Anda di halaman 1dari 25

Wirausahawan (dalam bahasa Inggris : entrepreneur), merupakan orang yang berkecimpung atau

melakukan suatu kegiatan wirausaha yang memiliki ciri-ciri pandai atau berbakat dalam
mengenali suatu produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun manajemen operasi
dalam pengadaan produk baru, memasarkan produk tersebut, hingga mengatur permodalan
operasi yang dijalankan.

Sebagai sosok yang imajinatif, yang ditandai dengan memiliki kemampuan dalam menetapkan
sasaran, hingga bisa mencapai sasaran-sasaran tersebut. Wirausahawan juga mempunyai
kesadaran yang begitu tinggi dalam menemukan suatu peluang dan membuat keputusan
semaksimal mungkin.

Di sinilah letak kecerdasan dari seorang wirausahawan. Mereka berani, mampu untuk menjadi
bagian dari bisnis mereka sendiri dengan segala pikiran kreatif dan inovatif, mampu melihat
begitu terbukanya peluang yang ada di lingkup sekitarnya atau masyarakat, hingga membuat
sebuah bisnis baru yang sebelumnya mungkin belum ada.

Menjadi seorang wirausahawan haruslah tangguh. Mengapa demikian? Karena,


wirausahawan memang benar seperti seorang manajer, namun tugas dan tanggung jawabnya,
melebihi dari semua karyawan yang dipekerjakan. Atau mungkin, wirausahawan harus rela ikut
ambil bagian dan putar otak apabila terjadi suatu penurunan jumlah konsumen dan lain
sebagainya.

Di sini peran wirausahawan. Sosok yang rela menjadi wiraushawan adalah sosok yang pandai
dan berani, bermental juara. Mereka benar-benar dididik untuk menjadi orang yang sukses,
walau jalan yang ditempuh berlika-liku dan tak singkat.

Maka dari itu, mari kita melihat beberapa sifat atau karakteristik wirausahawan, yang harus
dijadikan contoh, panutan dan pendirian (komitmen), agar menjadi pribadi yang mampu
mengelola usaha/bisnisnya dengan baik dan lancar, sebagaimana mestinya, karena tentu pasti ada
pasang dan ada juga surut.

1. Percaya Diri

Percaya diri menjadi salah satu paduan sikap dan keyakinan dari seseorang, dalam menghadapi suatu
tugas atau pekerjaan, yang mana memiliki sifat internal, begitu relatif, bahkan dinamis, serta banyak
ditentukan oleh kemampuan. Kemampuan apa? Kemampuan dalam memulai, melaksanakan dan
menyelesaikan suatu pekerjaan.
Rasa percaya diri yang dimiliki oleh seorang wirausahawan, tentu akan sangat mempengaruhi suatu
gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, semangat bekerja, ketekunan, hingga kegairahan dalam
terus-menerus berkarya. Kunci keberhasilan dalam bisnis itu sendiri ialah dalam memahami diri sendiri.

Maka dari itu, wirausaha yang sukses merupakan wirausaha yang mandiri dan memiliki rasa percaya diri
yang tinggi.

Contoh Percaya Diri


Pak Alfa merupakan pebisnis pakaian pria. Dirinya menjualkan pakaian-pakaian yang sedang trendy di
kalangan remaja. Dirinya terus tetap percaya diri dalam menjalankan usaha tersebut.

Kadang memang terlintas di dalam benak Pak Alfa, karena banyak juga yang berbisnis pakaian, apalagi
sasarannya remaja pria. Namun, dirinya tetap percaya diri dalam menjalankan usaha, karena prinsipnya,
percaya diri dan rezeki tidak akan ke mana.

Setelah mencari produk, riset, membuat kampanye untuk memasarkan produk, Pak Alfa langsung saja
percaya diri jika produk ini akan laku nantinya. Tak mau berpikir panjang, cukup modal yang paling
mendasari ialah percaya diri, walau saingan tentu ada di mana-mana, bahkan di kota yang sama banyak
saingan.

2. Berani untuk Mengambil Resiko

Salah satu hal terpenting dalam memulai berbuat sesuatu yang baru ialah berani dalam mengambil
resiko dalam melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Inovasi atau pembaharuan tak akan pernah muncul, apabila kita hanya terpaku saja terhadap hal-hal
yang sudah dilakukan oleh orang lain dan tak memiliki keberanian dalam melakukan hal-hal yang belum
pernah kita lakukan sebelumnya.

Perlu kita ketahui lagi, wirausahawan merupakan orang yang menggemari atau lebih suka terhadap
usaha-usaha yang jauh lebih menantang dalam mencapai suatu kesuksesan atau kegagalan,
dibandingkan dengan usaha yang kurang menantang.
Wirausahawan menghindari situasi resiko yang lebih rendah, karena memang tak ada tantangan dan
lebih menjauhi resiko tinggi, karena ingin berhasil, terlebih secara instan. Untuk situasi yang terjadi
semacam ini, akan ada sebanyak 2 alternatif yang bisa dipilih :

 Alternatif yang berani menanggung resiko


 Alternatif yang bersifat konservatif (kecenderungan lebih memilih untuk bertahan)

Contoh Berani Mengambil Resiko


Pak Alfa memang sudah diketahui menjual pakaian, yang mana sasaran dari penjualan pakaian tersebut
kepada remaja muda, untuk laki-laki.

Pak Alfa berani untuk mengambil sebuah resiko yang tinggi, dengan menerapkan suatu pengembangan
pola pikir yang baru, di mana dirinya berani untuk memproduksi baju full-print, yang belum banyak
orang memproduksi dan menjualkannya.

Memang benar, baju full-print seperti ini, peminatnya menjadi lebih sedikit, karena tak semua remaja
laki-laki menyukai baju full print. Tapi, Pak Alfa mendedikasikannya untuk tetap menciptakan baju
tersebut, serta dengan anggapan dirinya mampu mengubah pola pikir remaja, yang dahulu tak suka baju
full-print, sekarang suka.

Mengingat tidak semua remaja laki-laki suka baju full-print, penjual yang menjual produk baju full-print
harganya banyak yang miring, hingga banyak remaja yang belum tahu akan keberadaan baju tersebut,
namun Pak Alfa tetap berani untuk mengambil resiko. Yang penting dirinya berusaha.

3. Orisinalitas atau Keaslian

Keaslian ide, gagasan, pemikiran, serta keputusan, bisa didapat dengan luasnya wawasan dan
kemampuan dalam berpikir kreatif, serta melihat peluang yang ada.

Orisinalitas bisa saja muncul dari kemampuan, untuk selalu menuangkan imajinasi dalam setiap
pekerjaannya, keinginan untuk selalu tampil beda atau selalu memanfaatkan perbedaan, mempunyai
mental yang begitu positif dan didukung dengan pola pikir kreatif.
Karya yang original juga hanya bisa dihasilkan oleh sosok-sosok wirausahawan yang mempunyai
keahlian di bidangnya, serta rajin dalam mencoba berbagai macam hal-hal baru yang begitu inovatif.

