1. CH3−CH2−CH2−CH3
2. CH3−CH(CH3)2
a. titik didihnya
b. titik lelehnya
172
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
c. rumus empirisnya
d. persen komponen
e. kelarutannya
3 Pada pembakaran hidrokarbon menghasilkan zat-zat ….
a. CO d. NO2
b. CO2 e. CO2 dan H2O
c. H2O
4 . Senyawa di bawah ini yang dapat diramalkan memiliki titik didih tertinggi
adalah….
a. CH3−CH(CH3)−CH3
b. CH3−CH2−CH2−CH3
c. CH3−CH2−CH(CH3)−CH3
d. CH3
│
CH3─ C ─ CH3
│
CH3
e. CH3−CH2−CH2−CH2−CH3
5. Di antara senyawa berikut yang mempunyai titik didih terendah adalah….
a. propena d. 1-hexena
b. 1-butena e. 1-heptena
c. 1-pentena
6 . Rumus molekul berikut yang mempunyai titik didih paling tinggi adalah ….
a. C5H8 d. C6H12
b. C5H10 e. C6H14
c. C5H12
7 . Hidrokarbon berikut yang dapat mengalami reaksi substitusi adalah….
a. C2H2, C2H4, C2H6
b. C3H4, C3H6, C3H8
c. C2H6, C3H8, C4H10
d. C3H6, C4H8, C4H10
e. C3H8, C4H8, C4H10
8 . Suatu hidrokarbon mengandung tiga atom karbon dan dapat bereaksi dengan
HBr menghasilkan 2-bromopropana (CH3−CHBr−CH3). Hidrokarbon tersebut
adalah….
a. Propane d. propadiena
b. Propena e. butena
c. propuna
9 . Reaksi berikut ini yang merupakan reaksi substitusi adalah ….
a. CH2 ═ CH2 + HCl → CH3CH2Cl
b. CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O
c. C10H22 → C6H12 + C4H10
d. C2H6 + Br2 → C2H5Br + HBr
e. CH4 → C2H2 + 3H2
10. Senyawa hidrokarbon yang dapat mengalami reaksi adisi adalah ….
a. iso pentana
b. n – pentana
c. 3- metil- 1- pentena
173
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
d. 3- metil- pentana
e. 2,2- dimetil butana
11. Hasil adisi HBr terhadap 2-metil-2 -butena adalah….
a. 2- bromo -2-metil butana
b. 3- bromo -2-metil butana
c. 3- bromo -3-metil butana
d. 2- metil- 3- bromo butana
e. 2- bromo -2- metil butane
12. Senyawa berikut yang dapat mengalami reaksi adisi adalah ….
a. CH3CHCHCH3
b. CH3CH(CH3)CH3
c. CH3CH2CH2CH3
d. CH3C(CH3)2CH3
e. CH3CH(CH3)CH(CH3)2
13. Reaksi adisi gas hydrogen dengan senyawa alkuna menghasilkan senyawa….
a. alkana d. alkil
b. alkena e. alkadiuna
c. alkuna
14. Reaksi adisi 2-butuna dengan gas hidrogen menghasilkan…
a. 2 - butena
b. 2 – butadiena
c. 2 - butadiuna
d. 2- metil propana
e. 2- metil propena
15. Reaksi berikut yang merupakan reaksi adisi adalah….
a. CH4 + Cl2 → CH3Cl +HCl
b. CH4 + O2 → CO2 + H2O
c. C2H4 + Cl2 → C2H4Cl2
d. C2H4 + Cl2 → C2H2Cl2
e. CH4 + Cl2 → CH3Cl
16. Asap kendaraan bermotor antara lain mengandung gas CO, CO2, uap air, sisa
hidrokarbon dan partikel timah hitam. Bahan yang sangat berbahaya bagi
kesehatan manusia adalah…
a. CO dan CO2
b. CO dan uap air
c. CO2 dan sisa hidrokarbon
d. CO dan partikel timah hitam
e. CO2 dan partikel timahhitam
17. Karbon monoksida (CO) merupakan gas beracun karena….
a. gas CO dapat berikatan dengan hemoglobin membentuk COHb
b. gas CO dapat larut dalam air membentuk CO2 dan H2
c. gas CO mudah bereaksi dengan udara membentuk CO2
d . gas CO berbau busuk dan menusuk
e. gas CO adalah gas yang reaktif dan mudah bereaksi dengan zat lain.
18. Salah satu kekhasan atom karbon adalah dapat membentuk rantai
karbon yang tunggal dan bercabang seperti digambarkan:
174
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
C C C C C
C C C C C
C C
Dalam struktur rantai karbon di atas, jumlah atom C primer, sekunder, tersier,
dan kuarterner berturut-turut adalah ...
a. 5, 3, 2 dan 2
b. 6, 3, 2 dan 2
c. 6, 2, 2 dan 2
d. 7, 1, 3 dan 1
e. 7, 2, 3 dan 2
19. Menghidupkan mesin dalam garasi tertutup adalah berbahaya karena di sana ada
gas berbahaya hasil pembakaran bensin yang tidak sempurna yaitu..
