Anda di halaman 1dari 3

NAMA : STEFANNY SILVIA PHIE

NIM : 10416012

MATA KULIAH : FINANCIAL MANAGEMENT- THE BILLIONAIRE

1. Apa saja metode pendanaan yang dilakukan dalam film tersebut ?


- Dari hasil jual senjata mainan di game online (di menit ke 00.02.23)
- Dari hasil jual jimat (liontin kalung) yang diberikan oleh ayahnya (di menit ke
00.20.33)
- Menjual kacang buatannya sendiri dan buatan pamannya di salah satu pusat
pembelanjaan (di menit ke 00.35.04)
- Menjual komputer-komputer miliknya (di menit ke 01.02.17)
- Menjual mobil yang telah ia beli (di menit ke 01.38.10)
- Menjual rumput laut yang dibuatnya sendiri (di menit ke 01.55.42)
- Setelah bisnisnya tetap dan jalan, dana yang dibutuhkan dapat dipinjam di bank
2. Apa resiko yang terjadi dalam bisnis rumput laut ?
- Rasa yang tidak sesuai dengan “lidah” konsumen
- Bisa saja pasar menolak produk tersebut karena tidak percaya dengan produk
tersebut (karena produknya baru)
- Customer bisa bosan karena produknya selalu sama (cita rasanya selalu sama
yaitu rumput laut)
- Keterlambatan pengiriman produk ke pasar (distributor)
- Perusahaan 7-Eleven bisa saja menolak kerjasama karena tidak memenuhi standar
GMP (Good Manufacturing Practice) perusahaan 7-Eleven
- Kontrak dengan 7-Eleven bisa saja dibatalkan karena pesanan yang dikirim
kurang dari 80% dari umlah yang diminta
- Jika Top menyogok orang GMP 7-Eleven, bisa saja perusahaan membatalkan
kerjasama karena dianggap tidak memiliki integritas (nilai kejujuran)
3. Apa saja bisnis yang pernah dikerjakan oleh tokoh utama ?
- Bisnis jual senjata online di game online yang dimilikinya
- Bisnis kacang
- Bisnis jual DVD Player bajakan namun bisnis ini gagal sebelum dimulai karena
produk yang di belinya rusak
- Bisnis rumput laut
4. Hubungkan nilai E dari film tersebut dengan ide bisnis anda ?
- Passion :Seperti sebagaimana diceritakan dalam film tersebut,
dalam mewujudkan ide bisnis, saya seperti Top yaitu memiliki semangat juang
yang tinggi. Meskipun banyak orang bilang ide bisnis saya (menjual souvenir
bunga dari bahan dasar sabun) adalah sesuatu yang tidak mungkin. Namun saya
berusaha untuk memberikan mereka bukti bahwa ide saya dapat di realisasikan.
Meskipun semanga Top masih jauh lebih tinggi dibanding saya.
- Independent : Meskipun saya memiliki teman kelompok. Namun
saya tidak bisa mempercayakan semua ide bisnis saya terhadap mereka. Karena
yang bertanggung jawab atas ide bisnis ini adalah saya. Dimana saya adalah
pelopor untuk bisnis ini. Jadi secara mandiri pun saya harus berusaha untuk
mandiri dalam mewujudkan ide bisnis yang sudah saya rencanakan dan ingin
direalisasikan. Contohnya, saya memanfaatkan waktu luang untuk mencari bisnis-
bisnis yang hampir mirip dengan ide bisnis saya dan belajar dari bisnis yang sudah
ada tersebut; mulai dari kekurangan sampa kelebihan dari bisnis tersebut. Sama
seperti Top yang secara mandiri berusaha untuk belajar bisnis dan berdagang
- Market Sensitivity : Dalam membangun bisnis saya juga paham bahwa
saya harus mengerti tentang bagaimana kondisi market segment yang akan saya
tuju. Maka dari itu saya mencoba untuk mensurvey produk saya terlebih dahulu ke
maket segment yang saya tuju. Hal ini pun dilakukan oleh Top. Dimana setelah ia
bisa membuat kacang sendiri, ia mensurvey orang-orang terdekatnya yaitu paman
dan ibunya. Karena menurutnya produknya (kacang) akan diterima maka ia pun
mencoba untuk menjualkannya ke pasar yang lebih luas (bukan hanya di-jajakan
di keluarganya saja namun dijual kepada masyarakat)
- Creative and Innovative :Karena adanya resiko kurangnya kepercayaan pasar
terhadap produk saya (souvenir bunga dari sabun), saya pun mencoba untuk
mencari cara bagaimana agar produk kami dapat dipilih oleh customer
dibandingkan pesaing saya. Yaitu dengan inovasi bagian packaging (kemasan)
yang dapat di-request oleh customer saya. Mulai dari bentuk jenis packaging
(dalam box atau dalam bentuk bouquet), jika dalam box maka bentuk,ukuran dan
warna box dapat dipilih. Selain itu, produk saya akan berwarna-warni (campuran
warna kelompak bunga dapat di request oleh customer dan akan kami rangkai
berdasarkan pesanan dan request dari customer (1 bunga terdiri dari 5 warna
berbeda, 3 warna berbeda, atau 2 warna berbeda), Hal ini pun dilakukan oleh Top
dimana ia mencoba untuk mencari cara agar produknya dapat diterima oleh 7-
Eleven yaitu dengan cara membuat packaging dan produknya dengan ukuran yang
lebih kecil dari awalnya agar bisa diterima di 7-Eleven untuk dipasarkan
- Persistence : Meskipun saya dihadapkan dengan banyaknya resiko
yang ada (harga produk saya yang bersaing dengan kompetitor, konsumen bisa
bosan dengan produk karena kurangnya variasi ukuran produk), saya tidak mudah
menyerah. Dan dengan adanya resiko itu, saya pun terbantu untuk menjadi lebih
kreatif dalam menemukan solusi suatu resiko atau masalah. Sama halnya dengan
semangat juang yang dilakukan oleh Top, meskipun banyak resiko yang
ditemuinya, ia tidak langsung menyerah. Namun dengan adanya resiko itulah yang
membuatnya menjadi lebih kuat dalam merealisasikan bisnisnya.

5. Apa saran anda terhadap keberanian pengambilan resiko dari tokoh utama ?
- Meskipun dalam pengambilan keputusan untuk resiko yang ditemui dibutuhkan
kkeberanian, namun dalam memutuskan suatu resiko, Top harus lebih memiliki
perhitungan atau pertimbangan yang matang. Sehingga saat resiko itu terjadi, ia
tidak bingung. Contohnya pada menit ke 00.48.02 dimana Top memberi sogokan
kepada satpam yang menjaganya. Seharusnya sebelum memberikan uang, ia harus
memikirkan bagaimana jika satpam tersebut tidak mau menerima uang
sogokannya. Jika ia memikirkan hal tersebut maka bisa saja Ibunya tidak di sindir
oleh satpam tersebut. Maka dari itu, dalam mengambil resiko, sebaiknya Top
memikirkan dari banyak sudut pandang agar tidak terjadi hal-hal lain yang tidak
diinginkan dan atau tidak terduga.

Anda mungkin juga menyukai