Contoh Orisinalitas atau Keaslian


Pola pikir asli memang biasanya akan muncul di dalam diri atau benak, saat kita melihat suatu produk
yang menarik dan laris di pasaran.

Dengan sengaja untuk melihat-lihat dan meriset produk apa saja yang laku dan laris di pasaran, maka
Pak Alfa mengamati sedemikian rupa dan serinci mungkin apa yang diminati oleh konsumen di pasaran.
Setelah mengamati, dirinya terlintas akan membuat produk yang jauh lebih menarik lagi.

Pola pikir tersebut yang selanjutnya ia kembangkan menjadi sebuah produk baru yang begitu menarik,
lebih dari apa yang dijual laris di pasaran. Tidak hanya itu saja, Pak Alfa juga menggunakan teknik ATM.

Apa itu teknik ATM? Amati, Tiru, Modifikasi. Dengan mengamati, setelah itu meniru, dan yang terakhir
memodifikasi jauh lebih bagus dan lebih layak lagi untuk konsumen.

Yang terpenting, produk dari Pak Alfa tidaklah menjiplak, melainkan memodifikasi, yang menjadi salah
satu bagian terpenting dari kreativitas dan inovasi yang dimiliki oleh Pak Alfa. Yang terpenting, asli
(original)!

4. Berorientasi pada Tugas dan Hasil

Seseorang yang selalu mengumatamakan tugas dan hasil, merupakan sosok yang selalu mengutamakan
nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan, serta kerja keras.

Di dalam suatu kewirausahaan, peluang hanya akan didapat atau diperoleh jika orang tersebut memiliki
inisiatif.
Perilaku inisiatif yang muncul seperti inilah, yang biasanya didapatkan berdasar dari pengalaman dan
pengembangannya, yang didapat dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, cepat tanggap, bergairah, dan
memiliki rasa semangat berprestasi.

Contoh Berorientasi pada Tugas dan Hasil


Selaku wirausahawan yang baru terjun, Pak Alfa selalu menjalankan tugasnya dengan seksama, mulai
dari A hingga Z, tidak ada yang terlewat.

Dirinya sudah memiliki strategi manajemen yang baik, seperti manajemen waktu, manajemen
operasional, dan lain sebagainya, sehingga Pak Alfa tinggal menunggu hasil yang didapat dari segala
tugas yang sudah diterapkan atau dilakukan tersebut.

Tugas-tugas yang memang menjadi kewajibannya tak akan pernah dilalaikan. Sementara itu, kini giliran
melihat hasil apa yang didapat oleh Pak Alfa.

Pak Alfa meneliti lebih dalam dan lebih jauh lagi mengenai produk baju remaja pria miliknya, apa yang
paling banyak dibeli, dipilih dan ukuran apa yang banyak peminatnya.

Dari hasil tersebut, Pak Alfa melakukan riset ulang demi kelancaran usahanya. Karena tak mungkin,
dirinya akan bertahan dengan stok itu-itu terus, sementara permintaan pasar jauh lebih banyak dan
berminat terhadap produk tertentu yang dimiliki oleh Pak Alfa.

5. Berjiwa Pemimpin

Kepemimpinan merupakan suatu sikap yang dimiliki oleh seorang pemimpin, diantaranya seperti :

 Mempunyai visi dan misi yang jelas


 Mempunyai integritas dan kejujuran yang tinggi
 Handal berkomunikasi dengan baik
 Mampu menjadi teladan bagi orang lain atau karyawannya
 Memiliki sikap yang rendah hati
 Mau mendengar
 Mampu memberikan motivasi kepada orang lain untuk melakukan tugasnya
 Bersikap/berlaku dengan adil
Seorang wirausahawan harus bisa mempunyai sifat kepemimpinan, kepeloporan, dan keteladanan.

Dirinya harus selalu bisa menampilkan produk dan jasa-jasa yang lebih baru, serta berbeda, sehingga
dirinya bisa menjadi pelopor yang baik dalam proses edukasi ataupun pemasaran, serta selalu
memanfaatkan perbedaan, sebagai salah satu bentuk yang mampu menambah nilai.

Contoh Berjiwa Pemimpin


Berjiwa pemimpin tak hanya dimiliki dalam diri seorang kepala keluarga, ketua kelas, pemerintah saja,
melainkan juga setiap orang berhak dan wajib memiliki sikap kepemimpinan yang tinggi.

Saat penjualan mulai lesu, maka jiwa kepemimpinan Pak Alfa keluar. Dirinya akan banting tulang dan
putar otak, melakukan analisis terlebih dahulu mengapa produknya lesu. Tak lama kemudian, dirinya
segera menyiapkan strategi baru yang lebih baik lagi.

Sementara itu, saat dirinya mengelola karyawan atau pegawai, Pak Alfa tak hanya menyuruh saja,
melainkan gemar untuk saling membantu akan kesulitan atau keluh kesah dari karyawan. Sikap ini
menjadikan dirinya sebagai seorang pemimpin, bukan seorang bos yang tinggal leyeh-leyeh!

Jiwa kepemimpinan yang tinggi juga diperlihatkan oleh Pak Alfa, saat dirinya berani dan tegas dalam
mengambil keputusan, walaupun ini beresiko (bisa saja membuat bisnisnya gulung tikar). Tapi, begitulah
pola pikirnya dan jiwanya, resiko itu memang harus dilalui, namun jangan sampai gulung tikar, karena
manusia memang diberkahi wujud dan pola pikir yang mumpuni.

Contohnya, saat ada konsumen dari luar kota meminta return barang, dirinya menanyakan kenapa
return, ternyata konsumen tersebut dibawakan pakaian yang berukuran terlalu kecil. Tanpa pikir
panjang, Pak Alfa langsung memprosesnya lebih lanjut.

6. Berorientasi ke Masa Depan

Masa depan memang mempunyai berbagai macam peluang dan tantangan yang begitu berbeda dengan
yang terjadi di saat ini. Seorang dengan kewirausahaan, berani dalam melihat peluang dan tantangan,
tidak hanya saat ini, emalinkan juga yang ada di masa depan.
Sementara itu, salah satu indikator atau tanda seseorang mempunyai jiwa entrepreneurship atau jiwa
kewirausahaan ialah mampu dalam membuat usaha bisnisnya sendiri, menjadi seorang wirausahawan.

Wirausaha dalam bidang teknologi transportasi dan logistik, bisa menjadikan wirausahawan yang
mampu menghasilkan produk, wirausahawan penjual produk atau wirausaha yang mampu memberikan
jasa perbaikan produk teknologi transportasi dan logistik.