a. gas nitrogen
b. gas oksigen
c. gas belerang oksida
d. gas karbon dioksida
e. gas karbon monoksida
20. Nama yang tepat untuk senyawa dengan rumus struktur (CH3)3CCH(C2H5)2
adalah…
A. 2,2-dimetil-3-etil pentana
B. 4,4-dimetil-3-etil pentana
C. 3-etil-2,2-dimetil pentana
D. 3-etil-4,4-dimetil pentana
E. 3-etil-2-metil heksana
21. Nama senyawa berikut ini sesuai dengan tata nama senyawa karbon adalah…
A. 3-etil-1-butena D. 3,3-dimetil butana
B. 2-etil-3 metil butana E. 3,3-dimetil-1-butena
C. 2,2-dimetil-3-butena
22. Keisomeran cis-trans dapat terjadi pada senyawa
A. CH3CH2CH=CH2 D. (CH3)2C=C(CH3)2
B. C2H5CH=CHC2H5 E. CHCl=CCl2
C. CH2=CH2
23. Pada pembakaran sempurna 1 mol gas hidrokarbon jenuh memerlukan 8 mol gas
oksigen.Rumus molekul hidrokarbon tersebut adalah…
A. C3H6 B. C3H8 C. C2H4 D. C3H6 E. C5H12
24. Sebanyak 10 ml gas hidrokarbon dibakar sempurna memerlukan 25 ml gas
oksigen dan menghasilkan 20 ml gas CO2. Rumus kimia hidrokarbon tersebut
adalah…
A. CH4 D. C3H6
B. C2H2 E. C3H8
C. C2H4
25. Nama senyawa di bawah ini adalah ….
A. m – bromofenol
OH
B. o-bromofenol
C. p-bromofenol
D. o-bromobenzol
E. o-bromobenzil alkohol
175
Br
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Mengetahui,
Orang Tua/Wali, Pendidik,
_____________________ _____________________
Nama Terang Nama Terang
176
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Pembelajaran-10
Alokasi waktu 2X3 JP
A. Kompetensi Dasar
3.10. Menganalisis proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak
bumi serta kegunaannya-C4
4.10. Menyajikan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi
serta kegunaannya-K5
B. IPK
3.10.1. Menelaah proses pembentukan minyak bumi - C4
3.10.2. Menguraikan komponen-komponen minyak bumi – C2
3.10.3. Mengidentifikasi kegunaan fraksi-fraksi minyak bumi – C2
3.10.4. Mengonsepkan peningkatan kualitas bahan bakar bensin yang ramah lingkungan
C3
3.10.5. Menelaah dampak pembakaran minyak bumi dan cara mengatasinya– C4
3.10.6. Menelaah proses pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi –C4
3.10.7. Menelaah konsep terkait petro kimia –C4
4.10.1. Memanipulasi diagram proses pemisahan minyak bumi – P2
4.10.2. Menyajikan proses teknik pemisahan minyak bumi dan kegunaanya (menyaji-K5)
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui penyajian flash interaktif ―minyak bumi‖ siswa dapat:
3.10.1.1. Menelaah proses pembentukan minyak bumi dengan benar - C4
3.10.2.1. Menguraikan komponen-komponen minyak bumi dengan benar – C2
3.10.3.1. Mengidentifikasi kegunaan fraksi-fraksi minyak bumi dengan benar – C2
3.10.4.1. Mengonsepkan peningkatan kualitas bahan bakar bensin yang ramah
lingkungan dengan benar – C3
3.10.4.2. Menguraikan dampak negatif penggunaan TEL dalam bahan bakar bensin
dengan benar – C2
3.10.5.1. Menelaah dampak pembakaran minyak bumi dengan benar –C4
3.10.5.2. Mengimplementasikan cara mengatasi dampak negatif pembakaran minyak
bumi dengan benar – C3
3.10.6.1. Menelaah proses pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi dengan benar –C4
3.10.7.1. Menelaah hal terkait petro kimia dengan benar –C4
4.10.1.1. Memanipulasi diagram proses pemisahan minyak bumi dengan benar – P2
4.10.1.2. Menyajikan proses teknik pemisahan minyak bumi dan kegunaanya dengan
benar K5
D. Materi Pembelajaran
Konsep syarat: Konsep syarat: struktur atom, ikatan kimia, Hidrokarbon
1. Pendahuluan
Minyak bumi yang dihasilkan tambang masih berupa minyak mentah yang berbentuk
cairan pekat warna hitam, sebagian besar terdiri dari senyawa HK seperti :
a. alkana, ditemukan sebagian besar tergolong rantai lurus n- oktana dan rantai
cabang iso- oktana (2, 2, 4 – trimetil pentana), tunjukkan rumus strukturnya.
177
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
b. SIKLO alkana, banyak ditemukan dalam bentuk SIKLO pentana yaitu ametil–
siklo pentana dan etil – siklo heksana (rumus struktur).
c. HK aromatik, berupa Benzena dan etil benzena (rumus bangun).
d. Senyawa lain selain HK.
Berupa belerang R – S – H alkanation dan R – S – R tio alkana 0,01 – 0,7%, nitrogen 0,01
– 0,9 %, oksigen (gas karboksida) 0,06 – 0,4% dan orfanologam (vanadium dan nikel).
178
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang tinggi,
memiliki viskositas tinggi sehingga harus dipanaskan agar meleleh. Dalam pergerakannya,
uap minyak mentah akan menjadi dingin. Sebagian uap akan mencapai ketinggian di mana
uap tersebut akan terkondensasi membentuk zat cair. Zat cair yang diperoleh dalam suatu
kisaran suhu tertentu ini disebut fraksi.
Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan
terkondensasi di bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-senyawa
dengan titik didih rendah akan terkondensasi di bagian atas menara.
Sebagian fraksi dari menara distilasi selanjutnya dialirkan ke bagian kilang minyak
lainnya untuk proses konversi.
4. Gasoline (Bensin)
Bensin merupakan koponen yang dihasilkan dari minyak bumi yang penggunaannya
sangat luas terutama di bidang transportasi. Efisiensi hasil pembakaran berhubungan
dengan struktur HK yang terkandung dalam bensin.
Dalam bensin terdapat dua senyawa HK yang merupakan komponen utama yaitu n-
heptana dan isooktana ;
179
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
C – C – C – C – C – C – C dan
C
|
C–C–C–C–C
| |
C C
Pada proses pembakaran HK rantai lurus biasanya tidak terbakar dengan sempurna
(kurang efisien) karena energi hasil Dari pembakaran banyak tebuang sehingga panas
bukan kerja.
Untuk menyatakan mutu bensin sebagai bahan bakar berkompresi tinggi dipakai istilah
bilangan oktan. Angka oktan menyatakan banyaknya ketukan yang terjadi. Efisiensi
pembakaran ditandai dengan adanya letupan/ketukan pada mesin silinder (piston). Letupan
yang tidak diinginkan disebut knocking yang terjadi akibat bahan bakar terlalu cepat
terbakar sehingga timbul ledakan dalam silinder dan mendorong piston dengan keras.
Untuk kenaikan bilangan oktan dilakukan proses cracking dengan mengubah rantai
lurus menjadi cabang. Juga dapat dengan menambah zat aditif guna menurukan knocking
dengan bahan anti knocking yang terutama adalah tetraethyl lead (TEL), penambahan TEL
dapat meningkatkan nilai oktan hingga 80–98%. Sebagai pembanding dalam menentukan
bilangan oktan suatu bahan bakar adalah n- heptana dan iso oktana, bilangan oktan
merupakan perbandingan antara n- heptana dan iso-oktana. N-heptana nilai oktan = 0
sehingga zat ini menimbulkan knocking.
Jika suatu bensin dipakai pada mesin menimbulkan knocking yang ditimbulkan oleh
campuran 60% iso oktana – 40% n- heptana, maka bensin tersebut mempunyai bilangan
oktan 60.
Penggunaan TEL tidak ramah lingkungan (gas buang debu PBr, dapat menghambat
kerja enzim pertumbuhan) dan digantikan metyl tersier butyl eter (MTBE). Campuran
bensin premium dengan MTBE disebut bensin PREMIX. Premix 94, artinya bensin dengan
bilangan oktan 94 dengan kandungan MTBE 20%.
Aditif lainnya adalah benzena, etanol dan tersier butyl alcohol (TBA).
C2H5OH
C2H5 CH3
| |
C2H5 – Pb – C2H5 CH3 – C – O – CH3
| | CH3
C2H5 TEL CH3 |
CH3 – C – OH
MTBE |
CH3 ...........?
180
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Materi Diskusi-1
1. Bagaimana terbentuknya minyak bumi dan kegunaanya,
2. Bagaimana menentukan (bilangan oktan) kualitas bahan bakar bensin,
3. Bagaimana upaya peningkatan bilangan oktan bahan bakar bensin
4. Apa saja jenis/ komponen yang terkandung dalam minyak bumi
5. Bagaimana dampak pembakaran minyak bumi dan cara mengatasinya
2. Materi diskusi-2
1. Bagaimana proses pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi,
2. Apa kegunaan masing-masing komponen hasil pemisahan minyak bumi,
3. Bagaimana meningkatkan kualitas bahan bakar bensin ramah lingkungan
4. Produk apa yang dihasilkan dari petro kimia, apa kegunaanya, dan
bagaimana proses produksinya
1. Proses apa yang dilakukan untuk pemisahan minyak bumi menjadi komponen-
komponennya? (Jelaskan tahap-tahap proses tersebut)
181
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
2. Uraikan 5 produk yang dibuat dari minyak bumi.
4. Rumuskan cara menentukan bilangan oktan, dan apa yang dimaksud dengan knocking?
5. Uraikan dampak penggunaan TEL, dan berikan 1 contoh zat aditif ramah lingkungan
yang disarankan pada peningkatan angka oktan bensin
6. Uraikan proses pembentukan minyak bumi
7. Susun tabel komponen minyak bumi hasil distilasi berdasar perbedaan titik didih
8. Berikan contoh sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan
9. Tuliskan struktur iso oktana
10.Uraikan proses craking pada pengolahan minyak bumi
5. Latihan PH-2
1. Pada penyulingan minyak mentah diperoleh data:
1) Pada pemanasan 140o – 180oC dihasilka nafta
2) Pada pemanasan 180o – 250oC dihasilkan kerosin
3) Pada pemanasan 250o – 350oC dihasilkan solar
Urutan fraksi minyak bumi dari yang paling ringan ke yang paling berat adalah ...