Keberhasilan wiausahawan ialah saat usaha yang dilakukan, mampu memberikan keuntungan atau laba,
bisa mempekerjakan banyak orang, mampu memberikan manfaat untuk lingkungan yang di sekitarnya,
serta mampu memberikan kontribusi terhadap kemajuan bangsa dan negaranya.

Contoh Berorientasi ke Masa Depan


Saat ini, Pak Alfa sedang menjualkan produknya yaitu baju remaja laki-laki, dengan sebagian besar
produk yang diproduksi dan dipasarkan ialah baju full-print.

Namun, pola pikir cemerlangnya tak pernah habis. Dirinya selalu melakukan ekspansi ke berbagai
tempat atau toko, serta melihat melalui online, untuk menganalisis produk-produk yang kian diminati
dan akan menjadi trend di masa depan.

Ternyata, Pak Alfa menemukan trend yang akan berkembang, yaitu celana pendek. Ternyata, banyak
remaja laki-laki sekarang ini mengenakan celana pendek, entah itu sekadar bepergian, liburan dan lain
sebagainya.

Ternyata, prospek dari celana pendek ini mengesankan di masa depan. Maka dari itu, Pak Alfa kembali
melakukan riset awal untuk celana pendek. Hingga pada akhirnya, koleksi Pak Alfa lengkap, menjual baju
dan celana pendek remaja pria.

7. Semangat dan Tekad yang Kuat

Seorang bisa dikatakan wiraushawan apabila selain berani mengambil resiko, dirinya juga mempunyai
semangat dan kemauan bekerja lebih keras demi hasil yang lebih optimal di masa yang akan datang.
Jiwa semangat itu penting, terlebih saat dimulai pada awal hari, misal pada pagi hari. Berjiwa semangat,
haruslah tertanam di dalam jiwa seorang wirausahawan.

Jika seorang wirausahawan mempunyai jiwa semangat yang tinggi, maka niscaya dalam melakukan
segala hal, dirinya akan terus tetap bertekad untuk bekerja keras, demi dirinya, keluarganya, hingga
karyawannya.

Semangat yang muncul itulah yang membuat wirausahawan jauh lebih tangguh dan jauh lebih berani
dari yang sebelumnya. Jika orang lain bisa, mengapa saya tidak?

Conoh Semangat dan Tekad yang Kuat


Pak Alfa selalu memiliki jiwa semangat dan tekad yang kuat, dengan memasarkan produknya, semangat
itu terus tetap tumbuh di dalam jiwanya.

Dirinya selalu ingat akan keluarga yang ada di rumah yang selalu bertumpu pada dirinya, serta karyawan
yang sebisa mungkin harus bisa sejahtera, karena Pak Alfa membuka lapangan kerja untuk orang lain.
Suatu hal yang positif tentunya.

Dengan semangat yang tumbuh, tentu akan mengalirkan darah yang positif di dalam tubuh, terutama
memberikan asupan yang baik bagi otak, jika kita saja bersemangat, apalagi diri kita dan jiwa kita.

Pak Alfa memulai semangatnya di pagi hari, dari rumah, setelah itu dia menyalurkan ke tempat kerja
miliknya kepada karyawan yang ada di sana. Sungguh luar biasa, karena reflek yang dihasilkan begitu
menakjubkan dan tak akan mengecewakan.

Tak lagi ada kata loyo, lemas, yang ada hanyalah semangat dan terus tetap semangat!

8. Analisis yang Tepat

Analisis bisa dikatakan sebuah kajian yang begitu mendalam terhadap suatu hal, di mana dengan
melakukan kegiatan analisis, kita bisa bereaksi terhadap hal yang dianalisis.
Analisis yang tepat juga diperlukan dalam sebuah wirausaha, demi menjaga keberlangsungan usaha
dengan tetap baik dan lancar sebagaimana mestinya.

Tidak melulu soal riset, produksi, pemasaran dan pengemasan, melainkan analisis juga dibutuhkan
karena mengingat analisis hal yang begitu vital peranannya dalam sebuah wirausaha.

Coba bayangkan, tanpa adanya analisis yang tepat, usaha atau bisnis yang dijalankan pasti akan terasa
begitu hambar, tak ada rasanya, ibarat seperti diam saja di tempat.

Analisis juga dibutuhkan untuk memahami, apa yang disukai konsumen. Misal, ternyata konsumen suka
dengan pola seperti ini, jangan sampai salah kaprah analisisnya, karena bisa berakibat suatu kerugian.

Contoh Analisis yang Tepat


Setelah Pak Alfa memperluas cakupan jualannya, dari yang hanya baju saja, kini giliran merambah ke
celana pendek remaja pria.

Mengingat, bisnisnya yang baju itu masih terus tetap berkembang, maka Pak Alfa tak diam saja untuk
mencoba mengembangkan celana pendek remaja pria yang baru saja dirintis dengan usaha miliknya
sebelumnya.

Pak Alfa melakukan analisis, ternyata berdasar hasil yang didapat, kebanyakan remaja pria lebih
menyukai celana yang memiliki bahan kain, ketimbang jeans.

Setelah diteliti dan dianalisis lebih dalam lagi, ternyata celana berbahan dasar kain lebih nyaman
digunakan dan enak untuk dipandang, dibandingkan berbahan jeans, yang agak panas saat digunakan
dan tak nyaman jika digunakan terlalu lama.

Dari analisis itulah, Pak Alfa memproduksi lebih banyak celana kain pendek dengan rasio 70:30, celana
kain pendek 70% dan celana jeans pendek 30%. Ternyata, pasar begitu meminatinya, sungguh berhasil
analisisnya.
9. Tidak Konsumtif

Ya, salah satu penyakit masyarakat yang satu ini memang susah untuk dihilangkan. Tak hanya
wirausahawan saja, melainkan orang-orang biasa juga sekarang suka dengan perilaku konsumtif.

Misal, jika dagangannya laku untuk pertama kalinya, langsung makan-makan. Jika produknya diborong
langsung hingga jutaan rupiah, setelah itu dibelikan untuk membuat fashion yang sedang trendy.

Bagaimana lagi, perilaku konsumtif ini sudah menderu masyarakat, khususnya wirausahawan. Maka dari
itu, seorang wirausahawan yang handal, sebisa mungkin untuk memperkecil rasio konsumtif
(pengeluaran) dan memperbesar rasio bisnisnya agar lebih maju.

Sekali dua kali memang tak mengapa, namun jika sudah berlebihan, itu sama saja memangkas
keuntungan, yang mana untuk balik modalnya tambah lama lagi.

Contoh Tidak Konsumtif


Pak Alfa memang sosok pribadi yang menggemari analisis terhadap pasar, entah itu berkunjung
langsung ke tempatnya atau melihat dari online.

Saat berkunjung langsung ke toko, dirinya tak konsumtif, hanya memiliki 1 atau 2 macam barang saja,
untuk dijadikan sebagai contoh produk yang sedang laris. Setelah itu, diterapkan dalam usaha atau
bisnisnya.