a. 1, 2, 3
b. 2, 3, 1
c. 3, 1, 2
d. 2, 1, 3
e. 3, 2, 1
2. Senyawa alkana yang bilangan oktannya paling rendah adalah ...
a. (CH3)2CHCH(CH3)CH2CH3
b. (CH3)2CHCH2C(CH3)2CH3
c. CH3(CH2)5CH3
d. CH3CH2CH(CH3)CH(CH3)2
e. CH3CH2C(CH3)2CH2CH3
3. Yang bukan fraksi minyak bumi adalah ...
a. LPG
b. LNG
c. Aspal
d. Bensin berat
e. Ligroin
4. Premix mempunyai nilai oktana 92, artinya ...
a. sama dengan campuran 92% isooktana dan 8% n-heptana
b. merupakan bensin yang setara dengan campuran 92 liter isooktana dan 8% n-
heptana
c. bahan bakar yang setara dengan campuran 92% n-heptana dan 8% isooktana
d. sama dengan campuran 92 liter n-heptana dan 8 liter isookatana
e. merupakan bahan bakar yang setara dengan campuran 8% n-heptana dan 92%
isooktana
5. Senyawa hidrokarbon berikut yang titik didihnya tertinggi adalah ...
a. propana
b. etana
c. butana
d. heksana
e. pentana
182
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
6. Penyusun minyak bumi yang paling banyak adalah ...
a. siklo-alkana
b. alkena dan alkuna
c. alkana
d. hidrokarbon aromatik
e. alkohol
7. Fraksi minyak bumi diperoleh dengan cara …
a. Kristalisasi
b. Kromatografi
c. Filtrasi
d. Destilasi
e. Dekantasi
8. Proses dasar dalam industri Petrokimia yang bahan dasarnya dari minyak bumi adalah
…
a. pembakaran
b. cracking
c. destilasi
d. polimerisasi
e. hidrolisis
9. Untuk menaikkan bilangan oktan, pada bensin perlu ditambahkan zat aditif, yaitu …
a. CH2Br – CH2Br
b. C8H18
c. (C2H5)4Pb
d. C2H5OH
e. C6H6
10. Fraksi minyak bumi yang paling banyak digunakan sebagai bahan dasar industri
Petrokimia adalah …
a. LPG
b. Aspal
c. paraffin
d. residu
e. nafta
11. Yang bukan termasuk produk Petrokimia adalah ...
a. deterjen
b. insektisida
c. pembersih lantai
d. solar, bensin, kerosin
e. pelarut organik
12. Unsur yang tidak mungkin terdapat dalam minyak bumi adalah ….
a. H d. S
b. Ar e. C
c. O
13. Komponen utama minyak bumi adalah ….
a. alkana dan aromatik
b. alkana dan siklo alkana
c. alkana dan heterosiklik
d. siklo alkana dan aromatik
e. heterosiklik
183
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
14. Komponen utama bensin adalah….
a. metana dan etana
b. metana dan butana
c. butana dan heptana
d. heptana dan iso oktana
e. oktana dan iso oktana
15. Senyawa yang tergolong gas alam adalah….
a. metana dan etana
b. etena dan butena
c. propenadan butena
d. prapana dan butana
e. etana dan etuna
16. Diketahui beberapa zat :
1. LPG 4. alcohol
2. bensin 5. kerosin
3. solar
Yang merupakan hasil fraksi minyak bumi adalah….
a. 1,2,3 dan 4 d. 1,2,4 dan 5
b. 1,3,4 dan 5 e. 2,3,4 dan 5
c. 1,2,3 dan 5
17. Pemurnian minyak bumi dilakukan dengan cara distilasi bertingkat yaitu pemisahan
berdasarkan …
a. titik leleh d. ukuran partikel
b. titik cair e. suhu
c. titik didih
18. Pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi dilakukan dengan cara….
a. kromatografi d. sublimasi
b. kristalisasi e. distilasi
c. filtrasi
19. Fraksi minyak bumi yang memiliki titik didih terendah adalah….
a. LNG d. Premium
b. LPG e. Bensin
c. Kerosin
20. Fraksi minyak bumi yang dihasilkan pada suhu 175o sampai 300o adalah….
a. bensin
b. kerosin
c. solar
d. pelumas
e. lilin
21. Urutan fraksi minyak bumi dari yang ringan ke berat adalah….
a. bensin, solar, dan kerosin
b. bensin, kerosin, dan solar
c. kerosin, solar dan bensin
d. kerosin, bensin dan solar
e. solar, kerosin dan bensin
184
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
22. Berikut ini adalah data hasil penyulingan minyak bumi :
185
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
d. campuran 92% n- heptana dan 8% iso oktana
e. campuran 80% iso oktana dan 8% n- heptana
27. Asap kendaraan bermotor antara lain mengandung gas CO, CO2, uap air, sisa
hidrokarbon dan partikel timah hitam.
Bahan yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia adalah…
a. CO dan CO2
b. CO dan uap air
c. CO2 dan sisa hidrokarbon
d. CO dan partikel timah hitam
e. CO2 dan partikel timahhitam
28. Karbon monoksida (CO) merupakan gas beracun karena….
a. gas CO dapat berikatan dengan hemoglobin membentuk COHb
b. gas CO dapat larut dalam air membentuk CO2 dan H2
c. gas CO mudah bereaksi dengan udara membentuk CO2
d . gas CO berbau busuk dan menusuk
e. gas CO adalah gas yang reaktif dan mudah bereaksi dengan zat lain.
29. Kadar CO diudara yang masih aman adalah sampai 100 ppm .
Jika dinyatakan dalam persen berarti batas aman adalah…
a. 1 % d. 0,001 %
b. 0,1 % e. 0,0001 %
c. 0,01 %
30. Menghidupkan mesin dalam garasi tertutup adalah berbahaya karena di sana ada gas
berbahaya hasil pembakaran bensin yang tidak sempurna yaitu..
a. gas nitrogen
b. gas oksigen
c. gas belerang oksida
d. gas karbon dioksida
e. gas karbon monoksida
31. Untuk mengurangi pencemaran udara oleh gas CO dilakukan dengan ….
a. menghentikan penggunaan bahan bakar minyak
b. mencampur bensin dengan solar
c. merelokasi pabrik
d. memasang pengubah katalitik pada knalpot kendaraan
e. menggunakan bensin bertimbel.
32. Jika bensin terbakar tidak sempurna maka akan menghasilkan jelaga (arang atau
karbon) sehingga asap kendaraan bermotor menjadi hitam. Reaksi yang benar
ditulis….
a. bensin + oksigen → C (s) + CO(g) + CO2(g) + H2O(g)
b. bensin + oksigen → CO(g) + CO2(g) + H2O(g)
c. bensin + oksigen → CO2 (g) + H2O(g)
d. bensin + oksigen → CO(g) + H2O(g)
e. bensin + oksigen → C (s) + CO(g) + H2O(g)
33. Senyawa siklo heksana banyak digunakan untuk membuat….
a. kertas d. plastik
b. nylon e. PVC
c. karet
186
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
34. Hasil dari penyulingan minyak bumi yang digunakan sebagai pelarut dan binatu (dry
cleaning) adalah….
a. eter petrolium
b. parafin
c. gasoline
d. nafta
e. avtur
35. Parafin salah satu dari hasil penyulingan minyak bumi yang digunakan untuk….
a. pelarut
b. pelumas
c. membuat lilin
d. membuat aspal
e. membuat sumber hidrogen
Mengetahui,
Orang Tua/Wali, Pendidik,
_____________________ ________________
Nama Terang Nama Terang
187
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Pembelajaran-11
Alokasi waktu 2X3 JP
A. Kompetensi Dasar
3.11. Menganalisis struktur, tata nama, sifat, penggolongan dan kegunaan polimer-C4
4.11. Mengintegrasikan antara struktur, tata nama, sifat, penggolongan polimer dengan
kegunaan polimer dalam kehidupan sehari hari (analisis Kd, direkomendasikan
dengan kko menyajikan dengan dasar sulit untuk dipraktikkan di laborat sekolah
(kko menyajikan~ K5) keterampilan abstrak
B. IPK
3.11.1. Mengonsepkan struktur polimer – C3
3.11.2. Menelaah proses pembentukan polimer dan jenis polimerisasinya- C4
3.11.3. Menguraikan sifat-sifat polimer – C2
3.11.4. Menggolongkan polimer berdasar sifat terhadap panas,asal,dan jenis monomernya
C3
3.11.5. Menguraikan kegunaan polimer dalam kehidupan sehari-hari – C2
3.11.6. Mengimplementasikan penggunaan tata nama polimer – C3
4.11.1. Menyajikan hubungan antara struktur, sifat, jenis polimerisasi, dan golongan
polimer dengan kegunaan dalam kehidupan sehari-hari –(K5 keterampilan
abstrak)
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui penyajian flash interaktif ―polimer‖ siswa:
3.11.1.1. secara mandiri dapat mengonsepkan struktur polimer linier dengan benar – C3
3.11.1.2. secara bertanggung jawab dapat mengonsepkan struktur polimer bercabang
dengan benar – C3
3.11.1.3. secara kolaboratif dapat mengonsepkan struktur polimer 3D dengan benar – C3
3.11.2.1. secara bertanggungjawab dapat menelaah proses pembentukan polimer dengan
benar- C4
3.11.2.2. secara mandiri dapat menguraikan jenis polimerisasi dengan benar – C2
3.11.3.1. secara mandiri dapat menguraikan sifat-sifat polimer dengan benar – C2
3.11.4.1. secara kolaboratif dapat menggolongkan polimer berdasar sifatnya terhadap
panas dengan benar – C2
3.11.4.2. secara kolaboratifr dapat menggolongkan polimer berdasarkan asalnya dengan
benar – C2
3.11.4.3. dengan penuh tanggung jawab dapat menggolongkan polimer berdasarkan jenis
monomernya dengan benar – C2
3.11.5.1. secar kolaboratif dapat menguraikan kegunaan polimer dalam kehidupan sehari
-hari dengan benar – C2
3.11.6.1. secara mandiri dapat mengimplementasikan penggunaan tata nama dalam
pemberian nama polimer dengan benar – C3
4.11.1.1. dengan penuh tanggungjawab dapat menyajikan kaitan antara struktur, sifat,
jenis polimerisasi, dan golongan polimer dengan kegunaan dalam kehidupan
sehari-hari dengan benar – K5 (keterampilan abstrak)
188
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
D. Materi Pembelajaran
Konsep syarat: struktur atom, ikatan kimia, formula kimia
189
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Contoh : kevlar, nomex, textura, polimer penghantar arus dan foton,
polimer peka cahaya, membran, biopolimer
2. Definisi Polimer
2.1. Polimer
Molekul besar (makromolekul) yang terbangun oleh susunan unit ulangan kimia yang
kecil, sederhana dan terikat oleh ikatan kovalen. Unit ulangan ini biasanya setara atau
hampir setara dengan monomer yaitu bahan awal dari polimer.