Sementara itu, saat menganalisis secara online, Pak Alfa juga memberi 2 barang dari 2 tempat jualan
online yang berbeda (tidak sama). Dirinya akan mengamati dari kedua produk berbeda tersebut, apa
yang menjadi ciri khas, serta, bagaimana pengemasannya.

Untuk keluarga dan karyawannya sendiri juga tak konsumtif, hemat dalam artian tak pelit. Sementara
itu, untuk karyawan yang mendedikasikan tinggi untuk Pak Alfa, semisal memiliki target yang terpenuhi,
akan diberikan imbalan yang sesuai, demi meningkatkan kinerja sang karyawan.
10. Mandiri atau Tak Ketergantungan

Sifat atau karakteristik kewirausahaan yang selanjutnya ialah kemampuan dalam menciptakan sesuatu
yang lebih baru dan lebih berbeda, melalui pola pikir kreatif dan inovatif.

Untuk apa berpikir kreatif dan bertindak inovatif? Tentunya demi menciptakan sebuah peluang dan
menghadapi berbagai macam tantangan yang menghadang.

Seorang wirausahawan harus kreatif dalam mengembangkan segala ide dan pikirannya, terutama dalam
menciptakan suatu peluang usaha. Dirinya bisa mandiri dalam menjalankan usaha yang digeluti, tanpa
harus bergantung terhadap orang lain.

Contoh Mandiri atau Tak Ketergantungan


Mandiri di sini memiliki maksud jika sang wirausahawan juga bisa melaksanakan tugas yang dibebankan
oleh karyawannya, sehingga nanti karyawannya sedang halangan, sang wirausahawan mampu
meminimalisirnya.

Pak Alfa tak akan lagi kebingungan karena memang dirinya bisa dikatakan sebagai sosok yang ahli dalam
bisnis. Terbukti, saat salah satu staf pemasarannya berhalangan hadir, dirinya tak mau ambil resiko.

Apa yang dilakukan oleh Pak Alfa? Dia double kerjanya! Selain mengurus bisnis, dirinya juga ikut serta
bersama dengan karyawan lain, untuk membantu pemasaran.

Dia melakukan hal tersebut karena memang mempunyai skill atau keterampilan tinggi soal bisnis. Jadi,
Pak Alfa sama sekali tak gagap saat ada karyawan yang berhalangan hadir. Tak membebankan karyawan
lain, melainkan dirinya akan ikut turun tangan bersama.

11. Mempunyai Kemampuan Manajerial

Seorang wirausahawan harus bisa memiliki kemampuan dalam merencanakan, mengorganisasikan,


memvisualisasikan, mengelola sumber daya, mengontrol usaha, hingga mengintegrasikan operasi
perusahaannya.
Semua itu menjadi salah satu bentuk dari kemampua manajerial yang memang wajib dimiliki oleh
seorang wirausahawan.

Tanpa adanya kemampuan manajerial, bukan suatu keberhasilan yang akan didapat, melainkan
kegagalan usaha, yang nantinya akan menggerogoti secara perlahan menuju kebangkrutan.

Contoh Mempunyai Kemampuan Manajerial


Seperti yang sudah dijelaskan di atas, wirausahawan yang cerdik, tak akan ambil pusing terhadap
permasalahan yang dihadapi.

Saat karyawan bagian pemasaran online, Pak Alfa bisa mengantisipasi. Saat karyawan bagian
pengemasan berhalangan hadir, Pak Alfa juga mengantisipasi.

Istilahnya, sosok atau peran dari Pak Alfa itu sosok yang mau mengikuti arus perkembangan zaman yang
positif, bukan yang negatif.

Kemampuan manajerial keuangan yang dimilikinya, ia tularkan kepada karyawannya. Jika karyawan
bagian keuangan sedang berhalangan hadir, bisa diantisipasi, begitu seterusnya, tanpa harus pusing.

12. Target yang Realistis

Realistis memiliki arti cara berpikir yang penuh dengan segala bentuk perhitungan dan disesuaikan
dengan kemampuan yang ada atau kemampuan yang dimiliki oleh wirausahawan atau pegawainya.

Dengan pemikiran realistis, maka ide atau gagasan yang diajukan bukan hanya menjadi angan-angan
atau mimpi belaka.

Dengan target realistis juga tak terlalu membebankan dan memberatkan diri. Misal saja ingin omzet Rp
500 juta di bulan ini. Memang benar, penjualannya laris.
Tapi, dengan target yang tak realistis semacam itu, walau laris sekalipun, justru malah membebankan
diri sendiri dan menyakiti diri sendiri.

Contoh Target yang Realistis


Pak Alfa memang saat ini, bisnis baju remaja pria dan celana pendek pria sudah memiliki omzet, kurang
lebih Rp 50 juta per bulannya.

Sementara itu, dirinya tak ingin realistis untuk mematok target omzet hingga Rp 100 juta di bulan depan.
Pak Alfa cukup mematok target Rp 60 juta di bulan depan.

Ternyata benar, target di bulan depan terealisasi, mencapai hingga Rp 75 juta. Dirinya tak muluk-muluk
dan tak serakah, sehingga tak membebankan dirinya sendiri, apalagi karyawannya.

Pak Alfa sadar untuk mencapai target hingga Rp 100 juta itu tak mudah dan butuh waktu berbulan-bulan
atau bahkan bertahun-tahun lamanya. Dirinya mengingat jika yang namanya sebuah bisnis, tentu bisa
naik dan bisa juga turun. Maka dari itu, Pak Alfa lebih memilih untuk realistis.

13. Mampu Mengendalikan Emosi

Seorang wirausahawan sejati harus mampu untuk mengendalikan dirinya sendiri dari berbagai macam
amarah atau emosi yang timbul, entah itu karena faktor internal ataupun faktor eksternal.

Tetap tenang dalam menghadapi sebagai macam masalah yang datang, bahkan saat masalah datang
silih berganti dan bertubi-tubi, sehingga bisa membuat diri menjadi lebih terasah dan bisa menjadi sosok
pemimpin yang jauh lebih baik lagi ke depannya.

Tentu, dalam sebuah bisnis, pasti ada saja masalah yang dihadapi. Sebagai seorang wirausahawan, harus
tahu bagaimana cara menyikapi, sehingga bisa membuat diri kita betah untuk tetap menjalankan usaha
dan karyawan yang tetap betah.
Contoh Mampu Mengendalikan Emosi
Saat itu, produksi celana pendek remaja pria milik Pak Alfa sedang bermasalah. Ternyata, kain yang
dibeli dari pabrik, agak sedikit berbeda dari yang sebelumnya.

Jika kain yang sebelumnya itu tidak tipis dan tidak tebal, sehingga mudah untuk dibentuk, sementara
untuk sekarang ini, kain yang diterima lebih tipis, sehingga lebih mudah jebol dan mudah kusut.

Di sinilah peran penting sang wirausahawan dengan melakukan cross check secara lebih lanjut kepada
pabrik yang memproduksi kain. Jika memang tak ada tanggapan, bukan dengan emosi, melainkan
berusaha dan menunggu beberapa saat.

14. Sikap jujur

Sikap jujur sangat perlu dimiliki oleh setiap individu terutama wirausaha. Dengan adanya sikap
jujur dalam diri seseorang, maka orang tersebut akan lebih mudah dalam melakukan
pekerjaannya.

Sehingga banyak orang lain yang akan menyukai kejujurannya dalam berusaha. Wirausaha
menjadi salah satu contoh profesi yang harus menjunjung tinggi sikap jujur agar konsumen dari
bisnis mereka juga merasa puas.

15. Disiplin

Disiplin merupakan salah satu sikap yang bisa meningkatkan motivasi anda dalam menjalankan
usaha. Dengan menjadi seorang wirausaha, maka sikap disiplin perlu ditanamkan sejak dini agar
menjadi suatu kebiasaan yang tidak mudah dilupakan. Sikap disiplin ini bisa menjadikan usaha
atau bisnis yang kita jalankan menjadi teratur dan selalu mengalami peningkatan.

16. Berkomitmen tinggi

Komitmen merupakan pendirian yang teguh terhadap sesuatu. Dalam hal ini adalah pada bisnis
yang dijalankan sebagai seorang wirausaha. Seorang wirausaha sangat diharuskan untuk
memiliki komitment yang tinggi terhadap apa yang ingin mereka capai. Sehingga bagaimanapun
kondisi yang akan dihadapi, seorang wirausaha tetap berpegang teguh pada komitmen yang
dipercayai.

17. Mandiri dan realistis


Mandiri dan realistis merupakan satu kesatuan sikap yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha.
Mengapa? Karena jika kita ingin menjadi seorang wirausaha, maka kita harus memiliki gaya
hidup yang mandiri.

Sehingga kita bisa menyisihkan sebagian pendapatan untuk ditabung atau diinvestasikan.
Realistis dalam hal ini adalah dalam memandang sesuatu. Dimana seorang wirausaha, harus
mampu memandang situasi dan kondisi secara realistis agar bisnis yang dijalankan dapat
meningkat dan sukses.

18. Berani

Jiwa pemberani harus dimiliki oleh seorang wirausaha. Karena, mendirikan sebuah bisnis bukan
hal mudah dilakukan sembarang orang. Oleh karena itu, seorang wirausaha harus memiliki sikap
berani dalam menggambil keputusan. Hal ini akan sangat berdampak pada bisnis yang sedang
atau akan dijalankan.

19. Keterampilan personal

Seorang wirausaha harus memiliki keterampilan personal. Mengapa? Karena seorang wirausaha
harus bisa memanfaatkan situasi dan kondisi yang ada. Sehingga dapat memanfaatkan semua
peluang yang dimilikinya. Untuk itulah, keterampilan personal ini harus dimiliki oleh seorang
wirausaha jika menginginkan bisnisnya berjalan sukses.

20. Kreatif

Sifat kreatif tentu harus dimiliki oleh seorang wirausaha. Hal ini bertujuan untuk dapat
menciptakan usaha atau bisnis yang kreatif dan unik. Sehingga banyak masyarakat yang akan
tertarik untuk menggunakan dan membeli produk yang anda buat.

21. Inovatif

Inovatif menjadi salah satu kunci jika anda ingin bisnis anda sukses. Seorang wirausaha harus
memiliki sikap inovatif dalam dirinya. Sehingga dapat memunculkan ide-ide baru dengan
meningkatkan inovasi-inovasi terkini.

22. Profesional

Sikap professional dalam bekerja menjadi salah satu hal yang penting dimiliki dan diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menjadi seorang wirausaha, tentu sikap professional bisa
menjadikan usaha yang anda jalankan berjalan sengan sempurna. Sehingga ketika anda
memutuskan untuk menjadi seorang wirausaha, maka anda harus professional.
23. Percaya diri

Sikap percaya diri harus ditanamkan pada diri anda karena sangat penting dimiliki seorang
wirausaha. Percaya diri dengan apa yang anda lakukan adalah penting karena jika anda tidak
percaya diri, maka anda akan kesulitan dalam menjalankan usaha anda.

Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Wirausaha

Dalam menjadi seorang wirausaha, tentu akan ada keberhasilan dan kegagalan dalam
menjalankan sebuah bisnis. Berikut merupakan beberapa faktor keberhasilan dan kegagalan
wirausaha:

Faktor keberhasilan:

Berikut merupakan beberapa faktor yang dapat meningkatkan keberhasilan suatu usaha atau
bisnis ketika anda menjadi seorang wirausaha:

1. Sumber daya manusia

Ketika memulai suatu usaha atau bisnis, anda harus memperhatikan sumber daya manusia yang
akan membantu anda dalam menjalankan bisnis tersebut. Usahakan anda memilih orang-orang
yang memiliki kemampuan untuk menjalankan bisnis.

2. Keuangan

Dalam sebuah bisnis, salah satu masalahnya adalah keuangan. Dimana agar bisnis anda berjalan
dengan lancar dan sukses, anda harus bisa mengelola keuangan yang mengalir dalam bisnis yang
anda jalankan.

3. Kemampuan mengelola usaha

Sebagai seorang wirausaha, anda harus memiliki kemampuan mengelola usaha agar usaha anda
dapat meningkat dan sesuai dengan yang anda harapkan. Dengan adanya kemampuan mengelola
usaha dengan baik dan benar, maka anda akan lebih mudah dalam mengelola usaha anda.

4. Marketing

Dalam menjalankan sebuah bisnis, marketing menjadi salah satu tombak kesuksesan bisnis.
Anda harus merencanakan konsep marketing yang sesuai dan tepat untuk bisnis anda agar bisnis
anda sukses.

5. Organisasi
Organisasi yang dimaksud adalah kerja sama tim dalam bisnis yang kompak dan saling
mendukung juga dapat menyukseskan bisnis yang anda jalankan.

Faktor kegagalan:

Berikut merupakan beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab kegagalan suatu usaha atau
bisnis ketika anda menjadi seorang wirausaha:

1. Kurang kompetensi

Kekurangan kompetensi dalam menjalankan sebuah bisnis menjadi permasalahan yang bisa
menyebabkan bisnis anda mengalami kegagalan. Sehingga anda harus benar-benar
memperhatikan hal ini.

2. Lokasi tidak strategis

Pemilihan lokasi dalam mengembangkan bisnis menjadi salah satu faktor kegagalan jika lokasi
yang anda gunakan adalah lokasi yang tidak strategis. Dimana, lokasi yang anda pilih adalah
lokasi yang jauh dari akses konsumen anda.