2.2. Monomer
Sebarang zat yang dapat dikonversi menjadi suatu polimer. Untuk contoh, etilena
adalah monomer yang dapat dipolimerisasi menjadi polietilena (lihat reaksi berikut).
Asam amino termasuk monomer juga, yang dapat dipolimerisasi menjadi polipeptida
dengan pelepasan air.
Reaksi :
Monomer polimerisasi polimer
monomer Unit Ulangan terikat secara
kovaken dengan unit ulangan lainnya
H H n
Unit ulangan dapat memiliki struktur linear atau bercabang. Unit ulangan bercabang dapat
membentuk polimer jaringan tiga dimensi. Tabel berikut menunjukkan beberapa contoh
polimer, monomer, dan unit ulangannya.
190
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
CH3 CH3
Poliisobutilena
CH2 C CH2 C
CH3 CH3
CH2 CH CH2 CH
polistirena
H - N(CH2)5C - OH - N(CH2)5C -
Polikaprolaktam (nylon-6)
H O H O
CH3 CH3
polietilena CH2CH2
191
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Politetrafluoroetilena
(teflon, merk dari du Pont) CF2CF2
3.2. Nama monomer lebih dari satu kata atau didahului sebuah huruf atau angka
Nama monomer diletakkan dalam kurung diawali poli
Contoh :
Poli(asam akrilat) CH2CH
CO2H
CH3
Poli(-metil stirena)
CH2C
CH2CH
Poli(1-pentena)
CH2CH2CH3
CH CH2
192
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Tabel: Contoh pemberian beberapa nama polimer menurut sumber monomernya
danIUPAC
Untuk tata nama polimer non vinil seperti polimer kondensasi umumnya lebih
rumit darpada polimer vinil. Polimer polimer ini biasanya dinamai sesuai dengan monomer
mula-mula atau gugus fungsional dari unit ulangan.
Contoh : nylon, umumnya disebut nylon-6,6 (66 atau 6/6), lebih deskriptif disebut
poli(heksametilen adipamida) yang menunjukkan poliamidasi heksametilendiamin (disebut
juga 1,6-heksan diamin) dengan asam adipat. Lihat gambar berikut:
O O
C - (CH2)4 - C - NH - (CH2)6 - NH
n
nylon-6,6
193
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
O O
4.2. Polimerisasi adisi adalah polimerisasi yang disertai dengan pemutusan ikatan
rangkap diikuti oleh adisi monomer, pelajari lebih lanjut pada butir 5.3.
Contoh : H
n H2C = CH CH2 C
n
Cl Cl
vinilklorida polivinilklorida (PVC)
194
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
5. Klasifikasi Polimer
Polimer adisi
Berdasarkan
jenis reaksi Terbentuk dari reaksi polimerisa si adisi
polimerisasi
Polimer kondensasi
. Homo polimer
Berdasarkan Terbentuk dari reaksi polimerisasi kondensasi
jenis Terdiri dari monomer-monomer sejenis
Polimer monomer
penyusun
Kopolimer
Berdasarkan
Termoplas
sifat
karakteristik Bersifat lunak jika dipanaskan dan dapat
dicetak kembali menjadi bentuk lain
Termoset
Elastomer
195
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
hasil polimerisasi adisi
5.2.Polimer diklasifikasikan atas dasar strukturnya:
1. Polimer linear
Polimer linear terdiri dari rantai panjang atom-atom skeletal yang dapat mengikat
gugus
substituen. Polimer ini biasanya dapat larut dalam beberapa pelarut, dan dalam
keadaan padat pada temperatur normal. Polimer ini terdapat sebagai elastomer,
bahan yang fleksibel (lentur) atau termoplastik seperti gelas).
Contoh :
Polietilena, poli(vinil klorida) atau PVC, poli(metil metakrilat) (juga dikenal
sebagai PMMA, Lucite, Plexiglas, atau perspex), poliakrilonitril (orlon atau creslan) dan
nylon 66
2. Polimer bercabang
Polimer bercabang dapat divisualisasi sebagai polimer linear dengan percabangan
pada struktur dasar yang sama sebagai rantai utama. Struktur polimer bercabang
diilustrasikan sebagai berikut:
Rantai utama
(terdiri dari atom-atom skeletal)
196
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
5.3. Berdasarkan jenis reaksinya ini, maka polimer dikelompokkan menjadi polimer
adisi dan polimer kondensasi.
a. Polimer Adisi
Polimer adisi terbentuk dari penggabungan monomer-monomer melalui reaksi
polimerisasi adisi yang melibatkan ikatan rangkap. Polimer merupakan satu-
satunya produk dari reaksi berikut ini:
Contoh: reaksi pembentukan polietena, suatu polimer adisi yang terbentuk dari
reaksi polimerisasi adisi monomer-monomer etena sebagai berikut,
kinkan molekul-molekul
di sisinya bergabung
b. Polimer Kondensasi
Polimer kondensasi terbentuk dari penggabungan monomer-monomer melalui
reaksi kondensasi di mana dilepas molekul kecil, seperti H2O, HCl, dan CH3OH.
Penggabungan terjadi antara gugus-gugus reaktif dari monomer-monomer.
monomer + monomer + monomer + …… polimer + molekul kecil
197
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
1.b. Kopolimer adalah suatu polimer yang dibuat dari dua atau lebih monomer
yang berlainan. Berikut ini adalah jenis jenis kopolimer yang terbentuk dari
monomer pertama (A) dan monomer ke dua (B).
1.b.1. Kopolimer blok
Kopolimer blok mengandung blok dari satu monomer yang dihubungkan
dengan blok monomer yang lain. Kopolimer blok biasanya terbentuk
melalui proses polimerisasi ionik. Untuk polimer ini, dua sifat fisik yang
khas yang dimiliki dua homopolimer tetap terjaga.
-A-A-A-A-A----------B-B-B-B-B-
A B n Poli(A-b-B)
m
1.b.2. Kopolimer graft (tempel/cangkok)
Kopolimer graft biasanya dibuat dengan mengikatkan bersama dua
polimer yang
berbeda. Untuk contoh, homopolimer yang diturunkan dari monomer A
dapat diinduksi untuk bereaksi dengan homopolimer yang diturunkan dari
monomer B untuk menghasilkan kopolimer graft, yang ditunjukkan pada
gambar berikut:
A A A A A A
B B
Poli(A-g-B)
B B
B
B
B B
B
Perkembangan selanjutnya ada yang berbentuk kopolimer sisir (comb copolymer)
dan bintang (star copolymer).
A A A
A
A A
B A A
A B
kopolimer sisir
kopolimer bintang
198
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
3. Elastomer: adalah polimer elastis atau dapat mulur jika ditarik, tetap kembali
ke bentuk awal jika gaya tarik dihilangkan (mengandung rantai-rantai yang
terbelit dengan beberapa ikatan silang (crosslink). Elastisitas ini diperoleh dari
tumpang tindih antara rantai-rantai polimer yang memungkinkan rantai-rantai
ditarik, dan ikatan silang (crosslink) yang akan menarik kembali rantai-rantai
tersebut ke susunan tumpang tindihnya. Contoh elastomer adalah karet sintetis
SBR.
199
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
200
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
tidak berbahaya saat digunakan sebagai pembungkus, namun bisa jadi saat terkena panas
disinyalir monomernya terurai, dan bentuk monomer plastik/polimer sering bersifat
membahayakan kesehatan, terlebih dalam bentuk nanoplastik. Lakukan diskusi dan telaah
perihal dampak penggunaan polimer di lingkungan sekitar beserta pencegahanya sebagai
kegiatan pendalaman materi terkait.
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Materi diskusi-1
1. bagaimana mengonsepkan struktur polimer linier, bercabang, dan 3D
2. Bagaimana proses pembentukan polimer
3. Bagaimana terjadinya pembentukan polimer/polimerisasi
4. Bagaimana menerapkan nomen clatur dalam penamaan polimer
2. Materi diskusi-2
1. Bagaimana penggolongan polimer berdasar sumber/asalnya
2. Bagaimana penggolongan polimer berdasar jenis monomernya
3. Bagaimana penggolongan polimer berdasar sifat terhadap panas
4. bagaimana dampak penggunaan polimer terhadap lingkungan dan
penanggulanganya
201
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
CH2CH
CH2CH2CH3
9. Jelaskan tentang klasifikasi polimer yang didasarkan pada asal atau sumber dan
strukturnya.
10.Tunjukan polimerisasi dari nillon 66 yang terbentuk dari monomer
heksametildiamina dan asam adipat.
202
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
6. Latihan PH-2
203
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
F. Konfirmasi Orang Tua/Wali Murid
Mengetahui,
Orang Tua/Wali, Pendidik,
________________ ______________
Nama Terang Nama Terang
204
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
DAFTAR PUSTAKA
1. Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan.
2016. Direktorat PSMK. Jakarta.
2. Panduan Penilaian Pada SMK. 2015. Dirjen Dikdasmen Direktorat PSMK. Jakarta.
3. Keputusan Dirjen Dikdasmen No.330/D.D5/KEP/KR/2017 Ttg KI&KD Mapel
Kelompok A, B, C1, C2, C3.
4. Keputusan Dirjen Dikdasmen No.130/D/KEP/KR/2017 Ttg Struktur Kurikulum
Pendidikan Menengah Kejuruan.
5. Keputusan Dirjen Dikdasmen No.464/D.D5/KR/2018 Tentang KI-KD Mapel A,
B, C1, C2, C3.