3. Sikap kurang bersungguh-sungguh

Sikap yang kurang bersungguh-sungguh dapat menjadi sebuah titik kegagalan anda dalam
menjadi seorang wirausaha. Sikap ini harus anda buang dan anda harus memiliki komitmen yang
tinggi agar bisnis anda tidak gagal.

4. Gagal merencanakan

Perencanaan dalam sebuah bisnis merupakan hal yang paling penting. Karena jika anda salah
merencanakan sebuah bisnis yang akan dikembangkan, maka hal ini akan berdampak pada
kegagalan bisnis anda.

Nah, dengan adanya penjelasan mengenai karakteristik wirausaha bisa menjadikan sebuah
pengetahuan yang baru untuk mendalami bagaimana karakteristik seorang wirausaha yang harus
dimiliki.

Sehingga dapat meningkatkan pengetahuan tentang kemampuan yang harus anda miliki ketika
anda menginginkan untuk menjadi seorang wirausaha. Semoga artikel mengenai karakteristik
wirausaha diatas bermanfaat untuk anda.
MACAM-MACAM USAHA dan KEGIATAN EKONOMI di INDONESIA

1. Pengertian kegiatan ekonomi


Kegiatan ekonomi adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Dalam kehidupan sehari-hari tak seorang pun dapat membuat semua barang
yang dibutuhkannya. Oleh sebab itu ada kerja sama antara orang yang satu dengan orang lainnya.
Kerja sama itu saling melengkapi. Ada orang yang bekerja sebagai petani yang memproduksi
bahan pangan. Ada yang membuat pakaian untuk dijual dan diperdagangkan, dan seterusnya.

2. Jenis-jenis usaha dalam bidang ekonomi


Tanah air kita kaya dan luas. Ada banyak potensi bidang usaha di tanah air kita. Berikut ini kita
akan membahas aneka bidang usaha, seperti pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan,
kehutanan, pertambangan, perindustrian, perdagangan, dan pariwisata.

a. Pertanian

Negara kita adalah negara agraris. Berbagai jenis tanaman dapat tumbuh. Hasil tanah
pertanian Indonesia, antara lain padi, jagung, ubi, tembakau, kelapa sawit, karet, cengkeh,
palm, kopi, cendana, kayu putih, lada, dan teh.

Upaya untuk meningkatkan hasil pertanian dilakukan dengan cara intensifikasi, ekstensifikasi,
diversifikasi, dan rehabilitasi.

1. Intensifikasi ialah upaya untuk meningkatkan hasil pertanian tanpa memperluas lahan
pertanian yang telah ada. Upaya intensifikasi dilakukan dengan cara penggunaan pupuk, bibit
unggul, pengairan, pemeliharaan, dan penyuluhan. Intensifikasi lebih dikenal dengan
nama pancausaha tani.
Untuk keperluan irigasi pertanian, pemerintah membangun waduk. Air yang ditampung di
waduk dialirkan ke lahan pertanian.
Contohnya : Di Bali, ada organisasi masyarakat yang khusus mengatur pengairan sawah yang
disebut subak. Anggota subak adalah kelompok pemakai air.

2. Ekstensifikasi adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan memperluas lahan


pertanian. Perluasan lahan pertanian di Pulau Jawa sudah tidak memungkinkan lagi.
Contohnya : Perluasan lahan pertanian dilaksanakan di luar Pulau Jawa, Pemerintah melakukan
kegiatan transmigrasi ke Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
3. Diversifikasi adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperbanyak jenis
tanaman pada suatu lahan pertanian. Diversifikasi tanaman dilakukan agar pertanian tidak hanya
menghasilkan satu jenis tanaman. Diversifikasi dapat dilakukan di antara dua musim tanam atau
pada satu musim secara bersamaan.
Contoh diversifikasi pertanian adalah sistem tumpang sari yaitu menanam beberapa jenis
tanaman secara bersamaan pada lahan yang sama. Misalnya, menanam secara bersama-sama ubi
kayu, kedelai, dan jagung.

4. Rehabilitasi adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperbarui cara-cara
pertanian yang ada atau mengganti tanaman tidak produktif lagi. Upaya-upaya ini misalnya
memperbaiki sawah tadah hujan menjadi sawah irigasi, mengganti tanamannya sudah tua dengan
tanaman baru, dan mengganti tanaman yang tidak menguntungkan dengan tanaman yang lebih
menguntungkan.

b. Perkebunan

Perkebunan merupakan usaha penanaman lahan dengan tanaman-tanaman keras. Ada dua
macam perkebunan, yaitu: perkebunan rakyat dan perkebunan besar.
- Perkebunan rakyat adalah perkebunan yang dikelola oleh rakyat. Perkebunan besar biasanya
dikelola oleh pemerintah atau perusahaan perkebunan.
- Perkebunan besar biasanya menanam karet, kelapa, kelapa sawit, dan tebu. Hasil perkebunan ini
lebih ditujukan untuk ekspor sehingga dapat menghasilkan devisa bagi negara.

c. Peternakan
Peternakan adalah usaha memelihara binatang peliharaan yang diambil manfaatnya. Usaha
peternakan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu peternakan hewan besar, peternakan hewan
kecil, dan peternakan unggas.
- Contoh peternakan hewan besar adalah peternakan sapi, kerbau, dan kuda. Peternakan hewan
besar banyak dilakukan di daerah dengan padang rumput yang luas. Contohnya di Nusa
Tenggara Timur.
- Contoh peternakan hewan kecil adalah peternakan kambing, domba, kelinci, dan babi.
- Contoh peternakan unggas adalah peternakan ayam, itik, entok, dan burung.
d. Perikanan

Usaha perikanan dibedakan menjadi perikanan darat dan perikanan laut. Mari kita bahas lebih
lanjut.
1. Perikanan darat adalah usaha memelihara dan menangkap ikan di perairan darat. Perikanan
darat meliputi perikanan air tawar dan perikanan air payau.
a. Perikanan air tawar diusahakan di sungai, danau, rawa, waduk, atau bendungan di lembah-
lembah sungai dan empang, serta sawah yang digenangi air selama tanaman padi masih muda.
b. Perikanan air payau diusahakan di tambak-tambak yang terdapat di tepi pantai.

2. Perikanan air laut adalah usaha menangkap ikan di pantai atau di laut dan pembudidayaan ikan
laut dalam tambak-tambak. Di Indonesia, usaha penangkapan ikan laut banyak dilakukan oleh
nelayan tradisional. Lahan perikanan air laut di Indonesia sangat luas.

e. Kehutanan

Hutan Indonesia sangat luas. Hasil-hasil hutan, antara lain kayu, rotan, damar, dan kemenyan.
Selain
hasil-hasil tersebut, hutan mempunyai fungsi penting, yaitu menjaga keseimbangan alam.
Pepohonan
yang tumbuh di hutan membantu peresapan air ke dalam tanah. Dengan demikian bisa
menghindari terjadinya banjir. Selain itu, hutan menjadi tempat hidup serta berkembangnya
berbagai satwa. Oleh
karena itu, hutan tidak boleh dirusak dan harus diremajakan. Beberapa hal yang dapat dilakukan
untuk menjaga agar hutan tidak rusak adalah mencegah penebangan liar dan mengadakan
reboisasi atau peremajaan hutan.
Pusat pengolahan sumber daya hutan terutama kayu, terdapat hampir di setiap daerah. Pusat
pengolahan kayu di Jawa terutama kayu jati terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa
Timur. Daerah penghasil kayu hutan adalah Kalimantan, Sumatera, dan Papua.

Pertambangan

Indonesia memiliki berbagai macam mineral. Usaha untuk mengolah atau memanfaatkan mineral
demi kesejahteran manusia disebut pertambangan.
Mineral ini berada di dalam perut bumi. Untuk mendapatkannya perlu dilakukan penggalian atau
penambangan. Barang tambang dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Bahan tambang mineral logam.
Contohnya adalah timah, bauksit, besi, nikel, tembaga, dan emas.
2. Bahan tambang bukan logam.
Contohnya adalah keramik, belerang, gibs, dan marmer.
3. Bahan tambang sumber energi.
Contohnya adalah minyak bumi, batubara, dan gas.
Pengolahan minyak bumi dan gas bumi Indonesia dilakukan oleh Pertamina (Perusahaan
Tambang Minyak Nasional). Selain itu, dilakukan oleh usaha patungan Indonesia dan negara
Inggris, Amerika, dan Belanda melalui perusahaan Caltex, Stanvac, atau Arco.

g. Perindustrian

Industri adalah usaha atau kegiatan untuk mengubah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi
atau barang jadi. Bahan mentah berasal dari sumber daya alam. Industri dilakukan untuk
meningkatkan mutu atau nilai suatu barang. Usaha industri dapat dilakukan oleh perorangan,
kelompok, atau suatu perusahaan, baik pemerintah maupun swasta.
Contoh industry adalah pengolahan ikan menjadi ikan kaleng, karet menjadi ban, dan
sebagainya.

h. Perdagangan

Perdagangan adalah kegiatan yang bertujuan menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke
konsumen. Barang-barang yang diperdagangkan merupakan hasil-hasil pertanian, peternakan,
perikanan, hutan, dan barang-barang hasil industri. Perdagangan muncul karena kemampuan
manusia, daerah, atau negara menyediakan barang kebutuhan terbatas. Akibatnya, terjadi saling
ketergantungan. Para pedagang memperoleh keuntungan dari selisih harga ketika melakukan
pembelian dan penjualan. Berdasarkan jumlah barang yang diperjualbelikan, usaha perdagangan
dibedakan menjadi tiga, yaitu perdagangan golongan kecil, sedang, dan besar.
Selain perdangan antar pedagang dalam satu negara, ada juga perdagangan antar negara.
Kegiatan perdagangan antarnegara disebut ekspor-impor.
Ekspor adalah usaha mengirim dan menjual barang keluar negeri.
Impor adalah usaha memasukkan dan membeli barang dari luar negeri.

i. Pelayanan jasa pariwisata

Pariwisata adalah kegiatan bepergian dari tempat tinggal ke tempat wisata dengan tujuan
rekreasi. Orang yang melakukan pariwisata disebut wisatawan. Ada wisatawan Nusantara atau
wisatawan domestik dan wisatawan manca negara (luar negeri).
Indonesia memiliki banyak sekali objek wisata. Objek wisata itu bis berupa pemandangan alam
maupun budaya. Objek wisata dapat berupa pemandangan alam dan budaya.
Contoh objek wisata alam adalah pegunungan, pantai, danau, suaka alam, flora, dan fauna.
Contoh objek wisata budaya adalah candi, upacara adat, dan kesenian daerah.
Usaha-usaha dalam bidang jasa pariwisata antara lain sebagai berikut.
1. Pengelola jasa penginapan seperti hotel dan losmen.
2. Industri dan penjualan barang-barang suvenir atau cinderamata.
3. Penyedia jasa pemandu wisata.
4. Penyedia jasa transportasi wisata.

3. Usaha ekonomi yang dikelola sendiri dan yang dikelola kelompok


Usaha-usaha dalam bidang ekonomi ada yang dikelola sendiri, dan ada juga yang dikelola secara
berkelompok.
a. Usaha ekonomi yang dikelola sendiri
Usaha ekonomi yang dikelola perseorangan atau diusahakan sendiri biasanya modalnya yang
terbatas. Contoh-contoh usaha ekonomi yang dikelola perorangan antara lain sebagai berikut.
1. Usaha pertanian
Kebanyakan usaha dalam bidang pertanian dilakukan secara perseorangan. Usaha pertanian
biasanya dilakukan dengan modal yang terbatas. Seorang petani biasanya mengolah dan
menggarap
lahan yang terbatas. Hanya sedikit saja usaha pertanian yang dilakukan secara besar-besaran.

2. Industri kecil
Industri-industri kecil yang berupa industry rumah tangga biasanya dikelola secara perseorangan.
Contoh industry kecil ini adalah usaha kerajinan, misalnya industri pembuatan mebel seperti
meja, kursi, lemari, industri keramik, kerajinan anyaman, tembikar, dan lain-lain.

3. Usaha perdagangan
Usaha perdagangan yang dikelola secara perseorangan biasanya perdagangan dalam jumlah kecil
sampai menengah. Termasuk dalam usaha perdagangan antara lain: usaha membuka toko kecil,
membuka warung, penjaja keliling, pedagang kaki lima, pedagang di lapak-lapak pasar,
pedagang hasil bumi, dan lain-lain.

4. Usaha jasa
Banyak usaha jasa yang dikelola secara perorangan. Contoh usaha jasa yang dikelola perorangan
adalah: usaha salon, bengkel, foto kopi, tukang cukur, tukang pijit, dan lain-lain.
b. Usaha ekonomi yang dikelola kelompok
Usaha ekonomi yang dikelola secara berkelompok adalah usaha yang dijalankan secara bersama-
sama, baik dalam hal modal, pengelolaan, maupun dalam hal bagi hasil. Contoh usaha ekonomi
yang dikelola secara bersama-sama, antara lain firma, CV, PT, BUMN, Perusahaan Daerah, dan
Koperasi.
1. Firma

Firma adalah perusahaan yang didirikan oleh sedikitnya dua orang. Biasanya pendiri firma
adalah orang-orang yang sudah saling kenal. Setiap anggota firma mempunyai hak untuk
bertindak atas nama firma. Risiko tindakan anggota firma ditanggung bersama.