6. PP No. 19 Tahun 2005 Ttg Standar Nasional Pendidikan
7. PP No 13 Tahun 2015 Ttg Perubahan Kedua Atas PP No. 19 Tahun 2005
8. Permendikbud N0 20 Tahun 2016 Ttg Standar Kompetensi Lulusan
9. Permendikbud N0 21 Tahun 2016 Ttg Standar Isi
10. Permendikbud N0 22 Tahun 2016 Ttg Standar Proses
11. Permendikbud N0 23 Tahun 2016 Ttg Standar Penilaian
12. Sutresna, Nana & Didin, Solehudin. 2002. Kimia Untuk SMU Kelas III Semester
2. Bandung: Gravindo.
13. Watoni,Haris. 2014. Kimia SMA Kelas XI. Penerbit Yrama Widya. Bandung.
14. Watoni,Haris.2014, Kimia SMA Kelas XII,Penerbit Yrama Widya.Bandung
15. Susilowati, Endang & Harjani, Tarti. 2013. Kimia 1. PT Wangsa Jatra Lestari.
Solo
16. Oxtoby,Gillis,Nachtrieb.1999. Prinsip-Prinsip Kimia modern/ED.4/JL.1. Penerbit
Erlangga.Jakarta.
17. Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar/ED.3/JL.1. Penerbit Erlangga. Jakarta.
18. Chang,Raymond. 2005. Kimia Dasar/ED.3/JL.2. Penerbit Erlangga. Jakarta.
19. JMC,Johari dan Rachmawati. 2008. Kimia 3. Penerbit ESIS. Jakarta.
20. Sentot Budi Raharjo. 2008. Kimia eksperimen 2. Platinum. Solo.
21. Ir. C. Polling. 2006. Ilmu kimia karbon III. Erlangga. Jakarta
22. Sudarmo,Unggul.2006,Kimia XII,Erlangga,Surakarta
23. Ir. C. Polling.1973. Kimia IIA. Erlangga. Jakarta
24. Ir. Sanjaya. A.1982. Kimia Umum. Sinar Wijaya. Surabaya
25. Purba,Michael. 2007. Kimia untuk SMA XI. Erlannga. Jakarta
26. Purba,Michael. 2007. Kimia untuk SMA XII. Erlannga. Jakarta
27. Purba,Michael. 2004. Kimia untuk SMA 3B. Erlannga. Jakarta
28. Purba,Michael. 2004. Kimia untuk SMA 2A. Erlannga. Jakarta
29. Anwar, Chairil. 1994. Pengantar Praktikum Kimia Organik. Yogyakarta: FMIPA
UGM.
30. Marf’uah. 2004. Petunjuk Praktikum Kimia Organik II. Malang: Jurusan Kimia
FMIPA UM.
31. Matjseh, Sabirin, dkk. 1994. Kimia Organik II. Yogyakarta: FMIPA UGM.
32. Purba, Michael. 2004. Kimia Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
33. Purba, Michael. 2004. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
34. Erfan, Ansory. 1984. Kimia SMA I. Ganeca. Bandung
35. Erfan, Ansory. 1984. Kimia SMA II. Ganeca. Bandung
36. Erfan, Ansory. 1984. Kimia SMA III. Ganeca. Bandung
205
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
37. Thresna, A, MSc dkk, ORGANIC Reaction Mechanism. Chemical Department.
IKIP Surabaya. Surabaya. 1985
38. Wahjudi, dkk. 2003. Kimia Organik II JICA. Malang: Jurusan Kimia FMIPA UM.
39. Habbiburahman, MPd dkk. 1985,Penentuan Struktur Molekul. Jur Kimia. IKIP
Surabaya
40. Ahmad, Haskia. Kimia Dasar Depdikbud. Jakarta.1985
41. Subagiyo.2018. Implementasi PPK Kontemporer: Diklat Karakter Dan Bela
Negara Berbasis Kearifan Lokal Dalam Rangka Revitalisasi Nilai-Nilai Luhur
Pancasila. Penerbit CV Kekata Group. Surakarta
42. http://mafia.mafiaol.com/2012/08/lambang-unsur-zaman alkimia.html
43. http://smatkn.xtreemhost.com/lms/kimia/fungsi%20dampak%20benzena.ht
ml
44. http://aldilah-bagas-d.blog.ugm.ac.id/2012/06/17/konsep-dasar-ilmu-polimer/
45. https://ainamulyana.blogspot.com/2017/03/pembelajaran-abad-21-dan-kuikulum-
2013.html
46. https://news.okezone.com/read/2018/08/21/1/1939478/kemendikbud-tingkatkan-
kesiapan-guru-hadapi-tantangan-pendidikan-di-abad-ke-21
47. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/06/pendidikan-karakter-dorong-
tumbuhnya-kompetensi-siswa-abad-21
48. https://erlanadewi.wordpress.com/2017/10/22/cara-membuat-rpp-abad-21/
49. https://www.silabus.web.id/rencana-pelaksanaan-pembelajaran-abad-21/
50. https://surabaya.proxsisgroup.com/proses-pengolahan-minyak-bumi-dengan-
distilasi-bertingkat/
51. Murti,E.Kuntari,Pembelajaran abad 21 dan implementasinya,http://p4tksb-
jogja.com/arsip/images/WI/Pendidikan%20Abad%2021%20dan%20Implementasi
nya%20pada%20Pembelajaran%20di%20SMK%20untuk%20Paket%20Keahlian
%20Desain%20Interior.pdf
206
Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
BIODATA PENULIS
207