2. CV (Commanditaire Vennotschaap/Persekutuan Komanditer)


CV adalah perusahaan yang didirikan oleh satu orang pengusaha atau lebih dengan modal dari
pengusaha itu dan dari beberapa penanam modal. Pengusaha menjadi pimpinan perusahaan dan
bertanggung jawab atas kelangsungan hidup perusahaan. Para penanam modal mempercayakan
pengelolaan CV kepada pengusaha. Sebuah perusahaan yang berbentuk CV bisa dikembangkan
dari firma. Hal ini terjadi bila sebuah firma ingin mengembangkan usaha dan membutuhkan
tambahan modal.

3. PT (Perseroan Terbatas)
PT adalah perusahaan yang modalnya diperoleh dari penjualan saham. Saham adalah surat
berharga
sebagai tanda keikutsertaan menanamkan modal dalam perusahaan.
Setiap saham memiliki nilai nominal. Nilai nominal adalah nilai yang tercantum dalam saham.
Saham
diperjualbelikan di pasar modal. Pemilik saham akan mendapatkan deviden. Deviden adalah laba
perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham.

4. BUMN (Badan Usaha Milik Negara)


BUMN atau perusahaan Negara adalah perusahaan yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara.
Ada tiga bentuk perusahaan negara, yaitu:
a. Perusahaan Jawatan (Perjan);
b. Perusahaan Umum (Perum);dan
c. Perusahaan Perseroan (Persero).

5. Perusahaan Daerah
Perusahaan daerah adalah perusahaan yang modalnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah. Tujuan
pendirian perusahaan daerah antara lain sebagai berikut.
a. Turut melaksanakan pembangunan ekonomi daerah dan pembangunan ekonomi nasional.
b. Memenuhi kebutuhan rakyat dan menyediakan lapangan kerja dalam rangka menuju masyarakat
adil dan makmur.
Perusahan daerah dipimpin oleh staf direksi yang jumah dan anggotanya ditetapkan dalam
peraturan pendiriannya. Anggota staf direksi diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah atas
persetujuan DPRD.

6. Koperasi
Koperasi adalah usaha bersama dalam bidang ekonomi. Kerjasama dalam koperasi berdasarkan
prinsip saling membutuhkan dan kesamaan kebutuhan anggotanya. Di Indonesia ada lima bentuk
koperasi, yaitu Koperasi Konsumsi, Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Produksi, Koperasi Jasa,
dan
Koperasi Serba Usaha.

a. Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang menjalankan usaha penyediaan berbagai barang
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti beras, gula, sabun, minyak goreng, perkakas
rumah tangga, dan barang-barang elektronik. Tujuannya pembentukan koperasi konsumsi adalah
memenuhi kebutuhan anggotanya akan barang-barang konsumsi dengan harga dan mutu yang
layak.

b. Koperasi Simpan Pinjam atau Koperasi Kredit adalah koperasi koperasi yang bergerak
dalam usaha simpanpinjam. Koperasi ini menerima simpanan dari anggota. Uang yang
terkumpul disalurkan
kepada anggota dalam bentuk pinjaman. Contoh Koperasi Simpan Pinjam adalah KUD,
Bukopin, dan Bank Koperasi Pasar.

c. Koperasi Produksi adalah koperasi yang bergerak dalam bidang produksi barang-barang.
Produksi barang-barang tersebut dapat dilakukan secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri.
Contoh Koperasi Produksi antara lain koperasi peternakan sapi, koperasi pengusaha tahu dan
tempe, koperasi pengusaha batik, dan koperasi pertanian.

d. Koperasi Jasa adalah koperasi yang bergerak di bidang penyediaan jasa tertentu bagi para
anggotanya maupun masyarakat umum.
Contoh koperasi jasa adalah: koperasi angkutan, koperasi jasa audit,
koperasi perumahan, koperasi asuransi, dan koperasi pengurusan dokumen. Contoh Koperasi
Jasa yang terkenal di Jakarta adalah Kopaja. Kopaja menyediakan jasa angkutan bagi warga ibu
kota.

e. Koperasi serba usaha adalah koperasi yang menjalankan bermacam-macam usaha, seperti
menyediakan barang kebutuhan sehari- hari, melayani simpan pinjam, melakukan usaha
produksi, dan
lain-lain.
d. Menghargai kegiatan ekonomi orang lain
Untuk memenuhi kebutuhan hidup orang bekerja. Ada bermacam-macam usaha yang dilakukan
manusia. Ada yang menjadi petani, nelayan, karyawan pabrik, pegawai negeri, pedagang,
pengusaha, guru, polisi, jaksa, artis, tukang, dan lain-lain.
Pekerjaan atau usaha setiap orang dalam memenuhi kebutuhan hidup harus kita hargai.

Menghargai kegiatan atau usaha orang lain dapat kita lakukan dengan
cara sebagai berikut.
1. Tidak menghina orang karena pekerjaannya. Misalnya, kita tidak boleh menghina seorang
pemulung
2. Tidak menggangu usaha orang lain.
3. Tidak iri terhadap keberhasilan usaha orang lain. Orang lain yang berhasil patut kita teladani.
4. Melakukan persaingan yang sehat dalam melakukan usaha yang sama.
Misalnya, tidak boleh merusak harga untuk menarik pelanggan.
5. Jika sudah berhasil, kita sebaiknya membantu usaha orang lain.

C. Kegiatan Ekonomi di Indonesia


1. Pengelompokan kegiatan ekonomi
jenis kegiatan ekonomi dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu kegiatan produksi,
kegiatan konsumsi, dan kegiatan distribusi.

1. Kegiatan produksi
Apa kegiatan produksi itu? Perhatikan contoh-contoh berikut! Pak Manto seorang petani karet.
Mula-mula ia menyiapkan lahan untuk ditanami batang karet. Ketika pohon karet mulai tumbuh,
ia merawat tanaman karetnya dengan menyiangi, memupuk, dan membasmi hama. Setelah
sekitar tiga tahun, pohon karet siap dipetik hasilnya. Setiap pagi Pak Manto pergi ke kebunannya
untuk menyadap getah karet. Getah karet itu dikumpulkan. Akhirnya diperoleh getah karet
mentah. Semua kegiatan yang dilakukan Pak Manto itu disebut kegiatan menghasilkan barang-
barang hasil perkebunan. Hasilnya, yaitu getah karet disebut produk perkebunan.

2. Kegiatan konsumsi
kegiatan konsumsi adalah kegiatan manusia memakai barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhannya. Orang yang memakai atau menikmati barang dan jasa
disebut konsumen. Konsumen usaha transportasi, adalah penumpang.

3. Kegiatan distribusi
distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang dari produsen ke konsumen. Orang atau badan
yang menjalankan kegiatan distribusi disebut distributor.

Anda mungkin juga menyukai